BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Cek Arah Kiblat dengan Mudah Secara Mandiri pada 15 dan 16 Juli 2025 – Page 3

    Cek Arah Kiblat dengan Mudah Secara Mandiri pada 15 dan 16 Juli 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa umat Islam dapat dengan mudah mengecek arah kiblat secara mandiri pada 15 dan 16 Juli 2025.

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag Arsad Hidayat mengatakan bahwa Selasa, 15 Juli dan Rabu, 16 Juli bertepatan dengan terjadinya fenomena astronomi “Istiwa A‘zam” atau “Rasdhul Qiblah”, yaitu matahari melintas tepat di atas Kakbah.

    “Ini menjadikannya momen ideal bagi siapa saja untuk memastikan arah kiblat sendiri, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi tertentu,” kata Arsad, di Jakarta, Sabtu 12 Juli 2025, seperti dikutip dari Antara.

    Ia juga memberikan metode sederhana dan akurat untuk memverifikasi arah kiblat tanpa alat khusus.

    Pertama, pastikan alat bantu (bisa dengan lot atau bandul) yang menjadi patokan arah bayangan berdiri tegak lurus.

    Selanjutnya, pastikan permukaan tempat pengecekan harus datar dan rata, serta waktu pengukuran disesuaikan dengan jam resmi seperti yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), RRI, atau Telkom untuk menghindari kesalahan waktu.

    Arsad mengatakan tepat pada 19 dan 20 Muharam 1447 Hijriah, pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus pada tanggal tersebut akan menunjukkan arah yang berlawanan dari arah kiblat.

  • Elon Musk Batasi Warga Indonesia Akses Internet Starlink, Kapasitas Habis

    Elon Musk Batasi Warga Indonesia Akses Internet Starlink, Kapasitas Habis

    Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX, perusahaan dirgantara luar angkasa milik Elon Musk, mengungkapkan layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di Indonesia lataran kehabisan kapasitas. 

    Dilansir dari laman resmi Starlink, Minggu (13/7/2025), perusahaan menyebut aktivasi perangkat baru juga dihentikan sementara bagi pelanggan yang membeli melalui toko ritel atau penjual pihak ketiga.

    “Layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitasnya telah habis terjual di seluruh Indonesia,” demikian tulis Starlink.

    Pada September 2024, Elon Musk mengeklaim Starlink telah menghubungkan 4 juta masyarakat di 100 negara dengan internet. Jumlah pengguna terus bertambah sementara kapasitas terbatas. 

    Terbaru, SpaceX tengah mencari pendanaan hingga Rp6,5 triliun untuk mengatasi masalah kapasitas satelit yang makin terbatas.

    Adapun para pelanggan di Indonesia dapat melakukan deposit untuk memesan daftar tunggu atau pre-order.  Setelah itu, pelanggan yang mengikuti pre-order akan notifikasi segera setelah layanan tersedia kembali.

    “Harap diperhatikan bahwa kami tidak dapat memberikan perkiraan waktu ketersediaan, tetapi tim kami sedang bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menghadirkan Starlink ke Indonesia sesegera mungkin,” tulis Starlink.

    Starlink sendiri bertujuan untuk menyediakan akses internet ke seluruh dunia melalui ribuan satelit kecil yang ditempatkan di orbit Bumi rendah. Starlink telah hadir di Indonesia sejak Juni 2022, beroperasi di bawah kerja sama dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat).

    Belakangan, penjualan internet besutan Elon Musk itu memang meningkat. Ini khususnya untuk penjualan layanan satelit orbit rendah untuk Starlink untuk segmen korporasi mengalami peningkatan. Pun, dengan layanan satelit GEO seperti High Throughput Satellite (HTS) Merah Putih.

    SpaceX menyediakan layanan Starlink Business yang menawarkan kecepatan unduh hingga 220 Mbps dan latensi rendah di sebagian besar lokasi, untuk memastikan kelancaran operasional bisnis.  

    Starlink Business menyasar berbagai sektor, termasuk migas, pertambangan, perkebunan, dan operasi lepas pantai, yang seringkali beroperasi di lokasi terpencil.  

    Adapun di Indonesia perusahaan yang terdaftar sebagai reseller Starlink antara lain telkomsat, Primacom, dan Data Lake Indonesia.

    Chief Marketing Officer (CMO) Telkomsat Andri Yunianto menjelaskan bahwa sejak 2022 Telkomsat telah menjadi mitra pertama Starlink untuk layanan backhaul, dan kini juga merambah ke layanan broadband satelit.

    Menurut Andri, kerja sama awal Telkomsat dengan Starlink berfokus pada layanan backhaul, yaitu penyediaan bandwidth dedicated 1:1 yang umumnya digunakan oleh operator atau perusahaan untuk kebutuhan jaringan utama.

    “Backhaul itu yang di-deliver 1 banding 1, jadi dedicated bandwidth,” jelas Andri kepada Bisnis, dikutip Sabtu (21/6/2025).

    Andri menegaskan bahwa Telkomsat memasarkan layanan Starlink khusus untuk segmen bisnis (B2B), seperti perusahaan, institusi, dan pemerintah daerah. 

    Dia menyebut pertumbuhan penjualan layanan Starlink melalui Telkomsat pada 2024 berjalan sangat baik, dengan estimasi kenaikan hingga sekitar 50%.

    Selain Starlink, Telkomsat juga tetap mengandalkan produk satelit milik sendiri, seperti Satelit Merah Putih 2, untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional.

    “Sekitar itu [50%] karena memang baru kan itu dan yang produk kita [satelit GEO] juga growth,” kata Andri.

  • Telkom Optimalkan Pasar Kecerdasan Buatan di 12 Sektor, Energi hingga Farmasi

    Telkom Optimalkan Pasar Kecerdasan Buatan di 12 Sektor, Energi hingga Farmasi

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mendorong solusi kecerdasan buatan (AI) yang relevan di 12 sektor vertikal, mulai dari pertambangan hingga perbankan. Perusahaan telekomunikasi milik negara itu telah membaca potensi besar AI dan mempersiapkannya selama satu dekade terakhir.

    Diketahui, sebagai negara terbesar di ASEAN dengan populasi 287 juta jiwa, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pemain utama dalam industri kecerdasan artifisial (AI) di ASEAN. 

    Data riset Boston Consulting Group memproyeksikan potensi ekonomi yang digerakkan oleh AI di ASEAN akan mencapai US$120 miliar pada tahun 2027, sedangkan pertumbuhan total ekonomi AI di ASEAN diperkirakan akan mencapai US$365 miliar pada tahun 2030.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, mengatakan perusahaan membidik potensi ekonomi yang sangat besar dari AI. Telkom telah melihat peluang tersebut sejak 10 tahun yang lalu dan sudah mulai mengembangkannya. 

    Telkom memulai dengan penguatan industri vertikal, penyediaan platform terintegrasi, dan penguatan kolaborasi. Menurut Faizal, saat ini penerapan AI sangat terfragmentasi, disesuaikan, dan berorientasi solusi di 12 sektor industri vertikal strategis, termasuk minyak dan gas, pertambangan, manufaktur, kesehatan, asuransi, keuangan, dan perbankan.

    Faizal menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam mencapai tujuan besar tersebut.

    “Kolaborasi harus terjalin erat antara industri sebagai pengguna AI, pemerintah selaku pembuat kebijakan dan etika, serta universitas sebagai penyedia talenta dan riset dalam pengembangan dan implementasi AI,” kata Faizal dikutip, Sabtu (12/7/2025). 

    Telkom sudah mulai mengimplementasikan big data, machine learning (AI tradisional), deep learning, dan generative AI. Implementasi tersebut turut berkontribusi pada pendapatan yang dibukukan dan menekan ongkos operasional. 

    Pada kuartal I/2025, Telkom mencatat laba bersih sebesar Rp5,81 triliun. Layanan internet bergerak menjadi kontributor utama pertumbuhan tersebut, dengan layanan internet tetap IndiHome menorehkan kinerja positif.

    Berdasarkan data info memo, laba bersih Telkom pada 3 bulan pertama 2025 sedikit terkoreksi 4% dibandingkan dengan Rp 6,05 triliun pada kuartal I/2024. Pendapatan Telkom pada kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp 36,63 triliun dengan beban operasional perusahaan yang turun tipis sebesar 1% menjadi Rp 26,15 triliun dari Rp 26,42 triliun pada 2024.

    Telkom saat ini tengah mengembangkan solusi AI yang diterapkan di setiap tahapan, seperti Big Box, Big One, Big View, Big Science, Big Social (machine learning), Big Vision (deep learning), serta Big Assistant dan Big Legal (generative AI).

    Layanan tersebut telah digunakan baik oleh pemerintah maupun industri.  “Di Kimia Farma, aplikasi AI Telkom sudah diimplementasikan untuk aplikasi rantai pasok manajemen eksekutif. Dengan penerapan AI, data operasional dan pemasaran dapat diintegrasikan secara real-time untuk memastikan ketersediaan produk, mengefisienkan distribusi, dan meningkatkan pendapatan berbasis data,” kata Faizal.

    Pertamina, tambah Faizal, juga menggunakan aplikasi AI Telkom untuk optimalisasi stok dan distribusi BBM. Dengan mengimplementasikan AI Telkom, Pertamina dapat mengintegrasikan data masif untuk memantau distribusi BBM, mencegah kelangkaan, dan menjaga pasokan energi nasional.

    Ilustrasi SPBU

    Adapun Pertamina diketahui mengelola 5.518 SPBU dengan 15 juta transaksi per hari. Sekitar 178 juta kendaraan lalu lalang di SPBU Pertamina setiap harinya.

    Sedangkan untuk generative AI, kata Faizal, saat ini Telkom tengah mengembangkan untuk proses internal dan eksternal, seperti produk myindibiz, TelkomGPT, dan Legalpro.

    Myindibiz dengan merek Bizy adalah copilot AI Telkom yang menyatukan data B2B menjadi insight cepat untuk membantu pelanggan, Account Manager, dan Business Manager mengambil keputusan lebih tepat. 

    Sementara itu, TelkomGPT adalah Private GPT yang menjaga kerahasiaan data sensitif di lingkungan internal sambil mengurangi risiko informasi bias dari internet publik. Adapun Legalpro merupakan akselerasi kepatuhan melalui alat hukum berbasis AI.

    Dengan aplikasi ini, teknologi AI terkini diintegrasikan untuk memproses kepatuhan yang cepat, akurat, dan efisien, sejalan dengan lanskap hukum Indonesia yang terus berkembang.

    Telkom juga terlibat dalam pengembangan talenta dan teknologi AI. 

    “Telkom membentuk AI Connect sebagai pusat keunggulan AI yang mendorong pengembangan teknologi melalui keterlibatan dan kolaborasi komunitas. Saat ini, AI Connect hadir di 9 kota antara lain di Jakarta, Makassar, Aceh, Bandung, Malang, Labuan Bajo, Yogyakarta, Bali, dan Papua,” kata Faizal. 

    Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengapresiasi langkah Telkom dalam mendukung pengembangan industri kecerdasan artifisial (AI) di Tanah Air.

    “Dukungan-dukungan semacam inilah yang akan kami apresiasi kepada seluruh industri yang berkomitmen dan berdedikasi untuk mengembangkan AI di masa yang akan datang,” ujar Faisol.

    Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan untuk mencapai potensi ekonomi yang digerakkan oleh AI, Indonesia harus mempersiapkan talenta digital yang mampu mengembangkan serta memanfaatkan teknologi AI. 

    Data yang dimiliki Komdigi menyebutkan, setidaknya Indonesia membutuhkan 12 juta talenta digital pada tahun 2030 untuk menopang pertumbuhan ekonomi digital, termasuk teknologi AI.

    “Saat ini, Indonesia baru memasok sekitar 3 juta talenta digital, sehingga masih terdapat kesenjangan yang besar,” kata Nezar. 

  • Cara Telkom Kurangi Dampak Jaringan Kabel Bawah Laut ke Ekosistem

    Cara Telkom Kurangi Dampak Jaringan Kabel Bawah Laut ke Ekosistem

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia mengungkapkan sejak 2022 pihaknya telah mengimplementasikan inisiatif Sustainable Undersea Cable Operation untuk meminimalkan dampak ekologis dari jaringan kabel bawah laut. Kabel tersebut membentang sejauh 250.000 kilometer, dan 60 persennya berada di perairan Indonesia.

    Menurut Telkom, program ini tidak hanya melindungi ekosistem laut, tetapi juga memperkuat ketahanan iklim di wilayah pesisir dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui solusi berbasis alam.

    “Inisiatif ini berkontribusi langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-14 (Ekosistem Laut), dengan mengusung konservasi, teknologi rendah karbon, serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan infrastruktur telekomunikasi yang inklusif dan berkelanjutan,” tulis Telkom Indonesia dari keterangan resminya, Jumat (11/7/2025).

    Telkom Indonesia juga memanfaatkan teknologi inovatif, seperti kantong semen sebagai substrat pertumbuhan karang, pembangunan rumah ikan untuk penanda jalur kabel, hingga penciptaan habitat laut buatan dari limbah cangkang kerang. Selain itu, Telkom juga memberikan pelatihan kepada komunitas pesisir mengenai konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan.

    Telkom mengatakan hingga saat ini program Sustainable Undersea Cable Operation telah melibatkan 680 kelompok masyarakat sebagai mitra langsung. Melalui kolaborasi dengan SDGs Centre Universitas Diponegoro dan Universitas Telkom, Telkom Indonesia berhasil memantau dan mengevaluasi penurunan emisi karbon secara signifikan.

    Pencapaian nyatanya mencakup rehabilitasi 46 hektare hutan mangrove, pembangunan 871 struktur terumbu karang buatan, serta penyerap emisi karbon lebih dari 61.000 ton CO2 equivalent per tahun. Keberhasilan ini membawa Telkom Indonesia masuk dalam Top 10 Best Practices dari total 185 submission dalam Voluntary National Review (VNR) SDGs Indonesia 2025 yang disusun oleh Sekretariat Nasional SDGs bersama Bappenas.

    Telkom Indonesia mengangkat kontribusi Blue Carbon Program di wilayah SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) sebagai salah satu praktik terbaik nasional dalam penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan. Pencapaian ini akan disampaikan dalam forum internasional bergengsi, yakni UN High-Level Political Forum on Sustainable Development Goals di New York, sebagai bagian dari kontribusi Indonesia dalam pelaporan VNR kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Telkom Indonesia mengungkapkan capaian ini membuktikan bahwa transformasi teknologi tidak hanya dapat meningkatkan konektivitas digital, tetapi juga menciptakan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat luas. Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan multisektor, inisiatif ini diharapkan dapat direplikasi secara nasional untuk memperkuat ketahanan sosial-ekologis Indonesia di masa depan.

    (prf/ega)

  • 9
                    
                        30 Wamen Jadi Komisaris BUMN, Anggota DPR: Ironi, Rakyat Sulit Cari Kerja, Negara Justru Beri Ruang Elite
                        Nasional

    9 30 Wamen Jadi Komisaris BUMN, Anggota DPR: Ironi, Rakyat Sulit Cari Kerja, Negara Justru Beri Ruang Elite Nasional

    30 Wamen Jadi Komisaris BUMN, Anggota DPR: Ironi, Rakyat Sulit Cari Kerja, Negara Justru Beri Ruang Elite
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-P
    Mufti Anam
    mengkritik penunjukan wakil menteri (wamen) menjadi
    komisaris BUMN
    .
    Pasalnya, saat ini masyarakat sedang kesulitan mencari kerja. Walaupun, Mufti mengakui tidak ada aturan apapun yang dilanggar dari penunjukan wamen sebagai
    komisaris BUMN
    .
    “Fenomena makin banyaknya wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris di perusahaan BUMN adalah sesuatu yang secara hukum memang tidak melanggar. Namun jika dilihat dari kacamata etika publik, ini adalah sebuah ironi besar di tengah kenyataan pahit rakyat yang masih sulit mencari pekerjaan,” ujar Mufti kepada
    Kompas.com
    , Jumat (11/7/2025).
    Mufti menjelaskan, saat ini ada jutaan anak muda dan kepala keluarga yang mengantre lowongan kerja. Dia menyayangkan negara yang malah memberi pekerjaan itu kepada para segelintir elite.
    “Negara justru memberi ruang pada segelintir elite untuk menduduki dua bahkan tiga kursi kekuasaan sekaligus. Ini bukan soal pelanggaran hukum, tapi soal kepekaan dan rasa keadilan sosial,” tukasnya.
    “Kami di Komisi VI DPR RI sangat memahami bahwa wamen yang duduk sebagai komisaris memiliki kelebihan akses, jejaring, dan daya dorong kebijakan. Namun justru karena punya akses lebih itulah, publik menuntut hasil yang lebih besar. Kalau rangkap jabatan, maka harus juga rangkap kinerja,” sambung Mufti.

    Mufti pun meminta kepada para wamen yang menjadi komisaris BUMN untuk tetap mengedepankan percepatan, meski sedang rangkap jabatan.
    Lalu, Mufti menyebut, rakyat berhak melihat apakah kehadiran para pejabat ini benar-benar mampu mengakselerasi transformasi BUMN, atau justru menambah beban birokrasi yang sudah lamban.
    Mufti pun memastikan akan terus mengawasi, apakah kehadiran wamen sebagai komisaris BUMN mampu melahirkan terobosan, efisiensi, dan lompatan kinerja, atau hanya jadi ruang elitis berbagi posisi.
    “Kami ingin menegaskan wamen yang merangkap komisaris harus membuktikan bahwa mereka tidak menelantarkan tugas utamanya. Harus bisa menjadi motor penggerak BUMN, bukan hanya penumpang di ruang rapat. Harus menghadirkan output nyata yang bisa dirasakan rakyat, baik dari efisiensi operasional, penurunan utang, hingga peningkatan kontribusi BUMN ke negara,” tegas Mufti.
    “Kalau wamen-komisaris hanya hadir dalam daftar gaji, tapi tidak hadir dalam daftar kinerja, maka ini adalah bentuk pengkhianatan kepercayaan publik,” imbuhnya.
     
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 30 wakil menteri (wamen) aktif tercatat merangkap jabatan sebagai komisaris atau komisaris utama di berbagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
    Fenomena rangkap jabatan ini menjadi sorotan karena menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas kinerja dan potensi konflik kepentingan.
    Apalagi, posisi wakil menteri adalah jabatan struktural di pemerintahan yang menuntut fokus penuh dalam pelaksanaan kebijakan publik.
    1. Sudaryono – Wakil Menteri Pertanian – Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero)
    2. Helvy Yuni Moraza – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) – Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
    3. Diana Kusumastuti – Wakil Menteri Pekerjaan Umum – Komisaris Utama PT Brantas Abipraya (Persero)
    4. Giring Ganesha – Wakil Menteri Kebudayaan – Komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk
    5. Immanuel Ebenezer Gerungan – Wakil Menteri Ketenagakerjaan – Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero)
    6. Donny Ermawan Taufanto – Wakil Menteri Pertahanan – Komisaris Utama PT Dahana (Persero)
    7. Yuliot Tanjung – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) – Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
    8. Veronica Tan – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak – Komisaris PT Citilink Indonesia
    9. Diaz Hendropriyono – Wakil Menteri Lingkungan Hidup – Komisaris Utama PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)
    10. Ratu Isyana Bagoes Oka – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga – Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel)
    11. Dyah Roro Esti Widya Putri – Wakil Menteri Perdagangan – Komisaris Utama PT Sarinah (Persero)
    12. Todotua Pasaribu – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) – Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)
    13. Angga Raka Prabowo – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital – Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
    14. Ossy Dermawan – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
    15. Silmy Karim – Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
    16. Dante Saksono Harbuwono – Wakil Menteri Kesehatan – Komisaris PT Pertamina Bina Medika
    17. Fahri Hamzah – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman – Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
    18. Ahmad Riza Patria – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal – Komisaris PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)
    19. Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf – Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan – Komisaris Utama PT Perikanan Indonesia (Persero)
    20. Komjen Pol (Purn) Suntana – Wakil Menteri Perhubungan – Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
    21. Suahasil Nazara – Wakil Menteri Keuangan – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
    22. Aminuddin Ma’ruf – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
    23. Kartika Wirjoatmodjo – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
    24. Christina Aryani – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia / Wakil Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) – Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
    25. Juri Ardiantoro – Wakil Menteri Sekretaris Negara – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk
    26. Eko Suhariyanto – Wakil Menteri Sekretaris Negara – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
    27. Taufik Hidayat – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga – Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia
    28. Ferry Juliantono – Wakil Menteri Koperasi – Komisaris PT Pertamina Patra Niaga
    29. Stella Christie – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi – Komisaris PT Pertamina Hulu Energi
    30. Arif Havas Oegroseno – Wakil Menteri Luar Negeri – Komisaris PT Pertamina International Shipping.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BigBox-AI Jawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan

    BigBox-AI Jawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi beragam solusi yang dapat dimanfaatkan berbagai sektor dan industri dalam menghadapi tantangan dan persaingan global, tidak terkecuali pada industri keuangan. Telkom melalui solusi-solusi dari BigBox AI mampu membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional di industri keuangan.

    “Di Telkom, kami percaya bahwa kecerdasan buatan bukan hanya tentang inovasi teknologi, melainkan juga menciptakan dampak nyata bagi kemajuan bangsa. Lewat pengembangan solusi AI dan big data yang kami kembangkan melalui BigBox AI, Telkom menghadirkan kapabilitas digital yang dapat dimanfaatkan lintas sektor, termasuk sektor keuangan. Solusi ini kami rancang tidak hanya untuk mendukung institusi keuangan berinovasi, tetapi juga memperkuat ekosistem digital nasional yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara lebih merata,” papar EVP Digital Business & Technology Telkom Komang Budi Aryasa dalam keterangan resmi, Jumat (11/7/2025).

    Kapabilitas big data dan AI dari Telkom juga dapat dimanfaatkan dalam mendukung pengambilan keputusan strategis berbasis data. Industri keuangan menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan dinamis, seiring dengan cepatnya perubahan teknologi dan ekspektasi pasar. Salah satu tantangan utama adalah regulasi dan kepatuhan (compliance).

    Lembaga keuangan harus terus menyesuaikan diri dengan regulasi yang ketat dan senantiasa dinamis, baik di tingkat lokal maupun global. Kegagalan dalam memenuhi aturan seperti Know Your Customer (KYC) misalnya, bisa berujung pada hilangnya kepercayaan publik.

    Di sisi lain, ancaman keamanan siber menjadi perhatian besar juga. Industri ini merupakan target utama serangan siber seperti phishing, ransomware, dan pencurian data, yang dapat menyebabkan kerugian finansial signifikan serta merusak reputasi perusahaan. Selain itu, proses digitalisasi dan transformasi teknologi menjadi tantangan tersendiri.

    Lembaga keuangan dituntut untuk mengadopsi inovasi seperti kecerdasan buatan, cloud computing, dan blockchain, dengan tetap harus menjaga stabilitas sistem yang sangat sensitif. Hal ini juga berkaitan erat dengan meningkatnya tuntutan pelanggan terhadap layanan yang cepat, personal, dan tersedia 24/7.

    Bila institusi keuangan gagal memenuhi harapan ini, ada risiko nasabah akan beralih ke penyedia layanan keuangan digital seperti fintech atau neobank yang lebih lincah dan berorientasi pada pengalaman pengguna. Tantangan lain yang tak kalah penting adalah manajemen risiko terhadap volatilitas pasar global.

    Fluktuasi suku bunga, nilai tukar, hingga dampak dari krisis ekonomi atau peristiwa geopolitik dapat mengancam stabilitas lembaga keuangan. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan prediksi dan mitigasi risiko berbasis data yang andal.

    Di tengah situasi tersebut, persaingan dengan fintech dan startup digital pun semakin menekan. Fintech sering kali menawarkan layanan yang lebih murah dan cepat, mendorong lembaga keuangan tradisional untuk berinovasi atau menjalin kolaborasi strategis agar tetap relevan.

    Teknologi kecerdasan buatan hadir sebagai solusi strategis yang mampu menjawab beragam tantangan utama tersebut. Dalam aspek regulasi dan kepatuhan, AI dapat digunakan untuk membangun sistem pemantauan otomatis yang mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time, seperti dalam proses Anti-Money Laundering (AML) dan KYC.

    Dengan bantuan machine learning, sistem dapat terus belajar dari pola-pola transaksi dan meningkatkan akurasinya dari waktu ke waktu. Di sisi keamanan siber, AI digunakan untuk mendeteksi dan merespons ancaman lebih cepat melalui analisis anomali jaringan, deteksi penipuan, hingga sistem autentikasi berbasis biometrik.

    Sementara itu, untuk kebutuhan pengambilan keputusan bisnis, AI mampu menganalisis data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi untuk memberikan insight strategis terkait risiko pasar, tren nasabah, dan kinerja portofolio keuangan. Dalam konteks pelayanan dan operasional, AI juga berperan penting dalam mendorong efisiensi dan kualitas layanan.

    Chatbot berbasis AI, seperti Big Assistant dari Telkom, memungkinkan perusahaan menyediakan layanan pelanggan 24/7 yang cepat, akurat, dan personal melalui pemanfaatan teknologi natural language processing (NLP). Selain itu, AI juga memungkinkan otomatisasi berbagai proses internal seperti analisis kredit, klaim asuransi, hingga deteksi fraud yang sebelumnya membutuhkan waktu dan tenaga besar.

    Dengan integrasi AI ke dalam sistem back end, lembaga keuangan dapat mengelola volume interaksi yang tinggi tanpa mengorbankan kualitas layanan. Bahkan, AI memungkinkan penciptaan pengalaman pelanggan yang lebih personal melalui analisis preferensi dan perilaku pengguna secara historis.

    Secara keseluruhan, implementasi AI tidak hanya memperkuat daya saing, tetapi juga menjadikan lembaga keuangan lebih adaptif, tangguh, dan berbasis data dalam menjalankan operasinya.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Inovasi Telkom Lewat BigBox AI, Jawaban Transformasi Layanan Keuangan – Page 3

    Inovasi Telkom Lewat BigBox AI, Jawaban Transformasi Layanan Keuangan – Page 3

    Dalam konteks pelayanan dan operasional, AI juga berperan penting dalam mendorong efisiensi dan kualitas layanan. Chatbot berbasis AI, seperti Big Assistant dari Telkom, memungkinkan perusahaan menyediakan layanan pelanggan 24/7 yang cepat, akurat, dan personal melalui pemanfaatan teknologi natural language processing (NLP).

    Selain itu, AI juga memungkinkan otomatisasi berbagai proses internal seperti analisis kredit, klaim asuransi, hingga deteksi fraud yang sebelumnya membutuhkan waktu dan tenaga besar. Dengan integrasi AI ke dalam sistem backend, lembaga keuangan dapat mengelola volume interaksi yang tinggi tanpa mengorbankan kualitas layanan.

    Bahkan, AI memungkinkan penciptaan pengalaman pelanggan yang lebih personal melalui analisis preferensi dan perilaku pengguna secara historis. Secara keseluruhan, pengimplementasian AI tidak hanya memperkuat daya saing, tetapi juga menjadikan lembaga keuangan lebih adaptif, tangguh, dan berbasis data dalam menjalankan operasinya.

    “Di Telkom, kami percaya bahwa kecerdasan buatan bukan hanya tentang inovasi teknologi, melainkan juga menciptakan dampak nyata bagi kemajuan bangsa. Lewat pengembangan solusi AI dan big data yang kami kembangkan melalui BigBox AI, Telkom menghadirkan kapabilitas digital yang dapat dimanfaatkan lintas sektor, termasuk sektor keuangan. Solusi ini kami rancang tidak hanya untuk mendukung institusi keuangan berinovasi, tetapi juga memperkuat ekosistem digital nasional yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara lebih merata,” papar EVP Digital Business & Technology Telkom Komang Budi Aryasa.

    Temukan dan manfaatkan berbagai solusi AI yang Telkom kembangkan di https://bigbox.ai/.

  • Admedika Ditunjuk Jadi Pengelola Manfaat Kesehatan Karyawan BPD Kalsel

    Admedika Ditunjuk Jadi Pengelola Manfaat Kesehatan Karyawan BPD Kalsel

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Administrasi Medika (AdMedika) yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan. AdMedika ditunjuk sebagai mitra pelaksana Layanan Administration Service Only (ASO) Indemnity dan optimalisasi BPJS Kesehatan bagi Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan serta keluarga karyawan BPD Kalsel melalui layanan AdClaim.

    Kesepakatan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilakukan Direktur Utama AdMedika Dian Prambini dan Direktur Utama BPD Kalsel Fachrudin. Acara juga turut dihadiri Direktur Marketing dan Business AdMedika Muhamad Nasrun Ihsan.

    Melalui kerja sama ini, AdMedika mendukung pengelolaan layanan kesehatan karyawan dan keluarga melalui AdClaim, solusi manajemen administrasi klaim secara elektronik yang memfasilitasi skema indemnity dan optimalisasi manfaat BPJS Kesehatan. Termasuk layanan rawat jalan, rawat inap, monitoring dan verifikasi klaim, serta akses informasi kesehatan digital, yaitu MyAdMedik@ dengan fitur electronic card (eCard), pengajuan reimburse pengobatan secara digital (eReimbursement), dashboard analitik, dan layanan telemedicine.

    Dengan jaringan provider yang tersebar luas hingga wilayah-wilayah daerah di seluruh Indonesia, AdMedika memastikan kemudahan akses dan kualitas layanan. Hal ini sejalan dengan komitmen BPD Kalsel untuk memberikan perlindungan kesehatan yang merata dan mudah dijangkau.

    Direktur AdMedika Dian Prambini menyatakan bahwa kerja sama ini menegaskan komitmen AdMedika untuk menghadirkan solusi TPA yang profesional, transparan, dan terintegrasi.

    “Kami bangga mendapatkan kepercayaan dari BPD Kalsel untuk mendukung pengelolaan manfaat kesehatan pegawai beserta keluarganya melalui layanan AdClaim. Kami berharap sinergi ini dapat menghadirkan layanan yang optimal, efisien, dan mudah diakses,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).

    Sementara itu, Direktur Utama BPD Kalsel Fachrudin menyampaikan bahwa kerja sama ini mendukung upaya BPD Kalsel untuk memberikan manfaat bagi pegawai dan keluarga sebagai aset penting perusahaan.

    “Dengan menggandeng AdMedika, kami ingin memastikan layanan kesehatan pegawai dan keluarga dikelola secara lebih profesional, transparan, dan modern,” kata Fachrudin.

    Fachrudin juga menambahkan, BPD Kalsel akan memberikan perhatian khusus pada upaya pemeliharaan kesehatan karyawan.

    “Salah satu bentuk dukungannya adalah melalui pelaksanaan program wellness yang akan bekerja sama dengan AdMedika. Diharapkan, program ini dapat menekan angka kesakitan serta jumlah klaim kesehatan, sehingga tercipta karyawan yang lebih sehat dan produktif,” kata dia.

    “Penandatanganan PKS ini menjadi komitmen BPD Kalsel dalam menghadirkan sistem pengelolaan manfaat kesehatan yang adaptif, akuntabel, dan mendukung kesejahteraan pegawai beserta keluarga di era digital,” tambahnya.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perkuat Layanan, Admedika Hadirkan Solusi Digitalisasi Kesehatan

    Perkuat Layanan, Admedika Hadirkan Solusi Digitalisasi Kesehatan

    Jakarta, CNBC Indonesia – AdMedika yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan inovasi dan solusi dalam memberikan pelayanan kesehatan secara digital.

    Direktur Marketing & Bisnis AdMedika, Muhamad Nasrun Ihsan menyampaikan AdMedika berperan sebagai Third Party Administrator (TPA) kesehatan dengan solusi yang menjadi penghubung di ekosistem kesehatan.

    “AdMedika sebagai perusahaan yang tumbuh sejak 2002 memahami kebutuhan baik asuransi dan provider sebagai fasilitas kesehatan. Ditambah, semakin berkembangnya bisnis kesehatan yang membuat kita terus berusaha menjawab kebutuhan tersebut,”jelasnya dikutip Rabu (8/7/2025).

    Ia mengatakan, layanan kesehatan yang semula dilakukan secara tradisional kini menjadi lebih efisien dengan proses yang lebih cepat dengan adanya digitalisasi. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap solusi yang efisien, efektif, dan mudah diakses pada bidang usahanya masing-masing.

    “Saat ini kami juga tengah mengembangkan teknologi AI pada SIMRS berupa speech to text, di mana dokter yang sebelumnya harus berkomunikasi dengan pasien input mandiri ke SIMRS, sekarang akan secara otomatis dan ter-record ke SIMRS,” tambah Nasrun.

    AdMedika lanjutnya telah menghadirkan solusi terintegrasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Healthical dengan AdKes atau alat kesehatan.

    Kedua solusi ini dihadirkan di booth expo yang memberikan pengalaman untuk dapat dirasakan langsung oleh pengunjung. Inovasi AdMedika tersebut meliputi, pengembangan fitur, digitalisasi penunjang operasional layanan, dan hadirnya produk baru.

    Dalam pengembangan fitur, AdMedika menghadirkan fitur MyReservation, discharge button, fast trackdischarge, e-Reimbursement dalam aplikasi MyAdMedik@.

    Sementara itu, digitalisasi penunjang operasional layanan AdMedika menghadirkan Avatar, sistem teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk kebutuhan analisa klaim, fraud, dan lain-lain. Terakhir,inovasi produk yang dihadirkan AdMedika adalah NAHSehat, e-Sign, e-Meterai, Bridging Host-to-Host, danMedExpert.

    Produk yang dihadirkan ini tidak terbatas pada solusi AdMedika, namun lebih luas lagi untuk berkolaborasi dengan TelkomGroup sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan digitalisasi di ekosistem kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    “Dengan menghadirkan solusi yang mendukung efisiensi operasional rumah sakit dan kemudahan akses layanan kesehatan digital, AdMedika terus berupaya untuk mendukung transformasi sistem kesehatan nasional yang lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” pungkas dia.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alibaba Cloud Siapkan Hampir Rp1 Triliun untuk Perkuat Pasar, Termasuk di Indonesia

    Alibaba Cloud Siapkan Hampir Rp1 Triliun untuk Perkuat Pasar, Termasuk di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Alibaba Cloud berencana mengucurkan dana US$60 juta atau setara dengan Rp972,3 miliar ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Di Tanah Air, sebagian dari investasi itu dialokasikan untuk kemitraan dengan 2 perusahaan.

    Vice President of Global Partners & Alliances, Alibaba Cloud Intelligence, Raymond Ma, mengatakan yang dimaksud yaitu antara Alibaba Cloud dan PT Bespin Global Indonesia, serta Electrum Cloud.

    Kerja sama perusahaan raksasa teknologi asal China dengan PT Bespin Global Indonesia bakal membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi AI dari Alibaba secara aman dan efektif.

    Sementara itu, kerja sama dengan Electrum Cloud dibangun untuk menyediakan solusi AI yang dapat disesuaikan, layanan konsultasi strategis, serta fokus pada pengembangan talenta AI dan dukungan bagi komunitas developer di Indonesia.

    “Komitmen tersebut mengalir ke kemitraan antara Alibaba Cloud dengan PT Bespin Global Indonesia, serta kemitraan dengan Electrum Cloud,” kata Raymond dalam keterangan resmi perusahaan yang dikirim kepada Bisnis, Selasa (8/7/2025).

    Secara keseluruhan, investasi ini akan dialokasikan secara strategis untuk mendukung kampanye pemasaran kolaboratif, program insentif dan rabat, serta berbagai inisiatif pengembangan kapabilitas, guna mendorong pertumbuhan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan para mitra.

    Komitmen ini disebut bertujuan membantu mitra dalam memperluas basis pelanggan, meningkatkan keahlian teknis, serta mempercepat adopsi solusi cloud dan AI tingkat lanjut bagi bisnis di seluruh dunia.

    “Dengan membekali mitra kami dengan sumber daya canggih, insentif khusus, serta akses langsung ke teknologi AI mutakhir, kami tidak sekadar membangun jalur distribusi. Namun, juga membentuk ekosistem sinergis yang akan mempercepat transformasi digital dan membuka peluang baru bagi bisnis secara global di era AI ini,” jelasnya.

    Sejak 2024, Alibaba Cloud aktif menjalin kemitraan strategis dengan beberapa pemangku kepentingan di Tanah Air, termasuk Telkom dan Perhutani, serta menjadi pusat data utama untuk GoTo Financial.

    Kolaborasi tersebut dinilai menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan bisnis, khususnya dalam mendukung digitalisasi di perusahaan-perusahaan besar Indonesia.

    Selain fokus pada kerja sama bisnis, Alibaba Cloud berinvestasi dalam pengembangan talenta AI-ready. Seperti pendirian skill center di Universitas Indonesia, program Alibaba Cloud Indonesia GenAI Hackathon 2025 bersama GoTo, serta pelatihan talenta AI di Universitas Muhammadiyah Pendidikan Sorong dan Universitas Pendidikan Mandalika.

    “Inisiatif-inisiatif ini menjadi keunggulan baru dibanding tahun lalu, karena Alibaba Cloud kini semakin menaruh perhatian pada pengembangan ekosistem dan talenta lokal,” ujarnya.