BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • SIJORI Jadi Regional Gateway AI, Indonesia Tunjukkan Posisi Strategis

    SIJORI Jadi Regional Gateway AI, Indonesia Tunjukkan Posisi Strategis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kawasan SIJORI (Singapura, Johor, Riau) kini menegaskan posisinya sebagai next-generation regional gateway untuk pertumbuhan ekosistem kecerdasan artifisial (AI) dan infrastruktur digital di Asia Tenggara. Dalam momentum penguatan regional ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), menunjukkan kesiapan untuk mengambil peran sentral melalui pengembangan pusat data dan teknologi AI yang berdaya saing global guna memperkuat positioning Indonesia dalam membangun AI-ready data center.

    Dalam forum SIJORI Cloud & Datacenter Convention 2025 di Singapura, CEO NeutraDC Group Andreuw Th.A.F menekankan pentingnya sinergi untuk memastikan pertumbuhan digital yang inklusif dan berkelanjutan. Menurut Andreuw, untuk menghadapi era AI yang kian kompleks, dibutuhkan lebih dari sekadar ketersediaan lahan dan energi. Diperlukan sinergi antar pelaku industri, pemangku kebijakan, dan teknologi di lintas batas dengan posisi Indonesia sebagai katalis utama.

    “Dengan membangun shared intelligence melalui data center AI-ready, konektivitas regional, dan kolaborasi berkelanjutan, kita dapat
    mendorong pertumbuhan digital kawasan secara lebih merata dan berkelanjutan,” ujar Andreuw, dikutip Selasa (15/7/2025).

    Dia menambahkan bahwa kekuatan masing-masing wilayah di SIJORI harus dilihat sebagai pelengkap, bukan pesaing. Batam sebagai interconnection hub, Johor dengan kapasitas ekspansinya, dan Singapura sebagai jangkar regulasi dan keberlanjutan.

    Namun menurut Andreuw, kesiapan infrastruktur dan arah kebijakan Indonesia dapat semakin memperkuat orkestrasi ekosistem AI. NeutraDC juga menggarisbawahi pentingnya mendorong platform kolaboratif dan integrasi digital yang mendukung interkoneksi lintas negara, bukan sekadar pertumbuhan kapasitas.

    “Yang kita butuhkan adalah ruang bersama untuk inovasi dan ekosistem data yang terintegrasi,” tambahnya.

    Selain membahas isu strategis kawasan, keberlanjutan juga menjadi hal penting dalam membangun ekosistem digital. Sebagai industri penyedia infrastruktur digital, NeutraDC mengambil langkah bahwa keberlanjutan bukan hanya soal bagaimana fasilitas dibangun, tetapi bagaimana pusat data dioperasikan setiap harinya.

    “Seperti di NeutraDC Nxera Batam. Kami fokus pada keberlanjutan berbasis operasional- bagaimana pengelolaan energi, efisiensi pendinginan, dan monitoring kami jalankan secara real-time. Sustainability bukan hanya bagian dari rencana desain, tapi cara kerja,” ungkap COO NeutraDC Nxera
    Batam Kavin Wong dalam sesi diskusi panel SIJORI bertajuk How Design and Operations Together Shape Sustainability in Data Centers.

    Sebagai tindak lanjut dari semangat kolaboratif, NeutraDC akan menggelar NeutraDC Summit 2025 pada 25 Agustus 2025 di Bali. Forum ini akan menjadi titik temu antara pelaku industri, regulator, dan inovator teknologi dari kawasan Asia Pasifik, dengan mengusung semangat kolaborasi untuk memperkuat agenda bersama, yaitu membangun infrastruktur digital regional yang tangguh, efisien, dan inklusif.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Antares Eazy Hadirkan Fitur Fire & Smoke Detection

    Telkom Antares Eazy Hadirkan Fitur Fire & Smoke Detection

    Jakarta, CNBC Indonesia – Antares Eazy, sebagai salah satu produk unggulan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dengan solusi teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), menghadirkan sistem pemantauan cerdas yang memberikan kontrol penuh di setiap lini operasional segala sektor bisnis. Teknologi AI-powered IP Camera dari Antares Eazy mampu merekam dengan visual yang sangat jernih, sekaligus bisa mendeteksi aktivitas mencurigakan karena telah dilengkapi dengan fitur Intruder Detection.

    “Kami menghadirkan Antares Eazy untuk membantu bisnis mengelola keamanan dan efisiensi operasional dengan lebih cerdas. Dukungan teknologi AI pada Antares Eazy juga membantu pelaku usaha untuk memantau, menganalisis, dan merespons situasi bahkan dalam hitungan detik, sehingga memastikan bisnis tetap berjalan tanpa hambatan,” ujar EVP Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa dalam keterangan resmi, Selasa (15/7/2025).

    Fitur lain yang diberikan IP Camera Eazy adalah Fire and Smoke Detection untuk mendeteksi munculnya api dan asap. Antares Eazy juga menyediakan fitur Cloud Recording, yang dapat menyimpan data rekaman dengan aman dan dapat diakses kapan saja melalui internet.

    Teknologi AI pada Antares Eazy turut membantu pemilik bisnis melakukan efisiensi sekaligus optimalisasi operasional. Melalui fitur People Counting dan Crowd Detection dari Antares Eazy, pelaku usaha dapat menganalisis pola pelanggan, termasuk dalam mendeteksi keramaian, seperti di pintu masuk, lift, atau kasir yang dapat berpengaruh terhadap kenyamanan atau pengalaman pelanggan.

    Selain itu, Antares Eazy memiliki fitur Employee Presence yang dapat dimanfaatkan untuk memantau kehadiran pegawai. Dengan data-data berbasis AI, pengelolaan sumber daya menjadi lebih optimal, sehingga pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.

    Lebih lanjut, Antares Eazy juga menyediakan dashboard terintegrasi yang memungkinkan pemilik bisnis memantau seluruh cabang usahanya dalam satu platform. Hingga saat ini, ribuan bisnis, termasuk waralaba dan perusahaan besar, telah mengadopsi solusi ini untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional mereka. Pelaku bisnis juga dapat menganalisa perilaku pelanggan dan mengambil keputusan strategis.

    Antares Eazy adalah solusi yang tepat bagi pelaku usaha yang ingin menghadirkan sistem keamanan modern sekaligus meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan bisnis.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia Gaet Investasi Rp6 Triliun untuk Data Center Quantum AI, Perdana di Asia

    Indonesia Gaet Investasi Rp6 Triliun untuk Data Center Quantum AI, Perdana di Asia

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia bakal menjadi negara pertama di Asia yang memiliki Quantum AI Data Center. Pusat data yang akan dibangun di Batam itu akan menelan investasi sebesar US$400 juta atau setara Rp6 triliun untuk proyek tahap awal.

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengatakan, investasi itu akan menjadikan Indonesia sebagai pusat komputasi mutakhir berbasis kecerdasan buatan dan teknologi kuantum di Asia. 

    Menurutnya, ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang membidik pertumbuhan ekonomi sebesar 8% menuju Indonesia Emas 2045.

    “Ekonomi digital, khususnya pusat data, adalah pilar utama untuk mencapainya. Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor ini, dan kami siap menjadi mitra utama dalam membangun masa depan digital Asia,” kata Todotua dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/7/2025).

    Rencana investasi itu terungkap dalam penandatanganan kerjasama strategis antara Worldvuer iByond Limited, perusahaan teknologi berbasis Silicon Valley, dengan Tunas Prima Industrial Estate yang dilakukan di Jakarta.

    Pusat data tersebut rencananya akan dibangun di kawasan Tunas Prima, sebuah kawasan industri hijau berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Lokasi itu telah menerapkan infrastruktur berbasis energi terbarukan seperti solar panel dan fasilitas pengolahan air mandiri. 

    Kawasan ini sebelumnya juga telah menarik investasi dari produsen global seperti Apple Iphone dan AirTags.

    Worldvuer iByond Limited merupakan pengembang Vovea iByond Operating System. Ini adalah sebuah sistem yang menggabungkan berbagai jenis teknologi komputasi canggih – termasuk komputasi kuantum, kecerdasan buatan, dan big data analytics – untuk menghasilkan kecepatan dan kapasitas pemrosesan yang jauh melampaui pusat data konvensional. 

    Seiring masuknya investasi tersebut, Indonesia akan menjadi basis pertama teknologi ini di Asia, setelah sebelumnya dikembangkan di Silicon Valley dan Timur Tengah.

    Selain membangun pusat data, Worldvuer iByond Limited tengah menjajaki potensi kerja sama di sektor energi melalui pendekatan serupa dengan kolaborasi mereka bersama Aramco di Arab Saudi, serta eksplorasi teknologi telekomunikasi dengan Telkom Group dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Todua mengatakan, pemerintah menyediakan berbagai macam insentif fiskal seperti tax holiday, super tax deduction untuk riset dan pengembangan SDM, serta pembebasan bea masuk untuk peralatan untuk mendukung investasi tersebut.

    “Ini bentuk komitmen kami untuk mendukung investasi berkualitas seperti proyek ini,” ujarnya.

    Adapun sebagai tindak lanjut, Worldvuer iByond Limited akan menyampaikan proposal resmi insentif dan dokumen pendukung kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Perusahaan juga membuka pintu kolaborasi lebih luas dengan sektor pendidikan dan pertambangan, khususnya dalam pengembangan rantai pasok microchip berbasis emas.

  • Koperasi di era digital: membangun koperasi berbasis teknologi

    Koperasi di era digital: membangun koperasi berbasis teknologi

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) melalui unit usahanya yakni Koperasi Jagad Kasih Kamulyan (JKK) Holding terkait peningkatan kapasitas petani. (ANTARA/HO-Humas Telkom)

    Koperasi di era digital: membangun koperasi berbasis teknologi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 14 Juli 2025 – 13:55 WIB

    Elshinta.com – Indonesia memperingati Hari Koperasi setiap tanggal 12 Juli sebagai bentuk penghargaan terhadap peran koperasi dalam membangun perekonomian rakyat.

    Di tengah arus perubahan zaman yang semakin cepat, koperasi tidak lagi hanya identik dengan simpan pinjam atau toko kelontong. Kini, koperasi dituntut bertransformasi, memanfaatkan teknologi digital dan telekomunikasi demi menjawab tantangan zaman dan memperluas manfaat bagi anggotanya.

    Koperasi merupakan bentuk usaha yang unik karena berlandaskan pada prinsip kebersamaan, demokrasi ekonomi, dan keadilan sosial. Dalam koperasi, setiap anggota memiliki hak suara yang sama, tidak peduli seberapa besar modal yang ditanamkan. Model ini menjadikan koperasi sebagai alat pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.

    Namun, di era globalisasi dan digitalisasi, koperasi menghadapi tantangan besar. Persaingan usaha semakin ketat, ekspektasi konsumen berubah, dan teknologi berkembang pesat. Untuk tetap relevan, koperasi harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi sebagai alat transformasi.

     

    Telekomunikasi infrastruktur kunci

    Telekomunikasi merupakan tulang punggung dari transformasi digital. Tanpa konektivitas yang andal dan merata, koperasi akan kesulitan mengakses teknologi digital, mengelola data, atau menjangkau pasar yang lebih luas.

    Di Indonesia, masih banyak wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau jaringan internet berkualitas. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi koperasi.

    Beberapa koperasi di sektor telekomunikasi telah menunjukkan potensi besar. Misalnya, Kisel, Koperasi Telkomsel, salah satu pionir koperasi yang menyediakan layanan berbasis penyedia kebutuhan pelanggan. Di beberapa daerah juga terdapat koperasi petani yang memanfaatkan aplikasi berbasis SMS dan WhatsApp untuk mengakses informasi harga pasar, cuaca, dan pelatihan daring. Dengan dukungan infrastruktur telekomunikasi yang memadai, koperasi dapat menjadi jembatan digital bagi anggotanya.

    Digitalisasi koperasi tidak hanya soal memiliki aplikasi atau website. Ini adalah proses menyeluruh yang mencakup digitalisasi administrasi, platform digital untuk layanan, serta ekosistem digital koperasi.

    Pengelolaan keuangan, keanggotaan, dan rapat koperasi dapat dilakukan secara digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Kemudian, koperasi dapat menyediakan layanan simpan pinjam, pemasaran produk, hingga pelatihan anggota melalui aplikasi mobile atau platform daring.

    Terkait ekosistem digital, dengan membangun ekosistem digital koperasi bisa terhubung dengan koperasi lain, pelaku usaha, dan lembaga keuangan untuk memperluas jaringan dan kolaborasi.

    Contoh sukses dapat dilihat dari koperasi yang mengembangkan aplikasi e-commerce untuk menjual produk anggotanya secara langsung ke konsumen. Dengan strategi digital marketing yang tepat, produk lokal bisa menembus pasar nasional bahkan internasional.

    Belajar dari dunia

    Transformasi koperasi menuju digital bukan hanya wacana lokal, tetapi juga bagian dari tren global. Beberapa negara telah menunjukkan bagaimana koperasi bisa menjadi kekuatan ekonomi berbasis teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Finlandia misalnya, menempati peringkat tinggi dalam indeks nilai koperasi global. Negara ini memiliki koperasi konsumen dan koperasi energi yang sangat maju. Koperasi seperti S Group dan OP Financial Group telah mengintegrasikan layanan digital secara menyeluruh, mulai dari aplikasi mobile untuk transaksi hingga platform edukasi keuangan bagi anggotanya. Digitalisasi di Finlandia bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal membangun kepercayaan dan partisipasi aktif anggota.

    Korea Selatan memberikan contoh menarik melalui gerakan Saemaul Undong, yang menjadi fondasi koperasi desa modern

    Meskipun awalnya berbasis pembangunan fisik dan mental, kini koperasi di Korea Selatan telah mengadopsi teknologi digital untuk layanan keuangan mikro, pertanian pintar, dan e-commerce lokal. Kunci keberhasilan mereka adalah internalisasi nilai ketekunan, swadaya, dan gotong royong, yang diperkuat dengan pelatihan intensif dan dukungan lintas kementerian.

    Sementara itu, Kenya menunjukkan bagaimana koperasi bisa menjadi solusi inklusif di negara berkembang. Koperasi kredit di Kenya telah memanfaatkan teknologi mobile seperti M-Pesa untuk menyediakan layanan keuangan kepada jutaan orang yang sebelumnya tidak memiliki akses ke bank. Model ini menunjukkan bahwa digitalisasi koperasi bisa menjadi alat pemberdayaan yang sangat efektif, bahkan di wilayah dengan infrastruktur terbatas.

    Benchmark dari negara-negara ini menunjukkan bahwa digitalisasi koperasi bukan hanya mungkin, tetapi juga sangat berdampak jika dilakukan dengan strategi yang tepat dan berbasis nilai.

    Kunci keberhasilan

    Transformasi digital koperasi tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi antara koperasi, pemerintah, sektor swasta, dan komunitas teknologi.

    Pemerintah dapat berperan dalam menyediakan infrastruktur dan regulasi yang mendukung. Sektor swasta dapat menjadi mitra teknologi dan investasi. Sementara komunitas teknologi dapat membantu dalam pelatihan dan pengembangan solusi digital yang sesuai dengan kebutuhan koperasi.

    Salah satu contoh kolaborasi yang inspiratif adalah program pelatihan digital untuk koperasi yang melibatkan startup teknologi, universitas, dan kementerian. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membantu koperasi menyusun strategi digital yang berkelanjutan.

    Meski potensinya besar, digitalisasi koperasi juga menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya adalah literasi digital yang rendah karena banyak pengurus dan anggota koperasi belum terbiasa dengan teknologi digital, keterbatasan dana mengingat investasi awal untuk digitalisasi bisa cukup besar, serta keamanan data. Pengelolaan data anggota dan transaksi harus dilakukan dengan aman dan sesuai regulasi.

    Solusinya adalah pendekatan bertahap dan inklusif. Pelatihan literasi digital harus menjadi prioritas. Pemerintah dan lembaga keuangan dapat menyediakan skema pembiayaan khusus untuk digitalisasi koperasi. Dan yang tak kalah penting, koperasi perlu membangun budaya digital yang terbuka terhadap perubahan.

    Bayangkan koperasi petani yang terhubung dengan pasar global melalui platform digital. Atau koperasi pekerja lepas yang menyediakan layanan profesional berbasis aplikasi. Bahkan koperasi energi yang mengelola pembangkit listrik tenaga surya secara kolektif dan digital.

    Semua ini bukan mimpi, melainkan masa depan yang bisa dicapai jika koperasi mampu memanfaatkan kekuatan telekomunikasi dan teknologi digital.

    Hari Koperasi bukan hanya momen peringatan, tetapi juga panggilan untuk berinovasi. Di era digital ini, koperasi memiliki peluang besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

    Dengan semangat gotong royong dan adaptasi terhadap zaman, koperasi Indonesia bisa menjadi pelopor transformasi digital yang mensejahterakan anggotanya dan masyarakat luas.

    *) Dr. Joko Rurianto, ST., MM adalah praktisi telekomunikasi, aktif menulis jurnal pemasaran strategis dan literasi teknologi digital dalam praktik bisnis modern.

    Sumber : Antara

  • SIJORI Jadi Gerbang AI Asia Tenggara, Indonesia Ambil Peran Sentral di Kawasan – Page 3

    SIJORI Jadi Gerbang AI Asia Tenggara, Indonesia Ambil Peran Sentral di Kawasan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kawasan SIJORI (Singapura, Johor, Riau) kini mengukuhkan posisinya sebagai next-generation regional gateway untuk pertumbuhan ekosistem Artificial Intelligence (AI) dan infrastruktur digital di Asia Tenggara.

    Menyambut momentum penguatan regional ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) menunjukkan kesiapan untuk mengambil peran sentral melalui pengembangan pusat data dan teknologi AI yang berdaya saing global dan memperkuat positioning Indonesia dalam membangun AI-ready data center.

    Dalam forum SIJORI Cloud & Datacenter Convention 2025 di Singapura, CEO NeutraDC Group Andreuw Th.A.F menekankan pentingnya sinergi untuk memastikan pertumbuhan digital yang inklusif dan berkelanjutan.

    Menurut Andreuw, menghadapi era AI yang kian kompleks, butuh lebih dari sekadar ketersediaan lahan dan energi. Diperlukan sinergi antar pelaku industri, pemangku kebijakan, dan teknologi di lintas batas dengan posisi Indonesia sebagai katalis utama.

    “Dengan membangun shared intelligence melalui data center AI-ready, konektivitas regional, dan kolaborasi berkelanjutan, kita dapat mendorong pertumbuhan digital kawasan secara lebih merata dan berkelanjutan,” ujar Andreuw dalam sesi panel diskusi SIJORI – Cloud and Datacenter Convention 2025 yang berlangsung di Singapura, Kamis (10/7/2025).

    Andreuw menambahkan, kekuatan masing-masing wilayah di SIJORI harus dilihat sebagai pelengkap, bukan pesaing. Batam sebagai interconnection hub, Johor dengan kapasitas ekspansinya, dan Singapura sebagai jangkar regulasi dan keberlanjutan. Menurutnya, kesiapan infrastruktur dan arah kebijakan Indonesia dapat semakin memperkuat orkestrasi ekosistem AI.

    NeutraDC juga menggarisbawahi pentingnya mendorong platform kolaboratif dan integrasi digital yang mendukung interkoneksi lintas negara, bukan sekadar pertumbuhan kapasitas.

    “Yang kita butuhkan adalah ruang bersama untuk inovasi dan ekosistem data yang terintegrasi,” tambahnya.

  • Telkom (Telkomsat) Jamin Pelanggan Baru Tetap Terlayani Meski Starlink Membatasi

    Telkom (Telkomsat) Jamin Pelanggan Baru Tetap Terlayani Meski Starlink Membatasi

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) memastikan pelanggan yang sudah memesan maupun yang sudah menggunakan Starlink tidak terdampak, menyusul kabar layanan satelit orbit rendah milik SpaceX itu tak lagi menerima pelanggan baru di Indonesia. 

    Adapun Starlink hadir di Indonesia sejak Juni 2022 yang beroperasi di bawah kerja sama Telkomsat, anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). 

    “Pelanggan yang sudah memesan dan sudah menggunakan layanan tidak terdampak,” kata VP Corporate Secretary Telkomsat, Fino Arfiantono kepada Bisnis pada Senin (14/7/2025). 

    Fino menegaskan yang akan terdampak kebijakan pembatasan adalah aktivasi baru. 

    Dia mengatakan seluruh reseller Starlink di Indonesia telah menerima pemberitahuan resmi pemberhentian layanan, begitupun Telkomsat. 

    “Starlink melakukan pemberhentian layanan dikarenakan kapasitas yang sudah penuh,” katanya. 

    Namun demikian, Fino tidak menampik saat ini masih ada antrean pemasangan yang tertunda akibat penghentian penerimaan pelanggan baru dari Starlink. 

    Pihaknya pun memastikan telah memberikan informasi gangguan tersebut kepada pelanggan yang terdampak. 

    “Telkomsat telah mengirimkan informasi Kepada pelanggan baik melalui surat resmi maupun media lain,” katanya. 

    Sampai dengan saat ini pelanggan yang menggunakan layanan Starlink melalui Telkomsat mencapai sebanyak lebih dari 3000 node. Adapun dari jumlah tersebut, Telkomsat hanya melayani pelanggan korporat.

    Diberitakan sebelumnya, Starlink mengumumkan tidak lagi menerima pelanggan baru di Indonesia melalui laman resminya. 

    Perusahaan menyebut aktivasi perangkat baru juga dihentikan sementara bagi pelanggan yang membeli melalui toko ritel atau penjual pihak ketiga. Kebijakan tersebut dilakukan lantaran kapasitas Starlink sudah habis di Indonesia 

    “Layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitasnya telah habis terjual di seluruh Indonesia,” demikian tulis Starlink.

    SpaceX menyediakan layanan Starlink Business yang menawarkan kecepatan unduh hingga 220 Mbps dan latensi rendah di sebagian besar lokasi, untuk memastikan kelancaran operasional bisnis. 

    Starlink Business menyasar berbagai sektor, termasuk migas, pertambangan, perkebunan, dan operasi lepas pantai, yang seringkali beroperasi di lokasi terpencil.   

    Selain Telkomsat, perusahaan yang terdaftar sebagai reseller Starlink di Indonesia antara lain Primacom dan Data Lake Indonesia.

  • Operator Internet RI Tertekan, Ternyata Ada Efek Trump Vs Xi Jinping

    Operator Internet RI Tertekan, Ternyata Ada Efek Trump Vs Xi Jinping

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri telekomunikasi nasional tengah berada di bawah tekanan, tak hanya karena faktor internal seperti kompetisi dari platform digital (OTT), tetapi juga akibat tensi geopolitik global yang ikut berdampak pada rantai pasok teknologi. Salah satu pemicunya ternyata berasal dari kebijakan Amerika Serikat (AS) era Donald Trump yang memberi efek lanjutan hingga saat ini.

    Dalam artikel opini di CNBC Indonesia, Amar Bilhaq, Manager of Human Capital Management PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menyatakan aspek geopolitik sering luput dalam analisis kinerja perusahaan teknologi RI, termasuk Telkom.

    “Fluktuasi pasar saham global yang dipicu oleh suku bunga tinggi, ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi China, serta perang teknologi antara negara besar telah menciptakan iklim yang tidak stabil bagi sektor teknologi dan telekomunikasi,” katanya.

    Meskipun Telkom sudah mampu memperbaiki biaya operasional sehingga lebih efisien, penurunan harga saham tetap berpengaruh dengan mempersempit ruang ekspansi.

    “Sektor teknologi secara global telah mengalami koreksi signifikan sejak tahun 2022, imbas dari aksi jual investor saat bank sentral dunia mulai mengetatkan likuiditas. Sektor telekomunikasi meski tidak tumbuh seagresif perusahaan teknologi digital ikut terdampak sentimen negatif ini. Bagi trader jangka pendek, saham telekomunikasi dengan margin tipis dan belanja modal raksasa jelas kurang menarik,” katanya.

    Pengamat Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Joseph Matheus Edward menyatakan perkembangan geopolitik sangat berdampak pada industri telekomunikasi.

    “Kondisi geopolitik saat ini tentu akan berpengaruh pada industri telekomunikasi. Indonesia sebagai negara pengguna perangkat telekomunikasi tentu terkena imbas dari masalah persaingan global mengenai komponen, GPU dengan AI-nya, dan teknologi 5G dengan isu keamanannya serta koneksinya, serta tergerusnya pendapatan oleh OTT [over the top],” ujar Ian kepada CNBC Indonesia, Senin (14/7/2025).

    Menurut Ian, dalam jangka pendek, situasi ini sangat berdampak pada industri telekomunikasi nasional. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya strategi jangka panjang yang berbasis kebijakan nasional untuk memastikan keberlanjutan sektor ini.

    “Dalam jangka panjang, pemerintah tentu harus mengeluarkan kebijakan yang menjaga keberlanjutan pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia,” tegasnya.

    Untuk membentengi sektor telekomunikasi dari tekanan eksternal dan memperkuat transformasi digital nasional, Ian menyebut perlunya pembangunan tiga pilar utama.

    Indonesia perlu membangun tiga pilar industri telekomunikasi atau transformasi digital. Pertama, 100% internet, yaitu semua punya hak yang sama untuk menikmati dampak transformasi digital.

    Kedua, super platform seperti QRIS. Di mana platform yang digunakan, dimiliki negara dan dijalankan oleh industri telekomunikasi dalam negeri.

    Ketiga, Satu Data. Ian menjelaskan, nilai suatu negara atau industri telekomunikasi adalah penguasaan data dan turunannya.

    “Data tersebut dapat diolah menjadi apa saja, contohnya dari data NIK menjadi data NPWP, dan seterusnya,” jelas Ian.

    Ia menambahkan bahwa secara regulasi, Indonesia sudah memiliki sejumlah dasar hukum untuk mengatasi tantangan geopolitik dan pelindungan data.

    “Dalam menghadapi geopolitik secara jangka pendek dan jangka panjang, sebenarnya secara peraturan perundang-undangan sebagian besar sudah ada. Contoh, data harus ditaruh di Indonesia. Tapi perlu melihat efektivitas dan dampak sosial serta ekonomi yang diperoleh masyarakat, negara, dan industri telekomunikasi,” paparnya.

    Ian juga menekankan pentingnya Content Delivery Network (CDN) yang dimiliki oleh negara dan dioperasikan oleh pelaku industri dalam negeri sebagai bagian dari infrastruktur strategis nasional demi keamanan data.

    Di tengah tekanan global, peluang investasi di sektor telekomunikasi nasional justru terbuka lebar.

    “Sentimen investor untuk industri telekomunikasi di Indonesia terbuka lebar. Indonesia masih dianggap lapar bandwidth dan data center. Berapa pun yang disediakan akan terserap habis,” ucapnya.

    Namun, ia mengingatkan bahwa kesuksesan ini butuh koordinasi yang kuat antar pemangku kepentingan.

    “Hanya saja, dalam jangka pendek perlu ada koordinasi semua pihak dengan lebih baik, sehingga semua mendapatkan bagian yang sangat menguntungkan,” kata Ian.

    Ia optimistis, dalam jangka panjang, industri telekomunikasi Indonesia akan menjadi ladang investasi yang menjanjikan. Selain populasi besar, struktur geografis Indonesia yang berupa kepulauan juga menghadirkan potensi bisnis infrastruktur digital seperti kabel laut.

    “Ke depannya, investasi di Indonesia untuk industri telekomunikasi akan sangat menarik, dengan jumlah penduduk yang besar dan daerah kepulauan. Kabel laut akan menarik secara bisnis,” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cak Imin ‘Ngiler’ Melihat Para Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN

    Cak Imin ‘Ngiler’ Melihat Para Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku ‘ngiler’ melihat sejumlah wakil menteri (wamen) yang kini merangkap jabatan sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Pernyataan itu Dia sampaikan saat menyapa para wamen yang hadir dalam acara pengukuhan Ikatan Alumni Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PB PMII), seperti dikutip dari kanal YouTube PMII Channel, Senin (14/7/2025)

    “Jadi, wamen yang saya hormati, Aminuddin Ma’ruf, Faisol Riza, sahabat Juri. Ini wamen-wamen yang membuat saya agak terpuruk,” ungkapnya dalam kesempatan tersebut, yang dikutip dari YouTube PMII Channel, Senin (14/7/2025). 

    Dia kemudian menceritakan bahwa ketiga tokoh tersebut membuatnya merasa ‘terpuruk’ karena sebelumnya dia tidak pernah terlalu peduli terhadap dompetnya.

    “Karena bagi saya, dompet ada isi, enggak ada isi, yang penting ada kartu kredit, kan gitu. Nah, gara-gara wamen-wamen pada jadi komisaris, kita ngiler juga kan,” kata dia. 

    Lanjutnya, Cak Imin juga mengaku mulai berpikir apakah nasibnya kelak bisa seperti mereka.

    “Jadi mikir, ini kira-kira bisa seperti mereka tidak nasib ini. Kira-kira dapil masih aman apa tidak, kira-kira gitu. Wamen-wamen ini luar biasa,” tuturnya. 

    Meski demikian, dia meyakini bahwa urusan rezeki sudah ada yang mengatur.

    Diberitakan Sebelumnya, Sebanyak 30 wakil menteri (Wamen) di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merangkap jabatan menjadi komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per Kamis (10/7/2025). 

    Terbaru, sejumlah wakil menteri ditunjuk menjadi komisaris di beberapa subholding PT Pertamina (Persero).

    Beberapa nama itu seperti Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie yang ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Lalu, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga

    Selanjutnya, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina International Shipping (PIS). 

    Di samping itu, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI). Adapun, Kabinet Merah Putih terdiri dari 7 kementerian koordinator dan 41 kementerian. Banyak di antaranya merupakan kementerian baru yang merupakan nomenklatur dari kementerian sebelumnya.

    Untuk lebih rincinya, berikut daftar lengkap 30 wakil menteri (Wamen) yang rangkap jabatan jadi komisaris BUMN: 

    1. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie: Komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 

    2. Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono: Komisaris PT Pertamina Patra Niaga 

    3. Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno: Komisaris PT Pertamina International Shipping (PIS) 

    4. Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat: Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) 

    5. Wakil Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan: Komisaris di PT Citilink Indonesia 

    6. Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto: Komisaris PLN 

    7. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono: Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia 

    8. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha: Komisaris Garuda Maintenance Facility Aero Asia 

    9. Wakil Menteri Komunikasi & Digital Angga Raka Prabowo: Komisaris Utama Telkom 

    10. Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan: Komisaris Telkom 

    11. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenazer: Komisaris Pupuk Indonesia 

    12. Wakil Menteri Imigrasi Silmy Karim: Komisaris Telkom Indonesia 

    13. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah: Komisaris BTN 

    14. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Komisaris PLN 

    15. Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf: Komisaris PLN 

    16. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo: Komisaris Utama BRI 

    17. Wakil Menteri UMKM Helvy Yuni Moraza: Komisaris BRI 

    18. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti: Komisaris Utama Brantas Abipraya 

    19. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung: Komisaris Bank Mandiri 

    20. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf: Komisaris Utama Perikanan Indonesia 

    21. Wakil Menteri Perhubungan Komjen Pol (Purn) Suntana: Komisaris Utama Pelindo 

    22. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono : Komisaris Pertamina Bina Medika 

    23. Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto: Komisaris PT Dahana 

    24. Wakil Menteri P2MI/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani: Komisaris Semen Indonesia 

    25. Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono: Komisaris Utama PT Telekomunikasi Seluler 

    26. Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Isyana Bagoes Oka: Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk 

    27. Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri: Komisaris Utama PT Sarinah 

    28. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Penanaman Modal Todotua Pasaribu: Wakil Komisaris Utama Pertamina 

    29. Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro: Komisaris Utama Jasa Marga 

    30. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria: Komisaris PT Telekomunikasi Seluler 

  • Perang China-AS Makin Panas, Ternyata Ada Peluang Besar Buat RI

    Perang China-AS Makin Panas, Ternyata Ada Peluang Besar Buat RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, khususnya di sektor teknologi dan telekomunikasi, makin memanas. Namun, di tengah perang dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia ini, Indonesia justru berpotensi menjadi pihak yang diuntungkan.

    Menurut Pratama Dahlian Persadha, pakar keamanan siber sekaligus Ketua Umum Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), perang dagang yang berlangsung saat ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk membangun ekosistem teknologi yang lebih terbuka.

    “Negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, serta sejumlah negara di benua Afrika tengah menyaksikan lonjakan prospek industri ini, didorong oleh tingkat adopsi digital yang masih rendah namun tumbuh pesat,” ujar Pratama kepada CNBC Indonesia, Senin (16/7/2025).

    Namun, kemajuan seperti implementasi teknologi 5G bukan semata-mata tentang kecepatan jaringan, melainkan telah menjadi bagian dari kontestasi kekuatan global yang bersaing dalam menguasai infrastruktur digital dan kontrol atas arus informasi.

    Dalam hal ini, persaingan antara Amerika Serikat dan China menggambarkan dinamika tersebut secara nyata.

    Di satu pihak, China menggelontorkan investasi besar dalam pengembangan 5G dan mengandalkan dominasi perusahaan seperti Huawei, yang justru memicu kekhawatiran di banyak negara Barat.

    Kekhawatiran ini muncul dari kemungkinan infrastruktur yang dibangun digunakan untuk keperluan intelijen dan pengawasan, mengingat peraturan pemerintah China yang memungkinkan negara meminta data dari perusahaan dalam negeri.

    “Sebagai respons, AS dan sekutunya mendorong penggunaan penyedia alternatif seperti Nokia, Ericsson, atau pendekatan berbasis Open RAN sebagai bentuk strategi penyeimbang pengaruh global,” jelas Pratama.

    Selain aspek politik, ketegangan antara AS dan China juga berimbas langsung pada perilaku pasar, khususnya para investor di sektor teknologi. Volatilitas pasar meningkat tajam setiap kali ada pengumuman sanksi atau larangan baru, terutama yang menyasar perusahaan semikonduktor atau vendor teknologi besar seperti Huawei.

    Namun, menurutnya, agar potensi tersebut bisa dioptimalkan, Indonesia harus mempercepat adopsi teknologi berbasis standar terbuka seperti Open RAN, serta memperkuat peran lembaga pengawas independen guna memastikan keamanan dan transparansi jaringan.

    “Secara khusus di Indonesia, para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun pelaku industri, harus bergerak cepat dalam mengimplementasikan teknologi yang lebih terbuka dan fleksibel seperti Open RAN,” terangnya.

    Selain itu, pelibatan beragam vendor akan mengurangi ketergantungan terhadap satu penyedia dan memperbesar ruang gerak diplomatik Indonesia dalam peta kompetisi global.

    “Langkah-langkah ini akan mendukung terbangunnya ekosistem digital yang tangguh, adil, dan mampu beradaptasi di tengah ketidakpastian dunia,” pungkasnya.

    Dalam tulisan opini di CNBC Indonesia, Amar Bilhaq, Manager of Human Capital Management di PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menyatakan ketegangan geopolitik membuka peluang besar buat Telkom.

    Dia menilai skandal spionase dan kekhawatiran privasi global telah membuat pemerintah dan korporasi baik domestik maupun multinasional semakin waspada dalam menempatkan data mereka. Dampaknya, menyimpan data sensitif warga negara atau data strategis perusahaan di cloud server milik raksasa teknologi AS atau China kini dipandang berisiko tinggi.

    “Di sinilah posisi Telkom sebagai BUMN menjadi kartu truf. Melalui anak usahanya seperti Telkomsigma dan bisnis data center NeutraDC, Telkom adalah kandidat utama untuk menjadi ‘benteng pertahanan’ data nasional. Mereka menawarkan netralitas dan kepercayaan yang tidak dimiliki pemain asing,” katanya.

    Amar menyatakan ini adalah saat peralihan dari bisnis konektivitas B2C (Business-to-Consumer) yang berdarah-darah ke bisnis B2B (Business-to-Business) dan B2G (Business-to-Government) yang lebih stabil dan menguntungkan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perkuat Sistem Keamanan dengan Telkom Antares Eazy, Punya Fitur Deteksi Api & Asap Berbasis AI – Page 3

    Perkuat Sistem Keamanan dengan Telkom Antares Eazy, Punya Fitur Deteksi Api & Asap Berbasis AI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Antares Eazy menghadirkan sistem pemantauan cerdas yang memberikan kontrol penuh di setiap lini operasional segala sektor bisnis. Solusi teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) ini menjadi jawaban bagi bisnis modern masa kini yang membutuhkan perlindungan aset lewat sistem keamanan yang lebih optimal.

    Teknologi AI-powered IP Camera dari Antares Eazy mampu merekam dengan visual yang sangat jernih, sekaligus bisa mendeteksi aktivitas mencurigakan karena telah dilengkapi dengan fitur Intruder Detection. Fitur lain yang diberikan IP Camera Eazy adalah Fire and Smoke Detection untuk mendeteksi munculnya api dan asap.

    Antares Eazy juga menyediakan fitur Cloud Recording, yang dapat menyimpan data rekaman dengan aman dan dapat diakses kapan saja melalui internet.

    Teknologi AI pada Antares Eazy turut membantu pemilik bisnis melakukan efisiensi sekaligus optimalisasi operasional. Melalui fitur People Counting dan Crowd Detection dari Antares Eazy, pelaku usaha dapat menganalisis pola pelanggan, termasuk dalam mendeteksi keramaian, seperti di pintu masuk, lift, atau kasir yang dapat berpengaruh terhadap kenyamanan atau pengalaman pelanggan.

    Selain itu, Antares Eazy memiliki fitur Employee Presence yang dapat dimanfaatkan untuk memantau kehadiran pegawai. Dengan data-data berbasis AI, pengelolaan sumber daya menjadi lebih optimal, sehingga pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.

    EVP Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa mengatakan pihaknya menghadirkan Antares Eazy untuk membantu bisnis mengelola keamanan dan efisiensi operasional dengan lebih cerdas.

    “Dukungan teknologi AI pada Antares Eazy juga membantu pelaku usaha untuk memantau, menganalisis, dan merespons situasi bahkan dalam hitungan detik, sehingga memastikan bisnis tetap berjalan tanpa hambatan,” ujarnya.