BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Danantara Akan Semakin AI, Gimana Nasib Pegawai BUMN?

    Danantara Akan Semakin AI, Gimana Nasib Pegawai BUMN?

    Jakarta

    Danantara akan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik Telkom. Kekhawatiran AI akan menggantikan pegawai BUMN pun dijawab oleh perusahaan plat merah ini.

    Telkom memiliki BigBox AI yang menawarkan solusi berbasis AI yang cerdas dan inovatif dengan membantu perusahaan mengolah data dari berbagai sumber untuk menghasilkan insight bisnis yang bernilai. Solusi tersebut telah diterapkan di berbagai sektor, yang dapat membantu berbagai sektor industri dalam mengelola dan menganalisis data secara lebih cerdas dan efisien.

    “Sekarang perusahaan yang nggak pakai AI, ya sudah, produktivitasnya rendah. Perusahaan yang menggunakan AI, maka produktivitasnya akan meningkat,” ujar Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi di media update “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market”, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    “Artinya apa? ini sebetulnya soal menggantikan manusia, relatif ya. Tapi, hari ini human capital, SDM, yang tidak memanfaatkan AI, ya pasti ketinggalan. Kalau dia tidak memaksakan diri untuk belajar, kemudian menggunakan AI sebagai pendamping dia,” sambungnya.

    Faizal menjelaskan fenomena AI dan manusia itu seperti halnya Microsoft yang punya layanan asisten digital berbasis AI, yakni co-pilot, di mana pilotnya tetap manusia, sedangkan co-pilot dipegang oleh AI.

    “Nah, pilot yang tidak menggunakan co-pilot, pasti tidak lebih produktif daripada pilot yang menggunakan co-pilot. Ini saya pakai bahasa Microsoft, supaya gampang mengilustrasikan. Sama, di Danantara, kita gunakan AI sebagai pendamping headcount di Danantara, maka hasilnya akan lebih produktif. Itu jawaban yang menurut saya sangat tepat,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Faizal mengungkapkan gambaran implementasi teknologi AI di Danantara. Ia mencontohkan, jika terjadi pegawai BUMN yang pensiun berjumlah 100 orang, maka yang digantikan itu sekitar 15 orang. Sedangkan, sosok penggantinya yang berasal dari lulusan terbaru hanya mengisi kekosongan 15-20%.

    “Terus yang 80% diganti apa? Ya, diganti AI. Jadi, sebetulnya tidak ada mengurangi karyawan, tidak ada. Hanya saja yang pensiun tidak digantikan 100%. Kira-kira seperti itu,” kata Faizal.

    Telkom akan menjadi penyedia solusi AI satu-satunya di Danantara. Menurutnya, badan pengelola investasi perusahaan BUMN ini sebagai ekosistem bisnis yang merepresentasikan “Indonesia kecil” dengan 1.046 perusahaan lintas 12 sektor vertikal dan 1 sektor horizontal. Hal itu akan mengindikasikan jika keberhasilan program tersebut akan melahirkan model implementasi AI yang bisa direplikasi di berbagai industri di Indonesia.

    “Piloting pertama AI Big Box kami adalah meng-AI-kan Danantara. Kalau sukses, efeknya akan masif,” ucapnya.

    (agt/agt)

  • Telkom Siap Bantu Pemerintah Wujudkan Net Zero Emission di 2060

    Telkom Siap Bantu Pemerintah Wujudkan Net Zero Emission di 2060

    Jakarta

    Telkom Indonesia menyabet penghargaan terkait Inovasi Infrastruktur Telekomunikasi Berbasis Energi Terbarukan, dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau by detikcom. Mereka menyatakan siap membantu pemerintah mewujudkan misi mencapai Net Zero Emission pada 2060.

    “Untuk ke sana memang kami punya target jangka pendek di 2030 untuk menurunkan emisi 20% dari 2023. Dan tentunya ini merupakan langkah yang perlu kolaborasi baik dari internal Telkom Group gitu ya, tapi juga kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang lain,” kata VP Sustainability Telkom Indonesia, Gunawan Wasisto Ciptaning Andri usai menerima penghargaan dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau 2025 di Menara Bank Mega, Kamis (14/8/2025).

    Lebih lanjut, Gunawan menyebutkan kolaborasi terutama dengan perusahaan-perusahaan yang berkontribusi besar terhadap penghasil emisi. Menurutnya, untuk bisa mewujudkannya, tidak bisa jalan sendiri-sendiri.

    “Jadi pencapaian energi 2060 itu merupakan sebuah langkah yang kolaborasi bersama,” tambahnya.

    Dalam hal ini, upaya yang sudah dilakukan Telkom Indonesia ialah mengimplementasikan pemanfaatan energi terbarukan dalam operasional infrastruktur telekomunikasinya dengan menggunakan teknologi panel surya, untuk mengoperasikan 274 unit Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Tak hanya itu, karena mereka juga memiliki satu unit BTS di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yang memanfaatkan energi microhydro. Sebanyak 274 unit Base Transceiver Station yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tersebut membentang dari Sabang hingga Merauke, itu artinya menjangkau daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia.

    Selain itu, melalui unit usahanya, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel yang mengoperasikan BTS Telkom, juga melakukan elektrifikasi BTS di wilayah pedesaan.

    Mitratel telah mengganti genset berbahan bakar fosil dengan panel surya pada 615 menara telekomunikasi miliknya, terutama di daerah terpencil seperti Maluku dan Papua. Inisiatif transisi energi ini juga berdampak pada efisiensi biaya operasional sebesar 15-20%.

    Telkom Indonesia juga tengah mengembangkan green data center yang berlokasi di Kabil Integrated Industrial Estate, Batam. Melanjutkan inisiatif sebelumnya, yaitu Hyperscale Data Center di Cikarang melalui unit usaha PT Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC, NeutraDC Nxera Batam merupakan bagian dari ekosistem data Telkom yang bertujuan memenuhi kebutuhan terhadap infrastruktur digital yang efisien dan ramah lingkungan.

    NeutraDC Nxera Batam dibangun sesuai dengan standar internasional dan dirancang sebagai pusat data pendukung teknologi AI yang turut memanfaatkan energi terbarukan berupa panel surya.

    Tambahan informasi, Anugerah Ekonomi Hijau adalah apresiasi dari detikcom untuk program dan inisiatif oleh korporasi, lembaga, dan organisasi, dengan visi pembangunan berkelanjutan yang bersandar pada tiga aspek besar, yaitu kepedulian terhadap lingkungan, dampak sosial, serta implementasi tata kelola yang bijak.

    Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Gintings, mengungkapkan dalam proses menuju malam penghargaan ini, pihaknya melibatkan Komite Assessment yang melakukan penilaian dengan menggunakan analisis kualitatif. Mereka melakukan penelusuran terhadap setup kerjaan dan rekam jejak para kandidat penerima, melalui tracking dan telaah sentimen pemberitaan, mempelajari dokumen, media monitoring, media sosial, dan sumber informasi lainnya.

    “Kami menyadari, ekonomi hijau memandukan pertimbangan ekonomi dengan aspek daya dukung lingkungan dalam proses pengambilan keputusan. Ekonomi hijau juga mempromosikan kesetaraan di intra dan antargenerasi atau mendukung pemerataan sosial dan ekonomi,” jelasnya.

    (hps/fyk)

  • Telkom Siap “AI-kan” Danantara

    Telkom Siap “AI-kan” Danantara

    Jakarta

    Telkom akan mempercepat penetrasi pasar melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang rencananya diterapkan di Danantara.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi mengungkapkan Danantara yang menurutnya sebagai ekosistem bisnis yang merepresentasikan “Indonesia kecil” dengan 1.046 perusahaan lintas 12 sektor vertikal dan 1 sektor horizontal.

    “Kami akan menjadi satu-satunya penyedia AI solution untuk Danantara. Dengan keragaman sektor yang dimilikinya, Danantara adalah playground terbaik untuk membuktikan kemampuan AI Big Box Telkom,” ungkapnya di media update “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market”, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Faizal mengungkapkan bahwa keberhasilan program ini akan melahirkan model implementasi AI yang bisa direplikasi di berbagai industri di Indonesia.

    “Piloting pertama AI Big Box kami adalah meng-AI-kan Danantara. Kalau sukses, efeknya akan masif,” ucapnya.

    Proyek ini diproyeksikan menjadi tolok ukur transformasi digital nasional, menggabungkan skala, kompleksitas, dan kecepatan dalam satu ekosistem terintegrasi.

    Terkait kekhawatiran AI akan menggantikan manusia, Faizal menyebutkan bahwa penggunaan teknologi terkini itu punya peran penting sebagai pendamping di Danantara.

    “Kita gunakan AI sebagai pendamping headcount di Danantara, maka hasilnya akan lebih produktif. Itu jawaban yang menurut saya sangat tepat,” tuturnya.

    Sebagai informasi, salah satu platform unggulan Telkom, BigBox AI, menawarkan solusi berbasis AI yang cerdas dan inovatif dengan membantu perusahaan mengolah data dari berbagai sumber untuk menghasilkan insight bisnis yang bernilai. Dengan teknologi AI, perusahaan dapat memahami tren pasar, perilaku konsumen, dan dinamika industri dengan lebih cepat dan akurat.

    Di era digital, pemanfaatan AI dalam analisis data membantu bisnis tetap kompetitif dengan mengelola informasi penting dari pasar, kompetitor, dan konsumen secara efisien. Dengan banyaknya data yang tersebar di berbagai platform, pendekatan manual menjadi kurang efektif. AI memungkinkan perusahaan mengolah data dengan lebih cepat dan akurat, sehingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas.

    Sebagai platform yang memanfaatkan solusi berbasis AI, BigBox AI mampu mengolah dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk media sosial, laporan bisnis, dan dokumen digital. Dengan teknologi AI, BigBox AI dapat mengekstrak pola dan tren dari data untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis.

    (agt/agt)

  • Telkom Kebut Bisnis Enterprise, Fokus Dorong AI dan Cloud

    Telkom Kebut Bisnis Enterprise, Fokus Dorong AI dan Cloud

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memacu pertumbuhan bisnis business to business (B2B) dengan mengandalkan empat solusi utama, yakni artificial intelligence (AI), layanan cloud, internet of things (IoT), dan keamanan siber.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemad mengatakan ke depan perusahaan akan melakukan refocusing portofolio menjadi empat segmen utama, salah satunya B2B ICT untuk melayani korporasi secara langsung.

    “Platform yang akan kami kembangkan itu kurang lebih ada empat fokus platform untuk melayani mereka. Yang pertama, AI. Yang kedua, cyber security. Kemudian yang ketiga, IT, dan yang keempat cloud service,” kata Faizal dalam Business Update Penguatan Product Hero Digital dan B2B Telkom di Market di Jakarta pada Kamis (14/8/2025). 

    Faizal menyebut AI menjadi killer solution bagi seluruh segmen pelanggan. Perusahaan akan meluncurkan AI Center of Excellence di Bali dalam dua pekan mendatang dengan branding “AI Big Box” yang menyasar seluruh sektor industri. 

    Ekosistem AI ini terdiri atas empat pilar, yakni kerja sama dengan kampus, AI Playground untuk uji coba solusi, AI Connect untuk kolaborasi global-lokal, dan AI Hub yang akan dibangun di sembilan kota besar di Indonesia.

    “Kalau kita tidak jualan pakai AI tidak laku. Apa saja jualan mesti ditambahkan AI supaya laku,” kata Faizal.

    Sementara itu, Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, menyatakan kontribusi pendapatan segmen enterprise Telkom saat ini masih di bawah 20%. 

    Pihaknya pun menargetkan peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen enterprise menjadi lebih dari 30% dalam lima tahun ke depan. 

    “Jadi dalam lima tahun ke depan kami harapkan bisnis enterprise Telkom menjadi pemain kunci dalam mendorong pertumbuhan pendapatan Telkom Group secara keseluruhan menyamai rekan-rekan global kami,” kata Vera.

    Untuk mencapai target tersebut, Vera mengatakan Telkom memobilisasi modal, organisasi, dan talenta ke empat sektor prioritas. 

    “Nomor satu adalah konektivitas dan kami menyebutnya konektivitas cerdas didorong oleh AI, dilengkapi dengan solusi keamanan siber. Lalu nomor dua adalah internet of things, ketiga keamanan siber, terakhir yang lebih menarik lagi, kecerdasan buatan,” kata Vera.

    Veranita menegaskan, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan teknologi yang dikembangkan mampu memberi dampak nyata bagi pelanggan dan ekosistem digital nasional. 

    “Kami memiliki tanggung jawab untuk dapat membawa ini ke dalam tindakan nyata, benar-benar membantu organisasi, bisnis, dan komunitas untuk membangun kemampuan,” ungkapnya.

  • Terungkap, Surge (WIFI) Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Lewat Perusahaan Ini

    Terungkap, Surge (WIFI) Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Lewat Perusahaan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge menyampaikan tetap mengikuti seleksi lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui entitas anaknya, PT Telemedia Komunikasi Pratama.

    PT Telemedia Komunikasi Pratama awalnya mayoritas dimiliki oleh PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO).

    Pada Juni 2025, YELO kemudian menjualnya ke PT Dharma Sinar Semesta, anak usaha WIFI, dengan nilai Rp20,6 miliar.

    Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo mengatakan perusahaan mengikuti lelang 1,4 GHz melalui salah satu anak usahanya PT Telemedia Komunikasi Pratama. 

    Yune menjelaskan alasan Telemedia dimajukan sebagai peserta e-Auction karena rekam jejaknya yang baik. Hal tersebut juga selaras dengan misi perusahaan.

    “Ini selaras dengan misi kita internet terjangkau untuk rakyat,” kata Yune kepada Bisnis, Kamis (14/8/2025).

    Sementara itu, Direktur Surge Shannedy Ong mengatakan Telemedia Komunikasi akan mewakili Surge mengikuti lelang seleksi 1,4 GHz. 

    Mengutip Bloomberg, PT Telemedia Komunikasi Pratama yang beroperasi dengan merek Viberlink merupakan penyedia layanan telekomunikasi nirkabel yang menawarkan internet berbasis serat optik dan jaringan pita lebar berkecepatan tinggi, termasuk layanan instalasi dan pemeliharaan untuk pelanggan di Indonesia.

    Berdasarkan pengumuman resmi Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) Tahun 2025, terdapat tujuh penyelenggara telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) pada 11–13 Agustus 2025.

    Daftar tersebut adalah:

    1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

    2. PT XLSMART Telecom Sejahtera

    3. PT Indosat Tbk

    4. PT Telemedia Komunikasi Pratama

    5. PT Netciti Persada

    6. PT Telekomunikasi Selular

    7. PT Eka Mas Republik

    Penyelenggara Telekomunikasi tersebut yang telah mendapatkan akun sistem e-Auction dapat melakukan pengunduhan dokumen seleksi.  Mereka juga diminta mempelajari dokumen seleksi dan menyiapkan daftar pertanyaan jika terdapat substansi yang kurang dipahami. 

    Pengunduhan dokumen seleksi dapat dilakukan melalui sistem e-Auction mulai Senin, 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

    Penyelenggara telekomunikasi yang telah mengunduh dokumen seleksi selanjutnya disebut calon peserta seleksi. 

    Calon peserta seleksi dapat menyampaikan pertanyaan tertulis terkait isi dokumen melalui surat resmi dalam format file PDF yang ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur yang berwenang sesuai anggaran dasar perusahaan. Pertanyaan harus disampaikan paling lambat Kamis, 21 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB melalui sistem e-Auction.

  • Telkom Gaet Apresiasi atas Inovasi Infrastruktur Telekomunikasi Berbasis Energi Terbarukan

    Telkom Gaet Apresiasi atas Inovasi Infrastruktur Telekomunikasi Berbasis Energi Terbarukan

    Jakarta

    Dalam ajang Anugerah Ekonomi Hijau 2025 yang digelar detikcom, Telkom mendapatkan Apresiasi atas Inovasi Infrastruktur Telekomunikasi Berbasis Energi Terbarukan.

    Anugerah Ekonomi Hijau ini diterima oleh Gunawan Wasisto Ciptaning Andri selaku VP Sustainability Telkom Indonesia

    Telkom Indonesia mengimplementasikan pemanfaatan energi terbarukan dalam operasional infrastruktur telekomunikasinya dengan menggunakan teknologi panel surya untuk mengoperasikan 274 unit Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Anugerah Ekonomi Hijau Telkom. Foto: Fitraya Ramadhanny

    Selain itu, terdapat juga satu unit BTS di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yang memanfaatkan energi microhydro. 274 unit Base Transceiver Station yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tersebut membentang dari Sabang hingga Merauke, menjangkau daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia.

    Tak hanya itu, unit usaha Telkom, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel yang mengoperasikan BTS Telkom, juga melakukan elektrifikasi BTS di wilayah pedesaan.

    Mitratel telah mengganti genset berbahan bakar fosil dengan panel surya pada 615 menara telekomunikasi miliknya, terutama di daerah terpencil seperti Maluku dan Papua. Inisiatif transisi energi ini juga berdampak pada efisiensi biaya operasional sebesar 15-20%.

    Telkom Indonesia juga tengah mengembangkan green data center yang berlokasi di Kabil Integrated Industrial Estate, Batam. Melanjutkan inisiatif sebelumnya, yaitu Hyperscale Data Center di Cikarang melalui unit usaha PT Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC, NeutraDC Nxera Batam merupakan bagian dari ekosistem data Telkom yang bertujuan memenuhi kebutuhan terhadap infrastruktur digital yang efisien dan ramah lingkungan.

    NeutraDC Nxera Batam dibangun sesuai dengan standar internasional dan dirancang sebagai pusat data pendukung teknologi AI yang turut memanfaatkan energi terbarukan berupa panel surya.

    (fyk/fyk)

  • Telkom Rombak Portofolio Bisnis, Targetkan 4 Fokus Utama

    Telkom Rombak Portofolio Bisnis, Targetkan 4 Fokus Utama

    Jakarta

    Telkom menata kembali portofolio bisnis yang akan dijalankan perusahaan dalam lima tahun ke depan. Ada empat fokus yang bakal digenjot agar menjawab tantangan dan layanan yang relevan.

    Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur IT Digital Faizal Rochmad Djoemadi dalam penuturannya di media update “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market”.

    Pertama, Business to Consumer (B2C) akan membidik konsumen ritel, personal, hingga rumah tangga. Kedua, Business to Business (B2B) Infrastruktur, yang menyasar operator telekomunikasi lain yang banyak memakai infrastruktur perusahaan.

    Ketiga, B2B ICT, fokus ke pelanggan korporasi dengan solusi teknologi seperti konektivitas, platform, layanan digital, dan ICT terintegrasi. Dan keempat, Bisnis Internasional, bakal menggarap pasar global dengan konsep komunikasi tanpa batas.

    “Tidak bisa dihindari bahwa kalau kita mengatakan digital telco, di mana itu ada our true node menjadi telco digital company, maka borderless kan, tidak ada lagi komunikasi nasional dan internasional itu nggak ada, itu jadinya global. Kalau bicara digital telco, otomatis coverage kita harus global,” ujar Faizal, Kamis (14/8/2025).

    Khusus di B2B ICT, Telkom membidik sekitar 12 sektor industri vertikal seperti tambang, konstruksi, kesehatan, perbankan, asuransi, pendidikan, hingga logistik. Disampaikannya, tiap sektor bakal diberi solusi unik sesuai kebutuhannya.

    “Yang secara vertikal atau segmen customer vertical itu harus punya solusi yang unik dan yang kustomisasi untuk mereka,” jelasnya.

    Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi perusahaan sebagai digital telco company yang tak hanya jago di dalam negeri, tapi juga siap bertarung di pasar internasional.

    Dalam laporan Keuangan Telkom pada kuartal kedua 2025, perusahaan plat merah ini membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 73 triliun. EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi tercatat sebesar Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA pada 49,5%. Sementara itu, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp11,0 triliun dengan margin laba bersih pada 15%.

    Bisnis Data, Internet, dan IT Services masih menjadi kontributor utama bagi total pendapatan perseroan, sebesar Rp42,5 triliun. Pendapatan dari lini bisnis Network dan Layanan Telekomunikasi lainnya meningkat sebesar 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, didorong oleh bisnis solusi pembayaran (payment solutions), jaringan (network), dan satelit.

    Lini bisnis interkoneksi juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,4% YoY menjadi Rp5,0 triliun, terutama dikarenakan peningkatan trafik pada segmen international wholesale voice.

    (agt/rns)

  • Telkom: Digi Koperasi hubungkan kementerian, BUMN, dan UMKM di KDMP

    Telkom: Digi Koperasi hubungkan kementerian, BUMN, dan UMKM di KDMP

    Jakarta (ANTARA) – Direktur IT Digital PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Faizal Rochmad Djoemadi menyampaikan Digi Koperasi berfungsi menghubungkan antara kementerian/lembaga (K/L), perusahaan BUMN, dan UMKM dalam program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

    “Fungsi Digi Koperasi itu menghubungkan tiga besar, kementerian/lembaga (K/L), BUMN, dan Padi UMKM,” ujar Faizal dalam Business Update bertajuk “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market” di Jakarta, Kamis.

    Faizal menjelaskan, pertama, Digi Koperasi akan menghubungkan antara Kementerian Koperasi (Kemenkop) dengan kementerian/lembaga (K/L) lainnya sebagai regulator.

    Kedua, lanjutnya, Digi Koperasi akan menghubungkan koperasi dengan perusahaan BUMN, diantaranya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang akan menyediakan funding untuk koperasi dan menghubungkan dengan perusahaan BUMN penyedia produk.

    Ia mengungkapkan terdapat sebanyak tujuh perusahaan BUMN yang akan terlibat dalam menyuplai barang- barang bersubsidi terhadap KDMP.

    “Karena produk yang akan dijual di KDMP adalah produk-produk bersubsidi. Contohnya pupuk, Minyak Kita, beras SPHP, tabung gas, apotek, itu adalah logistik. Jadi kita ada dengan Kimia Farma, Bulog, ID Food, Pos Indonesia sebagai logistik, dengan Pertamina ya, Pertamina Niaga, dan Pupuk Indonesia” ujar Faizal.

    Ketiga, hubungan dengan UMKM, Ia menjelaskan Digi Koperasi akan menghubungkan koperasi dengan UMKM melalui platform Padi UMKM yaitu marketplace berbasis Business to Business (B2B).

    “Kooperasi KDMP itu bisa kulakan (belanja) barang bersubsidi dan bisa kulakan barang komersial. Melalui marketplace yang namanya Padi UMKM. Jadi kita bikin satu platform yang lengkap untuk KDMP beroperasi,” ujar Faizal.

    Telkom Indonesia mendukung program KDMP dengan menghadirkan platform Digi Koperasi, yaitu integrator yang menghubungkan antara koperasi, rantai pasok BUMN, akses ke marketplace UMKM, hingga dasbor guna melakukan pemantauan performansi koperasi.

    “Keberadaan Digi Koperasi diharapkan dapat mendukung pengelolaan dan pengawasan Koperasi Desa Merah Putih menjadi lebih efisien dan efektif melalui sejumlah fitur yang andal, termasuk penyediaan internet berkecepatan tinggi,” ujar Direktur Utama Telkom Dian Siswarini.

    Program KDMP merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa melalui koperasi yang profesional dan transparan.

    Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7), yang mana saat agenda peresmian dan peluncuran tersebut, jumlah Koperasi Desa Merah Putih tercatat sebanyak 80.081.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Profil PT Netciti Persada yang Ikut Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz

    Profil PT Netciti Persada yang Ikut Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Netciti Persada menjadi salah satu dari tujuh penyelenggara telekomunikasi yang mengikuti seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) tahun 2025. 

    Melansir laman resmi perusahaan, pada Kamis (14/8/2025) Netciti menghadirkan layanan Fiber to the Home (FTTH) dan teknologi jaringan broadband ultra cepat untuk kebutuhan residensial maupun bisnis. 

    Perusahaan ini mengandalkan jaringan serat optik berkualitas tinggi untuk memberikan layanan Quad Play bernama Voice, Video, Data, dan CCTV berbasis broadband tanpa batasan kecepatan maupun kuota.

    Netciti menawarkan sejumlah layanan, antara lain internet tanpa Fair Usage Policy (FUP), layanan pelanggan 24/7, dukungan teknisi on-site, harga flat tanpa biaya tersembunyi, serta akses hiburan rumah melalui NTIVI

    Selain itu, Netciti mengoperasikan open access network yang memungkinkan layanan dan konten dari berbagai operator, menyediakan solusi hiburan multi-perangkat, serta layanan cloud storage yang aman dan dapat diandalkan.

    Cakupan layanan Netciti meliputi wilayah strategis seperti Alam Sutera, Suvarna Sutera, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Medan.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi 1,4 GHz mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun sistem e-auction untuk mengikuti proses seleksi.

    Ketujuh perusahaan tersebut yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

  • Lini Bisnis Baru Telkom Makin Banyak, Incar Tambang sampai Bank

    Lini Bisnis Baru Telkom Makin Banyak, Incar Tambang sampai Bank

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menegaskan arah bisnis baru untuk lima tahun ke depan dengan fokus besar pada segmen business-to-business (B2B). Langkah ini akan menyasar berbagai sektor, mulai dari pertambangan, konstruksi, perbankan, hingga asuransi.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, mengungkapkan bahwa perusahaan akan merampingkan portofolio menjadi empat fokus utama, yakni B2C (business-to-consumer), B2B Infrastructure, B2B ICT, dan bisnis internasional.

    “Kenapa kok kebagiannya agak-agak mirip dengan customer centric, karena memang kita membagi portofolio dengan membayangkan customer yang akan kita hadapi. B2C artinya consumer, retail, personal, homes itu masuk dalam category B2C,” ujar Faizal dalam acara Business Update Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market, di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Ia menjelaskan untuk B2B infrastructures kebanyakan dikonsumsi oleh operator berlisensi lainnya. Sementara untuk B2B ICT, ia mengatakan konsumennya adalah perusahaan yang menggunakan secara langsung layanan dari Telkom. Setidaknya ada 12 sektor vertikal yang menjadi target Telkom, termasuk pertambangan dan perbankan.

    “Nah apa saja yang akan kita kembangkan untuk mendukung B2B ICT? Yang pertama, secara dasar besar bahwa jenis corporate customer kita itu kurang lebih ada 12 sektor atau industri vertikal, ada sektor mining, sektor construction, sektor health, sektor banking, insurance dan seterusnya,” jelas Faizal.

    Untuk memperkuat B2B ICT, Telkom menyiapkan empat platform utama, yakni artificial intelligence (AI), keamanan siber, internet of things (IoT), dan cloud services. Faizal menekankan bahwa AI akan menjadi “killer solution” di seluruh segmen pelanggan.

    “Everybody now talking about AI, kalau kita enggak jualan pakai AI enggak laku sekarang. Apa saja jualan mesti ditambahkan AI supaya laku ya,” jelasnya.

    Telkom bahkan menyiapkan peluncuran Telkom AI Center of Excellence di Bali dalam dua minggu mendatang. Solusi AI ini akan dikemas dalam merek “AI Bigbox” yang menyasar semua sektor pelanggan.

    Dalam pengembangannya, Telkom tidak berjalan sendiri. Perusahaan membangun empat pilar kemitraan, yakni dengan kampus (universitas), mitra global, mitra domestik, serta penyedia solusi. Telkom juga menghadirkan AI Playground dengan penyediaan GPU dan infrastruktur komputasi, yang dapat dimanfaatkan pelanggan maupun mitra untuk eksperimen dan menjalankan solusi AI mereka.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]