BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Babak Baru Internet RI Capai 100 Mbps Pakai Frekuensi 1,4 GHz

    Babak Baru Internet RI Capai 100 Mbps Pakai Frekuensi 1,4 GHz

    Jakarta

    Koneksi internet Indonesia akan memasuki babak baru setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membuka lelang frekuensi 1,4 GHz. Spektrum tersebut digadang-gadang akan bikin internet ngebut sampai 100 Mbps dan harganya terjangkau.

    Komdigi akan meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pita lebar tetap (fixed broadband) dan juga penggelaran serat optik secara nasional. Di saat bersamaan, frekuensi 1,4 GHz bisa membuat harga layanan internet tetap lebih terjangkau dari sebelumnya.

    Pita frekuensi yang menjadi objek seleksi meliputi rentang1432 MHz hingga 1512 MHz, dengan total lebar pita80 MHz. Frekuensi ini direncanakan akan digunakan untuk penyelenggaraan layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access/BWA) yang sebelumnya sempat eksis namun mati di tengah perjalanan seiring berkembangnya layanan 4G saat itu.

    Komdigi menyebutkan frekuensi 1,4 GHz diharapkan dapat menyediakan layanan internet cepat dengan kecepatan sampai dengan 100 Mbpsdengan harga terjangkau bagi masyarakat luas.

    “Makanya sering disebut voorijder kan. Program ini voorijder bagaimana menarik FO (fiber optik) ini sampai ke titik akhir BTS (base transceiver station) baru ke rumah-rumah untuk menggunakan frekuensi 1,4 GHz. Ini untuk fixed broadband, bukan seluler,” ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto (4/8/2025).

    Komdigi mengatakan bahwa penggunaannya nanti diberikan dalam bentuk Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet switched dengan wilayah layanan berdasarkan regional. Lelang frekuensi 1,4 GHz ini akan terbagi ke dalam 15 zona di tiga regional.

    Disorot Pakar Telekomunikasi

    Pengamat telekomunikasi dari ITB Agung Harsoyo sempat memberikan catatan penting kepada Komdigi yang waktu itu sedang uji publik terkait lelang frekuensi 1,4 GHz.

    Agar objektif pemerintah dapat tercapai, mantan komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia periode 2018 – 2022 ini memberikan beberapa catatan penting kepada Komdigi. Dalam lelang itu, Agung mengingatkan tentang konsolidasi industri telekomunikasi di Indonesia, di mana Komdigi telah mendorong terjadinya konsolidasi operator selular.

    Sebab frekuensi 1,4 GHz akan dipergunakan untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband, sehingga Agung mengharapkan Komdigi dapat menentukan harga izin pita frekuensi radio (IPFR) yang affordable bagi industri.

    Disampaikan Dosen Sekolah Teknik dan Informatika (STEI) ITB ini, kalau harga IPFR terlalu tinggi seperti selular, maka objektif pemerintah untuk menyediakan internet murah fixed broadband tak akan tercapai.

    “Dari draft RPM ini Komdigi akan menggunakan frekuensi 1,4 GHz untuk penetrasi fixed broadband dan akan membagi wilayah layanan berdasarkan regional. Karena karakteristiknya beda dengan selular, maka harga IPFR harus terjangkau, sehingga BHP frekuensinya tidak bisa disamakan dengan selular,”papar Agung.

    Prinsip dasar frekuensi adalah sumberdaya terbatas yang dimiliki negara. Sumberdaya tersebut harus optimal dipergunakan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan negara. Karena pengalaman tersebut Agung berharap Komdigi dapat melakukan lelang frekuensi secara nasional untuk frekuensi 1,4 GHz.

    “Agar terjadi persaingan usaha yang sehat, Komdigi dapat menetapkan 2 pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz secara nasional. Dengan lebar pita 80 MHz di frekuensi 1,4 GHz memang tidak optimal untuk satu operator menyelenggarakan 5G,” kata Agung.

    7 Perusahaan Berebut

    Seiring telah dilakukannya pengambilan akun e-auction pekan lalu, kini telah diketahui ada tujuh perusahaan telekomunikasi yang akan berebut blok kosong di lelang frekuensi 1,4 GHz.

    Tiga operator seluler, yakni Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan XLSmart turut meramaikan memperebutkan frekuensi 1,4 GHz. Begitu pula nama Telkom yang notabene induk perusahaan Telkomsel, ikut serta.

    Lalu, ada Telemedia Komunikasi Pratama merupakan anak usaha dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI). PT Netciti Persada yang menyediakan jaringan fiber to the home (FTTH) juga menyatakan minat terhadap ekosistem anyar ini.

    Sedangkan, PT Eka Mas Republik adalah perusahaan yang dikenal dengan merek MyRepublic, penyedia layanan internet fiber dan TV berlangganan yang bagian dari Sinar Mas Group.

    (agt/fyk)

  • Menkop sebut Kopdes Merah Putih terpantau via microsite

    Menkop sebut Kopdes Merah Putih terpantau via microsite

    Menteri Koperasi Budi Arie

    Menkop sebut Kopdes Merah Putih terpantau via microsite
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 05:52 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menekankan seluruh Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang sudah berbadan hukum agar segera masuk ke dalam satu sistem bernama Microsite Kemenkop. Sehingga, segala perkembangan langkahnya tergambar di dalam dashboard yang tersedia.

    “Karena digitalisasi bagi operasional Kopdes Merah Putih amat penting, maka kita akan mempercepat proses integrasi aplikasi digital BUMN dengan Kementerian Koperasi, sehingga semuanya bisa terintegrasi dengan baik,” ungkap Menkop, pada saat menerima audiensi dengan jajaran PT Telkom Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/8/2025).

    Di acara yang dihadiri Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono, Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi, dan seluruh Deputi di Lingkungan Kementerian Koperasi, Menkop menjabarkan bahwa dengan masuk di dalam Microsite, pihaknya akan bisa selalu memantau segala pergerakan Kopdes, baik dari sisi pengembangan model bisnis hingga tahap dan status pembiayaan dari Himbara.

    Dalam dashboard yang tersedia di Microsite, akan menampilkan pendataan desa (Kopdes), bisnis Kopdes, hingga proses pembiayaan dan pelaporan. “Kita juga bisa mengetahui berapa banyak Kopdes yang sudah mendapatkan pembiayaan dari Himbara,” kata Menkop.

    Menkop menginginkan pihaknya bisa memantau segala pergerakan Kopdes Merah Putih di tahap kedua (operasional dan pengembangan) seperti ketika bisa memantau di tahap pertama (proses pembentukan).

    Maka, Menkop mengingatkan bagi Kopdes Merah Putih yang belum tergabung dalam Microsite, mereka tidak akan bisa melanjutkan ke langkah berikutnya seperti pengurusan bisnis keagenan (pupuk dan elpiji) hingga pembiayaan.

    “Tidak akan diproses bisnisnya bila belum terdata di Microsite, serta tidak akan diproses menjadi agen penjualan. Saat ini, tercatat sekitar 20 ribuan yang sudah terdata di Microsite. Saya berharap akhir Agustus ini semua Kopdes sudah masuk ke dalam sistem Microsite,” kata Menkop.

    Nantinya, menurut Menkop, masing-masing Kopdes bisa memperbarui sendiri data-datanya yang ada di Microsite, seperti foto pengurus, potensi desa, luas lahan bisnis Kopdes, data penduduk, dan sebagainya. “Ini yang akan kita integrasikan dengan modul-modul digital dari Telkom,” kata Menkop.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur IT Digital PT Telkom Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyampaikan Digi Koperasi berfungsi menghubungkan antara kementerian/lembaga (K/L), perusahaan BUMN, dan UMKM dalam program Kopdes Merah Putih. “Fungsi Digi Koperasi itu menghubungkan tiga besar, kementerian/lembaga (K/L), BUMN, dan Padi UMKM,” kata Faizal.

    Pertama, Digi Koperasi akan menghubungkan antara Kementerian Koperasi (Kemenkop) dengan kementerian/lembaga (K/L) lainnya sebagai regulator.

    Kedua, Digi Koperasi akan menghubungkan koperasi dengan perusahaan BUMN, diantaranya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang akan menyediakan funding untuk koperasi dan menghubungkan dengan perusahaan BUMN penyedia produk.

    Terdapat sebanyak tujuh perusahaan BUMN yang akan terlibat dalam menyuplai barang-barang bersubsidi terhadap Kopdes Merah Putih.

    “Contohnya, ada dengan Kimia Farma, Bulog, ID Food, Pos Indonesia sebagai logistik, dengan Pertamina ya, Pertamina Niaga, dan Pupuk Indonesia” ujar Faizal.

    Ketiga, hubungan dengan UMKM, dimana Digi Koperasi akan menghubungkan koperasi dengan UMKM melalui platform Padi UMKM yaitu marketplace berbasis Business to Business (B2B).

    Penulis: Rama Pamungkas/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pakai Anak Usaha untuk Ikut Lelang 1,4 GHz, Bos Yune: Ini Strategi WIFI

    Pakai Anak Usaha untuk Ikut Lelang 1,4 GHz, Bos Yune: Ini Strategi WIFI

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge mengungkapkan alasan menggunakan anak usahanya untuk mengikuti lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bagi layanan akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access/BWA). Adapun anak usaha yang digunakan dalam lelang tersebut adalah PT Telemedia Komunikasi Pratama.

    Presiden Direktur Surge Yune Marketatmo menjelaskan keputusan tersebut merupakan bagian dari strategi yang telah dipersiapkan perusahaan sejak lama.

    “Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan yang telah dikaji sebelumnya,” kata Yune kepada Bisnis pada Selasa (19/8/2025).

    Adapun mengenai kabar nilai dasar lelang frekuensi 1,4 GHz senilai Rp230 miliar untuk regional I, Yune enggan menjawab. 

    Dia mengatakan nilai dasar lelang menjadi ranah dan kewenangan Komdigi untuk mengumumkannya.

    Diketahui, PT Telemedia Komunikasi Pratama memang tidak merinci laporan keuangannya, namun mengklaim telah menjangkau lebih dari 150 juta populasi di Pulau Jawa, 18.000 desa, 592 kota, serta menggelar lebih dari 2.800 kilometer jaringan fiber optik.

    Sementara Surge mencatat pendapatan Rp513,4 miliar, tumbuh 66,17% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp309 miliar pada semester I/2025, 

    Pendapatan itu terdiri atas iklan Rp232,8 miliar, bandwidth Rp241,2 miliar, sewa core Rp31,4 miliar, colocation Rp1,15 miliar, serta managed telco service Rp7,5 miliar.

    PT Telemedia Komunikasi Pratama sebelumnya mayoritas dimiliki PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO). Namun pada Juni 2025, YELO melepas kepemilikannya kepada PT Dharma Sinar Semesta, anak usaha Surge, dengan nilai transaksi Rp20,6 miliar.

    Melansir laporan keuangan Surge dan entitas anak per 31 Desember 2024, PT Telemedia Komunikasi Pratama masuk dalam lima besar anak usaha dengan saldo piutang usaha terbanyak yakni Rp24,19 miliar.

    Disusul PT Berkat Anugerah Investindo Rp16,3 miliar, PT Mitra Pulau Media Rp14,65 miliar, PT Ads Platform Indonesia Rp13,83 miliar, dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk Rp12,06 miliar. 

    Sebelumnya, Komdigi melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz telah mengumumkan tujuh perusahaan yang mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Tim Seleksi menyampaikan penyelenggara telekomunikasi yang telah memperoleh akun e-auction dapat mengunduh dokumen seleksi hingga 20 Agustus 2025. Selanjutnya, peserta dapat mengajukan pertanyaan tertulis mengenai isi dokumen hingga 21 Agustus 2025.

  • Cetak Generasi Digital Unggul, Program Digistar Class Intern Batch 1 Luluskan 230 Talenta Muda – Page 3

    Cetak Generasi Digital Unggul, Program Digistar Class Intern Batch 1 Luluskan 230 Talenta Muda – Page 3

    Sebagai bagian dari sistem pengelolaan talenta Telkom, alumni program terhubung dengan candidate Relationship Management System (CRMS) yang memungkinkan pelacakan potensi serta pengembangan berkelanjutan. Peserta terbaik masuk ke Talent Cluster “High Potential“ dan berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan atau sertifikasi.

    Salah satu Digistar Icon, Putri Naura Ra’fah dari Universitas Indonesia, menyebut program ini sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia kerja:

    “Saya belajar untuk menjadi bagian dari solusi nyata dalam dunia industri, bukan hanya teori. Program ini membuka jalan baru, mempertemukan kami dengan mentor luar biasa dan tantangan nyata,” ungkap Putri.

    Telkom juga mendorong alumni untuk terus berkarya melalui Digistar Club, komunitas eksklusif alumni sebagai jejaring profesional dan ruang kontribusi dalam ekosistem digital nasional. Di kampus, Digistar Icon berperan sebagai Youth Ambassador, menghidupkan komunitas belajar melalui 10 chapter di universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS, Telkom University, BINUS, UNAIR, dan lainnya.

    Program Digistar merupakan bagian dari strategi besar Telkom membangun talenta digital Indonesia secara berkelanjutan. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom dan situs resmi www.digistartelkom.id atau careers.telkom.co.id.

  • 230 Peserta Lulus Program Magang Digistar Class Intern dari Telkom

    230 Peserta Lulus Program Magang Digistar Class Intern dari Telkom

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi meluluskan 230 peserta Digistar Class Intern batch pertama. Digistar Class Intern adalah program magang berbasis proyek yang dirancang untuk mencetak talenta digital Indonesia.

    Tak hanya mengukuhkan kelulusan batch pertama, momen ini juga menjadi ajang penyambutan bagi 200 peserta batch ketiga yang terpilih dari lebih dari 8.700 pendaftar.

    Seluruh peserta batch pertama dan batch ketiga merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Adapun batch kedua diikuti oleh para fresh graduate dan saat ini masih berlangsung.

    Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Henry Christiadi mengungkapkan, Digistar Class Intern merupakan komitmen Telkom dalam pengembangan talenta digital melalui ekosistem belajar yang menghubungkan dunia kampus dan industri.

    “Digistar Class Intern adalah komitmen Telkom untuk menyiapkan generasi digital yang bukan hanya siap kerja, tetapi juga siap berkembang dan memimpin. Kami percaya, membangun talent pipeline tidak cukup hanya dengan seleksi, tetapi harus disertai pendampingan, pengembangan, dan konektivitas jangka panjang,” ujar Henry dalam keterangan tertulis, Selasa, (19/8/2025).

    Peserta batch pertama berasal dari 62 perguruan tinggi di 12 provinsi dengan latar belakang multidisiplin. Selama enam bulan, peserta batch pertama Digistar Class Intern terlibat dalam 96 proyek di 40 posisi strategis.

    Selain pengalaman teknis, mereka juga mendapatkan pembekalan hard skill seperti Artificial Intelligence, Cloud Computing, Cybersecurity, hingga B2B Solution, serta sesi mentoring, career coaching, dan pengembangan diri. Performa terbaik mereka diapresiasi melalui penghargaan seperti Outstanding Performance, Hard Skill Excellence, dan Digistar Icon.

    Salah satu Digistar Icon, Putri Naura Ra’fah dari Universitas Indonesia mengatakan program ini sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia kerja.

    “Saya belajar untuk menjadi bagian dari solusi nyata dalam dunia industri, bukan hanya teori. Program ini membuka jalan baru, mempertemukan kami dengan mentor luar biasa dan tantangan nyata,” ungkap Putri.

    Sebagai bagian dari sistem pengelolaan talenta Telkom, alumni program terhubung dengan Candidate Relationship Management System (CRMS) yang memungkinkan pelacakan potensi serta pengembangan berkelanjutan. Peserta terbaik masuk ke Talent Cluster ‘High Potential’ dan berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan atau sertifikasi.

    Program Digistar merupakan bagian dari strategi Telkom membangun talenta digital Indonesia secara berkelanjutan. Telkom juga mendorong alumni untuk terus berkarya melalui Digistar Club, komunitas eksklusif alumni sebagai jejaring profesional dan ruang kontribusi dalam ekosistem digital nasional.

    Di kampus, Digistar Icon berperan sebagai Youth Ambassador, menghidupkan komunitas belajar melalui 10 chapter di universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS, Telkom University, BINUS, UNAIR, dan lainnya.

    Untuk mengetahui Informasi Digistar lebih lanjut, dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom atau situs resmi www.digistartelkom.id atau careers.telkom.co.id.

    (prf/ega)

  • Mastel Usul Insentif Investasi bagi Pemenang

    Mastel Usul Insentif Investasi bagi Pemenang

    Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengusulkan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk memberikan insentif bagi perusahaan pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz yang digelar pada tahun ini. 

    Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno menyampaikan pihaknya telah mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan regionalisasi perizinan frekuensi untuk penyelenggaraan jaringan fixed wireless access (FWA). 

    Skema tersebut diyakini akan membantu operator dalam mengelola potensi bisnis sekaligus memperluas jangkauan layanan.

    “Mastel telah mengusulkan regionalisasi perizinan frekuensi untuk penyelenggaraan jaringan FWA berbasis kombinasi peluang bisnis regional,” kata Sarwoto kepada Bisnis pada Senin (18/8/2025). 

    Sarwoto mengatakan kombinasi dari region Jawa dan luar Jawa akan mempermudah perhitungan kelayakan bisnis sekaligus menjamin pemerataan layanan. Sarwoto menambahkan, regulator juga diminta untuk menyiapkan skema insentif agar beban investasi operator menjadi lebih ringan, mengingat belum jelasnya pembagian skema bisnis antara penyelenggara infrastruktur jaringan dengan penyelenggara jasa maupun konten.

    “Di samping itu regulator kembali lagi dimintakan skema insentif agar beban investasi operator lebih ringan ditengah masih belum jelasnya skema bisnis penyelenggara Infrastruktur jaringan dengan penyelenggara jasa/konten nya,” katanya. 

    Sarwoto menyampaikan pemerintah bisa saja meminta adanya formula kapasitas jaringan tertentu untuk mendukung E-Gov agar tidak terlalu membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

    Menurutnya, tujuan utama penyelenggaraan FWA untuk memberikan layanan internet hingga kecepatan 100 Mbps masih relevan, terutama di tengah belum meratanya ketersediaan layanan 5G.

    “Industri menunggu sudah cukup lama untuk lelang frekuensi 1,4GHz dan lainnya. Khusus 1,4GHZ alokasi masih untuk FWA. FWA tetap memerlukan backhaul fiber optik kapasitas besar, dengan investasi besar,” katanya.

    Adapun Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz telah mengumumkan daftar penyelenggara telekomunikasi yang mengikuti proses pengambilan akun sistem lelang elektronik (e-auction).

    Tercatat tujuh perusahaan yang resmi mengikuti seleksi, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Berdasarkan pengumuman yang dirilis Komdigi pada Kamis (14/8/2025), ketujuh perusahaan tersebut telah mengambil akun e-auction pada periode 11–13 Agustus 2025. Selanjutnya, mereka berhak mengunduh dokumen seleksi dan akan berstatus sebagai calon peserta seleksi setelah melakukan pengunduhan dokumen.

    Komdigi menekankan seleksi ini bertujuan untuk menentukan pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz pada seluruh regional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi tersebut untuk layanan akses nirkabel pitalebar. 

    Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pitalebar tetap (fixed broadband), menyediakan layanan dengan harga terjangkau yang mengacu pada rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta memperluas penggelaran jaringan fiber optik.

  • Berebut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Mulai Telkom, Sinar Mas, hingga Anak Usaha WIFI

    Berebut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Mulai Telkom, Sinar Mas, hingga Anak Usaha WIFI

    Jakarta

    Seiring telah dilakukannya pengambilan akun e-auction pekan lalu, kini telah diketahui ada tujuh perusahaan telekomunikasi yang akan berebut blok kosong di lelang frekuensi 1,4 GHz.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan ketujuh perusahaan tersebut berdasarkan waktu pengambilan akun e-Auction pada 11-13 Agustus 2024, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik.

    Kesemuanya belum dinyatakan calon peserta seleksi, jika tidak mengikuti tahap selanjutnya dengan melakukan pengunduhan dokumen seleksi melalui sistem e-Auction. Proses tersebut diagendakan Senin 11 Agustus hingga Rabu 20 Agustus 2025.

    “Penyelenggara telekomunikasi yang telah mengunduh dokumen seleksi selanjutnya disebut calon peserta seleksi,” kata Komdigi.

    Calon peserta seleksi dapat dapat menyampaikan pertanyaan tertulis tentang isi Dokumen Seleksi melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur yang diberikan kewenangan berdasarkan anggaran dasar perusahaan.

    Lelang frekuensi 1,4 GHz akan dialokasikan Komdigi untuk layanan akses nirkabel pita lebar atau broadband wireless access (BWA). Lebar pita 80 MHz di rentang pita 1423-1512 MHz di spektrum itu dibagi ke dalam tiga regional yang terdapat 15 zona.

    Komdigi mengatakan bahwa penggunaannya nanti diberikan dalam bentuk Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet switched dengan wilayah layanan berdasarkan regional.

    Profil Singkat Perusahaan

    Tiga operator seluler, yakni Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan XLSmart turut meramaikan memperebutkan frekuensi 1,4 GHz. Begitu pula nama Telkom yang notabene induk perusahaan Telkomsel, ikut serta.

    Lalu, ada Telemedia Komunikasi Pratama merupakan anak usaha dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI). PT Netciti Persada yang menyediakan jaringan fiber to the home (FTTH) juga menyatakan minat terhadap ekosistem anyar ini.

    Sedangkan, PT Eka Mas Republik adalah perusahaan yang dikenal dengan merek MyRepublic, penyedia layanan internet fiber dan TV berlangganan yang bagian dari Sinar Mas Group.

    (agt/agt)

  • Jejak 7 Perusahaan Peserta e-Auction Lelang 1,4 GHz: Telkom hingga Telemedia

    Jejak 7 Perusahaan Peserta e-Auction Lelang 1,4 GHz: Telkom hingga Telemedia

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Ketujuh perusahaan itu adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik. 

    Untuk mengetahui lebih jauh kapasitas dan posisi finansial para peserta, berikut kinerja pendapatan terakhir masing-masing perusahaan berdasarkan laporan resmi yang telah dipublikasikan:

    1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

    Telkom menjadi perusahaan dengan kinerja dan aset terbesar yang mengambil dokumen e-Auction. Telkom membukukan pendapatan Rp73 triliun pada semester I/2025,.

    Rinciannya, pendapatan telepon sebesar Rp3,07 triliun, interkoneksi Rp4,96 triliun, data-internet dan jasa teknologi Rp44,25 triliun, serta jaringan Rp1,84 triliun. Sementara itu, IndiHome menyumbang Rp13,25 triliun dan layanan lain Rp4,14 triliun.

    Telkom memiliki panjang serat optik 173.000-175.000 kilometer, yang tersebar di dalam dan luar negeri.

    2. PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) 

    PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang kini menjadi PT XLSMART Telecom Sejahtera, setelah bergabungnya PT Smartfren Telecom Tbk  mencatat pendapatan Rp8,6 triliun pada kuartal I/2025, naik 1,93% dibandingkan Rp8,43 triliun pada periode sama tahun lalu.

    Pendapatan tersebut ditopang jasa GSM mobile dan jaringan telekomunikasi senilai Rp8,47 triliun, serta managed service dan jasa teknologi informasi sebesar Rp125,8 miliar. Dari sisi aset, serat optik XLSMART mencapai 165.000 kilometer pada 2024. 

    3. PT Indosat Tbk (ISAT) / Indosat Ooredoo Hutchison (IOH)

    Indosat membukukan pendapatan Rp27,1 triliun pada semester I/2025, turun 3,1% YoY dari Rp27,9 triliun. Kontributor utama berasal dari seluler Rp22,7 triliun, MIDI Rp3,96 triliun, dan telekomunikasi tetap Rp398 miliar.

    Pendapatan seluler turun 3,6% YoY, terutama akibat penurunan pendapatan data, telepon, dan SMS, meski sedikit tertolong kenaikan jasa nilai tambah dan interkoneksi.

    4. PT Telemedia Komunikasi Pratama

    Perusahaan ini tidak merilis laporan keuangan rinci. Namun, mereka mengklaim telah menjangkau lebih dari 150 juta populasi di Pulau Jawa, 18.000 desa, 592 kota, dan membentangkan lebih dari 2.800 kilometer jaringan fiber optik.

    Telemedia merupakan anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI). Surge membeli Telemedia dari YELO sekitar Rp20 miliar. 

    Dalam laporan semester I/2025, Surge membukukan pendapatan Rp513,4 miliar, naik 66,17% YoY dari Rp309 miliar.

    Pendapatan itu berasal dari iklan Rp232,8 miliar, bandwidth Rp241,2 miliar, sewa core Rp31,4 miliar, colocation Rp1,15 miliar, serta managed telco service Rp7,5 miliar.

    5. PT Netciti Persada

    Netciti tidak mencantumkan laporan kinerja keuangan di laman resminya. Perusahaan ini fokus menyediakan jaringan Fiber to the Home (FTTH) dan broadband ultra-cepat, dengan jangkauan di wilayah utama Indonesia seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Medan, serta kawasan hunian seperti Alam Sutera dan Suvarna Sutera.

    6. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

    Telkomsel melaporkan pendapatan Rp113,3 triliun sepanjang 2024, tumbuh 10,7% YoY. Bisnis digital mendominasi dengan kontribusi Rp102,9 triliun, naik 13,5% YoY. Rinciannya, layanan data Rp86,8 triliun dan digital service Rp16,1 triliun.

    7. PT Eka Mas Republik

    Perusahaan ini tidak merinci laporan keuangan. Eka Mas Republik merupakan entitas anak tidak langsung PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui kepemilikan di PT DSSA Mas Sejahtera.

  • Peringati HUT ke-80 RI, Telkom Perkuat Peran UMKM Lewat Digitalisasi – Page 3

    Peringati HUT ke-80 RI, Telkom Perkuat Peran UMKM Lewat Digitalisasi – Page 3

    Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis yang selaras dengan program pemerintahan RI. Sebagai bentuk dukungan terhadap program strategis nasional, Telkom menghadirkan Digi Koperasi yang menjadi integrator ekosistem koperasi dalam program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

    Melalui platform ini, koperasi difasilitasi untuk terhubung dengan rantai pasok BUMN, memperoleh akses ke marketplace UMKM, serta memanfaatkan dashboard pemantauan performa. Kehadiran Digi Koperasi diharapkan mampu memperkuat peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan sekaligus memperluas jangkauan pasar UMKM.

    Selain itu, guna memberikan fasilitas bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produknya, Telkom juga menyelenggarakan UMK Digital Fest yang menjadi bagian dari rangkaian tahunan pembinaan UMKM Telkom yang telah berjalan sejak 2002.

    Hingga kini, sebanyak 88.251 UMK telah menjadi binaan Telkom melalui beragam inisiatif seperti Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK), Rumah Kreatif BUMN, dan Rumah BUMN. Seluruh pembinaan tersebut dijalankan berdasarkan kerangka kerja 4GO: Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global, dengan misi mendorong transformasi UMKM dari aspek operasional hingga perluasan pasar global.

    Sebagai penggerak digitalisasi bangsa, Telkom juga telah meluncurkan portal www.UMKdigital.id sebagai pusat informasi, edukasi, dan etalase produk UMKM binaan. Portal ini dirancang sebagai wadah kolaborasi yang memudahkan UMKM mengakses pengetahuan, memperluas jaringan, sekaligus memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas secara digital. Kehadiran portal ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

    Lebih lanjut, Telkom konsisten menjalankan sejumlah program unggulan untuk semakin meningkatkan daya saing UMKM lokal, di antaranya PackFest, yaitu bantuan 1,2 juta kemasan modern kepada 1.500 UMK agar produk mereka mampu bersaing di pasar ritel. Telkom juga menghadirkan HalalFest, yang berhasil memfasilitasi sertifikasi halal bagi 2.676 pelaku UMKM, sebagai bentuk dukungan terhadap standar kualitas dan kepercayaan konsumen. Tidak hanya itu, digitalisasi operasional juga terus digencarkan melalui implementasi 8.293 aplikasi kasir serta onboarding 10.478 UMKM ke platform digital seperti PaDi UMKM, sehingga semakin memperluas akses pasar dan efisiensi bisnis pelaku UMKM.

    SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Ahmad Reza menambahkan, “Telkom secara konsisten menghadirkan berbagai program pemberdayaan UMKM dengan pendekatan yang relevan untuk meningkatkan daya saing, mulai dari akses pasar, peningkatan kualitas produk, hingga digitalisasi operasional. Kami ingin memastikan UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.”

  • Telkom Dukung UMKM Naik Kelas, Beri Fasilitas Digital agar Bisnis Berkembang

    Telkom Dukung UMKM Naik Kelas, Beri Fasilitas Digital agar Bisnis Berkembang

    Jakarta

    Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengatakan terus memperkuat peran sebagai penggerak digitalisasi sekaligus memberi kebermanfaatan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

    Sejalan dengan tema peringatan kemerdekaan tahun ini, ‘Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju’, Telkom mengatakan terus berkontribusi dalam transformasi digital nasional, terutama melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, menegaskan hari kemerdekaan ke-80 menjadi pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan memperkuat kedaulatan demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan Indonesia yang semakin maju.

    “Telkom hadir bukan hanya sebagai penggerak transformasi digital, tetapi juga sebagai mitra pertumbuhan bagi UMKM agar dapat berkembang, naik kelas, dan bersaing di era digital. Melalui berbagai inisiatif digital, kami berupaya mendorong kemandirian ekonomi nasional dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Dian dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/8/2025).

    Sebagai bentuk dukungan terhadap program strategis nasional, Telkom menghadirkan Digi Koperasi, platform yang mengintegrasikan ekosistem koperasi dalam program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

    Melalui Digi Koperasi, koperasi difasilitasi untuk terhubung dengan rantai pasok BUMN, memperoleh akses ke marketplace UMKM, serta memanfaatkan dashboard pemantauan performa. Kehadiran platform ini diharapkan memperkuat peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan sekaligus memperluas jangkauan pasar UMKM.

    Selain itu, Telkom menyelenggarakan UMK Digital Fest, bagian dari rangkaian tahunan pembinaan UMKM yang telah berjalan sejak 2002.

    Hingga kini, sebanyak 88.251 UMK telah menjadi binaan Telkom melalui inisiatif seperti Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK), Rumah Kreatif BUMN, dan Rumah BUMN. Seluruh pembinaan dijalankan berdasarkan kerangka kerja 4GO: Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global, dengan misi mendorong transformasi UMKM dari aspek operasional hingga perluasan pasar global.

    Sebagai pusat informasi, edukasi, dan etalase produk UMKM binaan, Telkom meluncurkan portal www.UMKdigital.id. Portal ini menjadi wadah kolaborasi yang memudahkan UMKM mengakses pengetahuan, memperluas jaringan, dan memasarkan produk ke pasar digital yang lebih luas, sehingga mempercepat pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

    Telkom terus menunjukkan konsistensinya dalam menghadirkan program-program unggulan untuk memperkuat daya saing UMKM lokal. Salah satunya melalui PackFest, berupa dukungan 1,2 juta kemasan modern bagi 1.500 UMK agar produk mereka dapat bersaing di pasar ritel. Selain itu, Telkom juga menggelar HalalFest, yang telah membantu 2.676 pelaku UMKM memperoleh sertifikasi halal sebagai upaya meningkatkan standar kualitas sekaligus membangun kepercayaan konsumen.

    Di sisi lain, percepatan digitalisasi juga menjadi fokus utama, dengan penerapan 8.293 aplikasi kasir serta onboarding 10.478 UMKM ke platform digital seperti PaDi UMKM. Langkah ini tidak hanya memperluas akses pasar, tetapi juga mendorong efisiensi operasional bagi para pelaku usaha.

    SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Ahmad Reza, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pemberdayaan UMKM melalui berbagai program yang konsisten dan relevan.

    “Telkom secara konsisten menghadirkan berbagai program pemberdayaan UMKM dengan pendekatan yang relevan untuk meningkatkan daya saing, mulai dari akses pasar, peningkatan kualitas produk, hingga digitalisasi operasional. Kami ingin memastikan UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional,” ujarnnya.

    (prf/ega)