BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Peringatan Dini Gempa Megathrust Guncang RI, Ini Kata Ilmuwan UGM

    Peringatan Dini Gempa Megathrust Guncang RI, Ini Kata Ilmuwan UGM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia dikepung zona Megathrust yang bisa sewaktu-waktu melepaskan energi dan menyebabkan gempa dahsyat. Beberapa saat lalu, BMKG mengatakan ada 2 zona Megathrust yang perlu diwaspadai, yakni Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. 

    Kedua zona Megathrust itu sudah lama tak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Dalam rangka memitigasi dampak gempa Megathrust, dibutuhkan sistem peringatan dini yang canggih. Salah satunya bisa dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi berbasis Distributed Acoustic Sensing (DAS), inovasi berbasis AI yang memanfaatkan kabel optik bawah laut untuk memantau aktivitas seismik secara real-time.

    Dengan mengandalkan infrastruktur kabel optik bawah laut milik Telkom yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, sistem ini mampu mendeteksi gelombang primer (P-wave), sinyal awal sebelum gelombang sekunder yang merusak (S-wave) datang.

    Sistem ini dapat memberikan peringatan beberapa detik hingga menit sebelum guncangan utama terjadi, sehingga dapat memberikan waktu yang sangat krusial untuk evakuasi dini.

    Pemrosesan data dilakukan secara real-time dan terintegrasi dengan sistem geospasial, memungkinkan respons kebencanaan yang lebih cepat dan terkoordinasi.

    “Teknologi ini memberikan solusi yang cepat, presisi, dan mampu menjangkau area rawan yang selama ini minim pemantauan,” ujar Kuwat Triyana anggota tim peneliti UGM, dikutip dari keterangannya di laman resmi UGM, Selasa (26/8/2025).

    Saat ini, sistem deteksi DAS tengah dalam tahap uji coba di kawasan Pantai Selatan Jawa dan akan diperluas ke wilayah rawan lainnya. UGM dan Telkom juga tengah merancang protokol kolaboratif agar data dapat diakses terbuka untuk riset dan kebijakan publik.

    Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem nasional dalam menghadapi bencana secara lebih terpadu dan responsif.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Internet Murah 100 Mbps Bukan Hal Mustahil, Telkomsel: Selama Didukung Ekosistem

    Internet Murah 100 Mbps Bukan Hal Mustahil, Telkomsel: Selama Didukung Ekosistem

    Bisnis.com, JAKARTA —  PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menilai wacana internet murah seharga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps di pita 1,4 GHz bukanlah hal yang mustahil jika didukung dengan ekosistem yang kuat.

    Perusahaan menjadi salah satu dari tujuh perusahaan telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction), yang merupakan syarat awal untuk ikut serta dalam seleksi pita frekuensi tersebut.

    VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel, Jockie Heruseon, mengatakan Telkomsel terbuka dengan peluang penggelaran internet murah 100 Mbps yang terdapat di pita 1,4 GHz.

    Menurutnya internet cepat 100 Mbps seharga Rp100.000 dapat terjadi selama infrastruktur pendukung dan ekosistem yang ada telah tersedia.

    “Jadi selama ekosistemnya dan infrastrukturnya memang memungkinkan, ya kenapa tidak,” kata Jockie dalam sesi diskusi Digital Transformation Summit 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

    Menurut Jockie, kehadiran layanan dengan kecepatan 100 Mbps sebagai baseline di seluruh Indonesia justru akan menjadi capaian positif bagi industri telekomunikasi nasional. 

    Dia menekankan pentingnya peningkatan kualitas agar Indonesia tidak tertinggal dibandingkan negara lain dalam hal kecepatan internet.

    “Kita [Indonesia] pengen tetap lebih unggul, termasuk masalah beban harga per giganya gitu ya,” katanya.

    Kendati demikian, Jockie menekankan Telkomsel masih melakukan kajian komprehensif terkait peluang internet murah 100 Mbps. Kajian tersebut mencakup aspek infrastruktur, ekosistem, hingga perhitungan bisnis.

    “Jadi buat kami ini masih dalam kajian sebenarnya, selama infrastruktur, ekosistemnya, semuanya mendukung, itung-itungannya mendukung, bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kita akan selalu ikut regulasi,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai layanan internet murah seharga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps dimungkinkan. 

    Terlebih, Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan, harga maupun kualitas layanan internet sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar.

    Arif menambahkan, APJII maupun Komdigi tidak menetapkan batas atas maupun bawah harga internet. Namun, di tengah wacana internet murah, dia menekankan masih ada pekerjaan rumah penting agar industri tetap berkelanjutan.

    Salah satunya, APJII mendorong adanya moratorium izin bagi penyedia jasa internet (ISP) untuk merapikan tata kelola industri.

    Petugas memperbaiki alat pemancar internet

    Dari sisi penyedia infrastruktur, Principal Telecom Architect and Business Consultant ZTE Indonesia, Iman Hirawadi, menyoroti aspek teknis rencana lelang pita frekuensi 1,4 GHz. Dia menjelaskan Indonesia akan mengimplementasikan Time Division Duplex (TDD) pada pita tersebut, meskipun ekosistem teknologinya masih dalam tahap awal.

    “Nah jadi yang akan dilelang itu modelnya TDD, intinya ekosistemnya baru akan dibangun di Indonesia. Kalau dari sisi vendor sih, kalau ada yang beli kita buat gitu kan,” kata Iman.

    Menurutnya, secara teknologi tidak ada kendala berarti dalam penerapan frekuensi tersebut. “Jadi secara teknologi sih no issue ya, kita akan support selama customer kita require produk 1,4 GHz berbasis TDD,” katanya. 

    Sebelumnya, Komdigi resmi membuka lelang frekuensi 1,4 GHz melalui pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan BWA Tahun 2025 pada 28 Juli 2025.

    Dalam pengumuman tersebut, pemerintah menetapkan akan melelang pita frekuensi radio pada rentang 1432–1512 MHz untuk layanan Time Division Duplexing (TDD) di sejumlah wilayah Indonesia.

    Pada 14 Agustus 2025, Komdigi melalui Tim Seleksi mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun e-auction sebagai syarat kepesertaan seleksi. Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Pengambilan akun e-auction dilakukan pada 11–13 Agustus 2025 di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Adapun pengambilan dokumen seleksi dilakukan secara daring mulai 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

    Komdigi menegaskan seleksi ini bertujuan menentukan pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz di seluruh regional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz. Selain itu, seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi bagi layanan akses nirkabel pitalebar.

    Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pitalebar tetap (fixed broadband), menyediakan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta memperluas penggelaran jaringan fiber optik.

  • Keberhasilan Internet 100 Mbps seharga Rp100.000 Tergantung Kesiapan Pasar

    Keberhasilan Internet 100 Mbps seharga Rp100.000 Tergantung Kesiapan Pasar

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai layanan internet murah seharga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps dimungkinkan. Keberhasilan dari program tersebut akan ditentukan oleh pasar. 

    Ketua Umum APJII Muhammad Arif menegaskan, harga maupun kualitas layanan internet sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar.

    Wacana internet cepat 100 Mbps seharga Rp100.000 muncul seiring dengan hadirnya pita frekuensi 1,4 GHz yang saat ini memasukan tahap lelang. 

    Rencananya, salah satu tujuan digelar lelang tersebut adalah menghadirkan layanan internet tetap nirkabel dengan harapan dapat menyentuh kecepatan 100 mbps dengan harga Rp100.000.

    “Di industri kita ini kan kita dapat menetapkan batas harga atas, bawah, maupun juga menetapkan speed juga dari kecepatannya. Jadi kalau itu back to market juga,” kata Arif dalam sesi diskusi Digital Transformation Summit 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

    Arif menambahkan, APJII maupun Komdigi tidak menetapkan batas atas maupun bawah harga internet. Namun, di tengah wacana internet murah, dia menekankan masih ada pekerjaan rumah penting agar industri tetap berkelanjutan.

    Salah satunya, APJII mendorong adanya moratorium izin bagi penyedia jasa internet (ISP) untuk merapikan tata kelola industri.

    “Karena bagaimanapun juga kalau izin ini terus dibuka, sedangkan lain sisi kita harus memperbaiki tata kelola industri, ini agak sulit ya,” kata Arif. 

    Lelang 1,4 GHz

    Dari sisi penyedia infrastruktur, Principal Telecom Architect and Business Consultant ZTE Indonesia, Iman Hirawadi, menyoroti aspek teknis rencana lelang pita frekuensi 1,4 GHz.

    Dia menjelaskan Indonesia akan mengimplementasikan Time Division Duplex (TDD) pada pita tersebut, meskipun ekosistem teknologinya masih dalam tahap awal.

    “Nah jadi yang akan dilelang itu modelnya TDD, intinya ekosistemnya baru akan dibangun di Indonesia. Kalau dari sisi vendor sih, kalau ada yang beli kita buat gitu kan,” kata Iman.

    Menurutnya, secara teknologi tidak ada kendala berarti dalam penerapan frekuensi tersebut. “Jadi secara teknologi sih no issue ya, kita akan support selama customer kita require produk 1,4 GHz berbasis TDD,” katanya. 

    Sebelumnya, Komdigi resmi membuka lelang frekuensi 1,4 GHz melalui pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan BWA Tahun 2025 pada 28 Juli 2025.

    Ilustrasi konektivitas internet

    Dalam pengumuman tersebut, pemerintah menetapkan akan melelang pita frekuensi radio pada rentang 1432–1512 MHz untuk layanan Time Division Duplexing (TDD) di sejumlah wilayah Indonesia.

    Pada 14 Agustus 2025, Komdigi melalui Tim Seleksi mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun e-auction sebagai syarat kepesertaan seleksi. Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Pengambilan akun e-auction dilakukan pada 11–13 Agustus 2025 di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Adapun pengambilan dokumen seleksi dilakukan secara daring mulai 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

    Komdigi menegaskan seleksi ini bertujuan menentukan pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz di seluruh regional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz. Selain itu, seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi bagi layanan akses nirkabel pitalebar.

    Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pitalebar tetap (fixed broadband), menyediakan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta memperluas penggelaran jaringan fiber optik.

  • NeutraDC bahas penggunaan AI untuk perkuat pusat data

    NeutraDC bahas penggunaan AI untuk perkuat pusat data

    Badung (ANTARA) – Forum NeutraDC milik PT Telkom Data Ekosistem yang merupakan anak perusahaan BUMN telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) membahas pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat pusat data.

    CEO NeutraDC Andreuw Th AF di Kabupaten Badung, Selasa, mengatakan perkembangan AI sangat pesat namun pemanfaatannya belum terasa, padahal untuk bisnis seperti pusat data, perkembangan artifisial ini sangat dibutuhkan.

    “Jadi forum ini bicara tentang penggunaan AI yang bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan bisnis, makanya yang hadir di sini bukan cuma penyedia saja, tapi juga pengembang, pelanggan data center (pusat data),” kata dia dalam NeutraDC Summit 2025.

    Andreuw mencontohkan kebutuhan Telkom yang awalnya memproyeksi 5 tahun ke depan kapasitas pusat data yang dibutuhkan 800 MW, namun ternyata kebutuhannya mencapai 1,6 giga.

    Ini mengapa adopsi AI dibutuhkan untuk bisnis pusat data karena nantinya sebagian besar pelanggan pusat data menggunakan bantuan cloud AI dan teknologi AI akan menjadi pengemudi dalam bisnis ini.

    “Jadi kami akan mengkoneksikan semua AI-pusat data kita, berikutnya yang kami lakukan bagaimana berusaha masuk ke dalam atau mempercepat adopsi dari AI itu sendiri,” ujarnya.

    Dalam penggunaan AI di pusat data dibutuhkan energi 4-5 kali lipat, dimana setiap negara memiliki kebutuhan berbeda seperti dalam menjaga suhu, sehingga PT Telkom bekerja sama dengan PLN.

    Rencananya perusahaan data center yang menjadi tulang punggung bagi ekosistem digital di Indonesia ini akan melakukan ekspansi ke Batam, Cikarang, dan Singapura.

    “Ekspansi kita mulai di tahun depan, Batam itu juga di tahun depan akan mulai, pemilihan ini berdasarkan ketersediaan listrik, ketersediaan air, kemudian juga kemudahan akses, dan lahan,” ujar Andreuw.

    Saat ini investasi pusat data ke Indonesia belum banyak, padahal potensinya besar karena Indonesia tidak memiliki masalah dengan energi, air, dan akses pasar yang besar.

    Sehingga, menurut PT Telkom potensi ini harus diambil dengan mengembangkan ekosistem pusat data yang terintegrasi dengan teknologi AI yang sudah siap.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertimbangan Indosat Bersaing dengan WIFI Milik Hashim di Lelang 1,4 Ghz

    Pertimbangan Indosat Bersaing dengan WIFI Milik Hashim di Lelang 1,4 Ghz

    Bisnis.com, JAKARTA— Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menyatakan masih berminat mengikuti seleksi frekuensi 1,4 GHz. Perseroan menjadi salah satu dari tujuh perusahaan telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction), yang merupakan syarat awal untuk ikut serta dalam seleksi pita frekuensi tersebut.

    Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan, perusahaan terus berupaya dalam menghadirkan layanan digital yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. 

    “Saat ini, kami masih mengkaji secara internal terkait aspek teknis, rencana bisnis, serta pertimbangan terhadap kebutuhan pelanggan ke depan,” kata Buldansyah kepada Bisnis pada Selasa (26/8/2025). 

    Buldansyah menambahkan Indosat percaya proses lelang ini akan berkontribusi pada keberlangsungan industri telekomunikasi yang sehat.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi membuka lelang frekuensi 1,4 GHz melalui pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan BWA Tahun 2025 pada 28 Juli 2025.

    Dalam pengumuman tersebut, pemerintah menetapkan akan melelang pita frekuensi radio pada rentang 1432–1512 MHz untuk layanan time division duplexing (TDD) di sejumlah wilayah Indonesia.

    Pada 14 Agustus 2025, Komdigi melalui Tim Seleksi mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun e-auction sebagai syarat kepesertaan seleksi.

    Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk.,PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik, serta PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang terafiliasi Hashim Djojohadikusumo.

    Pengambilan akun e-auction dilakukan pada 11–13 Agustus 2025 di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Adapun, pengambilan dokumen seleksi dilakukan secara daring mulai 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

    Komdigi menegaskan seleksi ini bertujuan menentukan pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz di seluruh regional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz. Selain itu, seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi bagi layanan akses nirkabel pitalebar.

    Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pitalebar tetap (fixed broadband), menyediakan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta memperluas penggelaran jaringan fiber optik.

  • Internet Gangguan di Papua Karena Kabel Laut Putus, Telkom Target Pulih Awal September

    Internet Gangguan di Papua Karena Kabel Laut Putus, Telkom Target Pulih Awal September

    Jakarta

    Telkom mengungkapkan terus berupaya mempercepat pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua System 2 atau SMPCS 2 yang berdampak pada gangguan akses internet di wilayah tersebut.

    SMPCS ruas Sorong-Merauke diketahui mengalami double shunt fault di dua titik. Perusahaan plat merah ini menargetkan penyelesaian tahap awal perbaikan selambat-lambatnya pada minggu pertama September 2025, dilanjutkan dengan tahap permanen untuk memastikan kualitas layanan yang lebih optimal.

    “Saat ini kapal perbaikan khusus telah berada di perairan Wakatobi dan dalam pelayaran menuju ke lokasi titik gangguan. Kami terus memantau progress perbaikan dan memastikan seluruh langkah percepatan dilakukan dengan maksimal,” ujar SVP Group Suistainability and Corporate Communication Telkom, Ahmad Reza dikutip Senin (25/6/2025).

    Reza menambahkan bahwa TelkomGroup menyediakan Posko Merah Putih di Merauke, berada di Komdigi Kabupaten Merauke, Kantor BPKD (area kantor Gubernur), dan Kantor Polres Merauke.

    Selain itu, Telkom Group juga telah menyiapkan mekanisme kompensasi khusus bagi pelanggan terdampak. Bagi pengguna kartu Telkomsel, kompensasi yang diberikan meliputi perpanjangan masa aktif kartu pelanggan Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak tanpa perlu melakukan pengisian pulsa, serta bantuan komunikasi paket 1000 SMS ke seluruh pelanggan Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak dengan hanya Rp 1,- (Satu Rupiah) melalui UMB *888*20#.

    Paket SMS tersebut dapat di klaim setiap hari satu kali selama masa gangguan. Setelah periode gangguan berakhir, Telkomsel juga akan memberikan kompensasi kuota data bagi pelanggan yang berhak sesuai ketentuan yang akan diatur kemudian.

    Sementara itu, bagi pelanggan IndiHome, diberikan potongan tagihan prorata sesuai durasi penurunan kualitas layanan, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Sedangkan untuk pelanggan segmen B2B, kompensasi juga akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Kembali kami memohon doa dan dukungan masyarakat agar proses perbaikan berjalan lancar. Komitmen Telkom adalah memastikan layanan komunikasi dapat segera kembali normal dan stabil bagi seluruh masyarakat,” tutup Reza.

    Sebagai informasi, SKKL SMPCS 2 putus pada 16 Agustus lalu. Akibatnya, layanan internet di sebagian wilayah Papua mengalami penurunan kualitas.

    (agt/rns)

  • Kabel Laut Putus di Papua, Telkomsel-IndiHome Beri Kompensasi ke Pelanggan

    Kabel Laut Putus di Papua, Telkomsel-IndiHome Beri Kompensasi ke Pelanggan

    Jakarta

    Sehubung dengan terjadinya penurunan kualitas layanan internet di beberapa wilayah Papua, Telkomsel dan IndiHome akan memberikan kompensasi.

    Kompensasi tersebut diberikan kepada pelanggan di Papua Selatan dan Papua Tengah yang terdampak akibat putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua System 2 atau SMPCS 2 sejak 16 Agustus 2025.

    “Telkomsel kembali menyampaikan permohonan maaf atas penurunan kualitas layanan di beberapa wilayah akibat terputusnya SKKL SMPCS 2 ruas Sorong-Merauke milik PT Telkom karena faktor non-teknis/kondisi alam dan di luar kendali manusia,” ujar Yasrinaldi, General Manager Region Network Operations and Productivity Telkomsel Maluku and Papua dikutip Senin (25/8/2025).

    Disampaikannya, Telkom Group menegaskan komitmenya untuk mempercepat pemulihan SKKL SMPCS 2 ruas Sorong-Merauke yang saat ini masih berlangsung.

    Adapun, kapal perbaikan khusus telah berada di perairan Laut Banda dan dalam pelayaran menuju ke lokasi titik gangguan. Telkom menargetkan penyelesaian tahap awal perbaikan selambat-lambatnya pada minggu pertama September 2025.

    Selama penurunan kualitas layanan, Telkomsel bekerjasama dengan TNI/Polri dan Pemerintah Daerah setempat menghadirkan Posko Internet Merah Putih yang menyediakan akses internet gratis.

    Posko tersebut tersebar di 5 titik di Merauke diantaranya; Kantor Dinas Komdigi Merauke, Kantor BPPKAD Merauke, Kantor Polres Merauke, Kantor Kodam XVII/Cendrawasih dan Kantor Kodim 1707/Merauke.

    Untuk wilayah Timika , telah hadir Posko Internet Merah Putih di 2 titik yaitu di; Kantor Koramil Timika dan Kantor Polres Mimika. Akan ada penambahan 6 titik Posko Internet Merah Putih di Timika hingga 26 Agustus 2025.

    Telkomsel juga terus berkomitmen memberikan kompensasi selama selama penurunan kualitas layanan terjadi. Ada tiga kompensasi yang diberikan kepada pelanggan. Pertama, Bantuan komunikasi yang sebelumnya hanya berupa kuota 1000 SMS , kini dilengkapi juga dengan kuota Nelpon sebesar 60 menit hanya dengan Rp 1,- melalui UMB *888*20#.

    “Bantuan komunikasi ini akan terus dievaluasi menyesuaikan kondisi kemampuan jaringan,” ucapnya.

    Kedua, Perpanjangan masa aktif kartu pelanggan Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak tanpa harus melakukan pengisian pulsa.

    Ketiga, Potongan tagihan prorata bagi pelanggan IndiHome dan Telkomsel Halo sesuai dengan durasi penurunan kualitas layanan dengan syarat dan ketentuan berlaku.

    “Setelah periode gangguan berakhir, Telkomsel akan memberikan penggantian kuota internet kepada pelanggan yang kuota internetnya hangus karena tidak bisa dipakai selama masa gangguan,” pungkasnya.

    (agt/rns)

  • Telkom Buka Hackathon DigiHack 2025, Fokus pada Inovasi AI

    Telkom Buka Hackathon DigiHack 2025, Fokus pada Inovasi AI

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui komunitas talenta muda Digistar Club resmi meluncurkan ajang kompetisi hackathon nasional bertema ‘AI for Good, Empowering Innovation with Telkom Group’ DigiHack 2025.

    Program ini menjadi simbol komitmen Telkom dalam menumbuhkan generasi inovator digital yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki empati sosial dan semangat kolaborasi untuk menjawab tantangan nyata bangsa di tengah sentralisasi dan otomatisasi teknologi.

    “DigiHack 2025 kami hadirkan sebagai wadah yang mendorong keterlibatan aktif talenta digital Indonesia dalam menciptakan solusi berbasis teknologi untuk menjawab tantangan sosial yang nyata. Melalui Digistar Club, Telkom berkomitmen untuk menyiapkan ruang pertumbuhan yang inklusif dan kolaboratif bagi generasi muda,” ujar VP HC Culture & Industrial Relations Telkom Iwan Setiawan, Senin (25/8/2025).

    “Kami berharap, program ini dapat menjadi batu loncatan bagi lahirnya inovator-inovator baru yang tidak hanya unggul secara teknis, tapi juga memiliki kepedulian dan kontribusi nyata terhadap kemajuan bangsa,” sambungnya.

    DigiHack 2025 merupakan pre-event dari Innovillage, platform kolaboratif yang mendorong lahirnya inovator muda dalam menghadirkan solusi teknologi bagi berbagai tantangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Kompetisi ini dirancang sebagai ruang terbuka bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, baik yang tergabung dalam jaringan Digistar maupun dari luar komunitas.

    Kompetisi ini menargetkan 250 proposal ide inovatif yang akan diseleksi menjadi 50 tim semifinalis, hingga akhirnya terpilih 10 tim finalis terbaik. Seluruh finalis akan mengikuti rangkaian Hackathon Final Week pada 6-17 Oktober 2025 yang mencakup sesi mentoring eksklusif bersama para expert TelkomGroup dan mitra strategis.

    Puncaknya, para peserta akan mempresentasikan solusi berbasis Minimum Viable Product (MVP) dalam sesi Awarding Day dan DigiCourse pada 19 Oktober 2025.

    Dengan mengusung semangat kolaborasi dan inovasi berdampak, DigiHack 2025 mendorong peserta untuk menciptakan solusi berbasis AI yang menjawab isu-isu strategis, seperti pendidikan dan pembelajaran yang inklusif dan adaptif, akses kesehatan digital yang menjangkau dan bersifat prediktif, pengambilan keputusan sosial berbasis data intelligence, serta inisiatif inklusi digital hingga ke pelosok desa.

    Kompetisi ini menjadi ajakan terbuka bagi generasi muda untuk menjadikan teknologi sebagai alat pemberdayaan sosial yang bermakna dan berkelanjutan.

    Pendaftaran DigiHack 2025 telah resmi dibuka mulai 19 Agustus hingga 12 September 2025. Seluruh calon peserta dapat melakukan pendaftaran melalui tautan bit.ly/RegistDigiHack2025.

    DigiHack juga menjadi bagian dari upaya Digistar Club dalam memperkuat peran komunitas talenta digital muda Indonesia. Melalui pendekatan terbuka (open innovation), Digistar Club berperan sebagai katalisator yang membangun ekosistem inovasi digital yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan.

    DigiHack 2025 sekaligus menegaskan peran Telkom sebagai enabler dalam menciptakan ruang bagi talenta digital untuk berkembang dan memberikan kontribusi bagi masyarakat. Dengan menyediakan wadah yang terstruktur, terbuka, dan kolaboratif, Telkom berharap dapat memperkuat peran generasi muda sebagai agen perubahan melalui inovasi teknologi yang berdaya guna.

    Berbagai informasi terbaru terkait rangkaian DigiHack 2025 dan program lainnya dari Digistar Club dapat diikuti melalui akun Instagram tiap chapter Digistar serta kanal pusat di @digistarclub dan @livingintelkom.

    (akn/ega)

  • Perbaikan SKKL Papua (SMPCS 2) Telkom Diperkirakan Memakan Waktu 2-4 Minggu

    Perbaikan SKKL Papua (SMPCS 2) Telkom Diperkirakan Memakan Waktu 2-4 Minggu

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) memperkirakan butuh waktu 2-4 minggu untuk memperbaiki kabel laut PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. yang putus di sekitar laut Papua. Terdapat beberapa faktor yang membuat proses perbaikan berjalan cukup lama.

    Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Sistem Komunikasi Kabel Laut (Askalsi) Resi Y. Bramani mengatakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan restorasi/ perbaikan SKKL sangat bergantung pada kesiapan dan spesifikasi kapal yang ada.

    Selain itu faktor perizinan, cuaca, lokasi kabel yang putus juga menjadi parameter untuk mengukur cepat-lambatnya perbaikan kabel.

    Jika perizinannya mudah, cuaca dalam kondisi baik dan tidak membahayakan nyawa, serta lokasi kabel mudah dijangkau, maka proses perbaikan tidak akan lama.

    “Menurut saya paling cepat restorasi bisa 3-4 minggu,” kata Resi kepada Bisnis, Senin (25/8/2025).

    Sementara itu dalam akun Instagramnya, Telkom menyampaikan proses perbaikan kabel laut dilakukan dalam dua tahap di titik kordinat terdampak. Tahap tersebut meliputi analisis kondisi kabel, pemuatan kabel baru, penarikan kabel lama, pengetesan, dan penyambungan kembali. 

    Tahap pertama diperkirakan rampung awal September 2025 dengan target memastikan layanan telekomunikasi kembali normal. Tahap kedua, permanent recovery, bertujuan untuk memastikan layanan lebih andal dan terjaga kualitasnya.

    Resi menambahkan setiap ada jaringan telekomunikasi yang mengalami gangguan, pasti banyak pihak yang akan mengalami dampak kerugian. Tidak hanya masyarakat Papua, juga penyelenggara jaringan itu sendiri yang mengalami kerugian dengan harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan.

    Sementara itu di sisi masyarakat, sejumlah layanan berbasis internet akan terganggu sebab kapasitas satelit sebagai alternatif sementara jaringan tulang punggung di Papua, tidak sebanding dengan kapasitas yang diantarkan oleh serat optik.

    Dia menambahkan sebenarnya jaringan telekomunikasi SMPCS 2 dapat dibantu oleh jaringan milik pemerintah (BAKTI) yaitu Palapa Ring Timur. Namun kondisinya jaringan terestrial/ inland Palapa Ring Timur segmen Nabire-Kigamani yang menghubungkan konektivitas ke Timika-Merauke saat itu mengalami fiber cut.

    “Di mana lokasi fiber cut berada di wilayah zona merah (redzone) sehingga aparat keamanan setempat tidak mengizinkan Tim Operation Maintenance Palapa Ring Timur ke lokasi tanpa adanya pengawalan. Sehingga sebenarnya amat disayangkan sekali terjadi anarkisme yaitu perusakan kantor Telkom,” kata Resi..

    Dia menekankan peristiwa ini menggarisbawahi bahwasanya jaringan SKKL yang menuju wilayah timur Indonesia itu sangat penting oleh karenanya perlu ditingkatkan penetrasinya.

    “Kita apresiasi terhadap pihak keamanan dan pekerja telekomunikasi di Papua selaku pelaksana Palapa Ring  Timur yang telah dengan sigap merestorasi jaringan telekomunikasi di sana sehingga membuat keadaan lebih kondusif saat ini,” kata Resi.

    Sebelumnya, SKKL Sulawesi–Maluku–Papua Cable System 2 (SMPCS 2) putus pada 16 Agustus 2025. Akibatnya, layanan internet di sebagian wilayah Papua sempat berkurang secara kualitas karena dialihkan ke satelit, infrastruktur internet yang memiliki keterbatasan jaringan.

  • Kapal Perbaikan Kabel SMPCS 2 Telah Sampai di Laut Arafuru

    Kapal Perbaikan Kabel SMPCS 2 Telah Sampai di Laut Arafuru

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyampaikan kapal perbaikan kabel Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi–Maluku–Papua Cable System (SMPCS) 2 telah sampai di Laut Arafuru. Percepatan pemulihan layanan Telkom dan Telkomsel terus dilakukan.

    SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Ahmad Reza mengatakan putusnya SKKL SMPCS 2 berdampak pada penurunan kualitas layanan data di sejumlah wilayah di Papua.

    SKKL SMPCS 2 mengalami double shunt fault di dua titik, yaitu ruas Fakfak–Sorong di KM 66–81 dari Beach Manhole (BMH) Sorong arah Fakfak, dan ruas Timika–Merauke terjadi di KM 293 dari STO Merauke arah Timika.

    Kemungkinan terjadinya shunt fault, kata Reza, disebabkan oleh faktor non-teknis seperti kondisi alam yang berada di luar kendali operasional.

    Perkembangan terbaru, kapal perbaikan SKKL telah tiba di Laut Arafuru untuk melacak titik kerusakan. 

    “Sore tadi kapal perbaikan posisi terakhir di Laut Arafuru dengan kecepatan rata-rata 8 knot karena melawan arus,” kata Reza kepada Bisnis, Minggu (24/8/2025). 

    Untuk diketahui, dalam melakukan perbaikan SKKL dibutuhkan kapal khusus yang jumlahnya terbatas di Indonesia. Selain keterbatasan kapal, cepat-lambat proses perbaikan juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan panjang kabel yang rusak. 

    Saat kapal perbaikan telah menemui kabel yang putus, kabel akan diangkat ke kapal untuk kemudian diperbaiki. Selama proses perbaikan tersebut, layanan internet akan sedikit berkurang. 

    Reza mengatakan sebagai kompensasi, TelkomGroup telah menyiapkan mekanisme  khusus bagi pelanggan terdampak.

    Bagi pengguna kartu Telkomsel, kompensasi yang diberikan meliputi perpanjangan masa aktif kartu pelanggan Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak tanpa perlu melakukan pengisian pulsa, serta bantuan komunikasi paket 1000 SMS ke seluruh pelanggan Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak dengan hanya Rp 1,- (Satu Rupiah) melalui UMB *888*20#. 

    Paket SMS ini dapat di klaim setiap hari satu kali selama masa gangguan. Setelah periode gangguan berakhir, Telkomsel juga akan memberikan kompensasi kuota data bagi pelanggan yang berhak sesuai ketentuan yang akan diatur kemudian.

    Sementara itu, bagi pelanggan IndiHome, diberikan potongan tagihan prorata sesuai durasi penurunan kualitas layanan, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Sedangkan untuk pelanggan segmen B2B, kompensasi juga akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.

    “TelkomGroup secara intensif melakukan pemantauan terhadap kondisi kabel laut dan kualitas layanan, serta menyiapkan backup dan jalur komunikasi cadangan,” kata Reza.

    Dia juga mengatakan dalam jangka panjang, Telkom sedang melakukan ekspansi jalur kabel laut PASELA (Papua Selatan) untuk semakin meningkatkan keandalan jaringan telekomunikasi digital di wilayah Papua.

    SKKL tersebut menjadi jalur alternatif sehingga ketika terjadi gangguan di SKKL, ada sistem cadangan yang siap menangkap perpindahan trafik.