BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Hanya Ada Telkom, Warga Merauke Minta Operator Lain Bangun Jaringan

    Hanya Ada Telkom, Warga Merauke Minta Operator Lain Bangun Jaringan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan telekomunikasi di Papua Selatan dan Papua Tengah mengalami gangguan. Ini terjadi akibat putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).

    Dalam laporan BBC, warga Merauke berharap agar pemerintah bisa menyikapi persoalan internet di sana dengan mendorong masuknya provider lain di Kabupaten Merauke. Saat ini, satu-satunya layanan internet yang tersedia di Merauke hanya layanan seluler dan internet kabel milik Telkomsel yang tersambung dengan kabel laut milik Telkom.

    Menanggapi hal itu, Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, menyatakan pihaknya mengapresiasi aspirasi masyarakat.

    Perusahaan akan mempelajari dan melakukan penilaian mengenai hal tersebut menyesuaikan dengan rencana bisnis perusahaan.

    “Yang jelas XLSMART selalu mendukung upaya pemerintah untuk memperluas penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi dan digital bagi masyarakat,” kata Henry kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/8/2025).

    Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) menegaskan pemerintah bersama Telkom Group terus berupaya memulihkan layanan telekomunikasi di Papua Selatan dan Papua Tengah.

    Gangguan terjadi akibat putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) di ruas Sorong-Fakfak pada 23 Juli 2025 dan ruas Timika-Merauke pada 16 Agustus 2025.

    “Dampak gangguan jaringan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Telkom, Telkomsel, Diskominfo, dan Balmon setempat, terjadi penurunan kualitas layanan di wilayah Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah,” demikian keterangan Komdigi dalam unggahan Instagram.

    Di Papua Selatan, layanan telekomunikasi mengalami degradasi karena keterbatasan kapasitas backup sehingga dilakukan prioritisasi layanan. Sedangkan di Papua Tengah, saat ini hanya tersedia layanan seluler enterprise dari Telkomsel dengan prioritas khusus. Layanan 2G masih normal, namun 4G dibatasi dengan kecepatan maksimal 1 Mbps per pengguna.

    Telkom memastikan kapal perbaikan kabel SKKL telah diberangkatkan dari Makassar menuju Kendari dan kini berada di perairan Wakatobi untuk menuju titik gangguan.

    Perbaikan ruas Timika-Merauke dijadwalkan berlangsung pada 18 Agustus-5 September 2025, sementara ruas Sorong-Fakfak pada 11-19 September 2025. Dengan demikian, layanan telekomunikasi di Papua ditargetkan kembali normal pada 19 September 2025.

    Sebagai mitigasi sementara, Komdigi dan Telkom Group menyiapkan sejumlah langkah, mulai dari penambahan kapasitas backup, penyediaan WiFi Corner di enam titik di Merauke, kompensasi khusus untuk pelanggan Telkomsel dan Indihome terdampak, hingga posko internet gratis Merah Putih di kantor Bupati dan Polres Merauke. Dukungan TNI/Polri juga dilibatkan untuk menjaga keamanan infrastruktur Telkom Group.

    Komdigi menegaskan layanan telekomunikasi di Papua Selatan tidak mati total, namun masyarakat akan merasakan penurunan kualitas karena mitigasi masih mengandalkan backup satelit dan microwave.

    “Internet dan 4G tetap dapat berfungsi, namun selama proses perbaikan berlangsung masyarakat akan merasakan penurunan kualitas,” jelas Komdigi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Genjot Kolaborasi, Telkom Jalin Kerja Sama dengan XLSmart-BBIX-Acasia

    Genjot Kolaborasi, Telkom Jalin Kerja Sama dengan XLSmart-BBIX-Acasia

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mendorong seluruh lini bisnis perusahaan untuk membangun kolaborasi dan kemitraan dengan perusahaan lokal dan global. Langkah ini adalah bagian dari perubahan fokus Telkom dari operating holding menjadi strategic holding. 

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa Telkom adalah perusahaan infrastruktur digital dengan aset dan bisnis yang paling lengkap, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di regional.

    Ke depan, jelasnya, fokus Telkom adalah unlock value dari aset-aset tersebut. Dia ingin memastikan seluruh aset tersebut bisa dimanfaatkan dengan optimal untuk mendongkrak pendapatan dan laba perusahaan.  Salah satu caranya adalah menarik perusahaan di luar Telkom Group untuk menjadi klien atau mitra bisnis.

    “Kami di Telkom ada dua tugas utama. Pertama, memperkuat infrastruktur digital, backbone fiber, satelit, data center dan lainnya. Kedua, mempercepat adopsi teknologi seperti cloud dan AI serta pengembangan solusi inovatif. Dalam mencapai objektif tersebut, lebih efektif dan efisien jika berkolaborasi dengan pihak lain,” kata Dian di sela Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025. “Zamannya kita berkolaborasi, meskipun kompetisi selalu berkolaborasi.”

    Managing Director BPI Danantara, Setyanto Hantoro, menyatakan Telkom adalah ujung tombak dari salah satu fokus utama Presiden Prabowo yang diterjemahkan dalam Danantara yaitu, meningkatkan produktivitas dan nilai tambah lewat teknologi.

    Teknologi, lanjutnya, juga dibutuhkan untuk mengembangkan semua sektor prioritas Danantara dari pertambangan hingga perumahan.

    “[Tidak hanya rencana], Presiden Prabowo selalu menekankan yang penting dikerjakan [act]. Teknologi adalah inti dari realisasi ini,” katanya.

    Ia mengundang perusahaan dan investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi bersama Danantara, termasuk lewat Telkom, di sektor teknologi.

    “Indonesia kini ‘terbuka’ untuk investasi strategis jangka panjang dan transformatif. Kami mengundang untuk bergabung dalam perjalanan mendorong pertumbuhan RI,” kata Setyanto.

    Sejumlah kesepakatan yang dijalin oleh Telkom dengan perusahaan dalam dan luar negeri, dalam rangkaian acara di Batic 2025 menggambarkan fokus kolaborasi tersebut.

    Kerja sama yang disepakati termasuk kolaborasi antara BBIX dan Telin untuk The First Open Connectivity eXchange (OCX) di Thailand; Data Center Specialist dan Telin untuk perjanjian channel; Velo Technologies dan Telin untuk perjanjian channel; serta ACASIA dan Telin untuk perjanjian channel.

    Telkom juga menyepakati kerja sama dengan XLSmart, antara lain untuk interkoneksi internasional, sambungan layanan pelanggan, dan monetisasi eyball.

    Direktur XLSmart Andrijanto Muljono menyatakan kolaborasi antar-pemain akan berdampak positif untuk perkembangan industri telekomunikasi. Ia menyambut positif rencana Telkom untuk lebih terbuka dalam berkolaborasi.

    “Selama ini juga sudah kita lakukan. Misalnya, Telkom Group punya banyak sekali menara. Buat operator, kita lebih baik kerja sama menara daripada semua membangun sendiri-sendiri.” 

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Gencar Cari Sumber Duit Baru, Bisnis Ini Jadi Andalan

    Telkom Gencar Cari Sumber Duit Baru, Bisnis Ini Jadi Andalan

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) ingin meningkatkan kontribusi bisnis data center pada pendapatan menjadi 10 persen. Perubahan kontribusi bisnis lain diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Telkom atas Telkomsel.

    Telkomsel saat ini menyumbangkan sekitar 70 persen dari total pendapatan Telkom Group. Telkom adalah pengendali di Telkomsel dengan Singtel asal Singapura sebagai pemegang saham terbanyak kedua.

    Direktur Wholesale dan International Services Telkom Honesti Basyir mengatakan pendapatan Telkom dari bisnis data center tumbuh dengan kuat, yaitu mencapai 30 persen per tahun.

    Dia menjelaskan bahwa Telkom mengoperasikan dan memiliki data center di dalam dan luar negeri, mulai dari data center kapasitas raksasa atau hyperscale hingga data center skala lebih kecil di puluhan kota di RI. 

    “Pendapatan dari data center tidak hanya dari penggunaan kapasitas tetapi layanan yang menyertainya, seluruh konektivitas,” kata Honesti di sela Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025, Rabu (27/8/2025).

    Dalam data yang dipresentasikan di Batic, Telkom kini memiliki 35 data center di dalam dan di luar negeri.

    Sebelumnya, Dirut Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa transformasi dalam bidang AI dan cloud meningkatkan trafik internet sehingga meningkatkan kebutuhan atas kapasitas konektivitas data.

    “Perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital. Bukan hanya dobel, melainkan berkali-kali lipat,” katanya dalam konferensi pers pembukaan Bali Annual Telkom International Summit (Batic) 2025, Selasa (26/8/2025).

    Selain itu, Telkom juga menghadapi tantangan dari fenomena konvergensi antara jaringan, platform dan layanan digital sebagai sebuah ekosistem baru.

    “Tentu ini menumbuhkan peluang bagi pemain telekomunikasi seperti Telkom Group untuk mendapatkan sumber pertumbuhan pendapatan baru,” kata Dian. “Ini juga tantangan bagi pemain telekomunikasi untuk adaptif dan lincah menghadapi perubahan dan selalu tetap relevan terhadap perubahan, terutama di tingkat pengguna atau klien.”

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • WIFI Masih Kaji Dokumen Tender

    WIFI Masih Kaji Dokumen Tender

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) masih mempelajari dokumen lelang frekuensi 1,4 GHz. Nilai dasar lelang hingga persyaratan per regional tertulis di dalam dokumen. 

    WIFI melalui anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama, mengambil akun e-Auction dan dokumen sebagai salah satu syarat untuk ikut lelang frekuensi.

    Sejumlah persyaratan dan harga dasar lelang spektrum 1,4 GHz tertera pada dokumen tersebut. Setelah mendapat akun dan menggenggam dokumen, peserta dapat memilih untuk terlibat aktif dalam lelang atau mundur.

    Mengenai keikutsertaan  pada lelang 1,4 GHz setelah mengambil e-Auction dan mengetahui nilai dasar lelang yang disyaratkan, Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo mengatakan perusahaan masih mendalami dan mempelajari dokumen tersebut. Yune belum memberi kepastian apakah WIFI akan lanjut hingga tahap penawaran. 

    Perusahaan mempelajari ketentuan-ketentuan yang disyaratkan untuk mendapatkan izin penggunaan frekuensi pada masing-masing regional. 

    “Kami masih mengkaji dokumen lelang 1,4 GHz beserta ketentuan di setiap regional,” kata Yune. 

    Mengenai rencana penggelaran layanan internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 100 Mbps, kata Yune, keputusan tersebut diambil sesuai dengan aturan pemerintah, dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang terjangkau bagi warga Indonesia. 

    “Tentu saja keputusan yang akan diambil mengikuti aturan pemerintah, serta fokus pada komitmen kami untuk menghadirkan internet berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Yune. 

    Sebelumnya Komdigi melalui Tim Seleksi Pengguna Frekuensi 1,4 GHz mengumumkan daftar penyelenggara telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Terdapat tujuh perusahaan yang mengikuti lelang, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Daftar ini tercantum dalam Pengumuman Pengambilan Akun e-Auction pada Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) Tahun 2025 yang dipublikasikan di laman resmi Komdigi pada Kamis (14/8/2025).

    Selain itu para peserta juga telah mengantongi keterangan harga dan persyaratan untuk ikut lelang 1,4 GHz. Informasi yang beredar nilai dasar lelang untuk regional I dibuka dengan harga Rp230 miliar. Wilayah layanan regional I meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. 

  • Telkom Siapkan Triliunan Bangun Kabel Keliling Dunia, Ini Jalurnya

    Telkom Siapkan Triliunan Bangun Kabel Keliling Dunia, Ini Jalurnya

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. berencana memperpanjang pembangunan kabel laut dalam proyek Indonesia Cable Express (ICE) hingga ke Afrika dan Samudra Atlantik.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyatakan penambahan panjang kabel laut ICE adalah bagian dari ambisi perusahaan membentuk sabuk dunia (belting the world).

    “Perkembangan AI dan cloud membuat permintaan makin tinggi. Telkom lewat Telin ingin memperluas proyek ICE hingga belting the world,” katanya dalam pembukaan Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025, Rabu (27/8/2025).

    Proyek ICE adalah konsorsium pembangunan infrastruktur kabel fiber optik di dasar laut (submarine cable) yang menghubungkan wilayah Asia Pasifik dengan Amerika dan Timur Tengah dengan nilai investasi mencapai US$ 2.660 juta (Rp 43 triliun). Kontribusi Telkom dalam proyek ICE diperkirakan antara US$ 420-620 juta (Rp 6,8-10,1 triliun).

    Dian menyatakan Telkom mempersiapkan dana investasi senilai US$ 200 juta (Rp 3,27 triliun) untuk perluasan jaringan ICE. Dana tambahan itu akan digunakan untuk tiga inisiatif.

    Pertama, Telkom ingin membangun tiga rute tambahan yaitu Singapura-Jepang melewati Selat Luzon, Timur Tengah ke Eropa, dan Manado ke Amerika bagian utara. Kedua, akuisisi jalur kabel laut lintas Samudra Atlantik yang menghubungkan Eropa dan Amerika. Ketiga, akuisisi kabel laut yang menghubungkan Afrika.

    Lewat proyek ini, Telkom ingin menjadikan Indonesia sebagai hub internet dunia. Saat ini, Telkom telah terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan jaringan serat optik sepanjang 177.443 kilometer. Mayoritas merupakan kabel laut di wilayah Indonesia yaitu sepanjang 112.743 kilometer.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Siap Genjot AI, Bos Telkom: Kami Ada di Laut, Darat, dan Udara

    Siap Genjot AI, Bos Telkom: Kami Ada di Laut, Darat, dan Udara

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – Telkom menghadapi tantangan sekaligus peluang baru di tengah perkembangan pesat pengembangan dan adopsi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa industri telekomunikasi dan digital global saat ini menghadapi transformasi cepat dan masih yang dipicu oleh AI.

    Sebagai pelaku industri terbesar di tingkat regional, perubahan ini berpengaruh ke hampir semua lini bisnis Telkom.

    “Di regional, Telkom adalah yang paling besar dan lengkap. Di darat, laut, dan udara, punya infrastruktur yang sangat mumpuni dan terintegrasi dengan berbagai layanan, terutama cloud dan data center,” katanya.

    Transformasi dalam bidang AI dan cloud meningkatkan trafik internet sehingga meningkatkan kebutuhan atas kapasitas konektivitas data.

    “Perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital. Bukan hanya dobel, melainkan berkali-kali lipat,” katanya dalam konferensi pers pembukaan Bali Annual Telkom International Summit (Batic) 2025, Selasa (26/8/2025).

    Selain itu, Telkom juga menghadapi tantangan dari fenomena konvergensi antara jaringan, platform dan layanan digital sebagai sebuah ekosistem baru.

    “Tentu ini menumbuhkan peluang bagi pemain telekomunikasi seperti Telkom Group untuk mendapatkan sumber pertumbuhan pendapatan baru,” kata Dian. “Ini juga tantangan bagi pemain telekomunikasi untuk adaptif dan lincah menghadapi perubahan dan selalu tetap relevan terhadap perubahan, terutama di tingkat pengguna atau klien.”

    Strategi Telkom untuk menghadapi transformasi tersebut dengan meningkatkan kemampuan membangun jaringan konektivitas sekaligus memastikan ketahanan dan proteksi data pribadi para pengguna.

    Direktur Wholesale dan International Services Telkom Honesti Basyir menjelaskan bahwa adopsi dan pengembangan AI harus ditunjang dengan kesiapan infrastruktur.

    “Soal AI, kita membutuhkan konektivitas, latensi yang makin rendah, data terkirim lebih cepat dan lebih stabil. Keamanan,” katanya.

    Oleh karena itu, Telkom ingin memanfaatkan kekuatan infrastrukturnya untuk menyediakan semua kebutuhan industri digital.

    “Posisi Telkom menarik. Dengan kekuatan infrastruktur, kami mau jadi enabler digital industry. Kami memiliki infra yang tidak hanya di domestik, kami mengkoneksi Indonesia ke belahan dunia lain,” kata Honesti. “Kami mengajak kolaborasi semua ekosistem digital yang ada.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tiba 27 Agustus, kapal perbaikan kabel Telkom Laut Sorong-Merauke langsung bekerja

    Tiba 27 Agustus, kapal perbaikan kabel Telkom Laut Sorong-Merauke langsung bekerja

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com

    Tiba 27 Agustus, kapal perbaikan kabel Telkom Laut Sorong-Merauke langsung bekerja
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 22:56 WIB

    Elshinta.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat upaya pemulihan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi–Maluku–Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong–Merauke. 

    Tim teknis telah menyelesaikan proses persiapan peralatan dan perizinan pelayaran dari pihak otoritas pelabuhan di Dobo. Saat ini, kapal telah kembali berlayar menuju lokasi gangguan di ruas Timika – Merauke yang ditargetkan akan tiba pada 27 Agustus 2025 untuk melakukan tahap pemulihan pertama.
     
    EVP Telkom Regional V Amin Soebagyo menyampaikan bahwa TelkomGroup juga terus memastikan dukungan maksimal bagi pelanggan terdampak. TelkomGroup menyiapkan Posko Merah Putih yang menyediakan layanan internet gratis untuk memastikan kebutuhan komunikasi masyarakat tetap terlayani, serta mekanisme kompensasi khusus.
     
    “TelkomGroup menyediakan Posko Merah Putih di Merauke dan Timika untuk memberikan layanan internet gratis, serta memastikan bantuan bagi pelanggan terdampak dapat diakses dengan mudah. Kami terus memantau situasi dan berkomitmen mendukung masyarakat hingga layanan kembali normal, termasuk penambahan kapasitas link backup di Merauke, Timika, dan Kaimana,” ujar Amin, Selasa (26/8/2025).
     
    Saat ini, Posko Merah Putih telah tersedia di beberapa lokasi strategis di wilayah Merauke, meliputi Kominfo Merauke, Kantor BPPKAD Merauke, Polres Merauke, KODAM Merauke, dan KODIM Merauke. Sementara di Timika, posko tersedia di Kantor Koramil Timika dan Polres Mimika, dengan rencana penambahan lokasi posko lainnya.
     
    TelkomGroup juga telah menyiapkan kompensasi khusus bagi para pelanggan terdampak. Bagi pelanggan Telkomsel, kompensasi meliputi perpanjangan masa aktif kartu Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak tanpa perlu pengisian pulsa; bantuan komunikasi berupa kuota 1000 SMS dan 60 menit telepon ke seluruh pelanggan Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak hanya dengan Rp 1,- (Satu Rupiah) melalui UMB *888*20#; setelah periode gangguan berakhir, Telkomsel akan melakukan penggantian kuota internet bagi pelanggan yang kuotanya hangus karena tidak dapat digunakan selama gangguan; serta potongan tagihan prorata bagi pelanggan Telkomsel HALO sesuai durasi penurunan kualitas layanan dengan syarat dan ketentuan berlaku.
     
    Untuk pelanggan IndiHome, diberikan potongan tagihan prorata sesuai durasi penurunan kualitas layanan dengan syarat dan ketentuan berlaku. Sementara bagi pelanggan segmen B2B, kompensasi diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.
     
    Amin menambahkan bahwa tim teknis telah menyelesaikan pemulihan SKKL ruas Dobo-Tual, selanjutnya akan dilakukan normalisasi layanan secara bertahap untuk area Timika.

    “Kami akan terus melakukan update progress secara berkala terkait upaya percepatan pemulihan SKKL ini,” tutup Amin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Selasa (26/8). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Telkom Himpun Ratusan Perusahaan Telko di Bali, AI Jadi Perhatian

    Telkom Himpun Ratusan Perusahaan Telko di Bali, AI Jadi Perhatian

    Nusa Dua

    Telkom melalui anak perusahaannya, Telin, menggelar Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025. Ratusan perusahaan dunia hadir, kecerdasan buatan menjadi perhatian.

    Ini adalah satu dekade BATIC digelar. Edisi ke-10 kali ini berlangsung pada 26-29 Agustus 2025 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali dengan tema ‘Igniting Tomorrow’s Digital Evolution’. Menurut CEO Telin, Budi Satria Dharma Putra, BATIC 2025 menjadi event telekomunikasi yang semakin diakui dunia.

    “Kalau tahun lalu BATIC itu dihadiri sekitar 1.300 orang, tahun ini sampai siang tadi ada sekitar 1.780 orang yang teregistrasi hadir. Hampir 600 perusahaan secara global hadir. 126 dari Indonesia, sisanya dari global,” kata Budi dalam press conference BATIC 2025, Selasa (26/8/2025).

    Perusahaan yang hadir dari 40 negara mencakup telco provider, infrastruktur, hyperscale sampai solution provider. Budi mengatakan yang menjadi pembeda dengan edisi sebelumnya, kali ini artificial intelligence (AI) menjadi perhatian.

    “Bagaimana kita mengantisipasi perkembangan riset teknologi seperti AI. Bagaimana kita mengadopsi AI dan trennya seperti apa,” kata Budi.

    Konferensi BATIC 2025 akan membicarakan apa infrastruktur yang harus disiapkan untuk mengadopsi teknologi AI untuk nantinya bisa memberikan layanan telekomunikasi lebih baik lagi kepada konsumen.

    BATIC 2025 akan mempertemukan para pemimpin industri, penentu kebijakan, penyedia layanan cloud, startup, dan investor untuk menyediakan kesempatan menyelami diskusi mendalam mengenai infrastruktur digital, kemitraan lintas negara, pertumbuhan bisnis, serta teknologi baru yang membentuk masa depan.

    Masih terkait dengan BATIC 2025, ada ITW Global Leaders Forum (GLF) mewadahi diskusi pemimpin senior dari operator internasional terbesar di dunia mengenai interoperabilitas, kemitraan global, dan tren teknologi masa depan.

    “Bagaimana kita membangun leader untuk industri telekomunikasi di masa depan. Tidak hanya untuk Indonesia tapi juga dunia. Diikuti 30 orang dan perusahaan global juga mengirimkan wakilnya,” jelas Budi.

    Dalam kesempatan ini hadir juga Presdir Telkom Group, Dian Siswarini dan Direktur Wholesale & International Service Honesti Basyir. Dian mengatakan BATIC sudah menjadi agenda industri telko global, itu sebabnya harus mengangkat isu yang relevan dan menjawab kebutuhan pasar.

    “Saat ini industri telko dan digital sedang transformasi besar-besaran dan dikatalis oleh perkembangan AI. Teknologi AI dan Cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital,” ujarnya.

    (fay/rns)

  • NeutraDC Summit 2025 Hadirkan Kolaborasi Global, Luncurkan Inovasi AI

    NeutraDC Summit 2025 Hadirkan Kolaborasi Global, Luncurkan Inovasi AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), yang bergerak di bidang data center ekosistem, menggelar NeutraDC Summit 2025 dengan tema “AI Collaboration” di Nusa Dua, Bali, Senin (25/8). Ajang tahunan ini menghadirkan antusiasme tinggi dari para peserta yang terdiri dari para pemimpin industri, regulator, investor, hingga pakar teknologi dari kawasan Asia Pasifik.

    Forum strategis ini menjadi wadah penting untuk membahas masa depan kecerdasan buatan (AI), sekaligus menegaskan peran infrastruktur digital dalam mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi di kawasan.

    Acara dibuka oleh Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji. Ia menyampaikan pesan mengenai pentingnya berkolaborasi dalam membangun masa depan digital Indonesia.

    “Lewat NeutraDC Summit, kita ingin menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk membangun masa depan digital Indonesia. Hanya dengan kerja sama strategis, kita bisa menciptakan ekosistem AI yang tangguh dan relevan,” ujar Seno dalam keterangan resmi dikutip Selasa (26/8/2025).

    Selaras dengan pernyataan tersebut, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir menegaskan pentingnya peran kolaborasi lintas batas dalam memperkuat infrastruktur AI regional.

    “Asia Pasifik membutuhkan konektivitas yang lebih erat agar AI bisa benar-benar memberikan dampak nyata. Kolaborasi lintas negara, lintas industri, dan lintas teknologi akan menjadi fondasi utama pertumbuhan ekosistem AI di kawasan,” jelas Honesti.

    Dalam momen penting di ajang ini, NeutraDC resmi memperkenalkan dua solusi terbarunya; Neutra Compute dan Neutra Connect. Kedua produk inovasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan infrastruktur AI yang kian berkembang pesat.

    Neutra Compute hadir sebagai GPU-as-a-Service, memungkinkan perusahaan langsung mengakses daya komputasi AI berperforma tinggi tanpa harus berinvestasi besar membangun infrastruktur dari nol.

    Sementara itu, Neutra Connect memperkuat ekosistem digital melalui layanan interkoneksi data center yang lebih cepat, stabil, dan seamless. Produk ini menjadi fondasi penting bagi perusahaan yang menaruh fokus pada kolaborasi dan percepatan transformasi digital.

    “Peluncuran Neutra Compute dan Neutra Connect adalah bukti nyata komitmen kami untuk melampaui fungsi infrastruktur data center. Kami ingin menjadikan data center bukan sekadar tempat penyimpanan, tetapi motor penggerak inovasi dan akselerasi ekosistem AI di Indonesia dan Asia Tenggara,” ungkap CEO NeutraDC Group, Andreuw Th.A.F.

    Pada kesempatan yang sama, NeutraDC juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sembcorp Development, anak perusahaan dari Sembcorp Industries, untuk mengembangkan infrastruktur data center berkelanjutan di regional Asia Tenggara dengan fokus pada Singapura dan Indonesia.

    Kolaborasi ini akan menggabungkan keunggulan NeutraDC yang memiliki jaringan 32 data center di Asia Tenggara dengan pengalaman Sembcorp dalam energi hijau dan solusi infrastruktur perkotaan. Fokus awal kerja sama ini adalah pengembangan pusat data di Indonesia dan Singapura, dengan visi menghadirkan data center rendah karbon yang berdaya saing global.

    “Kolaborasi ini mempertegas komitmen NeutraDC untuk membangun ekosistem data center berkelanjutan. Dengan energi hijau dan konektivitas regional yang kuat, kami ingin menjadikan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau – melalui Batam) sebagai hub digital regional, sekaligus memperkuat kehadiran NeutraDC di regional melalui rencana ekspansi di Singapura dan peluang pertumbuhan di pasar Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand dan Vietnam,” jelas Andreuw Th.A.F.

    Sementara itu, Chief Operating Officer Integrated Urban Solutions Sembcorp, Gareth Wong, menyampaikan antusiasmenya dalam kolaborasi yang berkelanjutan ini.

    “Kami sangat antusias bermitra dengan NeutraDC untuk menghadirkan generasi baru data center rendah karbon. Sinergi ini akan mendukung akselerasi transformasi digital sekaligus transisi menuju energi berkelanjutan di kawasan,” ungkapnya.

    Dengan semangat kolaborasi dan peluncuran produk-produk inovatif, NeutraDC Summit 2025 semakin menegaskan posisinya sebagai ajang strategis bagi industri teknologi di kawasan. Acara ini juga didukung oleh sejumlah sponsor ternama, termasuk Huawei Tech Investment, PP-Adhi (KSO), dan AMD, yang turut berperan dalam kesuksesan summit ini.

    “NeutraDC Summit adalah perjalanan bersama. Setelah tahun lalu kita membahas The Other Side of AI, tahun ini kita melangkah lebih jauh dengan How to Develop AI melalui topik ‘AI Collaboration’. Tahun depan, kami akan kembali menghadirkan Summit dengan skala lebih besar dan topik yang berorientasi kepada edukasi untuk perkembangan bisnis,” tutup Andreuw.

    Sebagai agenda tahunan, NeutraDC Summit akan terus menjadi titik temu penting bagi ekosistem teknologi. Gelaran berikutnya, NeutraDC Summit 2026, siap menghadirkan wawasan baru dan percakapan AI yang semakin relevan bagi kawasan dan dunia. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Konferensi Telkom di Bali Pikat Ribuan Pebisnis Global, Ini Alasannya

    Konferensi Telkom di Bali Pikat Ribuan Pebisnis Global, Ini Alasannya

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – Pemimpin dan perwakilan dari 600 perusahaan global untuk menghadiri Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025. Kesepakatan bisnis dan kerja sama yang terjalin tiap tahun membuat jumlah peserta Batic terus bertambah.

    Konferensi internasional tahunan Telkom mempertemukan eksekutif dari berbagai latar belakang industri, termasuk penyedia layanan telekomunikasi, penyedia layanan teknologi informasi, dan perusahaan layanan finansial. 

    Jumlah peserta di event tahunan yang diselenggarakan oleh Telin sejak 2017 ini terus bertambah. Pada Batic perdana, jumlah peserta yang hadir hanya sekitar 300 orang dari 122 perusahaan. Batic 2024 dihadiri oleh lebih dari 1.320 peserta dari sekitar 450 perusahaan yang berbasis di 40 negara di seluruh dunia.

    Data terkini dari Telin sebagai penyelanggara Batic, jumlah peserta Batic 2025 hampir menyentuh 1.800 orang dari sekitar 600 perusahaan dari seluruh dunia.

    CEO Telin Budi Satria Harma Purba menjelaskan jumlah peserta Batic terus bertambah seiring dengan jumlah kesepakatan bisnis yang terjadi atau dijajaki oleh para peserta tiap tahun.

    “Ini multiplier effect karena ini tidak hanya konferensi, banyak terjadi business deal dan bilateral meeting. Ada 580 perusahaan, kita lakukan busniess matching antar mereka. Makin banyak orang yang hadir, mereka cukup ke Batic mereka ketemu, makin banyak kesepakatan,” katanya.

    Selain itu, dia menyatakan para peserta juga tertarik karena Telin selalu berusaha menghadirkan topik yang relevan dengan perkembangan industri.

    “Lalu, karena ini di Bali, bukan hanya terkenal dengan keindahannya tetapi banyak penerbangan yang direct dari mancanegara,” kata Budi.

    Direktur Utama Telkom Group DIan Siswarini mengatakan Batic kini sudah menjadi salah satu agenda industri telekomunikasi dan teknologi global.

    “Telin juga sudah dikenal, tidak hanya sebagai pemain infrastruktur dan pemain ICT tetapi sudah meluas. Batic juga sudah menjadi satu agenda di dunia infrastruktur dan telco secara global,” katanya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]