BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • 17 Tahun Mitratel: Kelola 39.000 BTS dan 65.000 Km Fiber Optik hingga ke Daerah 3T – Page 3

    17 Tahun Mitratel: Kelola 39.000 BTS dan 65.000 Km Fiber Optik hingga ke Daerah 3T – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) baru saja merayakan hari jadi ke-17 tahun, menandai tonggak penting dalam perjalanannya sebagai perusahaan penyedia menara telekomunikasi.

    Sejak berdiri pada 2008, anak usaha Telkom Group ini telah menorehkan berbagai capaian signifikan, bertransformasi menjadi penggerak utama dalam mendukung perluasan akses konektivitas dan penyediaan infrastruktur digital nasional.

    Saat ini, Mitratel mengelola lebih dari 39 ribu menara telekomunikasi (Base Transceiver Station/BTS) dan 65 ribu km serat optik (fiber to the tower) yang tersebar di seluruh nusantara.

    Angka itu menjadikan Mitratel sebagai tulang punggung jaringan digital Indonesia, sekaligus simbol semangat kolaborasi dan pemerataan pembangunan.

    Perusahaan memastikan kehadirannya dari kota-kota besar hingga daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) untuk mewujudkan kesempatan yang sama bagi setiap wilayah agar terkoneksi dan berkembang di era digital.

    Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan perjalanan 17 tahun ini merupakan refleksi dari kerja keras, inovasi, dan kolaborasi tanpa henti seluruh insan perusahaan.

    “Kami percaya bahwa konektivitas menghubungkan setiap potensi yang tersebar di seluruh negeri, dari Sabang hingga Merauke,” ujar Theodorus dalam keterangan resminya, Jumat (24/10/2025).

    Menurutnya, keberhasilan Mitratel tercermin dari strategi ekspansi yang berkelanjutan serta dedikasi tinggi dalam memperkuat peran sebagai enabler transformasi digital nasional.

  • Telkom (TLKM) Bakal Kembangkan AI Campus di Seluruh Universitas Muhammadiyah

    Telkom (TLKM) Bakal Kembangkan AI Campus di Seluruh Universitas Muhammadiyah

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membangun AI Campus, wadah pengembangan talenta digital di bidang kecerdasan buatan (AI). Harapnnya, program ini dapat dijalankan di seluruh kampus Muhammadiyah di Indonesia.

    Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., (TLKM) Dian Siswarini berharap Indonesia dapat terlebih lebih aktif terlibat dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar tempat raksasa teknologi menjual layanan AI.

    AI diproyeksikan menghadirkan potensi ekonomi hingga Rp5.600 triliun bagi Indonesia pada 2030. Talenta Indonesia diharapkan dapat terlibat dalam menikmati kue besar tersebut, dan tidak hanya hadir menjadi pasar.

    Dia mengatakan sebagai negara yang besar, Indonesia sangat membutuhkan banyak talenta digital yang mengerti teknologi AI. Telkom dan Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama melahirkan lebih banyak talenta sehingga Indonesia tidak lagi hanya sebatas pasar bagi perusahaan teknologi asing.

    “Indonesia juga dapat menjadi negara yang dapat mengembangkan teknologi AI,” ujar Dian, dikutip Kamis (23/10/2025).

    Lebih lanjut, kata Dian, kolaborasi antara Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini sejalan dengan pilar AI Center of Excellence (CoE) yang selama ini sudah diimplementasikan oleh Telkom.

    AI Center of Excellence adalah salah satu produk dari Telkom Solution yang merupakan payung besar untuk menyatukan riset, talenta, infrastruktur, dan use case di satu ekosistem kolaboratif dengan berbagai stakeholder untuk mendorong percepatan AI di Indonesia.

    AI Center of Excellence berdiri di atas empat pilar utama, Pertama, AI Campus yang merupakan ruang kolaborasi antara kampus dan industri untuk memperkuat kurikulum dan kapasitas talenta, Kedua AI Playground, yaitu laboratorium eksplorasi tempat mahasiswa dan peneliti bisa menguji berbagai model AI secara aman dan bertanggung jawab.

    Ketiga, AI Connect yang merupakan jembatan praktisi dan bisnis untuk berbagi praktik terbaik dan mempercepat inovasi. Keempat, AI Hub yang merupakan tempat pembuktian nilai, dimana lebih dari 50 proof of concept telah dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan industri.

    “Kami berharap kerja sama yang terjalin antara Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dapat mencetak 113.000talenta digital Indonesia yang berkualitas,” kata Dian.

    Sementara itu, Rektor UMY Prof. Dr. Achmad Nurmandi menyampaikan dukungan untuk implementasi kerja sama Telkom dengan Kampus Muhammadiyah yang semakin luas, salah satu targetnya adalah pengembangan AI Campus di seluruh kampus Muhammadiyah.

    Nurmandi menekankan bahwa AI Campus memberikan manfaat besar bagi kampus Muhammadiyah dan perlu diimplementasikan secara nasional agar semakin banyak penelitian dan produk AI yang dikembangkan oleh mahasiswa Muhammadiyah.

    Lebih lanjut, AI Campus diharapkan dapat semakin banyak mencetak talenta digital Muhammadiyah yang berdaya saing global.

    Melalui peluncuran AI CoE di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Telkom optimis dapat terus menunjukkan kolaborasi yang solid antara industri dan kampus dalam langkah nyata bagi pengembangan talenta digital di Indonesia yang semakin luas, kolaboratif, dan berdampak nyata. Rangkaian kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk inisiatif Telkom dalam membentuk fondasi talenta unggul bagi masa depan industri digital Indonesia.

  • Telkomsat-Kemenkes Sepakat Hadirkan Telehealth Berbasis AI Nasional

    Telkomsat-Kemenkes Sepakat Hadirkan Telehealth Berbasis AI Nasional

    Jakarta

    PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) memperkuat perannya dalam transformasi digital sektor kesehatan nasional dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).

    Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes Eko Sulistijo di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, dan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

    Dalam kerja sama ini, Telkomsat mengimplementasikan AI Telehealth Gateway, solusi terintegrasi yang memadukan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Solusi ini dirancang untuk mempercepat konsultasi medis jarak jauh, memperkuat proses rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang akurat, terutama di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.

    “Teknologi berperan penting dalam mentransformasi layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan. Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya,” ujar Wamenkes Dante Saksono dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

    “Kolaborasi ini agar dikawal bersama, dan selanjutnya bisa dievaluasi dan dikembangkan,” tambahnya.

    Langkah Strategis Dukung Kesehatan Digital Indonesia

    Kerja sama ini menjadi bagian dari langkah sinergis Telkomsat untuk memperluas manfaat konektivitas satelit dan layanan telehealth di seluruh Indonesia. Sebelumnya, Telkomsat juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah pemerintah provinsi, sebagai upaya memastikan layanan digital kesehatan dapat menjangkau daerah terpencil.

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim Pusdatin Kemenkes. Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan,” kata Lukman Hakim Abd Rauf, Direktur Utama Telkomsat.

    Lukman menambahkan, kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    “Sebelumnya kami telah menandatangani MoU dengan gubernur di beberapa provinsi, di mana setiap daerah sama-sama berharap konektivitas satelit, layanan telehealth, dan AI dapat membantu masyarakat. Berikutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada 2025,” jelasnya.

    Tahapan Implementasi dan Proof of Concept (PoC)

    Pasca penandatanganan PKS, Telkomsat bersama mitra strategisnya Teleport Access Service (TAS) akan segera mengeksekusi tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC). Setelah tahap PoC berjalan, para pihak akan menyiapkan penguatan model operasional, program pelatihan tenaga kesehatan, hingga penjaminan mutu layanan agar sistem telehealth dapat beroperasi secara berkesinambungan.

    Selain memperkuat konektivitas, fokus pengembangan diarahkan pada integrasi sistem data, ketersediaan perangkat medis digital, dan tata kelola layanan kesehatan berbasis data.

    Kemenkes menargetkan pemanfaatan AI Telehealth Gateway dapat mempercepat digitalisasi layanan kesehatan nasional, termasuk memperkuat jaringan puskesmas dan fasilitas kesehatan primer di seluruh Indonesia.

    Inisiatif ini juga sejalan dengan pilar transformasi kesehatan Kemenkes dalam meningkatkan efisiensi, pemerataan, dan kualitas layanan melalui pemanfaatan teknologi.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Ekonomi Kesehatan Drs. Bayu Teja Muliawan, jajaran direksi dan senior leaders Telkomsat, serta Direktur Utama TAS Michael Kuo sebagai mitra strategis implementasi.

    (agt/rns)

  • Periksa 3 Saksi, KPK Usut Aliran Dana Korupsi Digitalisasi SPBU

    Periksa 3 Saksi, KPK Usut Aliran Dana Korupsi Digitalisasi SPBU

    Bisnis.com, JAKARTA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami aliran uang dalam perkara dugaan korupsi pengadaan digitalisasi SPBU PT Pertamina (Persero) 2018-2023 usai memanggil 3 saksi.

    Mereka adalah ERH selaku OSM Service Operation SDA PT Telkom tahun 2021, DPA selaku Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants, dan AN selaku Pegawai TRG Investama.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan ketiga saksi hadir saat pemeriksaan pada Rabu (22/10/2025) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

    “Penyidik mendalami saksi perihal aliran yang diduga terkait dengan perkara,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

    Selain itu, kata Budi, penyidik juga meminta keterangan kepada para saksi untuk menghitung kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Budi mengatakan pemeriksaan secara paralel memudahkan penyidik dalam mendapatkan informasi.

    Di samping itu, pada hari ini KPK kembali memanggil pemeriksaan 2 saksi di kasus yang sama yakni AH selaku OSM Service Operation SDA PT Telkom tahun 2020-2021 dan DK sebagai Senior Advisor II SDA PT Telkom tahun 2020.

    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” kata Budi.

    Sekadar informasi, kasus yang menyeret perusahaan pelat merah itu naik ke tahap penyidikan pada 20 Januari 2025. KPK telah menetapkan 3 tersangka dalam perkara ini.

    Salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI (Persero) pada tahun 2020–2024, yakni Elvizar (EL). Dia merupakan Direktur PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) saat kasus digitalisasi SPBU, dan Direktur Utama PCS di kasus mesin EDC.

  • Menkum Supratman Umumkan Protokol Jakarta di IDC 2025, Tegaskan Perlindungan Hak Cipta atas Berita di Era AI

    Menkum Supratman Umumkan Protokol Jakarta di IDC 2025, Tegaskan Perlindungan Hak Cipta atas Berita di Era AI

    Jakarta (beritajatim.com) – Menteri Hukum Supratman Andi Agtas resmi mengumumkan inisiatif penyusunan regulasi perlindungan royalti bagi pelaku industri kreatif, termasuk media dan jurnalis, melalui Protokol Jakarta. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kedaulatan intelektual dan kemandirian industri media nasional di tengah disrupsi digital akibat kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    “Bagi Menteri Hukum, tugas utama kami dalam ekosistem royalti adalah menciptakan perlindungan,” ujar Supratman dalam pidato kunci Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bertema Sovereign AI Menuju Kemandirian Digital di The Hub Sinarmas Land, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

    Menurut Supratman, setiap kreasi yang dihasilkan masyarakat harus mendapatkan perlindungan hukum agar memberikan manfaat ekonomi bagi penciptanya. “Perlindungan hak cipta tidak hanya berhenti pada pengakuan formal, tetapi juga harus memberi nilai ekonomi yang adil bagi para pencipta dan penerbit,” katanya. Ia menegaskan, pengakuan tanpa nilai ekonomi tidak cukup untuk menjamin kesejahteraan kreator.

    Kementerian Hukum telah mengembangkan sistem digital yang memungkinkan pendaftaran hak cipta dilakukan secara mudah dan cepat. Hanya dalam dua menit melalui laman resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, sertifikat hak cipta bisa diterbitkan sebagai bentuk pengakuan negara atas karya intelektual warga.

    Menkum juga menyoroti pentingnya publisher right sebagai bentuk perlindungan bagi jurnalis dan pekerja media di tengah derasnya disrupsi digital. Menurutnya, media merupakan pilar utama demokrasi yang harus dijaga kemandiriannya. “Dari kesadaran itulah, lahir inisiatif Protokol Jakarta,” ujarnya.

    Supratman menjelaskan, gagasan Protokol Jakarta muncul dari pengalamannya dalam berbagai forum internasional, termasuk World Intellectual Property Organization (WIPO), lembaga PBB yang menangani kekayaan intelektual. Dalam forum tersebut, ia menyoroti pentingnya keadilan dalam pembagian royalti antara platform digital, industri penerbitan, dan para pencipta karya.

    “Saya tidak bicara soal tarif, tapi soal keadilan. Mengapa platform digital mendapat porsi 30 persen, industri lokal 50 persen, sementara pencipta hanya 15 persen? Ini yang harus diperjuangkan,” tegasnya.

    Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan di ekosistem media untuk mendukung dan menyempurnakan usulan Protokol Jakarta, yang telah dijadwalkan akan dibahas dalam sidang WIPO di Jenewa, Swiss, awal Desember 2025 mendatang.

    Selain pembagian royalti, Kemenkum juga menyiapkan regulasi yang memungkinkan sertifikat kekayaan intelektual dijadikan collateral atau jaminan pinjaman. Indonesia kini menjadi negara ke-15 di dunia yang mengakui kekayaan intelektual sebagai aset tak berwujud bernilai ekonomi.

    Supratman menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa perlindungan terhadap pekerja media dan jurnalis adalah fondasi bagi keberlanjutan industri media nasional. “Kita harus melindungi dari bawah, agar perusahaan medianya juga terlindung,” ujar dia.

    Sebagai bentuk dukungan, pengurus nasional AMSI menyerahkan kanvas putih bertanda tangan seluruh ketua wilayah AMSI dari 28 provinsi kepada Menteri Supratman. “Jika perlindungan hak cipta atas konten berita bisa masuk dalam regulasi nasional dan global, maka inilah kontribusi bersejarah Indonesia untuk kemandirian digital ekosistem informasi kita,” kata Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika.

    AMSI kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan, pada 22–23 Oktober 2025. Tahun ini, IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital” yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi transformasi digital berbasis AI.

    National Sales Department Head Sinar Mas Land, Johan Triono, turut memberikan selamat atas terselenggaranya IDC 2025 dan menyampaikan dukungan agar media digital Indonesia terus bertahan di tengah tantangan industri saat ini.

    Selain Sinar Mas Land, event IDC dan AMSI Awards 2025 juga didukung oleh PT Astra International Tbk, Djarum Foundation, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Harita Nickel, PT Alam Tri Resources Indonesia Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. [ian]

  • Investor Masih Melirik Industri Media di Era AI, GDP dan East Ventures Beberkan Alasannya di IDC AMSI 2025

    Investor Masih Melirik Industri Media di Era AI, GDP dan East Ventures Beberkan Alasannya di IDC AMSI 2025

    Jakarta (beritajatim.com) – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa perubahan besar bagi industri media. Namun, di tengah disrupsi tersebut, para investor tetap melihat sektor media sebagai ruang yang menjanjikan untuk pertumbuhan dan inovasi.

    Hal ini terungkap dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital.” Salah satu sesi diskusi dalam ajang tersebut membahas arah investasi media di era AI. Hasilnya, media digital masih dianggap menarik selama mampu beradaptasi terhadap teknologi baru tanpa kehilangan nilai edukatifnya.

    Co-Founder & Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, menegaskan bahwa media tetap menjadi sektor penting yang potensial untuk investasi, terutama karena perannya dalam meningkatkan literasi publik. “Tujuan kami investasi di media itu salah satunya karena ada sektor edukasinya. Media juga memiliki niche-nya masing-masing,” ujar Willson, Rabu (22/10/2025).

    Willson menjelaskan, tren industri media kini mulai bergerak dari sekadar SEO (Search Engine Optimization) menuju AI Optimization, seiring dengan berkembangnya kecerdasan buatan dalam proses kurasi, distribusi, dan personalisasi konten. “Media itu harus terus berinovasi, nanti juga terlihat arahnya seperti apa. Harus mencoba teknologi baru. Yang penting harus ada keunikan dari media tersebut yang belum dimiliki media-media yang ada,” katanya.

    Selain inovasi, Willson juga menyoroti pentingnya visi dan integritas pendiri media dalam menarik kepercayaan investor. “Foundernya harus visioner, tidak hanya mengejar uang. Karena pada akhirnya, nilai dan visi yang kuat itulah yang membuat media bertahan,” ujarnya.

    CEO GDP Venture, Martin Hartono, juga menegaskan bahwa pihaknya masih berkomitmen mendukung pertumbuhan industri media di Indonesia. “Investor juga tidak memilih akan berinvestasi di media lokal atau nasional. Yang penting segmentasi dan inovasi media tersebut menarik. Kami masih berkomitmen investasi di media,” kata Martin.

    Menurut Martin, kriteria media yang menarik bagi investor bukan hanya soal potensi keuntungan, tetapi juga kemampuan organisasi dalam mewujudkan visi dan memberikan dampak sosial. “Kuncinya adalah kemampuan untuk bisa membawa visi dan misinya serta membangun tim yang baik. Kemudian konten yang mendidik untuk membangun kesejahteraan negara. Karena kalau negara sejahtera, bisnis juga membaik,” ujarnya.

    Pernyataan dua tokoh investor tersebut menegaskan bahwa sektor media masih memiliki nilai strategis dan sosial yang tinggi. Di tengah percepatan adopsi AI, media yang mampu memadukan inovasi teknologi dengan misi edukatif dan keunikan konten diyakini akan tetap relevan serta diminati pasar.

    Ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 diselenggarakan AMSI di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan, pada 22–23 Oktober 2025. Tahun ini, IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital,” yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis kecerdasan buatan.

    Selain Sinar Mas Land, event IDC dan AMSI Awards 2025 juga mendapat dukungan dari PT Astra International Tbk, Djarum Foundation, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Harita Nickel, PT Alam Tri Resources Indonesia Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. [ian]

  • Lima Media Ungkap Jurus Bertahan di Era AI, Dari Kreator Konten hingga Lonjakan Omzet 1.000 Persen

    Lima Media Ungkap Jurus Bertahan di Era AI, Dari Kreator Konten hingga Lonjakan Omzet 1.000 Persen

    Jakarta (beritajatim.com) – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) tidak hanya membawa risiko disrupsi bagi industri media, namun juga membuka peluang bisnis dan inovasi baru. Media digital kini dituntut untuk beradaptasi, meningkatkan kinerja organisasi, serta menjaga kredibilitas dan akuntabilitas agar tercipta ekosistem digital yang inklusif dan demokratis.

    Kondisi bisnis industri media digital saat ini sangat menantang, mulai dari disrupsi AI, perubahan algoritma, hingga gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Tantangan lain datang dari kompetisi dengan kreator konten di media sosial.

    “Untuk bertahan, media perlu berinovasi dan mencari sumber pendapatan baru,” kata CEO Valid News Erik Somba dalam gelaran Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Rabu (22/10/2025). Agenda tahunan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) ini mengangkat tema Revenue Stream Baru Bisnis Media Digital.

    Erik mengatakan, AI tidak akan mematikan jurnalisme. “Saya melihat jurnalisme masih kuat,” ujarnya. Menurutnya, sumber pendapatan media kini semakin beragam, mulai dari adsense, google mediated team, hingga platform bebas. “Revenue bisa dari mana saja, misalnya kami di Valid News mendapatkan sedikit revenue dari konsultasi skripsi. Hukum Online punya pendapatan dari subscriber dan konsultasi hukum,” kata Erik.

    Vice President of Indonesia Creator Economy (ICE) IDN, Hana Novitriani, menjelaskan bahwa mengelola kreator konten menjadi peluang bisnis baru bagi IDN. Menurutnya, jumlah kreator konten aktif di Indonesia mencapai 12 juta orang. “Dulu audiens mengejar berita atau konten, tapi sekarang konten yang mengejar audiensnya,” ujarnya.

    Hasil riset IDN Creator Marketing Report 2026 menunjukkan enam dari sepuluh orang Indonesia lebih percaya kepada kreator konten. “Media, kreator, dan AI dapat bersama-sama memberikan nilai lebih dalam ekosistem digital. Lebih dari sekadar mendapatkan audiens, tapi bagaimana mendapatkan trust,” tambah Hana. Ia menyebut nilai pasar kreator konten diperkirakan mencapai sekitar Rp7 triliun pada 2030. “Ini juga merupakan peluang bagi media,” katanya.

    CEO dan Pemimpin Redaksi Beritajatim.com Dwi Eko Lokononto.

    CEO Berita Jatim, Dwi Eko Lokononto, menuturkan bahwa membangun personal brand awak media menjadi salah satu kunci menjaga kepercayaan publik. “Kami tidak mengerti SEO (search engine optimization), kami tidak tahu ini bisa menghasilkan pendapatan,” ujarnya. Meski tanpa mengandalkan google adsense, Berita Jatim tetap mampu meraih pendapatan signifikan di Jawa Timur berkat kekuatan brand dan jejaring. “Kami punya jasa konsultasi, event organizer, survei, dan beberapa pekerjaan komunikasi lainnya,” tambahnya.

    Sementara itu, CEO Serayunews Galih Wijaya mengungkapkan keberhasilan medianya dalam memanfaatkan AI. “AI membawa Serayunews mengalami kenaikan omzet lebih dari 1.000 persen dari tahun sebelumnya. Biaya produksi pun menurun 25 persen dan terus turun,” kata Galih.

    Media lokal berbasis di Purwokerto ini memanfaatkan AI untuk analisis tren isu lokal, optimalisasi konten di mesin pencari, hingga monetisasi data dan konten sponsor. Serayunews juga mengembangkan pelatihan berbasis AI untuk perusahaan dan institusi pemerintah.

    Direktur Tempo Institute, Qaris Tajudin, menambahkan bahwa diversifikasi bisnis menjadi langkah penting agar media bisa bertahan. “Kami punya bisnis lain seperti pendidikan, data science, event, Tempo TV, dan semuanya memberikan revenue terhadap bisnis Tempo,” ujarnya.

    Tempo juga mengembangkan Independent Media Accelerator yang telah berjalan selama dua tahun dan diikuti 30 media lokal. “Seperti apa konten yang diinginkan masyarakat? Pastinya yang eksklusif dan orisinil. Karena AI tidak bisa membuat berita atau konten yang eksklusif,” kata Qaris.

    Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 diselenggarakan AMSI di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan, pada 22–23 Oktober 2025. Tahun ini, IDC mengusung tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis AI.

    Selain Sinar Mas Land, event IDC dan AMSI Awards 2025 juga mendapat dukungan dari PT Astra International Tbk, Djarum Foundation, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Harita Nickel, PT Alam Tri Resources Indonesia Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. [ian]

  • Komdigi Fokus Pulihkan Kepercayaan Investor Global ke Ekosistem Digital RI

    Komdigi Fokus Pulihkan Kepercayaan Investor Global ke Ekosistem Digital RI

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid fokus memulihkan kepercayaan investor ke startup Indonesia, di tengah sejumlah kasus besar yang terjadi di Tanah Air. 

    Beberapa waktu lalu, modal ventura milik Telkom MDI Ventures terjerat kasus hukum karena direksinya melakukan kejahatan dalam berinvestasi ke perusahaan rintisan, Tani Hub.

    Sebelum mencuat kasus tersebut, unicorn e-Fishery juga mengalami fraud karena memalsukan laporan keuangan. 

    Komdigi berupaya memulihkan kepercayaan terhadap ekosistem digital nasional setelah sejumlah kasus kecurangan (fraud) sempat mengguncang industri tersebut.

    “Kita tahu ada fraud cases, sebetulnya angkanya tidak banyak, tapi kemudian ini memukul ekosistem digital cukup besar di Tanah Air karena confidence level-nya turun,” kata Meutya ditemui di sela-sela acara Tech in Asia Conference di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

    Dia menjelaskan untuk mengembalikan kepercayaan publik dan investor, Komdigi memperbanyak inisiatif yang menghadirkan investor global ke berbagai ajang ekonomi digital di Indonesia. 

    Langkah ini diharapkan dapat menunjukkan potensi besar karya-karya lokal yang tengah berkembang di sektor teknologi.

    Meutya menambahkan, kehadiran perusahaan rintisan (startup) lokal tidak hanya berdampak pada penciptaan lapangan kerja langsung, tetapi juga menciptakan efek berganda terhadap ekonomi nasional. 

    Menurutnya, sektor startup telah menyerap sekitar 100.000 tenaga kerja secara langsung dan membuka jutaan lapangan kerja tidak langsung melalui berbagai kegiatan ekonomi yang muncul dari tumbuhnya ekosistem digital di Indonesia.

    “Jadi terhadap ekonomi Indonesia, startup kita sudah amat sangat berpengaruh dan menentukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ungkapnya.

    Meski demikian, tantangan terhadap ekosistem startup nasional masih besar. 

    Berdasarkan laporan platform kurator data dan riset startup Tracxn, total pendanaan startup di Indonesia sepanjang 2024 hanya mencapai US$693 juta dari 78 putaran pendanaan. 

    Angka ini menjadi yang terendah dalam beberapa tahun terakhir dan bahkan tak melampaui capaian 2016 yang mencapai US$966 juta dari 91 putaran pendanaan.

    Tren tersebut sejalan dengan kondisi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), di mana pendanaan startup turun menjadi US$2,8 miliar dari 420 putaran pendanaan pada 2024. Sebagai perbandingan, total pendanaan di kawasan masih mencapai US$7 miliar pada 2023, meski sudah menurun drastis dari puncak tahun 2021 yang menembus US$21,9 miliar.

    Presiden Prabowo Subianto melantik Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024–2029 pada 21 Oktober 2024. Tanggal 21 Oktober 2025 menandai satu tahun masa kepemimpinannya.

  • Telkom Mau Gelar RUPSLB Lagi, Ada Apa?

    Telkom Mau Gelar RUPSLB Lagi, Ada Apa?

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berencana menggelar kembali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Diketahui, Telkom belum lama ini juga menggelar RUPSLB dengan mata acara perubahan susunan perseroan pada 26 September lalu.

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPSLB Telkom selanjutnya akan dilakukan pada 12 Desember 2025. Namun, tidak terdapat keterangan mata acara dalam agenda tersebut.

    “Usulan harus diajukan secara tertulis kepada Direksi Perseroan selaku penyelenggara RUPSLB selambat-lambatnya tanggal 13 November 2025,” tulis Manajemen Telkom, Rabu (22/10/2025).

    Kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (6) Anggaran Dasar Perseroan jo. Pasal 16 ayat (1) dan (2) POJK 15/2020, terdapat ketentuan pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara RUPSLB, yakni pemegang saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham yang mewakili 1/20 atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah.

    Sebagai informasi, hasil RUPSLB Telkom pada 26 September lalu adalah mencopot posisi Wakil Direktur Utama (Wadirut) yang sebelumnya diisi oleh Muhammad Awaluddin. Selain itu, terdapat perubahan Komisaris Telkom yang semula dijabat Ismail.

    Susunan Komisaris dan Direksi Telkom

    Dewan Komisaris

    – Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo
    – Komisaris: Rionald Silaban
    – Komisaris Independen: Rizal Mallarangeng
    – Komisaris: Ossy Dermawan
    – Komisaris: Silmy Karim
    – Komisaris Independen: Deswandhy Agusman
    – Komisaris Independen: Ira Noviarti
    – Komisaris Independen: Yohanes Surya

    Dewan Direksi

    – Direktur Utama: Dian Siswarini
    – Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra
    – Direktur Human Capital Management: Willy Saelan
    – Direktur Wholesale & International Service: Honesti Basyir
    – Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine
    – Direktur Strategic Business Development & Portfolio: Seno Soemadji
    – Direktur Network: Nanang Hendarno
    – Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi
    – Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana

    Lihat juga Video: Telkom Siapkan Rp 3 T untuk Buyback Saham

    (ara/ara)

  • Gelar IDC 2025, AMSI Soroti Kedaulatan AI hingga Kemandirian Digital Nasional

    Gelar IDC 2025, AMSI Soroti Kedaulatan AI hingga Kemandirian Digital Nasional

    Jakarta (beritajatim.com) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan, pada 22–23 Oktober 2025.

    Tahun ini, IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI).

    Dua pembicara kunci akan hadir, yakni Menteri Hukum Republik Indonesia Supratman Andi Agtas dan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria.

    Dalam kesempatan tersebut, AMSI juga akan menyerahkan dukungan simbolis terhadap revisi UU Hak Cipta dan Proposal Indonesia untuk Copyright & Digital environment, yang diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat kedaulatan digital serta melindungi ekosistem media dari ketimpangan distribusi nilai ekonomi konten di era AI.

    Selain kedua pembicara utama, IDC 2025 menghadirkan beragam narasumber lintas sektor, antara lain:

    • Martin Hartono (CEO GDP Venture)
    • Willson Cuaca (Co-Founder & Managing Partner East Ventures)
    • Angela Tanoesoedibjo (CEO iNews Media Group)
    • Anggini Setiawan (Communications Director TikTok Indonesia)
    • Arya Dwi Paramita (Corporate Secretary PT Pertamina Persero)
    • Erik Somba (CEO Valid News)
    • Qaris Tajudin (Direktur Tempo Institute)
    • Dwi Eko Lokononto (CEO Berita Jatim)
    • Hana Novitriani (Vice President ICE IDN Media)

    Selama dua hari, para pembicara dengan kepakaran dan pengalaman di bidangnya akan berbagi pandangan tentang peluang dan tantangan industri digital di tengah kemajuan teknologi AI.

    Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika mengatakan, tema Indonesia Digital Conference tahun ini sengaja dipilih terkait kedaulatan AI karena semua pemangku kepentingan industri kita harus memahami kunci untuk selamat dari disrupsi teknologi ini.

    “Tanpa kedaulatan AI, semua sektor industri dan bisnis kita, terutama ekosistem informasi dan media, bisa mengalami krisis eksistensial.” ujarnya

    Perkembangan AI membawa risiko disrupsi bagi industri media, namun juga membuka peluang bisnis dan inovasi baru. Media berbasis digital dituntut untuk mampu beradaptasi, meningkatkan kinerja organisasi, serta tetap menjaga kredibilitas, akuntabilitas, dan transparansi agar tercipta ekosistem digital yang inklusif dan demokratis.

    Ketua Panitia Indonesia Digital Conference 2025, Ismoko Widjaya mengatakan, kondisi bisnis industri media digital hari ini sangat menantang. Mulai dari disrupsi AI, perubahan algoritma, sampai dengan badai PHK.

    Indonesia Digital Conference (IDC 2025) dengan tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital” ini menghadirkan narasumber-narasumber yang ekspertis bahkan market leader di industrinya masing-masing.

    “Semoga dengan hadirnya IDC AMSI 2025 dapat memberikan angin segar, solusi, sekaligus harapan bagi industri media digital agar tak cuma bisa bertahan di industri ini tapi juga bisa tumbuh dan berkelanjutan.” ujarnya

    IDC 2025 juga akan menghadirkan sesi-sesi yang memberikan wawasan praktis kepada media, termasuk tentang strategi mendapatkan pendanaan dan menemukan model bisnis baru yang berkelanjutan di era digital.

    Selain diskusi panel, hari kedua IDC 2025 akan diisi dengan workshop tematik yang mempertemukan media arus utama (mainstream) dan media baru (new media) untuk memperkuat kolaborasi dan kapasitas di tengah perubahan lanskap digital.

    Sebagai penutup rangkaian kegiatan, AMSI akan menganugerahkan AMSI Award 2025, penghargaan bagi media yang menunjukkan komitmen tinggi dalam berinovasi dan menjaga kualitas jurnalisme di tengah disrupsi teknologi.

    Event IDC dan AMSI Awards 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia ini juga mendapatkan dukungan dari PT Astra International Tbk, Djarum Foundation, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Pertamina (Persero), PT Harita Nickel, PT AlamTri Resources Indonesia Tbk., PT Telkom Indonesia Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Indofood Sukses Makmur, Mining Industry Indonesia atau MIND ID, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Merdeka Copper Gold Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk., dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. [ian]