BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Fokus Tingkatkan Pendapatan, Telkom Perkuat Bisnis Infrastruktur Lewat TIF – Page 3

    Fokus Tingkatkan Pendapatan, Telkom Perkuat Bisnis Infrastruktur Lewat TIF – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sebagai bagian dari transformasi bisnis, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) menandatangani Kesepakatan Pemisahan Bersyarat atau Conditional Spin-off Agreement (CSA). Kesepakatan yang berlangsung di Jakarta, Senin (20/10/2025), ini menandai langkah strategis pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity dari Telkom kepada TIF.

    Langkah strategis ini merupakan bagian dari aksi korporasi menuju strategic holding yang berfokus pada penguatan fondasi bisnis infrastruktur digital. Melalui upaya ini, Telkom berupaya menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dengan mengoptimalkan aset, menekan biaya operasional dan investasi, serta membuka peluang monetisasi dan kemitraan strategis. Inisiatif tersebut juga mempertegas komitmen Telkom dalam mempercepat pemerataan akses konektivitas di seluruh Indonesia.

    Setelah aksi korporasi, TIF akan memiliki lebih dari 50% dari total aset infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen access, aggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lainnya, dengan nilai transaksi bisnis dan aset mencapai Rp.35,8 triliun.

    Meskipun Telkom memiliki lebih dari 99,9% saham TIF, TIF berkomitmen akan beroperasi secara netral dalam menyediakan layanan wholesale fiber connectivity kepada pelanggan eksternal maupun internal TelkomGroup untuk memastikan tersedianya konektivitas berkualitas tinggi dengan jangkauan luas yang selaras dengan arah strategis perusahaan. Langkah ini dipandang Telkom sejalan dengan dinamika industri telekomunikasi global.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, menjelaskan bahwa pemisahan ini menjadi upaya strategis Telkom dalam merespon pesatnya transformasi digital dan tingginya kebutuhan konektivitas berkapasitas tinggi.

    “Keberadaan TIF tidak hanya memperkuat posisi TelkomGroup sebagai penyedia infrastruktur digital utama di Indonesia, namun sekaligus memungkinkan kami menghadirkan layanan generasi terbaru yang lebih kompetitif serta memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan,” jelas Dian.

    Pendekatan yang diadopsi Telkom sejalan dengan praktik terbaik global. Sejumlah operator Telekomunikasi besar dunia seperti Telstra (Australia), Telecom Italia (TIM), Telefonica, O2, dan CETIN (Republik Ceko) terbukti sukses meningkatkan efisiensi, valuasi, serta potensi kemitraan strategis melalui pembentukan entitas pengelola bisnis infrastruktur jaringan secara terpisah.

    “Langkah strategis yang sejalan dengan tren global ini diharapkan dapat memungkinkan TIF untuk menghadirkan struktur bisnis yang lebih fokus, transparan, dan kompetitif, yang pada gilirannya akan memperkuat daya saing bisnis di pasar global serta menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan,” tambah Dian.

  • Telkom dan Kemnaker Kolaborasi Siapkan Program Magang Digital untuk Lulusan Kampus di Indonesia – Page 3

    Telkom dan Kemnaker Kolaborasi Siapkan Program Magang Digital untuk Lulusan Kampus di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperkuat langkah nyata dalam mencetak talenta muda Indonesia berkualitas melalui kolaborasi strategis bersama Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker). Lewat Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi, para fresh graduate mendapatkan kesempatan berharga untuk belajar, beradaptasi, dan menumbuhkan kesiapan diri menghadapi dinamika industri digital tanah air.

    Direktur Human Capital Management Telkom, Willy Saelan, menyampaikan Telkom berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam menyiapkan talenta muda unggulan Indonesia.

    “Melalui kolaborasi dengan Kemnaker ini, kami ingin memastikan peserta magang mendapatkan pengalaman kerja yang relevan, pembelajaran terarah, serta pendampingan profesional agar lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja digital,” ujarnya.

    Program magang ini ditujukan bagi lulusan perguruan tinggi dengan masa kelulusan maksimal satu tahun terhitung sejak Oktober 2024, dan akan berlangsung selama enam bulan. Peserta akan mendapatkan uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), jaminan sosial ketenagakerjaan, pendampingan magang industri, dan sertifikat magang. Adapun untuk proses pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi maganghub.kemnaker.go.id (SIAPKerja).

    Perbesar

    Direktur Human Capital Management Telkom Willy Saelan…. Selengkapnya

    Sebagai perusahaan digital telco, Telkom memanfaatkan program magang ini tidak hanya sebagai sarana pembelajaran kerja melalui pengalaman magang, tetapi juga sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem talenta masa depan, yang memiliki digital mindset kuat, kreatif, inovatif dan berdaya saing.

    Program ini terintegrasi dengan Candidate Relationship Management System (CRMS) yang menjadi bagian dari pengelolaan talenta muda di Telkom, termasuk melalui program employer branding Telkom, Digistar. Dengan pendekatan ini, peserta magang berpotensi menjadi bagian dari jaringan talenta yang terus dikembangkan untuk berkontribusi dalam berbagai program strategis TelkomGroup di masa depan.

    Perbesar

    Telkom berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam menyiapkan talenta muda unggulan Indonesia…. Selengkapnya

    Kolaborasi ini sekaligus memperkuat komitmen Telkom dalam menjembatani dunia kampus dan industri serta mencetak generasi muda yang memiliki digital mindset, kreatif, inovatif, dan berdaya saing global.

    Melalui sinergi antara pemerintah dan BUMN, diharapkan terbentuk ekosistem pengembangan talenta digital yang berkelanjutan, sekaligus membuka lebih banyak peluang strategis bagi para lulusan untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi digital Indonesia. Inisiatif ini juga sejalan dengan semangat Telkom untuk menjadi enabler transformasi digital yang inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat.

    Untuk Informasi lebih lanjut mengenai program pemagangan Kemnaker dan pendaftaran program pemagangan dapat dilakukan melalui website maganghub.kemnaker.go.id. serta untuk pengembangan talenta lainnya dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom serta situs resmi careers.telkom.co.id.

     

    (*)

  • Telkom Luncurkan AI Campus di UMY, Dorong Lahirnya Talenta Digital RI

    Telkom Luncurkan AI Campus di UMY, Dorong Lahirnya Talenta Digital RI

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan Telkom AI Campus, bagian dari inisiatif Telkom AI Center of Excellence (AI CoE), di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), kemarin. Peluncuran ini menjadi langkah Telkom untuk mempertegas posisinya sebagai pemimpin transformasi kecerdasan artifisial (AI).

    Langkah ini juga merupakan upaya Telkom untuk membangun ekosistem AI terintegrasi yang menghubungkan riset akademik, pengembangan talenta, serta penerapan teknologi di berbagai sektor industri. Hadirnya AI Campus diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran dan kolaborasi sehingga mendorong lahirnya inovator digital Indonesia yang mampu bersaing di tingkat global.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengungkapkan melalui AI Campus Telkom, pihaknya mengajak mahasiswa untuk tidak hanya mempelajari teori, namun juga dapat terlibat langsung dalam berbagai proyek riset industri, mentoring, dan inkubasi.

    “Melalui kegiatan ini Telkom berkomitmen untuk melahirkan ribuan talenta AI di Indonesia. Kami ingin membangun generasi yang tidak hanya menguasai AI, namun juga bisa mengerti nilai-nilai dibaliknya agar teknologi dapat menjadi kekuatan untuk kemajuan bangsa,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/10/2025).

    Kolaborasi Strategis dengan Startup dan Komunitas AI

    Peluncuran AI Campus juga menandai perluasan kolaborasi antara Telkom AI CoE dengan ekosistem startup nasional dan komunitas teknologi di Yogyakarta. Sejumlah startup unggulan binaan Telkom pun hadir menampilkan inovasi AI yang telah memberi dampak nyata di industrinya, antara lain:

    • RUNSystem, startup penyedia perangkat lunak ERP nasional yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (IDX).

    • PaperlessHospital, startup berbasis AI yang mengembangkan solusi cerdas untuk efisiensi operasional rumah sakit.

    Selain itu, Telkom AI CoE memperkuat jejaring kolaborasi melalui Komunitas Telkom AI x Markas Komdigi dengan melibatkan:

    • Xerpihan – AI Chatbot,

    • DF Labs – AI Education,

    • SUHU – AI Consultant,

    • Nutreecy.AI – AI for Health,

    • Gethired + Devcode – AI for Workforce.

    Kemitraan juga diperluas bersama Komunitas Startup Jogja, meliputi:

    • UTAS – AI for Marketing,

    • Jogja Coding House – AI Engineer,

    • Techno GIS – AI on Geographic Information System,

    • Hcelerate – AI for Research,

    • Widya Genomics – Healthtech on Genomics.

    Bangun Fondasi Talenta dan Inovasi Nasional

    Melalui inisiatif AI CoE dan AI Campus, Telkom berfokus pada pembangunan fondasi nasional di bidang kecerdasan artifisial yang meliputi riset, edukasi, serta akselerasi bisnis berbasis AI. Program ini dirancang untuk menghasilkan 113.000 talenta AI nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan AI di kawasan Asia Tenggara.

    Langkah ini juga menegaskan upaya Telkom dalam mengorkestrasi ekosistem digital Indonesia yang inovatif, inklusif, dan berdaya saing tinggi. Kehadiran AI Campus di Yogyakarta menjadi simbol kehadiran Telkom di bidang AI tidak hanya berpusat di Jakarta, melainkan menjangkau seluruh lapisan ekosistem digital nasional.

    Peluncuran ini juga memperkuat keyakinan pasar bahwa transformasi digital Telkom terus bergerak pada jalur yang visioner dan berkelanjutan – menjadikan perseroan tidak hanya sebagai pelaku utama industri telekomunikasi, tetapi juga motor penggerak ekonomi digital berbasis kecerdasan artifisial di Indonesia.

    Sebagai informasi, acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Rektor UMY Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, Sekretaris Universitas UMY Dr.Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fill.I., MPA, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto.

    (akd/akd)

  • PT Telkom dan BMM Inisiasi Program GESIT Untuk Percepatan Penurunan Stunting di Situbondo

    PT Telkom dan BMM Inisiasi Program GESIT Untuk Percepatan Penurunan Stunting di Situbondo

    Situbondo (beritajatim.com) – Upaya mempercepat penurunan angka stunting terus digencarkan oleh PT Telkom dan Baitulmaal Muamalat (BMM) khususnya pada ibu hamil, balita dan keluarga berisiko stunting. Hal ini ditunjukkan dengan diluncurkannya program Gerakan Edukasi dan Intervensi Stunting Terpadu (GESIT) untuk para warga di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo.

    Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (21/10) ini diisi dengan berbagai rangkaian edukasi gizi, pemberian alat sarana prasarana Posyandu serta pembagian Paket Makan Tambahan (PMT) kepada keluarga sasaran. Melalui pendekatan terpadu, program GESIT berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) serta penerapan pola makan sehat dan bergizi seimbang di lingkungan keluarga.

    Nugroho Adi Pracoyo selaku Manajer General Support PT Telkom dalam sambutannya menyampaikan, kolaborasi ini merupakan wujud nyata kepedulian PT Telkom terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

    “Kita mungkin tidak bisa membangun masa depan anak-anak kita, tapi kita bisa membangun anak-anak yang siap untuk masa depan. Program gizi bukan hanya tanggung jawab sosial tapi juga investasi berkelanjutan untuk negeri. Membangun manusia unggul adalah inti dari pembangunan berkelanjutan. Dari gizi menuju produktifitas, dari kepedulian menuju keberlanjutan,” ujar Nugroho

    Sementara itu, perwakilan Dinas Kesehatan Situbondo, Layli Rizqi menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan yang mengedepankan sinergi antara sektor korporasi dan lembaga sosial.

    “Kami berbangga hati, karena dikegiatan ini nanti ibu-ibu akan mendapatkan sosialisasi edukasi mengenai pola asuh dan bagaimana memberikan makanan yang tepat pada anak. Mewakili Dinas Kesehatan Situbondo kami mengucapkan terima kasih kepada PT Telkom atas bantuan alat antropometri lengkap untuk posyandu, pemberian Paket Makanan Tambahan (PMT) bisa dimanfaatkan dengan baik untuk anak-anak yang terpilih agar menjadi generasi yang sehat dan tumbuh secara gizi kedepan,” kata Layli

    Kegiatan ini mendapatkan apresisasi dari Narwiyoto, S.H selaku Kepala Desa Klatakan. Ia mengungkapkan pelaksanaan program ini menjadi harapan bagi warga Situbondo untuk hidup lebih sehat melalui berbagai edukasi gizi dan bantuan sarana Posyandu.

    “Kami sangat berterima kasih kepada PT Telkom dan BMM atas perhatian besar yang diberikan kepada masyarakat Desa Klatakan. Program ini bukan hanya membawa bantuan, tapi juga membawa semangat dan harapan bagi warga kami untuk hidup lebih sehat. Dengan adanya edukasi gizi dan bantuan sarana Posyandu, kami berharap anak-anak di desa kami tumbuh menjadi generasi yang kuat, cerdas dan berdaya saing,” tutur Narwiyoto.

    Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, PT Telkom dan BMM berharap program GESIT mampu memberikan dampak berkelanjutan dalam meningkatkan kesadaran gizi, kesehatan keluarga serta menurunkan prevalensi stunting di wilayah Situbondo. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk menggerakkan berbagai pihak dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas dan berkualitas. (aga/ted)

  • Perkuat Talenta Digital, Telkom-UMY Bikin 113 Ribu Orang Melek AI

    Perkuat Talenta Digital, Telkom-UMY Bikin 113 Ribu Orang Melek AI

    Jakarta

    Telkom Indonesia menjalin kolaborasi strategis dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk memperkuat ekosistem pengembangan talenta digital nasional, khususnya di bidang kecerdasan artifisial (AI).

    Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Telkom dalam mempercepat penguasaan teknologi AI di Indonesia – tidak hanya pada level pengguna, tetapi juga pencipta teknologi AI. Melalui kerja sama ini, Telkom menargetkan lahirnya generasi muda yang mampu membangun solusi berbasis AI secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada produk luar, dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.

    “Sebagai negara besar, Indonesia sangat membutuhkan banyak talenta digital yang mengerti teknologi AI. Kerja sama antara Telkom dan UMY ini sejalan dengan objektif pemerintah dalam mencetak talenta digital unggul, agar Indonesia tidak hanya menjadi market, tetapi juga pengembang teknologi AI,” ujar Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini dikutip Kamis (23/10/2025).

    Kolaborasi Telkom dan UMY merupakan implementasi konkret dari pilar AI Center of Excellence (AI CoE) – inisiatif strategis Telkom yang berfungsi sebagai wadah kolaborasi riset, talenta, infrastruktur, dan inovasi AI lintas sektor.

    AI CoE berdiri di atas empat pilar utama. Pertama, AI Campus, wadah kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi untuk memperkuat kurikulum serta kapasitas talenta AI. Kedua, AI Playground, laboratorium eksplorasi untuk menguji model AI secara aman dan etis. Ketiga, AI Connect, jembatan antara praktisi dan dunia bisnis untuk mempercepat inovasi. Dan keempat, AI Hub, pusat pembuktian nilai di mana lebih dari 50 proof of concept (PoC) telah dikembangkan untuk menjawab kebutuhan industri.

    Melalui kerja sama ini, Telkom mengimplementasikan pilar AI Campus, yang meliputi pengembangan kurikulum AI bersama universitas, riset kolaboratif, dan pelatihan talenta digital.

    “AI CoE ini sejalan dengan rencana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang ingin membuka program studi baru mengenai AI. Kolaborasi ini sangat strategis bagi pengembangan talenta digital Indonesia,” kata Dian Siswarini. “Kami berharap kerja sama Telkom dan UMY dapat mencetak hingga 113 ribu talenta digital Indonesia yang berkualitas,” tambahnya.

    UMY Siap Jadi Pusat Pengembangan AI Muhammadiyah

    Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Achmad Nurmandi, menyambut positif kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya pengembangan AI Campus di seluruh kampus Muhammadiyah.

    “AI Campus memberikan manfaat besar bagi kampus Muhammadiyah dan perlu diimplementasikan secara nasional agar semakin banyak penelitian dan produk AI yang dikembangkan oleh mahasiswa Muhammadiyah,” kata Nurmandi.

    Ia menambahkan, inisiatif ini akan memperkuat kontribusi perguruan tinggi Muhammadiyah dalam mencetak talenta digital yang berdaya saing global dan siap menghadapi transformasi industri berbasis teknologi.

    Peluncuran AI CoE di UMY juga menjadi bagian dari program Digistar Connect, yang merupakan platform kolaboratif Telkom untuk mempertemukan industri dan akademisi dalam mempercepat pengembangan SDM digital nasional. Melalui sinergi dengan kampus, Telkom berharap dapat membangun fondasi kuat bagi ekosistem talenta AI Indonesia yang lebih luas, kolaboratif, dan berdampak nyata.

    “Kolaborasi dengan kampus seperti UMY adalah langkah nyata untuk membentuk generasi AI yang siap berkarya, berdaya saing global, dan berkontribusi pada masa depan industri digital Indonesia,” tutup Dian Siswarini.

    (agt/agt)

  • Dukung Kelistrikan Hijau, PLN Bahas Kesiapan dan Tantangan Proyek WTE di CEO Connect Sesi IV
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Oktober 2025

    Dukung Kelistrikan Hijau, PLN Bahas Kesiapan dan Tantangan Proyek WTE di CEO Connect Sesi IV Nasional 24 Oktober 2025

    Dukung Kelistrikan Hijau, PLN Bahas Kesiapan dan Tantangan Proyek WTE di CEO Connect Sesi IV
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menegaskan komitmennya untuk terus beradaptasi agar sistem kelistrikan nasional mampu menerima energi hijau dari berbagai sumber, termasuk
    waste to energy
    (WTE).
    Pernyataan tersebut disampaikan Executive Vice President Aneka Energi Baru Terbarukan PLN Daniel KF Tampubolon dalam forum CEO Connect sesi keempat yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (22/10/2025).
    Forum yang menjadi bagian dari 16th Kompas100 CEO Forum
    powered by
    PLN itu mengangkat tema “
    Waste To Energy: Investasi dan Sinergi Pendorong Keberlanjutan
    ”.
    Dalam forum tersebut, Daniel menegaskan bahwa pengembangan proyek WTE menjadi strategi penting dalam memperkuat transisi menuju sistem kelistrikan hijau dan berkelanjutan.
    Oleh karena itu, PLN kini tengah menyiapkan infrastruktur jaringan yang mampu menyerap listrik dari pembangkit energi terbarukan secara efisien dan terintegrasi dengan sistem kelistrikan nasional.
    “Tantangannya kini bukan hanya soal intermitensi atau stabilitas daya, tetapi juga bagaimana memastikan energi yang dihasilkan bisa terdistribusi dengan efisien dan andal,” ujar Daniel dalam keterangan resminya, Jumat (24/10/2025).
    Selain perwakilan PLN, forum CEO Connect sesi keempat juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah, pelaku industri, serta sektor-sektor investasi berkelanjutan.
    Forum kali ini menjadi ruang dialog lintas sektor untuk membahas pengelolaan limbah agar dapat bertransformasi menjadi sumber energi alternatif, sekaligus membuka peluang investasi hijau dan memperkuat ekosistem ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
    Dari sisi finansial, Managing Director Danantara Indonesia Stefanus Ade menyoroti pentingnya penataan skema pembiayaan yang adaptif dan kolaboratif untuk mempercepat realisasi proyek WTE di Indonesia.
    Menurutnya, keberhasilan pengembangan WTE sangat bergantung pada perancangan proyek yang tidak hanya mengedepankan sisi teknologi, tetapi juga sisi kelayakan finansial dan kepastian ekosistem pendukungnya.
    “Setiap proyek WTE harus dilihat secara holistik, mulai dari ketersediaan pasokan limbah, keandalan teknologi, hingga kepastian hukum dan kebijakan tarif listrik. Tanpa kejelasan di aspek-aspek ini, risiko bagi investor menjadi terlalu tinggi,” jelas Stefanus.
    Aspek pembiayaan dan keberlanjutan proyek energi juga disorot oleh Member of Supervisory Board Standard Chartered Indonesia, Adhi Sulistyo Wibowo. Ia menekankan pentingnya pembiayaan hijau (
    green financing
    ) yang memenuhi standar global.
    Menurut Adhi, proyek WTE memiliki potensi besar untuk masuk kategori investasi berbasis
    environmental, social, and governance
    (ESG), asalkan memenuhi prinsip keberlanjutan dan transparansi dalam setiap tahap pengembangannya.
    “Dari perspektif perbankan internasional, minat terhadap proyek energi terbarukan di Indonesia terus meningkat, termasuk pada sektor WTE,” ujar Adhi.
    Meski demikian, lanjut dia, keberhasilan pembiayaan sangat bergantung pada kejelasan kebijakan, stabilitas proyek, serta adanya jaminan kepastian pendapatan bagi investor.
    Adhi menyampaikan bahwa Standard Chartered memang aktif mendorong penggunaan instrumen pembiayaan hijau untuk mendukung proyek-proyek ramah lingkungan di negara berkembang.
    Namun, dibutuhkan penguatan tata kelola, keandalan pasokan limbah sebagai bahan baku, serta hubungan kolaborasi antarsektor yang solid, agar proyek WTE bisa menarik minat pembiayaan global.
    Menutup forum CEO Connect sesi keempat, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa menyampaikan tinjauan kritis berbasis bukti terhadap kebijakan dan pilihan teknologi WTE di Indonesia.
    Dalam paparanya, Fabby menegaskan bahwa kebijakan WTE perlu diselaraskan dengan karakteristik aliran limbah di setiap kota karena tidak ada satu teknologi tunggal yang cocok untuk semua kondisi.
    “Untuk limbah organik berfraksi tinggi, teknologi seperti
    anaerobic digestion
    menawarkan keuntungan dalam hal pemulihan energi dan penanganan residu, sementara untuk limbah campuran dengan fraksi plastik besar, gasifikasi atau insinerasi dengan kontrol emisi ketat mungkin lebih relevan,” jelasnya.
    Fabby menegaskan, pilihan teknologi harus didasarkan pada karakteristik
    feedstock
    dan kapasitas pengelolaan lokal.
    Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya analisis dampak secara menyeluruh, mulai dari penerimaan masyarakat, penciptaan lapangan kerja lokal, jejak karbon, hingga tata kelola residu abu. 
    Seluruh aspek tersebut, menurut Fabby, harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan proyek.
    “Proyek WTE yang baik bukan hanya soal pembangkit listrik, ia juga harus menyelesaikan persoalan sampah kota, memberi manfaat ekonomi daerah, dan meminimalkan dampak lingkungan melalui pengelolaan abu dan emisi yang transparan,” tegasnya.
    Melalui sinergi antara pemerintah, industri, lembaga keuangan, dan inovator, forum CEO Connect sesi keempat memperlihatkan bahwa keberlanjutan dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi hijau yang nyata bagi Indonesia.
    Sebagai bagian dari rangkaian 16th Kompas100 CEO Forum 2025
    powered by
    PLN, forum ini berhasil menegaskan bahwa transisi menuju WTE bukan semata upaya pengelolaan lingkungan, melainkan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi dan memperluas nilai ekonomi dari sumber daya yang selama ini terbuang.
    Informasi lebih lanjut mengenai Kompas100 CEO Forum dapat diakses melalui laman
    kompas100.kompas.id
    atau akun media sosial @kompas100ceoforum dan tagar #Kompas100CEOForum.
    Sebagai informasi, 16th Kompas100 CEO Forum 2025
    powered by
    PLN diselengarakan oleh Harian Kompas dengan dukungan PT PLN (Persero), Standard Chartered Indonesia (stanchartin),  Skystar Capital (skystar.vc),  serta PT Telkom (Persero) (@telkomindonesia).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mempercepat Dampak Nyata Kolaborasi Penerapan AI

    Mempercepat Dampak Nyata Kolaborasi Penerapan AI

    Bisnis.com, JAKARTA – kumparan AI for Indonesia kembali digelar di The Ballroom at Djakarta Theater, pada Kamis, 23 Oktober 2025, dengan tema “Accelerating Impact with Applied AI”. Forum ini menyoroti bagaimana teknologi AI dapat dimanfaatkan untuk mendorong inovasi dan produktivitas, serta memperkuat pengambilan keputusan berbasis data yang berdampak nyata bagi masyarakat, bisnis, dan kebijakan publik.

    Tahun ini, kumparan merilis Indonesia AI Report 2025, sebuah riset kolaboratif bersama Populix yang menggambarkan bagaimana masyarakat Indonesia memandang, memanfaatkan, dan beradaptasi dengan kecerdasan buatan. Riset ini melibatkan 1.000 responden dari berbagai kota besar di Indonesia dengan latar usia dan profesi yang beragam. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat kini melihat AI sebagai peluang untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja baru, meski sebagian besar masih memahami manfaatnya tanpa benar-benar mengerti cara kerjanya. Indonesia AI Report 2025 dapat diunduh secara lengkap melalui platform kumparan dengan mengunjungi tautan kum.pr/aireport2025.

    Chief of AI & Corporate Strategy kumparan Andrias Ekoyuono menjelaskan bahwa perubahan akibat AI kini terlihat nyata di ruang ekonomi, sosial, dan budaya. “Sebanyak 95 persen responden percaya AI akan mengubah cara mereka bekerja dalam lima tahun ke depan, meski 68 persen juga khawatir pekerjaannya bisa tergantikan,” ujar Andrias.

    The PLAIGROUND, Indonesia AI Report 2025: How We Live, Work, and Think with AI.

    Foto: kumparan

    Andrias juga menambahkan bahwa implementasi AI di kumparan kini mendapat pengakuan global. Berdasarkan laporan terbaru Ahrefs tentang Global Top 50 Most Cited Brands in AI Assistants, kumparan tercatat sebagai salah satu brand asal Indonesia yang menjadi rujukan utama bagi ChatGPT, Perplexity, dan Google AI Overviews. “Kami ingin mendorong bagaimana AI dapat diimplementasikan secara konkret, bukan hanya membahas konsep tetapi menampilkan hasil nyata dan kolaborasi yang mempercepat dampak positif bagi masyarakat,” tambah Andrias.

    Dalam keynote speech, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, menyampaikan bahwa kecerdasan buatan bukan ancaman, melainkan peluang besar bagi bangsa jika dikembangkan dengan nilai dan etika yang benar. Lebih lanjut, Meutya menekankan bahwa kemajuan teknologi harus berpihak pada manusia dan membawa manfaat bagi semua. “AI bukan sekadar algoritma, tapi cermin dari nilai yang kita tanamkan. Karena itu, setiap langkah inovasi harus bersifat inklusif agar tidak meninggalkan siapa pun,” pesan Meutya.

    Selaras dengan hal tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyoroti peran penting AI sebagai pendorong efisiensi dan inovasi industri nasional. “AI telah menjadi fondasi yang penting bagi daya saing industri masa depan dan ini bukan lagi sekedar tren teknologi. Saat ini, 66% Chief Information Officer di berbagai perusahaan juga menyatakan kekhawatiran akan tertinggal dari kompetitor apabila mereka tidak segera mengimplementasikan AI dalam perusahaan masing-masing. Kondisi ini tentu menggambarkan urgency yang tinggi untuk bergerak cepat dan melakukan langkah strategis yang terukur yang bisa dibantu melalui AI,” ungkap Agus.

    Dari sisi pengembangan sumber daya manusia, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, menekankan peran pendidikan, riset, inovasi, serta kolaborasi lintas lembaga pendidikan dan industri untuk memastikan Indonesia memiliki talenta yang adaptif terhadap kemajuan teknologi AI. “AI bisa menggantikan pekerjaan tapi juga bisa menciptakan pekerjaan. AI bisa menurunkan keamanan, tetapi juga bisa mendeteksi ancaman lebih akurat. Kita bisa menggunakan AI untuk memeriksa reliabilitas informasi. Di Indonesia, kita bisa menggunakan AI sama seperti negara maju, karena AI adalah penyeimbang,” tutur Stella.

    Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, memberikan pandangan mengenai bagaimana pemanfaatan AI berpotensi besar dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, mulai dari deteksi dini penyakit, efisiensi operasional rumah sakit, hingga percepatan riset medis yang berbasis data. “AI itu ‘kan butuh belajar, butuh data. Ternyata yang kita lakukan tentang digitalisasi, konektivitas, robotik, bioteknologi, nanti akan berdampak sangat besar terhadap perkembangan AI di kesehatan, yang nanti akan berdampak sangat besar terhadap layanan kesehatan di Indonesia,” jelas Budi.

    Acara kumparan AI for Indonesia 2025 menghadirkan berbagai diskusi panel lintas sektor yang membahas kolaborasi industri, etika penggunaan AI, hingga implementasinya dalam layanan publik dan ekonomi digital. Dari sektor pemerintahan hadir Ketua Sekretariat Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Otoritas Jasa Keuangan. Dari sektor swasta hadir Founder & Group CEO VIDA Niki Luhur, CTO GDP Venture & CEO GDP Labs On Lee, Chief Data & AI Officer Indosat Ooredoo Hutchison Chirag Sukhadia, VP Technology Strategy and Consumer Product Development Telkomsel Ronald Limoa, VP IT Automation & Security NeutraDC MD Septianto (Adhie), Data Science Assistant Vice President Blibli Welly Dwi Putra, Deputy EGM Digital Product Telkom Indonesia Fauzan Feisal, Group Head Enterprise Data Management & Analytics BRI Ajutorius Pinem, dan Wakil Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Yayasan Mitra Netra Budi Darmulyana.

  • Teknologi Satelit Jadi Andalan Percepatan Telehealth di RI

    Teknologi Satelit Jadi Andalan Percepatan Telehealth di RI

    Jakarta

    PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperkuat layanan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia.

    Melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), kedua pihak sepakat mengimplementasikan AI Telehealth Gateway, solusi yang menggabungkan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan kecerdasan buatan (AI).

    Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes Eko Sulistijo, disaksikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono di Kantor Kemenkes, Jakarta.

    Kolaborasi ini bertujuan mempercepat akses konsultasi jarak jauh, memperkuat sistem rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang lebih akurat, khususnya di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.

    “Teknologi berperan penting dalam mentransformasi layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan. Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya. Kolaborasi ini agar dikawal bersama dan selanjutnya bisa dievaluasi serta dikembangkan,” ujar Prof. Dante Saksono, di Jakarta, dikutip Jumat (24/10/2025).

    Telkomsat akan berkolaborasi dengan Teleport Access Service (TAS) dalam tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC). Setelah PoC berjalan, kedua pihak akan memperkuat model operasional, menyiapkan pelatihan, serta menjamin mutu layanan agar sistem dapat beroperasi secara berkelanjutan.

    Langkah ini melanjutkan sinergi Telkomsat dengan sejumlah pemerintah provinsi yang sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman terkait penerapan layanan satelit dan telehealth.

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim Pusdatin Kemenkes. Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan. Selanjutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada 2025,” kata Lukman Hakim Abd Rauf, Direktur Utama Telkomsat.

    Ke depan, Telkomsat dan Kemenkes menargetkan perluasan implementasi ke jaringan puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan fokus pada keandalan konektivitas, ketersediaan perangkat, integrasi sistem data, dan tata kelola layanan.

    Melalui kolaborasi ini, Telkomsat menegaskan komitmennya mendukung Kemenkes dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    (rrd/rir)

  • Teknologi Satelit Jadi Andalan Percepatan Telehealth di RI

    Teknologi Satelit Jadi Andalan Percepatan Telehealth di RI

    Jakarta

    PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperkuat layanan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia.

    Melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), kedua pihak sepakat mengimplementasikan AI Telehealth Gateway, solusi yang menggabungkan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan kecerdasan buatan (AI).

    Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes Eko Sulistijo, disaksikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono di Kantor Kemenkes, Jakarta.

    Kolaborasi ini bertujuan mempercepat akses konsultasi jarak jauh, memperkuat sistem rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang lebih akurat, khususnya di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.

    “Teknologi berperan penting dalam mentransformasi layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan. Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya. Kolaborasi ini agar dikawal bersama dan selanjutnya bisa dievaluasi serta dikembangkan,” ujar Prof. Dante Saksono, di Jakarta, dikutip Jumat (24/10/2025).

    Telkomsat akan berkolaborasi dengan Teleport Access Service (TAS) dalam tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC). Setelah PoC berjalan, kedua pihak akan memperkuat model operasional, menyiapkan pelatihan, serta menjamin mutu layanan agar sistem dapat beroperasi secara berkelanjutan.

    Langkah ini melanjutkan sinergi Telkomsat dengan sejumlah pemerintah provinsi yang sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman terkait penerapan layanan satelit dan telehealth.

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim Pusdatin Kemenkes. Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan. Selanjutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada 2025,” kata Lukman Hakim Abd Rauf, Direktur Utama Telkomsat.

    Ke depan, Telkomsat dan Kemenkes menargetkan perluasan implementasi ke jaringan puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan fokus pada keandalan konektivitas, ketersediaan perangkat, integrasi sistem data, dan tata kelola layanan.

    Melalui kolaborasi ini, Telkomsat menegaskan komitmennya mendukung Kemenkes dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    (rrd/rir)

  • Komdigi Wajibkan WIFI-MyRepublic Hubungkan 20 Juta Rumah dengan Internet Murah

    Komdigi Wajibkan WIFI-MyRepublic Hubungkan 20 Juta Rumah dengan Internet Murah

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta para pemenang lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk merealisasikan target pembangunan 20 juta koneksi internet rumah (fixed broadband) sebagai bagian dari komitmen pengembangan konektivitas nasional.

    “Jadi memang kepada pemenangnya [lelang 1,4 Ghz] kita berikan target ataupun komitmen untuk membangun 20 juta koneksi internet rumah,” kata Meutya di Jakarta pada 23 Oktober 2025.

    Meutya menjelaskan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru saja menyelesaikan proses lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukkan bagi pengembangan teknologi Fixed Wireless Access(FWA). 

    Teknologi ini diharapkan dapat menjadi pendekatan baru untuk menghadirkan konektivitas yang lebih baik, khususnya di kawasan perumahan.

    “Dan FWA ini juga mendorong internet lebih murah dan juga lebih merata,” imbuhnya.

    Menurut dia, hasil pembangunan jaringan dari lelang frekuensi ini kemungkinan belum akan terasa secara signifikan dalam waktu dekat, namun diperkirakan mulai berdampak pada 2026.

    Selain itu, Komdigi juga berencana melakukan lelang frekuensi 2,6 GHz untuk mendukung pengembangan jaringan 5G di Indonesia. 

    “Lelang berikutnya akan kita lakukan terhadap frekuensi 2,6 GHz untuk 5G. Jadi ada untuk FWA, ada untuk 5G agar juga ada percepatan dan juga koneksi yang lebih baik daripada 4G yang saat ini kita gunakan,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Komdigi telah membuka lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang bertujuan menentukan pengguna pita frekuensi radio di seluruh regional, sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada pita 1,4 GHz.

    Seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum bagi layanan akses nirkabel pita lebar. Melalui lelang tersebut, pemerintah berharap dapat memperluas jangkauan akses internet berbasis jaringan pita lebar tetap atau fixed broadband, menghadirkan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta mempercepat penggelaran jaringan serat optik.

    Dalam hasil seleksi, PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), memenangkan Regional I yang meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua, dengan penawaran tertinggi senilai Rp403,7 miliar.

    WIFI mengungguli PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan penawaran Rp399 miliar, dan PT Eka Mas Republik sebesar Rp331 miliar.

    Sementara itu, PT Eka Mas Republik memenangkan Regional II yang meliputi Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara dengan penawaran Rp300,8 miliar, lebih tinggi dari Telkom (Rp259 miliar) dan Telemedia (Rp136 miliar). Eka Mas juga menjadi pemenang Regional III yang mencakup Kalimantan dan Sulawesi dengan harga penawaran Rp100 miliar, mengalahkan Telkom (Rp80 miliar) dan Telemedia (Rp64 miliar).

    Pada tahun pertama, para pemenang lelang diwajibkan membayar tiga kali nilai penawaran, kemudian membayar sesuai nilai penawaran selama sembilan tahun berikutnya. Komdigi memberi waktu kepada peserta seleksi untuk menyampaikan sanggahan terhadap hasil seleksi paling lambat Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB.

    Apabila tidak ada sanggahan, proses seleksi akan dilanjutkan ke tahap penyampaian laporan hasil seleksi dan penetapan resmi pemenang oleh Menteri Komunikasi dan Digital.