BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Telkom Raup Rp1,4 Triliun dari Bisnis Data Center Kuartal III/2025, Utilisasi 89%

    Telkom Raup Rp1,4 Triliun dari Bisnis Data Center Kuartal III/2025, Utilisasi 89%

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. membukukan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun dari bisnis cloud (komputasi awan) dan data center pada kuartal III/2025. Adapun total utilisasi data center mencapai 89%. 

    Sementara itu jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan data center Telkom terkoreksi 6,6% dibandingkan dengan kuartal III/2024 yang saat itu mencatat pendapatan sebesar Rp1,5 triliun.

    Dilansir dari info memo Telkom, Selasa (4/11/2025), bisnis data center Telkom saat ini dijalankan melalui anak perusahaannya NeutraDC. Telkom menangani permintaan yang terus meningkat terhadap infrastruktur data center dan layanan cloud di Indonesia. Hampir seluruh kapasitas yang dimiliki Telkom terisi.

    “Tingkat pemanfaatan kapasitas pusat data NeutraDC saat ini mencapai sekitar 89%, sementara total pemanfaatan pusat data termasuk Telin dan neuCentrIX mencapai 77%,” tulis manajemen Telkom.

    Telkom memiliki 35 data center per September 2025, dengan total kapasitas mencapai 44 Megawatt dan 2.451 rak. Dengan kapasitas yang besar tersebut, Telkom melayani pelanggan yang beragam mencakup penyedia layanan cloud global, penyedia layanan AI, pemerintah, perbankan, dan perusahaan besar.

    “Pusat data dan layanan cloud Telkom mencatat pendapatan Rp1,4 triliun untuk periode September 2025,” tulis manajemen.

    Adapun jika dibandingkan dengan kuartal III/2025, pendapatan tersebut mengalami koreksi dari Rp1,5 triliun pada kuartal III/2024. Nilai tersebut turun 6,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tidak ada penjelasan lebih data mengenai koreksi pendapatan ini.

    Diketahui, pada NeutraDC Summit 2025, NeutraDC mengumumkan peluncuran dua layanan baru, Neutra Connect dan Neutra Compute, yang memperluas produk menjadi 3C (Colo, Connect, Compute), menekankan fokus strategisnya pada pengembangan AI Fabric dan memperkuat posisinya sebagai pemain ekosistem data center.

    Secara paralel, NeutraDC mendekati penyelesaian konstruksi sipil untuk proyek Hyperscale Data Center di Batam. Telkom juga sedang menyiapkan ekspansi fasilitas Cikarang Campus 2, memastikan pertumbuhan berkelanjutan kapasitas domestik.

    “Ekspansi strategis ini dilaksanakan dengan pandangan jelas ke masa depan dan secara inheren berkomitmen terhadap keberlanjutan dan inovasi,” tulis manajemen.

    Di bidang energi terbarukan, NeutraDC mengintegrasikan energi bertenaga surya dan teknologi pendingin berbasis air untuk meningkatkan efisiensi, sambil merancang pusat data yang dibangun untuk mendukung permintaan densitas daya tinggi yang didorong AI di masa depan.

  • Tim Gabungan PB Jombang Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Angin Puting Beliung

    Tim Gabungan PB Jombang Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Angin Puting Beliung

    Jombang (beritajatim.com) – Tim Gabungan Penanggulangan Bencana (PB) Kabupaten Jombang menangani dampak yang ditimbulkan bencana angin kencang atau puting beliung di wilayah tersebut. Baik berupa pohon tumbang maupun kerusakan pada rumah warga.

    Seperti diketahui, pada Minggu, 2 November 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, Kabupaten Jombang mengalami kejadian angin kencang yang melanda beberapa wilayah dan menyebabkan kerusakan cukup signifikan.

    Beberapa titik yang terdampak di antaranya di Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, Jalan Raya Diwek, Jatirejo Tebuireng, Jalan Patimura Desa Sengon, serta kawasan sekitar Stasiun Jombang. Di lokasi-lokasi tersebut, pohon-pohon tumbang menutup akses jalan utama, namun semua hambatan itu berhasil diatasi pada hari yang sama oleh Tim Gabungan PB.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas menjelaskan bahwa unit operasi Pusdalops PB BPBD Kabupaten Jombang telah melakukan kaji cepat di empat lokasi utama yang mengalami kerusakan hunian.

    Di Desa Jombatan Kecamatan Jombang, tercatat tiga rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang akibat pohon tumbang. Proses pemotongan pohon dan pembersihan material pun langsung dilaksanakan untuk mengurangi dampak kerusakan lebih lanjut.

    Selain itu, di Desa Ceweng Kecamatan Diwek, sebuah gedung pertemuan (RA Ar Roudlah) mengalami kerusakan parah, dengan reruntuhannya menimpa tiga rumah warga. Dua rumah mengalami kerusakan ringan, sementara satu rumah rusak sedang.

    Di Desa Sawiji Kecamatan Jogoroto, tercatat tiga rumah mengalami kerusakan ringan akibat angin kencang, sementara di Desa Jarak Kulon Kecamatan Jogoroto, satu rumah lainnya mengalami kerusakan serupa.

    Wiku menambahkan bahwa langkah-langkah penanganan darurat sudah dilakukan. “Langkah-langkah penanganan darurat telah dilakukan, Tim Gabungan Penanggulangan Bencana Kabupaten Jombang langsung melakukan pemotongan pohon, pendistribusian terpal, dan koordinasi intensif dengan TNI, Polri, Perangkat Desa, PLN, Telkom, dan Lembaga Relawan PB, semuanya bersinergi bergerak cepat,” ujarnya.

    Selanjutnya, Senin (3/11/2025), pemerintah Kabupaten Jombang melanjutkan pelaksanaan penanganan darurat dan penyaluran bantuan. BPBD Jombang menyalurkan material bangunan, termasuk galvalum, batu bata, semen, dan pasir untuk perbaikan rumah-rumah warga di Desa Jombatan, Ceweng, Sawiji, dan Desa Jarakkulon.

    Sementara itu, Dinas Sosial juga menyerahkan bantuan kebutuhan dasar berupa makanan siap saji, bahan tambahan gizi, sandang, dan kebutuhan kesehatan untuk keluarga terdampak.

    Bantuan ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Jombang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Menindaklanjuti perintah Abah Bupati Warsubi, pada hari ini kami dari BPBD dan Dinas Sosial langsung menyalurkan bantuan kepada warga terdampak sebagai bentuk bantuan stimulan dan pemenuhan kebutuhan dasar,” tambah Wiku.

    Salah satu warga, yang menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Jombang, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Alhamdulillah, sampaikan salam kami pada Bupati Jombang, Bapak Warsubi, kami mewakili warga Geneng menyampaikan banyak terima kasih, semoga Allah SWT yang akan membalas,” ujar salah satu penerima bantuan dari Desa Geneng. [suf]

  • Telkom Raup Rp14,2 triliun dari Bisnis Wholesale & Internasional Kuartal III/2025

    Telkom Raup Rp14,2 triliun dari Bisnis Wholesale & Internasional Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA —  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) mencatat kinerja positif pada segmen Wholesale and International Business (WIB) selama 9 bulan pertama 2025, dengan pendapatan mencapai Rp14,2 triliun atau tumbuh 5,7% secara year-on-year (YoY).

    Pertumbuhan ini terutama didorong oleh bisnis infrastruktur digital dan layanan suara wholesale internasional, yang menjadi pilar utama di tengah dinamika pasar telekomunikasi.

    Wholesale adalah lini usaha  yang menjual infrastruktur dan kapasitas jaringan Telkom kepada pelaku industri telekomunikasi maupun penyedia layanan digital lain, bukan langsung ke pengguna ritel. Intinya, Telkom bertindak sebagai “operator untuk operator” serta penyedia tulang punggung konektivitas.

    Cakupan layanan Wholesale meliputi sewa jaringan serat optik, backhaul dan akses last-mile fiber lewat anak usaha PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF/“InfraNexia”), kapasitas internasional Telin (submarine cable, IP transit, CDN) hingga penyewaan menara, rooftop, dan fiber-to-the-tower lewat Mitratel dan colocation, cloud interconnect, serta edge-DC lewat NeutraDC, neuCentrIX.

    Dilansir dari info memo, Minggu (2/11/2205) segmen WIB Telkom menunjukkan ketahanan dengan fokus pada skalabilitas dan daya saing. Salah satu inisiatif kunci adalah persiapan spin-off bisnis Wholesale Fiber Connectivity domestik ke anak usaha PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), yang sejalan dengan transformasi Telkom menjadi perusahaan holding strategis.

    “Spin-off ini diharapkan menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan melalui optimalisasi aset, peningkatan efisiensi operasional, dan peluang monetisasi infrastruktur melalui kemitraan strategis,” tulis manajemen Telkom.

    TIF, yang mengusung merek “InfraNexia”, diposisikan sebagai penyedia fiber connectivity wholesale netral dengan jangkauan jaringan nasional yang andal, kualitas layanan unggul dan inovasi berkelanjutan.

    Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dijadwalkan pada 12 Desember 2025 untuk mendapatkan persetujuan spin-off aset fiber, dengan memastikan kepatuhan regulasi, kesiapan operasional, dan kelangsungan bisnis.

    Sementara itu Pada bisnis menara, anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), membukukan pendapatan Rp6,9 triliun atau tumbu 0,9% YoY. Meski

    Mitratel terus ekspansi bisnis Fiber-to-the-Tower, dengan pertumbuhan pendapatan bisnis serat optik mencapai 23,8% YoY, meningkatkan kontribusi terhadap total revenue dari 5% menjadi 6%. Bisnis penyewaan menara tetap menjadi andalan dengan kontribusi 83% terhadap total revenue, memperkuat portofolio produk Mitratel.

  • Telkom Perkuat Transformasi Korporasi Lewat Strategic Holding-Streamlining

    Telkom Perkuat Transformasi Korporasi Lewat Strategic Holding-Streamlining

    Jakarta

    Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung agenda transformasi BUMN sekaligus memperkuat langkah transformasi jangka panjang sebagaimana arah kebijakan nasional dan mandat efisiensi dari Presiden Republik Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan melakukan transformasi menjadi strategic holding dan penguatan portfolio bisnis (streamlining).

    Hal tersebut sejalan dengan aspirasi streamlining BUMN yang diamanatkan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Program ini menargetkan pemangkasan jumlah perusahaan BUMN dari yang awalnya berjumlah 1.000 menjadi sekitar 200-240 melalui konsolidasi dan restrukturisasi guna meningkatkan efisiensi, profitabilitas dan daya saing global.

    Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji menyampaikan bahwa streamlining merupakan bagian penting dalam rangka mendukung Telkom dalam mewujudkan strategic holding dua tingkat (two tier strategic holding) yang berfokus pada penciptaan nilai. Strategi ini dapat memperkuat posisi Telkom sebagai digital telco dan enabler ekosistem digital nasional yang berdaya saing global, sekaligus mendorong efisiensi, improvement, sinergi dan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

    “Streamlining portofolio bisnis kami hadirkan agar Telkom dapat semakin fokus pada bisnis inti yang mendukung pilar transformasi perusahaan. Dengan organisasi yang lebih lean dan efisien, setiap anak perusahaan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi TelkomGroup. Langkah ini diambil sekaligus untuk memperkuat posisi Telkom dalam menjadi perusahaan strategic holding yang lebih solid dan dapat terus bertumbuh,” ujar Seno dalam keterangannya, Sabtu (1/11/2025).

    Hal tersebut disampaikannya pada agenda Forum Group Discussion: Streamlining Anak Usaha untuk Agility & Optimalisasi Bisnis Telkom, Bandung, Jumat (31/10) kemarin.

    Adapun langkah penataan portfolio bisnis atau streamlining bertujuan agar Telkom dapat memastikan fokus pada bisnis inti yang mendukung empat pilar transformasi Telkom 2030. Melalui streamlining, perusahaan diharapkan dapat menjadi lebih ramping, efisien dan tidak terdapat anak usaha dengan portofolio yang hampir serupa. Dengan dilakukan penataan kembali portofolio bisnis, Telkom turut memastikan bahwa setiap anak usaha juga benar-benar memberikan kontribusi dan value creation yang optimal bagi TelkomGroup.

    Lebih lanjut, inisiasi rencana program streamlining Telkom didasarkan pada kajian subsidiary streamlining yang disusun dengan menggunakan framework dari konsultan bisnis independen. Framework tersebut dirancang secara komprehensif untuk mengevaluasi portofolio anak perusahaan Telkom dan menentukan opsi optimal bagi masing-masing entitas, baik melalui cut loss atau divestasi di bawah nilai invested capital, write off atas shareholder loan, maupun pembubaran anak usaha yang dinilai tidak lagi memberikan nilai tambah strategis bagi TelkomGroup.

    Pada kesempatan ini, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan apabila ada kerugian yang timbul dari keputusan bisnis yang diambil dengan dasar itikad baik dan dibuktikan tanpa unsur mens rea merupakan risiko bisnis yang wajar, bukan tindak pidana korupsi, sepanjang dijalankan dengan bertanggung jawab.

    “Cut loss merupakan langkah pemutusan kerugian perusahaan tidak semakin besar. Tindakan ini sah dan dapat dilakukan sepanjang dilandasi niat baik untuk memperbaiki kondisi perusahaan, tidak mengandung unsur mens rea, serta dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” ungkap Yusuf.

    “Pelaksanaannya harus disertai dokumentasi yang lengkap dan akurat, serta memperoleh persetujuan dari Danantara, dan akan lebih kuat apabila didukung oleh peraturan internal Danantara yang mengaturnya,” imbuhnya.

    Jaksa Agung Muda Pembinaan, Hendro Dewanto menyampaikan bahwa Sinergi Telkom dengan Danantara, BPKP, BP BUMN, Kejaksaan, dan auditor publik akan menghasilkan model best practice baru bagi tata kelola BUMN di Indonesia. Pada akhirnya, keberhasilan restrukturisasi Telkom akan bermuara pada dua hal, yakni peningkatan nilai Telkom sebagai perusahaan (sehat dari beban masa lalu, lincah meraih peluang baru) dan terjaganya amanat publik (tidak ada kerugian negara tersembunyi, tidak ada pelaku kejahatan yang lolos).

    Selaras, Direktur Legal & Compliance Telkom, Andy Kelana menambahkan, agar inisiatif ini dapat memberikan dampak positif bagi Telkom, pihaknya juga menekankan pentingnya penguatan strategi serta pemahaman mendalam terhadap aspek kepatuhan. Dengan demikian, setiap keputusan strategis diambil secara prudent dengan melibatkan pertimbangan dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.

    “Sejalan dengan itu, Telkom berkomitmen untuk memastikan setiap proses streamlining dilakukan secara akuntabel, transparan, selaras dengan prinsip GRC serta berkoordinasi erat dengan Kejaksaan Agung, BPKP, Danantara, dan Badan Pengaturan BUMN untuk menjamin kepatuhan hukum dan mendukung transformasi menuju korporasi yang lebih gesit, efisien, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan atas masukan yang telah diberikan untuk mendukung inisiatif ini,” tambahnya.

    Sebagai upaya memastikan proses streamlining berjalan secara hati-hati dan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik, Telkom menekankan pentingnya penguatan strategi serta pemahaman mendalam terhadap aspek kepatuhan. Dengan demikian, setiap keputusan strategis dapat diambil secara prudent. Untuk itu, Telkom melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk ahli akademisi, auditor, dan kejaksaan, guna memastikan pelaksanaan proses streamlining berjalan sesuai koridor hukum.

    Melalui inisiatif streamlining portofolio bisnis TelkomGroup, Telkom juga senantiasa mendukung inisiatif pemerintah dalam upaya menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Telkom berkomitmen untuk tetap menjalankan peran strategisnya dalam mendukung transformasi digital Indonesia yang berkelanjutan.

    Sebagai informasi, agenda Forum Group Discussion diselenggarakan guna memastikan program streamlining yang dijalankan oleh Telkom dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip business judgment rules serta governance risk and compliance (GRC).

    Turut hadir dalam agenda tersebut Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI, Muhammad Yusuf Ateh sebagai keynote speaker dan beberapa narasumber diantaranya, Jaksa Agung Muda Pembinaan, Hendro Dewanto; Deputi Akuntan Negara Badan Pengawasan Keuangan dan Keuangan

    (BPKP), Iwan Taufiq Purwanto, dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram, Muhammad Hayyanul Haq. Acara ini dimoderatori oleh Asisten Pemulihan Aset Kejaksaan Tinggi Kalimatan Selatan, Yudhi Kurniawan.

    (akn/ega)

  • Telkomsel Layani 157,6 Juta Pelanggan Kuartal III/2025, Pengguna IndiHome Tumbuh

    Telkomsel Layani 157,6 Juta Pelanggan Kuartal III/2025, Pengguna IndiHome Tumbuh

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melayani 157,6 juta pelanggan seluler selama periode Januari-September 2025/ Sementara itu, pelanggan internet tetap IndiHome untuk ritel tumbuh 9,4% year on year/YoY menjadi 10,26 juta.

    Dilansir dari info memo Jumat (31/10/2025), jika digabungkan dengan pelanggan korporasi, IndiHome secara total melayani 11,5 juta pelanggan atau tumbuh 7,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Seiring dengan bertambahnya pelanggan, pendapatan yang dibukukan IndiHome terdongkrak 0,5% year on year/YoY menjadi Rp19,73 triliun.

    Angka tersebut setara dengan 18% dari total pendapatan yang dibukukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pada 9 bulan pertama 2025.

    Telkomsel terus memperluas layanan IndiHome secara agresif sepanjang 9 bulan pertama 2025. Ekspansi ini didukung oleh strategi rollout jaringan baru (greenfield), simplifikasi produk, dan penyesuaian harga yang lebih relevan dengan kebutuhan pelanggan masa kini.

    Beragam paket fleksibel nasional, upgrade kecepatan internet, dan penawaran upsell menjadi andalan Telkomsel untuk meningkatkan relevansi IndiHome di segmen rumah tangga Indonesia.

    Di tengah sentimen konsumen moderat dan tekanan afordabilitas, Telkomsel tetap mengedepankan disiplin komersial dan pertumbuhan yang terarah pada segmen broadband.

    Meskipun rerata pendapatan yang dibukukan Telkomsel dari pelanggan IndiHome (ARPU) terkoreksi menjadi Rp217.000 seiring dengan perubahan perilaku dan preferensi pelanggan, Telkomsel mampu menyiasati penurunan tersebut lewat streamlining produk dan penyempurnaan paket nasional.

    “Basis pelanggan konvergensi Telkomsel-IndiHome terus berkembang, menandakan strategi bundling dan up-selling berhasil menguatkan keterikatan pelanggan rumah tangga serta meningkatkan nilai jangka panjang pelanggan,” tulis dalam laporan Info Memo.

    Dengan demikian, Telkomsel memantapkan positioning IndiHome sebagai solusi broadband terpercaya melalui ekspansi jaringan, inovasi produk, serta program loyalitas konsumen yang relevan untuk menghadapi dinamika pasar dan kebutuhan digital keluarga Indonesia.

    Sementara itu Telkomsel melayani 157,6 juta pelanggan, dengan 94% dari total tersebut merupakan pelanggan Telkomsel Prabayar. Sementara itu 6% sisanya pelanggan Telkomsel Pascabayar, yang pada periode Januari-September 2025 mengalami peningkatan 6,3% menjadi 8,16 juta pelanggan.

    Di tengah pencapaian tersebut, pelemahan daya beli menjadi tantangan yang masih dihadapi Telkomsel, yang membuat pendapatan perusahaan tertekan 4,5% YoY menjadi Rp81,37 triliun pada kuartal III/2025. Adapun trafik data Telkomsel melonjak tajam 17,2% YoY hingga 17,47 juta TB. 

  • Telkom Tuntaskan Topping Off NeutraDC Nxera Batam, Dukung Ekosistem AI

    Telkom Tuntaskan Topping Off NeutraDC Nxera Batam, Dukung Ekosistem AI

    Jakarta

    TelkomGroup melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), menuntaskan tahap topping off pembangunan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam di kawasan industri Kabil, Batam. Fasilitas berkapasitas awal 18 MW ini siap dikembangkan hingga 54 MW untuk memperkuat konektivitas digital dan ekosistem AI di Asia Tenggara.

    Direktur Utama Telkom Indonesia, Dian Siswarini memaparkan momentum topping off ini bukan sekadar pencapaian konstruksi, tetapi juga simbol dari komitmen untuk membangun fondasi digital yang kuat dan berdaulat.

    “Data center di Batam akan menjadi tulang punggung penting bagi transformasi ekonomi digital nasional. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur data center dan memperluas kehadiran skala regional TelkomGroup agar mampu memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital Asia Tenggara,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

    Hal ini ia sampaikan seusai pelaksanaan topping off ceremony di kawasan industri Kabil, Batam, hari ini. Acara bertajuk ‘Powering AI Connectivity: Batam Digital Hub’ itu menandai capaian strategis TelkomGroup dalam memperkuat fondasi infrastruktur digital nasional.

    Senior Director Business Performance & Asset Optimization PT Danantara Asset Management, Bhimo Aryanto, mengatakan fasilitas ini akan menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

    “Investasi ini tidak hanya memperkuat infrastruktur strategis nasional, tetapi juga membuka peluang bagi kolaborasi lintas sektor dan masuknya investasi digital berkelanjutan di kawasan Batam,” ungkapnya.

    CEO NeutraDC Nxera Batam, Indrama YM Purba, menambahkan bahwa pembangunan ini menjadi langkah penting menuju AI-ready campus pertama berskala internasional di Indonesia.

    “Apa yang kami bangun di Batam bukan sekadar pusat data, tetapi sebuah jembatan yang menghubungkan kekuatan digital Indonesia dengan kawasan, serta mengaitkan teknologi dengan makna yang lebih besar,” ujarnya.

    NeutraDC Nxera Batam dirancang sebagai regional gateway yang menghubungkan arus data dan ekonomi digital di kawasan SIJORI (Singapura-Johor-Riau).

    “Berada di jantung kawasan SIJORI (Singapura-Johor-Riau), NeutraDC Nxera Batam akan menjadi Regional Gateway bagi arus data dan ekonomi digital Asia Tenggara. Bersama para mitra kami, Nxera dan Medco, kami membangun ekosistem yang akan memberdayakan bisnis, memperkuat komunitas, dan mendorong inovasi berkelanjutan bagi masa depan,” tambahnya.

    NeutraDC Nxera Batam juga telah meraih sertifikasi global Uptime Institute Tier III Certification of Design Documents (TCDD) yang menandakan kesiapan fasilitas ini dalam menghadirkan infrastruktur kelas dunia untuk kebutuhan hyperscaler dan enterprise global.

    “Dengan terselesaikannya struktur utama dan pencapaian sertifikasi global ini, kami semakin dekat untuk menghadirkan pusat data dengan performa dan reliabilitas tertinggi di kawasan,” tutup Indrama.

    Dalam kesempatan itu, NeutraDC Nxera Batam juga menandatangani Master Service Agreement (MSA) dengan tujuh mitra strategis sektor telekomunikasi dan ISP, yakni Permana Net, Super Sistem Group, LitUp Network Indonesia, Iforte, Telin, Matrix Nap Info, dan Moratelindo.

    Kerja sama ini menegaskan posisi NeutraDC Nxera Batam sebagai carrier-neutral data center yang menawarkan fleksibilitas dan ketahanan jaringan bagi pelanggan.

    “Kolaborasi dengan TelkomGroup melalui NeutraDC Nxera Batam merupakan langkah strategis untuk memperkuat konektivitas lintas negara dan efisiensi digital economy di Asia Tenggara,” ujar CEO Singtel’s Digital InfraCo dan Nxera, Bill Chang.

    (prf/ega)

  • Pemilik jaringan utilitas diimbau beralih ke kabel bawah tanah

    Pemilik jaringan utilitas diimbau beralih ke kabel bawah tanah

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan mengimbau para pemilik kabel udara agar segera beralih ke kabel bawah tanah guna mendukung pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).

    “Kami bekerja sama dengan BUMD serta membutuhkan dukungan dari para pemilik kabel agar mengganti kabel udara menjadi kabel tanah,” kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan Rifki Rismal saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan proses penataan kabel itu tidak berjalan mudah karena sejumlah tantangan yang dihadapi, salah satunya beberapa penyedia layanan belum siap mengganti jaringan udara mereka menjadi jaringan bawah tanah.

    “Masalah kabel semrawut memang menjadi tantangan bagi Jakarta yang tengah berupaya menjadi kota global. Karena itu, Gubernur mendorong penataan kabel dengan membangun SJUT,” ujar Rifki.

    Menurut dia, saat ini masih banyak kabel yang dibutuhkan masyarakat, seperti kabel PLN, Telkom, dan internet, yang selama ini menggunakan sistem udara.

    Namun akibatnya, tiang-tiang di jalanan tampak padat dan rimbun oleh kabel.

    Untuk wilayah Jakarta Selatan, proyek SJUT ditangani oleh BUMD, termasuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Namun, Bina Marga juga turut berperan dengan menurunkan kabel udara menjadi kabel tanah bersamaan dengan kegiatan pembangunan trotoar.

    “Kami juga mencoba merapikan atau mengepang kabel-kabel yang terlalu semrawut di titik-titik yang belum ada kegiatan penataan,” ucap Rifki.

    Sementara itu, pembangunan SJUT di 10 ruas jalan di Jakarta Selatan sudah mencapai 82 persen hingga April 2025.

    Ke-10 ruas jalan yang dibangun SJUT, yakni Jalan Mampang Prapatan, Jalan Tendean, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Cikajang, Jalan Gunawarman, Jalan Pattimura, Jalan Trunojoyodan Jalan Sultan Hasanuddin.

    SJUT merupakan sarana untuk penempatan jaringan utilitas terpadu yang terletak di bawah permukaan tanah. Kabel-kabel yang melintang di tiang dan pohon sepanjang jalan di Jakarta ditata ulang dengan meletakannya di bawah tanah.

    Di Jakarta, terdapat larangan bagi perusahaan di bidang telekomunikasi yang memasang kabel udara karena mengganggu keindahan kota. Tinggi kabel di udara seharusnya berkisar 5,1 meter, sedangkan kabel di bawah tanah aturan kedalamannya sekitar 1,2 sampai 1,5 meter.

    Aturan itu tercantum dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2020 tentang Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang merupakan program menempatkan jaringan utilitas, seperti kabel fiber optik, PLN dan sejenisnya secara terpadu di bawah permukaan tanah.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Telkom dan UNP Dorong Mahasiswa Gali Potensi Digital Lewat Program Digistar – Page 3

    Telkom dan UNP Dorong Mahasiswa Gali Potensi Digital Lewat Program Digistar – Page 3

    Program Digistar merupakan bagian dari inisiatif Employer Branding Telkom yang berfungsi sebagai wadah untuk mempersiapkan dan menarik talenta terbaik yang dibutuhkan dalam proses transformasi perusahaan.

    Sepanjang periode 2024–2025, Telkom telah melaksanakan lebih dari 30 kegiatan Digistar di berbagai perguruan tinggi ternama, termasuk Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Padang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Telkom University, BINUS University, hingga Universitas Sriwijaya.

    Tidak berhenti di kota besar, program ini juga menjangkau wilayah timur Indonesia seperti Makassar, Labuan Bajo, dan Papua melalui kolaborasi Indigo X Digistar. Hingga kini, lebih dari 4.800 peserta telah mengikuti kegiatan ini, mencakup mahasiswa, alumni, serta pencari kerja muda yang ingin mengembangkan karier di bidang digital.

    Dengan pendekatan edukatif dan kolaboratif, Digistar tidak hanya memberikan inspirasi tetapi juga membuka jalan bagi mahasiswa untuk memperluas jejaring profesional, mengasah kemampuan diri, dan menjadi bagian dari komunitas digital nasional.

  • Telkom Sabet World’s Best Employers 2025 dari Forbes

    Telkom Sabet World’s Best Employers 2025 dari Forbes

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menempati peringkat tertinggi di antara perusahaan asal Indonesia dalam daftar ‘World’s Best Employers 2025’ versi Forbes. Ini menjadi kali kelima secara berturut-turut Telkom masuk jajaran perusahaan terbaik dunia dalam hal pengelolaan sumber daya manusia dan lingkungan kerja berkelanjutan.

    Direktur Human Capital Management Telkom, Willy Saelan menyatakan kebanggaannya atas penghargaan dari Forbes sebagai pengakuan internasional atas komitmen Telkom.

    “Kembali mendapat penghargaan dari institusi internasional seperti Forbes merupakan bentuk pengakuan yang sangat berarti bagi Telkom. Kami bangga dapat berada di jajaran perusahaan terbaik dunia, yang menjadi bukti bahwa Telkom terus berada pada jalur yang tepat dalam menciptakan lingkungan kerja yang unggul, berdaya saing, dan berorientasi pada pengembangan talenta,” ujar Willy dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

    Pada daftar tahun ini, Telkom berada di posisi ke-345 dari 900 perusahaan dunia yang terpilih. Telkom juga menduduki peringkat kesembilan secara global dalam kategori telecommunication services, mengungguli sejumlah pemain besar seperti Vodafone (UK), Telenor (Norwegia), Etisalat (UEA), SingTel (Singapura), China Mobile, Telstra (Australia), dan BT Group (UK).

    Pemeringkatan World’s Best Employers disusun Forbes bersama lembaga riset pasar global Statista melalui survei terhadap lebih dari 300 ribu karyawan di 50 negara.

    Para responden menilai perusahaan berdasarkan pengembangan talenta, kesejahteraan karyawan, serta fleksibilitas kerja. Hasil survei tersebut menentukan perusahaan yang dinilai mampu membangun lingkungan kerja unggul dan inklusif di tingkat global.

    Untuk menjaga relevansi di tengah perubahan industri, Telkom menerapkan budaya kerja digital bertajuk ‘Digital Ways of Working BISA’ (Bravery, Integrity, Service Excellence, dan Agility). Pendekatan ini menekankan keberanian mengambil risiko terukur, menjunjung tinggi integritas, serta ketanggapan terhadap perubahan dengan solusi inovatif.

    “Pencapaian ini merupakan buah dari sinergi dan dedikasi seluruh karyawan TelkomGroup yang telah mendukung terciptanya lingkungan kerja positif. Dengan menerapkan Digital Ways of Working BISA, kami optimis Telkom akan terus tumbuh sebagai perusahaan yang mampu menarik dan mengembangkan talenta unggul Indonesia untuk berkarya dan berkontribusi di TelkomGroup,” tutup Willy.

    Tonton juga video “Telkom: Bangun BTS Ramah Lingkungan dari Sabang Sampai Merauke” di sini:

    (prf/ega)

  • Kolaborasi Telin, SDEC, & ITCO Niaga Kembangkan Sistem Kabel Laut ICE II

    Kolaborasi Telin, SDEC, & ITCO Niaga Kembangkan Sistem Kabel Laut ICE II

    Jakarta

    PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk bekerja sama dalam perencanaan dan pengembangan sistem kabel laut Indonesia Cable Express II (ICE II). Penandatanganan ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas digital di kawasan Regional.

    CEO Telin, Budi Satria Dharma Purba menyampaikan sebagai anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), kerja sama yang dilakukan bersama Sarawak Digital Economy Corporation Berhad (SDEC), dan ITCO Niaga Sdn Bhd (ITCO) merupakan perwujudan langkah konkret untuk mendorong digitalisasi daerah.

    “Kerjasama ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami menuju lintas daerah yang lebih terhubung dan terdigitalisasi. Dengan menghubungkan berbagai lokasi strategis di Indonesia dan memperluas jangkauan internasional ke Singapura dan Malaysia, sistem ICE II menyatukan kekuatan SDEC, ITCO, dan Telin. Bersama, kami berkomitmen untuk menghadirkan konektivitas yang andal dan tanpa hambatan, mendorong pertumbuhan berbasis data, memperkuat kolaborasi regional, serta mempercepat transformasi digital yang akan membentuk masa depan Asia Tenggara,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

    Penandatanganan nota kesepahaman yang diresmikan bersamaan dengan momentum upacara pembukaan International Digital Economy Conference Sarawak (IDECS) 2025, di Borneo Convention Centre Kuching (BCCK), Rabu (22/10) ini dilakukan oleh Chief Executive Officer Telin Budi Satria Dharma Purba, Chief Executive Officer SDEC Dato Ir. Ts. Sudarnoto Osman, dan Managing Director ITCO Anita Aqeela Hiong yang disaksikan langsung oleh Premier Sarawak Yang Terhormat Datuk Patinggi Tan Sri (Dr) Abang Haji Abdul Rahman Zohari Bin Tun Datuk Abang Haji Openg.

    Untuk diketahui, sistem ICE II merupakan jaringan kabel laut serat optik berkapasitas tinggi yang terintegrasi, dirancang untuk menghubungkan Singapura hingga Manado, serta menyediakan jalur konektivitas lanjutan menuju Asia Utara dan Amerika Serikat.

    Sistem ini juga akan memiliki sejumlah titik cabang utama yang menghubungkan lokasi strategis seperti Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, serta wilayah Kalimantan melalui Balikpapan, Kuching (Sarawak), dan Tawau (Sabah).

    Project ini dirancang untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat terhadap kapasitas transmisi berkecepatan tinggi antar pusat data (DC) regional, termasuk menghubungkan pusat data di Sarawak dengan Singapura. Dengan menghadirkan rute baru Indonesia Timur melalui Manado, sistem ICE II menawarkan alternatif dari jalur padat di Laut Cina Selatan, sehingga memperkuat ketahanan infrastruktur digital Asia Tenggara, sekaligus mendukung kebutuhan yang terus berkembang di kawasan ini terhadap teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), platform cloud, inisiatif kota pintar, serta berbagai teknologi digital baru lainnya.

    Sementara itu, Chief Executive Officer SDEC Dato Ir. Ts. Sudarnoto Osman menambahkan kesepakatan ini merupakan salah satu upaya untuk menggerakan ekonomi digital Sarawak.

    “Project ini merupakan bagian dari upaya kolaborasi untuk memperkuat konektivitas internasional Sarawak yang akan mendorong investasi di bidang AI dan Green Data Centre, serta menjadi penggerak adopsi ekonomi digital bagi masyarakat Sarawak.”

    Lebih lanjut, sistem ICE II diharapkan tidak hanya menghadirkan konektivitas yang lebih cepat dan andal bagi konsumen serta bisnis, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan inovasi, layanan digital, dan kemajuan teknologi di wilayah Sarawak dan sekitarnya.

    Dengan demikian, kolaborasi antara Telin, SDEC dan ITCO Niaga ini menjadi bukti komitmen bersama untuk memperkuat posisi Asia Tenggara dalam ekonomi digital global. Dengan peningkatan infrastruktur kabel laut yang menghubungkan kota-kota utama di Indonesia dan Malaysia Timur, ICE II akan menjadi tulang punggung pengembangan digital regional yang mendorong pertumbuhan, ketahanan, dan inovasi lintas generasi.

    (akd/ega)