Premium
7 jam yang lalu
Bisik-bisik Peminat Data Center Telkom (TLKM) NeutraDC

Premium
7 jam yang lalu
Bisik-bisik Peminat Data Center Telkom (TLKM) NeutraDC

Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis data center dalam negeri tengah dilirik banyak investor asing. Menurut Indonesia Data Center Provider (IDPRO), ini menjadi bukti nyata potensi ekonomi digital yang terus berkembang.
“Ini menunjukkan meningkatnya minat investor asing terhadap industri pusat data di Indonesia merupakan bukti nyata akan potensi ekonomi digital Indonesia yang kian berkembang. Dengan lebih dari 200 juta pengguna internet aktif, Indonesia adalah pasar terbesar di Asia Tenggara dan menjadi tujuan strategis bagi investasi pusat data global,” kata Chairman IDPro, Hendra Suryakusuma kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/12/2024).
Dalam laporan Reuters, NeutraDC diincar dua nama investor ternama BDx Data Center dan Singtel. BDx merupakan perusahaan patungan dengan Lintasarta, sementara Singtel telah menjadi pemegang saham terbesar kedua di Telkomsel setelah Telkom.
Kedua perusahaan tertarik untuk membeli saham, NeutraDC yang merupakan anak perusahaan Telkom. Reuters melaporkan rencana penjualan itu akan menaikkan valuasi perusahaan lebih dari US$1 miliar.
Proses negosiasi penjualan masih berlangsung sejak Oktober. Disebutkan Telkom berencana menjual 20%-30% saham NeutraDC.
Menurutnya, fenomena ini menjadi peluang untuk memperkuat ekosistem digital. Termasuk dalam hal infrastruktur digital yang ada di Indonesia
“Sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan industri pusat data, IDPRO melihat peluang ini sebagai momentum untuk memperkuat infrastruktur digital nasional, meningkatkan daya saing, dan memastikan kedaulatan data,” ucapnya.
Ekosistem investasi juga bisa lebih kondusif dengan kebijakan yang mendukung penyimpanan data lokal. Ini terlihat dari kajian IDPro bersama regulasi on-shoring data di sejumlah negara.
Saat ini, aturan yang berlaku di Indonesia hanya mewajibkan data publik dan data transaksi keuangan disimpan di dalam negeri.
“Kajian kami terhadap regulasi on-shoring data di negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Australia, dan Uni Eropa menunjukkan bahwa kebijakan yang mendukung penyimpanan data lokal dapat menciptakan ekosistem investasi yang lebih kondusif,” tutur Hendra.
Hendra juga menyampaikan beberapa strategi dari negara lain untuk menarik investasi asing. Misalnya, di Vietnam memiliki regulasi penyimpanan data lokal, sedangkan Malaysia memberikan insentif fiskal yang menarik dan memanfaatkan telekomunikasi yang sudah maju.
Di Eropa, pemerintah setempat memberikan standar tinggi pada perlindungan data. Dalam hal ini aturan yang berlaku di wilayah tersebut GDPR, yang meningkatkan kepercayaan global.
Hendra menjelaskan Indonesia bisa mengadopsi langkah serupa. Seperti menjamin kepastian regulasi dan hukum dan memberikan insentif investasi.
“Dengan menciptakan ekosistem yang kondusif, Indonesia dapat mengungguli negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam, yang saat ini menjadi kompetitor utama dalam menarik investasi pusat data.,” jelas dia.
(dem/dem)

Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Perseroan) Tbk. (TLKM) memperkuat posisi mereka di pasar UMKM Tanah Air dengan mendorong sejumlah program. Pada kuartal III/2024, kinerja Telkom di segmen enterprise, yang di dalamnya terdapat UMKM, mencapai Rp15,2 triliun atau naik 3,4% secara tahunan.
Telkom melalui Indibiz terus memperluas pasar di segmen UMKM. Bekerja sama dengan Digiserve dan Microsoft, perusahaan telekomunikasi pelat merah itu mendorong transformasi digital di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
OVP Enterprise Regional Management Telkom Reni Yustiani mengatakan berkolaborasi dalam memberdayakan UKM dengan memberikan pelatihan dan edukasi. Langkah ini juga menjadi upaya Telkom untuk merangkul pelanggan UKM baru, dengan memperkenalkan mereka terhadap solusi-solusi yang dimiliki perusahaan termasuk solusi Microsoft 365.
“Harapannya, peserta yang mengikuti kegiatan ini semakin lebih mengenal ekosistem solusi digital Indibiz yang dapat meningkatkan produktivitas bisnis UKM,” kata Reni, dikutip Kamis (5/12/2024).
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Presiden Direktur Digiserve Buddy Restiady menjelaskan Telkom dan Microsoft menawarkan fitur yang dirancang untuk membantu UKM memenuhi kebutuhan digital tools standar global. Dengan solusi ini, pelaku usaha dapat mengelola data lebih mudah mulai dari penyimpanan, akses, hingga penghapusan.
Selain mencetak pendapatan di enterprise, Telkom juga membukukan pendapatan sebesar Rp1,5 triliun dari bisnis data center pada kuartal III/2024. Jumlah tersebut naik 9,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,4 triliun.
Telkom memiliki total kapasitas sebesar 42 MW (megawatt)di 33 data center yang terdiri dari 28 lokasi di Indonesia dan 5 lokasi di 3 negara lainnya (Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste).
Rata-rata data center utilisasi data center tersebut sebesar 70% dari berbagai segmen pelanggan, seperti pemerintahan, perbankan, enterprise, dan international hyperscaler. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, rata-rata utilisasi tersebut belum meningkat.
“Selama periode kuartal III/2024, NeutraDC fokus pada perluasan kapasitas sebesar 18 MW di Cikarang. Data Center dan Cloud Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp1,5 triliun dan mengalami pertumbuhan 9,8% YoY,” tulis dalam info memo.
Untuk diketahui, NeutraDC merupakan nama brand dari PT Telkom Data Ekosistem, yaity anak usaha dari Telkom Indonesia yang bergerak di bidang pengelolaan pusat data.
Dalam mendukung penerapan ESG, NeutraDC menggunakan panel surya untuk mendapatkan sumber energi terbarukan.
“Kami juga terbuka untuk mengadopsi teknologi pendinginan berbasis air untuk konsumsi energi yang lebih efisien. Untuk menangkap potensi bisnis dari teknologi AI, NeutraDC dikembangkan lebih lanjut agar AI-ready,” dikutip dari info memo.

Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PT PP, PP Infra dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing
Jakarta (ANTARA) – PT PP Infrastruktur sebagai anak usaha PT PP Tbk (PTPP) melakukan penandatanganan akta jual beli saham (share purchase agreement) salah satu anak usahanya yang bergerak di bidang telekomunikasi yaitu PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).
Melalui transaksi ini, PT PP berhasil merealisasikan salah satu strategi portofolio untuk mendukung pengembangan bisnis lainnya, sedangkan Mitratel menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visinya menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.
Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP I Gede Upeksa Negara di Jakarta, Rabu, mengatakan penandatanganan ini merupakan bagian dari komitmen PT PP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
“Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PT PP, PP Infra dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing,” ujar I Gede Upeksa.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan bahwa akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar.
“Kami konsisten dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya untuk membawa Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasific,” ujar I Gede Upeksa.
Per akhir September 2024, Mitratel memiliki 39.714 kilo meter (km) fiber optik, diantaranya sebesar 56 persen aset fiber optik tercatat berada di luar pulau Jawa dan 44 persen berada di pulau Jawa.
Melalui jual beli saham ini, Mitratel akan mendapatkan tambahan jaringan fiber optik sepanjang 8.101 kilo meter (km) dan billable length sepanjang 12.524 km, sehingga total jaringan fiber yang dimiliki oleh Mitratel lebih dari 47.800 km.
“Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga di bidang fiber optik dan jasa penunjang lainnya,” ujar Teddy.
Teddy berharap aksi korporasi dapat mendukung pemerataan akses telekomunikasi bagi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur yang berkualitas untuk menyongsong era 5G di Indonesia.
Penandatanganan dokumen dilakukan oleh perwakilan dari PP Infra, YKKPP dan Mitratel, serta disaksikan oleh Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP I Gede Upeksa Negara, Direktur Strategic Portfolio Telkom Group Budi Setyawan Wijaya, jajaran direksi PP Infra dan Mitratel, serta pemangku kepentingan.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024

Jakarta, Beritasatu.com – PT PP Infrastruktur sebagai anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang bergerak dalam bidang investasi di sektor infrastruktur seperti pengolahan air bersih dan telekomunikasi melakukan penandatanganan Akta Jual Beli Saham (Share Purchase Agreement) pada salah satu anak usahanya yang bergerak di Bidang Telekomunikasi yaitu PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel). Penandatanganan ini dilakukan pada Senin (2/12/2024) di Menara Danareksa Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Plh. Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Bapak Bin Nahadi, Perwakilan Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Media Kementerian BUMN Bapak Wawan Chaerul Anwar, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Bapak Novel Arsyad beserta jajaran, Direktur Strategi Portofolio PT Telkom Indonesia Tbk Bapak Budi Setyawan Wijaya, Direktur Utama PT PP Infrastruktur Bapak Helmi Adam beserta jajaran, Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Bapak Theodorus Ardi Hartoko beserta jajaran.
PT UMT merupakan anak usaha dari PT PP Infrastruktur yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi, menyediakan layanan dan solusi inovatif untuk mendukung kebutuhan industri komunikasi di Indonesia. Keberhasilan PT PP Infrastruktur telah dibuktikan dengan dilakukannya aksi jual beli saham oleh salah satu raksasa di bidang telekomunikasi, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dengan melalui proses beauty contest. Jual Beli Saham PT UMT ini memiliki nilai sebesar Rp 650 miliar.
Melalui keberhasilan ini, PTPP telah merealisasikan salah satu strategi portofolio dalam rangka mendukung pengembangan bisnis lainnya. Sebaliknya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visi nya menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.
Dalam kata sambutannya, Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP I Gede Upeksa Negara menyatakan bahwa aksi korporasi ini merupakah langkah strategis yang penting bagi kedua belah pihak.
“Penandatanganan akta jual beli saham yang kita saksikan hari ini merupakan langkah strategis yang sangat penting, tidak hanya bagi masing-masing pihak yang terlibat, tetapi juga bagi perkembangan industri infrastruktur telekomunikasi di Indonesia,” kata Gede.
Proses pelepasan saham UMT dilakukan secara bisnis komersial, diawali dengan penunjukan PT Indonesia Infratructure Finance (IIF) sebagai financial advisor dan terbuka untuk umum. Dari beberapa perusahaan yang menyatakan minatnya, terpilih 1 BUMN, 2 perusahaan swasta nasional dan 1 perusahaan asing yang mengikuti beauty contest.
“Sebagai salah satu pelaku utama di sektor konstruksi dan investasi, PTPP memandang transaksi ini sebagai wujud nyata keseriusan perusahaan dalam mendukung perkembangan industri infrastruktur telekomunikasi. Selain itu, hal ini juga sejalan dengan upaya kami dalam memperkuat portofolio perusahaan untuk mendukung core business kami secara lebih terintegrasi,” ucap Gede.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko yang menjelaskan bahwa akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar.
“Konsistensi kami dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya akan membawa Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasific,” ujarnya.
Penandatanganan ini adalah bagian dari komitmen PTPP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PTPP, PT PP Infrastruktur dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Telkom Indonesia, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel resmi mengakuisisi aset fiber optik milik PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) dengan nilai transaksi Rp645,45 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (4/12/2024), Mitratel mengambil alih kepemilikan PT Ultra Mandiri Telekomunikasi dari tangan PT PP Infrastruktur, yang berstatus sebagai entitas anak PTPP.
Mitratel secara rinci mengambil alih 42.570 lembar saham kepemilikan PT Infrastruktur di PT Ultra Mandiri Telekomunikasi atau setara Rp645,45 miliar.
Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto menyampaikan bahwa transaksi itu dilakukan sebagai upaya perseroan untuk kembali ke bisnis intinya dengan melakukan klasterisasi portofolio PT PP Infrastruktur.
“Dalam rangka memperkuat bisnis utamanya [PP Infrastruktur] pada sektor air atau SPAM dan merampingkan portofolio investasi untuk mencapai keberlanjutan usaha,” tutur Agus melalui keterbukaan informasi.
PT Ultra Mandiri Telekomunikasi merupakan perusahaan yang berfokus pada penyediaan infrastruktur telekomunikasi, khususnya fiber optik.
PTPP diketahui telah menjajakan Ultra Mandiri Telekomunikasi sejak jauh-jauh hari. Perusahaan yang beroperasi sejak 2019 ini tercatat memiliki aset senilai Rp352,66 miliar, dengan pendapatan Rp73,97 miliar hingga kuartal III/2024.
Selain Ultra mandiri Telekomunikasi, perseroan juga berencana melepas 48% kepemilikan sahamnya di PT PP Infrastruktur, PT PP Semarang Demak sebesar 24,10%, dan PT Celebes Railway Indonesia 47,81%.
Agus sempat menuturkan bahwa divestasi aset merupakan salah satu strategi perseroan untuk mengurangi beban utang jangka panjang perseroan.
Pada tahun ini, nilai divestasi dibidik sebesar Rp1 triliun dengan proporsi penjualan di sektor infrastruktur sebesar 63% dan aset berwujud mencapai 37%.
“[Penurunan utang] juga ditempuh melalui mekanisme pembukuan yang dikonsolidasikan dari beberapa anak perusahaan, sehingga terkait dengan utang ini tidak membebani balance sheet dari PTPP,” tutur Agus.
Head Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai divestasi yang ditempuh PTPP memang menjadi opsi menarik untuk mendapatkan dana segar secara cepat, sekaligus mengurangi beban utang yang dipikul perusahaan.
Secara umum, lanjutnya, investor bakal merespons positif aksi divestasi jika dilakukan dengan tujuan yang jelas dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
“Namun, jika divestasi dilakukan terlalu sering atau dengan harga yang tidak wajar, investor dapat khawatir terhadap kinerja perusahaan jangka panjang,” kata Sukarno.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Jakarta: Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diberikan edukasi serta memberdayakan pelaku usaha agar dapat meningkatkan produktivitas dan kolaborasi bisnis melalui solusi Microsoft 365 yang kini hadir dalam ekosistem Indibiz.
Terkait itu, Indibiz, ekosistem solusi digital dari Telkom Indonesia bersama Digiserve dan Microsoft menggelar acara bertajuk “Microsoft 365 Solutions for SME” yang dihadiri oleh pelanggan UKM dari berbagai sektor. Tujuannya, untuk mendorong transformasi digital di sektor UKM.
OVP Enterprise Regional Management Telkom, Reni Yustiani menguraikan, acara kolaboratif tersebut menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi, belajar, dan menjalin kolaborasi yang lebih erat. Selain presentasi dan demonstrasi produk, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan para ahli dari Indibiz, Digiserve, dan Microsoft.
“Program ini sebagai bentuk komitmen kami memberikan edukasi dan memberdayakan pelaku usaha agar dapat meningkatkan produktivitas dan kolaborasi bisnis melalui solusi Microsoft 365 yang kini hadir dalam ekosistem Indibiz. Harapannya, peserta yang mengikuti kegiatan ini semakin lebih mengenal ekosistem solusi digital Indibiz yang dapat meningkatkan produktivitas bisnis UKM,” jelas Reni, dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Desember 2024.
Microsoft 365 hadir dengan fitur keamanan tingkat lanjut yang dirancang untuk membantu UKM memenuhi kebutuhan ini, seperti Multi-Factor Authentication (MFA), Data Loss Prevention (DLP), dan Identity and Access Management. Riset dari Forrester juga menegaskan bahwa implementasi Microsoft 365 mampu meningkatkan produktivitas hingga 15 persen melalui antarmuka yang intuitif.
Efisiensi waktu penyelesaian masalah IT hingga 75 persen berkat alat-alat terintegrasi, serta penghematan hingga 35 persen per pengguna dengan mengkonsolidasikan berbagai solusi teknologi ke dalam satu platform yang efisien.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu peserta mengaku tercerahkan atas inovasi dan solusi digital yang Indibiz hadirkan dalam ekosistemnya.
“Senang sekali bisa mengikuti program edukasi implementasi Microsoft 365 dari Indibiz dan Digiserve ini. Saya jadi lebih mengetahui manfaat dan benefit untuk usaha yang saya jalani agar lebih produktif dan efisien, dan juga tentang UU PDP,” tambah IT Manager dari Smailing Tour & Travel, Soleh.
Tantangan UKM
Soleh juga mengamini tantangan yang besar bagi UKM agar tetap kuat fundamental bisnis dan bisa berdaya saing global adalah dengan memanfaatkan teknologi digital. Bagi Soleh, transformasi digital UKM bukan lagi sebuah pilihan, tapi keharusan.
“Saya berharap dengan memanfaatkan solusi digital yang Indibiz hadirkan ini, akses pasar kami lebih luas lagi dan membantu meningkatkan produktivitas bisnis, dan juga lebih mengetahui bagaimana caranya melindungi data perusahaan maupun customer kami,” kata Soleh.
Pelaksana Tugas (PLT) Presiden Direktur Digiserve Buddy Restiady, menjelaskan, semua fitur ini dirancang untuk membantu UKM memenuhi kebutuhan digital tools standar global. Dengan solusi ini, pelaku usaha dapat mengelola data lebih mudah mulai dari penyimpanan, akses, hingga penghapusan.
Microsoft 365 tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menawarkan solusi hemat biaya bagi UKM untuk mengelola dan mengembangkan bisnis mereka dengan perlindungan yang maksimal.
“Fundamental bisnis yang baik adalah fondasi awal bagi keberlanjutan usaha. Dengan solusi digital ini, kami ingin memastikan pelanggan kami dapat menjalankan bisnis tanpa rasa khawatir, sehingga mereka dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti pertumbuhan dan inovasi,” tambah Buddy.
Dengan solusi teknologi yang canggih, pelaku UKM diharapkan dapat memaksimalkan produktivitas, meningkatkan daya saing, serta menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Kolaborasi transformasi digital adalah kunci untuk menciptakan peluang di masa depan dan membantu mewujudkan harapan bagi pelaku bisnis yang lebih cerah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AHL)

Jakarta, CNBC Indonesia – NeutraDC, perusahaan data center anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., nilainya dikabarkan telah melampaui US$ 1 miliar.
Reuters melaporkan bahwa valuasi tersebut berasal dari proses negosiasi penjualan sebagian saham NeutraDC yang sudah berlangsung sejak Oktober. Telkom disebut berencana menjual 20%-30% saham NeutraDC di harga yang akan mengangkat valuasi NeutraDC menembus US$ 1 miliar (sekitar Rp 16 triliun).
Singtel dan BDx Data Centers disebut sebagai pihak yang tertarik menjadi pemegang saham minoritas di NeutraDC. Singtel saat ini adalah pemegang saham terbesar kedua di Telkomsel, setelah Telkom. Adapun, BDx telah membentuk bisnis patungan dengan Lintasarta, anak usaha PT Indosat Tbk.
NeutraDC adalah salah satu unit usaha Telkom dengan pertumbuhan yang kuat. Perusahaan berencana meningkatkan kapasitas data center mereka dari sekitar 60 MW pada 2024 menjadi 500 MW pada 2028.
SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Ahmad Reza belum mau berkomentar saat dihubungi oleh CNBC Indonesia.
Pada Juni, Telkom mengumumkan penambahan penyertaan modal sebesar Rp1,62 triliun kepada anak usaha, yakni PT Telkom Data Ekosistem (TDE) atau NeutraDC.
“Sehingga TDE dapat menjadi market leader untuk bisnis data center khususnya di Indonesia melalui ekspansi kapasitas data center TDE di domestik,” kata Andri dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat, (7/6/2024).
Salah satu unit bisnis NeutraDC yang tumbuh pesat adalah ekspansi pembukaan data center di kota tier 2 dan tier 3 di seluruh Indonesia.
“[Ada] 26-27 data center tier 2 dan 3 hampir di semua provinsi. Menjadi hot selling ketika diresmikan banyak yang pakai,” kata Direktur Utama Ririek Ardiansyah tahun lalu dalam Profit CNBC Indonesia.
(dem/dem)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5033962/original/011462100_1733230759-Microsoft_365.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta – Indibiz bersama Digiserve dan Microsoft menggelar acara ‘Microsoft 365 Solutions for SME’ yang dihadiri oleh pelanggan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari berbagai sektor.
OVP Enterprise Regional Management Telkom, Reni Yustiani, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen untuk memberdayakan UKM.
“Acara ini bukan hanya sekadar presentasi, tetapi juga menjadi ruang bagi para pelaku UKM untuk berdiskusi, belajar, dan menjalin kolaborasi yang lebih erat,” ujar Reni melalui keterangannya, Selasa (3/12/2024).
Para peserta tidak hanya mendapatkan pemaparan mengenai fitur-fitur menarik dari Microsoft 365, tetapi juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para ahli dari Indibiz, Digiserve, dan Microsoft.
Hal ini memungkinkan para pelaku UKM untuk mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan dan kendala yang mereka hadapi dalam menjalankan bisnis.
“Dengan hadirnya Microsoft 365 dalam ekosistem Indibiz, kami berharap para pelaku UKM dapat meningkatkan produktivitas dan kolaborasi bisnis mereka,” Reni menambahkan.
Microsoft 365 hadir dengan fitur keamanan tingkat lanjut yang dirancang untuk membantu UKM memenuhi kebutuhan seperti Multi-Factor Authentication (MFA), Data Loss Prevention (DLP), dan Identity and Access Management.

TRIBUNJATIM.COM – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menggelar Seminar Internasional bertema “Strategi Industrialisasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045” di Hotel Sheraton pada 2-3 Desember 2024.
Kegiatan yang menjadi rangkaian pembuka sebelum Kongres PII ke XXIII di Yogyakarta ini turut menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi dari dalam dan luar negeri.
Mererka hadir untuk membahas isu-isu strategis, seperti industrialisasi ramah lingkungan, efisiensi energi, dan transformasi berbasis teknologi.
Ketua Umum PII, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, ST., M.Eng.Sc., IPU., ACPE., APEC Eng, menyatakan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Seminar ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis bagi pembangunan industri yang berkelanjutan. Ini adalah kontribusi nyata insinyur Indonesia dalam mendukung transformasi menuju negara maju,” ujar Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, ST., M.Eng.Sc., IPU., ACPE., APEC Eng, dalam sambutan pembukanya.
Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si., Menteri Perindustrian RI, didapuk sebagai pembicara kunci bersama Wakil Ketua Umum PII, Dr. Ir. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing MBA., IPU., dan Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir.
Seminar ini juga menggelar lima diskusi panel yang membahas berbagai sektor strategis, termasuk manufaktur, energi, dan transportasi.
“Kita harus memastikan bahwa industri nasional siap menghadapi tantangan global, termasuk transisi energi dan digitalisasi. Kolaborasi adalah kuncinya,” kata Dr. Danis.
Setelah seminar ditutup, para peserta akan melanjutkan perjalanan bersama menuju Yogyakarta untuk mengikuti Kongres PII ke XXIII.
Kongres ini menjadi momen bersejarah dengan pergantian kepemimpinan PII. Dr. Ir. Ilham Akbar Habibie, MBA., IPU., ditetapkan sebagai Ketua Umum PII periode 2024-2027, menggantikan Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, ST., M.Eng.Sc., IPU., ACPE., APEC Eng,
Kongres juga akan memilih Wakil Ketua Umum yang akan menjabat sebagai Ketua Umum PII periode 2027-2030, demikian ujar Ketua Umum PII pada pembukaan acara Seminar.
“Pergantian kepemimpinan adalah bagian penting dari dinamika organisasi. Ini memastikan PII terus relevan dan progresif dalam mendukung pembangunan bangsa,” ujar Dr. Danis.
Rumusan hasil seminar di Surabaya akan dijadikan rekomendasi strategis dalam Kongres PII ke XXIII. Dengan dukungan dari berbagai pihak, rekomendasi ini diharapkan menjadi panduan bagi pembangunan industri yang berkelanjutan dan mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.(*)