Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani Indonesia: Stok Melimpah dan Distribusi Mudah
Tim Redaksi
KLATEN, KOMPAS.com
–
Pupuk Indonesia
berkomitmen mendukung program swasembada pangan yang ditargetkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo pada 2027.
Dukungan ini diwujudkan dengan menjamin ketersediaan
pupuk bersubsidi
serta kemudahan dalam penyalurannya kepada petani.
“Harapan kami stok selalu tersedia. Petani tidak kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Tentunya program ketahanan pangan, swasembada pangan itu harus bisa tercapai,” ujar Senior Manager Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Antonius Yudi Kristiyanto, saat ditemui di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Lini III Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis (9/1/2025).
Saat ini, stok pupuk bersubsidi di Gudang Lini III Klaten mencapai 3.500 ton, yang merupakan 210 persen dari ketentuan kebutuhan untuk Januari 2025.
Sementara, kapasitas gudang tersebut adalah 7.000 ton.
“Ini untuk melayani wilayah Klaten dan sebagian Boyolali,” ungkap dia.
Antonius menjelaskan bahwa gudang tersebut melayani pendistribusian pupuk bersubsidi ke 153 kios di wilayah Klaten dan Boyolali.
“Sudah dipermudah untuk penebusan pupuk bersubsidi saat ini,” katanya.
KOMPAS.com/Labib Zamani Senior Manager Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Antonius Yudi Kristiyanto mengecek stok pupuk bersubsidi di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Lini III Klaten, Jawa Tengah, Kamis (9/1/2025).
Petani dapat menebus pupuk bersubsidi di kios-kios tersebut dengan menggunakan KTP, asalkan mereka terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen penyuluhan pertanian (Simluhtan).
“Cukup menunjukkan KTP untuk bisa menebus pupuk bersubsidi,” tambahnya.
Ada sembilan komoditas pangan yang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao, tebu, dan kopi.
Alokasi pupuk bersubsidi yang disalurkan meliputi urea, NPK, dan pupuk organik.
Harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi 2025 tetap sama seperti tahun lalu, yaitu urea Rp 2.250 per kilogram, NPK Rp 2.300 per kilogram, dan pupuk organik Rp 800 per kilogram.
Antonius juga mengungkapkan bahwa realisasi pupuk bersubsidi 2024 untuk wilayah Jawa Tengah mencapai sekitar 73 persen, sedangkan di wilayah Klaten sekitar 85 persen.
“Jadi serapan pupuk bersubsidi terhadap alokasi yang 9,5 juta itu masih tersisa. Tahun ini kami berharap yang kami sediakan dan dialokasikan bisa maksimal terserap melebihi tahun lalu,” ujarnya.
“Kami sebagai operator yang ditugaskan siap menyalurkan pupuk bersubsidi yang sudah ditentukan pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Pertanian. Apa pun nanti kebijakannya kita akan mengikuti. Yang jelas kami siap menyiapkan pupuknya dan mengikuti ketentuannya,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana, Prasarana, Penyuluhan, dan Pengembangan Usaha Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Erni Kusumawati, menyampaikan bahwa ada 80.927 petani di Klaten yang diusulkan mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi dengan luas tanam mencapai 101.364 hektar.
“Usulan kita kemarin untuk Urea 26.165 ton, NPK 26.657 ton. Tapi untuk realisasi alokasi Urea kita hanya mendapatkan 22.500 ton, dan NPK-nya 16.250 ton,” kata Erni.
Pihaknya mengingatkan para petani untuk menebus dan memanfaatkan alokasi pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan.
“Kami menyampaikan kepada teman-teman PPL dan juga petani untuk menebus sesuai dengan kebutuhannya, sesuai dengan rekomendasi yang sudah disampaikan PPL ke petani. Jangan berlebih penggunaannya,” ungkapnya.
“Jika petani tidak memiliki kartu tani, mereka bisa menebus dengan KTP, tetapi syaratnya tetap harus terdaftar dalam kelompok dan masuk dalam e-RDKK,” tambahnya.
Lebih lanjut, Erni menyampaikan luas baku sawah di Klaten sekarang sebanyak 30.680 hektar.
“Target tanamnya memang untuk padi saja. Kita memang sekarang target di 2025 lumayan tinggi 91.000 luas tanam. Harapan kami dengan target yang tinggi itu nanti kebutuhan pupuk khususnya untuk tanamam padi itu nanti bisa tersalurlan semua,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
BUMN: PT Pupuk Indonesia
-
/data/photo/2025/01/09/677ffabe2a659.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani Indonesia: Stok Melimpah dan Distribusi Mudah Regional 15 Januari 2025
-

Penyederhanaan Regulasi Distribusi, Mudahkan Petani Sumsel Tebus Pupuk Bersubsidi
Palembang, Beritasatu.com – Petani di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan (Selatan) sudah bisa menebus pupuk bersubsidi sejak awal tahun 2025. Hal ini dapat terwujud usai Pemerintah berhasil menyederhanakan regulasi pendistribusian dalam rangka menjalankan asta cita Presiden Prabowo Subianto tentang swasembada pangan. Guna mendukung swasembada pangan, PT Pupuk Indonesia (Persero) per 10 Januari 2025 menyiapkan pupuk bersubsidi nasional sebanyak 1,587 juta ton.
“Dapat kami laporkan, stok pupuk nasional pada saat ini ada 1,5 juta ton. Untuk Sumatera Selatan, stok juga cukup banyak,” ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025, Senin (13/1/2025).
Adapun stok nasional tersebut terdiri dari pupuk NPK 980 ribu ton dan pupuk Urea 607 juta ton. Sementara khusus persediaan pupuk bersubsidi di Sumatera Selatan sebanyak 24.590 ton, yaitu 9.111 ton pupuk Urea, 15.460 ton pupuk NPK Phonska, 4 ton NPK Kakao, dan 15 ton pupuk Organik.
“Di Sumatera Selatan ada pabrik PUSRI (Pupuk Sriwidjaja Palembang, Red). Dan kalau memang diperlukan tambahan sepanjang alokasinya tersedia kami akan salurkan,” tutur Rahmad.
Ia memastikan, Pupuk Indonesia melakukan monitoring harian stok pupuk sampai gudang penyangga Lini III atau yang berada di Kabupaten/Kota. Untuk itu ia berharap stok tersebut dioptimalkan petani dalam rangka mendukung program percepatan swasembada pangan yang ditarget Pemerintah tahun 2027.
Adapun realisasi penyaluran pupuk bersubsidi secara nasional hingga 10 Januari 2025 sebesar 165.688 ton, atau 1,73 persen dibandingkan dengan alokasi Pemerintah sebesar 9,55 juta ton. Sementara realisasi penyaluran pupuk bersubsidi wilayah Sumatera Selatan sendiri sebanyak 6.052 ton untuk semua jenis pupuk bersubsidi. Serapan ini mencapai 2,1 persen dari alokasi yang disiapkan oleh Pemerintah.
“Serapan pupuk bersubsidi Sumatera Selatan tahun 2024 sebesar 262.199 ton, alokasi 2025 dinaikkan menjadi 294.079 ton. Alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 sudah lebih tinggi dibandingkan serapan tahun 2024,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengapresiasi kegiatan penebusan pupuk bersubsidi yang sudah dapat dilakukan pada awal tahun 2025. Menurut dia, Pemerintah telah menyederhanakan peraturan penyaluran pupuk bersubsidi. Sehingga pupuk bersubsidi mulai 1 Januari sudah tersedia di kios-kios.
“Jumlahnya (alokasinya, Red) sudah naik 9,5 juta ton, distribusinya sudah dipangkas dan disederhanakan, waktu urusan administrasinya sudah dipercepat,” tandasnya.
Wamentan menegaskan, bagi petani yang belum terdata dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (e-RDKK) segera mendaftarkan diri melalui kelompok tani atau Penyuluh. Sehingga dapat segera masuk ke dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN).
“Data ini (penerima pupuk bersubsidi, Red) sumbernya dari kelompok tani, gapoktan (gabungan kelompok tani), dan Penyuluh. Jika masih ada yang belum terdaftar masih bisa direvisi,” pungkasnya.
-

Pupuk Indonesia Tunggu Keputusan Final HGBT, Kunci Efisiensi Industri
Bisnis.com, JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) menantikan kebijakan perpanjangan harga gas bumi tertentu (HGBT) yang disebut merupakan salah satu kunci efisiensi produksi pupuk nasional.
Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan pihaknya menunggu penyesuaian kebijakan yang dilakukan pemerintah, sekaligus berupaya berkoordinasi melakukan masukan untuk merumuskan kebijakan yang tepat.
“Saat ini Pupuk Indonesia masih menunggu keputusan final dari pemerintah yang berencana melakukan penyesuaian terkait kebijakan HGBT tahun 2025,” kata Wijaya kepada Bisnis, Minggu (12/1/2025).
Perusahaan plat merah itu mengungkap bahwa fluktuasi harga gas serta kepastian pasokan gas tentunya mempengaruhi biaya produksi dan keberlanjutan operasional pabrik.
Apalagi, gas bumi merupakan bahan baku utama dalam produksi pupuk berbasis nitrogen, seperti urea, yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Oleh karena itu, kebijakan HGBT menjadi sangat krusial untuk memastikan efisiensi produksi pupuk sekaligus menjaga keterjangkauan harga pupuk bagi petani, serta menjaga daya saing industri,” tuturnya.
Sebagai informasi, HGBT merupakan kebijakan pemerintah untuk menetapkan harga gas bumi yang lebih murah untuk beberapa sektor industri. Kebijakan yang diberlakukan sejak 2020 untuk tujuh sektor industri dengan harga gas sebesar US$6 per MMBtu itu telah berakhir pada 31 Desember 2024.
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya masih memperhitungkan harga di tingkat hulu serta penetapan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa atau toll fee.
“Kami ini ingin memastikan bahwa gasnya itu ter-deliver kepada konsumen dengan harga yang baik,” kata Dadan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (11/1/2025).
Dadan pun mengaku ingin memastikan kecukupan penerimaan negara dan ketersediaan gas sebelum melanjutkan program HGBT.
Dia pun mengatakan pada program HGBT 2024, sebanyak 258 perusahaan dari tujuh sektor industri telah menjadi pelanggan. Dadan pun mengaku akan melakukan review kepada 258 perusahaan tersebut apakah masih layak mendapatkan HGBT atau tidak.
Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa Kementerian Perindustrian mengusulkan memperluas sektor industri penerima HGBT. Kendati, Dadan menyebut usulan itu perlu didiskusikan dengan Presiden Prabowo Subianto.
-

Stok Tersedia Tidak Ada Hambatan di Musim Tanam
Serang, Beritasatu.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok pupuk bersubsidi di Provinsi Banten tersedia sehingga tidak ada hambatan dalam menghadapi musim tanam. Hal ini disampaikan Menko Pangan saat mengunjungi Gudang Lini III Sumurpecung, Kota Serang, usai Rapat Koordinator Bidang Pangan di Pendopo Gubernur Banteng, Jumat (10/1/2025).
“Ketika melihat pemaparan dari pupuk (Pupuk Indonesia, Red), sistem distribusinya, pergudangannya, angkutannya, saya kira aman. Secara umum, tanggal 10 Januari, barang sudah banyak, sehingga tidak akan ada hambatan pupuk di musim tanam,” ujar Menko Pangan di hadapan awak media.
Ia pun mengapresiasi kerja keras Pupuk Indonesia dalam mempersiapkan stok pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia sesuai dengan regulasi yang ditentukan. Dengan dukungan banyak stakeholder, termasuk Pupuk Indonesia, Menko Pangan semakin optimistis target swasembada pangan tercapai di tahun 2027.
“Saya tambah PD (Percaya Diri), tambah yakin, kita tidak akan impor beras lagi, tidak perlu menunggu lama, karena semangatnya sudah sama. Terima kasih Pak Dirut Pupuk Indonesia, saya apresiasi kerja keras Bapak. Semangatnya kita percepatan swasembada pangan tahun 2027,” tandas Menko Pangan.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menambahkan bahwa, gudang yang dikunjungi Menko Pangan merupakan salah satu gudang Pupuk Indonesia yang ada di Banten. Khusus di Provinsi Banten, Pupuk Indonesia memiliki sebanyak delapan gudang, 14 distributor, 441 kios pengecer, 11 sebelas petugas lapangan untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi di Provinsi Banten lancar sesuai amanah Pemerintah.
“Gudang ini berkapasitas 8.000 ton, isinya penuh, stoknya cukup. Jadi tidak hanya sistemnya bagus, tapi stoknya juga ada. Bagi petani yang mau menebus, kita siap melayani,” tandas Rahmad.
Adapun stok pupuk bersubsidi di Provinsi Banten per tanggal 9 Januari 2025 mencapai 14.155 ton. Rinciannya pupuk Urea sebanyak 9.962,9 ton, stok ini lima kali lebih banyak atau 501 persen dari ketentuan minimum yang diatur Pemerintah sebanyak 1.989,4 ton. Berikutnya pupuk NPK sebesar 4.032,1 ton atau 310 persen dari syarat minimal 1.300,3 ton, dan pupuk organik 160 ton.
Rahmad juga mengungkapkan, keberhasilan Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi sejak awal tahun merupakan dukungan banyak pihak, mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian BUMN Republik Indonesia.
“Hasilnya sangat luar biasa, tanggal 1 Januari, petani di seluruh Indonesia sudah bisa menebus. Ini sudah kita buktikan, kalau berkolaborasi, satu visi kita bisa jalan,” ujarnya.
Terakhir ia juga mendorong petani di Indonesia untuk mengoptimalkan stok pupuk bersubsidi yang telah disiapkan. Adapun realisasi penebusan pupuk bersubsidi di Banten per tanggal 8 Januari 2025 untuk pupuk Urea mencapai 1.923,5 ton, NPK sebanyak 1.541 ton, serta organik 5 ton.
“Pupuk Indonesia juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk optimalisasi penebusan pupuk bersubsidi melalui sejumlah program. Kami berharap petani bisa mengoptimalkan stok ini untuk mendukung percepatan swasembada pangan,” pungkasnya.
-
/data/photo/2025/01/10/67810af25ddd9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cek Gudang Pupuk, Menko Pangan Zulkifli Hasan Pastikan Stok Aman, Harga Tak Naik Regional 10 Januari 2025
Cek Gudang Pupuk, Menko Pangan Zulkifli Hasan Pastikan Stok Aman, Harga Tak Naik
Tim Redaksi
SERANG, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Pangan
Zulkifli Hasan
memastikan
distribusi pupuk
di Provinsi Banten aman menjelang musim tanam.
Hal itu disampaikan Zulkifli Hasan saat mengecek gudang pupuk urea Lini III Sumurpecung PT
Pupuk Indonesia
, Kota Serang, Banten, Jumat (10/1/2025).
“Secara umum, baru tanggal 10 Januari barang (pupuk) sudah kaya begini (stok pupuk masih banyak). Jadi, tidak akan ada hambatan lagi soal pupuk untuk musim tanam,” kata Zulkifli kepada wartawan di Serang, Jumat.
Zulkifli juga memastikan tidak ada kenaikan harga pupuk subsidi untuk para petani.
Namun, di lapangan, ada petani yang membutuhkan biaya angkut dan transportasi dari kios ke desanya saja.
Lebih lanjut, Zulkifli menegaskan dalam mendukung
Swasembada Pangan 2027
, Pemerintah RI sudah sepakat tidak akan mengimpor sejumlah bahan pangan tahun ini.
“Ternyata kita ini sangat bisa, tadi sudah mengumumkan harga beras dunia anjlok, tetapi kita sudah larang. Bayangkan tahun lalu kita impornya mungkin 4 juta ton, sekarang kita tidak impor lagi, sekarang gantian mereka teriak-teriak,” ujar dia.
“Ini kehormatan Merah Putih, kehormatan kita, dan tentu ketahanan pangan itu memang harus kita hasilkan sendiri,” sambung Zulkifli.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan gudang di Banten memiliki kapasitas 8.000 ton.
“Stoknya cukup, jadi tidak hanya sistemnya bagus, tetapi stoknya juga ada bagi petani yang mau menebus sudah bisa,” kata Rahmad.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.




