BUMN: PT Pupuk Indonesia

  • Stok sembilan pangan pokok aman untuk operasi pasar Ramadhan

    Stok sembilan pangan pokok aman untuk operasi pasar Ramadhan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mentan: Stok sembilan pangan pokok aman untuk operasi pasar Ramadhan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 19 Februari 2025 – 18:35 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini stok sembilan bahan pangan pokok dalam keadaan aman untuk memasok operasi pasar menjelang bulan suci Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 2025.

    “Kita simpulkan, stok bahan pangan sembilan bahan pokok cukup, bahkan lebih dari cukup,” kata Mentan seusai Rapat Koordinasi Terbatas Ketersediaan Bahan Pangan Pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025 di Jakarta, Rabu.

    Mentan menyampaikan bahwa ketersediaan atau stok bahan pangan pokok seperti komoditas beras saat ini dalam kondisi yang aman dan siap digunakan untuk mendukung operasi pasar.

    Selain itu, Mentan mengaku bahwa saat ini kondisi harga beras dalam kondisi yang relatif stabil di seluruh Indonesia. Meski begitu, dia tidak menyebutkan secara detail harga beras di pasaran saat ini.

    “Khusus beras, stok kita ada di Bulog, ini termasuk sangat tinggi 2 juta ton. Dan harga masih stabil sehingga kita belum operasi pasar,” ujar Mentan.

    Mentan menyebutkan sejumlah bahan pangan pokok selain beras yang dalam kondisi aman di antaranya gula, minyak goreng, bawang merah telur ayam ras, dan daging ayam. Kendati demikian, Amran tidak menyebutkan secara rinci jumlah stok pangan tersebut.

    “Sembilan pangan pokok itu di antaranya daging, gula, minyak goreng, beras, bawang merah, bawang putih, telur ayam, dan seterusnya,” tutur Mentan.

    Dalam kesempatan itu, Mentan juga menegaskan, apabila ada pengusaha yang melakukan penjualan pangan pokok di atas ketetapan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, makan akan segera dilakukan penyegelan.

    Amran mengatakan bahwa apabila ditemukan pengusaha menjual pangan pokok di atas HET, maka ditindak oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

    Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak main-main, perusahaan yang melanggar terancam disegel dan dibekukan izinnya.

    Diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi hingga sejumlah asosiasi pangan melakukan rapat koordinasi persiapan operasi pasar jelang Ramadhan 2025.

    Rapat itu juga diikuti Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya, Badan Pusat Statistik, PT Pos Indonesia, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

    Selain itu, BUMN bidang pangan lainnya seperti ID FOOD, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Kemudian asosiasi di bidang pangan seperti Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) dan asosiasi lainnya.

    Kemudian, rapat itu juga diikuti dinas yang membidangi pangan dan perdagangan di tingkat pemerintah kabupaten/kota hingga provinsi di seluruh Indonesia secara daring.

    Sumber : Antara

  • Pupuk Indonesia Bawa Produk Lokal ke Panggung Dunia – Page 3

    Pupuk Indonesia Bawa Produk Lokal ke Panggung Dunia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama seluruh anak perusahaan berkomitmen mendukung program pemerintah dan Kementerian BUMN dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) nasional. Salah satu bukti nyata dari komitmen ini adalah keberhasilan Rumah Kain, produsen kain khas Palembang, yang berhasil naik kelas melalui program pendampingan dari Pupuk Indonesia Grup.

    Dukungan ini sejalan dengan visi Pupuk Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai BUMN yang tidak hanya berfokus pada sektor pangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dalam memberdayakan UMKM.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menuturkan sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut ambil bagian dalam mengembangkan sektor UMKM nasional. Dia meyakini pengembangan sektor UMKM pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara nasional.

    “Pupuk Indonesia percaya bahwa tanggung jawab kami tidak hanya menyuburkan bumi, tetapi juga memupuk jiwa kewirausahaan bangsa. Kami berkomitmen mengoptimalkan peran sebagai BUMN untuk memberdayakan UMKM agar mampu mengembangkan potensi dan menciptakan peluang usaha yang lebih luas. Melalui pendampingan UMKM, kami ingin warisan budaya lokal, seperti songket Palembang, dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan budaya Indonesia,” kata Rahmad Pribadi saat mengunjungi kantor Pusri di Palembang pada Rabu, (19/2/2025).

    Rumah Kain didirikan pada 2011 oleh Ramaini, seorang pengrajin yang jatuh cinta pada keindahan kain tradisional khas Palembang seperti Songket dan Jumputan. Namun pada awal pendirian, Ramaini harus menghadapi sulitnya mendapatkan akses permodalan sehingga proses produksi yang dilakukan masih berasal dari pinjaman rekanan.

    Pada 2013, Rumah Kain akhirnya bergabung dengan program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, salah satu anak usaha Pupuk Indonesia. Lewat pendampingan itu, Rumah Kain mendapatkan akses yang lebih luas dalam pengembangan bisnisnya.

    Tak hanya modal, PUMK Pusri menyediakan pendampingan bisnis, pelatihan strategi pemasaran, hingga legalitas usaha sehingga menjadikan Rumah Kain lebih siap menghadapi persaingan.

     

  • Bos Pupuk Indonesia Beberkan Adopsi AI di Sektor Pertanian

    Bos Pupuk Indonesia Beberkan Adopsi AI di Sektor Pertanian

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menunjang kegiatan produksi hingga distribusi guna meningkatkan efisiensi.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan adopsi teknologi saat ini bukan hanya sebuah opsi, tetapi telah menjadi kewajiban. Tak terkecuali pemanfaatan teknologi AI bagi perusahaan pupuk dari sisi manufaktur hingga distribusi.

    “Dalam konteks efisiensi ini, maksudnya kita menggunakan teknologi, dari produksi sampai end customer,” kata Rahmad dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Conference, dikutip Selasa (18/2/2025).

    Dia menambahkan bidang pertanian seringkali dianggap minim dalam adopsi teknologi. Namun, dalam situasi disrupsi, semua perusahaan yang berkaitan dengan pertanian harus beradaptasi.

    Menurutnya, adopsi teknologi ini menjadi kunci keberhasilan peningkatan produktivitas bagi perusahaan. Hal tersebut sekaligus menepis anggapan bahwa pertanian itu bidang yang low technology.

    Pupuk Indonesia, lanjutnya, telah menggunakan berbagai teknologi terkini yang bisa memproses data mulai dari produksi sampai ke tangan konsumen.

    Dalam sisi manufaktur misalnya, Pupuk Indonesia menempatkan 32.000 sensor di 48 pabrik yang akan dikompilasi dan dimasukkan ke dalam sebuah big data. Kemudian dimanfaatkan dalam teknologi AI agar bisa meningkatkan produktivitas perusahaan.

    “Teknologi itu akan membaca akan ada anomali seperti apa. Jadi dia meningkatkan prediksi-prediksi ke depan,” kata Rahmad.

    Produktivitas itu, kata Rahmad, dapat menunjang kebutuhan pupuk sesuai target produksi di 2025, yang beberapa di antaranya meliputi komoditas pangan strategis seperti padi, jagung, dan tebu.

    Dia optimistis swasembada pangan bisa terwujud dimulai dari produktivitas pupuk yang meningkat dan tersalurkan tepat sasaran.

    Adapun untuk penebusan pupuk, perusahaannya telah meluncurkan platform iPubers, sebuah integrasi sistem penebusan pupuk untuk menjamin penyaluran yang tepat sasaran.

    Rahmad menambahkan, bahwa sejak digunakan oleh kios-kios pengecer pada Januari 2024, platform ini telah memproses 2,5 juta transaksi per bulan.

  • Pupuk Indonesia Berhasil Tingkatkan Produktivitas Berkat Teknologi dan AI – Halaman all

    Pupuk Indonesia Berhasil Tingkatkan Produktivitas Berkat Teknologi dan AI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia akan meningkatkan kemampuan adopsi teknologi dalam kerja produksi hingga distribusi perusahaan. 

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, teknologi yang digunakan meliputi pengembangan artificial intelligence (AI) sampai platform penebusan pupuk. 

    Rahmad menyampaikan, semua bidang saat ini mengalami disrupsi, sehingga adopsi teknologi bukan lagi sebuah opsi, melainkan suatu kewajiban. 

    Bahkan, peningkatan adopsi teknologi juga dilakukan berbagai perusahaan pupuk dari sisi manufaktur hingga distribusi. 

    “Ini juga tak lepas dari efisiensi. Dalam konteks efisiensi ini, maksudnya kita menggunakan teknologi, dari produksi sampai end customer,” ujar Rahmad dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Conference 2025 di Astor Ballroom Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025).

    Rahmad mengatakan, sebelum disrupsi, bidang pertanian dianggap minim menerapkan teknologi. 
    Namun, situasi disrupsi mengharuskan semua perusahaan di berbagai bidang mesti beradaptasi, termasuk perusahaan pupuk yang berkaitan erat dengan pertanian. 

    “Justru adopsi teknologi ini menjadi kunci keberhasilan peningkatan produktivitas pupuk Indonesia. Ini menepis anggapan bahwa pertanian itu bidang yang low technology,” kata Rahmad.   

    Dalam ekosistem pupuk Indonesia saat ini, kata Rahmad, terdapat pabrik pupuk yang tersebar dari Aceh hingga Kalimantan Timur. 

    Dia mengatakan, produktivitas pabrik itu membawa Pupuk Indonesia menjadi produsen nitrogen based fertilizer terbesar di gabungan kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. 

    “Adopsi teknologi ini sekarang dilakukan banyak perusahaan. Karena semua pemain besar sekarang sudah melakukan adopsi teknologi,” kata Rahmad. 

    Rahmad menambahkan, pihaknya telah menggunakan berbagai teknologi terkini yang bisa memproses data mulai dari produksi sampai ke tangan konsumen. 

    Dia mengatakan, Pupuk Indonesia telah memiliki sebuah peta jalan strategi adopsi industri yang di dalamnya terdapat ekosistem agritech berbasiskan data termutakhir. 

    Dalam sisi manufaktur misalnya, Pupuk Indonesia menempatkan 32 ribu sensor di 48 pabrik yang akan dikompilasi dan dimasukkan ke dalam sebuah big data. 

    Hal itu kemudian dimanfaatkan dalam artificial intelligence atau biasa disebut AI agar bisa meningkatkan produktivitas perusahaan.  

    “Teknologi itu akan membaca akan ada anomali seperti apa. Kita bisa memprediksi kira-kira operasi tepat seperti apa yang terjadi berkat 32 ribu sensor itu. Jadi dia meningkatkan prediksi-prediksi ke depan,” kata Rahmad. 

    Produktivitas itu, kata Rahmad, dapat menunjang kebutuhan pupuk sesuai target produksi di 2025, yang beberapa di antaranya meliputi komoditas pangan strategis seperti padi, jagung, dan tebu. 

    Dia optimistis swasembada pangan bisa terwujud dimulai dari produktivitas pupuk yang meningkat dan tersalurkan tepat sasaran. 

    Adapun untuk penebusan pupuk, kata Rahmad, perusahaannya telah meluncurkan platform iPubers, sebuah integrasi sistem penebusan pupuk untuk menjamin penyaluran yang tepat sasaran. 

    Rahmad menambahkan, bahwa sejak digunakan oleh kios-kios pengecer pada Januari 2024, platform ini telah memproses 2,5 juta transaksi per bulan. 

    “Adopsi teknologi bukanlah sebuah opsi. Kita ini bisa dibilang kompetitif dalam penerapan adopsi teknologi. Langkah selanjutnya, bagaimana kita bisa membantu para petani di Indonesia bisa meningkatkan produktivitasnya,” kata Rahmad. 

  • Pupuk Indonesia tingkatkan produktivitas dengan adopsi teknologi

    Pupuk Indonesia tingkatkan produktivitas dengan adopsi teknologi

    Ini juga tak lepas dari efisiensi. Dalam konteks efisiensi ini, maksudnya kita menggunakan teknologi, dari produksi sampai end customer

    Jakarta (ANTARA) – PT Pupuk Indonesia meningkatkan produktivitas dengan mengoptimalkan adopsi teknologi dalam produksi dan distribusi, guna memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan bahwa teknologi yang digunakan meliputi pengembangan artificial intelligence (AI) sampai platform penebusan pupuk.

    Rahmad menyampaikan, semua bidang saat ini mengalami disrupsi, sehingga adopsi teknologi bukan lagi sebuah opsi, melainkan suatu kewajiban. Bahkan, peningkatan adopsi teknologi juga dilakukan berbagai perusahaan pupuk dari sisi manufaktur hingga distribusi.

    “Ini juga tak lepas dari efisiensi. Dalam konteks efisiensi ini, maksudnya kita menggunakan teknologi, dari produksi sampai end customer,” kata Rahmad dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Conference 2025 di Jakarta, Selasa.

    Rahmad mengatakan, sebelum disrupsi, bidang pertanian dianggap minim menerapkan teknologi. Namun, situasi disrupsi mengharuskan semua perusahaan di berbagai bidang mesti beradaptasi, termasuk perusahaan pupuk yang berkaitan erat dengan pertanian.

    “Justru adopsi teknologi ini menjadi kunci keberhasilan peningkatan produktivitas pupuk Indonesia. Ini menepis anggapan bahwa pertanian itu bidang yang low technology,” kata Rahmad.

    Dalam ekosistem pupuk Indonesia saat ini, kata Rahmad, terdapat pabrik pupuk yang tersebar dari Aceh hingga Kalimantan Timur.

    Dia mengatakan, produktivitas pabrik itu membawa Pupuk Indonesia menjadi produsen nitrogen based fertilizer terbesar di gabungan kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

    “Adopsi teknologi ini sekarang dilakukan banyak perusahaan. Karena semua pemain besar sekarang sudah melakukan adopsi teknologi,” kata Rahmad.

    Rahmad menambahkan, pihaknya telah menggunakan berbagai teknologi terkini yang bisa memproses data mulai dari produksi sampai ke tangan konsumen.

    Dia mengatakan, Pupuk Indonesia telah memiliki sebuah peta jalan strategi adopsi industri yang di dalamnya terdapat ekosistem agritech berbasiskan data termutakhir.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjawab pertanyaan awak media seusai menjadi pembicara dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Conference 2025 di Jakarta, Selasa (18/2/2025). ANTARA/Harianto

    Dalam sisi manufaktur misalnya, Pupuk Indonesia menempatkan 32 ribu sensor di 48 pabrik yang akan dikompilasi dan dimasukkan ke dalam sebuah big data. Hal itu kemudian dimanfaatkan dalam artificial intelligence (AI) agar bisa meningkatkan produktivitas perusahaan.

    “Teknologi itu akan membaca akan ada anomali seperti apa. Kita bisa memprediksi kira-kira operasi tepat seperti apa yang terjadi berkat 32 ribu sensor itu. Jadi dia meningkatkan prediksi-prediksi ke depan,” kata Rahmad.

    Produktivitas itu, kata Rahmad, dapat menunjang kebutuhan pupuk sesuai target produksi di 2025, yang beberapa di antaranya meliputi komoditas pangan strategis seperti padi, jagung, dan tebu.

    Dia optimistis swasembada pangan bisa terwujud dimulai dari produktivitas pupuk yang meningkat dan tersalurkan tepat sasaran.

    Adapun untuk penebusan pupuk, kata Rahmad, perusahaannya telah meluncurkan platform iPubers, sebuah integrasi sistem penebusan pupuk untuk menjamin penyaluran yang tepat sasaran.

    Rahmad menambahkan, bahwa sejak digunakan oleh kios-kios pengecer pada Januari 2024, platform ini telah memproses 2,5 juta transaksi per bulan.

    “Adopsi teknologi bukanlah sebuah opsi. Kita ini bisa dibilang kompetitif dalam penerapan adopsi teknologi. Langkah selanjutnya, bagaimana kita bisa membantu para petani di Indonesia bisa meningkatkan produktivitasnya,” kata Rahmad.

    IDE Katadata 2025 merupakan forum diskusi yang mengangkat berbagai topik seperti pangan, industri, digital, keuangan dan energi. Masing-masing sesi menghadirkan pembicara ahli dan digawangi oleh moderator berpengalaman.

    Sejak diadakan pada 2019, forum ini berhasil menghadirkan pembicara berkualitas dari kalangan pejabat publik, pemimpin bisnis serta tokoh dan pembicara internasional.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Petrokimia menjajaki kerja sama multinasional dukung ketahanan pangan

    Petrokimia menjajaki kerja sama multinasional dukung ketahanan pangan

    Petrokimia Gresik dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia siap memperkuat kerja sama pupuk multinasional untuk mendukung swasembada pangan.

    Gresik, Jawa Timur (ANTARA) – Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia siap menjajaki peluang kerja sama antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU) serta negara-negara Mercosur dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    EAEU terdiri dari Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgistan, sedangkan negara-negara Mercosur yaitu Argentina, Bolivia, Brasil, Paraguay, dan Uruguay.

    “Petrokimia Gresik dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia siap memperkuat kerja sama pupuk multinasional untuk mendukung swasembada pangan,” kata Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, di Gresik, Jawa Timur, Selasa.

    Dwi mengatakan Kemenlu RI berkunjung ke Petrokimia Gresik pada Senin (17/2), dalam rangka menggali potensi untuk menjajaki kerja sama ketahanan pangan antara Indonesia dengan EAEU serta negara-negara Mercosur.

    Negara-negara EAEU merupakan pemain utama dalam industri pupuk global dan dikenal dengan pengelolaan industri pupuk yang efisien, suplai bahan pupuk, teknologi mutakhir, serta mekanisme pembiayaan yang efektif.

    “Untuk negara-negara Mercosur dikenal dengan peternakannya,” ujar Dwi.

    Pada tahapan ini Kemenlu melihat potensi di lapangan sekaligus mengidentifikasi peluang strategis dalam pengembangan kerja sama pertanian dan peternakan termasuk pupuk dan sapi untuk menyiapkan implementasi konkret mendukung swasembada pangan nasional.

    Di Indonesia, kata Dwi, pupuk merupakan salah satu produk vital yang mendukung produksi dan keberlanjutan seluruh hasil pertanian.

    Sebenarnya Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk nasional mencapai 14,6 juta ton per tahun termasuk di dalamnya hasil dari produksi Petrokimia Gresik.

    Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional Indonesia masih memerlukan suplai bahan baku dari mitra-mitra lain termasuk negara-negara EAEU.

    Oleh sebab itu, kolaborasi multinasional sangat penting lantaran Indonesia memiliki salah satu prioritas dalam Astacita yakni swasembada pangan.

    Dwi menuturkan melalui kerja sama ini diharapkan Indonesia dapat memperkuat sektor pertanian dengan meningkatkan kapasitas produksi pupuk lokal.

    Terlebih, suplai bahan produksi pupuk dari EAEU seperti amoniak, fosfat, dan kalium akan memperkuat rantai pasokan bahan baku pupuk menjadi lebih efisien, sehingga mendukung keberlanjutan produksi pupuk domestik.

    “Petrokimia Gresik melalui program yang diinisiasi Kemenlu ini siap memperkuat kerja sama sektor pupuk dan peternakan sapi di Indonesia khususnya Jawa Timur,” kata Dwi pula.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pabrik soda abu pertama di Indonesia akan segera dibangun

    Pabrik soda abu pertama di Indonesia akan segera dibangun

    Tianjin (ANTARA) – PT Pupuk Kalimantan Timur, anak perusahaan dari perusahaan induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pupuk di tanah air, PT Pupuk Indonesia, baru-baru ini menandatangani sebuah kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) untuk pabrik soda abu dengan China Tianchen Engineering Corporation (TCC), yang terafiliasi dengan China National Chemical Engineering Group Corporation Ltd.

    Soda abu merupakan salah satu produk kimia yang fundamental. Dengan disebut sebagai pabrik soda abu pertama di Indonesia, pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada akhir 2027. Pabrik itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan soda abu dalam negeri yang selama ini masih bergantung pada impor.

    Pabrik soda abu ini akan dibangun di lahan seluas 16 hektare di kawasan PT Kaltim Industrial Estate di Kalimantan Timur. Direncanakan kapasitas produksi sebesar 300.000 ton soda abu per tahun dan 300.000 ton amonium klorida per tahun sebagai produk sampingan.

    Amonium klorida dapat meningkatkan output pupuk majemuk, sehingga mendorong swasembada pangan lokal. Sementara itu, pemanfaatan karbon dioksida sebagai bahan baku dapat membantu upaya pengurangan emisi karbon dan transisi menuju ekonomi hijau. Proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pesatnya perkembangan industri hilir soda abu di Indonesia.

    Dalam acara penandatanganan kontrak EPC, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menyampaikan ini merupakan momen bersejarah bagi industri kimia Indonesia. Pabrik soda abu tidak hanya akan memenuhi permintaan domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga mendukung beberapa program strategis pemerintah Indonesia, termasuk untuk kemandirian ekonomi, swasembada pangan, perumahan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan transisi menuju ekonomi hijau.

    Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan pembangunan pabrik soda abu tersebut akan menciptakan nilai tambah bagi industri amonia, berperan penting dalam mengurangi ketergantungan impor, serta menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan daya saing industri Indonesia di pasar global.

    Budi berharap pabrik soda abu tersebut menjadi bukti nyata upaya perusahaan untuk mewujudkan industri hijau melalui pemanfaatan karbon dioksida secara efektif, mendukung program hilirisasi pemerintah dan target emisi net-zero, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan pembangunan nasional.

    Sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industri kimia garam di China, TCC merupakan satu-satunya perusahaan rekayasa yang memiliki referensi pelaksanaan EPC untuk proyek-proyek Proses Solvay (Solvay Process), Proses Hou (Hou’s Process), dan proses soda abu alami. Perusahaan itu telah menjalankan hampir semua proyek soda abu dengan kapasitas lebih dari 1 juta ton per tahun di China. TCC juga memiliki sejumlah referensi proyek soda abu di luar negeri, termasuk di Indonesia, Turkiye, Pakistan, Amerika Serikat, Vietnam, dan Kazakhstan.

    Tian Tao, president director PT TCC Indonesia Branch, mengatakan proyek ini menandai implementasi pertama dari Proses Hou (Hou’s Process) China dalam produksi soda abu di Indonesia.

    “Kami akan memanfaatkan sepenuhnya keunggulan kami dalam hal kemampuan teknologi, sumber daya, dan manajemen untuk membangun proyek ini, yang akan menjadi tolok ukur baru bagi kerja sama China-Indonesia di bidang kimia,” ujar Tian.

    TCC telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar luar negeri utamanya dan mencatatkan berbagi pencapaian proyek yang signifikan di bidang kokas, soda abu, klor-alkali, dan kimia batu bara. Proyek ini juga mendorong sejumlah perusahaan konstruksi China untuk melakukan ekspansi ke pasar Indonesia.

    Proyek Kokas KNXI (KNXI Coking Project), yang berlokasi di Zona Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan China-Indonesia di Kawasan Industri Morowali Indonesia (IMIP), memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 3,9 juta ton kokas.

    Tian mengatakan, mulai November 2021, tim proyek telah mengatasi berbagai kendala terkait durasi logistik yang lama, suhu tinggi dan iklim lembap, kurangnya sumber daya, serta keterbatasan wilayah operasional. Melalui langkah-langkah peningkatan manajemen proyek, optimalisasi proses, dan pengaturan manajemen kualitas, lima tungku kokas telah rampung dan beroperasi saat ini, dan proyek ini diperkirakan dapat beroperasi penuh pada tahun ini

    Proyek ini juga telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan melatih karyawan Indonesia dalam berbagai keterampilan.

    Ida Ayu Putu Ratnawati, seorang penerjemah asal Indonesia, telah bekerja di Proyek Kokas KNXI selama lebih dari tiga tahun. “Saya sangat menghargai peluang kerja ini. Rekan-rekan kerja saya dari China sering berbagi beragam pengetahuan dan keterampilan dengan saya, sehingga saya dapat dengan cepat berintegrasi ke dalam proyek ini. Saya merasa sangat bangga dapat berkontribusi pada pembangunan kampung halaman saya.”

    Selain itu, dia telah menguasai beberapa keterampilan manajemen proyek, dan kini mampu bekerja sebagai seorang site document control engineer.

    Tian mengatakan bahwa TCC memasuki pasar Indonesia pada 2017 dan telah menjalankan tiga proyek EPC, serta banyak proyek desain rekayasa dan konsultasi, termasuk bidang klor-alkali dan kimia batu bara.

    “Semakin banyak standar, sistem manajemen, teknologi, dan peralatan China yang masuk ke Indonesia, mendukung pembangunan ekonomi setempat dan meningkatkan penghidupan masyarakat,” tutur Tian.

    Tambahnya TCC akan terus memperdalam kehadirannya di pasar Indonesia, memanfaatkan berbagai peluang baru yang diciptakan oleh Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra China serta visi-visi Indonesia, dan berkontribusi bagi kerja sama ekonomi serta perdagangan antara China dan Indonesia.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dinpertan-KP Banyumas: Perpadi berperan dalam penyerapan gabah petani

    Dinpertan-KP Banyumas: Perpadi berperan dalam penyerapan gabah petani

    Perpadi diberi tugas untuk menyerap gabah dan beras minimal 20 persen dari kuota penyerapan gabah dan beras

    Purwokerto (ANTARA) – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan termasuk dalam penyerapan gabah/beras petani.

    “Seminggu yang lalu sudah diadakan rakor (rapat koordinasi) di pusat, Perpadi diberi tugas untuk menyerap gabah dan beras minimal 20 persen dari kuota penyerapan gabah dan beras,” kata Jaka Budi Santosa saat Diskusi Publik “Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa” Dalam Rangka Peringatan Hari Pers Nasional dan Hari Ulang Tahun Ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

    Dengan demikian, kata dia, kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan pembelian atau penyerapan gabah dan beras dari petani.

    Selain itu, lanjut dia, Perpadi memiliki peran yang sangat penting untuk bersama-sama dengan pemangku kepentingan yang lain agar target penyerapan gabah sebanyak 3 juta ton setara beras se-Indonesia bisa dicapai dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.

    “Kalau di Banyumas (target penyerapan yang dilakukan Perum Bulog Cabang Banyumas) sekitar 80.000 ton setara beras. Berdasarkan data tahun 2024, produksi padi di Kabupaten Banyumas sekitar 374 ribu ton,” katanya menjelaskan.

    Terkait dengan upaya peningkatan ketahanan pangan di Banyumas, dia mengatakan, pihaknya meningkatkan intensifikasi dan optimalisasi komoditas sembilan bahan pokok, baik melalui bantuan sarana-prasarana, bibit, pupuk, dan sebagainya guna meningkatkan kuantitas.

    Menurut dia, ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan masalah produksi, juga distribusi pangan dari dan menuju Kabupaten Banyumas.

    “Kita ada beberapa komoditas yang memang belum surplus seperti jagung, kedelai dan cabai,” kata Jaka dalam diskusi yang melibatkan anggota Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kelompok tani dari berbagai wilayah Banyumas itu.

    Sementara itu, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Komisaris Polisi Sukarwan mengatakan sebagai salah satu upaya untuk mendukung ketahanan pangan, Polresta Banyumas pada bulan November 2024 telah melakukan penanaman jagung pada lahan milik Polri seluas 1.200 meter yang berlokasi di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor.

    “Minggu kemarin sudah dilakukan panen tahap pertama, alhamdulillah hasilnya bagus,” katanya.

    Menurut dia, pihaknya juga memanfaatkan lahan di setiap kantor kepolisian sektor untuk budidaya komoditas pertanian termasuk menggerakkan masyarakat untuk menanam cabai dan sebagainya di pekarangan rumah masing-masing.

    Diskusi publik tersebut juga menghadirkan Komandan Kodim 0701/Banyumas Letnan Kolonel Armed Ida Bagus Adi Permana dan Manajer Penjualan Jawa Tengah IV PT Pupuk Indonesia (Persero) Dadi Rosida.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pupuk Indonesia sebut alokasi pupuk untuk Banyumas cukupi kebutuhan

    Pupuk Indonesia sebut alokasi pupuk untuk Banyumas cukupi kebutuhan

    kalau kita lihat realisasi tahun sebelumnya, insyaallah bisa untuk mencukupi kebutuhan petani

    Purwokerto (ANTARA) – Manajer Penjualan Jawa Tengah IV PT Pupuk Indonesia (Persero) Dadi Rosida menyebutkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 untuk Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mencukupi kebutuhan petani meskipun terdapat penurunan dibanding alokasi tahun 2024.

    Ditemui usai Diskusi Publik “Mengawal Ketahanan Pangan Untuk Kemandirian Bangsa” Dalam Rangka Peringatan Hari Pers Nasional dan Hari Ulang Tahun Ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin, dia mengatakan alokasi pupuk urea untuk Banyumas pada tahun 2024 sebesar 20.354 ton, sedangkan NPK sebesar 14.807 ton.

    Sementara pada tahun 2025, kata dia, terdapat penurunan alokasi karena untuk urea sebesar 18.350 ton dan NPK sebesar 12.500 ton.

    “Alhamdulillah dari angka alokasi yang sudah ditetapkan untuk tahun 2025 sampai pertengahan Februari ini sudah tersalur untuk urea hampir 11 persen (1.958 ton) dari alokasi satu tahun, dan NPK sudah 12 persen (1.460 ton) dari alokasi satu tahun,” katanya.

    Ia mengharapkan alokasi pupuk yang diberikan untuk Kabupaten Banyumas tersebut jika melihat realisasi penyaluran tahun sebelumnya, masih bisa memenuhi kebutuhan petani.

    Menurut dia, hal itu disebabkan realisasi penyaluran pupuk pada tahun 2024 mencapai 16.720 ton atau 82 persen dari total alokasi yang sebesar 20.354 ton, sedangkan untuk NPK sebesar 12.343 ton atau 83 persen dari total alokasi yang sebesar 12.343 ton.

    “Mudah-mudahan dengan alokasi yang sekarang ini, kalau kita lihat realisasi tahun sebelumnya, insyaallah bisa untuk mencukupi kebutuhan petani,” kata Dadi menegaskan.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Petrokimia Gresik berkomitmen dukung swasembada gula nasional

    Petrokimia Gresik berkomitmen dukung swasembada gula nasional

    Petrokimia Gresik berupaya memperluas manfaat Program Makmur yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian

    Jakarta (ANTARA) – PT Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), berkomitmen mendukung swasembada pangan nasional khususnya produksi gula.

    Untuk mewujudkan komitmen itu Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid menyatakan pihaknya telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan sejumlah perusahaan gula yakni PT Sinergi Gula Nasional, PT Rajawali I, dan Perusahaan Gula (PG) Candi Baru di Gresik, Jawa Timur, pada 5 Februari 2025.

    Menurut dia, hal itu sebagai upaya memperluas target Program Makmur di lahan 190 ribu hektare yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya direalisasikan untuk komoditas tebu yang tiap tahunnya juga terus meningkat.

    “Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik berupaya memperluas manfaat Program Makmur yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian sebagai komitmen perusahaan untuk mendukung swasembada pangan nasional,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Selain itu, lanjutnya, sekaligus menjadi dukungan perusahaan untuk mengejar swasembada gula konsumsi yang ditarget pemerintah tahun 2028 dan swasembada gula industri tahun 2030.

    Adapun kerja sama Petrokimia Gresik dengan perusahaan gula nasional dalam Program Makmur berjalan sejak 2021 atau sejak awal program ini diinisiasi Kementerian BUMN RI. Dari tahun ke tahun, kerja sama mengalami peningkatan atau realisasinya semakin meluas.

    Menurut Robby, di awal kerja sama ini dijalankan, realisasi Program Makmur mencapai 6.747 ha, kemudian pada 2022 dapat menjalankan kolaborasi di lahan 47.700 ha, tahun 2023 seluas 53.888 ha, tahun 2024 di lahan 60.501 ha, sedangkan di tahun ini diharapkan realisasinya meningkat.

    “Kami sangat mengapresiasi kerja sama luar biasa yang telah terjalin selama ini. Capaian ini tidak lepas dari kontribusi dan sinergi dari berbagai pihak yang terlibat dalam program ini,” ujarnya.

    Sementara itu, realisasi Program Makmur Petrokimia Gresik tahun 2024 seluas 170.295 ha atau 129 persen dari target yang ditetapkan seluas 132.000 ha. Realisasi tersebut dijalankan untuk berbagai komoditas, terbanyak pada komoditas tebu, kemudian padi, hortikultura, jagung, kelapa sawit, bawang merah, jeruk, dan jeruk nipis.

    Realisasi ini dijalankan dengan melibatkan 60.588 petani yang tersebar di berbagai daerah. Antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Bali Nusa, Kalimantan, dan Sulawesi.

    Sementara itu, untuk mengoptimalkan kebermanfaatan Program Makmur khususnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, Petrokimia Gresik juga bekerja sama dengan Institut Teknologi Sawit Indonesia dan Politeknik LPP Yogyakarta guna meningkatkan kapasitas dan efektivitas program tersebut melalui riset dan edukasi yang lebih mendalam.

    Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melakukan pendampingan seperti Taruna Makmur yang selama ini berjalan, lanjutnya, kolaborasi ini untuk mendukung percepatan swasembada pangan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor pertanian, perkebunan, serta kesejahteraan masyarakat secara luas.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025