BUMN: PT Pos Indonesia

  • ASABRI komitmen bangun ekosistem keterbukaan informasi

    ASABRI komitmen bangun ekosistem keterbukaan informasi

    Jakarta (ANTARA) – PT ASABRI (Persero) berkomitmen membangun ekosistem keterbukaan informasi yang menyeluruh, setara, dan berdampak bagi peserta, keluarga, dan masyarakat.

    “Keterbukaan informasi publik merupakan amanat undang-undang yang harus kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab. lebih dari itu, keterbukaan informasi adalah bentuk penghormatan kepada masyarakat,” kata Direktur Utama PT ASABRI (Persero) Jeffry Haryadi P. Manullang dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Dengan komitmen keterbukaan informasi publik, ASABRI mengusung keterbukaan informasi sebagai kekuatan strategis yang menyatukan kualitas pelayanan, pemanfaatan teknologi, dan komunikasi yang berdampak.

    Sebagai bagian dari misinya, ASABRI memastikan setiap informasi yang disampaikan tidak hanya akurat, tetapi juga mudah dipahami, relevan, dan mampu menjawab kebutuhan peserta serta keluarga mereka.

    Dalam upaya memperluas akses informasi, ASABRI terus memperkuat kanal-kanal digital, seperti ASABRI Mobile, ASABRI STAR, serta memperluas jangkauan ASABRI Link hingga lebih dari 1.900 titik di seluruh Indonesia.

    Upaya itu diharapkan dapat mewujudkan pemerataan akses pelayanan dan informasi hingga ke lapisan masyarakat paling jauh dari pusat kota.

    ASABRI menyalurkan pembayaran manfaat pensiun lebih dari Rp19 triliun kepada hampir 500 ribu penerima pensiun di seluruh Indonesia selama 2024.

    Dirut ASABRI menyatakan penyaluran manfaat tersebut tidak hanya sekadar untuk menunaikan kewajiban perseroan, tapi juga wujud kehadiran negara bagi para pensiunan prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Polri.

    Untuk meningkatkan layanan, perseroan memperluas jaringan pembayaran dan layanan melalui kerja sama dengan 13 mitra kerja pembayaran, yaitu 12 bank dan PT Pos Indonesia.

    Tidak hanya itu, program ASABRI Link kini telah hadir di lebih dari 1.900 titik layanan di seluruh Indonesia agar layanan yang diberikan semakin dekat, mudah dijangkau, dan cepat diakses oleh para peserta.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 1,3 Juta Ton Beras SPHP Diguyur ke Seluruh RI

    1,3 Juta Ton Beras SPHP Diguyur ke Seluruh RI

    Jakarta

    Pemerintah menyalurkan 1,3 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke 5.302 titik Gerakan Pangan Murah di seluruh wilayah Indonesia.

    Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan dalam pelaksanaan penyalurannya, pemerintah turut melibatkan Bulog, ID Food, PT Pos Indonesia, PTPN (PT Perkebunan Nusantara), dan PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company).

    “Kami bersama jajaran kementerian dan BUMN pangan resmi menggelontorkan 1,3 juta ton beras SPHP ke seluruh Indonesia,” kata Amran seperti dikutip dari unggahan Instagram resminya (@a.amran_sulaiman), Sabtu (19/7/2025).

    “Lewat sinergi Bulog, ID Food, PT Pos, PTPN, dan PIHC, kami bergerak serentak di lebih dari 5.000 titik Gerakan Pangan Murah. Semoga langkah ini menjadi solusi nyata di tengah masyarakat,” kata Amran.

    Menurutnya penyaluran 1,3 juta ton beras murah ini merupakan langkah konkret dari pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional. Terlebih mengingat tahun ini Indonesia berhasil mencapai target swasembada beras.

    “Ini adalah ikhtiar kita bersama untuk memastikan harga beras tetap terjangkau bagi rakyat, sesuai arahan Presiden Prabowo. Stok tersedia, harga harus terkendali!” tegas Amran.

    Sementara, dalam unggahan Instagram resmi Kementerian Pertanian, beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) sebagai berikut:

    – Zona 1: Rp 12.500/kg
    Wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi

    – Zona 2: Rp 13.100/kg
    Wilayah Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan

    Zona 3: Rp 13.500/kg
    Wilayah Maluku dan Papua

    (igo/hns)

  • Bansos Beras 20 Kg Disalurkan hingga 25 Juli di Kota Tangerang, Begini Cara Cek Penerimanya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juli 2025

    Bansos Beras 20 Kg Disalurkan hingga 25 Juli di Kota Tangerang, Begini Cara Cek Penerimanya Megapolitan 19 Juli 2025

    Bansos Beras 20 Kg Disalurkan hingga 25 Juli di Kota Tangerang, Begini Cara Cek Penerimanya
    Penulis

    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyalurkan bantuan sosial (
    bansos
    ) berupa beras sebanyak 20 kilogram kepada 66.245 keluarga penerima bantuan pangan (PBP).
    Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Tangerang, Perum Bulog, dan PT Pos Indonesia sebagai mitra distribusi.
    Kepala Dinas Ketahanan Pangan
    Kota Tangerang
    , Muhdorun, menjelaskan bahwa bansos ini berasal dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan disalurkan mulai tanggal 18 hingga 25 Juli 2025.
    “Bantuan ini diberikan kepada PBP yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta keluarga yang masuk dalam kategori rentan miskin,” ujar Muhdorun di Tangerang, Banten, Sabtu (19/7/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menegaskan, program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus meringankan beban ekonomi masyarakat kurang mampu.
    “Semoga beras yang disalurkan bisa bermanfaat dan meringankan beban masyarakat,” tambahnya.
    Setiap keluarga penerima akan mendapatkan 20 kilogram beras secara cuma-cuma. Seluruh proses distribusi diawasi langsung oleh petugas di lapangan untuk menjamin akurasi dan ketepatan sasaran penerima.
    “Diharapkan, dengan adanya
    bansos beras
    ini, angka kerentanan sosial dan gizi buruk di Kota Tangerang dapat ditekan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat pada semester kedua tahun 2025,” kata Muhdorun.
    Penerima bansos beras merupakan warga yang telah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang kini telah berubah menjadi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
    Warga dapat mengecek status kepesertaannya secara mandiri dan online melalui laman resmi Kementerian Sosial.
    Berikut langkah-langkah pengecekan penerima bantuan beras 20 kg:
    Jika nama Anda terdaftar, sistem akan menampilkan informasi nama penerima (KPM), umur, jenis bantuan, status penyaluran, serta periode penyaluran.
    Apabila terdaftar sebagai penerima bansos, masyarakat dapat menghubungi RT/RW atau kantor kelurahan setempat untuk informasi lebih lanjut terkait pengambilan bantuan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap Biang Kerok Harga Beras Naik

    Terungkap Biang Kerok Harga Beras Naik

    Jakarta

    Harga beras mengalami kenaikan. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap kenaikan ini terjadi karena saat ini masa panen pertama telah selesai.

    Saat musim panen habis, sejumlah wilayah telah mengalami penurunan produksi karena petani memasuki masa tanam kedua. Zulhas mengatakan, panen raya akan berlangsung lagi mulai Agustus 2025.

    “Kalau musim panen itu kemarin, panen raya mulai Maret, April. Saat ini masih belum (panen lagi). Baru bulan depan panen raya lagi, Agustus,” terang Zulhas ditemui di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2025).

    Dalam mengatasi hal tersebut, pemerintah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton dari Juli hingga Desember 2025. Beras SPHP ini dijual dalam kemasan 5 kilogram (kg) dan bisa dibeli di pasar tradisional hingga Koperasi Desa Merah Putih.

    Harga beras SPHP sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500/kg, artinya jika 5 kg maka Rp 62.500/kg. Zulhas mengatakan harapannya dengan intervensi ini, harga beras bisa stabil.

    “Dengan harga Rp 62.500/5 kg jatuhnya Rp 12.500/kg. Mudah-mudahan ini bisa membantu menstabilkan harga yang di beberapa tempat ada kenaikan,” terangnya.

    Harga Beras Bakal Turun 1-2 Minggu Lagi

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan langkah penyaluran beras SPHP ini diambil guna menekan gejolak harga beras di masyarakat. Ia meyakini, harga beras akan turun satu sampai dua minggu lagi.

    “Seluruh Indonesia bergerak bersama-sama. Kami yakin 1-2 minggu harga beras dapat turun,” terangnya.

    Untuk penyaluran beras SPHP ke seluruh Indonesia, pemerintah menggandeng jaringan Bulog, PT Pos Indonesia, ID Food, PTPN, dan Pupuk Indonesia Holding Company.

    Berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional, Jumat (18/7/2025) pukul 17.30 WIB, rata-rata harga beras medium secara nasional Rp 14.314/kg. Angka itu 14.51% di atas HET beras medium Rp 12.500/kg.

    Kemudian, harga beras premium secara rata-rata nasional Rp 16.072/kg. Angka itu naik 7,87% dari HET beras premium Rp 14.900/kg.

    (ada/fdl)

  • Program beras murah SPHP jangkau warga Kalteng melalui Pos Indonesia

    Program beras murah SPHP jangkau warga Kalteng melalui Pos Indonesia

    ANTARA – Perum Bulog Wilayah Kalimantan Tengah bekerja sama dengan PT Pos Indonesia Cabang Palangka Raya untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan beras SPHP. Melalui kerja sama ini, beras SPHP dijual seharga Rp65.500 per lima kilogram di gerai Kantor Pos yang tersebar di Kalteng.
    (Redianto Tumon Sp/Rizky Bagus Dhermawan/I Gusti Agung Ayu N)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pos Indonesia Jayapura buka gerai pangan murah

    Pos Indonesia Jayapura buka gerai pangan murah

    ANTARA – PT Pos Indonesia cabang utama Jayapura membuka gerai pangan murah yang menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di Bumi Cenderawasih. Executive General Manager Kantor Pos Cabang Utama Jayapura, Kusnadi pada Jumat (18/7), mengatakan gerai pangan murah ini untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan beras SPHP dengan harga terjangkau di bawah harga pasar. (Laksa Mahendra/Yovita Amalia/Rijalul Vikry)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BSU Batch 4 Sudah Cair, Cek Statusmu Sekarang! – Page 3

    BSU Batch 4 Sudah Cair, Cek Statusmu Sekarang! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah memulai proses pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Batch 4. Kabar gembira ini datang bagi jutaan pekerja di Indonesia yang menantikan bantuan tunai ini.

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memberikan kabar terbaru pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Dia tengah mengusahakan pencairan BSU dilakukan lebih cepat.

    “Kita usahakan (BSU cair lebih cepat), susah nanti kalau saya sampaikan nanti ditagih lagi,” kata Yassierli ditemui usai Executive Breakfast Meeting IKA Fikom Unpad, di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Sedangkan realisasi penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) tercatat Rp 6,88 triliun. Penyaluran BSU 2025 itu untuk 11,4 juta pekerja pada 23 Juni-1 Juli 2025.

    Laporan itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam akun instagram resminya@smindrawati, ditulis Kamis (17/7/2025).

    “Ini merupakan bentuk dukungan negara hadir di tengah berbagai tantangan ekonomi yang kita hadapi. Bukan hanya untuk menjaga daya beli, tetapi juga untuk menjaga semangat para pekerja agar tetap berkarya,” tulis Sri Mulyani.

    Pencairan BSU Batch 4 dimulai secara bertahap sejak tanggal 14 Juli 2025. Hal ini dilakukan mengingat jumlah penerima yang sangat besar, mencapai sekitar 17,3 juta orang di seluruh Indonesia.

    Proses penyaluran bantuan ini melibatkan berbagai lembaga keuangan. Bank Himbara, Bank Syariah Indonesia, dan PT Pos Indonesia turut serta dalam memastikan bantuan ini sampai ke tangan yang berhak.

  • Beras SPHP Resmi Dijual di Pasar-Kopdes, Mentan Pastikan Tak Dioplos

    Beras SPHP Resmi Dijual di Pasar-Kopdes, Mentan Pastikan Tak Dioplos

    Jakarta

    Pemerintah resmi meluncurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasaran. Sebanyak 1,3 juta ton beras SPHP akan dijual ke masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500/kilogram (kg) atau Rp 62.500/5kg.

    Beras SPHP ini akan dijual ke pasar tradisional, kios pangan pemerintah, hingga Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes). Masyarakat bisa mendapatkan dalam kemasan 5 kg dan pembelian dibatasi 10 kg atau 2 pack.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan beras SPHP dari pemerintah sesuai standar dan bukan oplosan. Beras tersebut diproduksi oleh BUMN Pangan yakni Perum Bulog.

    “Oh kalau ini nggak (bukan oplosan), nggak berani, ini pelat merah ini. Semua, nggak berani. Ini perintah Bapak Presiden, nggak berani ada yang oplos,” kata dia dalam peluncuran beras SPHP di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2025).

    “Saya saja nggak berani, apa lagi beliau-beliau ini, mana berani mau oplos. Ini sesuai standar 1,3 juta sesuai yang ada di kemasan,” tambahnya.

    Amran menerangkan, bahwa langkah penyaluran beras SPHP ini diambil guna menekan gejolak harga beras di masyarakat. Ia meyakini, harga beras akan turun satu sampai dua minggu lagi.

    “Seluruh Indonesia bergerak bersama-sama. Kami yakin 1-2 minggu harga beras dapat turun,” terangnya.

    Untuk penyaluran, pemerintah menggandeng jaringan Bulog, PT Pos Indonesia, ID Food, PTPN, dan Pupuk Indonesia Holding Company.

    Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi), Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan), dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan target penyaluran beras SPHP Juli 98.912.002 kg (98 ribu ton).

    “Rotal realisasi sampai dengan hari ini sudah berjalan 5 hari Itu 860.680 kg (860 ton) persentase sekitar 0,97%. Realisasi harian 310.665 kg (310 ton),” ungkapnya.

    Selain penyaluran beras SPHP, pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan. Ahmad Rizal menerangkan penyaluran bantuan pangan ditargetkan selama Juni-Juli 365.541.660 kg (365 ribu ton).

    “Total realisasi sampai dengan hari ini sudah 3 hari ini 5.176.400 kg (5.176 ribu ton). Itu dalam waktu 3 hari, di seluruh Indonesia, untuk persentasenya baru 1,42%,” pungkasnya.

    Tonton juga video “BPOM Bicara Kasus Beras Oplosan, Sebut Belum Ada Laporan Keracunan” di sini:

    (ada/fdl)

  • Pemerintah salurkan 1,3 juta ton beras SPHP untuk tekan kenaikan harga

    Pemerintah salurkan 1,3 juta ton beras SPHP untuk tekan kenaikan harga

    Hari ini kita operasi pasar besar-besaran. Ini mengantisipasi agar harga beras turun, tidak naik di saat stok kita banyak,

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah resmi menyalurkan 1,3 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk digelontorkan secara bertahap ke seluruh Indonesia.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa langkah ini diambil guna menekan gejolak harga beras di masyarakat.

    “Hasil Rakortas adalah yang pertama kita melepas 360 ribu ton untuk bantuan sosial. Yang kedua adalah kita lepas SPHP 1,3 juta ton. Seluruh Indonesia bergerak bersama-sama. Kami yakin 1-2 minggu harga beras dapat turun,” kata Mentan Amran saat peluncuran “Gerakan Pangan Murah Beras SPHP” di Jakarta, Jumat.

    Lebih lanjut, Mentan menegaskan, kebijakan ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto agar negara hadir menjamin keterjangkauan pangan.

    “Hari ini kita operasi pasar besar-besaran. Ini mengantisipasi agar harga beras turun, tidak naik di saat stok kita banyak,” kata dia.

    Untuk mempercepat penyaluran, pemerintah menggandeng jaringan Bulog, PT Pos Indonesia, ID Food, PTPN, dan Pupuk Indonesia Holding Company.

    “Terima kasih kepada BUMN Pangan, ada di Dirut PTPN, ada Dirut Bulog, ID Food, PIHC, dan PT Pos sebagai terdepan menggerakkan SPHP. Kami berharap ini bisa digerakkan di seluruh Indonesia. Agar masyarakat menikmati harga yang baik di saat produksi meningkat,” kata Mentan.

    Selain itu, Amran mengungkapkan bahwa gerakan pangan murah ini dilakukan di 5.302 titik seluruh Indonesia.

    Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi), Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan), dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).

    Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi Gerakan Pangan Murah Beras SPHP yang merupakan sinergi antara Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, BUMN Pangan, PT Pos Indonesia, dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

    “Jadi ini beras SPHP dengan harga Rp62.500 per kemasan, per kilogram Rp12.500. Mudah-mudahan ini bisa membantu menstabilkan harga yang di beberapa tempat ada kenaikan,” ujar Zulhas.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pencairan BSU Tahap 4 Sudah Dimulai: Cek Jadwal dan Syarat Terbaru Penerima Bantuan Rp 600 Ribu – Page 3

    Pencairan BSU Tahap 4 Sudah Dimulai: Cek Jadwal dan Syarat Terbaru Penerima Bantuan Rp 600 Ribu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi para pekerja di seluruh tanah air. Pencairan BSU Tahap 4 secara resmi telah dimulai sejak tanggal 14 Juli 2025, menandai kelanjutan program bantuan yang sangat dinantikan oleh jutaan pekerja. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi pekerja di tengah berbagai tantangan.

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memberikan kabar terbaru pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Dia tengah mengusahakan pencairan BSU dilakukan lebih cepat.

    “Kita usahakan (BSU cair lebih cepat), susah nanti kalau saya sampaikan nanti ditagih lagi,” kata Yassierli ditemui usai Executive Breakfast Meeting IKA Fikom Unpad, di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Berikut rincian progres distribusinya:

    Tahap 1: 22,8%
    Tahap 2: 13,99%
    Tahap 3: 30,33%
    Tahap 4: 15,49%.

    Program BSU ini memberikan alokasi dana sebesar Rp600.000 per orang, yang mencakup periode dua bulan, yakni Juni dan Juli. Penyaluran dana dilakukan secara bertahap melalui berbagai kanal resmi untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang berhak. Pekerja yang memenuhi kriteria dapat segera mengecek status pencairan mereka.

    Mekanisme penyaluran BSU Tahap 4 melibatkan beberapa bank milik negara, termasuk Bank Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BTN. Selain itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) khusus melayani pekerja di Provinsi Aceh, sementara PT Pos Indonesia menjadi alternatif bagi penerima yang tidak memiliki rekening bank tersebut atau rekeningnya tidak aktif.