BUMN: PT Pertamina

  • Bensin RON 92 di SPBU BP Ada Lagi, Simak Lokasinya!

    Bensin RON 92 di SPBU BP Ada Lagi, Simak Lokasinya!

    Jakarta

    Bensin RON 92 di SPBU BP sudah tersedia lagi. Berikut ini daftar SPBU BP yang menyediakan bensin RON 92.

    SPBU BP kembali melayani penjualan BBM jenis bensin RON 92. Sebelumnya diketahui BP merupakan salah satu SPBU swasta yang kehabisan stok lantaran tak lagi diperbolehkan mengimpor base fuel.

    Dilihat detikOto dalam laman resmi BP Indonesia, bensin RON 92 BP itu sudah tersedia di Jakarta, Bekasi, Bogor, hingga Bandung. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar SPBU BP yang sudah menyediakan BBM RON 92.

    Daftar SPBU BP Jualan Bensin RON 92

    Bekasi

    SPBU BP Kota Harapan Indah BoulevardSPBU BP Jababeka Hollywood

    Purwakarta

    Bandung

    Bogor

    SPBU BP Cibubur Transyogi

    Jakarta

    SPBU BP Citra PalemSPBU BP KalideresSPBU BP Tomang RayaSPBU BP Kelapa GadingSPBU BP Sunter SelatanSPBU BP MinangkabauSPBU BP Meruya IlirSPBU BP Margasatwa BaratSPBU BP Pluit IndahSPBU BP Teuku Nyak Arief

    Tangerang

    SPBU BP Metland CybercitySPBU BP Bintaro EmeraldSPBU BP BSD DelatinosSPBU BP Puspitek RayaSPBU BP GS Paramount

    Sementara itu untuk BBM RON 95 alias BP Ultimate bisa ditemui hanya di Jakarta, tepatnya SPBU BP Tomang Raya.

    “BP-AKR menginformasikan bahwa saat ini SPBU bp melayani penjualan produk BP 92 dan BP Ultimate Diesel. SPBU bp tetap setia melayani pelanggan dengan produk berkualitas, fasilitas lengkap beserta tenant yang tetap buka untuk menemani perjalanan Anda,” jelas BP dalam laman resminya.

    Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebut SPBU swasta memang telah bernegosiasi dengan Pertamina untuk pembelian base fuel. Diharapkan BBM di SPBU swasta sudah tersedia lagi di akhir Oktober.

    “Pertamina secara private antara masing-masing Pertamina dengan badan swasta. (Akhir Oktober) Optimis, nanti kita tunggu saja,” ujar Laode pada pertengahan Oktober 2025.

    (dry/din)

  • BBM jenis RON 92 kembali tersedia di SPBU bp

    BBM jenis RON 92 kembali tersedia di SPBU bp

    BP-AKR menginformasikan bahwa saat ini SPBU bp melayani penjualan produk BP 92 dan BP Ultimate Diesel,

    Jakarta (ANTARA) – Bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 92, yakni BP 92, kembali tersedia di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bp.

    “BP-AKR menginformasikan bahwa saat ini SPBU bp melayani penjualan produk BP 92 dan BP Ultimate Diesel,” tulis manajemen bp di laman resminya yang diakses dari Jakarta, Kamis.

    Ketersediaan bahan bakar di SPBU swasta bernuansa hijau itu menyusul pernyataan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman, yang mengungkapkan bahwasanya seluruh pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta sepakat untuk melakukan negosiasi dengan Pertamina ihwal pembelian bahan bakar minyak (BBM).

    “SPBU bp tetap setia melayani pelanggan dengan produk berkualitas, fasilitas lengkap, beserta tenant yang tetap buka untuk menemani perjalanan Anda,” tulis manajemen SPBU bp.

    Kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta, termasuk bp, telah berlangsung sejak pertengahan Agustus 2025.

    Berbagai negosiasi dilakukan antara badan usaha pengelola SPBU swasta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Pertamina.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pun menyarankan kepada badan usaha pengelola SPBU swasta untuk menggunakan kuota impor Pertamina untuk memulihkan kembali stok BBM di SPBU mereka.

    Laode menyoroti poin terpenting yang diperbaharui dalam negosiasi yang berlangsung antara Pertamina dengan badan usaha pengelola SPBU swasta adalah pengecekan kualitas BBM di titik awal pengiriman atau loading port.

    Setelah proses negosiasi yang berlangsung kurang lebih selama dua bulan, kini stok BBM di SPBU bp mulai pulih.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PGN target salurkan gas bumi ke 6.540 sambungan rumah di Wisma Atlet

    PGN target salurkan gas bumi ke 6.540 sambungan rumah di Wisma Atlet

    Jakarta (ANTARA) – Subholding Gas Pertamina PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN meresmikan penyaluran perdana (Gas In) jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Wisma Atlet, Jakarta Utara, dengan target unit yang dapat menggunakan jargas mencapai 6.540 Sambungan Rumah (SR).

    “PGN mendapatkan penugasan dari Holding Migas Pertamina untuk menyediakan jargas di Wisma Atlet. Dan PGN siap menjalankan penugasan tersebut, sekaligus menjadi langkah perusahaan dalam perluasan pemanfaatan gas bumi kepada masyarakat,” ujar Direktur Utama PGN Arief Kurnia Risdianto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Penyaluran gas di Wisma Atlet dilakukan bertahap, yaitu tahap pertama ditargetkan sebanyak 1.932 SR di Unit C Pademangan, dan tahap kedua sebanyak 4.608 SR di Unit D Kemayoran, sehingga total unit yang akan menggunakan jargas mencapai 6.540 SR, kata Arif, menjelaskan.

    Sebagai informasi, penghuni Blok C Pademangan mayoritas berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), sedangkan Blok D Kemayoran dihuni oleh masyarakat umum.

    “Melalui program jargas ini, penghuni Wisma Atlet dapat menikmati pasokan energi yang lebih praktis, aman dan ramah lingkungan. Momentum ini juga menjadi realisasi perluasan layanan gas bumi PGN di lingkungan rusun sekaligus mendukung kualitas kehidupan perkotaan,” ujar Arief.

    Sampai saat ini, perseroan telah melayani 13 rusun di Jakarta dengan jumlah pemakai mencapai 7.170 SR, di antaranya Rusun Cengkareng, Tanah Abang, Kebon Kacang, Kemayoran, Klender, Pulogadung, Seruni Pulo Gebang, dan Cilincing.

    Selain itu, juga di Rusunawa Marunda Blok A, Rusunawa Marunda Blok B, Rusunawa Tzu Chi Cengkareng, Rusunawa Tipar Cakung, serta Rusunawa Sukapura.

    Program jargas untuk rusun perseroan tersebar di berbagai wilayah DKI Jakarta, diantaranya Jakarta Pusat sebanyak 2.732 SR, Jakarta Timur sebanyak 1.771 SR, Jakarta Barat sebanyak 1.737 SR, dan Jakarta Utara sebanyak 930 SR.

    Adapun, rusun yang paling banyak pelanggan jargas adalah Rusun Kemayoran (1.555 SR), diikuti Rusun Cengkareng (1.314 SR), kemudian Rusun Klender (1.079 SR).

    “Jargas merupakan program pemerintah yang diamanahkan kepada PGN dalam rangka memenuhi kebutuhan energi yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. PGN sebagai pemilik dan pengelola jaringan distribusi gas bumi terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk menjalankan kebijakan positif ini secara berkelanjutan,” ujar Arief.

    Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro mengatakan revitalisasi Wisma Atlet merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.

    “Wisma atlet ini telah dilengkapi oleh fasilitas yang lengkap untuk calon penghuni, termasuk jargas dari PGN,” ujar Juri.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres dan Disperindag Magetan Cek Kualitas Pertalite ke SPBU, Ini Hasilnya

    Polres dan Disperindag Magetan Cek Kualitas Pertalite ke SPBU, Ini Hasilnya

    Magetan (beritajatim.com) – Polres Magetan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Magetan memastikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang beredar di wilayah setempat aman digunakan. Langkah ini dilakukan melalui pengecekan tera, dispenser, serta kualitas BBM di sejumlah SPBU, Kamis (30/10/2025).

    Pemeriksaan dilakukan di dua SPBU, yakni SPBU 54.633.10 Candirejo, Kecamatan Magetan, dan SPBU 54.633.16 Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo. Tim gabungan terdiri atas personel Satreskrim Polres Magetan, Kepala Disperindag Magetan Sucipto, Kepala UPT Metrologi, serta jajaran bidang perdagangan Disperindag.

    Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, melalui Kanit Pidsus Satreskrim IPTU Dedy N.R., menjelaskan pengecekan ini merupakan langkah antisipatif untuk memastikan takaran dan kualitas BBM sesuai standar Pertamina.

    “Dari hasil pengecekan, takaran dispenser di kedua SPBU masih dalam batas kesalahan yang diizinkan sesuai ketentuan uji tera,” jelas IPTU Dedy.

    Selain itu, pemeriksaan kualitas BBM secara visual menunjukkan tidak ditemukan indikasi pencampuran bahan lain atau penurunan mutu. Stok dan pasokan BBM juga tercatat lancar tanpa adanya kelangkaan maupun antrean panjang di SPBU.

    Pengecekan ini dilakukan menyusul laporan sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi Pertalite di beberapa wilayah Jawa Timur. Namun, di Magetan hingga kini belum ditemukan keluhan serupa.

    “BBM jenis Pertalite di wilayah Kabupaten Magetan aman digunakan, dan kami terus memantau agar distribusi serta kualitasnya tetap terjaga,” pungkas AKBP Raden Erik Bangun Prakasa. [fiq/beq]

  • Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Duga 23.000 Mesin EDC Dikorupsi

    Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Duga 23.000 Mesin EDC Dikorupsi

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga terdapat 23.000 mesin electronic data capture (EDC) yang dikorupsi dalam proyek pengadaan digitalisasi SPBU PT Pertamina (Persero) periode 2018–2023.

    Budi menyampaikan, pada Rabu (29/10/2025), penyidik lembaga antirasuah telah memeriksa 2 dari 3 saksi yang dipanggil, keduanya berinisial EA selaku Komisaris Utama PT Phase Delta Control dan BD selaku pihak swasta. Adapun 1 saksi lainnya dijadwalkan pemeriksaan ulang pada hari ini, Kamis (30/10/2025).

    “Dalam perkara ini, diduga total pengadaannya sejumlah sekitar 23.000 mesin EDC,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

    Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa KPK bekerja sama dengan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan sampling pengecekan mesin EDC di sejumlah SPBU yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten.

    Selain itu, KPK kerja sama BPK juga bertujuan untuk menghitung kerugian negara dari perkara tersebut guna kebutuhan aset recovery.

    Sekadar informasi, kasus yang menyeret perusahaan pelat merah itu naik ke tahap penyidikan pada 20 Januari 2025.

    Pada 31 Januari 2025, KPK telah menetapkan 3 tersangka dalam perkara ini. Namun identitas para tersangka belum diumumkan.

    Pengungkapan salah satu tersangka diumumkan pada 6 Oktober 2025, yakni Elvizar (EL) merupakan Direktur PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) saat kasus digitalisasi SPBU, dan Direktur Utama PCS di kasus mesin EDC.

    Dia juga tersangka di kasus pengadaan mesin electronic data capture di PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI (Persero).

  • Menteri ESDM pastikan kualitas Pertalite di Jatim dalam kondisi baik

    Menteri ESDM pastikan kualitas Pertalite di Jatim dalam kondisi baik

    saya akan memantau karena mereka yang bertanggung jawab untuk urusan kualitas terhadap konsumen, dan penyaluran BBM untuk subsidi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di wilayah Jawa Timur dalam kondisi baik.

    Menurut dia, hasil uji laboratorium dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas Kementerian ESDM menunjukkan bahwa kualitas BBM jenis Pertalite di lokasi tersebut berada dalam kondisi baik.

    Hasil ini, dalam keterangannya, yang dikutip di Jakarta, Kamis, sekaligus menjawab keresahan masyarakat yang sempat muncul beberapa waktu terakhir.

    “Di sini, saya pikir clear, karena ada dari Lemigas, kemudian dari Dirjen (Direktur Jenderal) Migas, ada Dirut (Direktur Utama) Pertamina Patra Niaga, yang punya tugas untuk menyediakan stok sampai kemudian menyalurkan. Ini Pak Ega Dirutnya (PT Pertamina Patra Niaga) dan Ibu BPH Migas, Ibu Erika, yang mengontrol stok dan penyaluran BBM subsidi,” ujar Bahlil saat mengecek kualitas BBM Pertalite di salah satu SPBU Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025).

    Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, serta menjadi tindak lanjut atas laporan masyarakat terkait dugaan penurunan kualitas BBM di sejumlah wilayah.

    Menteri Bahlil menyebut bahwa kegiatan pengecekan ini merupakan bagian dari langkah cepat pemerintah menindaklanjuti laporan masyarakat di wilayah Lamongan, Gresik dan Tuban, Jatim, terkait kendaraan bermotor yang mengalami kendala seusai menggunakan BBM Pertalite.

    Ia menegaskan bahwa pemerintah bersikap transparan terhadap hasil pengecekan di lapangan.

    “Saya akan melakukan rapat langsung di Kementerian ESDM untuk mengecek perkembangan apa yang menjadi kunjungan lapangan hari ini di lokasi-lokasi yang ditengarai, yang diinformasikan ada problem. Nanti, kalau ada apa-apa, kita sampaikan,” paparnya.

    Bahlil juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas BBM sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap kebutuhan energi masyarakat.

    Ia juga mengingatkan Pertamina Patra Niaga agar menjamin kualitas produk yang dijual di lapangan.

    “Kita meminta kepada Pertamina jangan main-main ya. Saya nggak main-main. Sekalipun BUMN, tapi saya akan memantau karena mereka yang bertanggung jawab untuk urusan kualitas terhadap konsumen, dan penyaluran BBM untuk subsidi,” sebutnya.

    Dalam kegiatan ini, Menteri ESDM turut pula didampingi Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

    Stok BBM Terkendali

    Selain mendampingi Menteri ESDM, Erika Retnowati juga melakukan kunjungan ke Fuel Terminal (FT) Malang untuk memastikan stok dan pasokan BBM subsidi dan kompensasi tetap aman.

    Dalam kunjungan itu, Erika menegaskan pentingnya kesiapan pasokan menjelang periode akhir tahun.

    “Kita harus bisa memastikan bahwa Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti bisa berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Stok BBM harus tersedia cukup hingga akhir tahun, penyaluran dan distribusinya berjalan lancar,” tambahnya.

    Erika juga mengingatkan bahwa faktor cuaca ekstrem dan kondisi geografis dapat menjadi tantangan dalam penyaluran energi.

    “Semoga kendala-kendala dalam penyediaan dan distribusi BBM tidak banyak terjadi. Kita harus memastikan stok BBM cukup karena dapat berdampak atau memunculkan kondisi atau isu-isu yang tidak kita inginkan,” harapnya.

    FT Malang, yang berdiri sejak 1947, memiliki 10 unit tangki dengan kapasitas total 6.987 kiloliter dan disuplai dari Integrated Terminal Surabaya, Jatim.

    BBM dari terminal ini disalurkan untuk 114 SPBU, 150 Pertashop, dan 1 stasiun pengisian diesel nelayan (SPDN), serta untuk kebutuhan industri dan instansi lain.

    Kunjungan ke terminal ini juga diikuti Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Sales Area Manager Retail Malang Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Alam Kanda Winali, serta Fuel Terminal Manager Malang Doly Pratama Yudha.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri ESDM pastikan kualitas Pertalite di Jatim dalam kondisi baik

    Menteri ESDM pastikan kualitas Pertalite di Jatim dalam kondisi baik

    saya akan memantau karena mereka yang bertanggung jawab untuk urusan kualitas terhadap konsumen, dan penyaluran BBM untuk subsidi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di wilayah Jawa Timur dalam kondisi baik.

    Menurut dia, hasil uji laboratorium dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas Kementerian ESDM menunjukkan bahwa kualitas BBM jenis Pertalite di lokasi tersebut berada dalam kondisi baik.

    Hasil ini, dalam keterangannya, yang dikutip di Jakarta, Kamis, sekaligus menjawab keresahan masyarakat yang sempat muncul beberapa waktu terakhir.

    “Di sini, saya pikir clear, karena ada dari Lemigas, kemudian dari Dirjen (Direktur Jenderal) Migas, ada Dirut (Direktur Utama) Pertamina Patra Niaga, yang punya tugas untuk menyediakan stok sampai kemudian menyalurkan. Ini Pak Ega Dirutnya (PT Pertamina Patra Niaga) dan Ibu BPH Migas, Ibu Erika, yang mengontrol stok dan penyaluran BBM subsidi,” ujar Bahlil saat mengecek kualitas BBM Pertalite di salah satu SPBU Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025).

    Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, serta menjadi tindak lanjut atas laporan masyarakat terkait dugaan penurunan kualitas BBM di sejumlah wilayah.

    Menteri Bahlil menyebut bahwa kegiatan pengecekan ini merupakan bagian dari langkah cepat pemerintah menindaklanjuti laporan masyarakat di wilayah Lamongan, Gresik dan Tuban, Jatim, terkait kendaraan bermotor yang mengalami kendala seusai menggunakan BBM Pertalite.

    Ia menegaskan bahwa pemerintah bersikap transparan terhadap hasil pengecekan di lapangan.

    “Saya akan melakukan rapat langsung di Kementerian ESDM untuk mengecek perkembangan apa yang menjadi kunjungan lapangan hari ini di lokasi-lokasi yang ditengarai, yang diinformasikan ada problem. Nanti, kalau ada apa-apa, kita sampaikan,” paparnya.

    Bahlil juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas BBM sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap kebutuhan energi masyarakat.

    Ia juga mengingatkan Pertamina Patra Niaga agar menjamin kualitas produk yang dijual di lapangan.

    “Kita meminta kepada Pertamina jangan main-main ya. Saya nggak main-main. Sekalipun BUMN, tapi saya akan memantau karena mereka yang bertanggung jawab untuk urusan kualitas terhadap konsumen, dan penyaluran BBM untuk subsidi,” sebutnya.

    Dalam kegiatan ini, Menteri ESDM turut pula didampingi Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

    Stok BBM Terkendali

    Selain mendampingi Menteri ESDM, Erika Retnowati juga melakukan kunjungan ke Fuel Terminal (FT) Malang untuk memastikan stok dan pasokan BBM subsidi dan kompensasi tetap aman.

    Dalam kunjungan itu, Erika menegaskan pentingnya kesiapan pasokan menjelang periode akhir tahun.

    “Kita harus bisa memastikan bahwa Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti bisa berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Stok BBM harus tersedia cukup hingga akhir tahun, penyaluran dan distribusinya berjalan lancar,” tambahnya.

    Erika juga mengingatkan bahwa faktor cuaca ekstrem dan kondisi geografis dapat menjadi tantangan dalam penyaluran energi.

    “Semoga kendala-kendala dalam penyediaan dan distribusi BBM tidak banyak terjadi. Kita harus memastikan stok BBM cukup karena dapat berdampak atau memunculkan kondisi atau isu-isu yang tidak kita inginkan,” harapnya.

    FT Malang, yang berdiri sejak 1947, memiliki 10 unit tangki dengan kapasitas total 6.987 kiloliter dan disuplai dari Integrated Terminal Surabaya, Jatim.

    BBM dari terminal ini disalurkan untuk 114 SPBU, 150 Pertashop, dan 1 stasiun pengisian diesel nelayan (SPDN), serta untuk kebutuhan industri dan instansi lain.

    Kunjungan ke terminal ini juga diikuti Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Sales Area Manager Retail Malang Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Alam Kanda Winali, serta Fuel Terminal Manager Malang Doly Pratama Yudha.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Shell dan Tripatra Bakal Bangun Kilang Bioavtur di Indonesia Mulai 2028

    Shell dan Tripatra Bakal Bangun Kilang Bioavtur di Indonesia Mulai 2028

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Shell Indonesia dan Tripatra bakal membangun kilang Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur di Indonesia.

    Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM Efendi Manurung dalam acara FGD Life Cycle Assessment Sustainable Aviation Fuel berbasis Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

    Effendi menyebut pembangunan kilang baru itu akan menghasilkan SAF dengan bahan baku generasi kedua dari pohon sawit seperti Spent Bleaching Earth Oil (SBEO), Palm Oil Mill Effluent (POME), hingga minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO).

    “Beberapa perusahaan swasta seperti Shell Indonesia dan Tripatra saat ini sedang membangun kilang SAF mereka sendiri menggunakan bahan baku generasi kedua dari pohon sawit,” ucap Efendi.

    Dia belum bisa membocorkan kapan dan di mana Shell Indonesia bakal membangun kilang SAF itu. Efendi hanya merinci bahwa Tripatra berencana mengembangkan kilang bioavtur dengan kapasitas 60.000 ton per tahun atau setara 75.000 KL per tahun sebanyak 4 unit.

    Adapun pembangunan 4 kilang baru itu bakal dilakukan secara bertahap. Perinciannya, pada 2028 Tripatra akan membangun kilang SAF di Sumatra Utara, pada 2029 di Kalimantan, 2030 di Sumatera Utara, dan setelah 2030 di Sumatra Utara atau Kalimantan.

    Asal tahu saja, penggunaan SAF dalam industri penerbangan memang tengah digenjot oleh pemerintah. Hal ini dilakukan demi menekan emisi karbon.

    Terbaru, Indonesia tengah mempertimbangkan rencana untuk mewajibkan penerbangan internasional melalui Jakarta dan Bali menggunakan SAF dengan kadar 1% mulai 2026.

    Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Edi Wibowo menyampaikan bahwa draf regulasi untuk penerapan bertahap SAF saat ini tengah disusun. 

    “Aturan mengenai penerapan bertahap SAF sedang dalam proses penyusunan, dengan usulan penerapan awal sebesar 1% mulai 2026,” ujar Edi, dikutip dari Reuters, Jumat (17/10/2025).

    Dalam rancangan peraturan tersebut, Indonesia menargetkan peningkatan kadar campuran SAF secara bertahap hingga mencapai 5% 2035.

    Menurut perkiraan lembaga kajian Indonesia Palm Oil Strategic Studies (IPOSS), Indonesia memiliki potensi untuk memproduksi 3–4 juta kiloliter minyak jelantah per tahun, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama produksi SAF. 

    Rencana ini berkembang seiring langkah Pertamina yang pada tahun ini telah memulai produksi SAF berbasis minyak jelantah di salah satu unit kilangnya. Pertamina juga berencana mengonversi dua kilang lainnya agar mampu mengolah bahan bakar dari minyak jelantah.

    Sebelumnya, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, menyatakan bahwa pengembangan SAF berbasis minyak jelantah menjadi fokus utama perusahaan dalam mendukung agenda transisi energi nasional.

    Menurut Agung, bahan bakar berkelanjutan tersebut tidak hanya dapat menurunkan emisi karbon hingga 84%, tetapi juga mendorong terbentuknya ekonomi sirkular di tingkat masyarakat. 

    “Kami telah menggunakan SAF dari minyak goreng masyarakat untuk penerbangan. Jadi, ini bukan hanya soal pengurangan emisi karbon, tetapi juga bagian dari ekonomi sirkular karena masyarakat dapat menukar minyak jelantah menjadi rupiah, yang kemudian diolah menjadi bahan bakar berkelanjutan dan efisien,” jelasnya.

  • Perannya Disorot, Bahlil Buka Suara Terkait Motor di Jatim Brebet Massal Usai Isi Pertalite

    Perannya Disorot, Bahlil Buka Suara Terkait Motor di Jatim Brebet Massal Usai Isi Pertalite

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhirnya buka sauara. Setelah perannya disorot dalam fenomena motor brebet massal di Jawa Timur (Jatim) karena isi Pertalite.

    Dia mengatakan pihaknya tengah melakukan investigasi. Bahlil juga menyebut ditinya telah memanggil pihak terkait.

    Hal tersebut diungkapka kepada jurnalis di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/10/2025).
    Usai mengunjungi pembukaan Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

    “Tadi saya begitu mendarat, langsung saya panggil Dirut Pertamina Patra Niaga, kemudian BPH Migas, sama Lemigas, untuk menerima laporan langsung dari mereka,” kata Bahlil.

    Kini, dia mengatakan timnya sudah di lapangan. Setelah proses investigasi dilakukan, maka dia akan melakukan rapat.

    “Sekarang tim saya masih berada di daerah sini, nanti setelah ini saya akan rapat dengan mereka di airport,” ujarnya.

    Tim tersebut, terdiri dari perwakilan Dirjen Migas, Lemigas, BPH Migas, dan Pertamina Patra Niaga. Dibentuk untuk menelusuri dugaan oplosan Pertalite.

    “Karena untuk minyak yang didistribusi baik solar maupun bensin, Pertalite, di SPBU itu di bawah Pertamina Patra Niaga. Dirutnya ada di sini,” jelasnya.

    Apakah benar atau tidak adanya dugaan Pertalite di oplos, dia tak memberi kepastian. Katanya menunggu uji laboratorium.

    “Kita lihat, kita belum bisa mengandai-andai. Saya belum bisa menyimpulkan tentang kebenarannya, apa benar atau tidak benar, kita tunggu kajian tim,” terangnya.

    Fenomena motor brebet ini diketahui terjadi. di berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan Malang.
    (Arya/Fajar)

  • Bukti Panas Bumi Sejahterakan Petani

    Bukti Panas Bumi Sejahterakan Petani

    Tanggamus, Beritasatu.com – Di wilayah perbukitan yang hijau di Pekon Muara Dua, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung, berdiri sebuah greenhouse yang menjadi rumah bagi sekitar 1.200 tanaman melon premium jenis inthanon. Keberadaan greenhouse ini unik karena dibangun di dataran tinggi yang sebetulnya kurang ideal untuk menanam buah melon.

    Namun, meskipun ditanam di dataran tinggi lebih dari 900 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu yang cukup dingin, tanaman melon yang dirawat dengan sistem hidroponik ini bisa tumbuh subur. Daunnya berwarna hijau cerah, batangnya kokok menjalar kuat dengan buah yang bulat sempurna. Soal rasa, jangan ditanya. Manis khas buah premium.

    Rahasia tumbuh suburnya buah melon ini tidak terlepas dari peran energi panas bumi (geothermal) yang disediakan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu.

    Melalui inisiatif Ulubelu Triumphant, PGE mengadopsi teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi (geothermal brine) yang dialirkan melalui sistem heat exchanger untuk menjaga kestabilan suhu di dalam greenhouse. Energi tersebut juga dikombinasikan dengan panel surya yang membuat siklus pertumbuhan tanaman melon semakin hijau.

    Inisiatif ini menunjukkan, pemanfaatan energi panas bumi ternyata tidak hanya berperan dalam penyediaan listrik ramah lingkungan dan berkelanjutan, tetapi juga dapat mendukung berbagai sektor lain, seperti pertanian.

    Tingkatkan Kesejahteraan Petani

    Di Pekon Muara Dua, Ulubelu, mayoritas warganya merupakan petani kopi. Agar tidak hanya bergantung pada satu komoditas saja, kelompok tani muda Ulubelu Farm yang beranggotakan lima orang binaan PGE Ulubelu kemudian mulai mencoba menanam melon. Dengan melakukan diversifikasi tanaman perkebunan, harapannya ketika panen kopi sedang tidak bagus atau harganya turun, para petani masih punya penghasilan lain.

    “Di sini kebetulan mayoritas warganya itu petani kopi. Kalau hanya bergantung pada tanaman kopi saja, risiko ekonominya tinggi,” kata Ketua Kelompok Ulubelu Farm, Edi Yansyah, Kamis (23/10/2025).

    Edi menyadari, kondisi geografis Ulubelu di dataran tinggi yang dingin kurang cocok untuk budidaya melon. Tanaman ini lebih tumbuh subur pada dataran rendah dengan suhu yang hangat. Namun, hambatan itu tak jadi kendala. Berkat dukungan teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi dari PGE Ulubelu, hal yang sebelumnya dianggap mustahil bisa direalisasikan.

    “PGE Ulubelu mendukung 100% sejak awal pembangunan greenhouse sampai sekarang. Kami berterima kasih sekali kepada PGE karena sudah membuka jalan,” kata Edi Yansyah.

    Dipilihnya melon inthanon untuk dibudidayakan juga bukan tanpa alasan. Warga Pekon Muara Dua, Ulubelu, rupanya ingin sekali mencicipi buah melon premium yang belum pernah mereka rasakan. Kini, manisnya melon inthanon bisa dicicipi langsung dari sumbernya.

    Greenhouse budidaya melon ini memiliki luas 16×24 meter persegi. Untuk mendukung sistem kelistrikan, perairan, dan operasional lainnya, PGE Ulubelu juga membangun panel surya dengan kapasitas 2 kilo Watt peak (kWp).

    Kunci dari pertumbuhan tanaman melon di dataran tinggi ini terletak pada teknologi energi geothermal. Dalam proses pembangkit listrik tenaga geothermal, uap dialirkan dari sumur menuju turbin. Uap yang masuk ke turbin harus 100% murni. Oleh karena itu, dilakukan proses pemisahan, di mana uap dipisahkan dari brine (air panas sisa). Brine ini masih memiliki temperatur di atas 150 derajat celsius yang bisa dimanfaatkan.

    Sebelum brine diinjeksikan kembali ke dalam bumi, panasnya diekstrak dan dialirkan ke unit di dalam greenhouse. Dengan cara ini, iklim di greenhouse dapat dikontrol sesuai standar pertumbuhan melon pada suhu di atas 26 derajat celsius.

    Edi menyampaikan, di dalam greenhouse Ulubelu kini terpasang tiga alat heat exchanger yang berfungsi mengalirkan uap panas ke dalam greenhouse. Alatnya bekerja dengan sistem otomatis menyesuaikan suhu lingkungan.

    Greenhouse melon di Ulubelu mengadopsi teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi (geothermal brine) yang dialirkan melalui sistem heat exchanger. – (Istimewa/-)

    “Sistemnya itu sudah otomatis. Jadi saat suhunya dingin pada titik tertentu, alatnya langsung menyemburkan uap yang membawa panas. Saat suhunya panas, alatnya akan berhenti sendiri, jadi sudah otomatis,” terang Edi Yansyah.

    Dengan berkebun melon hidroponik yang didukung energi bersih, kelompok tani ini bisa mendapatkan penghasilan tambahan selain dari berkebun kopi. Dalam setahun, melon geothermal ini bisa dipanen tiga sampai empat kali.

    “Sekali panen, hasilnya bisa 1,3 ton sampai 1,5 ton. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 35 juta sampai Rp 40 juta,” ungkap Edi.

    Untuk pemasaran melon hasil panen, kelompok tani ini tak perlu repot-repot. Saat musim panen tiba, banyak masyarakat yang datang langsung ke greenhouse untuk membeli. Bahkan, sebelum buah melonnya matang, sudah banyak yang memesannya.

    “Hasil panennya cepat sekali terserap. Banyak juga yang tidak kebagian,” ungkap Edi.

    Energi Hijau untuk Ketahanan Pangan

    Disampaikan Assistant Manager Government & Public Relation PGE Ulubelu Ryan Dwi Gustriandha, PGE Area Ulubelu memberikan dukungan penuh kepada kelompok tani Ulubelu Farm lewat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau corporate social responsibility (CSR) yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat berbasis energi terbarukan.

    Dukungan tersebut meliputi penyediaan infrastruktur greenhouse, penerapan sistem otomasi berbasis panas bumi, hingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

    “PGE Area Ulubelu juga berperan sebagai inisiator dan pendamping dalam memperkuat kelembagaan kelompok agar dapat mengelola usaha secara mandiri dan berkelanjutan,” kata Ryan Dwi Gustriandha, Minggu (26/10/2025).

    Disampaikan Ryan, program budidaya melon hidroponik berbasis energi panas bumi dan PLTS ini telah memberikan dampak multidimensi bagi masyarakat lokal. Dari sisi ekonomi, pendapatan masyarakat jadi meningkat melalui kegiatan budidaya dan wisata petik buah atau agro-tourism.

    Selain menjadi sumber penghasilan tambahan, kawasan Ulubelu Farm kini juga berkembang sebagai pusat pembelajaran atau center of learning untuk mempelajari inovasi budidaya melon dengan teknologi hidroponik serta pemanfaatan direct use panas bumi.

    “Jadi selain memperkuat ekonomi lokal, program ini juga meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat terkait praktik pertanian berkelanjutan berbasis energi hijau,” kata Ryan.

    Pastinya selalu ada tantangan dalam setiap usaha. Utamanya adaptasi masyarakat terhadap teknologi baru dan sistem pertanian modern. Diungkapkan Ryan, sebagian masyarakat belum terbiasa dengan sistem otomasi, sehingga diperlukan pendampingan intensif. Melalui pelatihan dan dukungan teknis berkelanjutan yang diberikan PGE Area Ulubelu, kapasitas masyarakat terus meningkat dan sistem dapat dioperasikan secara mandiri.

    Selain budidaya melon geothermal, PGE Ulubelu juga punya banyak program ketahanan pangan berbasis energi bersih lain. Misalnya Kopi Beloe yang merupakan inisiatif transformasi sektor kopi Ulubelu dari hulu ke hilir. Program ini mencakup pembibitan, produksi, sampai pemasaran.

    “Program ini pemanfaatan energi surya untuk proses pengolahan biji kopi di kelompok binaan Ngopi Doeloe,” terang Ryan.

    Berikutnya ada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Pekon Air Abang yang mendukung kemandirian energi masyarakat dengan pemanfaatan aliran air sebagai sumber energi listrik. Listrik tersebut dipergunakan untuk rumah produksi pertanian, seperti penggilingan kopi dan serut kelapa.

    Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari di Pekon Ngarip, Kecamatan Ulubelu juga memanfaatkan PLTS dari PGE Ulubelu untuk mendukung pengelolaan pupuk organik berbahan kulit kopi. Energi listrik yang dihasilkan PLTS dimanfaatkan untuk mengoperasikan peralatan pengolahan, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

    “Pupuk yang dihasilkan kelompok ini digunakan kembali untuk budidaya tanaman kopi, hortikultura, dan tanaman obat keluarga, sehingga menciptakan siklus pertanian berkelanjutan berbasis energi hijau,” ungkap Ryan.

    Melalui berbagai inisiatif tersebut, lanjut Ryan, PGE Ulubelu berupaya menunjukkan bahwa energi hijau tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai solusi inovatif untuk pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan berkelanjutan.

    PGE Area Ulubelu berada di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Way Panas, Lampung. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu unit I beroperasi secara komersial sejak 2011. Saat ini empat unit PLTP telah beroperasi dengan total kapasitas terpasang sebesar 220 megawatt (MW) dan berkontribusi terhadap sekitar 25% kebutuhan listrik di wilayah Lampung.

    Secara keseluruhan, kapasitas panas bumi yang dikelola PGE mencapai 1.932 MW, terdiri atas 727 MW dioperasikan langsung oleh PGE dan 1.205 MW melalui skema kontrak operasi bersama (joint operation contract/JOC) bersama mitra strategis. Energi bersih yang dihasilkan PGE bisa menyuplai listrik bagi lebih dari dua juta rumah tangga dan berpotensi menurunkan emisi karbon sekitar 10 juta ton CO2 per tahun.