BUMN: PT Pertamina

  • DPR RI minta ANTARA, TVRI dan RRI perdalam informasi pariwisata Bali

    DPR RI minta ANTARA, TVRI dan RRI perdalam informasi pariwisata Bali

    Denpasar (ANTARA) – Komisi VII DPR RI meminta Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (Perum LKBN) ANTARA, Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan LPP RRI memperdalam diseminasi informasi publik terkait potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

    “Ketiga media itu kami harapkan menjadi pilar diseminasi informasi publik,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty di sela kunjungan kerja dan diskusi dengan ANTARA, TVRI dan RRI di Denpasar, Bali, Jumat.

    Ada pun sektor di Pulau Dewata yang perlu diperdalam diseminasi informasinya kepada publik di antaranya potensi wisata medis dan desa wisata sehingga menarik kunjungan wisatawan dan memberikan pemerataan ekonomi di Bali.

    Destinasi wisata medis itu saat ini dapat diakses di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar salah satunya fasilitas di Bali International Hospital (BIH), rumah sakit yang menjadi bagian Holding Rumah Sakit BUMN Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

    Layanan unggulan di BIH yaitu jantung, kanker, syaraf, pencernaan dan tulang dengan dilengkapi teknologi canggih.

    Tak hanya itu, ada juga klinik terapi sel dari Jerman, Bali Beach Hotel, gedung konvensi yang sudah beroperasi.

    Sedangkan dalam tahap konstruksi yakni pembangunan 20 klinik untuk operasi kosmetik, transplantasi rambut, hingga layanan antipenunaan dini.

    Ada juga dalam tahap perencanaan yakni layanan stem sel, rumah sakit dan klinik mata, layanan bayi tabung dan fasilitas lainnya.

    Hadirnya fasilitas kesehatan kelas dunia itu di KEK Sanur diharapkan menekan devisa yang menguap keluar negeri yang diperkirakan per tahun mencapai Rp150 triliun dengan jumlah orang Indonesia berobat atau mengakses layanan kesehatan ke luar negeri per tahun diperkirakan mencapai dua juta orang.

    “Tidak perlu jauh-jauh ke Korea, Brasil untuk operasi kecantikan, ada 15 merek kecantikan terbaik yang didatangkan ke Indonesia yaitu Bali,” ucapnya.

    Potensi lain di Bali yakni desa wisata yang perlu diperbanyak dan memperdalam informasi potensi pariwisata tersebut.

    Total hingga saat ini ada 238 desa wisata tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali dengan ciri khas dan keunikan tersendiri.

    Desa wisata itu di antaranya bahkan mendapatkan penghargaan dunia misalnya Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan yang masuk 55 desa wisata di dunia dengan predikat terbaik pada 2024 dari Organisasi PBB bidang Pariwisata Dunia, UNWTO atau UN Tourism.

    Kemudian terbaru, Desa Wisata Pemuteran di Kabupaten Buleleng meraih predikat bergengsi “Best Tourism Village 2025” dari UN Tourism.

    “Desa wisata itu menjadi destinasi baru untuk pariwisata di Bali sehingga tidak terjadi penumpukan di satu titik saja,” ucapnya.

    Dalam pertemuan itu dipimpin Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, serta tiga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty, Chusnunia Chalim, dan Lamhot Sinaga, serta dihadiri jajaran Anggota Komisi VII DPR RI lainnya.

    Sementara itu, dari ANTARA dihadiri Direktur Pemberitaan Irfan Junaidi, Kepala Biro Bali Widodo Suyamto Jusuf, dari LPP TVRI yakni Direktur Utama Imam Brotoseno, Direktur Teknik Bernadus Satrio Dharmanto, dan Kepala Stasiun Bali I Gede Mustito, kemudian dari LPP RRI yakni Direktur Utama Hendrasmo, Direktur Keuangan Muhammad Fauzan, dan Kepala Stasiun Denpasar Taufan Pamungkas.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Motor Brebet Massal di Sejumlah Kota di Jatim Usai Isi Pertalite, Bodey Irhadtanto: Bisa Diduga Sumber Masalah di Hulu

    Motor Brebet Massal di Sejumlah Kota di Jatim Usai Isi Pertalite, Bodey Irhadtanto: Bisa Diduga Sumber Masalah di Hulu

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Dosen IKIP PGRI Bojonegoro, Boedy Irhadtanto menanyakan fenomena motor brebet massal di Jawa Timur. Pasalnya, terjai bukan hanya di satu kota.

    “Kejadian sepeda motor brebet terjadi di banyak kota di Jawa Timur,” tulisnya dikutip dari unggahan di X, Jumat (31/10/2025).

    Berangkat dadi hal tersebut, menurutnya patut diduga masalahnya ada di hulu.

    “Tentu bisa diduga sumber masalah adalah dari hulu sebagai sumber utamanya,” ujarnya.

    Namun yang mengemuka, kata dia, gembar-gembor sidak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Padahal, SPBU merupakan ujung distribusi.

    “Mengapa di berita yang disidak kok SPBU-nya yang ada di ujung distribusi,” terangnya.

    Fenomena motor brebet ini diketahui terjadi di Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan Malang.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan memang pihaknya menerima sejumlah aduan terkait Pertalite. 

    “Kami sampaikan permohonan maaf atas munculnya ketidaknyamanan masyarakat terkait kendala pada mesin kendaraan usai pengisian BBM jenis Pertalite di beberapa SPBU wilayah distribusi Jawa Timur,” kata Ahad, Rabu (29/10).

    Dia mengatakan pihaknya telah membangun posko pengaduan. Jumlahnya 17 titik se-Jawa Timur.

    Posko tersebut melayani keluhan dan pelaporan masyarakat yang mengalami gangguan mesin kendaraan karena diduga Pertalite.

    Pihak Pertamina sendiri belum memastikan apakah benar ada campuran dalam kandungan Pertalite. Bakal dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu.

  • Warga Pasuruan Ngeluh Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Montir Sarankan Pakai Pertamax Untuk Sementara

    Warga Pasuruan Ngeluh Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Montir Sarankan Pakai Pertamax Untuk Sementara

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah bengkel di Kota dan Kabupaten Pasuruan mulai kebanjiran keluhan dari pelanggan. Mereka mengaku sepeda motornya mendadak brebet setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite di beberapa SPBU.

    Fenomena ini ramai diperbincangkan di kalangan pengguna motor, terutama di wilayah Kecamatan Bugul Kidul dan sekitarnya. Para montir dibuat sibuk karena meningkatnya jumlah kendaraan yang datang dengan keluhan serupa.

    Seorang montir bernama Otong, warga Kecamatan Bugul Kidul, mengatakan banyak motor yang mengalami gangguan tarikan setelah diisi Pertalite. “Setelah dicek, banyak kotoran dan kerak di ruang bakar. Padahal biasanya tidak separah ini,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

    Otong menduga, kerak tebal tersebut muncul akibat kualitas bahan bakar yang tidak stabil. Kondisi itu membuat sistem pembakaran tidak sempurna dan menyebabkan motor kehilangan tenaga. Ia menjelaskan, motor injeksi paling banyak terdampak karena sistem bahan bakarnya lebih sensitif terhadap perubahan kualitas BBM.

    “Biasanya motor karburator masih bisa menyesuaikan, tapi injeksi langsung brebet,” tambahnya.

    Hal serupa disampaikan Bagio, pemilik bengkel di kawasan Kota Pasuruan. Dalam dua hari terakhir, ia menerima sedikitnya lima motor dengan keluhan sama, dan semuanya menggunakan Pertalite.

    “Waktu saya bongkar, saluran injeksi ada kerak tebal seperti sisa pembakaran tidak sempurna. Kalau tidak segera dibersihkan, bisa merusak sistem bahan bakar,” ungkapnya.

    Bagio menyarankan pemilik motor untuk sementara beralih ke bahan bakar beroktan lebih tinggi. “Kalau bisa ganti ke Pertamax dulu sampai situasinya jelas,” ujarnya.

    Menurutnya, langkah ini bisa mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem pembakaran mesin.

    Fenomena motor brebet akibat dugaan kualitas Pertalite ini ternyata juga muncul di sejumlah daerah lain di Jawa Timur seperti Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro.

    Menanggapi banyaknya keluhan tersebut, Pertamina menyiapkan posko pengaduan di 15 SPBU di Jawa Timur untuk memfasilitasi laporan masyarakat dan memastikan kualitas bahan bakar tetap sesuai standar. [ada/beq]

  • TPPI Siap Tindaklanjuti Tiga Tuntutan Warga Ring 1 Pasca Kebakaran Kilang di Jenu Tuban

    TPPI Siap Tindaklanjuti Tiga Tuntutan Warga Ring 1 Pasca Kebakaran Kilang di Jenu Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Pihak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) memastikan akan menindaklanjuti tiga poin aspirasi warga Desa Remen dan Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, usai mediasi bersama DPRD Tuban pada Kamis (30/10/2025). Langkah ini menjadi bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat pasca insiden kebakaran di salah satu unit kilang TPPI pada 16 Oktober 2025 lalu.

    CSR & Communication Relation Manager PT TPPI, Tinoto Hadi Sucipto, menyampaikan bahwa seluruh masukan dari warga telah dibahas secara terbuka dalam forum hearing yang difasilitasi DPRD Tuban. Pihaknya menegaskan keseriusan perusahaan untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan bersama masyarakat.
    “Alhamdulillah, hearing kami dengan warga sekitar yang difasilitasi DPRD Tuban berjalan baik. Ada tiga tuntutan yang disampaikan dan, Insyaallah, akan kami tindaklanjuti,” ujar Tinoto, Jumat (31/10/2025).

    Adapun tiga poin utama yang disampaikan warga yakni pemasangan alarm emergency, rekrutmen tenaga kerja lokal, dan kompensasi bagi warga terdampak. Menurut Tinoto, pihak perusahaan telah menugaskan manajer HSSE untuk segera mengupayakan sistem alarm darurat sebagai bentuk peningkatan mitigasi risiko keselamatan.

    Sementara itu, untuk proses rekrutmen tenaga kerja, TPPI akan berkoordinasi dengan DPRD Tuban agar mekanismenya dapat difasilitasi dengan baik. Sedangkan terkait kompensasi dampak kebakaran, disepakati akan dibentuk tim investigasi gabungan yang terdiri dari unsur internal perusahaan dan pihak eksternal.
    “Jadi nantinya akan ada tim yang mengidentifikasi berbagai dampak yang bisa menjadi dasar dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Tinoto.

    Menanggapi isu rekrutmen lokal, Tinoto menegaskan bahwa saat ini perusahaan belum membuka proses penerimaan tenaga kerja baru. TPPI mengikuti sistem rekrutmen terpusat melalui BUMN Pertamina Group, di mana proses seleksi dilakukan secara nasional dan daring.

    “Di sisi lain, kami sudah ikut Pertamina. Jadi surat dan tesnya dari BUMN, dilakukan serentak se-Indonesia secara online,” terangnya.

    Meski begitu, TPPI disebut telah menyerap cukup banyak tenaga kerja dari kalangan lokal, khususnya warga ring 1 sekitar perusahaan. “Kalau dihitung, warga sekitar cukup banyak yang menjadi pekerja organik, sekitar 46 orang, belum termasuk tenaga outsourcing seperti security yang hampir 100 persen warga lokal,” beber Tinoto.

    Ia berharap hubungan baik antara perusahaan dan warga sekitar dapat terus terjaga. “Kami berharap bisa hidup bersaudara, berdampingan, dan berkelanjutan. Suasana harmonis ini harus dijaga dengan komunikasi aktif serta masukan positif yang bisa ditindaklanjuti oleh manajemen,” tutup Tinoto. [dya/beq]

  • Respon Keluhan Motor Brebet di Jatim, Ini Langkah Wagub Emil Dardak

    Respon Keluhan Motor Brebet di Jatim, Ini Langkah Wagub Emil Dardak

    ​Surabaya (beritajatim.com) – Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak buka suara terkait fenomena motor brebet usai mengisi Pertalite di sejumlah SPBU di Jatim.

    Ia menegaskan bahwa Pemprov Jatim telah berkoordinasi langsung dengan Pertamina untuk mengklarifikasi persoalan yang mengemuka di masyarakat tersebut.

    ​Emil mengaku telah menghubungi pihak Pertamina pada Selasa (28/10/2025) malam. Pertamina membenarkan adanya keluhan di beberapa kabupaten/kota mengenai bau menyengat dan motor yang mengalami brebet.

    ​”Pihak Pertamina menyampaikan bahwa memang ada keluhan di beberapa kota/kabupaten yaitu bau menyengat dan kemudian motornya berbet,” jelas Emil di Gedung DPRD Jatim, Kamis (30/10/2025).

    ​Dari pengecekan yang dilakukan Pertamina di sejumlah SPBU dan fuel terminal, hasilnya diklaim masih dalam standar. Meskipun demikian, Emil Dardak menyatakan masih menunggu penjelasan yang lebih spesifik mengenai penyebab pasti fenomena tersebut.

    ​”Hasilnya menurut Pertamina sebenarnya masih dalam standar. Nah, ini saya memang juga sama seperti panjenengan semua. Menunggu penjelasan yang lebih spesifik,” ucapnya.

    ​Emil mengapresiasi langkah cepat Pertamina yang telah membuka 17 posko pengaduan di Jatim sejak Rabu (29/10/2025). Khusus di Surabaya, empat posko didirikan, termasuk di SPBU Jalan Arief Rahman Hakim dan Jalan Kayoon.

    ​Ia menegaskan pentingnya fungsi posko tersebut. “Harapan kita posko itu bukan hanya menerima aduan. Untuk ditindaklanjuti tentunya, bukan untuk hanya dicatat,” imbuhnya.

    ​Mengenai kompensasi bagi warga terdampak, Emil belum bisa memastikan. Ia mengatakan Pemprov akan mengawal kasus ini selangkah demi selangkah. “Pertama pahami masalahnya dulu ya. Dan tentunya Pertamina punya langkah-langkah untuk menjaga kemaslahatan dari masyarakat,” pungkas Emil. [tok/aje]

  • Uji Sampel BBM Pertalite di SPBU Pertamina Jatim, Ini Hasilnya

    Uji Sampel BBM Pertalite di SPBU Pertamina Jatim, Ini Hasilnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) turun langsung ke lapangan untuk memastikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di sejumlah SPBU di Jawa Timur.

    Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel BBM yang diambil dalam kondisi baik dan memenuhi standar mutu yang berlaku.

    Kunjungan lapangan tersebut dilakukan di wilayah Gresik dan Surabaya. Langkah tersebut menjadi tindak lanjut atas laporan masyarakat terkait dugaan kendala yang dialami beberapa kendaraan setelah mengisi BBM.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah memastikan pelayanan publik tetap optimal.

    “Kami meninjau langsung SPBU di Gresik dan Surabaya untuk memastikan langkah mitigasi risiko yang dilakukan oleh Pertamina, termasuk mekanisme keluhan konsumen yang kini tersedia di SPBU,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (31/10/2025).

    Dalam peninjauan itu Ditjen Migas dan Lemigas melakukan serangkaian uji kualitas BBM, mulai dari uji pasta air hingga uji visual. Dari dua lokasi SPBU yang diuji, hasilnya menunjukkan tidak ada kandungan air dalam BBM.

    “Dari hasil pengujian, seluruh sampel menunjukkan kondisi baik dan memenuhi standar. Prosedur ini juga rutin dilakukan di setiap SPBU sebelum operasional,” tambahnya.

    Di sisi lain, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menegaskan komitmen perusahaan untuk menindaklanjuti setiap laporan masyarakat.

    “Terkait kejadian beberapa kendaraan konsumen yang mengalami kendala, kami segera melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab gangguan dan menyiagakan posko layanan konsumen di wilayah terdampak,” ujarnya.

    Perusahaan juga telah melakukan uji laboratorium terhadap produk Pertalite yang disalurkan dari Terminal BBM Tuban dan Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa produk tersebut masih sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Namun, investigasi tetap berlanjut hingga tingkat SPBU untuk memastikan tidak ada gangguan pada jalur distribusi.

    “Kami berkomitmen menindaklanjuti setiap laporan secara bertanggung jawab. Bagi masyarakat yang ingin menyampaikan laporan di luar wilayah posko, Pertamina menyediakan berbagai kanal pelaporan resmi, yaitu di SPBU terakhir tempat pembelian BBM atau menghubungi Pertamina Contact Center 135 melalui telepon, email maupun DM media sosial,” imbuhnya.

    Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami sebagian konsumen. “Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh konsumen yang mengalami ketidaknyamanan atas kejadian ini,” katanya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina NRE Capai Target Kinerja Triwulan III-2025

    Pertamina NRE Capai Target Kinerja Triwulan III-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menutup triwulan ketiga tahun 2025 dengan kinerja operasional dan keuangan yang solid dengan capaian di atas target. Buktinya, total produksi listrik konsolidasi Pertamina NRE mencapai 6.524.753 Megawatt hour (MWh), atau lebih tinggi 19,2% dari target RKAP Triwulan III 2025.

    Peningkatan signifikan ini terutama didorong oleh kinerja optimal afiliasi Pertamina NRE, PT Jawa Satu Power (JSP), yang membukukan produksi sebesar 2.690.693 MWh, atau 48% di atas target. Produksi listrik dari (PGE) juga memberikan kontribusi besar dengan produksi 3.745.357 MWh atau melampaui 5% dari target. Sementara itu, Pertamina Power Indonesia (PPI) mencatat produksi 88.703 MWh, mendekati target 90.166 MWh.

    Kapasitas terpasang Pertamina NRE secara kumulatif mencapai 3.083 Megawatt (MW), meningkat signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan ini dikontribusikan dari afiliasi Pertamina NRE, CREC, yang berhasil commercial operation date PLTS baseload berkapasitas 197 MW dan battery energy storage system (BESS) berkapasitas 320 MWh pada September lalu, sehingga total kapasitas terpasang dari CREC hingga triwulan III mencapai 526 MW. Berkat tambahan dari proyek-proyek baru – termasuk CREC (Palawan’s Project) dengan kapasitas 526 MW.

    Dari aspek operasional lainnya, pada triwulan III, EAF (equivalent availability factor) pembangkit Listrik Pertamina NRE mencapai 98,28%, meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingkat keandalan pembangkit listrik yang baik. Sedangkan EFOR (equivalent forced outage rate) nihil hingga triwulan III, yang artinya tidak ada kejadian pembangkit Listrik berhenti beroperasi secara tak terencana.

    Kinerja asset integrity pun menunjukkan hasil menggembirakan dengan zero low integrity asset, berarti tidak ada aset yang berada pada kondisi berisiko rendah atau memerlukan perhatian segera karena menurun fungsinya, berpotensi gagal, atau membahayakan operasi dan keselamatan.

    Dari sisi keuangan, Pertamina NRE juga mencatatkan capaian positif. Pendapatan, EBITDA, dan laba bersih secara berturut-turut mencapai sebesar USD 325,4 juta, USD 215,6 juta, dan USD 85,13 juta. Realisasi pendapatan lebih tinggi 2% dari target, sedangkan EBITDA dan laba bersih lebih tinggi 2% dan 1% dari target.

    “Di tengah situasi ekonomi dan politik yang penuh tantangan, capaian positif yang berhasil dicatatkan Pertamina NRE ini menjadi bukti kerja keras dan kerja cerdas seluruh tim. Dan tentunya tak terlepas dari dukungan pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ujar Pjs. Corporate Secretary Pertamina NRE, Rizki Vistiari dikutip Jumat (31/10/2025).

    Dalam aspek keselamatan dan lingkungan (HSSE), Pertamina NRE berhasil mempertahankan nihil fatalitas sepanjang triwulan III. Upaya dekarbonisasi juga menunjukkan hasil positif. Program manajemen emisi berhasil menekan emisi sebesar 14.994 ton CO₂e, jauh melampaui target tahunan 2.080 ton CO₂e.

    “Di Tengah tuntutan untuk meningkatkan kinerja bisnis, aspek HSSE tetap menjadi prioritas di Pertamina NRE. Kami menjadikan HSSE sebagai budaya Perusahaan,” tambah Rizki.

    Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyebut, energi hijau menjadi salah satu upaya Pertamina dalam mencapai ketahanan energi nasional, sejalan Rencana Umum Energi Nasional Pemerintah.

    “Pemanfaatan energi hijau diperkirakan terus meningkat. Kami optimistis ke depan potensi energi baru terbarukan yang bisa dikembangkan di Indonesia akan semakin berkembang, inilah peran Pertamina NRE,” jelasnya.

    Pertamina NRE terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060. Melalui inovasi teknologi, kolaborasi lintas sektor, dan pengembangan portofolio energi bersih yang terintegrasi, Pertamina NRE juga berkomitmen menjadi motor penggerak transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kisah Suci Sustari berdayakan Perempuan Duri menjahit baju tahan api

    Kisah Suci Sustari berdayakan Perempuan Duri menjahit baju tahan api

    Duri, Riau, (ANTARA) – Di lantai dua sebuah rumah toko (ruko) di Duri, Ibukota Kecamatan Mandau Bengkalis, Provinsi Riau, sejumlah perempuan tampak fokus menjahit kostum khusus untuk pekerja sektor industri minyak bumi dan gas.

    Baju tersebut berbahan tahan api dengan model “coverall” atau menutup semua badan. Pakaian tersebut tak asing bagi masyarakat daerah Duri karena memang dari sinilah salah satu sumber minyak terbesar di Indonesia berasal.

    Pada salah satu meja, tampak Rena Fidawati (45) serius menjahit dengan mesin tiga jarumnya. Sudah dua tahun Rena bekerja di sini sebagai penjahit. Sebelumnya dia juga sesekali menjahit tapi hanya untuk baju perempuan biasa.

    Ketika baru menjahit di sini, dia mengaku agak canggung, sehingga dalam satu hari hanya bisa menyelesaikan satu pakaian saja dengan upah Rp65 ribu. “Kadang itu pun tak selesai,” katanya.

    Akan tetapi lama kelamaan dia sudah bisa menyelesaikan tiga hingga lima pakaian. Ia pun bisa meraup cuan sekitar Rp300 ribu satu hari Rp9 juta sebulan.

    Berkat jerih payahnya itu, ia pun sudah bisa membeli Toyota Avanza hanya dalam waktu dua tahun. Selain tentunya menambah pundi-pundi keuangan keluarganya untuk keperluan biaya anak sekolah.

    Sejatinya Rena hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Suaminya bekerja pada kontraktor yang mendapatkan proyek dari Pertamina Hulu Rokan yang saat ini mengelola Lapangan Migas Duri.

    Dia sadar ancaman tidak ada pekerjaan maupun pemutusan hubungan kerja bisa saja sewaktu-waktu menimpa suaminya. Apalagi Lapangan Duri ini sudah cukup lama dan penurunan produksi adalah suatu keniscayaan. Ditambah lagi anaknya sudah tiga, ia pun memutuskan untuk mencari tambahan penghasilan.

    “Alhamdulillah bisa menambah belanja anak sekolah. Anak sudah tiga kan bayak juga biayanya. Yang tertua saat ini sudah sekolah menengah atas dan terkecil sekolah dasar,” ceritanya.

    Rena adalah satu dari 86 pekerja di Rumah Jahit Lestari di Kota Duri yang mayoritas (58 orang) perempuan. Rena menjalani aktivitas sehari-hari di Workshop RJL yang terpisah beberapa petak dari lokasi toko tampilan produknya.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Elnusa dukung target lifting 1 juta BPH lewat cementing sumur migas

    Elnusa dukung target lifting 1 juta BPH lewat cementing sumur migas

    Indramayu (ANTARA) – PT Elnusa Tbk memperkuat kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional melalui layanan cementing (penyemenan) sumur migas, salah satu aspek krusial dalam mendukung target Indonesia memproduksi 1 juta barel minyak per hari (BPH) pada 2030.

    Andri Haribowo, Direktur Operasi Elnusa, anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE), menjelaskan bahwa cementing merupakan proses wajib dalam pengeboran sumur baru yang akan diproduksikan.

    “Cementing bukan sekadar pelengkap, tapi pekerjaan fundamental,” kata dia kepada awak media yang mengunjungi fasilitas Integrated Supporting Base (ISB) Elnusa di Mundu, Indramayu, pada Kamis (30/10).

    Tanpa penyemenan yang tepat, kata dia, lubang sumur berisiko runtuh dan fluida dari berbagai lapisan — seperti air, gas, dan minyak — dapat bercampur, sehingga menghambat keluarnya minyak dari zona produktif.

    “Katakanlah pengeboran senilai 3 juta dolar ditargetkan menghasilkan 500 barel, maka kualitas semen harus benar-benar sesuai dengan karakter sumur. Kalau tidak, produksi bisa gagal total,” kata Andri.

    ISB Elnusa di Mundu dilengkapi fasilitas laboratorium cementing dan gudang (warehouse) yang dipakai untuk kegiatan perawatan, pemeliharaan, dan pengondisian peralatan sebelum dikirim ke lokasi sumur.

    Dengan fasilitas tersebut, kata Andri, Elnusa memastikan setiap peralatan telah melalui proses kalibrasi yang ketat, menunjukkan ukuran yang akurat, dan memiliki kekuatan yang sesuai dengan standar kalibrasi internasional.

    Dia menambahkan, cementing menjadi penting dalam industri migas karena berfungsi untuk merekatkan casing dengan formasi batuan, mencegah migrasi fluida antar lapisan, dan menjaga integritas dan kestabilan sumur. Untuk itu, dibutuhkan formula semen yang spesifik sesuai kondisi geologi sumur, seperti kandungan CO2, atau gas.

    Sebelumnya, formulasi dan pengujian semen dilakukan melalui pihak ketiga. Kini, Elnusa telah memiliki laboratorium semen sendiri yang mampu merancang formula, menguji kekuatan, dan memastikan kualitas sesuai standar industri.

    Sampel berbagai jenis semen ditampilkan di laboratorium cementing Elnusa di Mundu, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025). (ANTARA/Shofi Ayudiana)

    ISB Mundu atau Workshop Elnusa Mundu yang berdiri sejak 2004 kini berfungsi sebagai pusat pemeliharaan dan kalibrasi peralatan pengeboran. Fasilitas itu dilengkapi laboratorium untuk cementing dan stimulasi, ruang uji tekanan untuk pengetesan sistem pemeliharaan terpadu.

    Menurut Andri, Elnusa memastikan seluruh peralatan di fasilitas tersebut memenuhi standar kalibrasi internasional, memiliki akurasi tinggi, dan siap digunakan di lapangan.

    “ISB bukan lagi sekadar gudang, tapi pusat kerja teknis dan pengujian. Kami menyebutnya Integrated Supporting Base karena perannya yang strategis dalam mendukung operasional pengeboran,” kata Andri.

    Fasilitas serupa juga tersedia di Balikpapan (Kalimantan Timur), Duri (Riau), dan Prabumulih (Sumatera Selatan), yang menjadi bagian dari strategi Elnusa dalam mendukung operasional regional secara efisien dan terintegrasi, kata dia.

    Dukung sumur tua kembali produktif

    Andri mengungkapkan bahwa pada tahun ini, PHE menargetkan pengeboran sekitar 900 sumur di seluruh wilayah kerja, termasuk 400 sumur di Rokan dan 100 sumur di Prabumulih. Setiap sumur memiliki target produksi tersendiri, dan keberhasilan pencapaian target tersebut sangat bergantung pada kualitas cementing.

    Menurut dia, selain pada sumur baru, cementing juga berperan penting dalam kerja ulang (workover) sumur lama. Seiring waktu, sumur-sumur tua mengalami peningkatan kandungan air akibat pergeseran pori-pori formasi. Fenomena ini dikenal sebagai water blocking, ketika air menggantikan posisi minyak dan menghambat aliran hidrokarbon.

    Melalui kerja ulang, kata Andri, dilakukan penyemenan ulang untuk memperbaiki kualitas casing semen. Langkah ini bertujuan menutup jalur air dari zona non-produktif dan membuka kembali akses ke zona target minyak dan gas. Dengan cara ini, sumur tua bisa kembali produktif dan berkontribusi terhadap pencapaian target produksi nasional.

    “Banyak kasus di industri migas di mana sumur gagal produksi karena kualitas semen yang tidak sesuai. Semua orang perminyakan tahu betapa kritikalnya cementing,” ujar Andri.

    Lifting atau produksi migas Indonesia saat ini masih sekitar 600.000 BPH, sedangkan konsumsinya sekitar 1,6 juta BPH. Artinya, produksi masih jauh di bawah kebutuhan konsumsi, sehingga ketergantungan terhadap impor minyak masih tinggi.

    Oleh karena itu, kata Andri, Elnusa berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional, termasuk target lifting 1 juta barel BPH pada 2030.

    Dia menambahkan bahwa Elnusa juga turut mendukung Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi nasional.

    Pengembangan kapabilitas lokal menjadi kunci untuk mewujudkan target swasembada energi secara berkelanjutan dan berdaya saing global, kata Andri.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Anton Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lewat SiGAS, Elnusa mendukung pengelolaan sampah berbasis komunitas

    Lewat SiGAS, Elnusa mendukung pengelolaan sampah berbasis komunitas

    Elnusa tidak hanya menyediakan fasilitas pengangkut sampah, tetapi juga membimbing kami dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi.

    Indramayu (ANTARA) – PT Elnusa Tbk, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, meluncurkan program Siap Gerak Angkut Sampah (SiGAS), di Desa Mundu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (30/10).

    Corporate Secretary Elnusa Rustam Aji menyampaikan bahwa program ini bertujuan mendorong pengelolaan sampah berbasis komunitas sekaligus membuka peluang ekonomi sirkular bagi masyarakat desa.

    Rustam menyebut dari 8.822 kepala keluarga di Desa Mundu, terdapat potensi pemanfaatan limbah hingga 30 persen untuk plastik dan 20 persen untuk sabut kelapa.

    “Angka ini membuka peluang besar untuk menciptakan lapangan usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

    Dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Mundu, Elnusa juga menyerahkan satu unit sepeda motor pengangkut sampah kepada pemerintah desa sebagai simbol dukungan terhadap upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan warga. Penyerahan ini merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari yang diinisiasi oleh Pertamina.

    Kepala Desa Mundu Akifudin menyambut baik bantuan tersebut, mengingat desanya belum memiliki fasilitas kendaraan pengangkut sampah sebelumnya.

    “Elnusa tidak hanya menyediakan fasilitas pengangkut sampah, tetapi juga membimbing kami dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi,” kata dia.

    Mayoritas warga Desa Mundu berprofesi sebagai petani dan perajin sapu. Dengan keterbatasan sarana pengelolaan limbah, sampah rumah tangga kerap menjadi persoalan yang berdampak pada kesehatan dan estetika lingkungan.

    Melalui SiGAS, Elnusa mengajak masyarakat untuk melihat sampah sebagai sumber daya. Limbah plastik dan sabut kelapa yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini dapat diolah menjadi pot tanaman, sapu, hingga tas daur ulang oleh warga setempat.

    Elnusa berharap, melalui SiGAS, masyarakat Desa Mundu dapat memulai perjalanan menuju desa yang lebih hijau, sehat, dan berdaya secara ekonomi.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.