BUMN: PT Pertamina

  • Kriminal kemarin, pelaku penyandera anak lalu orang tua aniaya anak

    Kriminal kemarin, pelaku penyandera anak lalu orang tua aniaya anak

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal yang tayang di kanal Metro beberapa hari ini masih menarik untuk Anda simak kembali hari ini, mulai dari Pelaku penyanderaan anak di Pejaten residivis kasus TPPO di Malaysia hingga aniaya anaknya sendiri, polisi tetapkan pasutri sebagai tersangka.

    Berikut rangkumannya.

    Eksekutor mayat tanpa kepala ternyata teman dekat korban

    Polda Metro Jaya mengungkapkan eksekutor mayat tanpa kepala di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (29/10) adalah teman dekat korban.

    “Tersangka berinisial FF (43) merupakan teman dekat korban, pekerjaan karyawan swasta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi panggil pelapor terkait pencemaran nama baik korban air keras

    Polda Metro Jaya dijadwalkan memanggil pelapor berinisial MAS (32) yang nama baiknya diduga dicemarkan oleh terlapor PN (30) pada Jumat siang (1/11).

    “Pelapor akan melakukan klarifikasi. Kami sudah mengirimkan undangan klarifikasi untuk esok hari jam 13.00 WIB oleh penyelidik dari Ditreskrimsus,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini.

    Aniaya anaknya sendiri, polisi tetapkan pasutri sebagai tersangka

    Polres Metro Jakarta Timur menetapkan pasangan suami-istri berinisial MLL (46) dan YT (24) sebagai tersangka karena diduga telah menganiaya anaknya sendiri yang berjenis laki-laki berinisial IRML (5) di Kelurahan Kalisari, Pasar Rebo.

    “Untuk kedua tersangka, ibu kandung korban dan ayah tirinya sudah dilakukan penahanan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly saat di Mapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim), Rabu.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pelaku penyanderaan anak di Pejaten residivis kasus TPPO di Malaysia

    Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan bahwa pelaku penculikan dan penyanderaan anak berinisial IJ (54) di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan, merupakan residivis kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Malaysia.

    “Kami sampaikan juga bahwa pelaku adalah seorang residivis,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim), Rabu.

    Baca selengkapnya di sini.

    Kejati tahan panitera PN Jaktim dalam kasus eksekusi tanah Pertamina

    Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menahan tersangka berinisial RP atas dugaan tindak pidana korupsi terkait eksekusi sita uang sejumlah Rp244,6 miliar pada objek tanah milik PT Pertamina di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur.

    Penahanan yang dimulai pada Rabu ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dalam menangani dan menindaklanjuti dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan aktor peradilan.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Perjuangan Pak Udin, Olah Limbah Jadi Berkah Melalui Bank Sampah 
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        31 Oktober 2024

    Perjuangan Pak Udin, Olah Limbah Jadi Berkah Melalui Bank Sampah Medan 31 Oktober 2024

    Perjuangan Pak Udin, Olah Limbah Jadi Berkah Melalui Bank Sampah
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com 

    Burhanuddin Saragih
    resah sampah menggunung mencemari kampungnya. Di tengah kesibukannya mencari kepiting, dia berusaha mengajak warga setempat untuk mengolah
    limbah
    menjadi berkah.
    Pria berusia 55 tahun ini tinggal di Kampung Nelayan Seberang, Lingkungan XII, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Kampungnya dikelilingi dua aliran sungai. Yakni Sungai Nonang dan Sungai Hiu.
    Akses menuju kampung ini cukup sulit. Setiap orang mesti menaiki perahu yang ada di dermaga Kelurahan Belawan I. Sekali berlayar, penumpang membayar Rp 5.000.
    Senin (28/10/2024) sore, Burhanuddin baru saja siap menyambut kunjungan staf
    Pertamina
    . Ayah dari tiga orang anak ini beristirahat sejenak di
    bank sampah
    yang telah dibangun sejak Juli 2024.
    Bangunan bank sampah itu dibangun di atas air. Bercat hijau dengan penanda papan nama bertuliskan, “
    Bank Sampah
    Horas Bah”.
    Sembari mengajak melihat bagian dalam bangunan, pria bertopi abu-abu ini menceritakan kegelisahannya.
    Sudah puluhan tahun Burhanuddin tinggal di Kampung Nelayan Seberang sebagai seorang nelayan kepiting. Setiap kali air pasang, bau menyengat menusuk hidungnya. Sebab, sampah kiriman yang dibawa sungai dari daerah lain kerap kali terdampar di kampungnya.
    “Sampah di sini kian hari, kian menumpuk. Setiap air pasang, bertambah terus sampahnya. Karena ada sampah kiriman juga dari daerah Hamparan Perak, Sicanang, dan lainnya,” kata pria yang akrap disapa Pak Udin.
    Pencemaran lingkungan dari sampah ini tak hanya berdampak pada kesehatan warga sekitar. Tapi turut mempengaruhi hasil tangkapan nelayan. Kini, dia mengaku sulit mendapat kepiting di perairan dekat kampungnya.
    “Seperti udang, ikan, dan kepiting itu tidak mau dekat dengan sampah. Makanya situasi itu membuat tangkapan nelayan semakin berkurang dan ujungnya berdampak ke ekonomi,” sebut Udin.
    Tak ingin mendiamkan situasi itu, Udin mulai belajar dari media sosial bagaimana caranya mengelola sampah menjadi berkah. Didapatinya salah satu jalan keluar dengan membangun bank sampah.
    Beruntung keinginan Udin didukung PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Medan yang menjadikan Kampung Nelayan Seberang sebagai binaan Corporate Social Responsibility (CSR). Selanjutnya, Udin mulai menggaet warga setempat untuk turut serta.
    Akan tetapi, tak sedikit warga memandang niat mulianya sebelah mata. Warga tak percaya sampah dapat menjadi berkah. Bahkan, sejumlah orang menganggap upaya Udin akan kandas sebelum setahun. Meski begitu, dia tak goyah dan terus melangkah.
    “Saya punya mimpi, bagaimana generasi ke depan dapat mencintai lingkungan,” ujar Udin.
    Sampailah akhirnya, Udin menjadi ketua pengurus Bank Sampah Horas Bah dengan anggota yang kini berjumlah 17 orang. Perlahan, pengelolaan bank sampah mulai berkembang dan berpotensi menghasilkan cuan.
    Sewaktu masuk ke bangunan bank sampah, ia memperlihatkan beberapa ruangan. Ada yang dijadikan tempat budidaya maggot, gudang berisi sampah plastik, hingga ruangan kerajinan tangan. Di bagian belakang, ada dua kolam ikan lele.
    Caranya mengelola sampah organik cukup kreatif. Diajaknya warga untuk memberikan sisa-sisa makanan. Tidak dengan cuma-cuma. Per kilonya diberi imbalan Rp 200. Tujuannya, agar warga termotivasi.
    “Tapi imbalan itu akan diberi per 3 bulan, per 6 bulan, dan per 1 tahun. Ya beragam lah,” ujar Udin.
    Limbah
    itu diolah menjadi pakan maggot. Ketika umur maggot sudah dua minggu, sebagian dijadikan pakan lele. Tapi sebagian lagi dibiarkan sampai bertelur. Dengan begitu, rantai budidayanya tak terputus.
    “Nah, maggot ini kan kalau sudah bertelur pasti mati. Bangkainya itu rencananya dimanfaatkan menjadi pupuk sayuran ibu-ibu di sini,” sebut Udin.
    Diakuinya, belum ada pendapatan dari usahanya itu. Tapi dia berharap lele yang diternak dapat dijual sehingga menghasilkan uang. Targetnya, setiap pengurus bank sampah dapat membangun kolam lele di rumahnya masing-masing.
    Untuk mengelola sampah non organik, ia punya cara berbeda. Setiap warga yang menyetor akan diberi upah Rp 300 per kilo. Lalu, sampah itu dipilah-pilah. Ada yang diolah menjadi kerajinan tangan berupa keranjang, tas, gelang, celemek, dan lainnya.
    “Tapi ini belum ada dijual. Masih untuk pemakaian pribadi karena terkendala di mesin jahit misalnya. Jadi kurang bisa produktif. Meski begitu, kami berharap langkah ini, di satu sisi melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi warga,” sebut Udin.
    Diakuinya, bantuan dari Pertamina sangat meringankan langkahnya. Oleh karena itu, Udin berharap agar Pertamina dapat terus membantu produk bank sampah dinikmati masyarakat luas.
    Agustina Mandayat selaku Senior Supervisor CSR & SMEPP Pertamina Sumatera Bagian Utara menyampaikan, telah hadir di tengah-tengah masyarakat Kampung Nelayan Seberang sejak tahun 2021.
    Pertamina memiliki program Kampung Pesisir Berdaya (Kabaya). Tujuannya, untuk melakukan pemberdayaan masyarakat.
    “Ada beragam kegiatan di dalam program itu. Ada pembangunan jaring apung, pembinaan ibu-ibu untuk membuat UMKM, pengelolaan sampah, penanaman sayur, dan lainnya,” kata Agustina kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Kamis (31/10/2024).
    “Programnya itu saling terhubung. Latar belakangnya, Pertamina mempunyai kewajiban untuk memiliki kepedulian terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan,” tambahnya.
    Agustina tak memungkiri, Kampung Nelayan Seberang dipilih karena termasuk daerah terpinggirkan dari Kota Medan. Mereka prihatin dengan kehidupan masyarakat yang dikelilingi banyak sampah. Oleh karena itu, pihaknya hadir untuk mencari solusi.
    “Dari kegiatan bank sampah itu, kita ingin ada perubahan
    mindset
    , bahwa sampah bisa jadi berkah,” sebut Agustina.
    Ia menyampaikan, selain bank sampah, pihaknya memiliki terobosan baru tahun ini. Yakni, pengadaan
    trash boom
    yang berfungsi membendung sampah-sampah kiriman masuk ke areal pemukiman warga.
    “Tentu program ini akan berlanjut. Semoga ini dapat menjadi percontohan dan diwujudkan di tempat lain,” ucapnya.
    Di lain pihak, Sarawiyah, selaku Kepala Lingkungan XII menyampaikan, program CSR Pertamina tersebut cukup menjawab apa yang menjadi masalah masyarakat. Sebab, setiap kegiatannya berkaitan dengan kehidupan nelayan.
    “Di sini masyarakat dominan nelayan dan belakang sudah sulit mendapatkan ikan. Makanya keramba ikan itu membantu. Bagusnya lagi, di keramba itu kan ada ikan bandeng. Terus ibu-ibu di sini diajari lah buat produk abon dan kerupuk dari ikan bandeng,” sebut Sarawiyah saat diwawancarai di Kampung Nelayan Seberang pada Senin (28/10/2024).
    “Syukurnya, produk itu sudah dipasarkan seharga Rp 22.000 per bungkusnya. Pembelinya ada dari Medan dan lainnya. Nah, masalahnya sekarang, bagimana produk itu dapat dipasarkan lebih luas lagi. Itu harapannya,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga BBM Non Subsidi Pertamina Resmi Naik, Berlaku 1 November 2024

    Harga BBM Non Subsidi Pertamina Resmi Naik, Berlaku 1 November 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) resmi mengubah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya untuk BBM non subsidi mulai 1 November 2024. Diantara BBM non subsidi yang mengalami kenaikan adalah Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbon (RON 98), Dexlite, dan juga Pertamina DEX.

    Sementara itu harga BBM non subsidi Pertamax (RON 92) masih tetap. Begitu juga dengan jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite (RON 90) dan BBM Solar Subsidi yang tidak mengalami perubahan pada November 2024 ini.

    Berdasarkan pengumuman resmi Pertamina, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Sebagai contoh misalnya di daerah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax mulai 1 November 2024 dibanderol tetap Rp 12.100 per liter dari yang sebelumnya juga Rp 12.100 per liter pada Oktober 2024.

    Lalu, Pertamax Turbo pada periode November 2024 ini menjadi Rp 13.500 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.250 per liter. Kemudian, Pertamax Green 95 menjadi Rp 13.150 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter.

    Sementara BBM Dexlite kini dibanderol Rp 13.050 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter. Lalu, Pertamina DEX kini dibanderol Rp 13.440 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.150 per liter.

    Tak cuma di DKI Jakarta, Pertamina juga menyesuaikan harga BBM dari Aceh hingga Papu

    Berikut daftar terbaru harga BBM Pertamina di SPBU DKI Jakarta Per 1 November 2024:

    Biosolar: Rp 6.800 per liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter

    Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 13.050 per liter

    Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.

    (pgr/pgr)

  • Kapal China Coast Guard 3 Kali Masuk Natuna Utara, Kemlu Bilang Begini

    Kapal China Coast Guard 3 Kali Masuk Natuna Utara, Kemlu Bilang Begini

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) merespons soal kapal penjaga pantai China yang tiga kali memasuki perairan Natuna Utara dalam sepekan hingga diusir oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla). Kemlu menegaskan sikap Indonesia terhadap kedaulatan NKRI tidak berubah meski pemerintahan berganti.

    “Terkait Laut Cina Selatan tidak ada yang berubah, dari pemerintah Indonesia selama ini. Bahwa kita harus melakukan hal-hal yang layak, yang seharusnya dilakukan ketika kita menjaga keamanan situasi di kawasan NKRI,” kata Jubir Kemlu RI Roy Soemirat di kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

    Terkait pengusiran kapal China ini, Roy menyebut pihaknya masih melakukan konfirmasi lebih lanjut. Sebab, kata dia, kejadian tersebut pasti melibatkan banyak pihak.

    “Jadi tidak ada yang baru dari itu, dan memang terkait dengan insiden yang terakhir, kita dalam proses melakukan konfirmasi lebih lanjut,” ucap Roy.

    “Kita tidak bisa melakukan hanya self-proclaim, demikian pihak lain tidak bisa melakukan self-proclaim,” tambahnya.

    Roy mengatakan dalam peristiwa ini dialog antar-pihak haruslah dilakukan. Menurutnya, ada banyak cara diplomatik untuk mengatasi masalah tersebut.

    3 Kali Usir Kapal Penjaga Pantai China

    Sebelumnya, Bakamla RI telah mengusir kapal penjaga pantai China dari perairan Natuna Utara yang berbatasan dengan Luat China Selatan. Ini adalah yang ketiga kalinya kapal China diusir dari wilayah yurisdiksi Indonesia.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/10) ini adalah langkah terbaru oleh negara Asia Tenggara itu terhadap tindakan Beijing di jalur air strategis tersebut.

    “China Coast Guard-5402 (CCG-5402) kembali memasuki yurisdiksi Indonesia pada hari Jumat,” kata Badan Keamanan Laut Indonesia dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

    Kapal yang sama pertama kali memasuki perairan yang disengketakan pada hari Senin dan sekali lagi pada hari Rabu. Kapal patroli Indonesia mengusirnya pada kedua kesempatan.

    Ditambahkan pula bahwa kapal China pada hari Senin telah mengganggu survei yang sedang dilakukan oleh perusahaan minyak milik negara, PT Pertamina. Ketika dihubungi oleh kapal Indonesia, penjaga pantai China mengatakan bahwa wilayah tersebut merupakan bagian dari yurisdiksi Beijing.

    (ial/fas)

  • Perkuat Kolaborasi Internasional, Pertamina-USAID Lakukan Studi CCS dan CCUS di Houston, AS
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Oktober 2024

    Perkuat Kolaborasi Internasional, Pertamina-USAID Lakukan Studi CCS dan CCUS di Houston, AS Nasional 31 Oktober 2024

    Perkuat Kolaborasi Internasional, Pertamina-USAID Lakukan Studi CCS dan CCUS di Houston, AS
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT
    Pertamina
    (Persero) bersama United States Agency for International Development (USAID) meningkatkan pemahaman teknologi
    carbon capture and storage (
    CCS
    ) dan
    carbon capture utilization and storage
    (CCUS), melalui studi
    benchmarking
    ke beberapa perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di
    Houston
    ,
    Amerika Serikat
    (AS).
    Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina meningkatkan pemahaman sekaligus membangun kolaborasi internasional dalam mengembangkan teknologi
    CCS
    dan CCUS di Indonesia.
    “Penerapan teknologi CCS/CCUS merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam dekarbonisasi, untuk mengurangi emisi sekaligus solusi energi berkelanjutan, dan mendukung pencapaian swasembada energi sebagaimana dicanangkan pemerintah,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10/2024).
    Sejak 2023, Pertamina dan USAID telah berkolaborasi dalam pendampingan teknis penerapan teknologi CCS/CCUS secara komersil yang dipertajam dengan melakukan
    benchmarking
    dengan para pelaku bisnis CCS/CCUS di AS.
    “Kerja sama ini diharapkan akan lebih luas mencakup pemahaman tentang kerangka regulasi, potensi pasar, teknologi mutakhir serta dukungan finansial sehingga penerapan CCS dan CCUS di Indonesia bisa efektif dan menjadi bisnis yang menjanjikan di masa depan,” imbuh Fadjar.
    Selain itu, Fadjar juga menambahkan bahwa Pertamina berinteraksi langsung dengan para pemimpin industri CCS/CCUS di AS dan berdiskusi banyak hal selama kegiatan tersebut berlangsung.
    “Seperti dalam kunjungan ke ExxonMobil, yang mengakuisisi Denbury Inc., sebuah perusahaan pengembang yang berpengalaman dalam bidang CCS/CCUS
    solutions
    dan
    enhanced oil recovery
    ,” tambahnya.
    Pertamina juga melakukan
    sharing session
    di Drilling Support Center dan Pipeline Control Center milik Chevron, bersama dengan USAID juga menghadiri
    knowledge-sharing sessions
    di kantor Occidental Petroleum (Oxy), sebuah perusahaan energi yang mengembangkan teknologi dan pendekatan baru untuk mencapai
    net-zero fuel solution
    .
    Delegasi juga melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Rice University’s Baker Institute for Public Policy, dan The Center for Carbon Management in Energy (CCME) dari University of Houston.
    Senior Energy Program Specialist USAID/Indonesia Retno Setianingsih mengatakan, AS mendukung Pemerintah Indonesia dalam memperluas layanan energi yang andal dan adil untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
    “Sebagai bagian dari komitmen ini, USAID telah memberikan pendampingan teknis untuk membantu Indonesia bertransisi menuju ekonomi rendah karbon,” ujarnya.
    Sementara itu, Sr Expert Investor Relations di Pertamina Stella Octaviani Bustan menambahkan bahwa kegiatan
    business best practice
    dapat memperkuat wawasan, kapasitas teknis dan keahlian Pertamina khususnya terkait implementasi CCUS.
    “Upaya mencapai keberlanjutan memerlukan kerja sama dengan banyak pihak, dan kami sangat berterima kasih kepada USAID atas dukungan dan kerja sama yang sangat membantu kami mewujudkan transisi energi dengan menerapkan solusi rendah karbon dan mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih luas,” katanya.
    Perlu diketahui, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
    Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan
    environmental, social, and governance
    (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PGN-Unud kolaborasi kembangkan kapabilitas pengelolaan energi

    PGN-Unud kolaborasi kembangkan kapabilitas pengelolaan energi

    Kolaborasi PGN dengan Universitas Udayana juga untuk menyiapkan SDM yang unggul untuk pengelolaan energi ke depanJakarta (ANTARA) – PT PGN Tbk dan Universitas Udayana atau Unud berkolaborasi dalam rangka mengembangkan kapabilitas pengelolaan energi untuk mencari solusi sekaligus terobosan energi.

    Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan pengelolaan energi di masa depan bagi PGN perlu berkolaborasi dengan civitas academica untuk mengembangkan riset yang inovatif.

    “Kolaborasi PGN dengan Universitas Udayana juga untuk menyiapkan SDM yang unggul untuk pengelolaan energi ke depan. Maka, pada kesempatan ini juga dapat meningkatkan kerja sama korporasi dengan calon-calon masa depan pengelola energi nasional,” ujarnya saat kegiatan Pertamina Goes To Campus 2024 (PGTC 2024).

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Program Pembinaan Ditjen Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra menerangkan tantangan penggunaan EBT di masa depan adalah keekonomian dan menyinergikan pengaturan hulu dan hilir.

    “Kami mendapat tugas dari Presiden untuk melaksanakan swasembada energi. Karena energi impor akan menggerus ekonomi Indonesia dan tugas kita bersama untuk menjaga pengelolaan energi melalui program diversifikasi energi,” ujarnya.

    Menurut Mirza, untuk menuju net zero emission 2060, poin pentingnya adalah transisi energi.

    “Key point-nya adalah adalah gas bumi sebagai energi fosil paling ramah lingkungan. Itu lah kenapa, PGN men-deliver energi yang lebih baik dari sisi lingkungan,” ujarnya.

    Kemudian, dari sisi cadangan, saat ini dan beberapa waktu ke depan, cadangan gas mencukupi. Namun, memiliki tantangan yaitu infrastruktur untuk menyalurkan gas sampai ke masyarakat menuju NZE 2060.

    “Kerja sama di berbagai aspek, secara khusus di bidang riset energi baru terbarukan menjadi komitmen bersama dalam mengurangi jejak karbon dan bumi yang lebih baik. Universitas Udayana sebagai bagian dari masyarakat akademik dalam lembaga pendidikan, bersama dengan PGN, bersinergi, saling melengkapi atau satu sama lain agar edukasi, kesadaran dan peningkatan wacana concern transisi energi yang tengah kita hadapi saat ini dapat bergulir dengan lancar,” tambah Rektor Unud Prof I Ketut Sudarsana.

    PGN dan Universitas Udayana sepakat bahwa gas bumi sebagai energi transisi yang dapat membawa perubahan nyata dalam menyongsong energi baru terbarukan di masa depan.

    Kerja sama juga diharapkan dapat membawa generasi ke depan untuk peduli terhadap isu energi dan siap memasuki dunia kerja di tengah arus digitalisasi.

    “Semoga kerja sama dapat menjadi awal energi baik bagi kita semua,” sebut Ketut.

    Arief menambahkan PGN dan Unud dapat membuahkan kerja sama yang konstruktif untuk mendukung upaya perusahaan dalam pengembangan pemanfaatan gas bumi.

    Selain itu, dapat memperluas sosialisasi pemanfaatan gas bumi di kalangan anak-anak muda khususnya mahasiswa Unud.

    Khusus di Bali, PGN melakukan introduksi produk gas bumi beyond pipeline yaitu CNG dan LNG, mengingat belum adanya infrastruktur pipa dan sumber gas di Pulau Bali.

    “Dalam rangka menyiapkan solusi energi menuju energi baru terbarukan, salah satu peluang untuk dikolaborasikan adalah energi hidrogen. PGN juga akan mengarah ke sana sebagai bagian dari strategi step out atau inisiatif untuk low carbon business untuk mendukung NZE 2060,” sebut Arief.

    Baca juga: PGN jaga kinerja positif pada triwulan III 2024
    Baca juga: PGN siap bangun jargas nasional untuk kurangi subsidi energi

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar latihan OKD Level 2 

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar latihan OKD Level 2 

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar latihan OKD Level 2 
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 15:56 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melaksanakan Latihan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level 2 di Fuel Terminal (FT) Medan Group, Rabu (30/10). Kegiatan ini dilakukan untuk melatih cara bertindak saat menangani suatu insiden atau keadaan darurat dan meningkatkan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment).

    Pjs. Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Tiara Thesaufi mengatakan, pada hari ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melakukan Latihan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level 2 di Fuel Terminal (FT) Medan Group. Kegiatan ini rutin dilakukan sebagai antisipasi bilamana dikemudian hari, pihaknya menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Dalam latihan OKD ini, kita melatih bagaimana cara penanggulangannya, semua yang terkait dengan operasional di fuel terminal sampai layanan ke masyarakat tidak ada gangguan. Kita juga di kantor regional dan kantor pusat saling berkoordinasi dengan tim FT Medan Group untuk mengatasi insiden tersebut,” ujar Tiara di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Medan.

    Dalam latihan yang berlangsung intensif ini, teroris dinarasikan menyusup ke FT Medan Group dan melakukan penyanderaan. Teroris kemudian menyampaikan tuntutan kepada pekerja FT Medan Group. Menghadapi kondisi tersebut, FT Manager (FTM) Medan Group melaporkan kondisi penyanderaan ke Pjs. EGM Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut via handphone. Tim FT Medan Group juga segera melaporkan kejadian tersebut ke aparat penegak hukum baik kepolisian dan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan. 

    Selain itu, FTM juga mencoba bernegosiasi dengan teroris untuk mengulur waktu menggunakan HT.

    Kemudian Lantamal sampai di lokasi penyanderaan, teroris yang gugup karena kedatangan tim anti teror (Lantamal) mendorong sandera dan memberikan tembakan peringatan yang ternyata mengenai paha kanan sandera sehingga korban terjatuh menahan sakit dan terjadi perdarahan hebat. Lalu teroris membawa sandera lainnya menuju tangki 17 dan mengancam akan menembak tangki tersebut. 

    Kondisi yang semakin rumit membuat teroris melepaskan tembakan dan dibalas oleh Lantamal. Baku tembak tersebut menyebabkan salah satu peluru mengenai tangki dan mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Kemudian Lantamal berhasil melumpuhkan teroris dan menyelamatkan korban ke titik aman dan menghubungi pihak Pertamina untuk melakukan evakuasi. 

    Latihan OKD di FT Medan Group ini terjadi pada pukul 09.00 WIB, dengan mengikuti prosedur HSSE maka api berhasil dipadamkan selama dua jam dan keadaan menjadi terkendali kembali dalam waktu tiga jam. Selain itu, kegiatan  ini juga turut melibatkan gubernur, wali kota, Damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga di sekitar wilayah FT Medan Group.

    “Ada empat skenario yang kami selenggarakan yaitu insiden terorisme, kebakaran, evakuasi medis dan evakuasi warga. Kondisi seperti ini tentunya kita tidak harapkan terjadi, dan alhamdullilah latihan OKD ini terlaksana dengan baik,” kata Tiara seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Kamis (31/10). 

    Dalam keadaan darurat, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menerapkan skema disribusi RAE (Reguler Alternative Emergency). Jika FT Medan Group mengalami keadaan darurat, supply BBM akan dialihkan melalui FT lainnya untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Sumatera Utara. BBM yang biasanya dipasok dari FT Medan Group, dialihkan pasokan BBM dari FT Pematangsiantar, FT Kisaran, FT Sibolga dan Integrated Terminal Lhokseumawe. “Kami pastikan untuk pasokan BBM di Sumatera Utara aman,” ujarnya.

    Bagi masyarakat dan pelanggan setia Pertamina yang membutuhkan informasi terkait produk dari Pertamina dapat mengakses web MyPertamina dan dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Bermodal Pipa Bekas dan Meteran Badan, Warga Bukit Batu Kini Bebas dari Karhutla

    Bermodal Pipa Bekas dan Meteran Badan, Warga Bukit Batu Kini Bebas dari Karhutla

    Bisnis.com, PEKANBARU– Asap hitam pekat itu membubung tinggi di langit. Matanya perih saat berusaha memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup besar terjadi pada 2019 silam di Desa Batang Duku, Kecamatan Bukit Batu Bengkalis. 

    Tumin ingat betul kala itu musim kemarau sudah berlangsung cukup lama sehingga lahan menjadi kering dan sangat mudah tersulut api. Hal itu menimbulkan karhutla cukup besar.

    Pria paruh baya ini tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Dia terkadang berprofesi sebagai tukang bangunan, dan hanya menjalankan aktivitas itu di saat ada permintaan. Untuk mengisi waktu luang di kala tidak ada pekerjaan, Tumin bersama sejumlah warga lain menjadi petani sayuran dan mengolah lahan tidur.

    Memang ada kebiasaan warga sekitar membuka lahan pertanian dengan cara membakar lahan atau istilahnya merun. Pada praktiknya, rumput lahan yang mengering ditumpuk kemudian dibakar, sehingga hasilnya lahan itu bersih dan siap ditanami berbagai jenis sayuran.

    Namun, praktik ini memang ada risikonya, yakni kalau angin kencang bisa memicu api yang timbul dari aktivitas merun akan membesar, dan bisa menyebar ke lahan lain yang berdekatan dengan lokasi pertanian sayurnya.

    “Jadi terakhir kali kebakaran besar itu sekitar 2019, dan sampai sekarang sudah tidak ada kebakaran besar lagi karena kami sudah mengolah lahan dengan baik tanpa membakar,” ungkap Tumin kepada Bisnis, Rabu (30/10/2024).

    Tumin dan warga Desa Batang Duku mulai dikenalkan dengan praktek pengolahan lahan, terutama gambut yang berada di tempat tinggalnya, dengan cara yang baik dan benar serta tentu saja tidak lagi membakar.

    Hal ini dipahaminya berkat adanya informasi dan edukasi dari Forum Masyarakat Peduli Api (MPA) Gerbang Lesmana yang dipimpin Sadikin.

    Menurut Sadikin, menjaga lahan gambut dari risiko karhutla yakni memastikan gambut tetap basah, dan ketinggian air di gambut terjaga dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan rutin ketinggian air di lahan gambut dengan mengukur permukaan air di kanal atau parit gambut.

    Pipa Bekas dan Meteran Badan

    Untuk melakukan itu, petugas atau masyarakat peduli api harus patroli di lahan berisiko terbakar, dan membawa alat ukur ke kanal. Memang hal ini sudah menjadi standar dan harus dilakukan guna mengantisipasi lahan gambut kering akibat kekurangan air.

    “Dengan kondisi pemantauan yang berjarak antar lokasi kanal, akhirnya kami bersama dengan perwakilan Kilang Pertamina Sei Pakning, membuat inovasi berupa alat ukur air tanah (AKURRAT) dari bahan sederhana yaitu pipa bekas dan meteran badan, yang kemudian di tanam ke lahan gambut sedalam 3 meter untuk memantau ketinggian air gambut,” ungkapnya.

    Alat ukur air tanah (AKURAT). JIBIPerbesar

    Dengan metode AKURRAT ini, kegiatan mengukur atau monitoring ketinggian air lahan gambut menjadi lebih mudah. Dia menjelaskan idealnya level ketinggian air gambut berada di rentang angka 20-40 cm dari permukaan gambut.

    Namun, dia mengatakan jika ketinggian air terus berkurang hingga sampai ke level 50-60 cm dari permukaan gambut, itu masuk ke dalam kategori waspada. Bahkan, bila menyentuh angka 80 cm, artinya sudah bahaya dan gambut di sekitar sangat rentan terbakar oleh api.

    Apabila ketinggian air sudah di level waspada, warga atau petani yang ada di sekitar lahan gambut harus melakukan pembasahan atau penyiraman lahan 1 kali sampai 2 kali sehari, guna menjaga kelembaban lahan gambut, lalu apabila sudah di atas 60 cm sampai 80 cm untuk penyiraman harus dilakukan minimal 4 kali sehari.

    Tidak hanya dengan memasang sistem AKURRAT, pihaknya juga melatih petani dan warga sekitar untuk bagaimana menangani lahan berisiko karhutla, yakni misalnya dengan membuat sumur bor atau sumur hidran yang bisa dijadikan sumber air memadamkan api karhutla.

    “Biasanya kalau sudah terjadi kebakaran hutan, itu sangat susah memadamkannya, misalnya ada karhutla seluas 1 hektare itu memadamkannya bisa habis waktu minimal seminggu, dan itu asapnya sangat luar biasa mencemari udara di kampung ini,” ujarnya.

    Setelah kampung itu bebas dari karhutla besar seperti yang terjadi pada 2019 silam, Tumin yang juga Ketua Kelompok Tani Maju Jaya Bersama, kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai petani dan mendapatkan beragam pelatihan serta pendampingan pertanian hortikultura di lahan gambut dari Kilang Pertamina Sei Pakning.

    Ada beragam bantuan yang diterima Poktan itu, diantaranya peralatan mesin pertanian, bibit tanaman sayuran, sistem irigasi lahan gambut, dan bisa dibilang semua pendukung usaha pertanian di tempatnya dibantu oleh Kilang Pertamina.

    “Dengan dukungan ini sistem bekerja kami sebagai petani sayuran di Desa Batang Duku ini jelas lebih baik, dan akhirnya kami fokus menjadi petani sayur sehingga tidak lagi menjadikannya pekerjaan sambilan,” ujar Tumin.

    Sejumlah tanaman sayuran yang dikembangkan di lahan itu diantarnya adalah kangkung, bayam, ubi kayu, kacang panjang, dengan lahan sistem menyewa.

    Dalam sehari ada sekitar 800 ikat sayuran yang diproduksi dengan berbagai jenis sayur dan dijual ke pasaran di sekitar Sei Pakning. Hasil yang diterima pihaknya bisa mencapai Rp1 jutaan perharinya.

    Saat ini ada sekitar 10 orang anggota Poktan yang aktif, dan tiap petani bisa meraup penghasilan di angka Rp3 juta sampai Rp4 jutaan tiap bulannya.

    Tentu saja dengan hasil sebesar itu membuat Tumin dan rekan-rekannya menjadi lebih semangat dalam bekerja, bila dibandingkan kerja serabutan yang tidak pasti penghasilannya setiap hari.

    Memang dirinya berharap kampung Batang Duku, Bengkalis ini tidak lagi terjadi kebakaran atau karhutla, sehingga dirinya dan warga petani lain tetap bisa bekerja menanam sayur dan menerima hasil dengan baik, tanpa harus disulitkan akibat kebakaran dan asap pekat seperti 2019 silam dan tahun-tahun sebelumnya.

    Pak Tumin (kanan) petani di Desa Batang Duku Bengkalis saat menanam kangkung di lahan gambut dengan menerapkan pertanian berkelanjutan dan tanpa bakar. JIBIPerbesar

    Program Pendampingan Pertamina

    Di kesempatan terpisah, Community Development Officer PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit II Sei Pakning Leonardo Manullang menyebutkan memamg program pendampingan yang diberikan pihaknya kepada petani di Desa Batang Duku Bengkalis ini karena melihat wilayah itu sebagai daerah yang rawan terjadi karhutla seperti beberapa tahun lalu.

    “Dulunya memang wilayah Batang Duku ini rawan karhutla dan masyarakat membuka lahan istilahnya merun atau dengan membakar lahan, sekarang Pertamina Sei Pakning memberikan pemahaman bahwa mengelola lahan dengan merun itu berisiko menimbulkan karhutla,” ujarnya.

    Karena itu, pihaknya menjelaskan bagaimana cara mengelola lahan hortikultura dengan baik tanpa dibakar, dan untuk ke depan dilakukan antisipasi sehingga lahan gambut di kampung itu tidak lagi terbakar seperti sebelumnya.

    Selain mendorong petani menanam sayuran hortikultura dengan ramah lingkungan tanpa bakar, Pertamina menggandeng Forum MPA untuk membuat sistem AKURRAT sehingga bisa membantu upaya mitigasi bencana karhutla dengan baik.

    Kemudia, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, diberikan juga dukungan alat pertanian seperti sprinkle atau alat siram otomatis, irigasi tetes, kemudian alat pemupukan otomatis, rumah pembibitan sayuran seperti bibit cabai, bibit terong, pembangunan gudang, dan juga saung untuk tempat petani berkumpul dan berdiskusi.

    “Kami juga terus mendorong petani mengembangkan komoditas tanamannya agar terus bertambah, misalnya menanam kopi jenis Liberika yang memang tumbuh di lahan gambut, serta tanaman karet,” ujarnya.

    Area Manager Communication Relations dan CSR KPI Unit Dumai Agustiawan mengatakan memang pihaknya melalui Kilang Unit Sei Pakning berupaya membantu mitigasi karhutla di Desa Batang Duku dengan mendorong pertanian berkelanjutan tanpa bakar. 

    “Kami mendampingi petani agar bisa mengubah cara mengelola lahan gambut dengan merun atau membakar lahan karena berisiko memicu karhutla. Kami arahkan menjadi ramah lingkungan serta menjadi petani siaga karhutla serta ramah gambut,” ujarnya.

    Di sisi infrastruktur pertanian,  pihaknya mengenalkan irigasi teknis sprinkel sehingga lebih hemat bahan bakar dibandingkan sistem irigasi konvensional. Untuk sistem pertaniannya, pihaknya mengembangkan paludikultur dan pengaturan tanam poligowo. Hasilnya, sayuran yang diproduksi selain dijual ke pasaran juga mulai diolah menjadi produk turunan seperti stik kangkung.

    Dari upaya ini, Kilang Sei Pakning mencatat warga yang merasakan manfaat program tersebut mencapai 4.613 orang, serta ekonomi poktan binaan bisa meningkat sebesar 127%. Dimana terlihat dari meningkatnya akumulasi penghasilan sepanjang 2022 ke 2023 dari angka Rp224,57 jutaan menjadi Rp226,15 jutaan.

    “Harapan kami tentunya usaha pertanian warga Batang Duku ini dapat terus berjalan tanpa harus terganggu karhutla lagi kedepannya, sehingga kesejahteraan masyarakat sekitar dapat meningkat dan manfaatnya dapat terus berkelanjutan,” pungkasnya.

  • CSR Pertamina Ternate dukung UMKM lokal milik disabilitas

    CSR Pertamina Ternate dukung UMKM lokal milik disabilitas

    Kerajinan tangan yang kita lakukan menerapkan prinsip daur ulang, mengolah kain sisa tidak terpakai menjadi busana dengan kearifan lokalTernate (ANTARA) – Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memberikan apresiasi kepada mitra binaan CSR Pertamina Fuel Terminal (FT) Ternate, Koko Craft merupakan kelompok disabilitas yang bergerak dalam kerajinan tangan di Kelurahan Jambula.

    “Kelompok disabilitas ini termasuk dalam mitra binaan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Fuel Terminal Ternate, kata “Koko” dalam bahasa Ternate berarti Bangkit. Mereka (Koko Craft) hebat bisa membuat bahan kain yang tidak terpakai, lalu diambil, kemudian jadi topi dan pakaian khas Ternate yang cantik. Program CSR dari Pertamina yang memberdayakan masyarakat disabilitas ini perlu kita apresiasi,” kata Wakil Menteri ESDM Yuliot di Ternate, Kamis.

    Wamen ESDM diketahui sebelumnya ikut pelaksanaan Peresmian BBM Satu Harga bersama Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan; Kepala BPH Migas Erika Retnowati; dan Pj Sekretariat Daerah Maluku Utara Abubakar Abdullah bertempat di Fuel Terminal Ternate, pada Rabu 30 Oktober 2024 kemarin.

    Dia menyebut, kelompok ini memanfaatkan limbah non-B3 seperti tempurung kelapa dan kain sisa sebagai produk kerajinan tangan, kelompok disabilitas ini memiliki daya juang tinggi untuk mematahkan stigma masyarakat.

    Setelah acara Peresmian BBM Satu Harga di Kantor FT Ternate, Aisah yang termasuk dalam kelompok disabilitas penerima manfaat program CSR Pertamina tersebut memberikan cenderamata berupa topi dan baju khas daerah Ternate kepada Wamen ESDM, Kepala BPH Migas serta Pj Sekda Maluku.

    “Kerajinan tangan yang kita lakukan menerapkan prinsip daur ulang, mengolah kain sisa tidak terpakai menjadi busana dengan kearifan lokal,” ujar Aisah.

    Sunardi selaku Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan Program CSR Pertamina adalah contoh nyata dan menjadi kekuatan positif yang menginspirasi, memberdayakan, dan membawa berkah bagi masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali.

    “Apresiasi dari Wamen ESDM merupakan bukti bahwa Pertamina hadir untuk memberdayakan masyarakat melalui program CSR yang berkelanjutan,” ujarnya.

    Sunardi pun berharap adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan demi menunjukkan komitmen untuk memajukan kelompok ini secara berkelanjutan.

    “Dari sini kedepannya perlu adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan baik Pemerintah dan Perusahaan berupaya meningkatkan kualitas SDM yang tangguh, berdaya saing dan mandiri,” lanjut Sunardi.

    Program CSR Pertamina Fuel Ternate bersama Kelompok Kerajinan Tangan Koko Craft bertujuan untuk mendukung Program Pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan Poin 10 Berkurangnya Kesenjangan.

    Baca juga: Wakil Menteri ESDM resmikan 14 penyalur BBM Satu Harga
    Baca juga: Wamen ESDM resmikan 40 klaster BBM

    Pewarta: Abdul Fatah
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Gamsunoro cs, ‘Ksatria Laut’ Andalan Pertamina di Kancah Dunia

    Gamsunoro cs, ‘Ksatria Laut’ Andalan Pertamina di Kancah Dunia

    Jakarta

    Sebuah kapal tanker raksasa berkelir dominan merah dan hitam tampak bersandar di sebuah dermaga di wilayah Turki. Kapal raksasa itu adalah Gamsunoro, seperti tertulis di bagian lambung kapal.

    Kapal Gamsunoro merupakan kapal milik PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero). Kapal ini memiliki bobot 105.000 DWT.

    Kapal Gamsunoro bukan sembarangan kapal. Diambil dari nama gunung di Kepulauan Maluku, Kapal Gamsunoro sempat menghebohkan dunia di awal tahun 2024. Saat itu, perhatian dunia tengah tertuju di Laut Merah yang kondisinya mencekam karena serangan Houthi.

    Banyak kapal menghindar dan memilih jalur yang lebih jauh. Namun, dua kapal diberitakan bisa melenggang dengan aman di Laut Merah. Salah satu kapal itu adalah kapal tanker berbendera Indonesia yang kemudian diketahui adalah Gamsunoro.

    Keberadaan Gamsunoro di Turki untuk menjalani perawatan. Bukan karena rusak, kapal pengangkut minyak mentah itu berada di fasilitas Kuzey Star Shipyard di Tuzla, Turki untuk memenuhi ketentuan internasional. Seperti halnya motor yang rutin melakukan perawatan, Gamsunoro juga demikian untuk memastikan performa kapal tetap baik. Selain itu, Gamsunoro mengalami sedikit modifikasi seperti peningkatan (upgrading) bollard atau penambat tali supaya bisa melewati Terusan Panama.

    Terusan Panama merupakan jalur penting untuk menuju ke Amerika Serikat (AS). Dengan melewati jalur tersebut, Gamsunoro bisa menempuh perjalanan yang relatif singkat dan aman.

    “Kita melakukan upgrading di sistem ballast water treatment, dan juga kita melakukan upgrading di bollard tali temali, ini kapal kita akan melewati Panama Kanal. Jadi kita harus lengkapi dengan beberapa equipment, agar kapal ini bisa comply dengan aturan negara setempat,” kata Vice President Fleet PIS, I Gusti Ngurah Handiyana di Kuzey Star Shipyard di Tuzla, Turki, Jumat (25/10/2024) lalu.

    Perawatan dan modifikasi ini membuat Kapal Gamsunoro untuk siap menembus Negeri Paman Sam. Hal ini juga menjadi tanda jika Pertamina melalui PIS terus melebarkan sayap ke pasar global.

    CEO PIS Yoki Firnandi dalam keterangannya mengatakan, untuk menjawab tantangan bisnis dan terus tumbuh, pelaku industri pelayaran Indonesia perlu go global. Langkah tersebut juga sebagai cara memperkuat posisi Indonesia di kancah industri maritim dunia.

    “Kami juga telah go global dengan membuka kantor di Singapura dan Dubai untuk melayani berbagai rute internasional, di samping rute-rute domestik untuk distribusi BBM dan komoditas lainnya seperti green cargo,” katanya.

    Perusahaan pun terus meningkatkan investasi untuk memacu kinerja. Ini terlihat dari realisasi belanja modal (capital expenditure) yang menyentuh angka US$ 312 juta hingga Juni 2024. Angka itu telah mencapai 89% dari total realisasi investasi sepanjang 2023. PIS sendiri berencana menggelontorkan investasi hingga US$ 654,5 juta hingga akhir tahun ini.

    Salah satu investasi untuk memacu pertumbuhan bisnis ini adalah dengan mendatangkan armada-armada tanker baru. Selama semester I 2024, PIS telah menambah 6 tanker baru, termasuk tanker pengangkut gas raksasa.

    Adapun 4 tanker di antaranya merupakan Very Large Gas Carrier (VLGC) yaitu VLGC Pertamina Gas Caspia, VLGC Pertamina Gas Dahlia, VLGC Pertamina Gas Tulip, VLGC Pertamina Gas Bergenia yang semuanya telah beroperasi. Kemudian, 2 armada merupakan tanker Medium Range untuk mendukung ketahanan energi nasional sekaligus ekspansi market internasional yakni PIS Jawa dan PIS Kalimantan.

    Pada awal tahun, PIS juga telah meneken kerja sama untuk pembangunan tanker baru yang akan siap dioperasikan dalam 2-3 tahun mendatang. Langkah ini diyakini akan terus mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.

    Sebuah kapal tanker berbendera Indonesia sempat menghebohkan dunia pada awal 2024 silam. Kapal tersebut berhasil melintasi Laut Merah yang kala itu sedang memanas. Foto: Achmad Dwi Afriyadi

    Kepada detikcom, Manager Corporate Communication and Relations PIS, Vega Pita menerangkan, saat ini perusahaan mengoperasikan 320 kapal tanker di mana 101 di antaranya merupakan kapal milik perusahaan. Dia mengatakan, saat ini PIS telah berlayar ke-64 rute internasional.

    “Yang terbaru, pada Juni 2024, PIS Middle East sukses mendapatkan kontrak kerja sama untuk Kapal Transko Yudhistira. Kerja sama bisnis ini untuk mengangkut produk bahan bakar minyak di wilayah Afrika Barat. Melalui kerja sama ini, PIS juga sukses menambah rute baru internasionalnya di pasar Afrika dengan tujuan baru Mauritius dan Togo,” terangnya.

    Selain Kapal Gamsunoro yang telah memenuhi standar untuk melewati Terusan Panama, terang Vega, beberapa armada PIS juga telah memenuhi persyaratan untuk berlayar di perairan internasional. Salah satunya adalah Kapal Pertamina Gas 2 yang telah mendapat Sertifikat Kepatuhan (Certificate of Compliance) dari United States Coast Guard (USCG).

    “Dokumen ini menjadi syarat bagi kapal berbendera asing untuk berlayar di perairan Amerika Serikat. Untuk memperluas jangkauan pelayaran, armada PIS juga telah memenuhi persyaratan Paris MOU untuk berlayar ke Eropa,” ungkap Vega.

    Sejalan dengan penguatan armada itu, kinerja PIS menunjukkan adanya pertumbuhan. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$ 280,9 juta pada semester I 2024 atau naik 103% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$ 138,5 juta. Laba tersebut juga menembus target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2024 yang ditargetkan US$ 267,1 juta hingga akhir tahun.

    Vega menambahkan, PIS memiliki target untuk memperoleh pendapatan sebesar US$ 8,9 miliar pada tahun 2034. Hingga paruh pertama tahun ini, PIS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,72 miliar.

    “Terdapat beberapa strategi untuk mencapai target tersebut, salah satunya adalah dengan menambah armada-armada tanker baru untuk menguatkan bisnis di dalam maupun luar negeri,” ujar Vega.

    Tak Melulu Urusan Bisnis

    Pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Besar Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai, ekspansi bisnis pelayaran internasional Pertamina melalui PIS merupakan langkah yang strategis. Hal itu akan memperkuat strategi diversifikasi dan ketahanan energi nasional.

    Menurutnya, Pertamina tidak hanya mengandalkan kegiatan eksplorasi dan ekploitasi minyak dan gas bumi (migas), tapi juga mengembangkan sumber daya energi di pasar global. Jaringan pelayaran internasional yang kuat memungkinkan PIS untuk memberikan kendali lebih besar bagi Pertamina atas rantai pasok migas dari luar negeri ke Indonesia.

    Langkah ini sangat krusial dalam mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, serta meminimalisir risiko gangguan pasokan yang bisa disebabkan oleh dinamika pasar global. Dia mengatakan, dengan kendali logistik yang lebih baik, Pertamina mampu menjamin kelancaran distribusi energi di seluruh wilayah Indonesia dan meningkatkan independensi dalam rantai pasok energi nasional.

    “PIS juga membuka sumber pendapatan baru bagi Pertamina dengan menyediakan layanan pengangkutan internasional bagi pihak ketiga,” katanya saat dihubungi detikcom.

    Pendapatan tambahan ini mendukung stabilitas finansial Pertamina, yang pada gilirannya memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam menghadapi fluktuasi harga minyak dunia. Dengan demikian, kata dia, PIS berperan sebagai penopang stabilitas finansial bagi Pertamina.

    Di luar aspek finansial, penguatan armada ini juga membuka peluang pekerjaan baru di sektor maritim seperti di bidang teknisi, pelaut dan tenaga pendukung lainnya. Kondisi ini juga membuka peluang untuk mengakselerasi transfer teknologi dan inovasi di bidang pelayaran.

    Marcellus juga berpandangan, ekspansi PIS di pasar internasional juga memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi ekonomi maritim. Kehadiran kapal-kapal berbendera Indonesia di jalur perdagangan internasional meningkatkan pengaruh Indonesia dalam menjaga stabilitas jalur perdagangan global. Kemudian, PIS berperan dalam mengukuhkan citra Indonesia sebagai negara yang mampu bersaing dan berkontribusi positif dalam perdagangan dan keamanan maritim global.

    Dengan demikian, percepatan bisnis pelayaran internasional melalui PIS memberikan dampak luas bagi Pertamina dan Indonesia.

    “Bagi Pertamina, ini berarti ketahanan pasokan energi yang lebih baik dan stabilitas keuangan yang kokoh. Sementara bagi Indonesia, keuntungan dari langkah ini mencakup penguatan ekonomi, peningkatan teknologi, dan pengukuhan diplomasi maritim, yang pada akhirnya mendukung peran Indonesia sebagai negara maritim yang tangguh dan berdaya saing tinggi di kancah global,” tutup Marcellus.

    (acd/eds)