BUMN: PT Pertamina

  • Pertamina pastikan tak ada kenaikan harga Pertamax di Bengkulu

    Pertamina pastikan tak ada kenaikan harga Pertamax di Bengkulu

    di wilayah Bengkulu, Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.100, Pertamax (RON 92) tetap di harga Rp12.650Bengkulu (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga memastikan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak non-subsidi jenis Pertamax pada evaluasi harga BBM non-subsidi pada November 2024.

     

    “Untuk di wilayah Bengkulu, Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.100, untuk Pertamax (RON 92) tetap di harga Rp12.650,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan lewat pesan elektronik diterima di Bengkulu, Jumat.
     

    Kemudian, untuk jenis Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp13.650 dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp14.020 per liter.
     

    Harga itu, lanjut Nikho, berlaku untuk provinsi dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 10 persen.
     

    Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), lanjutnya, terdapat penyesuaian harga menjadi Rp13.350 dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp13.730 per liternya.
     

    “Pada November ini, Pertamina Patra Niaga memberikan promo & loyalty program di aplikasi MyPertamina. Selain itu, kami juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
     

    Memasuki bulan November, PT Pertamina Patra Niaga kembali melakukan evaluasi harga BBM non-subsidi. Penyesuaian Harga dilakukan pada BBM jenis gasoline Pertamax Turbo, serta produk gasoil yaitu Pertamina Dex dan Dexlite, sedangkan Pertamax tidak ada perubahan harga.
     

    Pewarta: Boyke Ledy Watra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kepala SKK Migas kumpulkan CEO KKKS guna pacu produksi nasional

    Kepala SKK Migas kumpulkan CEO KKKS guna pacu produksi nasional

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengumpulkan para pemimpin atau CEO dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di sektor minyak dan gas bumi, sehingga diharapkan bisa memacu produksi nasional.

    Pertemuan tersebut dilakukan di Jakarta, Jumat sebagai tindak lanjut implementasi Keputusan Menteri ESDM No 110.K/MG.01/MEM.M/2024 tentang Pedoman Pengembalian Bagian Wilayah Kerja Potensial yang Tidak Diusahakan dalam Rangka Optimalisasi Produksi Minyak dan Gas Bumi.

    “Antusiasmenya CEO KKKS menghadiri pertemuan ini menunjukan SKK Migas dan KKKS berada dalam perahu yang sama, dengan tujuan yang sama yaitu produksi-produksi-produksi. Semangat ini, saya harapkan dapat diimplementasikan dengan langkah nyata dan konkret sehingga produksi dapat ditingkatkan”, kata dia.

    Adapun CEO KKKS yang hadir dalam pertemuan ini yakni Kathy Wu BP BP President Asia Pacific, Juan Carlos Coral Operations Deputy Director ENI Muara Bakau, Justin Murphy SVP Business Development ExxonMobil, Didi Basuki Direktur Kangean Energi Indonesia, Ronald Gunawan Direktur Medco E&P, Qian Mingyang President Director Petrochina, Ruby Mulyawan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan, dan Wisnu Hindadari Direktur Utama Pertamina EP.

    Dalam pertemuan itu, Dwi mengatakan sudah banyak kemudahan dan insentif yang diberikan Pemerintah agar proyek migas menjadi lebih ekonomis, serta lebih leluasa.

    “Oleh karena itu, ditunggu gebrakan dari KKKS. Kita perlu melakukan percepatan untuk peningkatan produksi, antara lain melalui optimalisasi wilayah kerja (WK) dan meminimalisasi potensi yang mangkrak atau sleeping area”, ujarnya.

    Lebih lanjut, Dwi menyampaikan terdapat beberapa lapangan yang belum diproduksikan, seperti Plan of Development (PoD) yang belum dilanjutkan ke tahap produksi, serta hasil temuan eksplorasi yang tidak ditindaklanjuti, khususnya pada WK eksploitasi yang hanya fokus pada produksi yang sudah ada (existing)..

    SKK Migas mencatat terdapat potensi yang masih bisa dikembangkan, Pertama, terdapat 301 struktur yang memiliki potensi sebesar 1,8 billion barrel oil (BBO) minyak dan 13,4 triliun kaki kubik (TCF) gas yang belum dikembangkan.

    Kedua, terdapat potensi peningkatan produksi dari kegiatan enchanced oil recovery (EOR) dan Waterflood, meski demikian SKK Migas telah memetakan semua potensi yang ada dan akan fokus untuk menerapkan teknologi ini terhadap 12 Lapangan dengan potensi recoverable resource sebesar 951 million barrels of oil (MMBO).

    Ketiga, terdapat kategori POD, yang mencakup lapangan-lapangan yang sudah disetujui, namun pelaksanaannya terhambat. Saat ini, terdapat 74 lapangan dalam kategori tersebut yang memiliki potensi sebesar 153 MMBO minyak dan 5.3 TCF gas, tetapi belum bisa dimanfaatkan.

    Keempat, terdapat Idle Field dan Idle Well, yaitu lapangan atau sumur yang saat ini tidak aktif, tetapi masih memiliki potensi untuk diaktifkan kembali. Saat ini terdapat 203 lapangan idle field dengan potensi produksi 122 MMBOE.

    “Saya minta masing-masing Kontraktor KKS juga melakukan evaluasi kembali dan penyusunan strategi sehingga harmoni dengan strategi SKK Migas. Kontraktor KKS ditargetkan dapat menyampaikan inventarisasi dan strategi tindak lanjut tersebut maksimal satu minggu setelah pertemuan ini atau Minggu pertama bulan November 2024”, ujar Dwi.

    Baca juga: SKK Migas temukan sumber gas berkapasitas 9,45 MMSCFD di Jambi
    Baca juga: SKK Migas sebut peningkatan investasi topang penemuan sumber migas
    Baca juga: Kementerian ESDM dorong investasi masuk ke sektor hulu migas
     

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Harga BBM RI Naik, Lebih Murah Mana sama Negara Tetangga?

    Harga BBM RI Naik, Lebih Murah Mana sama Negara Tetangga?

    Jakarta CNBC Indonesia – Sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak menurunkan harga produk BBM non subsidi. Penyesuaian harga tersebut berlaku pada 1 November 2024.

    Pertamina misalnya, Pertamax Turbo dipatok menjadi Rp 13.500 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.250 per liter. Berikutnya Pertamax Green 95 dipatok menjadi Rp 13.150 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter.

    Kemudian, BBM Dexlite kini dibanderol Rp 13.050 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter. Lalu, Pertamina DEX dibanderol Rp 13.440 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM non subsidi Pertamax (RON 92) per 1 November 2024 ini masih tetap di harga Rp 12.100 per liter, tidak mengalami perubahan dari periode Oktober 2024 lalu.

    Lantas jika dibandingkan dengan harga BBM yang dijual di Asia Tenggara kira-kira mana yang lebih murah?

    1. Malaysia

    Mengutip laman Global Petrol Prices, rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) untuk bensin di Malaysia per (28/9/2024) mencapai US$ 0,469 per liter atau Rp 7.373 per liter (kurs Rp 15.722). Sementara untuk bahan bakar diesel mencapai US$ 0,674 per liter atau Rp 10.597 per liter.

    2. Singapura

    Rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) untuk bensin di Singapura mencapai US$ 2,070 per liter atau Rp 32.546 per liter. Sementara untuk bahan bakar diesel mencapai US$ 1,865 per liter atau Rp 29.322 per liter.

    3. Filipina

    Rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) untuk bensin di Filipina mencapai US$ 1,010 per liter atau Rp 15.879 per liter. Sementara untuk bahan bakar diesel mencapai US$ 0,924 atau Rp 14.527 per liter.

    4. Thailand

    Rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) untuk bensin di Thailand mencapai US$ 1,343 per liter atau Rp 21.115 per liter. Sementara untuk bahan bakar diesel mencapai US$ 0,978 atau Rp 15.376 per liter.

    5. Vietnam

    Rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) untuk bensin di Vietnam mencapai US$ 0,844 atau Rp 13.270 per liter. Sementara untuk bahan bakar diesel mencapai US$ 0,720 atau Rp 11.320 per liter.

    6. Laos

    Rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) untuk bensin di Laos mencapai US$ 1,393 per liter atau Rp 21.901 per liter. Sementara untuk bahan bakar diesel mencapai US$ 0,903 per liter atau Rp 14.197 per liter.

    (pgr/pgr)

  • Harga BBM Non Subsidi di Seluruh SPBU Kompak Naik, ESDM Buka Suara

    Harga BBM Non Subsidi di Seluruh SPBU Kompak Naik, ESDM Buka Suara

    Jakarta CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yang dilakukan oleh sejumlah badan usaha mulai 1 November 2024.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM non subsidi merupakan ranah badan usaha. Hanya saja, pemerintah memastikan bahwa kenaikan harga tidak boleh melebihi batas atas yang telah ditetapkan.

    “Kan pemerintah menetapkan batasan ya. Kita menerapkan batasan, wilayah menaikkan menetapkannya berapa di badan usaha wilayahnya, mereka yang tidak boleh itu melewati,” kata Dadan ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Sebagaimana diketahui, sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak menaikkan harga produk BBM non subsidi. Penyesuaian harga tersebut berlaku pada 1 November 2024.

    Pertamina misalnya, Pertamax Turbo dipatok menjadi Rp 13.500 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.250 per liter. Berikutnya Pertamax Green 95 dipatok menjadi Rp 13.150 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter.

    Kemudian, BBM Dexlite kini dibanderol Rp 13.050 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter. Lalu, Pertamina DEX dibanderol Rp 13.440 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM non subsidi Pertamax (RON 92) per 1 November 2024 ini masih tetap di harga Rp 12.100 per liter, tidak mengalami perubahan dari periode Oktober 2024 lalu.

    Begitu juga dengan jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite (RON 90) masih dibanderol pada harga Rp 10.000 per liter dan BBM Solar Subsidi Rp 6.800 per liter.

    Berikut daftar terbaru harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR Per 1 November 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Biosolar: Rp 6.800 per liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter

    Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 13.050 per liter

    Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.

    BBM Shell

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.310 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-Power Nitro:+ Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR

    BP Ultimate: Rp 13.310 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).

    BBM Vivo

    Revvo 95: Rp 13.200 per liter

    Revvo 92: Rp 12.200 per liter

    Revvo 90: Rp 12.090 per liter

    (pgr/pgr)

  • Formula subsidi BBM masih dikaji, bantuan langsung jadi opsi

    Formula subsidi BBM masih dikaji, bantuan langsung jadi opsi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan hingga saat ini pemerintah masih terus mengkaji formulasi subsidi BBM tepat sasaran bagi masyarakat, dengan salah satu opsi subsidi langsung.

    Menteri Bahlil mengatakan, guna mengoptimalkan dan mengakselerasi kajian itu, dirinya diberikan amanat oleh Presiden Prabowo sebagai Ketua Tim Khusus Subsidi.

    “Pemerintah masih terus membahas beberapa langkah terkait dengan subsidi tepat sasaran, dan ini kita lagi godok. Kebetulan kami sendiri yang ditunjuk sebagai ketua tim dan dalam waktu dekat kita akan melaporkan ke Pak Presiden untuk jadi materi/bahan referensi keputusan presiden,” kata Bahlil dalam pernyataan resminya di Jakarta, Jumat.

    Bahlil menyampaikan, kebijakan subsidi yang tepat harus ditinjau secara cermat karena berpengaruh langsung pada masyarakat, itu karena pemerintah tidak ingin subsidi justru diberikan pada kelompok yang tidak berhak.

    “Kita lagi hitung sekarang adalah tentang subsidi yang tepat sasaran. Data-datanya harus pas. Kemudian kita juga harus tahu siapa yang paling berhak untuk mendapatkan subsidi dan tidak. Semuanya saat ini masih dihitung. Jangan sampai subsidi jatuh kepada yang tidak berhak,” katanya.

    Bahlil juga mengatakan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan beberapa skema pemberian subsidi, termasuk opsi subsidi langsung kepada masyarakat yang layak.

    Baca juga: Harga terbaru BBM nonsubsidi Pertamina per 1 November, beberapa naik

    Baca juga: Menjaga kelancaran pendistribusian demi BBM satu harga di tapal batas

    “Ada beberapa formula yang tengah kami kaji. Salah satunya adalah subsidi langsung. Jika kajian ini rampung, kami akan segera melaporkannya kepada Presiden,” ujar Bahlil.

    Pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran subsidi energi untuk tahun anggaran 2025 mendatang. Fokus utama subsidi tahun depan tetap pada Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

    Berdasarkan hasil rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI pada tanggal 27 Agustus 2024 lalu ditetapkan, untuk volume BBM bersubsidi yang dialokasikan pada tahun 2025 mencapai 19,41 juta kiloliter (KL). Rinciannya, minyak tanah sebesar 0,52 juta KL dan minyak solar sebesar 18,89 juta KL. Sementara itu, untuk LPG 3 kg, pemerintah mengalokasikan volume sebesar 8,2 juta metrik ton.

    Pemerintah berharap skema subsidi yang lebih tepat sasaran dapat mendorong efisiensi anggaran sekaligus menjamin bantuan negara benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Melirik minyak asiri sebagai peluang usaha menjanjikan dari Ambon

    Melirik minyak asiri sebagai peluang usaha menjanjikan dari Ambon

    Ambon (ANTARA) – Aroma tanaman rempah yang terkenal dari Maluku menyengat rongga hidung, ketika langkah kaki memasuki rumah produksi kelompok usaha bunga tani di Dusun Kranjang, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

    Aroma rempah bersumber dari proses penyulingan aneka minyak asiri, campuran dari berbagai rempah, seperti cengkih, serai, nilam, dan juga kayu putih itu memang dikenal sebagai komoditas unggulan dari Maluku.

    Dengan kandungan senyawa kimia tanaman rempah yang menjadikannya memiliki aroma khas dengan beragam manfaat serta nilai jual yang tinggi.

    Di ruangan berukuran kurang lebih 10 x 5 meter, tampak lelaki paruh baya, La Yapi, asal Buton, Sulawesi Tenggara, menyuling minyak serai dari dandang aluminium atau ketel dengan kapasitas kurang lebih 200 liter.

    Ketel diletakkan di atas tungku batu bata, dengan kayu sebagai bahan bakar utama untuk mengalirkan uap panas melalui teknik distilasi uap air untuk esktrak minyak asiri, campuran dari serai, cengkih, nilam, maupun daun kayu putih.

    Waktu penyulingan kurang lebih empat hingga enam jam, dan setiap jam diukur untuk mengetahui hasilnya.

    Setelah proses pendinginan, dilakukan pemisahan antara minyak dan air yang dialirkan melalui keran untuk mengalirkan minyak pada jeriken penampungan, dan selanjutnya dikemas ke dalam botol, sesuai ukuran.

    La Yapi, merupakan Ketua Kelompok Usaha Bunga Tani yang dibentuk pada tahun 2015, dengan 10 anggota. Mereka terus mengembangkan usaha secara tradisional tersebut.

    Usaha penyulingan minyak asiri itu telah berlangsung selama tiga generasi yang mengalir secara secara turun temurun, mulai dari kakek ke orang tua dan dari orang tua ke La Yapi.

    Umumnya, minyak asiri dioleskan untuk mengobati luka dan infeksi kulit, penangkal gigitan satwa berbisa, mengobati batuk, demam, penyakit kulit, meredakan nyeri otot, dan gangguan pencernaan.

    Minyak itu juga mampu meredakan stres, insomnia, asma, dan beberapa gangguan pernafasan, melalui aplikasi minyak asiri aroma terapi.

    Memulai usaha

    Usaha minyak asiri La Yapi dimulai dari Namlea, Kabupaten Buru, bersama orang tuanya. Kemudian, ketika sudah menikah dan menetap di Dusun Kranjang, Kota Ambon, ia memulai usaha bersama kelompok tersebut.

    Lelaki berusia 55 tahun itu memulai usaha dari menjadi petani serai dan nilam, kemudian mempunyai peralatan sendiri untuk usaha penyulingan.

    ​​​​​​Melihat potensi yang cukup menjanjikkan, La Yapi merambah ke jenis minyak lainnya, yakni kayu putih dan cengkih, dengan bermodalkan peralatan seadanya, hanya satu tungku kecil dan panci ketel tradisional.

    Bersama kelompok yang dibentuk, ia berhasil meningkatkan usaha, sehingga merambah ke pangsa pasar yang cukup konsisten, dengan mengolah empat jenis minyak asiri.

    Dalam proses usaha, sejumlah kendala ditemui untuk proses penyulingan minyak asiri, seperti bahan baku yang tidak selalu tersedia, yakni cengkih yang sulit didapatkan di Kota Ambon. Mengikuti musim, panen cengkih di kota itu hanya satu kali dalam satu tahun.

    Untuk itu, cengkih harus dibeli dari Kabupaten Seram Bagian Barat dengan harga yang lumayan tinggi, yakni Rp10.000 hingga Rp15.000 per kg.

    Sementara untuk dua jenis tanaman lainnya tidak mengalami kendala, karena dilakukan budi daya di sekitar tempat tinggal. Hanya daun minyak kayu putih yang dibeli dari petani di Pulau Buru dan Maluku Tengah.

    Terkesan dengan masa depan minyak asiri yang menjanjikan, ia memutuskan untuk menanam serai di lahan kebun yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal, berjarak kurang lebih 200 meter.

    Untuk menanam serai, La Yapi juga mengajak sesama petani di Dusun Keranjang, setelah diberikan penjelasan mengenai manfaat dan peluang usaha minyak asiri.

    Saat ini, petani di Waringin Cap, Dusun Kranjang, telah memanen serai dan hasilnya mencapai satu ton dalam kurun waktu satu bulan untuk kebutuhan pengolahan minyak asiri.

    Sementara untuk nilam, lokasi pembibitan berjarak sekitar 5 km dari kediamannya, karena keterbatasan lahan. Ia dan anggota kelompok memutuskan untuk menanam nilam di atas lahan yang disewa dari warga sekitar.

    Saat ini usaha itu menunggu proses izin edar dari BPOM Ambon, sedangkan sertifikat halal sudah dikantongi.

    Bantuan Pertamina

    Mendukung pengembangan usaha dan operasional pembuatan minyak asiri, kelompok itu mendapatkan bantuan pemberdayaan usaha dari perusahaan milik negara. 

    Integrated Terminal (IT) Wayame Ambon, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, mendukung proses pengembangan minyak asiri di Dusun Kranjang, Desa Wayame, Kota Ambon. ANTARA/ Penina F Mayaut. (Minyak asiri)

    Bantuan yang diberikan PT Pertamina dimulai tahun 2023, tahap awal berupa mesin pencacah, renovasi rumah produksi, kegiatan pelatihan dan pengadaan baju kelompok usaha.

    La Yapi bersama anggota mengikuti pelatihan, di antaranya pelatihan penyulingan minyak asiri, pengoperasian mesin pencacah, hingga pemasaran produk.

    Tahun kedua di 2024, bantuan yang diterima berupa mesin sensor, tambahan profil tank untuk pengairan agar tidak menggunakan mesin pompa, sehingga menghemat listrik dan lebih efisien dalam penggunaan air saat penyulingan minyak.

    Selain itu, ada bantuan pengurusan izin edar produk yang saat ini masih dalam proses di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon.

    La Yapi dan anggota kelompoknya sangat berterima kasih atas bantuan dari Pertamina, sehingga produk minyak asiri kelompok itu semakin dikenal masyarakat, bukan hanya di Kota Ambon, tetapi merambah ke provinsi lain, seperti ke Papua, Sumatera, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Hal itu, tentu semakin meningkatkan pendapatan mereka.

    Dukungan ini merupakan Wujud kepedulian perusahaan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dalam menjaga lingkungan dan menggerakkan ekonomi masyarakat, yang sejalan dengan proses bisnis perusahaan. Perusahaan pelat merah itu membantu kelompok usaha melalui program pengembangan masyarakat di wilayah binaan.

    Bantuan yang diberikan itu, sesuai usulan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti perusahaan itu, sehingga bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran, seperti bantuan di tahun 2024 yang lebih fokus pada administrasi pengurusan izin edar usaha minyak asiri.

    Sejauh ini Pertamina melihat prospek usaha kelompok usaha minyak asiri, khususnya minyak nilam, memiliki permintaan cukup tinggi.

    Ke depan program lain juga akan disalurkan, misalnya melalui bantuan CSR dari Pertamina yang berkelanjutan.

    Omzet meningkat

    Dengan dukungan dan bantuan PT Pertamina, produk minyak asiri semakin dikenal masyarakat, tidak hanya di dalam Kota Ambon, tetapi merambah ke provinsi lain.

    Berkat bantuan itu, omzet usaha kelompok semakin meningkat, yakni mencapai Rp60 juta per bulan, dari sebelumnya di bawah Rp50 juta.

    Minyak asiri kelompok usaha itu, saat ini juga masuk dalam katalog di Pemerintah Provinsi Maluku.

    Lewat kepedulian perusahaan BUMN dan pemerintah daerah, negara selalu hadir untuk membantu rakyat dalam berusaha dan mengembangkan potensi daerah.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPS catat Jatim alami inflasi 0,15 persen pada Oktober 2024

    BPS catat Jatim alami inflasi 0,15 persen pada Oktober 2024

    Surabaya (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatatkan inflasi sebesar 0,15 persen (month-to-month/mtm) pada Oktober 2024 yang di antaranya dipengaruhi oleh kenaikan harga pakan unggas serta harga emas.

    “Ini (realisasi inflasi Jatim) sedikit lebih tinggi dibandingkan nasional (sebesar 0,08 persen),” kata Kepala BPS Jawa Timur Zulkipli dalam konferensi pers di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

    Zulkipli menjelaskan pada Oktober terjadi kenaikan harga pakan unggas di sebagian wilayah Jawa Timur sehingga mendorong produsen untuk menaikkan harga jual produk hasil peternakan khususnya daging ayam ras dan telur ayam ras.

    Selain pakan unggas, pada bulan itu juga terjadi kenaikan pada harga emas dunia yang pada akhirnya mempengaruhi harga emas di Indonesia seperti emas Antam yang berada di kisaran Rp1,5 juta per gram.

    Dengan terjadinya inflasi pada Oktober maka inflasi tahun kalender Oktober 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 0,81 persen (year-to-date/ytd) dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Oktober 2024 terhadap Oktober 2024 sebesar 1,66 persen.

    “Ini masih pada kisaran aman yang ditetapkan pemerintah,” ujar Zulkipli.

    Ia melanjutkan, seluruh 11 kabupaten/kota pun mengalami inflasi dengan yang tertinggi adalah Sumenep yaitu sebesar 0,36 persen sedangkan yang terendah adalah Gresik sebesar 0,07 persen.

    Untuk daerah lain yaitu Bojonegoro mengalami inflasi 0,22 persen, Madiun 0,2 persen, Tulungagung 0,25 persen, Kediri 0,16 persen, Malang 0,2 persen, Jember 0,14 persen, Probolinggo 0,2 persen, Banyuwangi 0,26 persen, dan Surabaya 0,11 persen.

    Zulkipli menuturkan apabila dilihat berdasarkan kelompok pengejaran, kelompok penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

    Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,41 persen (mtm) dengan andil pada inflasi Oktober 0,12 persen sedangkan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 1,12 persen (mtm) dengan andil 0,07 persen.

    Sementara itu, kelompok pengeluaran yang menjadi penahan inflasi Oktober adalah kelompok transportasi karena mengalami deflasi hingga 0,7 persen (mtm).

    Zulkipli mengatakan kelompok transportasi mengalami deflasi karena PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non subsidi yang berlaku mulai Oktober 2024.

    Baca juga: Pj Gubernur: Inflasi Jatim terkendali bahkan turun selama 2024

    Baca juga: Awal November harga emas merosot Rp20.000 jadi Rp1,547 juta per gram
     

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Penyaluraan BBM Satu Harga semakin luas

    Penyaluraan BBM Satu Harga semakin luas

    Jumat, 1 November 2024 12:00 WIB

    Pemerintah dan Pertamina terus menambah titik penyaluran program BBM Satu Harga ke berbagai pulau di Indonesia guna memastikan pemerataan akses energi yang terjangkau ke pelosok negeri.

  • Harga terbaru BBM nonsubsidi Pertamina per 1 November, beberapa naik

    Harga terbaru BBM nonsubsidi Pertamina per 1 November, beberapa naik

    harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyakJakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang efektif diterapkan per 1 November, dengan kenaikan mulai dari Rp250–450 untuk jenis Pertamax Turbo, Pertamax Green, Dexlite, dan Pertamina Dex. Sedangkan harga Pertamax tetap.

     

    Pembaruan harga ini mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

     

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari di Jakarta, Jumat menyatakan bahwa harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

     

    Dengan penyesuaian ini maka untuk wilayah DKI Jakarta, Pertamax tetap di harga Rp.12.100 per liter, Pertamax Green disesuaikan menjadi Rp 13.150 dari sebelumnya Rp 12.700 per liter, Pertamax Turbo menjadi Rp 13.500 dari sebelumnya Rp 13.250 per liter, Dexlite menjadi Rp 13.050 dari sebelumnya Rp 12.700 per liter, dan Pertamina Dex di harga Rp 13.440 dari sebelumnya Rp 13.150 per liter.

     

    Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

     

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPS Catat BBM Nonsubsidi Deflasi 2 Bulan Beturut-turut

    BPS Catat BBM Nonsubsidi Deflasi 2 Bulan Beturut-turut

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi telah mengalami deflasi selama 2 bulan berturut-turut. Hal ini seiring dengan kebijakan PT Pertamina (Persero) yang menurunkan harga BBM nonsubsidi.

    “Untuk komoditas bensin sudah mengalami deflasi selama 2 bulan berturut-turut. Hal ini seiring dengan penyesuaian harga BBM dan subsidi yang dilakukan oleh Pertamina dan sejalan dengan tren penurunan harga minyak di pasar global,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferesi pers, Jumat (1/11/2024).

    BPS mencatat kelompok transportasi mengalami deflasi dengan andil deflasi 0,06%. Kelompok ini masuk dalam meredam inflasi pada Oktober 2024.

    Komoditas yang dominan mendorong deflasi kelompok tersebut adalah bensin dan tarif angkutan udara dengan andil masing-masing 0,06% dan 0,01%.

    Sebagai informasi, Pertamina memang menurunkan harga non subsidi pada September dan Oktober 2024. Harga BBM non subsidi yang turun mencakup Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

    Lihat Video: Jumlah Wisman Melonjak di Februari 2024, Walau Tak Setinggi Sebelum Pandem

    (ada/eds)