BUMN: PT Pertamina

  • Bezzecchi Juara, Raul Kedua, Diggia Ketiga

    Bezzecchi Juara, Raul Kedua, Diggia Ketiga

    Jakarta

    Hasil MotoGP Valencia 2025 bisa Anda simak di sini. Marco Bezzecchi keluar sebagai juaranya, diikuti Raul Fernandez di urutan kedua, dan Fabio Di Giannantonio melengkapi tiga besar.

    Seri ke-22 sekaligus seri pamungkas MotoGP 2025 digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 14-16 November 2025. Tahun 2024, sirkuit ini absen menggelar balap lantaran mengalami musibah banjir bandang.

    Balap utama MotoGP Valencia 2025 pada Minggu (16/11) berlangsung selama 27 lap dengan kondisi cuaca yang cerah. Ada kejadian unik sebelum balapan dimulai, di mana Franco Morbidelli hilang fokus dan terjatuh di area starting grid setelah menabrak motor Luca Marini yang berhenti.

    Marco Bezzecchi Foto: Getty Images/Gold & Goose Photography

    Motor Ducati Desmosedici tunggangan Morbidelli yang mengalami kerusakan pun harus dibawa ke garasi dan Morbidelli tak bisa melanjutkan balapan. Oh iya, di lap pertama, Bezzecchi langsung ngacir terdepan, diikuti Alex Marquez, dan Fabio Di Giannantonio. Mereka memimpin rombongan pertama di awal-awal lap.

    Nasib sial menimpa Francesco ‘Pecco’ Bagnaia. Sudah start dari posisi ke-14, Bagnaia juga harus masuk garasi lebih cepat lantaran mengalami crash di lap pertama tikungan kelima. Bagnaia keluar lintasan dan crash setelah dipepet Johann Zarco. Gara-gara itu, Zarco dihukum long lap penalty.

    Pada lap kelima, rider Aprilia Trackhouse Raul Fernandez menyodok ke posisi ketiga, diikuti rider Red Bull KTM Pedro Acosta yang mengklaim tempat keempat. Diggia turun ke urutan kelima. Pada lap ketujuh, teman satu paddock Fernandez, Ai Ogura, mengalami crash.

    Berstatus sebagai juara sprint race MotoGP Valencia 2025, Alex berusaha sekuat mungkin untuk menyalip Bezzecchi. Namun alih-alih memberi perlawanan sengit, Alex justru semakin melorot posisinya.

    Fernandez menyalip Alex di lap ke-12, kemudian giliran Acosta mempecundangi adik Marc Marquez itu di lap ke-20. Di lap selanjutnya, gantian Diggia yang menyalip Alex. Tak hanya itu, Alex bahkan disalip oleh oleh rekannya, Fermin Aldeguer, di lap-lap akhir, hingga ia hanya bisa finis di urutan keenam.

    Bezzecchi berhasil menjadi pebalap pertama yang menyentuh garis finis Sirkuit Ricardo Tormo, diikuti Fernandez, dan Diggia yang secara heroik bisa memperjuangkan podium usai melakukan take over terhadap Acosta di lap ke-26.

    Sejumlah pebalap tak bisa menuntaskan balapan di MotoGP Valencia 2025. Jorge Martin masuk pit stop di lap ke-16. Fabio Quartararo mengalami crash di lap ke-24. Maverick Vinales masuk pit stop di lap ke-24. Franco Morbidelli dan Aleix Espargaro juga tak menuntaskan balapan kali ini.

    Hasil MotoGP Valencia 2025

    1. Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) 40:52.45

    2. Raul Fernandez (Trackhouse MotoGP Team) +0.686

    3. Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) +3.765

    4. Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) +4.749

    5. Fermin Aldeguer (BK8 Gresini Racing MotoGP) +8.048

    6. Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP) +8.166

    7. Luca Marini (Honda HRC Castrol) +12.644

    8. Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) +14.582

    9. Jack Miller (Prima Pramac Yamaha MotoGP) +15.497

    10. Enea Bastianini (Red Bull KTM Tech3) +17.460

    11. Miguel Oliveira (Prima Pramac Yamaha MotoGP) +19.304

    12. Johann Zarco (Castrol Honda LCR) +21.286

    13. Joan Mir (Honda HRC Castrol) +22.079

    14. Alex Rins (Monster Energy Yamaha MotoGP Team) +23.255

    15. Nicolo Bulega (Ducati Lenovo Team) +26.144

    16. Augusto Fernandez (Yamaha Factory Racing Team) +36.854

    17. Somkiat Chantra (Idemitsu Honda LCR) +39.136

    (lua/din)

  • Atasi Perubahan Iklim, Pertamina Perkuat Kolaborasi di COP30 Brazil

    Atasi Perubahan Iklim, Pertamina Perkuat Kolaborasi di COP30 Brazil

    Jakarta, CNBC Indonesia – Konferensi Internasional Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-bangsa atau COP30 di Brasil menjadi momen penting bagi PT Pertamina (Persero) untuk memperkuat kolaborasi bersama mitra strategis global dalam mengatasi perubahan iklim.

    Pertamina sendiri saat ini telah memiliki berbagai langkah untuk mengurangi emisi, sejalan dukungan dari Pemerintah dan mitra global.

    Hal ini ditegaskan dalam Sesi Diskusi bertema “Financing Climate Action through Methane Management: Unlocking Global Partnerships for a Net-Zero Future” di Paviliun Indonesia pada COP30 di Belem, Brazil (14/11/2025).

    Sesi tersebut menghadirkan Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, Direktur Global untuk Departemen Energi dan Ekstraktif Global Bank Dunia (World Bank), Demetrios Papathanasiou, Director for LNG and Methane Management Division JOGMEC, Masataka Yanita dan Senior Vice President HSSE PT Pertamina (Persero) Wenny Ipmawan.

    Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti mengapresiasi kolaborasi yang dijalankan Pertamina bersama World Bank dan JOGMEC (Japan Organization for Metals and Energy) untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan tangguh.

    Menurut Nani, salah satu upaya pengurangan emisi karbon paling strategis adalah melalui pengurangan metana. Metana adalah polutan iklim berumur pendek, namun dampaknya terhadap pemanasan global sangat besar.

    “Indonesia terus memperluas akses terhadap pendanaan, pasar karbon, dan mekanisme berbasis risiko untuk mengurangi risiko proyek terkait metana dan meningkatkan kelayakan pembiayaannya. Pada saat yang sama, pelaku korporasi seperti Pertamina mengambil peran kepemimpinan dalam penerapan Oil and Gas Methane Partnership (OGMP 2.0),” tandas Nani dikutip Minggu, (16/11/2025).

    Senada, Senior Vice President HSEE PT Pertamina (Persero) Wenny Ipmawan mengatakan sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission Pemerintah pada tahun 2060, atau lebih cepat melalui dukungan mitra.

    Selain mendukung Global Methane Pledge yang diluncurkan pada COP26, di mana Indonesia termasuk di antara 159 negara yang bergabung, Pertamina juga berkomitmen dalam Oil and Gas Decarbonization Charter, untuk mencapai emisi hulu mendekati nol dan target intensitas metana 1-2% pada 2030.

    “Komitmen global ini menjadi fondasi. Tantangan utamanya adalah bagaimana menerjemahkannya menjadi aksi nyata. Pertamina memiliki peran sentral dalam menerjemahkan komitmen nasional ke praktik operasional,” ujar Wenny, pada diskusi tersebut.

    Menurut Wenny, Pertamina telah menjalankan aksi nyata melalui 10 fokus kebijakan keberlanjutannya salah satunya berupa pengurangan emisi metana.

    “Pertamina akan terus menjalankan kolaborasi dengan mitra global untuk mengakselerasi pengurangan emisi karbon dan transisi energi di Indonesia,” tandasnya.

    Pada diskusi tersebut, Direktur Global untuk Departemen Energi dan Ekstraktif Global Bank Dunia (World Bank), Demetrios Papathanasiou serta Director for LNG and Methane Management Division JOGMEC, Masataka Yanita, mengungkapkan dukungannya pada Indonesia dan Pertamina untuk upaya dekarbonisasi tersebut.

    Demetrious menyatakan Asia memegang peranan yang sangat penting dalam penggunaan energi global. Minyak dan Gas akan tetap menjadi bagian dari bauran energi dalam waktu dekat, sehingga sangat penting untuk menurunkan emisi karbon.

    Sementara itu, Director for LNG and Methane Management Division JOGMEC, Masataka Yanita mengakui telah memiliki kesepakatan studi bersama dengan Pertamina dan badan operasi bersama lainnya untuk melakukan pengukuran langsung di fasilitas hulu di Indonesia. Ini merupakan tahun kedua proyek tersebut dengan hasil yang signifikan.

    “Tahun lalu, kami melakukan pengukuran di area Matindok dan Donggi. Tahun ini, kami sedang melakukan pengukuran di tiga area tambahan. Kami juga berupaya menyelesaikan studi zero-flaring untuk lapangan tersebut serta mendukung upaya pencapaian OGMP Level 4/5 Pertamina,” imbuhnya.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Produksi Migas Medco Diproyeksi Tembus 160 Mboepd, Didongkrak Akuisisi PI Corridor

    Produksi Migas Medco Diproyeksi Tembus 160 Mboepd, Didongkrak Akuisisi PI Corridor

    Bisnis.com, BANDUNG — PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pede produksi minyak dan gas bumi (migas) mencapai 160 million barrels of oil equivalent per day (mboepd) pada akhir 2025.

    Target tersebut lebih tinggi dari realisasi produksi migas emiten energi keluarga Panigoro itu yang sebesar 150 mboepd per kuartal III/2025.

    Amri Siahaan, Direktur & Chief Administrative Officer Medco Energi optimistis bisa meningkatkan produksi migas usai mengakuisisi 24% Participating Interest (PI) di Corridor PSC dari Repsol E&P S.à r.l.

    Di samping itu, MEDC juga baru saja mengambil alih 45% PI sekaligus hak pengelolaan (operating interest) di Sakakemang PSC. 

    “Akhir tahun kita expect itu antara 155-160 karena kita sudah mengambil PI dari Repsol yang ada di corridor itu ada 24%. Jadi kita sekarang di Corridor itu 70% Medco, yang 30% milik Pertamina,” ucap Amri dalam acara Media Briefing di Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat, Sabtu (15/11/2025).

    Tak hanya itu, Amri juga menuturkan pada tahun ini pihaknya mencatat sejumlah capaian penting lain. Capaian itu seperti keberhasilan pengembangan lapangan migas Forel dan Terubuk di South Natuna Sea Block B.

    Di sisi lain, Medco E&P berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca lebih dari 1,5 juta ton CO2e dibandingkan base year 2019, hasil dari efisiensi operasi dan program dekarbonisasi berkelanjutan. 

    “Kami memperkuat portofolio migas nasional dengan proyek bernilai tinggi dan sekaligus mempercepat pengembangan energi rendah karbon,” ucap Amri.

    Berdasarkan rapor keuangan perusahaan semester I/2025, Medco membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$37,36 juta. Laba bersih itu anjlok 81,52% year-on-year (YoY) dari US$202,27 juta pada semester I/2024.  

    Penurunan itu sejalan dengan penjualan yang turun tipis, yakni sebesar US$1,13 miliar dibanding US$1,16 miliar pada periode semester I/2024.  

    Dalam kesempatan terpisah, Amri mengatakan bahwa strategi perseroan untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan ke depan adalah dengan banyak mengandalkan akuisisi-akuisisi.

    “Dan ini tidak pernah berhenti. Jadi kami rutin selalu mempelajari dan mengevaluasi setiap kesempatan yang ada. Selama ini juga kami punya rekam jejak akuisisi yang baik termasuk kemarin mengakuisisi Repsol di Corridor,” katanya beberapa waktu lalu.

  • Industri Petrokimia Kritisi Rencana Proyek DME Pengganti LPG

    Industri Petrokimia Kritisi Rencana Proyek DME Pengganti LPG

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong pengembangan proyek Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan bakar alternatif untuk mengurangi ketergantungan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG). 

    Namun, pelaku industri petrokimia menilai bahwa keekonomian DME masih perlu dikaji lebih dalam, terutama terkait harga, rantai proses, dan beban regulasi.

    Sekjen Asosiasi Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan saat ini kebutuhan LPG untuk industri berkisar 6 juta ton. Sementara itu, konsumsi keseluruhan mencapai  10 juta ton. 

    Proyek DME diproyeksikan dapat menekan ketergantungan impor tersebut karena bahan bakunya berasal dari batu bara dalam negeri melalui proses coal-to-DME.

    “Dari sisi industri petrokimia, sebenarnya tidak ada keberatan terhadap pengembangan DME,” kata Fajar kepada Bisnis, dikutip Minggu (16/11/2025). 

    Pasalnya, proses produksi DME umumnya menghasilkan produk samping berupa metanol, yang juga menjadi bahan baku penting bagi sejumlah industri, termasuk proses methanol-to-olefin (MTO) serta campuran untuk biodiesel.

    Namun demikian, pelaku industri menilai tantangan terbesar ada pada keekonomian harga DME dibandingkan LPG. Terlebih, saat ini proses MTO masih belum kompetitif. 

    “Harga DME dibandingkan LPG, murah mana? Itu yang perlu dihitung. Methanol-to-olefin itu masih minus. Yang masih positif sekarang itu refinery-to-olefin atau langsung coal-to-olefin,” jelasnya. 

    Fajar menyebut pemrosesan batu bara menjadi metanol kemudian diolah menjadi olefin akan membuat rantai proses terlalu panjang dan tidak ekonomis. 

    Selain persoalan keekonomian, industri juga menyoroti aspek regulasi dan perpajakan, yang dinilai dapat semakin membebani biaya produksi. 

    “Dari sisi regulasi perlu dibedah lagi karena ada banyak aturan, terutama soal perpajakan. Dari coal-to-methanol kena pajak, methanol-to-olefin kena pajak lagi. Ini akan membuat keekonomian DME semakin buruk,” ujarnya.

    Dengan berbagai pertimbangan tersebut, sebagian pelaku industri menyatakan lebih memilih skema coal-to-chemical secara langsung, yang dinilai memberikan keekonomian lebih baik pada kondisi saat ini. 

    “Kalau DME itu nanti kembali lagi seberapa besar keekonomiannya, apakah cukup menarik. Tapi untuk sekarang, coal-to-chemical lebih bagus secara keekonomian,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan kebutuhan LPG pada 2026 akan mencapai 10 juta ton. Dari angka tersebut, sekitar 6,8 juta ton atau 68% masih harus dipenuhi dari impor, membebani anggaran negara miliaran dolar AS setiap tahunnya.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengungkapkan pendekatan realistis yang diambil pemerintah. Fokus utama saat ini bukan pada besaran persentase penggantian LPG, melainkan pada keberlanjutan proyek itu sendiri.

    “Pak Menteri sudah menggarisbawahi bahwa kalau kita hitung terus keekonomiannya ini nggak jalan-jalan. Seharusnya kita jalanin dulu, sudah implementasi kita hitung ulang keekonomiannya seperti apa. Tapi dia harus menghasilkan dulu DME-nya,” ujar Laode, Rabu (29/10/2025).

    Laode menambahkan, pemerintah tidak ingin terburu-buru. Soal konversi, pemerintah menyebut keberadaan DME sama dengan proyek jargas.

    Dengan begitu, meski target Menteri Bahlil ambisius, eksekusi di lapangan akan dilakukan dengan hati-hati, memprioritaskan kelayakan jangka panjang. Dengan basis konsumen LPG yang mencapai lebih dari 50 juta, nantinya substitusi ke DME tidak akan langsung signifikan, melainkan bertahap.

    Soal infrastruktur distribusi, untuk mengatasi tantangan biaya, pemerintah mengusung strategi pemanfaatan infrastruktur eksisting. Pertamina, yang ditunjuk sebagai offtaker, akan mendistribusikan DME menggunakan rantai pasok dan tabung LPG yang sudah ada.

    “Kalau mau murah ya, kalau mau bikin semua infrastruktur baru nanti akan mahal lagi. Jadi harusnya yang existing LPG tadinya dipakai buat LPG, nah ini dipakai buat DME. Jadi cost tidak terlalu tinggi dari sisi penyiapan infrastruktur,” tegas Laode.

  • BBM RI Mau Dicampur Etanol 10%, Bos Toyota-Daihatsu Bilang Begini

    BBM RI Mau Dicampur Etanol 10%, Bos Toyota-Daihatsu Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah menyusun peta jalan implementasi BBM campuran 10% etanol pada bensin atau E10. Kabarnya rencana ini sudah disetujui Presiden Prabowo Subianto dan akan diimplementasikan pada tahun 2027 mendatang.

    Berikut beberapa respons dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) industri otomotif di Indonesia, seperti PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

    Marketing Director and Corporate Communication Director PT ADM Sri Agung Handayani menegaskan kesiapan Daihatsu menghadapi kebijakan penggunaan Etanol 10% (E10) pada bahan bakar mobil.

    “Jadi, pemerintah berencana, Pak Menteri [ESDM Bahlil Lahadalia] mengatakan kemungkinan akan ada unsur etanol, Etanol 10 persen ya,” ujar Sri Agung beberapa waktu lalu, dalam Daihatsu Media Trip Japan.

    Daihatsu telah melakukan riset dan pengembangan (R&D) untuk memastikan seluruh kendaraan Daihatsu dapat menyesuaikan diri dengan standar bahan bakar baru tersebut.

    “Jadi, kami memiliki R&D dan kami sudah menyiapkan. Satu, kendaraan Daihatsu kompatibel terhadap etanol maksimum 10 persen. Dua, dengan catatan penggunaan oktan-nya harus sesuai yang di-suggest,” ujarnya.

    Langkah ini demi mendukung transisi energi bersih di Tanah Air. Dengan meningkatnya dorongan pemerintah terhadap penggunaan bahan bakar terbarukan, pabrikan otomotif dituntut untuk beradaptasi secara cepat tanpa mengorbankan performa maupun efisiensi kendaraan.

    Dengan kesiapan yang disampaikan Daihatsu, konsumen diharapkan tidak perlu khawatir terhadap perubahan komposisi bahan bakar yang akan diterapkan pemerintah dalam waktu dekat.

    Begitu juga dengan, Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menjelaskan bahwa merek Toyota mampu menggunakan bensin hingga campuran etanol 20%. Dia pun tidak mempermasalahkan penggunaan bensin dari Pertamina yang sudah tercampur etanol 3,5%.

    “Bisa, sebenarnya kan tergantung merknya. Kalau Toyota itu sampai 20%. Tapi mungkin merek lain itu sampai 10%,” ungkap Bob saat ditemui di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Banyak negara sudah jauh lebih maju dalam penerapan campuran bahan bakar berbasis bioetanol.

    “Karena banyak negara juga di Amerika Serikat, di India, di Thailand itu sudah sampai E20 (memiliki campuran etanol 20%), E10, sampai situ,” terang dia.

    Ia menilai kebijakan penambahan etanol dalam BBM justru langkah positif dan strategis bagi Indonesia. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan etanol juga dapat mendukung kemandirian energi nasional.

    “Jadi ini mendukung, berarti kalau misalnya… kan katanya sudah dicoba tuh 20%. Ya sangat

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Patra Niaga Ajak Masyarakat Peduli Keselamatan Berkendara

    Pertamina Patra Niaga Ajak Masyarakat Peduli Keselamatan Berkendara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak hanya menghadirkan acara musik, creative workshop, dan pasar UMKM, My Pertamina WikenFES 2025 yang digelar Pertamina Patra Niaga di lapangan Rampal Malang pada 15-16 November 2025 juga diisi talkshow otomotif yang melibatkan figur ternama di dunia balap dan modifikasi Indonesia. Mengusung tema “Style Meets Safety: Modifikasi Boleh, Aman Harus!”. Acara ini akan menghadirkan sederet figur ternama di dunia otomotif Indonesia, di antaranya Sean Gelael (pembalap endurance dunia), Rifat Sungkar (rally driver nasional), Adi Pro (community leader motor custom), Gatot (founder The Elite Showcase), serta Istiyono, juara Pertamax Turbo Drag Race 2025.

    Gelaran ini menunjukkan kepedulian Pertamina Patra Niaga terhadap para pegiat otomotif untuk menyeimbangkan kesenangan dalam melakukan modifikasi kendaraan dengan rasa tanggung jawab di jalan. Tidak hanya sekadar menyalurkan hobi dan ekspresi diri, dunia otomotif juga menuntut kesadaran akan keselamatan, kepatuhan terhadap aturan, serta penggunaan energi yang tepat agar pengalaman berkendara tetap aman, nyaman, dan berkelanjutan.

    “Melalui MyPertamina WikenFES, kami ingin mengajak masyarakat, khususnya generasi muda dan komunitas otomotif, untuk melihat otomotif bukan hanya sebagai gaya hidup, tetapi juga bentuk tanggung jawab. Keselamatan adalah bagian dari gaya itu sendiri,” ujar Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Eko Ricky Susanto, Sabtu (15/11/2025).

    Selain talkshow, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas hiburan seperti booth experience MyPertamina dan pengumuman pemenang MyPertamina Tebar Hadiah. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah positif bagi masyarakat Malang untuk menikmati akhir pekan sekaligus mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya penggunaan BBM berkualitas dan keselamatan berkendara.

    MyPertamina WikenFES 2025 menjadi wujud komitmen Pertamina Patra Niaga untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat melalui berbagai kegiatan yang edukatif, inspiratif, dan menghibur. Kegiatan ini merupakan upaya Pertamina Patra Niaga dalam memperkuat hubungan dengan pelanggan, sekaligus mendorong kesadaran akan pentingnya energi yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan bagi kehidupan sehari-hari.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Komitmen Turunkan Stunting, Pertamina SEHATI Sehatkan Anak Bangsa

    Komitmen Turunkan Stunting, Pertamina SEHATI Sehatkan Anak Bangsa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya menurunkan stunting tak hanya datang dari puskesmas atau penyuluh kesehatan. Asa menyehatkan anak bangsa, ternyata pun mengemuka dari bilik-bilik di lembaga pemasayarakatan perempuan (LPP) Kelas II A Kota Palembang.

    Sebanyak 20 perempuan binaan LPP dalam kelompok Srikandi Mandiri yang dibimbing Pertamina Integrated Terminal Palembang, menanam dan mengolah hasil hidroponik menjadi biskuit bayam merah serta nugget tempe sayur. Olahan kemudian disalurkan sebagai pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak di Puskesmas Keramasan dan Puskesmas Mariana. Sementara itu kelompok hidroponik di Kelurahan Mariana memproduksi abon lele dan pempek sayur.

    Sejak 2023, kedua kelompok ini telah menghasilkan 760 paket PMT, dan tahun ini menyalurkan 60 paket makanan bergizi ke dua puskesmas binaan. Berdasarkan data kelurahan, terjadi penurunan kasus stunting hingga 57 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kolaborasi menjadi kata kunci.

    “Percepatan penurunan stunting harus kita kawal dan kita keroyok bersama,” kata Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Rakornas PPS) 2025 di Kementerian Kesehatan, Rabu, 12/11. Keroyokan bersama multi pihak itu berbuah penurunan stunting nasional hingga 19,8%, pertama dalam sejarah Indonesia di bawah angka 20%.

    Kolaborasi multi pihak menurunkan stunting, diapresiasi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

    PT Pertamina (Persero) menerima Penghargaan Mitra Pentahelix Kategori BUMN atas dampak nyata dalam Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang diserahkan Menteri Kemendukbangga sekaligus Kepala BKKBN, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd. dan disaksikan oleh Wakil Presiden RI.

    Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut menjadi dorongan bagi Pertamina untuk terus memperkuat kolaborasi dalam menekan angka stunting di Indonesia.

    “Pertamina percaya bahwa keberhasilan percepatan penurunan stunting hanya dapat dicapai melalui kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat. Kami akan terus menghadirkan program yang berdampak langsung, menguatkan gizi keluarga, dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya, dikutip Sabtu (15/11/2025).

    Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SEHATI – Sehat Anak Tercinta dan Ibu, menjangkau lebih dari 33.000 penerima manfaat melalui layanan posyandu dan edukasi gizi, membantu 16.587 balita dengan tambahan nutrisi, serta memperkuat 143 posyandu di wilayah operasi perusahaan.

    Selain itu, 40 rumah tidak layak huni telah diperbaiki, memberikan akses hunian sehat bagi 256 orang dan 35 anak berisiko stunting. Serta menghadirkan 85 sarana air bersih dan MCK bagi lebih dari 12.000 jiwa.

    Elnara, kader posyandu di Puskesmas Mariana, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Pertamina membawa perubahan besar. “Dukungan ini sangat membantu kami. Tidak hanya makanan tambahan, tapi juga pendampingan bagi ibu-ibu tentang pentingnya gizi balita. Kami melihat perubahan nyata pada anak-anak penerima manfaat,” ujarnya.

    Selain di Palembang, PT Pertamina EP (PEP) Ramba Field juga menunjukkan komitmen dalam mendukung pembangunan masyarakat melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) bertajuk SIMBA KUAT (Sinergi Ramba Field Menuju Keluang Bersih dan Sehat) di Desa Keluang, Kabupaten Banyuasin. Program ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memastikan masyarakat sekitar wilayah operasi dapat tumbuh mandiri, berdaya saing, dan mampu menjaga keberlanjutan lingkungannya.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Pionir Teknologi Multistage Fracturing Pertama di Indonesia

    Pertamina Pionir Teknologi Multistage Fracturing Pertama di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) terus memperkuat komitmen dalam mewujudkan swasembada energi nasional sejalan dengan Asta Cita Pemerintah. Salah satu langkah strategis diwujudkan melalui inisiasi Project Multistage Fracturing (MSF).

    Proyek ini mendukung peningkatan produksi minyak dan gas yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan menjadikan Pertamina sebagai pionir penerapan teknologi Multistage Fracturing di Indonesia yang membuka peluang optimalisasi cadangan energi nasional secara lebih efisien.

    Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian Pertamina yang berhasil menjadi pionir dalam penerapan teknologi MSF di Indonesia. Menurutnya, keberhasilan ini menjadi bukti nyata kemampuan nasional dalam menguasai teknologi hulu migas yang selama ini banyak digunakan oleh perusahaan internasional.

    “Inovasi yang dilakukan Pertamina melalui teknologi Multistage Fracturing ini menjadi lompatan besar bagi industri hulu migas Indonesia. SKK Migas mendukung penuh langkah strategis peningkatan produksi untuk sekaligus memperkuat kemandirian teknologi dalam negeri,” ujar Djoko, Sabtu (15/11/2025).

    Pada kunjungan kerjanya ke proyek MSF, pada Rabu (12/11/2025) di Riau, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan, langkah Inisiatif ini selaras dengan mandat Presiden Prabowo Subianto kepada Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) juga Pertamina, untuk terus berkolaborasi dan mewujudkan amanat serta tugas yang diberikan guna meningkatkan produksi nasional demi mencapai swasembada energi.

    “Pemerintah saat ini terus mendorong Pertamina untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan energi, salah satunya adalah semakin agresif meningkatkan produksi di hulu,” ujar Simon.

    Dia berharap operasi di bisnis Pertamina bisa semakin di scale-up, sehingga diharapkan performa lebih baik, efisien, dengan inovasi lebih baik dan mengutamakan aspek keselamatan dalam melakukan pekerjaan.

    “Target tersebut akan terus diusahakan oleh Pertamina, dimana perusahaan akan melakukan banyak inisiatif agar produksi terus tumbuh,” jelas Simon.

    Menurutnya  upaya agresif tersebut juga memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Simon juga mengajak semua pihak terus bergandengan tangan memberikan dedikasi terbaik agar dapat memenuhi harapan rakyat dan bangsa untuk mendorong kedaulatan energi juga ketahanan energi yang berujung pada swasembada energi bagi Indonesia.

    “Saya apresiasi Perwira Pertamina dari Subholding Upstream, khususnya di PHR atas prestasi yang sudah ditorehkan pada saat ini. Terima kasih juga kepada anak-anak muda Indonesia yang terus berkontribusi memberikan karya terbaik untuk meningkatkan produksi migas nasional,” tutur Simon.

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Pertamina, Oki Muraza, menyampaikan bahwa proyek ini berhasil menurunkan biaya sekaligus meningkatkan efisiensi operasional pemboran dan komplesi sumur.

    “Melanjutkan keberhasilan di 2024, tahun ini PHR melanjutkan pengembangan sumur horizontal MSF menggunakan teknologi yang jauh lebih efisien: perforasi menggunakan eksplosif dan sistem one-run plug and perf setiap stage-nya menggunakan smart coiled tubing. Konfigurasi ini menjadi yang pertama di Indonesia, menandai terobosan signifikan dalam efisiensi waktu, logistik, dan biaya operasi MSF,” ujar Oki.

    Oki menambahkan, project MSF ini diharapkan dapat direplikasi di seluruh Pertamina Group, tentunya dalam rangka mengejar tercapainya swasembada energi nasional. Oki juga memberikan apresiasi kepada para Perwira PHR atas kolaborasi lintas fungsi dan lintas perusahaan yang berhasil merealisasikan proyek ini secara optimal.

    “Keberhasilan proyek ini menunjukkan kemampuan dan semangat inovasi anak bangsa dalam menguasai teknologi perminyakan berstandar global,” tambah Oki.

    MSF merupakan teknologi mutakhir di industri migas untuk meningkatkan produktivitas sumur dengan menciptakan beberapa rekahan di sepanjang sumur horizontal. Teknologi ini memungkinkan pengambilan cadangan minyak dan gas bumi secara maksimal dari satu sumur horizontal sehingga produksi dapat meningkat signifikan.

    Sebagai kelanjutan dari keberhasilan sumur MSF pertama di tahun 2024, implementasi MSF lanjutan dilakukan di sumur KB570, Lapangan Kotabatak, Zona Rokan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

    Sepanjang 2025, PHR menargetkan tajak beberapa sumur Horizontal Multistage Fracturing (HZ MSF) di Lapangan Kotabatak dan Balam South East. Pada 2026, target ini akan terus meningkat dan meluas, meliputi Lapangan Kotabatak, Bangko, dan Balam South East. Milestone pengembangan program HZ MSF diharapkan terus meningkat setiap tahun dengan cakupan lapangan yang lebih luas serta biaya pemboran yang semakin efisien.

    Pada 2026, Pertamina menargetkan replikasi ke beberapa sumur MSF lain di berbagai wilayah operasi untuk memastikan sektor hulu migas tetap aman, efisien, dan produktif, sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Patra Niaga Undi MyPertamina Tebar Hadiah di Malang

    Pertamina Patra Niaga Undi MyPertamina Tebar Hadiah di Malang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina Patra Niaga kembali menghadirkan kejutan bagi pelanggan setia melalui program MyPertamina Tebar Hadiah (MTH) Periode 3 yang digelar di Kota Malang. Pengundian hadiah dilakukan secara langsung dengan menghadirkan perwakilan Manajemen Pertamina Patra Niaga, Dinas Sosial (Dinsos), Kementerian Sosial (Kemensos), serta notaris sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses undian.

    Program MyPertamina Tebar Hadiah merupakan bentuk apresiasi Pertamina Patra Niaga kepada pelanggan yang telah setia menggunakan aplikasi MyPertamina dalam bertransaksi produk-produk Pertamina. Melalui program ini, pelanggan berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah menarik dengan menukarkan poin hasil transaksi yang dikumpulkan di aplikasi. Antusiasme masyarakat terhadap program ini terus meningkat, terbukti dengan total 1,4 juta kupon yang berhasil ditukarkan oleh 13 ribu pengguna MyPertamina di seluruh Indonesia selama periode ketiga ini.

    Pada periode ketiga ini, hadiah yang diundi sangat istimewa. Para peserta memiliki kesempatan untuk membawa pulang satu paket Haji Furoda untuk dua orang, satu unit mobil Honda HR-V, serta tiga paket Umroh masing-masing untuk dua orang. Tidak hanya itu, hadiah menarik lainnya seperti dua unit motor Vespa iSprint, dua unit iPhone 16 Pro, dan dua unit laptop MacBook Pro M4 juga turut diundi. Selain hadiah utama, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan 20 logam mulia seberat 1 gram, 20 E-Voucher MyPertamina senilai Rp500.000, serta 25 E-Voucher MyPertamina senilai Rp250.000 bagi pelanggan beruntung lainnya.

    Gelaran undian MyPertamina Tebar Hadiah kali ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan MyPertamina WikenFES Malang, sebuah ajang interaktif yang menghadirkan hiburan musik, berbagai aktivitas seru, serta booth-booth interaktif yang memperkenalkan layanan dan fitur unggulan MyPertamina kepada masyarakat luas. Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina Patra Niaga untuk semakin dekat dengan pelanggan di berbagai daerah melalui pendekatan yang lebih segar dan berorientasi pada pengalaman pelanggan.

    “Program MyPertamina Tebar Hadiah adalah bentuk apresiasi kami kepada pelanggan yang telah setia menggunakan layanan digital Pertamina. Melalui aplikasi MyPertamina, kami ingin menghadirkan kemudahan transaksi sekaligus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bernilai tambah bagi masyarakat,” ujar Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Eko Ricky Susanto, Sabtu (15/11/2025).

    Eko Ricky menambahkan kehadiran MyPertamina WikenFES di Malang menjadi momentum untuk lebih mendekatkan Pertamina kepada pelanggan di berbagai daerah.

    “Kami ingin masyarakat merasakan langsung kemudahan dan berbagai keuntungan menggunakan MyPertamina, sekaligus menjadi bagian dari gaya hidup digital yang modern dan bermanfaat,” lanjutnya.

    Dia menegaskan Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat untuk menggunakan aplikasi MyPertamina dalam setiap transaksi pembelian BBM, LPG, dan produk-produk Pertamina lainnya. Dengan bertransaksi melalui MyPertamina, pelanggan tidak hanya mendapatkan kemudahan dan efisiensi, tetapi juga kesempatan untuk memenangkan berbagai hadiah menarik.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jaga Energi di Indonesia Timur, Pertamina Andalkan Terminal Baubau

    Jaga Energi di Indonesia Timur, Pertamina Andalkan Terminal Baubau

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) berkomitmen menjaga distribusi energi di seluruh Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya dengan memberikan perhatian penuh dalam menjaga pasokan energi di wilayah Indonesia Timur dengan memperkuat infrastruktur distribusi energi terutama Terminal BBM.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron menegaskan di wilayah Indonesia Timur, pendistribusian BBM ditopang oleh Fuel Terminal BBM Baubau. Terminal ini memiliki kapasitas hingga 147 ribu KL, dengan 14 tangki aktif, sehingga memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan energi di Indonesia Timur.

    “Fuel Terminal Baubau merupakan terminal terbesar di Indonesia Timur yang menjadi tulang punggung penjaga ketahanan energi di Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku,” ujar Muhammad Baron dalam keterangan resmi, Jumat (14/11/2025).

    Baron menambahkan, Fuel Terminal Baubau menyuplai lebih dari separuh kebutuhan energi di kawasan Indonesia Timur, dengan proporsi distribusi mencakup 80% untuk wilayah Sulawesi, 15% untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta 5% untuk wilayah Maluku dan Papua.

    “Beragam produk BBM yang disalurkan mulai dari Pertamax, Pertalite, Dexlite, Biosolar (B40), MFO hingga Kerosene atau minyak tanah. Pertamina memastikan masyarakat di Indonesia Timur memiliki akses yang sama terhadap produk-produk berkualitas,” imbuh Baron.

    Fuel Terminal Baubau memiliki 3 Jetty, terdiri dari 1 Jetty berkapasitas 35.000 DWT dan 2 Jetty berkapasitas 6.500 DWT. Terminal ini juga dilengkapi laboratorium dengan peralatan pengujian lengkap untuk memastikan kualitas produk selalu terjaga. Selain itu, tersedia fasilitas Filling Shed untuk mobil tangki, serta berbagai sarana pendukung lainnya.

    Dalam mendistribusikan energi, Terminal Baubau didukung 70 Unit Mobil Tangki, untuk menyuplai BBM ke SPBU, Pertashop, SPBU Kompak, termasuk memenuhi kebutuhan industri dan instansi penting.

    “Pertamina akan terus menjaga keandalan pasokan energi di Indonesia Timur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan upaya untuk melayani Indonesia dengan hati,” tandas Baron.

    Fuel Terminal Baubau berlokasi di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal yang merupakan Anak Perusahaan dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistic.

    PET memastikan seluruh operasi berjalan dengan standar HSSE dan governance yang ketat.

    Direktur Utama PET, Bayu Prostiyono, menyampaikan penerapan prinsip safety dan sustainability menjadi fokus utama perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

    “Kami memastikan seluruh kegiatan operasi di Fuel Terminal Baubau berjalan aman, andal, dan sesuai standar HSSE. PET juga menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini operasional, mulai dari efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga program sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujar Bayu.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]