BUMN: PT Pertamina

  • Pertamina Incar Laba Bersih Rp 54 Triliun di 2025 Ini

    Pertamina Incar Laba Bersih Rp 54 Triliun di 2025 Ini

    Liputan6.com, Jakarta Pertamina diproyeksikan mengantongi laba bersih USD 3,3 miliar atau setara dengan Rp 54 triliun. Angka ini, lebih besar dari raihan 2024 yang sebesar USD 3,13 miliar atau Rp 49,54 triliun.

    Adapun pendapatan diprediksi sebesar USD 68 miliar atau setara Rp 1.127 triliun. Ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin (17/11/2025).

    “Meskipun tekanan makro ekonomi global cukup menantang, beberapa indikator utama Pertamina tetap mampu untuk mempertahankan efektivitas kinerja melalui efisiensi, respons cepat dan kontinyu improvement di semua lini operasi sehingga stabilitas kinerja nasional tetap dalam tren positif,” ujar dia.

    Dia melaporkan jika kontribusi Pertamina kepada negara mencapai Rp 262 triliun hingga September 2025. Ini menyokong penerimaan negara melalui pajak, non-pajak, dan dividen yang terus meningkat bahkan tercatat terbesar di antara BUMN.

    Selain itu, di sisi operasional, produksi minyak dan gas (migas) tetap terjaga. Untuk minyak dan gas, setara 1 juta barrel oil equivalent per day dan yield kilang mencapai 84 persen.

    “Capaian ini tentunya menunjukkan improvement bukan hanya jargon, tetapi komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tambah dia.

    Dia mengaku, semua program dirancang untuk mendukung agenda pemerintah dalam meningkatkan produksi migas, memperbaiki neraca energi, dan mendorong transisi menuju energi bersih yang terjangkau bagi masyarakat.

     

     

     

     

     

  • Bos Pertamina Beberkan 4 Usulan Kunci untuk RUU Migas

    Bos Pertamina Beberkan 4 Usulan Kunci untuk RUU Migas

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyampaikan empat usulan untuk revisi Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi (RUU Migas).

    Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Senin (17/11/2025). Pertamina memandang RUU Migas bukan sekadar revisi aturan, melainkan lokomotif transformasi energi nasional.

    Menurut Simon, RUU Migas dapat menjadi lokomotif untuk meningkatkan cadangan migas dan mendorong Indonesia kembali mencapai swasembada energi.

    “RUU Migas adalah solusi strategis yang bisa memberikan hasil terbaik, cepat, dan selamat. Ini bukan hanya tentang industri, tetapi tentang masa depan bangsa,” ujarnya.

    Simon lantas menyampaikan empat fokus aspirasi utama yang dinilai penting untuk diakomodasi dalam RUU Migas. Pertama, kelembagaan hulu migas.

    Dia menyebut, Pertamina mendorong pembentukan atau penunjukan BUMN yang bertugas menjalankan konsesi pengelolaan migas sesuai amanat Mahkamah Konstitusi. Badan ini diharapkan menjadi pihak yang melakukan kontrak kerja sama dengan badan usaha.

    “Negara dapat membentuk atau menunjuk badan usaha milik negara yang diberikan konsesi untuk mengelola Migas yang akan melakukan kontrak kerja sama dengan badan usaha,” tutur Simon.

    Kedua, perencanaan hulu-hilir migas. Simon menyebut, RUU Migas harus memuat skema perencanaan setara Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) di sektor kelistrikan.

    Dia mengatakan, RUU Migas harus memasukkan Rencana Umum Migas Nasional (RUMGN) dan Rencana Umum Pengembangan Migas (RUPMG) sebagai payung hukum investasi berbasis kebijakan energi nasional.

    Ketiga, kepastian fiskal dan perpajakan. Simon menyarankan skema fiskal yang lebih adaptif terhadap keekonomian wilayah kerja, terutama untuk deep water, enhanced oil recovery, lapangan tua, migas non konvensional, dan proyek dekarbonisasi.

    Selain itu, Simon menyoroti pentingnya penerapan konsep ring fencing. 

    Keempat, pembentukan Petroleum Fund. Pertamina mendorong adanya Petroleum Fund yang dikelola BUMN Khusus migas.

    Menurut Simon, dana ini difokuskan untuk pendanaan kegiatan eksplorasi, pembangunan infrastruktur, serta program dekarbonisasi.

    “Berikut yang kami maksudkan adalah beberapa aspirasi dari kami dan tentunya kami juga mohon dukungan serta masukan dari pimpinan serta anggota Komisi XII,” imbuh Simon.

    Lebih lanjut, Simon menegaskan bahwa RUU Migas memiliki posisi strategis untuk mempercepat pencapaian swasembada energi sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Simon menilai saat ini terjadi kesenjangan yang kian melebar antara produksi dan konsumsi energi nasional. Konsumsi terus tumbuh, sementara produksi migas domestik cenderung menurun akibat natural declining. 

    Dia menyebut, kondisi itu memaksa Indonesia menutup kebutuhan melalui impor, di tengah investasi hulu migas yang justru semakin melemah.

    “Pertumbuhan konsumsi lebih besar daripada produksi kita, sehingga gap harus ditutup dengan impor. Padahal investasi hulu sebagai motor penggerak terus turun. Tanpa regulasi kuat, daya tarik investasi semakin melemah dan ketahanan energi terancam,” jelas Simon.

  • Terbesar! Pertamina Setor Dividen Rp23 Triliun ke Danantara per September 2025

    Terbesar! Pertamina Setor Dividen Rp23 Triliun ke Danantara per September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) disebut telah menyetorkan dana hasil dividen dari kinerja keuangan perusahaan sebesar Rp23 triliun ke Danantara per September 2025.

    Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza mengatakan sepanjang tahun lalu perusahaan plat merah ini memberikan dividen terbesar untuk Danantara, dengan total dividen sebesar Rp42,1 triliun atas kinerja tahun buku 2024. 

    “Ini menegaskan kembali komitmen pertamina dalam memberikan nilai lebih bagi negara sekaligus menjaga keberlanjutan bisnis ditengah tekanan dan dinamika global,” kata Oki dalam RDP dengan Komisi XII DPR RI, Senin (17/11/2025). 

    Oki menyebut total dividen yang disetor Pertamina ke Danantara merupakan yang terbesar dibandingkan dengan BUMN lainnya. 

    Secara total, kontribusi Pertamina ke penerimaan negara stabil di angka Rp300 triliun per tahun yang mencakup setoran pajak, PNBP, dan dividen. 

    “Secara fundamental kondisi keuangan tetap terjaga dimana di tahun 2025 ini NPAT [Net Profit After Tax] Pertamina diproyeksikan berada di sekitar US$3,3 miliar atau setara Rp54 triliun dan dengan EBITDA US$9,6 miliar atau Rp158 triliun,” jelasnya.

    Sementara itu, Pertamina menargetkan pendapatan perusahaan mencapai US$68 miliar atau setara dengan Rp1.127 triliun sepanjang tahun ini. Target tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi pendapatan yang dibukukan tahun lalu mencapai Rp1.194 triliun. 

    Dia memastikan Pertamina akan tetap menjaga kinerja positif ditengah tekanan global seperti ICP atau harga minyak yang melemah hingga tekanan terhadap rupiah. 

    Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Simon Alysius Mantiri mengatakan kontribusi Pertamina kepada negara hingga September 2025 telah mencapai Rp262 triliun. Capaian tersebut menjadikan Pertamina sebagai BUMN yang menyumbang pajak, PNBP, dan dividen terbesar di Indonesia. 

    “Selain itu, di sisi operasional produksi migas tetap terjaga untuk minyak dan gas setara 1 juta barel oil per day ekuivalen dan yield kilang 84%,” tuturnya, dalam kesempatan yang sama. 

    Menurut Simon, capaian tersebut menunjukan langkah perbaikan dan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia. 

  • Kena Reshuffle, Hasan Nasbi Bicara Terbuka Kritik Prabowo

    Kena Reshuffle, Hasan Nasbi Bicara Terbuka Kritik Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi bicara terbuka soal dinamika internal di sekitar Presiden Prabowo Subianto.

    Ia menyebut adanya dua faksi yang belakangan memengaruhi arah pemerintahan yakni kelompok bernuansa militeristik dan kelompok yang mendorong penguatan sipil

    Menurut Hasan yang kini menjabat Komisaris Pertamina, militer memang penting untuk pertahanan, namun ruang sosial, politik, dan ekonomi harus tetap dikelola sipil.

    “Kita butuh TNI yang kuat, tapi urusan publik harus di tangan sipil,” ujarnya dalam podcast Akbar Faizal Uncensored, dikutip pada Senin (17/11).

    Ia juga menyoroti kegaduhan yang muncul usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan data keuangan daerah yang ternyata tidak mutakhir.

    Langkah itu, kata Hasan, membuat banyak kepala daerah panik dan memunculkan kesan pemerintah tidak solid. “Kalau data expired dipakai, publik jadi salah paham. Ini bahaya untuk stabilitas,” tegasnya

    Hasan mengakui dirinya kerap dianggap terlalu agresif saat masih menjabat Kepala Komunikasi Kepresidenan. Namun ia menilai kritik yang disampaikannya hari ini justru bentuk perhatian terhadap pemerintah.

    “Ini bukan menyerang. Saya cuma minta komunikasi pemerintah lebih rapi dan terkoordinasi,” katanya.

    Lewat podcast itu, Hasan memberi pesan tegas bahwa perbedaan antarpejabat jangan dibuka ke publik, karena bisa melemahkan kepercayaan masyarakat.

    “Kalau elit nggak kompak, negara kelihatan rapuh. Dan itu yang harus dihindari,” tutupnya. (*)

  • Bos Pertamina Bidik Laba Bersih Rp54 Triliun Sepanjang 2025

    Bos Pertamina Bidik Laba Bersih Rp54 Triliun Sepanjang 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menargetkan pendapatan perusahaan mencapai US$68 miliar atau setara dengan Rp1.127 triliun sepanjang tahun ini. Target tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi pendapatan yang dibukukan tahun lalu mencapai Rp1.194 triliun. 

    Direktur Utama Pertamina Simon Alysius Mantiri mengatakan target tersebut diproyeksikan seiring dengan tekanan makroekonomi global yang cukup menantang. Kendati demikian, pihaknya optimistis dapat mempertahankan kinerja. 

    “Pertamina tetap mampu mempertahankan stabilitas kinerja melalui efisiensi, respon cepat, dan continuous improvment di seluruh lini operasi sehingga stabilitas kinerja keuangan dan operasional tetap dalam tren positif,” kata Simon dalam RDP dengan Komisi XII DPR RI, Senin (17/11/2025). 

    Sementara itu, dari sisi laba bersih, Pertamina memproyeksi peningkatan capaian laba hingga US$3,3 miliar atau setara Rp54 triliun sepanjang 2025, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$3,13 miliar atau Rp49,54 triliun. 

    Di sisi lain, kontribusi Pertamina kepada negara hingga September 2025 telah mencapai Rp262 triliun. Capaian tersebut menjadikan Pertamina sebagai BUMN yang menyumbang pajak, PNBP, dan dividen terbesar di Indonesia. 

    “Selain itu, di sisi operasional produksi migas tetap terjaga untuk minyak dan gas setara 1 juta barel oil per day ekuivalen dan yield kilang 84%,” tuturnya. 

    Menurut Simon, capaian tersebut menunjukan langkah perbaikan dan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia. 

    Senada, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menerangkan Pertamina akan tetap menjaga kinerja positif ditengah tekanan global seperti ICP atau harga minyak yang melemah hingga tekanan terhadap rupiah. 

    “Secara fundamental kondisi keuangan tetap terjaga dimana di tahun 2025 ini NPAT [Net Profit After Tax] Pertamina diproyeksikan berada di sekitar US$3,3 miliar atau setara Rp54 triliun dan dengan EBITDA US$9,6 miliar atau Rp158 triliun,” jelasnya dalam kesempatan yang sama. 

    Di samping itu, dia menerangkan credit rating Pertamina berhasil dipertahankan pada level investment grade yang baik. Petamina juga berkontribusi positif terhadap penerimaan negara yang terjaga di atas Rp300 triliun per tahun. 

    Dalam hal dividen, Pertamina memberikan dividen terbesar untuk Danantara, dengan total dividen sebesar Rp42,1 triliun atas kinerja tahun buku 2024. 

    “Di mana sampai September 2025 ini sudah disetorkan Rp23 triliun dari total dividen Pertamina, ini menegaskan kembali komitmen Pertamina dalam memberikan nilai lebih bagi negara sekaligus menjaga keberlanjutan bisnis ditengah tekanan dan dinamika global,” pungkasnya. 

    Sebagai informasi, pada tahun lalu, Pertamina telah berhasil menembus 1 juta barel setara minyak. Ini menjadikan Pertamina kontributor 69% minyak nasional dan 37% gas nasional. Dari sisi kilang, Pertamina juga berhasil menjadi kontributor utama produksi BBM nasional.

    Pertamina terus memperkuat infrastruktur distribusi energi hingga saat ini lebih dari 15.000 titik retail BBM, 260.000 titik pangkalan LPG, 6.700 gerai pertashop, dan 573 lokasi BBM satu harga tersedia untuk menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri. 

    Selain itu, distribusi energi juga disokong pengoperasian 288 kapal. Dari sisi bisnis gas, Pertamina mengoperasikan lebih dari 33.000 Km pipa transmisi dan distribusi gas serta sekitar 820.000 sambungan jargas.  

    Sementara itu, dari sisi pengembangan bisnis terbarukan, Pertamina juga menjadi kontributor utama bisnis rendah karbon. Pertamina mengelola 13 wilayah kerja geothermal, PLTGU dan PLTS dengan total kapasitas 2.502,12 Megawatt. 

    Pertamina juga memproduksi biofuel B35, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Pertamax Green 95 dan proyek Used Cooking Oil (UCO) untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF). 

  • Lokasi SPBU Swasta yang Sudah Ada Stok Bensin

    Lokasi SPBU Swasta yang Sudah Ada Stok Bensin

    Jakarta

    Beberapa SPBU swasta sempat mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin. Namun, sekarang sudah mulai ada SPBU swasta yang menyediakan bensin, khususnya bensin dengan research octane number (RON) 92. Di mana saja lokasinya?

    Tiga perusahaan SPBU swasta seperti Shell, Vivo dan BP sempat mengalami kelangkaan stok bensin. Bahan bakar jenis bensin sempat lama tidak tersedia di SPBU swasta. Namun kini sudah ada beberapa SPBU swasta yang menjual bensin.

    Dari ketiga perusahaan SPBU swasta tersebut, sejauh ini baru BP yang mulai menyediakan stok bensin. Sekarang, BP sudah mulai menjual bensin BP 92 di sejumlah SPBU di Jabodetabek dan Jawa Timur.

    Ketersediaan kembali produk ini berasal dari pengadaan base fuel RON 92 hasil impor melalui mekanisme B2B dengan PT Pertamina Patra Niaga sesuai arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    BP menyebut kerja sama ini terlaksana setelah seluruh aspek tata kelola yang mencakup kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta aspek komersial telah terpenuhi.

    Pengadaan base fuel impor melalui mekanisme yang ditetapkan oleh pemerintah, merupakan solusi sementara kesinambungan usaha yang diambil oleh BP-AKR secara hati-hati, terukur, dan bertanggung jawab.

    Langkah itu ditempuh guna menjaga kelancaran pasokan bahan bakar di lapangan dan memastikan seluruh mitra operasional di jaringan SPBU bp dapat terus melayani masyarakat.

    Dikutip dari situs resmi BP, Senin (17/11/2025), berikut lokasi SPBU BP yang sudah ada stok bensin RON 92:

    JakartaCitra PalemKalideresPluit IndahBekasiBogorTangerangAsterra West BSDPuspitek RayaPurwakartaMalangProbolinggoRest Area KM 819ARest Area KM 833BSurabaya

    Sementara itu, berdasarkan situs resminya, Vivo dan Shell belum menyediakan bahan bakar jenis bensin. Shell mengatakan, saat ini mereka belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) terkait aspek komersial untuk pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Pembahasan B2B terkait pasokan impor base fuel masih terus berlanjut.

    “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali di jaringan SPBU Shell sesuai dengan standar keselamatan operasional, prosedur dan pedoman pengadaan BBM, serta standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global,” demikian dikutip dari akun Instagram Shell.

    (rgr/din)

  • Serunya MyPertamina WikenFES, Ada Konser Musik Hingga Baazar UMKM

    Serunya MyPertamina WikenFES, Ada Konser Musik Hingga Baazar UMKM

    Malang(beritajatim.com) – Warga Malang dihebohkan dengan MyPertamina WikenFES di Lapangan Utara Rampal, Malang sejak Sabtu, 15 hingga Minggu, 16 November 2025. Festival ini semakin meriah karena ada kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk UMKM binaan Pertamina, UMKM Lokal, UMKM Korem, komunitas otomotif, dan inisiatif hijau.

    Dalam Festival ini menghadirkan perpaduan antara hiburan musik, bazaar UMKM, hingga berbagai kegiatan komunitas yang meriah dan ramah keluarga. MyPertamina WikenFES mengusung semangat ‘Energi untuk Negeri’. Selama dua hari penyelenggaraan, pengunjung dapat menikmati berbagai zona kegiatan yang menggambarkan keberagaman energi positif masyarakat.

    Di zona Bazaar, puluhan UMKM unggulan binaan Pertamina bersama pelaku usaha lokal menampilkan produk kuliner, fesyen, dan karya kreatif khas Malang, menciptakan ruang pertemuan antara pelaku usaha dan pengunjung.

    Sementara itu, Pertamina juga menyuguhkan entertainment yang akan menjadi pusat perhatian dengan penampilan para musisi nasional seperti Happy Asmara, Shaggydog, Coldiac, dan Fakedopp, berpadu dengan pertunjukan komunitas dan seniman lokal yang menambah warna kebersamaan.

    Tak kalah menarik, kolaborasi bersama komunitas otomotif melalui kegiatan konvoi lintas kota dan aksi sosial sebagai bentuk energi kebaikan untuk masyarakat yang akan dilakukan secara simbolis di Yayasan Yatim Mandiri Pasuruan dan di Fuel Terminal Malang.

    Dalam kegiatan ini, Pertamina Patra Niaga menyerahkan bantuan sembako dan 500 pasang sepatu sekolah yang merupakan produk unggulan salah satu mitra binaan kepada 3 yayasan atau panti asuhan di Malang sebagai simbol energi kebaikan untuk masyarakat.

    Mereka juga mambuat program sustainability, sebuah inisiatif hijau yang mengajak pengunjung untuk berpartisipasi dalam edukasi pengelolaan sampah bekerja sama dengan Waste Management Sopo Nyongko. Program ini menegaskan komitmen Pertamina terhadap penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan energi bersih yang bertanggung jawab.

    Selain itu, area Competition & Workshop menjadi wadah ekspresi bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat dan kreativitas melalui beragam kegiatan menarik, mulai dari lomba menari, cosplay walk, lomba menyanyi anak, hingga sesi demo masak bersama pemenang Bright Gas Cooking Competition 2025.

    Bagi pengunjung yang datang bersama keluarga, tersedia Kids Zone dan Game Corner yang penuh aktivitas interaktif. Pertamina juga menghadirkan program Tebus Murah Sembako untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, serta kegiatan CSR “Helm untuk Generasi Aman” yang mengedukasi pentingnya keselamatan anak di jalan.

    “MyPertamina WikenFES bukan sekadar festival, tetapi ruang energi bagi semua kalangan untuk berkumpul, berkreasi, dan berbagi manfaat. Kami ingin menghadirkan pengalaman digital, sosial, dan budaya yang menyatu dengan semangat kebersamaan masyarakat lokal. Melalui acara ini, kami juga mengajak masyarakat untuk semakin dekat dengan aplikasi MyPertamina dan berbagai inovasi layanan energi yang ramah lingkungan,” ujar Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Eko Ricky Susanto.

    Melalui acara ini, Pertamina berharap dapat memperkuat hubungan dengan masyarakat, memperluas edukasi penggunaan aplikasi MyPertamina, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung UMKM, gaya hidup berkelanjutan, dan energi bersih untuk masa depan Indonesia. [luc/aje]

  • Bezzecchi Juara, Raul Kedua, Diggia Ketiga

    Bezzecchi Juara, Raul Kedua, Diggia Ketiga

    Jakarta

    Hasil MotoGP Valencia 2025 bisa Anda simak di sini. Marco Bezzecchi keluar sebagai juaranya, diikuti Raul Fernandez di urutan kedua, dan Fabio Di Giannantonio melengkapi tiga besar.

    Seri ke-22 sekaligus seri pamungkas MotoGP 2025 digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 14-16 November 2025. Tahun 2024, sirkuit ini absen menggelar balap lantaran mengalami musibah banjir bandang.

    Balap utama MotoGP Valencia 2025 pada Minggu (16/11) berlangsung selama 27 lap dengan kondisi cuaca yang cerah. Ada kejadian unik sebelum balapan dimulai, di mana Franco Morbidelli hilang fokus dan terjatuh di area starting grid setelah menabrak motor Luca Marini yang berhenti.

    Marco Bezzecchi Foto: Getty Images/Gold & Goose Photography

    Motor Ducati Desmosedici tunggangan Morbidelli yang mengalami kerusakan pun harus dibawa ke garasi dan Morbidelli tak bisa melanjutkan balapan. Oh iya, di lap pertama, Bezzecchi langsung ngacir terdepan, diikuti Alex Marquez, dan Fabio Di Giannantonio. Mereka memimpin rombongan pertama di awal-awal lap.

    Nasib sial menimpa Francesco ‘Pecco’ Bagnaia. Sudah start dari posisi ke-14, Bagnaia juga harus masuk garasi lebih cepat lantaran mengalami crash di lap pertama tikungan kelima. Bagnaia keluar lintasan dan crash setelah dipepet Johann Zarco. Gara-gara itu, Zarco dihukum long lap penalty.

    Pada lap kelima, rider Aprilia Trackhouse Raul Fernandez menyodok ke posisi ketiga, diikuti rider Red Bull KTM Pedro Acosta yang mengklaim tempat keempat. Diggia turun ke urutan kelima. Pada lap ketujuh, teman satu paddock Fernandez, Ai Ogura, mengalami crash.

    Berstatus sebagai juara sprint race MotoGP Valencia 2025, Alex berusaha sekuat mungkin untuk menyalip Bezzecchi. Namun alih-alih memberi perlawanan sengit, Alex justru semakin melorot posisinya.

    Fernandez menyalip Alex di lap ke-12, kemudian giliran Acosta mempecundangi adik Marc Marquez itu di lap ke-20. Di lap selanjutnya, gantian Diggia yang menyalip Alex. Tak hanya itu, Alex bahkan disalip oleh oleh rekannya, Fermin Aldeguer, di lap-lap akhir, hingga ia hanya bisa finis di urutan keenam.

    Bezzecchi berhasil menjadi pebalap pertama yang menyentuh garis finis Sirkuit Ricardo Tormo, diikuti Fernandez, dan Diggia yang secara heroik bisa memperjuangkan podium usai melakukan take over terhadap Acosta di lap ke-26.

    Sejumlah pebalap tak bisa menuntaskan balapan di MotoGP Valencia 2025. Jorge Martin masuk pit stop di lap ke-16. Fabio Quartararo mengalami crash di lap ke-24. Maverick Vinales masuk pit stop di lap ke-24. Franco Morbidelli dan Aleix Espargaro juga tak menuntaskan balapan kali ini.

    Hasil MotoGP Valencia 2025

    1. Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) 40:52.45

    2. Raul Fernandez (Trackhouse MotoGP Team) +0.686

    3. Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) +3.765

    4. Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) +4.749

    5. Fermin Aldeguer (BK8 Gresini Racing MotoGP) +8.048

    6. Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP) +8.166

    7. Luca Marini (Honda HRC Castrol) +12.644

    8. Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) +14.582

    9. Jack Miller (Prima Pramac Yamaha MotoGP) +15.497

    10. Enea Bastianini (Red Bull KTM Tech3) +17.460

    11. Miguel Oliveira (Prima Pramac Yamaha MotoGP) +19.304

    12. Johann Zarco (Castrol Honda LCR) +21.286

    13. Joan Mir (Honda HRC Castrol) +22.079

    14. Alex Rins (Monster Energy Yamaha MotoGP Team) +23.255

    15. Nicolo Bulega (Ducati Lenovo Team) +26.144

    16. Augusto Fernandez (Yamaha Factory Racing Team) +36.854

    17. Somkiat Chantra (Idemitsu Honda LCR) +39.136

    (lua/din)

  • Atasi Perubahan Iklim, Pertamina Perkuat Kolaborasi di COP30 Brazil

    Atasi Perubahan Iklim, Pertamina Perkuat Kolaborasi di COP30 Brazil

    Jakarta, CNBC Indonesia – Konferensi Internasional Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-bangsa atau COP30 di Brasil menjadi momen penting bagi PT Pertamina (Persero) untuk memperkuat kolaborasi bersama mitra strategis global dalam mengatasi perubahan iklim.

    Pertamina sendiri saat ini telah memiliki berbagai langkah untuk mengurangi emisi, sejalan dukungan dari Pemerintah dan mitra global.

    Hal ini ditegaskan dalam Sesi Diskusi bertema “Financing Climate Action through Methane Management: Unlocking Global Partnerships for a Net-Zero Future” di Paviliun Indonesia pada COP30 di Belem, Brazil (14/11/2025).

    Sesi tersebut menghadirkan Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, Direktur Global untuk Departemen Energi dan Ekstraktif Global Bank Dunia (World Bank), Demetrios Papathanasiou, Director for LNG and Methane Management Division JOGMEC, Masataka Yanita dan Senior Vice President HSSE PT Pertamina (Persero) Wenny Ipmawan.

    Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti mengapresiasi kolaborasi yang dijalankan Pertamina bersama World Bank dan JOGMEC (Japan Organization for Metals and Energy) untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan tangguh.

    Menurut Nani, salah satu upaya pengurangan emisi karbon paling strategis adalah melalui pengurangan metana. Metana adalah polutan iklim berumur pendek, namun dampaknya terhadap pemanasan global sangat besar.

    “Indonesia terus memperluas akses terhadap pendanaan, pasar karbon, dan mekanisme berbasis risiko untuk mengurangi risiko proyek terkait metana dan meningkatkan kelayakan pembiayaannya. Pada saat yang sama, pelaku korporasi seperti Pertamina mengambil peran kepemimpinan dalam penerapan Oil and Gas Methane Partnership (OGMP 2.0),” tandas Nani dikutip Minggu, (16/11/2025).

    Senada, Senior Vice President HSEE PT Pertamina (Persero) Wenny Ipmawan mengatakan sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission Pemerintah pada tahun 2060, atau lebih cepat melalui dukungan mitra.

    Selain mendukung Global Methane Pledge yang diluncurkan pada COP26, di mana Indonesia termasuk di antara 159 negara yang bergabung, Pertamina juga berkomitmen dalam Oil and Gas Decarbonization Charter, untuk mencapai emisi hulu mendekati nol dan target intensitas metana 1-2% pada 2030.

    “Komitmen global ini menjadi fondasi. Tantangan utamanya adalah bagaimana menerjemahkannya menjadi aksi nyata. Pertamina memiliki peran sentral dalam menerjemahkan komitmen nasional ke praktik operasional,” ujar Wenny, pada diskusi tersebut.

    Menurut Wenny, Pertamina telah menjalankan aksi nyata melalui 10 fokus kebijakan keberlanjutannya salah satunya berupa pengurangan emisi metana.

    “Pertamina akan terus menjalankan kolaborasi dengan mitra global untuk mengakselerasi pengurangan emisi karbon dan transisi energi di Indonesia,” tandasnya.

    Pada diskusi tersebut, Direktur Global untuk Departemen Energi dan Ekstraktif Global Bank Dunia (World Bank), Demetrios Papathanasiou serta Director for LNG and Methane Management Division JOGMEC, Masataka Yanita, mengungkapkan dukungannya pada Indonesia dan Pertamina untuk upaya dekarbonisasi tersebut.

    Demetrious menyatakan Asia memegang peranan yang sangat penting dalam penggunaan energi global. Minyak dan Gas akan tetap menjadi bagian dari bauran energi dalam waktu dekat, sehingga sangat penting untuk menurunkan emisi karbon.

    Sementara itu, Director for LNG and Methane Management Division JOGMEC, Masataka Yanita mengakui telah memiliki kesepakatan studi bersama dengan Pertamina dan badan operasi bersama lainnya untuk melakukan pengukuran langsung di fasilitas hulu di Indonesia. Ini merupakan tahun kedua proyek tersebut dengan hasil yang signifikan.

    “Tahun lalu, kami melakukan pengukuran di area Matindok dan Donggi. Tahun ini, kami sedang melakukan pengukuran di tiga area tambahan. Kami juga berupaya menyelesaikan studi zero-flaring untuk lapangan tersebut serta mendukung upaya pencapaian OGMP Level 4/5 Pertamina,” imbuhnya.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Produksi Migas Medco Diproyeksi Tembus 160 Mboepd, Didongkrak Akuisisi PI Corridor

    Produksi Migas Medco Diproyeksi Tembus 160 Mboepd, Didongkrak Akuisisi PI Corridor

    Bisnis.com, BANDUNG — PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pede produksi minyak dan gas bumi (migas) mencapai 160 million barrels of oil equivalent per day (mboepd) pada akhir 2025.

    Target tersebut lebih tinggi dari realisasi produksi migas emiten energi keluarga Panigoro itu yang sebesar 150 mboepd per kuartal III/2025.

    Amri Siahaan, Direktur & Chief Administrative Officer Medco Energi optimistis bisa meningkatkan produksi migas usai mengakuisisi 24% Participating Interest (PI) di Corridor PSC dari Repsol E&P S.à r.l.

    Di samping itu, MEDC juga baru saja mengambil alih 45% PI sekaligus hak pengelolaan (operating interest) di Sakakemang PSC. 

    “Akhir tahun kita expect itu antara 155-160 karena kita sudah mengambil PI dari Repsol yang ada di corridor itu ada 24%. Jadi kita sekarang di Corridor itu 70% Medco, yang 30% milik Pertamina,” ucap Amri dalam acara Media Briefing di Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat, Sabtu (15/11/2025).

    Tak hanya itu, Amri juga menuturkan pada tahun ini pihaknya mencatat sejumlah capaian penting lain. Capaian itu seperti keberhasilan pengembangan lapangan migas Forel dan Terubuk di South Natuna Sea Block B.

    Di sisi lain, Medco E&P berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca lebih dari 1,5 juta ton CO2e dibandingkan base year 2019, hasil dari efisiensi operasi dan program dekarbonisasi berkelanjutan. 

    “Kami memperkuat portofolio migas nasional dengan proyek bernilai tinggi dan sekaligus mempercepat pengembangan energi rendah karbon,” ucap Amri.

    Berdasarkan rapor keuangan perusahaan semester I/2025, Medco membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$37,36 juta. Laba bersih itu anjlok 81,52% year-on-year (YoY) dari US$202,27 juta pada semester I/2024.  

    Penurunan itu sejalan dengan penjualan yang turun tipis, yakni sebesar US$1,13 miliar dibanding US$1,16 miliar pada periode semester I/2024.  

    Dalam kesempatan terpisah, Amri mengatakan bahwa strategi perseroan untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan ke depan adalah dengan banyak mengandalkan akuisisi-akuisisi.

    “Dan ini tidak pernah berhenti. Jadi kami rutin selalu mempelajari dan mengevaluasi setiap kesempatan yang ada. Selama ini juga kami punya rekam jejak akuisisi yang baik termasuk kemarin mengakuisisi Repsol di Corridor,” katanya beberapa waktu lalu.