BUMN: PT Pertamina

  • Komisi XII DPR Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumut

    Komisi XII DPR Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumut

    Jakarta

    Komisi XII DPR RI bersama Danantara menyerahkan bantuan untuk korban bencana hidrometeorologi di Sumatera Utara (Sumut). Bantuan diserahkan untuk korban bencana di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga.

    Bantuan untuk bencana ini diserahkan di Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/11). Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Haryadi, menyebut bantuan ini untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.

    “Komisi XII DPR dan Danantara (PLN, Inalum, Antam, Pertamina, BRI dan BTN) menyerahkan bantuan terhadap korban bencana banjir di 3 kabupaten (Tapteng, Tapsel dan Sibolga),” kata Bambang Haryadi, Jumat (28/11/2025).

    Bambang menyebut bantuan diserahkan di Medan karena faktor cuaca. Bantuan yang diserahkan berupa obat-obatan hingga sembako dan selimut.

    “Bantuan yang diserahkan untuk korban bencana banjir di 3 kabupaten berupa sembako, selimut dan obat-obatan,” ujar Bambang.

    Bencana hidrometeorologi di Sumut telah melanda 13 Kabupaten/Kota yakni Langkat, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Mandailing Natal. Kemudian Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Nias Selatan, Humbang Hasundutan, Binjai, Medan, dan Deli Serdang.

    (gbr/tor)

  • Prabowo Setujui Penambahan Kuota LPG 350 Ribu Metrik Ton, Bahlil Pastikan Anggaran Tak Bengkak

    Prabowo Setujui Penambahan Kuota LPG 350 Ribu Metrik Ton, Bahlil Pastikan Anggaran Tak Bengkak

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut Presiden Prabowo Subianto sepakat penambahan kuota LPG subsidi 3 kilogram sebanyak 350 metrik ton (MT). Penambahan ini dipastikan tidak menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Hal tersebut diungkap Bahlil usai dipanggil Prabowo mengenai stok LPG nasional. Penambahan tersebut juga dalam rangka mengantisipasi lonjakkan konsumsi LPG 3 kilogram (kg) pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    “Tadi dalam rapat terbatas yang dipimpin bapak Presiden menyangkut dengan LPG, kita ada penambahan kuota di mana kuota kita di dalam APBN itu 8,16 juta (MT) kita tambah kurang lebih 0,35 juta atau 350.000 metrik ton, untuk apa? untuk menjaga antisipasi kebutuhan Nataru,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Jumat (28/11/2025).

    Meski ada tambahan kuota tadi, Bahlil memastikan kalau beban APBN tak berubah. Lantaran, harga global masih berada di bawah acuan Indonesia Crude Price (ICP). Dalam hitungan Bahlil, masih ada ruang untuk menambal penambahan kuota tadi dari anggaran Rp 82 triliun untuk subsidi LPG 2025.

    “Enggak ada penambahan anggaran, karena harga ICP dunia itu turun karena alokasi kita dalam APBN 2025 itu kan Rp 82 triliun, sementara realiasi dengan menambah 350.000 ton itu ga sampai di Rp 80 triliun, hanya sekitar Rp 77-78 triliun,” jelas Bahlil.

    Pertamina Patra Niaga sebelumnya memperkirakan adanya kenaikan konsumsi LPG 3 kg pada masa Nataru mendatang. Adapun, perkiraannya naik 3,3 persen.

  • Distribusi BBM Tersendat, Pertamina Alihkan Pasokan

    Distribusi BBM Tersendat, Pertamina Alihkan Pasokan

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga mengakui distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG terkendala imbas banjir Sumatra dan longsor di sejumlah titik di Sumatera Utara dan Aceh. Pengalihan rute hingga penambahan armada pengiriman pun dilakukan.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Domatubun menyampaikan, ada jalur distribusi terdampak banjir dan longsor, serta sebagian jalur diberlakukan buka-tutup jalan. Alhasil, Pertamina mengalihkan pasokan dari sejumlah lokasi integrated terminal (IT) dan terminal BBM atau fuel terminal (FT) lokasi lain.

    “Alih suplai (rerouting) melalui IT Lhokseumawe, IT Dumai, FT Siantar, FT Kisaran, dan FT Sibolga,” kata Roberth saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (28/11/2025).

    Kemudian, Pertamina juga menambah penugasan kapal suplai tambahan, termasuk kapal domestik, untuk mempercepat suplai ke terminal-terminal terdampak. Lalu, optimalisasi shifting produk, khususnya di wilayah yang mengalami keterbatasan jenis produk.

    Roberth memastikan Pertamina terus berkoordinasi intensif dengan kepolisian, BPBD, dan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran distribusi di jalur yang terdampak. Serta melakukan pemantauan ketat stok BBM dan LPG di seluruh wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

    “Kesiapsiagaan tim operasi di daerah rawan bencana, termasuk penyiapan alternatif rute distribusi apabila akses utama kembali terganggu,” ujarnya.

     

  • Pertamina Pastikan Kesiapan Stok BBM Jelang Nataru 2025

    Pertamina Pastikan Kesiapan Stok BBM Jelang Nataru 2025

    Jakarta

    Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza melakukan peninjauan ke Integrated Terminal Jakarta. Hal itu dilakukan untuk memastikan kesiapan stok BBM dalam menghadapi masa Satuan Tugas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Satgas Nataru).

    Oki mengatakan Manajemen Pertamina Persero bersama Pertamina Patra Niaga telah mulai melakukan pengecekan ke berbagai daerah untuk memastikan kesiapan pasokan energi nasional. Integrated Terminal Jakarta memasok produk BBM di wilayah Jabodetabek, dan produk Pertamax Turbo yang didistribusikan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

    Terminal BBM tersebut memasok 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia ini, akan mendukung pasokan BBM di 916 SPBU, di mana 51 SPBU diantaranya berada di jalur Satgas, yakni 10 di Rest Area, dan 41 SPBU di jalur wisata.

    Selain memastikan aspek operasional berjalan optimal, dia juga menekankan pentingnya penguatan aspek keselamatan. Dia meminta seluruh terminal dan unit operasi untuk semakin memperkuat standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) serta melakukan pengecekan menyeluruh terhadap asset integrity demi mencegah potensi gangguan maupun risiko kehilangan.

    “Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya kita untuk menguatkan teman-teman yang menjadi backbone Pertamina, mulai dari distribusi, storage, dan seluruh rantai operasional. Harapannya, kualitas layanan tetap terjaga, sehingga kepercayaan masyarakat kepada Pertamina Group semakin meningkat,” kata Oki dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).

    Dia berharap Integrated Terminal Jakarta semakin memperhatikan pentingnya peningkatan kemampuan laboratorium agar kualitas BBM tetap terjaga sejak awal hingga proses distribusi berlangsung. Pengembangan sumber daya manusia pun menjadi perhatian, guna memastikan seluruh operasi berjalan aman, presisi, dan bebas kesalahan di seluruh aspek HSSE.

    Tak lupa, dia menyampaikan apresiasi dan pesan semangat kepada seluruh Perwira Pertamina di seluruh Indonesia untuk tetap menjaga integritas dalam pelaksanaan Satgas Nataru.

    “Kepada seluruh Perwira, mari melakukan upaya terbaik untuk menjaga stok, kualitas, dan keamanan energi selama masa Nataru. Semoga seluruh ikhtiar ini memudahkan kita memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” jelas Oki.

    Pertamina telah mengaktifkan Satgas Nataru sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026. Pertamina dan seluruh Subholding dari hulu hingga hilir migas, serta anak usaha jasa penunjang berkomitmen menjaga dan mengupayakan pasokan energi ke seluruh wilayah Indonesia, sebagai wujud pelayanan Pertamina kepada masyarakat dengan sepenuh hati.

    “Melalui Satgas Nataru, Pertamina Group memastikan komitmen kami dalam melayani masyarakat sepenuh hati. Kami menghimbau masyarakat untuk menggunakan energi dengan bijak. Kami siap 24 jam untuk menjaga distribusi energi berjalan lancar,” tutup Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron.

    (ega/ega)

  • Perkuat Sektor Hulu, 7 Anak Usaha Pertamina Dominasi Produksi Migas RI

    Perkuat Sektor Hulu, 7 Anak Usaha Pertamina Dominasi Produksi Migas RI

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) terus memperkuat sektor hulu dengan mendorong peningkatan kinerja produksi anak usaha yang dipimpin oleh Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Hulu. Hal ini terbukti dengan masuknya 7 anak usaha hulu Pertamina dalam daftar 10 perusahaan penghasil minyak terbesar di Indonesia yang dirilis oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) beberapa waktu lalu.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatakan Pertamina terus berupaya untuk meningkatkan produksi migas untuk mendukung target swasembada energi nasional.

    “Seluruh program strategis Pertamina dirancang untuk selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terutama dalam memperkuat swasembada energi melalui penerapan dual growth strategy,” kata Baron dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).

    Menurut Baron, strategi ganda yang dijalankan Pertamina fokus pada memaksimalkan bisnis legasi migas dan mempercepat transisi energi rendah karbon. Bisnis migas tetap menjadi andalan dalam memperkuat ketahanan energi nasional sehingga Pertamina terus melakukan inovasi dan improvisasi untuk meningkatkan kinerja hulu migas.

    Di tengah tekanan parameter global dan penurunan laju produksi migas alami (declining natural rate), Pertamina mencatatkan produksi migas sebesar 1.032 juta barel setara minyak sampai dengan bulan Oktober 2025.

    “Di sisi operasional produksi migas tetap terjaga di atas 1 juta barel setara minyak. Ini tentunya menunjukkan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Baron.

    Dalam daftar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) 7 anak usaha Pertamina yang masuk dalam 10 perusahaan penghasil minyak terbesar di Indonesia sebagai berikut:

    – Exxon Mobil Cepu Ltd (PI Pertamina 45%) 153.900 bph
    – Pertamina Hulu Rokan (151.02 bph)
    – Pertamina EP (68.497 bph)
    – Pertamina Hulu Energi ONWJ (25.501 bph)
    – Pertamina Hulu Mahakam (23.639 bph)
    – Pertamina Hulu Energi OSES (17.177 bph)
    – Pertamina Hulu Sanga-Sanga (13.105 bph).

    “Secara nasional, Pertamina mengelola 24 persen blok migas yang berkontribusi terhadap produksi minyak sebesar 69 persen dan gas 37 persen dari total produksi nasional,” tutup Baron.

    Sebelumnya, pada acara Rapat Dengar Pendapat di DPR Komisi VI, Rabu 19 November 2025, Anggota Komisi VI DPR RI Khilmi memberikan apresiasi tinggi kepada PT Pertamina (Persero) atas keberhasilannya menjaga stabilitas pasokan dan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional.

    “Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina,” pungkas Baron.

    (ega/ega)

  • Melihat Lagi Keseruan Booth PIS di Pertamina Eco RunFest 2025

    Melihat Lagi Keseruan Booth PIS di Pertamina Eco RunFest 2025

    Jakarta

    Pertamina Eco RunFest 2025 menjadi salah satu acara lari terbesar tahun ini dan menghadirkan ribuan peserta dari berbagai usia yang memadati Istora Senayan. Dalam suasana meriah tersebut, booth Pertamina International Shipping (PIS) menjadi salah satu titik yang paling mencuri perhatian, penuh dengan aktivitas interaktif dan pengalaman maritim yang jarang ditemui di festival olahraga.

    Booth PIS terlihat selalu dipenuhi pengunjung yang datang setelah menyelesaikan kategori lari seperti 1.5K Family Run, 5K Fun Run, 10K, hingga Half Marathon. Banyak yang langsung mengarah ke area PIS untuk berfoto, bermain, atau sekadar beristirahat sambil menikmati dekorasi laut yang dipenuhi elemen hiu, paus, dan miniatur kapal.

    Suasananya terasa ramai namun hangat, membuat booth ini jadi tempat persinggahan favorit di antara venue festival.

    Keramaian tersebut dipicu oleh tiga aktivitas utama yang disiapkan PIS. Pertama, Wave & Snap Photobooth yang memungkinkan pengunjung berpose dan mencetak foto secara gratis hanya dengan mengikuti akun Instagram PIS.

    Kedua, Make It Sail, tempat anak-anak dan orang dewasa mewarnai gambar kapal yang kemudian muncul bergerak di layar LED. Ketiga, Treasure Dip, permainan berburu biota laut tersembunyi yang memicu tawa sekaligus memicu kompetisi kecil antar pengunjung.

    Tak sedikit peserta lari yang membagikan ceritanya tentang pengalaman di booth ini. Nana, peserta 5K, mengatakan bahwa booth PIS menjadi yang paling berkesan baginya pada Eco RunFest tahun itu.

    “Booth ini beda dari yang lain sih menurutku. Kapal yang aku warnain bisa muncul di layar LED, lucu banget. Terus aku bela-belain antre lama buat main Treasure Dip, seru banget,” ujar Nana di Istora Senayan, Minggu (23/11/2025).

    Keseruan serupa juga dialami keluarga peserta 1.5K Family Run, Siska dan Rabiul, juga sangat antusias saat mengunjungi booth PIS setelah menyelesaikan lari bersama anak-anak mereka. Keluarga kecil ini juga menyempatkan diri berfoto di Wave & Snap, yang menurutnya jadi kenang-kenangan seru setelah berlari.

    “Photobooth-nya lucu dan hasilnya bagus. Cuma follow Instagram PIS, kami bisa langsung photobooth-nya, gratis pula,” tambahnya.

    Melihat Lagi Keseruan Booth PIS di Pertamina Eco RunFest 2025 Foto: Shali Irda/detikcom

    Lebih lanjut, Fahyadi, yang juga menjadi salah satu peserta yang merasa antusias dengan aktivitas yang ditawarkan di booth PIS.

    “Tadi saya follow Instagram PIS dan photobooth, dua kali dapat bintang, lalu spin wheel dan menang emas,” jelasnya.

    Ia juga turut mengapresiasi bagaimana PIS menghadirkan area yang nyaman untuk semua usia, terutama anaknya yang juga mengikuti aktivitas Make It Sail.

    Selain dekorasi laut yang menarik, booth PIS juga memberikan pengalaman edukatif. Seorang pengunjung bernama Ina mengatakan area ini menjadi salah satu booth paling informatif baginya.

    “Booth PIS ini sangat menarik ya, apalagi banyak ornamen laut seperti hiu dan paus. Di dalamnya juga edukatif dan aku jadi bisa tahu sejarah tentang perkapalan,” ujarnya.

    Dari kalangan mahasiswa, suara positif datang dari Malik dan Fajar, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang ikut hadir di Pertamina Eco RunFest. Mereka menikmati suasana festival yang meriah dan isi booth yang membuat pelayaran terasa lebih dekat dengan masyarakat.

    “Pendapat saya tentang acara ini ya, udah pasti seru banget. Banyak stand makanan, ada konser juga. Semoga (Pertamina) bisa jadi perusahaan yang dikenal banyak orang, lebih baik lagi, dan semoga bisa sering bikin acara seperti ini,” ungkap Malik dan Fajar.

    Tidak hanya booth PIS yang menciptakan suasana meriah, tetapi keseluruhan festival juga hidup berkat hadirnya Energizing Music Festival yang menampilkan deretan musisi populer, seperti GAC, King Nassar, Kunto Aji, Salma Salsabil, Yura Yunita, Maliq & D’Essentials, dan masih banyak lagi.

    Meskipun penuh hiburan, PIS tetap membawa pesan penting tentang keberlanjutan laut. Melalui permainan biota laut, panel edukasi tentang kapal energi, dan visual sejarah dari Pinisi hingga VLCC, PIS mengajak pengunjung memahami peran maritim dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya menjaga ekosistem laut dari dampak perubahan lingkungan.

    Kehadiran booth PIS di Eco RunFest 2025 pada akhirnya menjadi lebih dari sekadar aktivitas hiburan. Ia menjadi ruang dialog santai antara pelayaran, masyarakat, dan generasi muda. Dengan pendekatan visual yang menarik dan aktivitas yang dekat dengan keluarga, PIS berhasil menghadirkan pengalaman maritim yang inklusif dan mudah dipahami.

    Melihat kembali ke belakang, momen-momen di booth PIS pada Eco RunFest 2025 memperlihatkan bagaimana edukasi, hiburan, dan semangat menjaga laut bisa dipadukan dalam satu ruang yang fun dan penuh energi.

    Melalui keterlibatan seperti ini, PIS memperkuat perannya bukan hanya sebagai pelayaran energi, tetapi juga sebagai penggerak literasi maritim bagi masyarakat luas.

    (ega/ega)

  • Audiensi dengan Kantor BPN Surabaya, Genta Indonesia Kecewa

    Audiensi dengan Kantor BPN Surabaya, Genta Indonesia Kecewa

    Surabaya (beritajatim.com) – Gerakan Nasionalisasi Penyelemat Aset & Anti-Korupsi Indonesia (GENTA Indonesia) menyatakan kekecewaan terhadap kantor BPN Kota Surabaya 1.

    Audiensi yang seharusnya menjadi forum transparansi justru ditanggapi dengan sikap bungkam, mengelak, dan penolakan.

    Sikap ini secara nyata memperkuat dugaan GENTA Indonesia bahwa sedang terjadi skema besar manipulasi aset negara yang diselimuti oleh agenda kaum ‘Serakahnomics’ dan praktik mafia tanah di Surabaya.

    Dalam audiensi dengan BPN Kota Surabaya 1 yang diwakili Sukamto (Kasubag), BPN tidak berani bersikap dan menolak menjelaskan asal-usul surat SHM/HPL dan memilih bersembunyi di balik rekomendasi RDP Pusat.

    Selain itu BPN Kota Surabaya 1 mengemukakan bahwa ditemukan adanya dugaan perbedaan lokasi yang disengketakan sehingga BPN tidak berani bersikap.

    Ini bukan sekadar kesalahan teknis, melainkan indikasi kuat terjadinya manipulasi data pertanahan. Tindakan ini memenuhi unsur penyalahgunaan wewenang dan/atau membuat dokumen palsu yang bertujuan untuk menguntungkan pihak tertentu dan merugikan keuangan negara (aset pertamina) serta hak-hak warga.

    “Kami melihat BPN telah gagal menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik yang transparan dan berkualitas sesuai UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Sikap berlindung di balik ‘pusat’ adalah strategi ambigu untuk memfasilitasi dugaan korupsi. Keengganan menjelaskan asal-usul sertifikat, ditambah temuan BPN yang mengatakan adanya perbedaan lokasi lahan dalam surat, adalah indikasi kuat bahwa BPN sedang melindungi paper trail (jejak dokumen) mafia tanah” ujar Koordinator GENTA Indonesia, Trio Marpaung.

    Sementara hal yang sama juga terjadi di Kantor Perwakilan Pusat Pertamina Jatimbalinus yang berada di Jalan Jagir Surabaya yang menolak menerima audiensi GENTA Indonesia tanpa memberikan alasan yang jelas.

    Asal Mula Sengketa: Warisan Kolonial dan Penguasaan Aset Negara.

    Sengketa ini berakar pada konflik penguasaan lahan eks Eigendom Verponding (EV) yang sebelumnya dimiliki oleh pihak swasta/kolonial Belanda. Berdasarkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960, lahan ini seharusnya beralih menjadi Aset Negara.

    Dalam perkembangannya, aset EV seluas ratusan hektar ini dikuasai oleh PT Pertamina (Persero) dan sebagiannya telah didiami oleh masyarakat Surabaya selama puluhan tahun. Sumber utama konflik saat ini adalah rekomendasi pelepasan aset EV melalui pemberian Sertifikat Hak Milik (SHM) kepada warga, yang oleh Genta Indonesia dilihat sebagai celah masif bagi pejabat negara, developer dan spekulan untuk merebut aset negara dari Pertamina (BUMN) dengan cara legalisasi yang cacat hukum, memicu sengketa berkepanjangan dengan masyarakat. (ted)

  • TNI Jaga Kilang Minyak, Menteri Bahlil Bahas Soal Sabotase

    TNI Jaga Kilang Minyak, Menteri Bahlil Bahas Soal Sabotase

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai keterlibatan prajurit TNI dalam pengamanan fasilitas kilang merupakan hal yang wajar dan penting dalam menjaga aset strategis negara.

    Hal itu disampaikan Bahlil usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (26/11/2025).

    Saat ditanya mengenai informasi dari Kementerian Pertahanan terkait penugasan prajurit TNI untuk menjaga kilang tertentu, Bahlil menegaskan bahwa seluruh institusi negara memang perlu bekerja sama dalam menjaga objek vital nasional.

    “Saya pikir semua institusi negara harus berkolaborasi untuk mengamankan apa yang menjadi hal-hal penting bagi kepentingan negara,” ujar Bahlil.

    Ketika ditanya apakah penugasan tersebut menimbulkan masalah, dia memastikan tidak ada persoalan yang perlu diperdebatkan.

    “Nggak ada masalah. Daripada orang sabotase menjadi aparat keamanan TNI, polisi, itu penting,” katanya.

    Bahlil juga menyebut bahwa ancaman terhadap objek vital selalu menjadi kemungkinan yang harus diperhitungkan.

    “Ya kita lihat. Kalau itu ancamannya kita lihat. Potensi itu kan selalu kemungkinan ada,” tandas Bahlil.

    Sebelumnya pengiriman Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengamankan kilang minyak dan terminal milik Pertamina disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Menurutnya, Pertamina bagian dari instalasi strategis milik pemerintah dan pengamanan termasuk dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

    “Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita.Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki oleh Pertamina, ini juga bagian dari OMSP,” kata Sjafrie usai melaksanakan rapat tertutup dengan Komisi I DPR dan Panglima TNI di DPR, Senin (24/11/2025).

    Pengerahan pasukan dilakukan mulai Desember 2025 dengan menugaskan pasukan-pasukan dari TNI Angkatan Darat dan juga dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS).

    Upaya ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus memitigasi ancaman bagi Pertamina maupun kedaulatan negara. Selain itu, Menhan tengah menggenjot pembangunan 150 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan per tahun, terhitung sejak 2025.

    “Ini tentunya tidak dimaksudkan untuk kebutuhan ambisi teritorial, tetapi semata-mata untuk menjaga keutuhan wilayah dan pengamanan serta menyelamatkan kepentingan nasional, serta menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara,” ungkapnya.

    Menhan mengungkapkan telah menerapkan tiga Center of Gravity atau lokasi prioritas untuk dijaga pertahanannya. Hal ini guna menunjang kegiatan sosial, ekonomi, serta pembangunan

    “Yang pertama, Jakarta sendiri kita amankan. Jakarta itu dari 360 derajat. Baik dari pengamanan pantai, maupun pengamanan udara, serta pengamanan di darat kita lakukan.

    Kemudian Center of Gravity yang kedua adalah Aceh, sebab ini adalah bagian barat dari wilayah kita. Kemudian, Center of Gravity ketiga, adalah Papua,” ungkapnya.

    Di Papua, tim pengamanan menerapkan metode Smart Approach yang didalamnya terdiri Soft Approach, pendekatan teritorial, dan Hard Approach yaitu operasi taktis.

    Selain di dalam negeri, personel TNI dikerahkan untuk pengamanan luar negeri. Panglima TNI Agus Subiyanto mempersiapkan pasukan kontingen penjaga perdamaian di Gaza, Palestina

    Agus menyebut, Jenderal Bintang 3 akan memimpin tiga brigade komposit yang terdiri dari beberapa batalyon.

    “Nanti di bawah Brigade Komposit itu terdiri dari: satu Batalyon Kesehatan, satu Batalyon Zeni Konstruksi, kemudian Batalyon Bantuan, dan ada lagi Bantuan Mekanis,” kata Agus.

    TNI juga mengirimkan helikopter, kemudian pesawat C-130 Hercules, dan dua Kapal Rumah Sakit dari Angkatan Laut lengkap dengan helikopter yang ada di pesawat (kapal) tersebut.

  • 7 Anak Usaha Hulu Pertamina Kuasai Produksi Minyak Nasional

    7 Anak Usaha Hulu Pertamina Kuasai Produksi Minyak Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mencatatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1,032 juta barel setara minyak (boe) sampai dengan Oktober 2025. 

    Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron mengatakan, pihaknya terus memperkuat sektor hulu dengan mendorong peningkatan kinerja produksi anak usaha yang dipimpin oleh PT Pertamina Hulu Energi sebagai subholding hulu. 

    Menurutnya, realisasi tersebut merupakan angin segar di tengah tekanan parameter global dan penurunan laju produksi migas alami (declining natural rate).

    “Di sisi operasional produksi migas tetap terjaga di atas 1 juta barel setara minyak. Ini tentunya menunjukkan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” kata Baron melalui keterangan resmi, Kamis (27/11/2025).

    Dia menegaskan bahwa Pertamina berkomitmen terus meningkatkan produksi migas untuk mendukung target swasembada energi nasional.

    Hal ini terbukti dengan masuknya tujuh anak usaha hulu Pertamina dalam daftar 10 perusahaan penghasil minyak terbesar di Indonesia yang dirilis oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) beberapa waktu lalu. 

    “Seluruh program strategis Pertamina dirancang untuk selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terutama dalam memperkuat swasembada energi melalui penerapan dual growth strategy,” ujar Baron.

    Menurut Baron, strategi ganda yang dijalankan Pertamina fokus pada memaksimalkan bisnis legasi migas dan mempercepat transisi energi rendah karbon. Dia menyebut, bisnis migas tetap menjadi andalan dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

    Oleh karena itu, Pertamina terus melakukan inovasi dan improvisasi untuk meningkatkan kinerja hulu migas.   

    Secara nasional, Pertamina mengelola 24% blok migas yang berkontribusi terhadap produksi minyak sebesar 69% dan gas 37% dari total produksi nasional.

    Dalam daftar SKK Migas tujuh anak usaha Pertamina yang masuk dalam 10 perusahaan penghasil minyak terbesar di Indonesia sebagai berikut:

    Exxon Mobil Cepu Ltd (participating interest/PI Pertamina 45%) 153.900 bph
    Pertamina Hulu Rokan (151.020 bph)
    Pertamina EP (68.497 bph)
    Pertamina Hulu Energi ONWJ (25.501 bph)
    Pertamina Hulu Mahakam (23.639 bph)
    Pertamina Hulu Energi OSES (17.177 bph)
    Pertamina Hulu Sanga-Sanga (13.105 bph) 

  • Purbaya setujui tambah pasokan LPG bersubsidi jelang Nataru

    Purbaya setujui tambah pasokan LPG bersubsidi jelang Nataru

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyetujui usulan menambah pasokan kebutuhan LPG bersubsidi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Purbaya, seusai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, menyebut usulan tersebut tidak akan membebani APBN 2025 karena harga gas dunia sedang menurun.

    “Jadi, kira-kira ini subsidi untuk LPG itu kan dari sisi volume-nya mungkin akan melebihi (saat Natatu). Tapi, karena harganya turun, kalau kita penuhi pun tidak melebihi anggaran tahun 2025,” katanya kepada awak media.

    Purbaya menjelaskan bahwa meski volume subsidi kemungkinan meningkat, total belanja subsidi tetap berada dalam batas anggaran yang wajar.

    Dikatakan Menkeu, usulan itu datang dari Kementerian ESDM dalam rangka memenuhi kecukupan suplai LPG serta kesiapan stok BBM bagi kebutuhan masyarakat selama Nataru.

    Dikatakan Purbaya, penambahan kuota berlaku untuk tahun berjalan. Sementara untuk 2026, keputusan akan diambil setelah melihat perkembangan harga energi global.

    “Nanti kita lihat lagi. Kan belum lewat. Mestinya sih cukup dengan anggaran yang ada,” katanya saat ditanya soal kebijakan serupa tahun depan.

    Saat ditanya mengenai detail volume tambahan dan harga acuan, Purbaya meminta agar informasi teknis tersebut dikonfirmasi langsung kepada Menteri ESDM.

    “Tanya Menteri ESDM,” katanya.

    Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah menyiapkan langkah antisipasi lonjakan konsumsi energi dengan menaikkan pasokan LPG bersubsidi.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, baru-baru ini, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala BUMN Doni Oskaria, dan Pertamina untuk memastikan ketersediaan suplai LPG dan stok BBM selama periode libur panjang.

    Dalam pertemuan tersebut, pemerintah menyepakati kenaikan volume LPG bersubsidi dari sekitar 8,2 juta metrik ton menjadi 8,4–8,5 juta metrik ton.

    Pewarta: Andi Firdaus, Fathur Rochman
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.