Banjir di Medan, Walkot Rico Waas: Warga Terdampak Capai 85 Ribu Jiwa
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Banjir yang melanda Kota Medan pada Kamis (27/11/2025) dini hari, menyebabkan puluhan ribu masyarakat terdampak dan harus tinggal di posko darurat dan lokasi pengungsian lain.
Wali Kota Medan
,
Rico Tri Putra Bayu Waas
, mengatakan pihaknya telah menyiapkan posko pengungsian yang dikontrol oleh rekan-rekan kewilayahan di Kecamatan dan Kelurahan.
“Untuk jumlah masyarakat yang mengevakuasi diri menurut data kami sekitar 85 ribu jiwa dari total dari 21 Kecamatan,” kata Rico Waas usai pertemuan di rumah dinas bersama Pertamina dan PLN, Sabtu (29/11/2025).
Dia lanjut menjelaskan, sejak banjir pihaknya terus mengevakuasi masyarakat di daerah Kecamatan Medan Helvetia atau tepat di Gaperta Ujung, lokasi yang terdampak cukup parah.
Sekitar 20 ribuan jiwa warga yang terdampak.
Setelah air sudah mulai surut di daerah itu, sehari kemudian atau Jumat (28/11/2025), di daerah Medan bagian Utara seperti Medan Deli, Labuhan, Marelan dan Belawan terdampak banjir.
Akibatnya sinyal komunikasi putus, terutama di Marelan dan Labuhan.
“Sehingga proses evakuasi dan pemberian bantuan agak sedikit terkendala karena tim sulit menjangkau lokasi,” ucap Rico.
Sebelumnya diberitakan, banjir di sebagian wilayah memang sudah surut, namun 6 daerah yang masih tergenang air.
Di antaranya Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Barat, Medan Deli, Medan Labuhan dan Medan Belawan.
“Kami mengevakuasi warga di titik yang cukup ekstrem banjirnya, terutama Helvetia. Karena dampaknya cukup besar,” kata Rico kepada
Kompas.com
, Jumat (28/11/2025).
Di daerah Medan Utara, kata dia, masih banyak daerah yang akses listrik dan komunikasi terputus sehingga komunikasi mereka dengan rekan-rekan wilayah sulit.
Namun, ia terjun ke lapangan untuk memastikan apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat dan berikutnya mereka bisa mengirimkan sesuai kebutuhan.
“Seperti beras untuk dapur umum dan juga selimut, nakes (tenaga kesehatan), obat-obatan. Kami juga nanti akan tambahkan logistik setelah melihat kondisinya di Marelan,” ucap Rico Waas.
Rico menambahkan, hujan yang turun seharian penuh pada Kamis (27/11/2025) membuat banyak titik banjir di Kota Medan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
BUMN: PT Pertamina
-
/data/photo/2025/11/28/692950ce00f1f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir di Medan, Walkot Rico Waas: Warga Terdampak Capai 85 Ribu Jiwa Medan 29 November 2025
-
/data/photo/2025/11/29/692a8f937221e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kejanggalan Kecelakaan Truk di JLS Tulungagung, Misteri Keberadaan Sopir dan Identitas Kendaraan Surabaya 29 November 2025
Kejanggalan Kecelakaan Truk di JLS Tulungagung, Misteri Keberadaan Sopir dan Identitas Kendaraan
Tim Redaksi
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
– Kecelakaan tunggal truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS) arah Pantai Midodaren, Kecamatan Besuki, Tulungagung pada Jumat (28/11/2025).
Tidak hanya memicu proses evakuasi panjang. Peristiwa ini justru membuka sejumlah kejanggalan administrasi kendaraan.
Sementara sopir yang mengemudikan truk tersebut masih belum ditemukan hingga hari ini, setelah melarikan diri setelah kecelakaan terjadi.
Truk tangki tersebut, bermuatan sekitar 6.000 liter solar diduga ilegal tergelincir dan terbalik ke saluran air, setelah gagal menanjak.
Kemudian sekira pukul 05.30 WIB, Jumat (28/11/2025), saat petugas tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan awal, sopir truk tidak ada di tempat.
“Saat kami tiba di lokasi untuk olah TKP, sopir tidak berada di tempat. Yang kami temukan hanya kendaraan dalam kondisi terbalik,” kata Kasat Lantas
Polres Tulungagung
, AKP Mohammad Taufik Nabila, Sabtu.
Salah satu hal paling janggal dari insiden ini adalah hilangnya sopir yang diduga mengalami luka.
Polisi menelusuri informasi bahwa yang bersangkutan sempat dibawa ke fasilitas kesehatan di wilayah Besuki dan sekitarnya.
Namun, pengecekan ke sejumlah puskesmas dan dua rumah sakit di wilayah Besuki dan sekitarnya tidak menemukan hasil.
“Kami masih terus melakukan pencarian. Informasi sementara menyebutkan bahwa ia mengalami luka, namun setelah kami cek ke tiga puskesmas dan dua rumah sakit, tidak ditemukan,” terang Taufik.
Setelah polisi melakukan penyelidikan pada unit truk pengangkut solar tersebut, petugas menemukan ketidaksesuaian identitas kendaraan.
Nomor polisi tertera AG 9462 UT, sementara data Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) menunjukkan nopol seharusnya AG 9642 UT.
Keterangan warna kendaraan pada STNK juga berbeda. di STNK tertulis hijau, namun truk di TKP berwarna biru kombinasi Putih.
Meski demikian, nomor rangka dan nomor mesin dipastikan sesuai dengan STNK asli.
Juga dijelaskan , pelat nomor yang terpasang telah mati pajak sejak 2018 silam, dan masa berlaku STNK-nya berakhir pada tahun 2022.
Adapun nopol asli kendaraan tercatat masih aktif hingga 2026 dengan masa berlaku STNK sampai 2029.
“Penggunaan pelat nomor yang tidak sesuai spesifikasi merupakan pelanggaran Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, dengan ancaman kurungan dua bulan atau denda Rp 500.000,” terang Taufik.
Atas kecelakaan tersebut, evakuasi truk tangki baru bisa dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (28/11/2025).
Petugas terlebih dahulu memindahkan muatan solar ke kendaraan lain, sebelum truk ditarik ke gudang Unit Laka Satlantas Polres Tulungagung.
“Alhamdulillah proses evakuasi sudah selesai dan kendaraan saat ini sudah kami amankan di gudang laka,” terang Taufik.
Selain masalah administrasi kendaraan, polisi juga menelusuri legalitas 6.000 liter solar yang diangkut truk tersebut.
Statusnya belum bisa dipastikan, apakah termasuk solar industri atau solar subsidi.
Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Ryo Pradana menuturkan pihaknya telah mengambil sampel untuk diuji.
“Nanti akan kami uji di Labfor Polda Jatim dan Disperindag juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium lain sebagai pembanding. Hasilnya akan kami sajikan secara transparan,” terang Kasatreskrim Polres Tulungagung Ryo Pradana.
Menurutnya, penyaluran kedua jenis solar tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan karena harus mengikuti prosedur pemerintah.
Atas kecelakaan tersebut, kini ditangani oleh unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung, dan untuk dugaan pidananya ditangani Satreskrim Polres Tulungagung.
Setelah kecelakaan mencuat, polisi mengaku dihubungi seseorang yang mengaku perwakilan PT Ganani, pihak yang disebut sebagai pemilik kendaraan.
“Kami sarankan segera hadir ke polres dengan membawa surat-surat kelengkapan sekaligus membawa serta pengemudi,” kata Ryo.
Selain kepolisian, Kepala Unit Meteorologi Legal Tulungagung Mohammad Salman menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina terkait penyelidikan kasus ini.
Ia menyoroti ketidaksesuaian standar dalam pengangkutan BBM.
“Seharusnya untuk pengangkutan BBM wajib ada label maupun jenis bahan bakar yang diangkut,” terang Kepala Unit Meteorologi Legal Tulungagung Mohammad Salman
Dengan berbagai temuan yang masih ditelusuri, aparat menegaskan bahwa kasus tersebut tidak berhenti pada insiden tergelincirnya truk.
Mulai legalitas muatan hingga administrasi kendaraan, akan diurai demi memastikan tidak ada celah pelanggaran yang terlewat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

PIS Siagakan 332 Kapal Tanker Jaga Pasokan Energi Selama Nataru 2026
Jakarta –
PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan distribusi energi nasional tetap lancar selama masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Untuk mendukung hal itu, PIS menyiagakan total 332 kapal tanker yang mengangkut minyak mentah, BBM, LPG, hingga petrokimia ke berbagai wilayah Indonesia.
Pjs Corporate Secretary PIS, Alih Istik Wahyuni, mengatakan pihaknya juga menyiapkan 12 kapal tanker cadangan guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan energi masyarakat.
“Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi, kami siagakan 332 kapal tanker, dan juga menyiapkan 12 kapal tanker cadangan. Kapal-kapal ini melayani distribusi BBM, minyak mentah, LPG, serta petrokimia ke berbagai wilayah, termasuk jalur distribusi regional,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS Alih Istik Wahyuni dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).
Selain armada tanker, PIS melalui PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menyiapkan 338 kapal pendukung seperti tugboat untuk memastikan proses sandar dan bongkar muat di pelabuhan berjalan lancar. Seluruh operasional tersebut dipantau melalui posko monitoring terpusat yang terintegrasi dengan sistem digitalisasi. Menurut Alih, digitalisasi ini memperkuat mitigasi risiko dan menjamin distribusi energi tetap aman.
“Setiap akhir tahun kebutuhan energi masyarakat meningkat signifikan. Karena itu, kami mempersiapkan seluruh kapal, infrastruktur, dan sistem monitoring secara maksimal agar pasokan BBM dan LPG tetap terjamin,” ujar Alih.
Terkait kondisi cuaca saat ini, PIS telah menyiapkan langkah mitigasi dengan memantau pergerakan kapal yang dapat dioptimalkan untuk percepatan angkutan tambahan pasokan stok bahan bakar minyak (BBM) maupun liquefied petroleum gas (LPG).
Seluruh operasi Satgas dipantau secara terpusat melalui pusat kendali yang telah menerapkan teknologi terkini, terutama dalam hal monitoring. Digitalisasi monitoring memberi dampak besar terhadap mitigasi risiko distribusi energi.
Dukungan operasional seperti pengecekan ketersediaan kapal, layanan agensi kepelabuhan, kesiapan floating storage (penampungan bahan bakar terapung), serta jasa lainnya disiagakan untuk menghadapi mobilitas pengangkutan energi.
“Kami terus bergerak cepat untuk mengatasi kendala pengangkutan BBM dan kami berharap kondisi cuaca bisa membaik sehingga distribusi energi ke masyarakat bisa berjalan maksimal,” tutup Alih.
(akn/ega)
-
/data/photo/2025/11/28/692942541ad7b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor Medan 28 November 2025
Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Aktivitas puluhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta penyaluran LPG di wilayah Sumatera Utara mengalami gangguan akibat bencana tanah longsor dan banjir yang melanda daerah tersebut.
Area Manager Communication, Relations & CSR
Pertamina Patra Niaga
Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw menyatakan, pihaknya terus memperkuat langkah penanganan darurat untuk menjaga kelancaran distribusi energi.
“Kondisi jalur transportasi yang sempat terputus menyebabkan beberapa SPBU dan SPPBE mengalami keterbatasan operasional,” ujar Fahrougi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Jumat (28/11/2025).
Fahrougi menambahkan, berdasarkan laporan operasional hingga 27 November 2025 pukul 21.00 WIB, sebanyak 23 dari 403 SPBU di Sumut terdampak bencana.
Ia menyampaikan, stok BBM di Lembaga Penyalur tercatat sebanyak 4.489 KL Gasoline dan 1.910 KL Gasoil.
Namun, terdapat kendala di mana dua kapal pengangkut BBM tidak dapat bersandar di Pelabuhan Belawan sejak 23 November.
Beruntung, cuaca mulai membaik pada hari ini sehingga gelombang laut yang sebelumnya tinggi telah mereda.
Kapal tersebut kini telah dapat bersandar di Fuel Terminal
Medan
Group.
“Sejak hari ini, proses
recovery
dan normalisasi penyaluran BBM kembali dilakukan ke SPBU-SPBU terdampak secara bertahap,” jelas Fahrougi.
Pertamina Patra Niaga Sumbagut memastikan suplai terus bergerak dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta membeli BBM sesuai kebutuhan.
Di sisi lain, Fahrougi mengungkapkan,
penyaluran LPG
ke 15 agen dan 5 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Sumut turut terdampak.
“Sejumlah akses jalur logistik di beberapa titik rusak, termasuk rute Pangkalan Susu-Brandan,” tuturnya.
Sebagai langkah mitigasi, Pertamina melakukan Reguler Alternatif Supply (RAE) dari IT Dumai untuk mendukung suplai LPG ke sejumlah SPPBE yang aksesnya terhambat.
“Hingga hari ini, beberapa SPPBE tercatat masih dapat menyalurkan LPG ke agen sehingga kebutuhan masyarakat tetap terlayani,” kata Fahrougi.
Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan LPG untuk kebutuhan memasak di rumah, karena langkah-langkah percepatan telah dilakukan.
“Mulai dari penambahan mobil tangki dari Dumai, pemanfaatan skid tank, penggunaan AE Suplai, serta penugasan Awak Mobil Tangki dari luar
region
untuk mempercepat
recovery
distribusi,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

ISI: Kemampuan maritim tak hanya alutsista, tapi integrasi teknologi
Jakarta (ANTARA) – Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI) menekankan bahwa membangun kemampuan maritim tidak hanya berfokus pada kepemilikan alutsista, tetapi juga menyentuh aspek grand strategy, integrasi teknologi, modernisasi doktrin, pembangunan SDM, interoperabilitas antarmatra hingga kesiapan logistik jarak jauh.
“Pendekatan pertahanan berlapis, mulai dari deteksi jauh hingga respons cepat dan pengamanan inti, muncul sebagai fondasi penting dalam memperkuat postur pertahanan maritim,” kata Penasehat Bidang Hukum, Maritim, dan Pertahanan Laut ISI Laksda TNI (Purn.) Surya Wiranto saat diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) dikutip dari keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.
Untuk diketahui, ISI bersama Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menyelenggarakan FGD bertajuk “Babak Baru Kekuatan Maritim Indonesia: Proyeksi Kedaulatan di Panggung Global” di Jakarta, Kamis (27/11).
Agenda itu merupakan implementasi komitmen berkelanjutan ISI untuk memperkuat pemikiran strategis dan mendukung formulasi kebijakan pertahanan nasional.
Turut hadir sebagai pembicara, yaitu Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhan RI Mayjen TNI Totok Imam S, Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI Mayjen TNI Oktaheroe Ramsi, dan Pengamat Pertahanan dan Hubungan Internasional Universitas Pertamina Ian Montratama.
Lebih lanjut, Surya menyampaikan para peserta forum menggarisbawahi bahwa Indonesia harus bergerak secara realistis menuju blue-water capability dengan memastikan kesiapan operasional, stabilitas model pembiayaan pertahanan jangka panjang serta penguatan industri pertahanan dalam negeri.
Hal tersebut termasuk integrasi teknologi, deteksi jauh dan postur pertahanan berlapis yang bekerja sebagai satu sistem outer defense layer (deteksi jarak jauh), middle defense layer (tindakan cepat/patroli), dan inner core layer (stabilitas dan kedaulatan).
Menurut Surya, dengan perkembangan situasi geopolitik di wilayah Indo-Pasifik yang semakin rentan dewasa ini, postur pertahanan berlapis serta kesiapan operasional alutsista Indonesia menjadi kunci untuk strategi pertahanan bangsa.
“Ini menjadi langkah penting karena doktrin politik luar negeri dan pertahanan Indonesia mendorong pemerintah untuk menciptakan keseimbangan dengan seluruh kekuatan global,” ucapnya.
Dalam menyikapi dinamika di Asia Timur, diskusi itu juga mengangkat pertimbangan TNI AL untuk mengoptimalkan kapal perang skala sedang dan kecil serta kapal induk ringan yang akan memperkuat armada maritim nasional, khususnya sebagai mobile defense system yang bisa digunakan juga untuk proses non-combatant evacuation operation (NEO).
Untuk mencapai minimum deterrence deployment posture (MDDP), Surya mengungkapkan para peserta diskusi memandang bahwa pemerintah perlu menyiapkan anggaran sekurang-kurangnya Rp500 triliun untuk 5-10 tahun ke depan secara kumulatif.
“Penyiapan ini tidak hanya untuk mendukung good neighborhood policy yang dianut oleh Pemerintah RI saat ini, tetapi juga untuk memastikan bahwa komponen pertahanan berlapis dan strategi Perisai Trisula Nusantara (PTN) terlaksana secara optimal untuk menjadikan Indonesia sebagai key-player di kawasan Indo-Pasifik,” tutur Surya.
Selain dinamika ditingkat kawasan, FGD tersebut juga menyoroti tantangan pertahanan dan keamanan nasional di dalam negeri, khususnya maraknya praktik penyelundupan. Untuk komoditas tertentu saja, seperti benih lobster, potensi kerugian negara diperkirakan mencapai sekitar Rp16 triliun.
Sementara itu, masuknya tekstil ilegal menggerus daya saing industri domestik dan menimbulkan kerugian hingga Rp1 triliun/tahun.
Bahkan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin baru-baru ini menegaskan bahwa penyelundupan timah telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dengan nilai kerugian hingga 80 persen dari potensi pendapatan PT Timah.
Sebagai penutup, FGD merekomendasikan sejumlah langkah strategis bagi para pemangku kepentingan. Di tengah meningkatnya tensi dan rivalitas kekuatan besar di kawasan, Indonesia dinilai perlu memperkuat pengelolaan domain maritimnya.
Salah satu prioritas kunci adalah pembangunan blue water capability yang mampu memproyeksikan kekuatan secara kredibel melalui integrasi teknologi, kemampuan deteksi jarak jauh serta postur pertahanan berlapis dalam satu sistem terpadu.
“Upaya ini diharapkan dapat memperkokoh posisi Indonesia sebagai negara maritim, sekaligus memastikan keamanan jalur perdagangan, perlindungan diaspora, dan penjagaan kedaulatan wilayah laut nasional,” kata Surya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426621/original/041286700_1764311938-Wakil_Menteri_Energi_dan_Sumber_Daya_Mineral__ESDM___Yuliot_Tanjung-28_november_2025.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wamen ESDM Minta PLN-Pertamina Jamin Pasokan Energi di Sumut dan Aceh Usai Bencana Banjir hingga Longsor
Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung meminta listrik dan bahan bakar minyak (BBM) terjamin di wilayah terdampak banjir dan longsor Sumatera Utara serta Aceh. Meski diakuinya ada kendala soal listrik dan jalur distribusi BBM.
Yuliot meminta kelistrikan bisa dijamin oleh PT PLN (Persero), serta PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan BBM dan LPG ke wilayah bencana. Menyusul bencana banjir dan longsor di Sumut, Aceh, hingga Riau.
“Yang pertama, kelistrikan. Itu untuk daerah yang terdampak, itu kelistrikannya harus dipastikan aman, dan juga bagaimana penyaluran kalau ada kondisi yang menyebabkan sebagian infrastrukturnya yang terganggu. Jadi itu harus segera dipulihkan oleh teman-teman PLN,” kata Yuliot, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/11/2025).
PLN sudah mengirimkan material tower dari Jakarta ke Aceh. Tercatat, ada 12 tower listrik PLN yang rusak. Penyedia tenaga listrik darurat juga telah disalurkan ke fasilitas penting seperti rumah sakit dan musala.
Yuliot juga meminta Pertamina memastikan pasokan BBM di wilayah terdampak bencana. Apalagi dengan adanya jalur distribusi yang terhambat longsor hingga jembatan putus.
“Itu ketersediaan BBM, ini banyak jalan yang longsor, banyak jembatan yang putus juga. Jadi kita juga memastikan untuk SPBU yang ada, ini yang bisa dilayani itu akan tetap didistribusikan oleh teman-teman yang ada di Pertamina Patra Niaga,” pintanya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426692/original/028888400_1764314347-WhatsApp_Image_2025-11-28_at_14.07.15.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pertamina Berkomitmen Kembangkan Bahan Bakar Nabati untuk Ketahanan Energi
Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmen dalam transisi menuju energi bersih melalui pengembangan bahan bakar nabati, untuk mewujudkan ketahanan energi dan memperkokoh pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero) Agung Wicaksono pada diskusi bertajuk “Navigating Growth in a Sustainable World After COP30” dalam gelaran “Sustainability Summit”, Rabu (26/11/2025).
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan sejumlah tokoh lainnya.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan perlunya perubahan pendekatan dalam mengelola krisis iklim global. COP30, lanjutnya, membidik sejumlah fokus utama bagi negara-negara di dunia untuk mempercepat komitmen kontribusi (nationally determined contribution/NDC) serta rencana adaptasi (national adaption plan/NAP) nasional untuk mengatasi perubahan iklim.
“Yang kita hadapi bukan sekadar perdebatan negara maju dan negara berkembang, tetapi bencana iklim global. Karena itu, negosiasi harus bergerak menjadi implementasi. Indonesia mengambil peluang sebesar-besarnya untuk memastikan aksi nyata terjadi di dalam negeri,” ujarnya.
Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero) Agung Wicaksono menegaskan bahwa agenda global untuk energi bersih sejalan dengan komitmen Pertamina, khususnya mewujudkan ketahanan energi nasional.
Pertamina menjadi salah satu delegasi yang turut serta dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB COP30 di Belem, Brasil pada 10-21 November lalu.
“Sekembalinya dari COP30-Brasil, ada sebuah oleh-oleh, sebuah pesan bahwa Indonesia sebagai negara bisa tetap mencapai ketahanan energi, bisa tetap kokoh secara ekonomi, dengan mengembangkan bahan bakar yang berbasis non fosil, nabati.,” ujar Agung.
Partisipasi Pertamina di COP30 adalah bukti bahwa aksi untuk mengatasi perubahan iklim tidak hanya menjadi tanggung jawab negara, tetapi memerlukan keterlibatan aktif pelaku usaha.
“Jadi ini pelajaran berharga bagi kita, bagi Pertamina, datang ke Brasil, datang ke COP, kita berkontribusi terhadap pengurangan emisi, agenda pemerintah Indonesia, serta termasuk transaksi karbon kredit,” ungkap Agung.
Pertamina, lanjut Agung, adalah perusahaan energi Indonesia dengan produksi migas 1,04 juta barrel minyak ekuivalen per hari (boepd). Dia mengakui, energi fosil masih sangat menentukan ekonomi Indonesia. Namun demikian, Perseroan telah memulai langkah transformasi untuk melakukan perubahan dari energi fosil menuju energi non-fosil yang lebih ramah lingkungan.
Langkah-langkah nyata terebut sejalan dengan strategi pertumbuhan ganda yang diterapkan Pertamina dengan memperkuat bisnis eksisting dan pengembangan bisnis hijau. Salah satu langkah pengembangan bisnis hijau yakni pengembangan bahan bakar berbasis nabati. Perseroan telah menghadirkan Pertamax Green 95 yang kini menggunakan 5% etanol dan telah tersedia di 163 SPBU. “Ini baru permulaan, dan akan kami perluas,” ujar Agung.
Selain itu, Pertamina berhasil mengembangkan bahan bakar yang ramah lingkungan untuk pesawat (Sustainable Aviation Fuel/SAF) berbasis use cooking oil (UCO) alias minyak jelantah.
Agung juga menegaskan bahwa seluruh agenda energi bersih ini merupakan bagian dari transformasi Pertamina. Menurut dia, strategi ini dapat mempercepat penguatan ekosistem energi rendah karbon dan memperkuat posisi Indonesia menuju ekonomi hijau.
“Pertamina saat ini sedang berbenah. Banyak tuntutan masyarakat yang terus kami jawab. Di bawah kepemimpinan Pak Simon Aloysius Mantiri, kami mengambil langkah transformasi demi keberlanjutan bisnis Pertamina, karena Pertamina harus menjadi the indispensable company bagi Indonesia,” ujarnya.
-

Julfi Hadi Mundur dari Posisi Dirut Pertamina Geothermal Energy (PGEO)
Jakarta –
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (Perseroan) atau PGEO mengumumkan pengunduran diri Julfi Hadi dari jabatan Direktur Utama (Dirut). Pengunduran diri tersebut telah disampaikan sejak 25 November 2025.
“PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (Perseroan) telah menerima surat pengunduran diri Bapak Julfi Hadi selaku Direktur Utama Perseroan melalui surat tertanggal 25 November 2025,” tulis manajemen dalam Keterbukaan Informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Jumat (28/11/2025).
Selanjutnya, sesuai Pasal 8 ayat (3) POJK 33/2014, Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam jangka waktu paling lambat 90 hari kalender sejak diterimanya surat pengunduran diri.
Adapun manajemen PGEO menyampaikan bahwa adanya pengunduran diri Julfi sebagai Direktur Utama tak berdampak kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan.
Dikutip dari lama resmi PGEO, Julfi menjabat sebagai Direktur Utama PGEO sejak bulan Juni 2023. Julfi merupakan peraih gelar Master of Science of Geology dari University of Texas, El Paso, USA dan Bachelor of Science in Geology dari University of Texas, El Paso, USA.
Ia berpengalaman lebih dari 35 Tahun di sektor Geothermal. Mengawali karirnya sebagai Geologist di Amoseas Indonesia. Dalam mengemban Pendidikan Master nya, beliau berhasil memperoleh penghargaan dari Geological Society of America South Central Section untuk thesis yang dikerjakan.
Beliau memiliki pengalaman dibeberapa proyek Geothermal seperti Wayang Windu Unit-2 110 MW dan Darajat Unit-3 110 Mwe Development.
(hns/hns)
-

Komisi XII DPR Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumut
Jakarta –
Komisi XII DPR RI bersama Danantara menyerahkan bantuan untuk korban bencana hidrometeorologi di Sumatera Utara (Sumut). Bantuan diserahkan untuk korban bencana di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga.
Bantuan untuk bencana ini diserahkan di Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/11). Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Haryadi, menyebut bantuan ini untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
“Komisi XII DPR dan Danantara (PLN, Inalum, Antam, Pertamina, BRI dan BTN) menyerahkan bantuan terhadap korban bencana banjir di 3 kabupaten (Tapteng, Tapsel dan Sibolga),” kata Bambang Haryadi, Jumat (28/11/2025).
Bambang menyebut bantuan diserahkan di Medan karena faktor cuaca. Bantuan yang diserahkan berupa obat-obatan hingga sembako dan selimut.
“Bantuan yang diserahkan untuk korban bencana banjir di 3 kabupaten berupa sembako, selimut dan obat-obatan,” ujar Bambang.
Bencana hidrometeorologi di Sumut telah melanda 13 Kabupaten/Kota yakni Langkat, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Mandailing Natal. Kemudian Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Nias Selatan, Humbang Hasundutan, Binjai, Medan, dan Deli Serdang.
(gbr/tor)
