BUMN: PT Pertamina Power Indonesia

  • Ini Daftar Perusahaan yang Jadi Penyelenggaraan Program Magang Pemerintah

    Ini Daftar Perusahaan yang Jadi Penyelenggaraan Program Magang Pemerintah

    Jakarta

    Sebanyak 544 perusahaan swasta dan BUMN telah terdaftar sebagai penyelenggara program magang untuk lulusan baru (fresh graduate) perguruan tinggi. Jumlah ini berdasarkan informasi yang tertuang pada situs resmi maganghub.kemnaker.go.id per 13.45 WIB, Minggu (5/10).

    Dari data yang tersedia, terdapat perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah terdaftar sebagai penyelenggara. Di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Sinergi Gula Nusantara, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Pertamina Power Indonesia, PT Jasamarga (Persero), PT Agrinas Palma Nusantara, PT Hutama Karya, Semen Gresik, PT Agrinas Pangan Nusantara.

    Selain itu, perusahaan swasta juga terlihat ikut mendaftar. Di antaranya Amaris Hotel Padang, Nadesico Nickel Industry, PT Aeon Indonesia, Trans Grosir Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Graha Santika Dyandra, PT. Garudafood Putra Putri Jaya, hingga Ramayana Lestari Sentosa.

    Namun, jumlah perusahaan yang menyelenggarakan program ini akan terus bertambah. Sebab, pemerintah masih membuka pendaftaran perusahaan serta usulan program pemagangan yang berlangsung hingga 7 Oktober 2025.

    Dikutip dari Instagram Kementerian Ketenagakerjaan Minggu (5/10/2025), pendaftaran perusahaan dan usulan program pemagangan berlangsung pada 1 sampai 7 Oktober 2025. Kemudian, pendaftaran peserta pemagangan pada 7 sampai 12 Oktober.

    Seleksi dan pengumuman peserta pemagangan akan dilakukan pada 13 sampai dengan 14 Oktober. Sementara, pelaksanaan magang berlangsung dari 15 Oktober 2025 sampai dengan 15 April 2026.

    (kil/kil)

  • Cara Daftar, Jadwal, dan Perusahaan Program Magang Fresh Graduate

    Cara Daftar, Jadwal, dan Perusahaan Program Magang Fresh Graduate

    Bisnis.com, JAKARTA — Ratusan perusahaan BUMN dan swasta terdaftar menjadi penyelenggara Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi yang diinisiasikan pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan.  

    Merujuk informasi dari situs maganghub.kemnaker.go.id, Minggu (5/10/2025) pukul 10.50 WIB, setidaknya terdapat 544 perusahaan BUMN dan swasta yang telah masuk dalam daftar penyelenggara program magang tersebut. 

    Sejumlah BUMN yang membuka lowongan magang bagi fresh graduate pada program tersebut yaitu PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), PT Bank Tabungan Negara (BTN), PT Pertamina Power Indonesia, PT Pertamina Patra Niaga, PT INKA, PT KAI, Jasamarga dan lainnya. 

    Sementara itu, perusahaan swasta yang ikut menyelenggarakan lowongan magang ini yaitu BTPN, Toyota, Sanken, Mustika Ratu, Garuda Food, Amaris Hotel, Nadesico Nickel Industry, PT Homeware International Tbk., PT Nutrifood dan lainnya. 

    Untuk diketahui, program ini merupakan bagian dari delapan paket akselerasi ekonomi yang dirilis pemerintah pada kuartal III/2025 ini. Adapun, program ini ditargetkan untuk fresh graduate diploma dan sarjana guna memiliki pengalaman kerja hingga menciptakan lapangan pekerjaan. 

    Jadwal Pendaftaran Magang Fresh Graduate

    Dalam situs tersebut diumumkan bahwa pendaftaran perusahaan dan usulan program pemagangan akan berakhir pada 7 Oktober 2025. Kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran peserta pemagangan fresh graduate mulai 7-12 Oktober 2025. 

    Selanjutnya, seleksi hingga pengumuman peserta pemagangan akan dimulai pada 13 Oktober-14 Oktober 2025. Adapun, pelaksanaan magang akan dimulai pada 15 Oktober 2025 hingga 15 April 2026. 

    Cara Daftar Program Magang

    Untuk mengikuti program tersebut, peserta harus mendaftarkan diri lewat platform SIAPkerja. Calon pelamar diminta membuka akun dengan memberikan informasi berupa NIK dan nama lengkap, serta kelengkapan informasi data diri. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku telah melakukan rapat dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk membahas program magang fresh graduate tersebut pada Senin (30/9/2025) lalu. 

    “Program magang itu disiapkan di [platform] SIAPkerja, dan SIAPkerja itu tadi features-nya sudah kami lihat, kemudian dibahas technical detail, dan program ini diharapkan nanti bisa launching tanggal 15 Oktober,” ungkap Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (30/9/2025). 

    Oleh sebab itu, sambungnya, pemerintah akan melakukan sosialisasi dengan perusahaan-perusahaan. Diharapkan, masing-masing perusahaan bisa memaparkan jumlah lowongan kerja yang diperlukan untuk diisi oleh para fresh graduate.

    Pemerintah akan terus menambah kuota peserta program magang fresh graduate hingga 100.000 orang. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari yang angka awal yang diumumkan pemerintah. 

    Dalam pengumuman awal pada 15 September lalu, Airlangga mengungkapkan penerima manfaat program magang fresh graduate itu hanya 20.000 orang. 

    Hanya saja, pemerintah menyiapkan opsi perluasan jumlah peserta apabila minat dari lulusan maupun kebutuhan dunia usaha meningkat. 

    “Ini per batch 20.000 [penerima manfaat] sampai dengan Maret [2026]. Namun apabila demand-nya meningkat, pemerintah akan terus dorong lagi sampai dengan 100.000,” kata Airlangga ketika memberi sambutan di Kagama Leaders Forum #3 di Kantor RRI, Jakarta, Rabu (25/9/2025).

  • KPK Panggil Bos Sekuritas di Kasus Investasi Taspen, Sinarmas hingga Valbury

    KPK Panggil Bos Sekuritas di Kasus Investasi Taspen, Sinarmas hingga Valbury

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil empat orang saksi pada penyidikan kasus dugaan korupsi terkait dengan investasi PT Taspen (Persero). Keempat saksi itu merupakan petinggi dari sejumlah lembaga sekuritas. 

    Empat orang saksi itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka korporasi, yaitu lembaga manajer investasi, PT Insight Investments Management (IIM), Kamis (31/7/2025). 

    “Hari ini Kamis (31/7), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan TPK terkait kegiatan Investasi PT Taspen (Persero), untuk tersangka korporasi (PT IIM). Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ungkap Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (31/7/2025). 

    Empat orang saksi itu adalah mantan Direktur Utama PT Bahana Sekuritas Nelwin Aldriansyah. Kini, Nelwin adalah Direktur Keuangan di salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Power Indonesia. 

    Kemudian, tiga orang lainnya adalah Presiden Komisaris PT Sinarmas Sekuritas, Ferita; Head Settlement PT KB Valbury Sekuritas, Abdul Rahman Lubis; serta Direktur Utama PT Pacific Sekuritas Indonesia, Edy Soetrisno. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, KPK sudah pernah memeriksa saksi Nelwin baik di proses penyidikan maupun persidangan. Teranyar, Nelwin dihadirkan sebagai saksi pada persidangan kasus investasi Taspen, Senin (28/7/2025). 

    Pada persidangan tersebut, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK mendakwa mantan Direktur Utama Taspen Antonius Kosasih dan mantan Direktur Utama PT IIM, Ekiawan Heri menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1 triliun atas penempatan dana Taspen pada reksadana PT IIM. 

    Kemudian pada Maret 2025, penyidik KPK pernah memeriksa Nelwin terkait dengan skema investasi Taspen yang diduga menyimpang. Tiga sekuritas lainnya, yaitu Sinarmas Sekuritas, Valbury Sekuritas, dan Pacific Sekuritas diduga ikut diperkaya atas investasi yang dilakukan Taspen dengan PT IIM. 

    “Memperkaya PT Valbury Sekuritas Indonesia Rp2.465.688.054 sebagai fee money biaya broker dan transaksi jual beli SIAISA02; memperkaya PT Pacific Sekuritas Rp108 juta keuntungan transaksi jual beli SIAISA02, memperkaya PT Sinarmas Sekuritas Rp40 juta keuntungan transaksi jual beli SIAISA02,” papar JPU KPK pada surat dakwaan yang dibacakan, Selasa (27/5/2025). 

    Pada pemaparan dakwaan itu, JPU KPK menyebut kegiatan investasi Taspen pada Reksadana PT IIM dilakukan tanpa analisis investasi serta pengelolaan yang profesional. 

    Khususnya, mekanisme konversi aset investasi untuk mengakomodasi pelepasan Sukuk SIAISA02, yang sudah mendapatkan peringkat tidak layak diperdagangkan oleh Pefindo, melalui investasi Reksadana PT IIM. Akibatnya, berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), investasi itu menyebabkan kerugian keuangan negara pada Taspen senilai Rp1 triliun.

    “Bahwa perbuatan melawan hukum terdakwa [Antonius] bersama-sama dengan Ekiawan Heri Primaryanto telah mengakibatkan kerugian keuangan negara pada PT Taspen (Persero) Rp1 triliun atau setidak-tidaknya jumlah tersebut berdasarkan Laporan Pemeriksaan Investigatif Badan Pemeriksa Keuangan RI dalam rangka Perhitungan Kerugian Keuangan Negara kegiatan investasi PT Taspen (Persero) pada Reksadana tahun 2019 yang dibawa oleh PT IIM dalam rangka penyelesaian SIAISA02 pada PT Taspen (Persero) dan instansi terkait lainnya,” bunyi surat dakwaan. 

    Kedua terdakwa lalu didakwa melanggar pasal 2 ayat (1) jo. pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Keduanya juga didakwa melanggar pasal 3 jo. pasal 18 UU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

  • Jurus Pertamina Dorong Pekerja Jadi Role Model Dekarbonisasi

    Jurus Pertamina Dorong Pekerja Jadi Role Model Dekarbonisasi

    Jakarta – PT Pertamina (Persero) meluncurkan program Jejak Keberlanjutan. Program ini untuk meningkatkan literasi para Perwira Pekerja Pertamina tentang keberlanjutan (sustainability).

    Rangkaian program ini akan rutin digelar sepanjang tahun 2025, menargetkan pekerja untuk saling belajar dan mereplikasi program dekarbonisasi atau pengurangan emisi di seluruh wilayah operasional Pertamina di Indonesia.

    Mulai dari diri sendiri, program ini mendorong setiap Perwira Pertamina untuk memiliki budaya dan pengetahuan keberlanjutan terutama program dekarbonisasi, sehingga proaktif memberi sumbangsih pada pengurangan emisi karbon bagi negara.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, dekarbonisasi menjadi strategi Pertamina sebagai perusahaan energi yang bertanggung jawab. Yakni, menjaga operasional bisnis dan ketahanan energi nasional, dengan pengelolaan yang ramah lingkungan.

    Langkah penting ini juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya,

    “Target dekarbonisasi Pertamina yang merupakan bagian dari aspek keberlanjutan (sustainability), diharapkan bisa lebih cepat tercapai dengan dukungan Perwira Pekerja Pertamina. Karena itu, Program Jejak Keberlanjutan dapat menciptakan budaya sustainability dari Perwira, yang dimulai dari diri sendiri dan Unit Operasi masing-masing,” jelas Fadjar dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).

    Program Jejak Keberlanjutan Seri 1 berlangsung di PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau, dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 21 hingga 22 April 2025.

    RU II Dumai merupakan salah satu unit operasi dengan program dekarbonisasi terbaik tahun 2024, yang telah berhasil menurunkan emisi karbon hingga 217.047 ton CO2 dari berbagai inisiatif seperti optimasi load boiler.

    RU II Dumai juga tengah melakukan study terkait project flare to power, bekerjasama dengan PT Pertamina Power Indonesia (PPI) Subholding Power and New Renewable Energy (PNRE). Sedangkan, PHR berhasil memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan pengurangan emisi hingga 24 kilo ton CO2 per tahun.

    Vice President Sustainability Program, Rating, and Engagement Pertamina, A.A.A. Indira Pratyaksa mengungkapkan bahwa pada Program Jejak Keberlanjutan, Pertamina dapat memonitor realisasi dari berbagai inisiatif dekarbonisasi yang dilakukan oleh Pertamina Group.

    “Program Jejak Keberlanjutan ini akan meningkatkan aksi nyata, untuk mendukung tercapainya target Net Zero Emission Pemerintah Indonesia. Sehingga, target dekarbonisasi yang dilakukan Pertamina tidak hanya berdampak untuk perusahaan, juga memberi kontribusi bagi negara dan masyarakat menuju lingkungan yang lebih bersih dan harmonis,” jelas Indira.

    Sepanjang tahun 2025, Pertamina menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 1,6 juta metrik ton CO2. Target ini naik dibanding target dekarbonisasi tahun 2024 sebesar 1,09 juta metrik ton CO2. Hingga Januari 2025, Pertamina Group berhasil mengurangi emisi karbon 146.183 metrik ton CO2.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (anl/ega)

  • Pertamina Luncurkan Jejak Keberlanjutan, Dorong Pekerja Tingkatkan Pengetahuan Dekarbonisasi – Page 3

    Pertamina Luncurkan Jejak Keberlanjutan, Dorong Pekerja Tingkatkan Pengetahuan Dekarbonisasi – Page 3

    Program Jejak Keberlanjutan Seri 1 berlangsung di PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau, dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 21 hingga 22 April 2025.

    RU II Dumai merupakan salah satu unit operasi dengan program dekarbonisasi terbaik tahun 2024 yang telah berhasil menurunkan emisi karbon hingga 217.047 ton CO2 dari berbagai inisiatif seperti optimasi load boiler.

    RU II Dumai juga tengah melakukan study terkait project flare to power, bekerjasama dengan PT Pertamina Power Indonesia (PPI) Subholding Power and New Renewable Energy (PNRE).

    Sedangkan, PHR berhasil memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan pengurangan emisi hingga 24 kilo ton CO2 per tahun.

    Vice President Sustainability Program, Rating, and Engagement Pertamina, A.A.A., Indira Pratyaksa mengungkapkan bahwa pada Program Jejak Keberlanjutan, Pertamina dapat memonitor realisasi dari berbagai inisiatif dekarbonisasi yang dilakukan oleh Pertamina Group.

    “Program Jejak Keberlanjutan ini akan meningkatkan aksi nyata, untuk mendukung tercapainya target Net Zero Emission Pemerintah Indonesia,” ungkapnya.

    “Sehingga, target dekarbonisasi yang dilakukan Pertamina tidak hanya berdampak untuk perusahaan, juga memberi kontribusi bagi negara dan masyarakat menuju lingkungan yang lebih bersih dan harmonis,” jelas Indira.

    Sebagai informasi, sepanjang tahun 2025, Pertamina menargetkan penurunan emisi karbon 1,6 juta metrik ton CO2. Target ini naik dibanding target dekarbonisasi tahun 2024 sebesar 1,09 juta metrik ton CO2. Hingga Januari 2025, Pertamina Group berhasil mengurangi emisi karbon 146.183 metrik ton CO2.

     

    (*)

  • Pertamina Aktifkan Satgas RAFI 2025, Pastikan Pasokan Energi Aman untuk Mudik Lebaran! – Page 3

    Pertamina Aktifkan Satgas RAFI 2025, Pastikan Pasokan Energi Aman untuk Mudik Lebaran! – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Demi menjamin pasokan energi jelang periode mudik lebaran tahun ini, Pertamina telah mengaktifkan Satuan Tugas Ramadan & Idulfitri (Satgas RAFI) 2025 yang dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi BBM, LPG, dan energi lainnya tetap lancar di tengah lonjakan permintaan selama arus mudik dan balik Lebaran.

    Peresmian Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Persero Simon Aloysius Mantiri bersama dengan Direksi Logistik & Infrastruktur Pertamina dan Direksi Subholding.

    Berdasarkan hasil survey Kementerian Perhubungan diprediksi pergerakan masyarakat mencapai 146,48 juta orang, dengan sekitar 68,1 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi. Demi mempersiapkan ketahanan dan pasokan energi untuk periode tersebut Pertamina Grup berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik.

    Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyampaikan bahwa Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 ini Pertamina Grup akan memberikan yang optimal mengingat kegiatan ini bagian dari rutinitas tahunan yang dijalankan oleh Pertamina.

    “Koordinasi dan sinergi Pertamina Grup menjadi kunci penting untuk memastikan pasokan energi aman dan terdistribusi dengan baik di seluruh daerah. Target utamanya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang akan melaksanakan mudik dan merayakan Idulfitri,” jelas Simon.

    Perbesar

    Pertamina secara resmi memulai pelaksanaan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 yang dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Simon juga memberikan perhatian khusus terkait beberapa langkah strategis lainnya yaitu pengawasan operasional di lapangan dan pemasangan CCTV di titik strategis untuk memantau keadaan darurat. Di waktu yang sama Pertamina juga memonitor kesiapan infrastruktur distribusi energi terutama untuk menghadapi cuaca ekstrem.

    “Persiapan menghadapi keadaan darurat dan cuaca ekstrem juga harus dilakukan demi memastikan tidak ada gangguan proses produksi dan distribusi energi. Personil juga tetap siaga di seluruh lokasi operasi strategis. Demi memastikan keamanan energi nasional Pertamina akan terus siaga,” tegas Simon.

    Kesiapan SPBU, Agen LPG, Mobil Tangki BBM hingga MyPertamina

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Selama periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman. Pertamina juga menyiagakan SPBU 24 jam di 1.832 titik, Agen LPG Siaga di 5.801 agen, Mobil Tangki standby sebanyak 211 unit, Layanan BBM dan Kios Pertamina Siaga di 57 titik, Motoris sebanyak 200 unit dan Serambi MyPertamina di 26 titik.

    Lokasi Serambi MyPertamina berada di rest area tol, bandara, pelabuhan, stasiun kereta dan lokasi wisata. Masyarakat dapat menikmati layanan spesial untuk seluruh anggota keluarga. Selain itu Pertamina juga memiliki berbagai promo yang dapat memanjakan pelanggan.

    Dari Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional juga memastikan bahwa stok minyak mentah dalam kondisi aman, kapasitas pengolahan kilang juga sesuai target dengan readiness 1,101 MB/day dan optimal operasi kilang sekitar 930 Ribu Barrel per Stream Day (MBSD).

    Dukungan dari sisi perkapalan juga dipersiapkan oleh Subholding Integrated Marine & Logistik yaitu PT Pertamina International Shipping yang menyiapkan 342 kapal tanker (299 rute domestik dan 43 rute internasional) serta ditambah 10 kapal buffer yang selama Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 akan menjadi back up vessel diluar tonase reguler. Selain itu sebanyak 388 Kapal Support dan 18 Jetty Operasi juga telah dipersiapkan dengan optimal demi mendukung kelancaran distribusi jalur laut.

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Dari layanan gas, Subholding Gas yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk berkomitmen menjaga keamanan dan kehandalan penyaluran gas bumi untuk 3.279 Pelanggan Komersial dan Industri, 2.537 Pelanggan Kecil dan lebih dari 814 ribu Pelanggan Gas Rumah Tangga. Melalui optimalisasi teknologi, jaringan dan infrastruktur terintegrasi dipastikan operasional jaringan pipa sepanjang lebih dari 33.000 km, 16 SPBG dan MRU serta 13 LNG Terminal berjalan aman.

    Melalui Subholding New & Renewable Energy, PT Pertamina Power Indonesia telah siap menyediakan listrik melalui pembangkit berbasis energi bersih dengan total energi sebesar 2.495 Mega Watt. Seluruh pembangkit dalam kondisi normal dan siap berproduksi secara optimal.

    Dari sisi Hulu melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, memastikan produksi dan lifting migas domestik dalam kondisi optimal. Pada Maret 2025 produksi dan lifting minyak mencapai 400 Ribu Barrel Oil Per Hari. Pada Bulan Maret 2025 Produksi Gas mencapai 2,505 MMSCFD dan Lifting Gas mencapai 1,780 MMSCFD.

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Pertamina berharap dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh masing-masing Sub Holding dapat mendukung kelancaran dan memberikan kenyamanan untuk seluruh masyarakat Indonesia jelang mudik dan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

    (*)

  • Jaga Ketahanan Energi Jelang Mudik, Pertamina Aktifkan Satuan Tugas Ramadan & Idulfitri 2025

    Jaga Ketahanan Energi Jelang Mudik, Pertamina Aktifkan Satuan Tugas Ramadan & Idulfitri 2025


    PIKIRAN RAKYAT –
    Demi menjamin pasokan energi jelang periode mudik, Pertamina secara resmi memulai pelaksanaan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 yang dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025. Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina bersama dengan Direksi Logistik & Infrastruktur Pertamina dan Direksi Subholding.

    Berdasarkan hasil survey Kementerian Perhubungan diprediksi pergerakan masyarakat mencapai 146,48 juta orang, dengan sekitar 68,1 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi. Demi mempersiapkan ketahanan dan pasokan energi untuk periode tersebut Pertamina Grup berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik.

    Simon Aloysius Mantiri Direktur Utama Pertamina menyampaikan bahwa pada Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 ini Pertamina Grup akan memberikan yang optimal mengingat kegiatan ini bagian dari rutinitas tahunan yang dijalankan oleh Pertamina.

    “Koordinasi dan sinergi Pertamina Grup menjadi kunci penting untuk memastikan pasokan energi aman dan terdistribusi dengan baik di seluruh daerah. Target utamanya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang akan melaksanakan mudik dan merayakan Idulfitri,” jelas Simon.

    Simon juga memberikan perhatian khusus terkait beberapa langkah strategis lainnya yaitu pengawasan operasional di lapangan dan pemasangan CCTV di titik strategis untuk memantau keadaan darurat. Di waktu yang sama Pertamina juga memonitor kesiapan infrastruktur distribusi energi terutama untuk menghadapi cuaca ekstrem.

    “Persiapan menghadapi keadaan darurat dan cuaca ekstrem juga harus dilakukan demi memastikan tidak ada gangguan proses produksi dan distribusi energi. Personil juga tetap siaga di seluruh lokasi operasi strategis. Demi memastikan keamanan energi nasional Pertamina akan terus siaga” tegas Simon.

    Selama periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman. Pertamina juga menyiagakan SPBU 24 jam di 1.832 titik, Agen LPG Siaga di 5.801 agen, Mobil Tangki standby sebanyak 211 unit, Layanan BBM dan Kios Pertamina Siaga di 57 titik, Motoris sebanyak 200 unit dan Serambi MyPertamina di 26 titik.

    Lokasi Serambi MyPertamina berada di rest area tol, bandara, pelabuhan, stasiun kereta dan lokasi wisata. Masyarakat dapat menikmati layanan spesial untuk seluruh anggota keluarga. Selain itu Pertamina juga memiliki berbagai promo yang dapat memanjakan pelanggan.

    Dari Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional juga memastikan bahwa stok minyak mentah dalam kondisi aman, kapasitas pengolahan kilang juga sesuai target dengan readiness 1,101 MB/day dan optimal operasi kilang sekitar 930 Ribu Barrel per Stream Day (MBSD).

    Dukungan dari sisi perkapalan juga dipersiapkan oleh Subholding Integrated Marine & Logistik yaitu PT Pertamina International Shipping yang menyiapkan 342 kapal tanker (299 rute domestik dan 43 rute internasional) serta ditambah 10 kapal buffer yang selama Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 akan menjadi back up vessel diluar tonase reguler. Selain itu sebanyak 388 Kapal Support dan 18 Jetty Operasi juga ditelah dipersiapkan dengan optimal demi mendukungan kelancaran distribusi jalur laut.

    Dari layanan gas, Subholding Gas yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk berkomitmen menjaga keamanan dan kehandalan penyaluran gas bumi untuk 3.279 Pelanggan Komersial dan Industri, 2.537 Pelanggan Kecil dan lebih dari 814 ribu Pelanggan Gas Rumah Tangga. Melalui optimalisasi teknologi, jaringan dan infrastruktur terintegrasi dipastikan operasional jaringan pipa sepanjang lebih dari 33.000 km, 16 SPBG dan MRU serta 13 LNG Terminal berjalan aman.

    Melalui Subholding New & Renewable Energy, PT Pertamina Power Indonesia telah siap menyediakan listrik melalui pembangkit berbasis energi bersih dengan total energi sebesar 2.495 Mega Watt. Seluruh pembangkit dalam kondisi normal dan siap berproduksi secara optimal.

    Dari sisi Hulu melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, memastikan produksi dan lifting migas domestik dalam kondisi optimal. Pada Maret 2025 produksi dan lifting minyak mencapai 400 Ribu Barrel Oil Per Hari. Pada Bulan Maret 2025 Produksi Gas mencapai 2,505 MMSCFD dan Lifting Gas mencapai 1,780 MMSCFD.

    Dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh masing-masing Subholding Pertamina diharapkan dapat mendukung kelancaran dan memberikan kenyamanan untuk seluruh masyarakat Indonesia jelang mudik dan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tak Banyak yang Tahu! Ini Sejarah Pertamina dari Nol Hingga Jadi Penguasa Energi Nasional

    Tak Banyak yang Tahu! Ini Sejarah Pertamina dari Nol Hingga Jadi Penguasa Energi Nasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Pertamina merupakan perusahaan minyak dan gas bumi milik negara yang memiliki peran strategis dalam sektor energi Indonesia dengan sejarah pembentukan panjang sejak masa penjajahan Belanda. Lantas, bagaimana perjalanannya?

    Sebagai badan usaha milik negara (BUMN), Pertamina mengelola berbagai produk, termasuk bahan bakar minyak (BBM) Public Service Obligation (PSO) dan non-PSO, bahan bakar khusus (BBK), gas, non-BBM, serta petrokimia.

    Lantas, bagaimana sejarah perjalanan Pertamina dalam mengelola minyak dan gas bumi di Indonesia? Dilansir dari laman resmi Pertamina, berikut lengkapnya!

    Awal Mula Eksplorasi Minyak di Indonesia

    Eksplorasi minyak bumi di Indonesia dimulai pada tahun 1871 ketika Belanda melakukan pengeboran pertama di daerah Cirebon. Langkah ini kemudian diikuti dengan pendirian Royal Dutch Company di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara, pada tahun 1885. Perusahaan-perusahaan minyak asing mendominasi industri perminyakan di Indonesia hingga kemerdekaan pada tahun 1945.

    Pascakemerdekaan, pemerintah Indonesia mengambil alih aset minyak dan gas bumi yang sebelumnya dikuasai Belanda dan Jepang. Langkah ini menjadi awal dari kemandirian energi nasional dan cikal bakal berdirinya Pertamina.

    Pembentukan Permina dan Pertamin

    Pada 10 Desember 1957, pemerintah mendirikan Perusahaan Minyak Nasional (Permina) berdasarkan SK Menteri Perindustrian Nomor 3177/M tanggal 15 Oktober 1957. Permina bertugas mengelola eksplorasi dan produksi minyak di dalam negeri sebagai upaya menggantikan dominasi perusahaan asing.

    Pada tahun 1959, pemerintah Republik Indonesia membeli saham NV Nederlands Indische Aardolie Maatschappij (NV NIAM) yang sebelumnya dimiliki Belanda dan Amerika Serikat. Saham ini kemudian dialihkan ke Permina dan perusahaan negara lain yang bergerak di sektor minyak dan gas, yaitu Pertamin.

    Penggabungan Permina dan Pertamin menjadi Pertamina

    Pada tahun 1968, pemerintah memutuskan untuk menggabungkan Permina dan Pertamin menjadi satu entitas, yaitu Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina). Penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat sektor migas nasional serta meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

    Pada tahun 1971, Pertamina ditetapkan sebagai tonggak industri migas nasional berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara. Perusahaan ini bertanggung jawab dalam eksplorasi, produksi, serta distribusi minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Perubahan Peran Pertamina dan Transformasi Menjadi Perseroan

    Seiring berjalannya waktu, pemerintah mengubah peran Pertamina agar lebih berorientasi pada bisnis dan efisiensi. Pada tahun 2001, melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Pertamina tidak lagi memiliki kewajiban langsung dalam pelaksanaan PSO, melainkan beroperasi sebagai perusahaan yang mengikuti prinsip bisnis.

    Pada tahun 2003, Pertamina resmi bertransformasi menjadi perusahaan perseroan (persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi Negara (Pertamina) Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi dalam menghadapi tantangan industri migas global.

    Restrukturisasi Pertamina-Holding dan Subholding

    Pada 12 Juni 2020, Pertamina mengalami transformasi besar dengan diterapkannya sistem Holding-Subholding di bawah Kementerian BUMN RI. Struktur baru ini membagi Pertamina menjadi enam subholding utama:

    Upstream Subholding: PT Pertamina Hulu Energi.Gas Subholding: PT Perusahaan Gas Negara.Refinery & Petrochemical Subholding: PT Kilang Pertamina Internasional.Power & NRE Subholding: PT Pertamina Power Indonesia.Commercial & Trading Subholding: PT Patra Niaga.Integrated Marine Logistics Subholding: PT Pertamina International Shipping.

    Dengan restrukturisasi ini, Pertamina semakin fokus dalam mengembangkan sektor energi dan mewujudkan kedaulatan energi nasional.

    Sejarah Pertamina mencerminkan perjalanan panjang dalam upaya mewujudkan kemandirian energi nasional. Dari eksplorasi minyak pertama oleh Belanda hingga menjadi perusahaan energi berskala global, Pertamina terus berkembang dan berinovasi.

  • Pertamina NRE Kuasai 79% Pangsa Pasar Karbon Indonesia

    Pertamina NRE Kuasai 79% Pangsa Pasar Karbon Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina New Renewable Energy (PNRE) disebut menguasai 79% pangsa pasar dalam transaksi perdagangan di bursa karbon. PNRE juga merupakan pemasok karbon pertama di IDXCarbon sejak pertama kali diluncurkan pada 26 September 2023. 

    Total transaksi karbon yang telah dilakukan PNRE hingga saat ini sebanyak 101 transaksi dari total keseluruhan transaksi d IDXCarbon sebanyak 155 pembelian. Volume penjualan PNRE mencapai 864.000 ton CO2e dari total 1,1 juta ton CO2e karbon kredit. 

    Corporate Secretary PT Pertamina Power Indonesia Dicky Septriadi mengatakan karbon kredit tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 & 6. 

    “Ini kita sudah sold volume-nya yang Lahendong unit 5 dan 6, kita available-nya tinggal sedikit ya, sisanya sekitar 380.000 ton CO2e,” kata Dicky dalam Bisnis Indonesia Forum, Rabu (12/2/2025). 

    Pertamina NRE tengah melanjutkan rencana untuk memproduksi karbon kredit dalam jangka waktu pendek dan menengah melalui aset berbasis teknologi. Rencana tersebut bersumber dari potensi dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei yang memiliki kapasitas 2,4 MW dengan produksi karbon 50.000 ton CO2e per tahun.

    Dalam proyek ini, Pertamina NRE menjalin kemitraan strategis dengan PTPN III untuk komersialisasi kredit karbon dari PLTBg Sei Mangkei. PLTBg merupakan salah satu pembangkit listrik dengan energi terbarukan yang dapat dihitung kredit karbonnya dari dua sisi, yaitu dari pembangkitan energi bersihnya serta dari tangkapan gas metana yang tak terlepas ke atmosfer.

    Selanjutnya, gas metana tersebut lalu diproses untuk menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 2,4MW. Dari proyek ini, estimase karbon kredit yang dihasilkan dari sektor limbah sebanyak 120.000 ton CO2e dan 31.000 ton CO2e. 

    “PLTBg Sei Mangkei ini menariknya karena apa? Karena ini tuh kita memanfaatkan limbah cairan sawit [POME]. Jadi limbah cair sawit itu kalau dibuka ke udara itu tingkat bahayanya 40 kali daripada limbah yang reguler,” tuturnya. 

    Lebih lanjut, untuk menggairahkan perdagangan karbon Indonesia pihaknya menilai perlu kebijakan khusus dari pemerintah. Hal ini tak lain untuk mendukung transisi energi dan target Net Zero Emission 2060.

    “Selama masih voluntary itu masih sulit, selama kita gak ada affirmative access dari regulator kita gak akan bisa jalan,” tuturnya. 

  • Pertamina Dilaporkan Akuisisi Saham Citicore Renewables

    Pertamina Dilaporkan Akuisisi Saham Citicore Renewables

    Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina Power Indonesia (PPI), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), dikabarkan berencana mengakuisisi 20 persen saham Citicore Renewables Energy Corporation (CREC), perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Filipina. Nilai kesepakatan ini diperkirakan mencapai US$114,8 juta.

    PPI disebut akan membeli 2,23 miliar saham Citicore dengan harga 3 peso atau sekitar Rp830,82 per saham. Citicore dikenal sebagai salah satu pelaku utama dalam sektor energi surya di Filipina.

    Langkah ini diharapkan dapat membawa manfaat strategis bagi kedua belah pihak. Berdasarkan laporan Reuters, Citicore optimis kerja sama dengan PPI mampu mendukung ekspansi proyek energi hijau di Indonesia dan memperluas jangkauan operasionalnya ke kawasan Asia Tenggara.

    Citicore sendiri memiliki ambisi besar untuk menambah kapasitas energi hijau sebesar 1 gigawatt (GW) setiap tahun. Selain fokus pada ekspansi regional, dana yang diperoleh dari akuisisi ini rencananya akan dimanfaatkan untuk memperkuat proyek-proyek energi terbarukan dalam kancah global. Inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menghadapi meningkatnya kebutuhan global terhadap solusi energi ramah lingkungan.

    Kerja sama antara PPI dan Citicore diproyeksikan menciptakan sinergi strategis yang dapat memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar energi terbarukan. Langkah ini sejalan dengan tren global dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sekaligus mempercepat transisi ke penggunaan energi hijau.

    PPI menyatakan keseriusan dalam mengembangkan energi bersih, baik di Indonesia maupun di kawasan internasional. Dengan kemitraan ini, Indonesia berpotensi mempercepat pencapaian target bauran energi yang lebih ramah lingkungan. Proyek-proyek energi terbarukan seperti ini diharapkan menjadi salah satu pilar penting dalam mengurangi emisi karbon di Asia Tenggara.

    Komitmen Pertamina juga tercermin dari upayanya mendorong pengembangan teknologi energi hijau melalui berbagai kerja sama internasional. Kolaborasi dengan Citicore diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas teknologi di sektor ini, sekaligus memperkuat upaya global dalam mempromosikan energi berkelanjutan.
     

    Profil Citicore Renewables Energy Corporation

    Citicore Renewable Energy Corporation (CREC) merupakan anak perusahaan sepenuhnya milik Citicore Power, Inc. (CPI). Sebagai pengembang energi terbarukan terkemuka di Filipina, CREC fokus pada energi bersih dengan mengoperasikan platform tenaga surya, hidro, dan angin.

    Saat ini, CREC mengelola sepuluh fasilitas pembangkit listrik tenaga surya yang tersebar strategis di berbagai lokasi di Filipina, dengan kapasitas gabungan sebesar 285 MWdc.Secara keseluruhan, CREC memiliki portofolio proyek lebih dari 5 Gigawatt yang sedang dikembangkan pada berbagai tahap.

    Sebagai pelopor dalam pemanfaatan energi terbarukan, CREC memperkenalkan konsep AgroSolar-Sosial di Filipina. Melalui teknologi Agrivoltaic inovatif, perusahaan memadukan pembangkit listrik tenaga surya dengan pertanian untuk memberikan manfaat ganda: menghasilkan energi bersih sekaligus membuka peluang mata pencaharian tambahan bagi masyarakat lokal.

    Inisiatif AgroSolar ini memberdayakan petani kecil, memastikan mereka tetap terlibat dalam pembangunan ekonomi tanpa harus tergeser oleh proyek energi terbarukan.

    CREC juga merupakan sponsor Citicore Energy REIT Corp. (CREIT), REIT energi terbarukan pertama di Filipina yang terdaftar di Bursa Efek Filipina (PSE). CREIT memiliki lebih dari 7,1 juta meter persegi ruang yang dapat disewakan, dengan tingkat hunian 100 persen sejak IPO pada 2022.