BUMN: PT Pertamina Hulu Energi

  • Keputusan Investasi Akhir Inpex di Proyek Gas Raksasa RI Harus di 2026

    Keputusan Investasi Akhir Inpex di Proyek Gas Raksasa RI Harus di 2026

    Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong percepatan keputusan investasi akhir atau Final Investment Decision (FID) proyek Lapangan Gas Abadi, Blok Masela, Maluku bisa dilakukan pada tahun 2026 mendatang.

    “(FID Blok Masela) harus tahun depan (2026), ini kan kita percepat,” ungkap Kepala SKK Migas Djoko Siswanto di sela acara Launching OLNG FEED Masela di Jakarta, Rabu (09/04/2025).

    Perlu diketahui, perusahaan minyak dan gas bumi asal Jepang, Inpex Corporation, akhirnya resmi meluncurkan Front-End Engineering Design (FEED) atau desain teknis atau rekayasa Onshore LNG (OLNG) untuk proyek Lapangan Gas Abadi, Blok Masela, Maluku, pada hari ini, Rabu (09/04/2025) di Jakarta.

    “Pokoknya (FID) tahun depan lah, tergantung itu kan berapa berapa persen, kalau sudah 100% ini kan berapa bulan, ini 6 bulan saja ini sudah 40% ya, ya pertengahan tahun depan lah ya,” tambahnya.

    Dia juga mengungkapkan Head of Agreement (HoA) penjualan gas dengan pihak pembeli gas domestik ditargetkan bisa dilakukan saat perhelatan IPA (Indonesian Petroleum Association) Convention and Exhibition pada Mei 2025 ini.

    “Mudah-mudahan untuk HoA untuk yang dengan domestik itu bisa kita tandatangani nanti di acara IPA bulan depan, ada dengan PLN, Pupuk, sama PGN,” tandasnya.

    Blok Masela

    Inpex merupakan pemegang hak partisipasi (Participating Interest/ PI) terbesar di Blok Masela yakni mencapai 65%.

    Sebelumnya, Inpex ditemani oleh Shell Upstream Overseas Services dengan kepemilikan 35%. Namun sayangnya, Shell memutuskan hengkang dari Proyek Gas Abadi tersebut.

    Tapi kemudian 35% saham Shell ini diambil oleh PT Pertamina Hulu Energi melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) sebesar 20% dan Petronas 15%.

    Perjanjian jual beli hak partisipasi dari Shell ke Pertamina dan Petronas ini ditandatangani pada tanggal 25 Juli 2023 dan persetujuan Menteri ESDM atas pengalihan PI diperoleh pada tanggal 4 Oktober 2023.

    Lapangan Abadi di Blok Masela adalah lapangan gas laut dalam dengan cadangan gas terbesar di Indonesia yang terletak sekitar 160 kilometer lepas pantai Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman laut 400-800 meter. Adapun potensi gas dari Lapangan Abadi ini diperkirakan 6,97 triliun kaki kubik (TCF) gas.

    Kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/ PSC) Masela yang ditandatangani pada 1998 lalu dan telah diperpanjang hingga 2055 ini berpotensi menghasilkan 9,5 MMTPA (juta metrik ton per tahun) LNG dan 150 MMSCFD (juta kaki kubik standar per hari) gas pipa. Selain itu Lapangan Abadi diperkirakan dapat menghasilkan produksi kondensat sebesar 35.000 barel per hari.

    Konsep pengembangan lapangan green field (lapangan migas baru) yang memiliki kompleksitas tinggi dan risiko besar mencakup pengeboran deepwater, fasilitas subsea, FPSO (Floating Production Storage and Offloading), dan onshore LNG plant akan menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi PHE serta mitra-mitranya untuk merealisasikannya. Selain itu pengembangan lapangan ini juga berpotensi menyerap hingga 10.000 tenaga kerja.

    Blok Masela juga direncanakan akan menghasilkan clean LNG melalui penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung sustainability pada era transisi energi.

    Adapun perkiraan awal investasi dari Proyek Kilang LNG Masela di darat ini mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 340 triliun (asumsi kurs Rp 17.000 per US$).

    (wia)

  • Pertamina Aktifkan Satgas RAFI 2025, Pastikan Pasokan Energi Aman untuk Mudik Lebaran! – Page 3

    Pertamina Aktifkan Satgas RAFI 2025, Pastikan Pasokan Energi Aman untuk Mudik Lebaran! – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Demi menjamin pasokan energi jelang periode mudik lebaran tahun ini, Pertamina telah mengaktifkan Satuan Tugas Ramadan & Idulfitri (Satgas RAFI) 2025 yang dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi BBM, LPG, dan energi lainnya tetap lancar di tengah lonjakan permintaan selama arus mudik dan balik Lebaran.

    Peresmian Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Persero Simon Aloysius Mantiri bersama dengan Direksi Logistik & Infrastruktur Pertamina dan Direksi Subholding.

    Berdasarkan hasil survey Kementerian Perhubungan diprediksi pergerakan masyarakat mencapai 146,48 juta orang, dengan sekitar 68,1 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi. Demi mempersiapkan ketahanan dan pasokan energi untuk periode tersebut Pertamina Grup berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik.

    Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyampaikan bahwa Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 ini Pertamina Grup akan memberikan yang optimal mengingat kegiatan ini bagian dari rutinitas tahunan yang dijalankan oleh Pertamina.

    “Koordinasi dan sinergi Pertamina Grup menjadi kunci penting untuk memastikan pasokan energi aman dan terdistribusi dengan baik di seluruh daerah. Target utamanya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang akan melaksanakan mudik dan merayakan Idulfitri,” jelas Simon.

    Perbesar

    Pertamina secara resmi memulai pelaksanaan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 yang dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Simon juga memberikan perhatian khusus terkait beberapa langkah strategis lainnya yaitu pengawasan operasional di lapangan dan pemasangan CCTV di titik strategis untuk memantau keadaan darurat. Di waktu yang sama Pertamina juga memonitor kesiapan infrastruktur distribusi energi terutama untuk menghadapi cuaca ekstrem.

    “Persiapan menghadapi keadaan darurat dan cuaca ekstrem juga harus dilakukan demi memastikan tidak ada gangguan proses produksi dan distribusi energi. Personil juga tetap siaga di seluruh lokasi operasi strategis. Demi memastikan keamanan energi nasional Pertamina akan terus siaga,” tegas Simon.

    Kesiapan SPBU, Agen LPG, Mobil Tangki BBM hingga MyPertamina

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Selama periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman. Pertamina juga menyiagakan SPBU 24 jam di 1.832 titik, Agen LPG Siaga di 5.801 agen, Mobil Tangki standby sebanyak 211 unit, Layanan BBM dan Kios Pertamina Siaga di 57 titik, Motoris sebanyak 200 unit dan Serambi MyPertamina di 26 titik.

    Lokasi Serambi MyPertamina berada di rest area tol, bandara, pelabuhan, stasiun kereta dan lokasi wisata. Masyarakat dapat menikmati layanan spesial untuk seluruh anggota keluarga. Selain itu Pertamina juga memiliki berbagai promo yang dapat memanjakan pelanggan.

    Dari Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional juga memastikan bahwa stok minyak mentah dalam kondisi aman, kapasitas pengolahan kilang juga sesuai target dengan readiness 1,101 MB/day dan optimal operasi kilang sekitar 930 Ribu Barrel per Stream Day (MBSD).

    Dukungan dari sisi perkapalan juga dipersiapkan oleh Subholding Integrated Marine & Logistik yaitu PT Pertamina International Shipping yang menyiapkan 342 kapal tanker (299 rute domestik dan 43 rute internasional) serta ditambah 10 kapal buffer yang selama Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 akan menjadi back up vessel diluar tonase reguler. Selain itu sebanyak 388 Kapal Support dan 18 Jetty Operasi juga telah dipersiapkan dengan optimal demi mendukung kelancaran distribusi jalur laut.

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Dari layanan gas, Subholding Gas yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk berkomitmen menjaga keamanan dan kehandalan penyaluran gas bumi untuk 3.279 Pelanggan Komersial dan Industri, 2.537 Pelanggan Kecil dan lebih dari 814 ribu Pelanggan Gas Rumah Tangga. Melalui optimalisasi teknologi, jaringan dan infrastruktur terintegrasi dipastikan operasional jaringan pipa sepanjang lebih dari 33.000 km, 16 SPBG dan MRU serta 13 LNG Terminal berjalan aman.

    Melalui Subholding New & Renewable Energy, PT Pertamina Power Indonesia telah siap menyediakan listrik melalui pembangkit berbasis energi bersih dengan total energi sebesar 2.495 Mega Watt. Seluruh pembangkit dalam kondisi normal dan siap berproduksi secara optimal.

    Dari sisi Hulu melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, memastikan produksi dan lifting migas domestik dalam kondisi optimal. Pada Maret 2025 produksi dan lifting minyak mencapai 400 Ribu Barrel Oil Per Hari. Pada Bulan Maret 2025 Produksi Gas mencapai 2,505 MMSCFD dan Lifting Gas mencapai 1,780 MMSCFD.

    Perbesar

    Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025…. Selengkapnya

    Pertamina berharap dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh masing-masing Sub Holding dapat mendukung kelancaran dan memberikan kenyamanan untuk seluruh masyarakat Indonesia jelang mudik dan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

    (*)

  • Jaga Ketahanan Energi Jelang Mudik, Pertamina Aktifkan Satuan Tugas Ramadan & Idulfitri 2025

    Jaga Ketahanan Energi Jelang Mudik, Pertamina Aktifkan Satuan Tugas Ramadan & Idulfitri 2025


    PIKIRAN RAKYAT –
    Demi menjamin pasokan energi jelang periode mudik, Pertamina secara resmi memulai pelaksanaan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 yang dimulai sejak hari ini 17 Maret 2025 hingga 13 April 2025. Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina bersama dengan Direksi Logistik & Infrastruktur Pertamina dan Direksi Subholding.

    Berdasarkan hasil survey Kementerian Perhubungan diprediksi pergerakan masyarakat mencapai 146,48 juta orang, dengan sekitar 68,1 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi. Demi mempersiapkan ketahanan dan pasokan energi untuk periode tersebut Pertamina Grup berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik.

    Simon Aloysius Mantiri Direktur Utama Pertamina menyampaikan bahwa pada Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 ini Pertamina Grup akan memberikan yang optimal mengingat kegiatan ini bagian dari rutinitas tahunan yang dijalankan oleh Pertamina.

    “Koordinasi dan sinergi Pertamina Grup menjadi kunci penting untuk memastikan pasokan energi aman dan terdistribusi dengan baik di seluruh daerah. Target utamanya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang akan melaksanakan mudik dan merayakan Idulfitri,” jelas Simon.

    Simon juga memberikan perhatian khusus terkait beberapa langkah strategis lainnya yaitu pengawasan operasional di lapangan dan pemasangan CCTV di titik strategis untuk memantau keadaan darurat. Di waktu yang sama Pertamina juga memonitor kesiapan infrastruktur distribusi energi terutama untuk menghadapi cuaca ekstrem.

    “Persiapan menghadapi keadaan darurat dan cuaca ekstrem juga harus dilakukan demi memastikan tidak ada gangguan proses produksi dan distribusi energi. Personil juga tetap siaga di seluruh lokasi operasi strategis. Demi memastikan keamanan energi nasional Pertamina akan terus siaga” tegas Simon.

    Selama periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman. Pertamina juga menyiagakan SPBU 24 jam di 1.832 titik, Agen LPG Siaga di 5.801 agen, Mobil Tangki standby sebanyak 211 unit, Layanan BBM dan Kios Pertamina Siaga di 57 titik, Motoris sebanyak 200 unit dan Serambi MyPertamina di 26 titik.

    Lokasi Serambi MyPertamina berada di rest area tol, bandara, pelabuhan, stasiun kereta dan lokasi wisata. Masyarakat dapat menikmati layanan spesial untuk seluruh anggota keluarga. Selain itu Pertamina juga memiliki berbagai promo yang dapat memanjakan pelanggan.

    Dari Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional juga memastikan bahwa stok minyak mentah dalam kondisi aman, kapasitas pengolahan kilang juga sesuai target dengan readiness 1,101 MB/day dan optimal operasi kilang sekitar 930 Ribu Barrel per Stream Day (MBSD).

    Dukungan dari sisi perkapalan juga dipersiapkan oleh Subholding Integrated Marine & Logistik yaitu PT Pertamina International Shipping yang menyiapkan 342 kapal tanker (299 rute domestik dan 43 rute internasional) serta ditambah 10 kapal buffer yang selama Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 akan menjadi back up vessel diluar tonase reguler. Selain itu sebanyak 388 Kapal Support dan 18 Jetty Operasi juga ditelah dipersiapkan dengan optimal demi mendukungan kelancaran distribusi jalur laut.

    Dari layanan gas, Subholding Gas yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk berkomitmen menjaga keamanan dan kehandalan penyaluran gas bumi untuk 3.279 Pelanggan Komersial dan Industri, 2.537 Pelanggan Kecil dan lebih dari 814 ribu Pelanggan Gas Rumah Tangga. Melalui optimalisasi teknologi, jaringan dan infrastruktur terintegrasi dipastikan operasional jaringan pipa sepanjang lebih dari 33.000 km, 16 SPBG dan MRU serta 13 LNG Terminal berjalan aman.

    Melalui Subholding New & Renewable Energy, PT Pertamina Power Indonesia telah siap menyediakan listrik melalui pembangkit berbasis energi bersih dengan total energi sebesar 2.495 Mega Watt. Seluruh pembangkit dalam kondisi normal dan siap berproduksi secara optimal.

    Dari sisi Hulu melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, memastikan produksi dan lifting migas domestik dalam kondisi optimal. Pada Maret 2025 produksi dan lifting minyak mencapai 400 Ribu Barrel Oil Per Hari. Pada Bulan Maret 2025 Produksi Gas mencapai 2,505 MMSCFD dan Lifting Gas mencapai 1,780 MMSCFD.

    Dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh masing-masing Subholding Pertamina diharapkan dapat mendukung kelancaran dan memberikan kenyamanan untuk seluruh masyarakat Indonesia jelang mudik dan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Anggota DPR Dituduh Terima Sogokan, Wasekjen Demokrat: Kalau Uang Gelap Tak Mungkin Terang-terangan – Halaman all

    Anggota DPR Dituduh Terima Sogokan, Wasekjen Demokrat: Kalau Uang Gelap Tak Mungkin Terang-terangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral Anggota DPR terima uang selama rapat yang dimasukkan dalam amplop kuning.

    Uang tersebut dinarasikan sebagai uang sogokan dari Pertamina, padahal uang perjalanan dinas.

    Diketahui, baru-baru ini Anggota DPR mengadakan rapat kerja dan mengundang PT Pertamina Persero dalam menindaklanjuti kasus korupsi yang menyeret perusahaan minyak terbesar di Indonesia tersebut.

    Namun, dalam sesi rapat, terekam anggota DPR menerima amplop kuning yang dibagikan oleh akun X @zulkiflilubis69 pada Rabu (12/3/2025).

    Tampak seorang anggota DPR didatangi seseorang membawa map dan menyodorkan dokumen untuk ditandatangani.

    Setelah menandatangani dokumen, ia mengambil amplop kuning dan menariknya ke laci meja.

    Diketahui, anggota DPR RI yang menerima amplop itu merupakan Anggota Komisi VI, Herman Khaeron.

    Potongan video itu beredar di berbagai platform media sosial seperti X, Instagram, dan Facebook.

    Video itu dinarasikan sebagai praktik korupsi.

    “Korupsi sudah menjadi budaya di negeri Konoha. Perhatikan amplop kuning langsung disimpan di bawah meja,” tulis akun X yang membagikan video itu.

    Herman Khaeron menerangkan, amplop berisi uang tersebut adalah uang perjalanan dinas

    “Ini fitnah. Itu adalah tanda tangan SPJ (surat pertanggungjawaban) perjalanan dinas saya sebelumnya yang belum diambil, jadi benar-benar ini fitnah,” ujar Herman saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/2025).

    Tuduhan tersebut juga membuat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, buka suara.

    Menurut Jansen, narasi dengan video yang melibatkan seniornya, Herman Khaeron bisa dikategorikan pembunuhan karakter.

    Jansen menjelaskan empat fakta terkait video pendek yang viral di media sosial tersebut.

    Menurutnya, jika uang tersebut adalah uang gelap atau dari kejatahan, tidak mungkin akan dilakukan secara terang-terangan.

    “Video ini saya lihat sudah viral dan digoreng dimana-mana. Sampai jatuhnya jadi fitnah dan mengarah ke pembunuhan karakter seseorang.

    Teman2 semua, perlu saya jelaskan, uang yg diterima senior saya di Partai kang Herman Khaeron ini adalah:

    1) Ini bukan uang sogokan teman2 semua. Apalagi uang sogokan dari Pertamina yg sedang dengar pendapat dgn Komisi VI DPR-RI.

    2) Ini adalah uang SPJ perjalanan dinas yg diterima kang Hero dari Sekretariat Komisi VI DPR RI. Hak beliau yg tertunda beliau terima. Dan uang ini benar dan sah menurut aturan undang-undang. Uang yg memang menjadi Hak anggota Dewan.

    3) Karena ini uang resmi, itu maka ada proses tandatangan. Dilakukan terbuka. Kalau ini uang gelap dan/atau ada kejahatan dibalik uang itu tidak mungkin terang-terangan begitu.

    4) Saya kenal baik senior saya kang Hero ini sudah hampir 15 tahun. Beliau anggota DPR yg berintegritas. Dan sudah masuk periode ke 4 nya jadi DPR RI dari Dapil Cirebon, Indramayu dan sekitarnya. Tidak mungkin beliau menggadaikan integritasnya demi hal-hal yg tidak benar.

    Hormat saya
    Jansen Sitindaon,” tulis akun X @jansen_sitindaon pada Rabu (12/3/2025).

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade, mengatakan video Herman Khaeron menerima amplop itu beredar di media sosial dengan narasi sesat.

    Hal tersebut disampaikan Andre di sela-sela rapat Komisi VI DPR dengan Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025). 

    “Kami ingin mengklarifikasi bahwa kemarin itu viral di media sosial seakan-akan ada narasi sesat ya, bahwa dalam rapat Komisi VI dengan Pertamina kemarin, ada pembagian amplop ya. Waktu Pak Darmadi bicara ya.”

    “Waktu Pak Darmadi bicara di pojok kiri, ada bapak batik warna kuning terima amplop warna cokelat ya. Kan kemarin itu viral,” ungkap Andre, dikonfirmasi Tribunnews, Rabu. 

    Andre menyebut seakan-akan narasi yang dibangun bahwa anggota Komisi VI menerima amplop dari Pertamina.

    Andre menerangkan, amplop yang diterima Herman Khaeron itu adalah amplop uang SPPD atau perjalanan dinas.

    Uang itu, menurut dia, diterima Herman setelah melakukan perjalanan dinas.

    “Kebetulan amplopnya belum diambil, minggu lalu perjalanan dinasnya, baru kemarin ditandatangani dan diambil,” ujar Andre. 

    Andre pun memberi kesempatan kepada Herman untuk memberikan klarifikasi langsung terkait amplop itu supaya tidak ada fitnah 

    “Saya menegaskan ini supaya perang kita terhadap mafia migas jangan terganggu dengan fight back mafia terhadap kita,” kata Andre.

    (Tribunnews.com/Siti N/ Igman Ibrahim)

  • Pertamina Hulu Energi Bidik Produksi Minyak Naik 4% Tahun Ini

    Pertamina Hulu Energi Bidik Produksi Minyak Naik 4% Tahun Ini

    Jakarta

    Subholding upstream PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan peningkatan produksi minyak 2025 sebesar 4%. Pada 2024, produksi minyak PHE 400.000 MBOPD dan ditargetkan naik menjadi 416.000 MBOPD 2025.

    “Target 2025 bahwa untuk minyak 2025 itu di 416.000, jadi ada peningkatan target dari realisasi tahun 2024,” kata Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

    Selain itu, Chalid juga menargetkan peningkatan produksi gas 3% pada 2025. Produksi gas pada 2024 sebesar 2.454 MMSCFD dan ditargetkan naik menjadi 2.536 MMSCFD pada 2025.

    Di sisi lain, Chalid juga menargetkan peningkatan pendapatan menjadi US$ 12,71 miliar berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025. Pada tahun sebelumnya, PHE membukukan pendapatan US$ 12,79 miliar.

    “Revenue gambarannya, kita mendapatkan US$ 12,79 billion di 2024, 2025 kami punya target US$ 12,71 billion,” ungkapnya.

    Sementara rata-rata harga minyak berdasarkan RKAP 2025 ditetapkan sebesar US$ 84,16/barel. Pada realisasinya, rata-rata harga minyak 2024 sebesar US$ 80,48/barel.

    Sementara EBITDA perusahaan berada di angka US$ 6,83 miliar pada 2024. Sementara pada 2025, PHE menargetkan EBITDA US$ 7,35 miliar.

    “EBITDA itu 2024 kita mendapatkan US$ 6,83 billion kemudian di 2025 RAKP US$ 7,35 billion,” jelasnya.

    Chalid menambahkan, saat ini Return on Equity (ROE) perusahaan berada pada kondisi yang baik, yakni sebesar 20,84%. Sementara Return on Investment (ROI) sebesar 28,61%. Ia juga mengatakan PHE mendapatkan rating yang baik oleh lembaga pemeringkat dunia.

    “Gambaran singkat kalau kita lihat dari rating yang kita dapat dari Moody’s ada Baa 2 stable kemudian Fitch Ratings itu bbb/stable,” tutupnya.

    (ara/ara)

  • RI Perlu Lakukan Ini buat Optimalkan Hilirisasi Mineral!

    RI Perlu Lakukan Ini buat Optimalkan Hilirisasi Mineral!

    Jakarta

    Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya menekankan pentingnya hilirisasi mineral bagi Indonesia. Menurut Bambang, Indonesia berhasil mendapat keuntungan, baik dari pertambahan nilai hingga pertambahan ekonomis lainnya.

    Pelaksanaan hilirisasi, kata dia, perlu mengoptimalkan penguasaan teknologi baterai. Bambang meminta hilirisasi terus dijalankan, khususnya pada teknologi baterai yang berkaitan dengan nikel.

    “Saya pikir hilirisasi pada mineral sangat strategis karena memang sudah sesungguhnya bisa memberikan pertambahan nilai dan pertambahan ekonomis lainnya,” katanya dalam detikcom Energi Forum: Kesiapan Indonesia Menuju Swasembada Energi yang dipersembahkan detikcom bersama Komisi XII DPR, dan didukung SKK Migas, PT Pertamina Hulu Energi, dan ANTAM.
    di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (12/3/2025).

    “Mudah-mudahan semangat hilirisasi ini tetap kita jalankan, tapi juga ada satu catatan penting. Salah satu yang mendasar di hilirisasi yang dilaksanakan ini misalnya penguasaan teknologi terhadap battery storage, saya pikir ini bentuk hilirisasi sebenarnya,” sambung Bambang.

    Hal tersebut sejalan dengan perkembangan electric vehicle atau kendaraan listrik yang diprediksi menjadi tren masa depan. Tentunya penggunaan baterai sangat berkaitan erat dengan kendaraan listrik.

    “Kalau hari ini kita bicara soal Migas, itu terkait dengan energi fosil. Terkait pengembangan energi ke depan, misalnya electric vehicle, maka energy storage atau battery adalah suatu yang harus kita kuasai,” imbuhnya.

    Ditambah lagi Indonesia memiliki bahan dasar melimpah untuk teknologi baterai, tepatnya adalah nikel. “Karena kita punya bahannya, punya nikel sebagai bahan dasarnya,” sebut Bambang.

    Bambang menilai hilirisasi yang dilakukan Indonesia sudah benar dan sesuai jalurnya. Hanya saja eksekusi yang dilakukan perlu dimatangkan demi menghadapi persoalan yang ada.

    “Apakah hilirisasi sudah betul? Sudah on the track, cuman persoalannya bagaimana kita mem-boost saja. Kalau mapping, semua sudah mapping. Bahkan semua yang menjadi problematika kita sudah deteksi semua. Cuman kan persoalan eksekusinya,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Dukung Inisiatif Penurunan Emisi, SKK Migas Genjot Teknologi CCS/CCUS

    Dukung Inisiatif Penurunan Emisi, SKK Migas Genjot Teknologi CCS/CCUS

    Jakarta

    Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan dukungannya dalam pengurangan emisi karbon. Salah satu strateginya yaitu teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture Storage (CCS).

    Menurut Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro, meski terlambat, langkah ini merupakan bagian dari komitmen SKK Migas untuk mendukung inisiatif rendah karbon (low carbon initiative) di sektor hulu migas.

    “Memang agak terlambat, karena perusahaan-perusahaan dan pemerintah di negara lain sudah lebih dulu membentuk tim carbon management, bahkan ada yang sudah membentuk tim khusus untuk CCS/CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage). Namun, kami di SKK Migas, membentuk tim ini untuk mendukung inisiatif rendah karbon yang kami jalankan,” jelas Luky, dalam katanya dalam detikcom Energi Forum: Kesiapan Indonesia Menuju Swasembada Energi yang dipersembahkan detikcom bersama Komisi XII DPR, dan didukung SKK Migas, PT Pertamina Hulu Energi, dan ANTAM di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

    Luky menambahkan SKK Migas telah mencanangkan enam inisiatif rendah karbon, yang salah satunya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), khususnya energi surya. Ia menceritakan pada tahun 2014, saat melakukan kunjungan ke salah satu fasilitas Pertamina di hulu migas, sudah ada penggunaan solar PV (panel surya) yang dilengkapi dengan baterai, meski pada saat itu biayanya masih cukup tinggi.

    “Ketika saya menuju fasilitas hulu migas di tahun 2014, kita itu sebetulnya di salah satu fasilitas Pertamina. Saat itu sudah memiliki solar PV dan termasuk baterainya,” kata Luky.

    “Jadi pada saat itu (solar PV) masih mahal. Tapi pada saat itu, kita sudah menggunakan solar PV di hulu migas. Dan juga platform-platform offshore saat ini banyak juga kita dorong untuk menggunakan solar PV karena lebih efisien,” sambungnya.

    Selain itu, Luky menekankan bahwa teknologi CCS memiliki peran yang sangat strategis dalam menyimpan CO2 di dalam reservoir gas yang sudah tidak aktif lagi. Menurutnya, hal ini menjadi bagian dari langkah SKK Migas untuk tidak hanya memproduksi energi fosil, tetapi juga mengurangi jejak karbon yang dihasilkan.

    “Ini sangat penting, apalagi ketika kami berkomunikasi dengan calon investor dan institusi finansial. Mereka akan semakin semangat untuk mendanai proyek-proyek hulu migas, karena selain produksi energi fosil, kami juga berkomitmen untuk menekan emisi karbon,” kata Luky.

    Luky juga menjelaskan proyek-proyek CCS/CCUS dan inisiatif rendah karbon lainnya tidak hanya berdampak positif bagi Indonesia, tetapi juga untuk dunia. Oleh karena itu, regulasi terkait teknologi CCS/CCUS akan terus diperkuat untuk memastikan keberlanjutan inisiatif ini.

    “Jadi ketika kami bicara dengan calon-calon investor, itu ketika kita menyampaikan dan menampilkan program-program CCS-CCUS regulasi terkait dengan CCS-CCUS, program-program low carbon inisiatif, itu mereka semangat,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • DPR Sebut Aturan Pemerintah Sering Tak Sejalan dengan Semangat Hilirisasi

    DPR Sebut Aturan Pemerintah Sering Tak Sejalan dengan Semangat Hilirisasi

    Jakarta

    Ketua Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Patijaya menyebut, pemerintah sering kali membuat kebijakan yang justru menurunkan daya kompetitif produk tambang. Hal ini lantaran rantai distribusi yang terlalu panjang.

    Ia bahkan mengatakan, ada beberapa aturan pemerintah yang justru tidak sejalan dengan semangat hilirisasi. Salah satunya, kata Bambang, terkait dengan kebijakan fiskal.

    “Pemerintah ketika berusaha mendorong terjadinya hilirisasi, tetapi justru ada beberapa aturan-aturan pemerintah yang justru kadang-kadang tidak sejalan dengan apa yang menjadi semangat hilirisasi itu sendiri,” kata Bambang dalam Energi Forum: Kesiapan Indonesia Menuju Swasembada Energi yang dipersembahkan detikcom bersama Komisi XII DPR, yang didukung SKK Migas, PT Pertamina Hulu Energi, dan ANTAM, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

    Ia mencontohkan komoditas timah yang diproduksi PT Timah Tbk yang tidak dapat dikirimkan langsung ke anak usaha untuk melakukan proses hilirisasi. Bambang mengatakan, timah harus lebih dulu masuk bursa komoditi, kemudian membayar royalti, dan dikenakan PPN sebesar 11%.

    “Fakta ini menunjukkan bahwa ini satu masalah, bahwa ternyata PT Timah sendiri sudah kehilangan daya saing terhadap perusahaan-perusahaan yang lain,” jelasnya.

    Padahal, kata Bambang, negara-negara kawasan Asia sudah tidak lagi menerapkan biaya royalti. Hal ini berdampak pada penurunan daya kompetitif sebesar 11% dengan perusahaan lain di kawasan Asia.

    “PT Timah yang punya anak perusahaan itu memproduksi timah solder atau timah chemical itu sudah kalah 11% dengan perusahaan-perusahaan yang lain yang ada di kawasan Asia apakah itu Vietnam, apakah itu Thailand, apakah itu Malaysia. Kirim saja ke sana, dirikan pabriknya di sana, lalu kemudian kirim lagi produk hasil olahnya ke Indonesia,” ungkapnya.

    Bambang menegaskan, pemerintah perlu memberikan ruang bagi produk hulu untuk melakukan hilirisasi. Menurutnya, barang yang dikenakan PPN harusnya diterapkan pada komoditas akhir, bukan produk yang dapat olah kembali oleh industri.

    “Jadi misalkan, kalau dia sudah jadi barang elektronik pungut saja PPN-nya. Kalau dia sudah menjadi barang misalkan jadi kursi, kursi seperti itu sudah ada barangnya, pungut PPN-nya tidak apa-apa. Tapi kalau di tengah, ini menyebabkan kompetitif kita menjadi hilang,” tutupnya.

    (fdl/fdl)

  • Genjot Produksi Minyak, PHE Rencanakan Tambah 900 Sumur di 2025

    Genjot Produksi Minyak, PHE Rencanakan Tambah 900 Sumur di 2025

    Jakarta

    Tantangan dalam menggenjot produksi migas terus dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Adapun dalam memenuhi kebutuhan energi serta memastikan ketahanan energi nasional yang mandiri dan berkelanjutan, diperlukan perencanaan strategi yang matang.

    Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi menjelaskan di tahun 2024, PHE berhasil menyelesaikan pengeboran sebanyak 820 sumur, dan di tahun 2025 akan menambah pengeboran sumur antara 850 sumur hingga 900 sumur minyak.

    “Untuk tahun lalu, kita menyelesaikan pengeboran sekitar 820 sumur, untuk sumur pengembangan. Tahun ini untuk Filling The Gap tadi, untuk meningkatkan produksi minyak, kita rencana akan menambah antara 850 sampai 900 sumur,” jelas Awang, dalam acara Energi Forum: Kesiapan Indonesia Menuju Swasembada Energi, di The Sultan Hotel, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

    “Itu yang sekarang kita evaluasi, kita berkolaborasi,” imbuhnya.

    Selain itu, Awang mengatakan PHE juga terus mengevaluasi dan mengidentifikasi potensi untuk mempercepat produksi minyak dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.

    “Mengevaluasi, mengidentifikasi potensi-potensi apa saja yang bisa kita percepat, yang quick win, yang bisa kita realisasikan di tahun 2025 ini,” katanya.

    Lebih lanjut, Awang menjelaskan bahwa PHE sudah mengeksplorasi sumur yang ditemukan tahun lalu, pihaknya sudah produksikan tahun ini.

    “Salah satunya ada di wilayah kami, di area Rokan dan juga di area Jawa Barat,” ujarnya.

    “Itu ada Akasia Prima, Insyaallah tahun ini,” tutupnya.

    (anl/ega)

  • Swasembada Energi, SKK Migas Targetkan Lifting 605 Ribu Barel Minyak/Hari

    Swasembada Energi, SKK Migas Targetkan Lifting 605 Ribu Barel Minyak/Hari

    Jakarta

    Pemerintah menargetkan lifting 1 juta barel minyak per hari pada 2030. Menanggapi hal tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut pihaknya mendahulukan target jangka pendek.

    Adapun target jangka pendek yang ingin dicapai yaitu 605 ribu barel per hari. Menurutnya, target jangka pendek ini sangat penting untuk dicapai demi terwujudnya swasembada energi seperti yang digaungkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Saat ini kami memang sedang fokus kepada mencapai target jangka pendek. Target jangka pendek tersebut menjadi sangat penting, karena kalau tidak bisa mencapai target jangka pendek, bagaimana kita mencapai target jangka panjang?,” ujar Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro, dalam acara Energi Forum: Kesiapan Indonesia Menuju Swasembada Energi yang dipersembahkan detikcom bersama Komisi XII DPR, dan didukung SKK Migas, PT Pertamina Hulu Energi, dan ANTAM, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

    “Banyak hal yang memang kita bisa diskusikan bersama-sama mengenai pencapaian target jangka panjang tersebut,” sambungnya.

    Selain menargetkan 605 ribu barrel lifting minyak, Luky mengatakan pihaknya melakukan eksplorasi masif untuk menarik investasi ke sektor hulu (attractiveness). Adapun strateginya dengan melakukan eksplorasi masif di sejumlah daerah.

    “Meski demikian, eksplorasi membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 5-10 tahun. Bahkan ada salah satu proyek kita yang di-discovery tahun 2000, sampai sekarang belum diproduksi,” kata Luky.

    Sebagaimana diketahui Indonesia meraih skor 5.35 dari pemeringkatan investor attractiveness S&P Global Rating. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2024 dengan skor 5.30.

    “Karena 37% energi kita itu masih bergantung dengan minyak gas dan bumi. Ini menjadi sangat penting tentunya untuk mencapai target dari Bapak Presiden,” pungkasnya.

    (anl/ega)