BUMN: PT Pertamina Hulu Energi

  • Pertamina Hulu Energi berencana bangun 2 Carbon Capture Storage hub

    Pertamina Hulu Energi berencana bangun 2 Carbon Capture Storage hub

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Investasi & Pengembangan Bisnis PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Dannif Utojo Danusaputro mengungkapkan rencana perusahaan untuk membangun dua Carbon Capture Storage (CCS).

    “PHE akan membangun 2 CCS Hub dan beberapa CCS satelit yang akan melayani emitters domestik dan internasional. Kami perlu berkolaborasi dengan strategic partners untuk membangun CCS Hub dan satelit,” kata Dannif dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Menurut Dannif, PHE Group memiliki potensi kapasitas penyimpanan emisi karbon di saline aquifer dan depleted oil/gas field sebesar 7,3 giga ton (GT) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

    Saat ini PHE sedang mengembangkan satu CCS Hub di wilayah Indonesia bagian barat yakni Asri Basin dengan potensi kapasitas penyimpanan sekitar 1,1 GT.

    Sementara untuk wilayah Indonesia timur, PHE berencana membangun CCS Hub di Central Sulawesi Basin dengan potensi kapasitas penyimpanan sekitar 1,9 GT.

    PHE juga akan membangun CCS/CCUS Satelite di tiga lokasi, yakni di South Sumatera Basin, CO2 EOR Sukowati, dan East Kalimantan.

    Selain CCS Hub dan CCS Satelite, PHE akan melakukan studi pengembangan CCS di empat lokasi berbeda, yaitu di Central Sumatera Basin, South Sumatera Basin (saline aquifer), East Java Basin, dan Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB).

    Lebih lanjut Dannif mengatakan dukungan dari pemerintah diperlukan untuk mendukung kelangsungan jangka panjang industri CCS di Indonesia dan Kawasan Asia Pasifik.

    “Industri penghasil emisi di dalam negeri maupun internasional merupakan pasar yang potensial untuk pengembangan ekosistem bisnis CCS di Indonesia dan Asia Pasifik,” ujar dia.

    Ada lima dukungan dari pemerintah yang dibutuhkan oleh industri CCS agar bisa berkembang.

    Pertama, dukungan pendanaan untuk modal proyek yang bisa dilakukan dengan mendirikan lembaga nasional khusus yang mendanai infrastruktur CCS seperti yang sudah diterapkan di Inggris dengan mendirikan CCS Infrastructure Fund (CIF).

    Kedua, dukungan pemerintah untuk mekanisme penetapan harga karbon dengan memperluas harga karbon di luar pembangkit listrik batu bara seperti yang sudah diterapkan oleh Emission Trading System (ETS) di Inggris.

    “Dukungan ini diperlukan untuk mendorong investasi CCS dengan jangkauan lebih luas,” kata Dannif.

    Dukungan ketiga, membentuk dana penelitian dan pengembangan (litbang) CCS yang terarah untuk mempercepat adopsi teknologi di bidang-bidang Utama. Dukungan dana litbang ini sudah dilakukan oleh Departemen Energi AS dengan mengalokasikan sekitar 3 miliar dolar AS untuk proyek percontohan CCS di negara tersebut.

    Keempat, dukungan penerapan standar teknis dan keselamatan CCS yang jelas dan terperinci untuk memastikan pelaksanaan proyek yang efektif.

    “Sebagai contoh yang dilakukan oleh pemerintah Inggris dengan menerapkan standar teknis CCS komprehensif di seluruh rantai,” ujar Dannif.

    Kelima, dukungan tata Kelola bisnis CCS lintas batas. Hal ini sudah dijalankan di Norwegia dengan membuat pedoman perdagangan karbon lintas batas.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Profil Rachmat Hidajat, Direktur Utama Pertamina EP Pengganti Wisnu Hindadari

    Profil Rachmat Hidajat, Direktur Utama Pertamina EP Pengganti Wisnu Hindadari

    Bisnis.com, JAKARTA — Rachmat Hidajat resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pertamina EP, menggantikan Wisnu Hindadari pada pucuk pimpinan anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tersebut.

    Penetapan itu dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama PHE Subholding Upstream Awang Lazuardi, di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

    “Pengangkatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memperkuat kepemimpinan strategis guna mendukung pencapaian target produksi di industri hulu migas nasional,” tulis Pertamina EP melalui keterangan resmi.

    Di sisi lain, pihak manajemen menyampaikan apresiasi kepada Muhamad Arifin atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan selama mengisi jabatan Plt. Direktur Utama PT Pertamina EP.

    Menurut perusahaan, Rachmat dipercaya untuk membawa PT Pertamina EP menghadapi tantangan industri migas. Terlebih dia memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman panjang di bidang energi.

    “Rachmat Hidajat dipercaya untuk membawa PT Pertamina EP menghadapi tantangan industri migas yang semakin dinamis serta mendukung visi Pertamina EP sebagai perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi kelas dunia,” tulis Perusahaan.

    Profil Rachmat Hidajat

    Adapun, Rachmat Hidajat merupakan lulusan Teknik Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia kemudian melanjutkan pendidikan dengan meraih Magister Manajemen Bisnis dari kampus yang sama.

    Rachmat diketahui telah malang melintang selama puluhan tahun di sektor energi, khususnya migas. Sejumlah jabatan strategis pun pernah dia emban.

    Rachmat pernah menjalani karier di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. sebagai direktur eksplorasi dan pengembangan selama 3 tahun ke belakang.

    Rachmat juga pernah menduduki jabatan VP Upstream Business Development & Portfolio Dit SPPU di PT Pertamina (Persero) periode 2020–2022.

    Selain itu, Rachmat pernah menjabat sebagai Director of Strategic Planning & Business Development PT Pertamina Hulu Energi.

    Kemudian, dia juga pernah menjabat sebagai VP Upstream Business Growth PT Pertamina (Persero), sebelum menjadi VP Technical Support PT Pertamina EP Cepu.

    Tak hanya itu, Rachmat juga pernah menjabat sebagai Manager Domestic, South East Asia & Australia Ventures PT Pertamina (Persero).

    Kini, Rachmat menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina EP berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler PT Pertamina EP tanggal 21 Agustus 2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

  • Rachmat Hidajat Diangkat Jadi Dirut Pertamina EP

    Rachmat Hidajat Diangkat Jadi Dirut Pertamina EP

    Jakarta

    PT Pertamina EP, anak perusahaan dari Subholding Upstream Pertamina Hulu Energi, resmi mengangkat Rachmat Hidajat sebagai Direktur Utama. Rachmat resmi menjabat mulai 20 Agustus 2025.

    Penetapan dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, Awang Lazuardi, di Jakarta, Kamis (21/8).

    “Pengangkatan ini merupakan bagian dari komitmen Perusahaan dalam memperkuat kepemimpinan strategis guna mendukung pencapaian target produksi di industri hulu migas nasional,” tulis keterangan Manajemen Pertamina EP, Jumat (22/8/2025).

    Rachmat Hidajat merupakan lulusan Teknik Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan melanjutkan pendidikan dengan meraih Magister Manajemen Bisnis dari ITB.

    Selama puluhan tahun di sektor migas, sebelumnya Rachmat Hidajat menjalani karier di PT Pertamina Geothermal Energy, Tbk sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengembangan selama 3 tahun ke belakang dan menduduki jabatan VP Upstream Business Development & Portfolio Dit SPPU di PT Pertamina (Persero) periode 2020-2022

    “Dengan latar belakang akademik dan pengalaman panjang di bidang energi, Rachmat Hidajat dipercaya untuk membawa PT Pertamina EP menghadapi tantangan industri migas yang semakin dinamis serta mendukung visi Pertamina EP sebagai perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi kelas dunia,” katanya.

    Manajemen Pertamina EP juga tak lupa menyampaikan apresiasi kepada Muhamad Arifin atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan selama mengisi jabatan Pit. Direktur Utama PT Pertamina EP.

    “PT Pertamina EP optimis bahwa di bawah kepemimpinan baru, perusahaan akan semakin fokus pada inovasi, penguatan operasi hulu migas, serta pencapaian target produksi yang berkelanjutan demi mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.

    (hns/hns)

  • Pertamina Hulu Energi Beberkan 2 Jurus Genjot Lifting Migas

    Pertamina Hulu Energi Beberkan 2 Jurus Genjot Lifting Migas

    Jakarta

    PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina berkomitmen mendukung kemandirian energi nasional melalui akselerasi produksi minyak dan gas (migas). Saat ini PHE mengelola 24% blok migas di dalam negeri dan berkontribusi 69% terhadap produksi minyak nasional dan 37% terhadap produksi gas nasional.

    “EOR (Enhanced Oil Recovery) dan eksplorasi merupakan faktor utama peningkatan produksi migas nasional sejak tahun 1970. Tugas utama perusahaan hulu migas adalah bagaimana menyiapkan reserve dengan terus mencari sumberdaya baru yang bisa berkontribusi terhadap penambahan produksi migas nasional,” ujar Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio dan Komersial PHE, Edi Karyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (22/8/2025).

    Edi memaparkan, untuk meningkatkan lifting migas Indonesia, PHE menjalankan dua strategi. Pertama, menjaga baseline produksi (maintain baseline), sementara strategi kedua adalah akselerasi pertumbuhan produksi (accelerate growth).

    Strategi maintain baseline dilakukan dengan melakukan optimalisasi produksi sumur eksisting, implementasi program workover dan well services, dan pemeliharaan fasilitas produksi.

    Sementara strategi accelerate growth melalui penemuan cadangan baru, akselerasi resources to production, pengembangan lapangan migas non konvensional (MNK). Kemudian percepatan proyek pengembangan lapangan, prioritisasi investasi, monetisasi dan komersialisasi lapangan gas, implementasi Improved EOR, penggunaan teknologi terbaru, dan melakukan partnership.

    Peningkatan produksi minyak bumi ditopang oleh dua faktor, yakni akselerasi dan keekonomian Steamflood EOR serta penemuan big fish eksplorasi dan akselerasi pengembangannya. Sementara peningkatan produksi gas bumi didukung oleh faktor transisi energi dan dukungan infrastruktur penunjang.

    Di tengah kondisi aset yang mature, dinamika geopolitik global, dan ekspektasi transisi energi, sambung Edi, PHE membutuhkan sejumlah dukungan. Misalnya, sebut Edi, dukungan kebijakan insentif fiskal dan perpajakan yang menunjang peningkatan cadangan migas.

    Dukungan tersebut juga dibutuhkan untuk optimasi kegiatan produksi migas melalui akselerasi pengembangan greenfield yang membutuhkan dukungan perizinan serta pembebasan lahan. Dukungan lainnya adalah akses kepada pembiayaan yang kompetitif.

    “Dukungan dari seluruh stakeholder ini kami butuhkan untuk menjaga keberlanjutan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

    PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan.

    Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.

    (ily/ara)

  • Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 Agustus 2025

    Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target Nasional 19 Agustus 2025

    Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    — PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field kembali menorehkan prestasi dalam mendukung ketahanan energi nasional sebagai kado 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
    Melalui pengeboran sumur LBK-INF16 di area Lembak, Prabumulih Field berhasil mencatat lonjakan produksi minyak dan gas bumi (migas) yang mengesankan.
    Untuk diketahui, produksi minyak tercatat mencapai 2.468
    barrel of oil per day
    (BOPD) atau meningkat 486,2 persen dari target awal sebesar 507,6 BOPD. 
    Tak kalah mencengangkan, produksi gas melonjak hingga 2.806
    million standard cubic feet per day
    (MMSCFD), melampaui target awal sebesar 0,3 MMSCFD atau meningkat fantastis sebesar 935,3 persen. 
    Capaian tersebut semakin membanggakan karena diperoleh dengan
    watercut
    0 persen, yang menandakan kualitas produksi optimal dan efisien.
    General Manager Zona 4 Djudjuwanto mengatakan, pihaknya menargetkan produksi Prabumulih Field dapat menembus angka 12.000 BOPD pada 2025. 
    “Capaian dari sumur LBK-INF16 menjadi bukti nyata semangat dan kerja keras tim kami,” ungkapnya dalam siaran pers.
    Djudjuwanto mengatakan itu saat menyampaikan optimismenya terhadap pencapaian target produksi 2025.
    Menurutnya, pencapaian produksi sumur Bor LBK INF-16 itu merupakan hasil dari upaya peningkatan produksi dan penambahan cadangan migas melalui pengembangan area baru (
    new pool
    ) melalui strategi pemboran
    interfield
    antarstruktur.
    “Pengeboran sumur LBK-029 (LBK-INF16) menggunakan Rig PDSI 29.3 persen D1500-E berjalan aman tanpa kecelakaan kerja, dengan catatan 50.000 jam kerja selamat,” jelas Djudjuwanto.
    Capaian yang tak kalah membanggakan adalah penyelesaian pengeboran 14 hari lebih cepat dari jadwal, tanpa
    non-productive time
    (NPT), serta berhasil menghemat biaya hingga 2 juta dollar Amerika Serikat (AS) dari anggaran awal.
    Keberhasilan tersebut bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan wujud nyata komitmen PEP Prabumulih Field dalam mendukung kedaulatan energi nasional.
    Dengan produksi yang tinggi, efisiensi maksimal, dan keselamatan kerja yang terjaga, Pertamina terus melangkah menuju masa depan energi Indonesia yang mandiri, berkelanjutan, dan aman.
    Untuk diketahui, PEP Zona 4, PHE Ogan Komering, PHE Raja Tempirai merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu migas di bawah PT Pertamina Hulu Energi (PHE). 
    Zona 4 mengoperasikan tujuh wilayah kerja, yakni Prabumulih, Limau, Adera, Pendopo, Ramba, Ogan Komering, dan Raja Tempirai.
    Wilayah operasi tersebut tersebar di 258 desa, 45 kecamatan, dan 12 kota/kabupaten, yaitu Prabumulih, Palembang, Muara Enim, PALI, Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Musi Rawas Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Galaknya Prabowo pada BUMN: Hapus Tantiem Boros, Wamen Jadi CCTV
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    Galaknya Prabowo pada BUMN: Hapus Tantiem Boros, Wamen Jadi CCTV Nasional 16 Agustus 2025

    Galaknya Prabowo pada BUMN: Hapus Tantiem Boros, Wamen Jadi CCTV
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Di mimbar pidato perdananya sebagai Presiden RI di MPR, Prabowo Subianto tampil galak terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disebut terus merugi tapi memanjakan para dewan direksi.
    Prabowo menyampaikan pidato kenegaraannya di sidang Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU APBN) 2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025), sore kemarin.
    Prabowo mengupas habis masalah BUMN yang terus-menerus merugi.
    Tapi di sisi lain, Prabowo heran dewan direksi dan komisaris BUMN mendapatkan tantiem, atau duit penghargaan yang nilainya bisa menyentuh Rp 40 miliar per tahun.
    Dikutip dari Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-02/MBU/2009, tantiem memiliki pengertian penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas BUMN setiap tahun apabila perusahaan memperoleh laba, atau diberikan kepada direksi dan dewan komisaris persero apabila terjadi peningkatan kinerja walaupun masih mengalami kerugian.
    “Saudara-saudara, masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp 40 miliar setahun,” ujar Prabowo.
    Atas dasar ini juga, Prabowo menghapus klausul tantiem ini.
    “Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal, perusahaan rugi, komisarisnya banyak banget! Saya potong, setengah komisaris paling banyak enam orang, kalau bisa cukup empat atau lima dan saya hilangkan tantiem,” kata Prabowo.
    Prabowo mengatakan, dirinya sudah memerintahkan kepada Danantara untuk tidak memberikan tantiem kepada direksi yang perusahaannya merugi.
    Selain itu, kata Prabowo, kalaupun suatu perusahaan BUMN mengalami keuntungan, untungnya harus nyata.
    “Untungnya harus untung benar, jangan untung akal-akalan. Kita sudah lama jadi orang Indonesia. Dan kalau direksi itu, kalau komisaris itu, keberatan, segera berhenti saudara-saudara sekalian,” tegasnya.
     
    Atas penghapusan tantiem ini dari BUMN yang merugi, Prabowo menantang para direksi dan komisaris yang tidak menerima sistem baru tersebut.
    Karena menurut Prabowo, hal yang tidak masuk akal adalah perusahan merugi tetapi foya-foya membayar kinerja direksi yang tak mampu membuat perusahaan untung.
    Sebab itu, Prabowo menantang bagi direksi dan komisaris yang keberatan tak ada tantiem untuk mundur dari jabatan.
    “Tapi, ini serius, tidak masuk akal. Jadi, direksi dan komisaris, kalau keberatan tidak bersedia tidak menerima tantiem, berhenti. Banyak anak-anak muda yang mampu dan siap menggantikan mereka,” ujar Prabowo.
    Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad turut mengaminkan kebijakan Prabowo atas penghilangan tantiem bagi BUMN yang merugi.
    Dia mengatakan, kebijakan itu bisa menghemat pengeluaran negara hingga Rp 18 triliun.
    Dasco yang merupakan Ketua Harian Partai Gerindra ini menyebut, tidak hanya tantiem yang dihilangkan, Prabowo juga memangkas jumlah komisaris perusahaan BUMN.
    “Ya, “Ya, memang kebijakan itu sudah disampaikan sekitar satu setengah bulan yang lalu. Bahwa pertama, pengurangan jumlah komisaris, itu lebih dari separuh komisaris di satu BUMN jumlahnya dikurangi,” ujar Dasco.
    “Lalu yang kedua, memang tantiemnya ditiadakan. Dan itu, kalau saya tidak salah, ada penghematan sekitar Rp 17-18 triliun dari tantiem-tantiem yang ada,” sambung dia.
    Selain itu, Dasco juga mengungkapkan strategi Prabowo menempatkan 30 wakil menteri menjadi komisaris BUMN.
    Dia mengatakan, para wamen tersebut tak hanya untuk gaya-gayaan dan mendapat penghasilan lebih dari jabatan komisaris.
    Tetapi juga untuk menjadi “CCTV” Prabowo mengawasi kinerja BUMN yang selama ini terus merugi.
    Para wamen ini juga disebutkan tidak mendapatkan tantiem sebagai komisaris.
    “Justru memang wamen-wamen itu ditaruh oleh Presiden untuk perpanjangan tangan pemerintah,” imbuh dia.
    Berikut ini daftar 30 wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris atau komisaris utama di BUMN:
    1. Sudaryono – Wakil Menteri Pertanian – Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero).
    2. Helvy Yuni Moraza – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) – Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
    3. Diana Kusumastuti – Wakil Menteri Pekerjaan Umum – Komisaris Utama PT Brantas Abipraya (Persero).
    4. Giring Ganesha – Wakil Menteri Kebudayaan – Komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.
    5. Immanuel Ebenezer Gerungan – Wakil Menteri Ketenagakerjaan – Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero).
    6. Donny Ermawan Taufanto – Wakil Menteri Pertahanan – Komisaris Utama PT Dahana (Persero).
    7. Yuliot Tanjung – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) – Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
    8. Veronica Tan – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak – Komisaris PT Citilink Indonesia.
    9. Diaz Hendropriyono – Wakil Menteri Lingkungan Hidup – Komisaris Utama PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
    10. Ratu Isyana Bagoes Oka – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga – Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).
    11. Dyah Roro Esti Widya Putri – Wakil Menteri Perdagangan – Komisaris Utama PT Sarinah (Persero).
    12. Todotua Pasaribu – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) – Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
    13. Angga Raka Prabowo – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital – Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
    14. Ossy Dermawan – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
    15. Silmy Karim – Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
    16. Dante Saksono Harbuwono – Wakil Menteri Kesehatan – Komisaris PT Pertamina Bina Medika.
    17. Fahri Hamzah – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman – Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
    18. Ahmad Riza Patria – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal – Komisaris PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
    19. Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf – Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan – Komisaris Utama PT Perikanan Indonesia (Persero).
    20. Komjen Pol (Purn) Suntana – Wakil Menteri Perhubungan – Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
    21. Suahasil Nazara – Wakil Menteri Keuangan – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
    22. Aminuddin Ma’ruf – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
    23. Kartika Wirjoatmodjo – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
    24. Christina Aryani – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia / Wakil Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) – Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
    25. Juri Ardiantoro – Wakil Menteri Sekretaris Negara – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
    26. Eko Suhariyanto – Wakil Menteri Sekretaris Negara – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
    27. Taufik Hidayat – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga – Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia.
    28. Ferry Juliantono – Wakil Menteri Koperasi – Komisaris PT Pertamina Patra Niaga.
    29. Stella Christie – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi – Komisaris PT Pertamina Hulu Energi.
    30. Arif Havas Oegroseno – Wakil Menteri Luar Negeri – Komisaris PT Pertamina International Shipping.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Elnusa catat kinerja saham yang solid dalam lima tahun terakhir

    Elnusa catat kinerja saham yang solid dalam lima tahun terakhir

    Jakarta (ANTARA) – PT Elnusa Tbk (Elnusa), dengan kode saham emiten ELSA, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi, yang tergabung dalam Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), mencatatkan kinerja saham, yang solid dalam lima tahun terakhir.

    Direktur Keuangan Elnusa Stanley Iriawan menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan pasar terhadap ELSA.

    “Kinerja saham yang positif dalam lima tahun terakhir ini mencerminkan respons pasar yang baik atas strategi pertumbuhan dan penguatan fundamental perusahaan,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, Elnusa terus berupaya menjaga struktur permodalan yang sehat, mengoptimalkan kinerja operasional, dan mengelola risiko secara bertanggung jawab untuk mempertahankan kepercayaan investor.

    Stanley melanjutkan periode 2021 hingga Juli 2025, menjadi momentum penting bagi ELSA, dengan tren pertumbuhan harga saham dan kapitalisasi pasar yang konsisten, meski berada di tengah dinamika pasar modal yang fluktuatif.

    Pada akhir 2021, saham ELSA ditutup di level Rp276 per lembar, jauh di bawah harga saat IPO pada 2008 sebesar Rp400 setelah bertahun-tahun berada pada posisi undervalue.

    Memasuki 2022, tren positif mulai terbentuk dengan kenaikan harga menjadi Rp312 atau tumbuh 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Kinerja ini berlanjut pada 2023, dengan harga saham naik menjadi Rp388 atau tumbuh 24 persen, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar dari Rp2,28 triliun menjadi Rp2,83 triliun.

    Tahun 2024 menjadi salah satu momen penting, yang mana harga saham ELSA sempat menyentuh level tertinggi di Rp545 pada Juni 2024, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp3,46 triliun.

    Tren positif ini berlanjut pada 2025, yang mana pada Juli 2025, harga saham kembali mencatatkan rekor baru di Rp550 per lembar, harga tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

    “Kami memahami bahwa pasar modal sangat dinamis. Oleh karena itu, keberhasilan mempertahankan tren positif ini adalah hasil kerja sama seluruh tim di Elnusa dalam menjaga disiplin eksekusi strategi bisnis, efisiensi, serta inovasi layanan. Ke depan, kami akan terus fokus memperkuat daya saing dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham,” sebut Stanley.

    Selain itu, Elnusa secara konsisten meningkatkan sinergi di lingkungan BUMN untuk memperluas peluang bisnis, memperkuat kerja sama strategis, dan menciptakan efisiensi dalam rantai pasok.

    Perseroan juga mengoptimalkan belanja modal (capex) untuk mendukung visi dan misi sebagai service company di sektor energi, baik di lingkungan Pertamina maupun di luar Pertamina.

    Dari sisi pendanaan, menurut Stanley, Elnusa memperoleh dukungan permodalan yang semakin kuat dari sektor perbankan, mencerminkan tingkat kepercayaan lembaga keuangan terhadap kinerja, dan prospek bisnis perusahaan.

    Di sisi lain, Elnusa juga terus melakukan penguatan sistem digitalisasi sejalan dengan perkembangan teknologi, demi meningkatkan efisiensi operasional, akurasi data, dan kualitas layanan bagi pelanggan.

    Pencapaian ini mencerminkan optimisme pasar terhadap kinerja Elnusa yang terus bertumbuh secara berkelanjutan, berkat strategi bisnis yang adaptif, manajemen risiko yang prudent, serta eksekusi operasional yang solid.

    Konsistensi ini menjadikan saham ELSA tetap menarik di mata investor, sekaligus memperkuat posisi perseroan sebagai emiten jasa energi terintegrasi yang memiliki prospek jangka panjang.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sempat Jadi Rebutan, Bahlil Beri Bocoran Blok Ambalat Bakal Dikelola Pertamina dan Petronas

    Sempat Jadi Rebutan, Bahlil Beri Bocoran Blok Ambalat Bakal Dikelola Pertamina dan Petronas

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi bocoran bahwa PT Pertamina (Persero) dan Petroliam Nasional Bhd. atau Petronas bakal menggarap Blok Ambalat.

    Hal itu dilakukan usai Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mengelola wilayah tersebut secara bersama-sama.

    Blok Ambalat merupakan wilayah perairan seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi, dekat perbatasan antara Kalimantan Utara (Indonesia) dan Sabah (Malaysia). Wilayah ini diklaim kedua negara karena diyakini mengandung cadangan minyak dan gas bumi yang melimpah.

    Namun, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Sri Anwar Ibrahim telah sepakat untuk mengelola Blok Ambalat bersama. Menurut kedua pemimpin itu, potensi kekayaan alam yang terdapat di kawasan perbatasan akan dikelola secara kolaboratif oleh kedua negara.

    Bahlil mengatakan, sudah barang tentu kalau dilakukan antara negara dengan negara, maka akan dilakukan kerja sama antara BUMN Malaysia dan BUMN Indonesia.

    “Di mana representasi untuk bidang migas adalah Petronas dari Malaysia dan Pertamina dari Indonesia,” ujar Bahlil di sela-sela acara Energi dan Mineral Festival di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

    Kendati, dia menyebut hal ini masih belum final. Sebab, rencana pengelolaan Blok Ambalat masih dalam kajian antara kedua negara.

    “Sekali lagi saya katakan bahwa ini masih dalam kajian. Belum tahu kapan dan bagaimana metode dan caranya,” tutur Bahlil.

    Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu mengakui Blok Ambalat memiliki potensi sumber daya minyak dan gas (migas). Namun, dia belum bisa merinci berapa potensi itu.

    Oleh karena itu, Blok Ambalat perlu digarap bersama-sama dengan dengan Malaysia. Dengan begitu kedua negara bisa diuntungkan.

    “Karena kalau seperti ini, sekalipun cadangan ada, tapi kalau tidak dikelola, dua-duanya enggak dapat bagian apa-apa,” katanya.

    Sementara itu, anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengaku siap menggarap Blok Ambalat.

    Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Commercial PHE Edy Karyanto mengaku pihaknya masih menunggu arahan dari SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM.

    “Kami operator siap kalau memang diperintah untuk melakukan eksplorasi gitu, tetapi kami menunggu, lah, sepenuhnya. Dan itu hanya mention saja bahwa kami siap untuk melaksanakan perintah itu,” ucap Edy.

    Pada 2016 lalu, PHE sudah ditunjuk oleh pemerintah sebagai operator untuk Blok East Ambalat, bagian dari keseluruhan blok Ambalat sebagaimana didefinisikan oleh pemerintah Indonesia.

    Kendati, aktivitas eksplorasi maupun produksi belum berjalan karena adanya sengketa batas maritim dengan Malaysia.

    Edy mengatakan, pihaknya memiliki pengalaman dan kapasitas keuangan untuk mengelola Blok Ambalat, jika sudah diperintahkan oleh pemerintah.

    “Kami punya kompetensi, baik secara teknikal maupun finansial. Baik itu kan, itu mungkin apakah laut, semi submersible atau apa gitu, ya, atau check up gitu, ya. Kami siap karena punya experience dan kompetensi untuk melakukan itu,” ucapnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa potensi kekayaan alam yang terdapat di Blok Ambalat akan dikelola secara kolaboratif oleh kedua negara. Model kerja sama ini dilakukan demi kesejahteraan rakyat dan kepentingan nasional masing-masing negara.

    “Apa pun yang kita temukan di laut akan kita eksploitasi bersama-sama,” ujar Prabowo dalam pernyataan bersama dengan PM Malaysia, Dato’ Sri Anwar Ibrahim, usai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6/2025) lalu.

    Lebih lanjut, Presiden Ke-8 RI itu menekankan bahwa kedekatan historis dan budaya antara Indonesia dan Malaysia menjadi modal penting dalam menyikapi isu-isu sensitif secara arif dan berimbang.

    Menurutnya, kesepakatan ini mencerminkan pendekatan progresif kedua negara untuk tidak hanya menyelesaikan persoalan hukum secara bertahap, tetapi juga memanfaatkan potensi ekonomi di wilayah yang menjadi perhatian bersama.

    “Kami memiliki sejarah yang sama, budaya yang sama, dan banyak di antara kita yang juga punya agama yang sama. Ini memperkuat tekad kita untuk mencari solusi bersama,” kata Prabowo.

  • PHE Siap Garap Harta Karun Migas di Ambalat

    PHE Siap Garap Harta Karun Migas di Ambalat

    Jakarta

    Pemerintah Indonesi dan Malaysia kini sepakat bekerja sama dalam pengelolaan ‘harta karun’ minyak dan gas Blok Ambalat yang berlokasi di Laut Sulawesi. Blok ini telah menjadi sengketa batas wilayah sejak lebih dari lima dekade.

    Dengan adanya kesepakatan tersebut, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream PT Pertamina (Persero) mengungkapkan saat ini pihaknya tengah melakukan diskusi dengan pihak Petronas untuk pengembangan tersebut.

    “Kita juga sedang merencanakan untuk pengembangan daerah di Blok Ambalat yang perbatasan dengan Malaysia. Saat ini kita juga sedang diskusi lanjut dengan pihak di Malaysia,” kata Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE Edi Karyanto dalam acara Energi Mineral Festival 2025 di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

    Edi menyatakan perusahaan siap untuk menggarap harta karun migas yang berada di Blok Ambalat tersebut. Hal ini lantaran pihaknya memiliki pengalaman dan kompetensi dalam operasi laut dalam.

    Hanya saja, ia mengatakan pihaknya masih akan menunggu arahan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk proses lebih jauhnya.

    “Ya, kalau kami sih menunggu arahan dari SKK dan Ditjen Migas ya, tapi kami operator siap sih kalau memang di perintah untuk melakukan eksplorasi gitu, tapi kami menunggu sepenuhnya. Dan itu hanya mention aja bahwa kita siap untuk melaksanakan perintah itu,” katanya.

    Ia juga belum menjelaskan terkait kemungkinan porsi partisipasi antara Indonesia dan Malaysia dalam pengelolaan blok ini. Hal ini karena belum jelasnya kepemilikan batas wilayah (boundary) antara kedua negara.

    “Karena kan itu tergantung dari boundary-nya kan. Secara boundary-nya itu sebenarnya ada di pelamparannya, ada di mana, di antara wilayah Indonesia sama Malaysia. Jadi sesungguhnya kalau boleh bilang semacam kalau di Indonesia unitisasi tergantung pada batas wilayahnya, itu kami belum tahu,” katanya.

    Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mengelola bersama Blok Ambalat yang telah menjadi objek sengketa batas wilayah sejak lebih dari lima dekade. Kawasan yang berlokasi di Selat Makassar ini terkenal kaya akan ‘harta karun’ minyak bumi dan gas (migas), yang disebut-sebut bisa dimanfaatkan hingga 30 tahun.

    Kesepakatan itu diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim. Kedua negara telah sepakat segera menyelesaikan masalah perbatasan yang telah menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bertahun-tahun lamanya.

    Prabowo memberi contoh terkait masalah Blok Ambalat di perairan Sulawesi. Keduanya sepakat, sambil menyelesaikan masalah-masalah hukum, RI-Malaysia juga mulai dengan kerja sama ekonomi pengembangan bersama atau joint development.

    “Sambil kita saling menyelesaikan masalah hukum, kita sudah ingin mulai dengan kerja sama ekonomi yang kita sebut joint development,” kata Prabowo, dikutip dari siaran langsung Youtube Sekretariat Presiden.

    “Apapun yang kita ketemu di laut itu kita akan bersama-sama mengeksploitasi-nya. Jadi kita sepakat bahwa kita ini harus bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat kita masing-masing,” sambungnya.

    (acd/acd)

  • Pertamina Hulu Energi Siap Beli Minyak dari Sumur Masyarakat

    Pertamina Hulu Energi Siap Beli Minyak dari Sumur Masyarakat

    Jakarta

    PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya untuk membeli hasil produksi sumur minyak masyarakat. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional.

    Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial Pertamina Hulu Energi Edi Karyanto mengatakan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas serta stakeholder terkait.

    “Kalau sumur rakyat kemarin kan ada diskusi tim gabungan ya. Tim gabungan nanti kalau sudah mengidentifikasi sumurnya kami siap, karena kami malah senang kok bisa menerima itu,” kata Edi saat ditemui Hutan Kota by Plataran, Rabu (30/7/2025).

    Adapun terkait dengan harga pembelian hasil minyak dari sumur rakyat akan dilakukan dengan acuan harga sebesar 70% dari Indonesian Crude Price (ICP), Edi mengatakan skema ini akan menguntungkan semua pihak.

    “Ya win-win solution kan, karena kita juga bisa mereview fiskal term dan sebagainya gitu,” katanya.

    Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan masyarakat sudah dapat menjual hasil minyak yang diproduksi dari sumur minyak rakyat oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) pada 1 Agustus 2025.

    Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengatakan saat ini proses tersebut masih tahap untuk menyelesaikan sejumlah administrasinya.

    “Sekarang mereka masih dalam proses, seingat saya, untuk mekanisme administrasinya, di mana harapannya tadi 1 Agustus (bisa dibeli oleh KKKS). Nah, kalau umpamanya pada saat yang 1 Agustus itu nanti dibeli, itu pasti kita akan ada rilis lagi terkait dengan itu,” kata Hudi media edukasi di Jakarta, Jumat (25/7/2025).

    Meski begitu, Hudi belum bisa membocorkan perusahaan migas mana akan lebih dahulu membeli minyak dari hasil sumur minyak masyarakat. Ia juga belum dapat membocorkan sumur minyak daerah mana yang duluan dibeli.

    “Itu pasti kita akan ada rilis lagi terkait dengan itu. Balik lagi, aku gak boleh ngomong dulu,” katanya.

    Lihat juga Video: Menteri Bahlil Buat Aturan yang Legalkan Sumur Minyak Masyarakat

    (acd/acd)