BUMN: PT Pertamina Hulu Energi

  • PHI perkuat kolaborasi untuk ketahanan energi nasional

    PHI perkuat kolaborasi untuk ketahanan energi nasional

    Kegiatan ini juga menjadi wadah memperkuat sinergi antara perusahaan dan mitra strategis dalam menghadapi dinamika energi global

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi, menegaskan komitmennya untuk menghadirkan energi yang berkelanjutan bagi Indonesia melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan termasuk media.

    Melalui program Bincang Asik Soal Migas Ala PHI (Baso Iga PHI), PHI mengajak media dan pemangku kepentingan untuk berdiskusi tentang tantangan serta peluang dalam industri energi hulu migas.

    “Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat sinergi antara perusahaan dan mitra strategis dalam menghadapi dinamika energi global,” ujar Manajer Communication Relations and CID PHI, Dony Indrawan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Dalam forum yang mengusung tema “Energize the Future: Bersama Hadapi Dinamika Tantangan Energi” tersebut, PHI membagikan informasi terkini mengenai peran strategis dalam menjaga ketahanan energi nasional.

    Menurut Dony, media adalah mitra strategis yang berperan penting dalam menyampaikan informasi terkait industri energi kepada masyarakat luas.

    Melalui pemberitaan yang akurat dan transparan, PHI berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai upaya perusahaan dalam menghadapi tantangan energi.

    Komitmen ini diperkuat dengan tema sinergi yang diusung pada acara Baso Iga PHI, mencerminkan kolaborasi erat antara perusahaan dan pemangku kepentingan.

    “Media adalah jembatan penting untuk menjelaskan langkah-langkah strategis perusahaan di sektor hulu migas,” ujarnya.

    Membangun reputasi perusahaan, lanjut Dony, memerlukan komitmen dan konsistensi. Kegiatan diskusi dengan media menjadi forum yang strategis untuk menjembatani kesenjangan pemahaman masyarakat tentang dinamika industri energi.

    Dengan pendekatan ini, PHI berharap dapat memperkuat hubungan dengan para pemangku kepentingan sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.

    “Sinergi antara media dan PHI diharapkan menghasilkan informasi yang lebih komprehensif dan berdampak positif,” katanya.

    PHI juga memaparkan penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis ISO 37001:2016 sebagai upaya menciptakan tata kelola perusahaan yang bersih.

    Menurut Manajer Compliance and Board Support PHI Andrew, standar ini memastikan penerapan prinsip Zero Tolerance dan Zero Bribery dalam setiap operasi perusahaan.

    “Dengan komitmen terhadap SMAP, PHI terus membangun integritas yang kokoh di seluruh lini bisnisnya. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pemain utama di industri migas kelas dunia,” katanya.

    Andrew menambahkan, penerapan SMAP bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga membangun kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

    Sertifikasi menjadi bukti bahwa PHI menjalankan operasionalnya secara transparan dan bertanggung jawab. Dengan tata kelola yang baik, PHI ingin menciptakan lingkungan bisnis yang berkelanjutan dan bebas dari praktik penyuapan.

    “Langkah ini diharapkan memberikan dampak positif bagi industri energi di Indonesia,” ujar Andrew.

    Pewarta: Faisal Yunianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satgas Nataru Pertamina Sukses Jaga Pasokan Energi Nasional

    Satgas Nataru Pertamina Sukses Jaga Pasokan Energi Nasional

    Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Tugas (Satgas) Nataru Pertamina yang bekerja sejak 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 berhasil menjaga pasokan energi dari hulu hingga hilir. Selain itu, satgas juga berhasil melayani puluhan juta pemudik selama perayaan Natal dan Tahun Baru di Indonesia.

    Atas pencapaian itu, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyampaikan apresiasinya kepada Perwira Pertamina yang bekerja keras dalam penyediaan energi dan pelayanan kepada masyarakat.

    “Pertamina bersatu padu memberikan kinerja yang terbaik dari seluruh lini bisnis, baik hulu kilang, perkapalan, penyediaan listrik, gas, termasuk fungsi HSSE yang terus mendorong lingkungan kerja yang aman, sehat, dan selamat,” ujar Simon dikutip Kamis (9/1/2025).

    Pertamina, imbuh Simon, juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh stakeholder yang bekerja sama membantu Pertamina dalam menjalankan amanah penyediaan energi selama masa Satgas Nataru.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, selama masa Satgas Nataru, penyaluran BBM ritel secara umum mengalami kenaikan, yakni untuk gasoline naik 0,8%, Elpiji 1,7% dan Avtur 6%.

    “Pertumbuhan volume gasoline banyak berasal dari Jawa Tengah, sementara pertumbuhan volume elpiji terbanyak dari Jawa Timur. Hal ini menunjukkan pergerakan masyarakat pada periode Nataru ke wilayah tersebut cukup tinggi,” ujar Fadjar.

    Keberhasilan juga terlihat dari distribusi BBM, LPG, dan Avtur yang dilaksanakan oleh Subholding Commercial and Trading Pertamina Patra Niaga. Selain distribusi, Patra Niaga juga menambah layanan kepada masyarakat melalui penyediaan Serambi MyPertamina di 22 titik layanan yang mencatatkan 14.101 pengunjung selama masa satgas.

    Sementara itu, Subholding Refining and Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional konsisten menjaga stok minyak mentah terhadap ketahanan minimal stok kilang dengan menjaga tingkat kapasitas pengolahan kilang sebesar 1,091 mb/day.

    Fadjar menambahkan, dengan dukungan Subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS), Pertamina berhasil mendistribusikan energi hingga pelosok negeri. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan energi, volume kargo yang diangkut oleh PIS selama Satgas Nataru meningkat hingga 8% dibandingkan periode sebelum Satgas.

    Sementara subholding Gas yang dijalankan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga konsisten menjaga pasokan dan keandalan gas dengan menyuplai kebutuhan gas bumi untuk lebih dari 810 ribu sambungan gas rumah tangga di Indonesia.

    Sedangkan pada sektor hulu migas, Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi terus menjaga momentum peningkatan produksi migas untuk mendukung swasembada energi. Penyaluran migas berjalan sesuai dengan rencana, begitu pun dengan suplai gas bumi ke pembeli.

    Sejalan dengan transisi energi, Pertamina melalui Subholding Pertamina New and Renewable Energy selama Satgas Nataru memproduksi listrik bersih sebesar 441.594 MWh atau lebih besar 2,75% dari rencana produksi 430.521 MWh.

    “PNRE pada periode Nataru mampu menjaga operasional pembangkitnya, serta turut berkontribusi dalam ketahanan pasokan listrik nasional yakni untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP on grid) dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU),” ujar dia.

    Keberhasilan Satgas Nataru juga diapresiasi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat menutup Posko Nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    “Alhamdulillah, seperti apa yang dilaporkan oleh Kepala BPH Migas, semuanya berjalan baik. Ini semua terjadi karena kekompakan dan kerja tim yang aktif. Tanpa kekompakan, saya yakin tidak akan sebaik ini. Mungkin berhasil, tetapi tidak akan sebaik ini,” ujar Bahlil.

    (dpu/dpu)

  • PHE Catat Produksi Minyak 556 Ribu BOPD dan Gas 2,8 BSCFD Selama 2024

    PHE Catat Produksi Minyak 556 Ribu BOPD dan Gas 2,8 BSCFD Selama 2024

    JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina selama 2024, mencatatkan produksi minyak rata-rata sebesar 556 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas bumi 2,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).

    Pencapaian produksi ini merupakan kontribusi dari 5 regional yang berada di wilayah kerja operasional Subholding Upstream Pertamina atau PHE, kata Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

    Untuk pencapaian produksi minyak, Regional 1 (Sumatra) menyumbang angka produksi sebesar 203 ribu barel minyak per hari (BOPD). Sementara Regional 2 (Jawa) sebesar 54 ribu BOPD; Regional 3 (Kalimantan) 58 ribu BOPD; Regional 4 (Indonesia Timur) 85 ribu BOPD; dan Regional 5 (wilayah operasi di luar negeri) sebesar 156 ribu BOPD.

    Sedangkan untuk pencapaian produksi gas bumi, Regional 1 (Sumatra) menyumbang angka produksi sebesar 823 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara Regional 2 (Jawa) sebesar 356 MMSCFD; Regional 3 (Kalimantan) 622 MMSCFD; Regional 4 (Indonesia Timur) 653 MMSCFD; dan Regional 5 (wilayah operasi di luar negeri) 375 MMSCFD.

    Chalid mengatakan, guna mendukung swasembada energi nasional, Subholding Upstream Pertamina secara intensif melakukan kegiatan bor pengembangan, work over (WO) dan well intervention well services (WIWS). Hingga akhir Desember 2024 jumlah bor pengembangan yang berhasil diselesaikan mencapai 814 sumur, meningkat dibandingkan realisasi 2023 sebanyak 801 sumur.

    Sementara jumlah sumur work over yang berhasil diselesaikan hingga akhir 2024 sebanyak 919 sumur, meningkat dibandingkan realisasi 2023 sebanyak 844 sumur. Sedangkan untuk pengerjaan WIWS, hingga akhir 2024 jumlahnya mencapai 33.687 pekerjaan atau meningkat dibandingkan pencapaian 2023 sebanyak 31.686 pekerjaan.

    Selain itu, lanjutnya, telah dilakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan angka produksi. Pengembangan hasil reinterpretasi subsurface baru seperti yang dilakukan di Gunung Kemala dengan average initial production 735 BOPD.

    Inisiatif lainnya, menurut Chalid, adalah pengembangan sumur stepout/nearfield/interfield untuk memperoleh potensi hidrokarbon di area baru, salah satunya di Lembak-Kemang-Tapus dengan initial production di angka 1.700 BOPD.

    Kemudian, implementasi teknologi komplesi berupa multi stage fracturing (MSF) di sumur horizontal lapangan Kotabatak yang berhasil meningkatkan produksi sumur dengan initial production di 523 BOPD.

    Upaya lainnya adalah melakukan akselerasi POP (Put on Production) sumur eksplorasi sehingga dapat langsung berkontribusi pada peningkatan produksi migas walaupun kurang dari 1 tahun sejak discovery.

    Akselerasi POP sumur eksplorasi antara lain telah dilakukan di East Pondok Aren, Astrea, dan Pinang East.

    Subholding Upstream Pertamina Grup juga melakukan pengembangan lanjutan steamflood di lapangan Duri melalui proyek North Duri Development, pengembangan Low Quality Reservoir melalui kegiatan fracturing yang masif sebanyak 169 pekerjaan sepanjang tahun 2024, dan Waterflood EOR pada struktur baru seperti Tanjung, Handil, Pager dan E-Main.

    “Kami bersyukur dengan seluruh pencapaian tersebut, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar,” ujar Chalid Said Salim.

  • Pertamina Hulu Energi peroleh rating BBB untuk penerapan ESG

    Pertamina Hulu Energi peroleh rating BBB untuk penerapan ESG

    skor rating BBB telah menjadi indikator bagaimana komitmen pengelolaan lingkungan dan sosial di sekitar wilayah kami beroperasi

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, memperoleh rating BBB dari lembaga pemeringkat internasional MSCI ESG Research UK Limited atas komitmennya menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam kegiatan operasional.

    “Bagi kami, skor rating BBB telah menjadi indikator bagaimana komitmen pengelolaan lingkungan dan sosial di sekitar wilayah kami beroperasi. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait dan kami akan terus menjadikan prestasi ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan program yang berkelanjutan melalui berbagai inovasi,” ujar Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Peringkat yang diperoleh PHE pada 19 Desember 2024 ini merupakan hasil dari proses asesmen yang dilakukan pada berbagai aspek ESG perusahaan. MSCI ESG Research UK Limited melakukan evaluasi berdasarkan data yang diperoleh dari informasi ESG yang dilaporkan perusahaan, informasi dari sumber lain (mencakup data risiko produk, risiko makro, badan regulator, dan peristiwa) dan karakteristik perusahaan (mencakup segmen produk, geografis dan karakteristik perusahaan lainnya).

    MSCI ESG Research UK Limited membagi nilai ESG ke dalam tiga kategori berdasarkan kinerja perusahaan dalam mengelola risiko ESG dan risiko bisnis, yakni kategori Leader, Average dan Laggard. Untuk kategori Leader, MSCI membagi nilai ESG menjadi dua kelompok skor rating, yakni AAA dan AA.

    Arya mengatakan kegiatan eksplorasi dan produksi migas merupakan kegiatan berisiko tinggi. Kategori Leader menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu mengelola risiko dan isu material ESG dengan sangat baik.

    Untuk kategori Average merupakan perusahaan dengan rekam jejak yang beragam atau baik dalam mengelola risiko dan peluang ESG.

    Sedangkan kategori Laggard adalah perusahaan yang tertinggal dan gagal untuk mengelola risiko ESG dibandingkan perusahaan lain dalam kategori industri sejenis.

    VP HSSE Pertamina Hulu Energi (PHE), Gelar Winayawidhi Suganda menegaskan bahwa fungsi HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) akan terus memainkan peran penting dalam mendukung perusahaan mencapai target ESG rating.

    Pewarta: Faisal Yunianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • PHR catatkan produksi minyak 2.350 barel dari Pinang East

    PHR catatkan produksi minyak 2.350 barel dari Pinang East

    Foto : Dokumentasi PHR

    PHR catatkan produksi minyak 2.350 barel dari Pinang East
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Senin, 23 Desember 2024 – 13:04 WIB

    Elshinta.com – Menjelang akhir tahun 2024, Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mencatatkan produksi minyak 2.350 barel minyak per hari (BOPD) dari sumur eksplorasi pertama Lapangan Pinang East, Wilayah Kerja (WK) Rokan. Lapangan minyak yang terletak di bagian Utara Blok Rokan ini pertama kali ditemukan pada tahun 2023 dan mulai berproduksi Desember 2024.

    “Keberhasilan produksi sumur Pinang East #1 merupakan bukti kerja keras dan dedikasi tim Operasi dan Pengembangan Sumur PHR dalam mengembangkan potensi cadangan migas baru di Blok Rokan,” ujar Andre Wijanarko, Eksekutif Vice President (EVP) Upstream Business PHR.

    Andre Wijanarko juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan arahan SKK Migas sehingga pelaksanaan pemboran eksplorasi berjalan dengan baik dan mendapatkan penemuan. 

    “Kami optimis bahwa pencapaian ini akan menjadi kontribusi yang signifikan dalam mendukung target lifting minyak nasional,” ungkap Andre Wijanarko.

    Andre menegaskan bahwa PHR berkomitmen untuk terus berinovasi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi, serta mengembangkan teknologi baru untuk eksplorasi dan produksi migas. 

    Andre menambahkan sebagai bagian dari upaya pengembangan lanjutan jangka panjang Lapangan Pinang East, PHR akan melakukan koordinasi yang intensif dengan masyarakat sekitar dan instansi terkait dalam hal pembebasan lahan, sehingga diharapkan bisa mendukung usaha pengembangan lapangan untuk peningkatan produksi.

    Sementara itu Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus mengapresiasi pencapaian produksi minyak dari PHR. Rikky Rahmat mengatakan PHR membuktikan konsistensi dalam mengejar pencapaian produksi dan efisiensi. 

    “Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan potensi besar yang dimiliki Lapangan Pinang East, tetapi juga menegaskan komitmen PHR dalam mendukung pencapaian produksi migas nasional,” ujar Rikky. (*)

    TENTANG PHR WK ROKAN

    PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah  Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.

    Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

    Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • PHE Temukan Cadangan Minyak Baru, Potensi 2 Ribu BOPD

    PHE Temukan Cadangan Minyak Baru, Potensi 2 Ribu BOPD

    Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku subholding upstream Pertamina mengumumkan penemuan cadangan minyak baru di Sumatra Selatan. Penemuan ini merupakan hasil dari kegiatan eksplorasi intensif yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir.

    Lokasi temuan ini berada di struktur Padang Pancuran, yang secara administratif terletak di wilayah Sumatra Selatan. Saat ini, PHE masih mengevaluasi besaran volume cadangan tersebut. Struktur ini teridentifikasi melalui pengeboran sumur PPC-1 dengan kedalaman 3.750 kaki atau sekitar 1.143 meter.

    Data awal menunjukkan potensi produksi yang menjanjikan, dengan hasil uji alir pada jepitan 64/64 inci yang mencatat laju alir minyak sebesar 2.040 barel per hari (BOPD) dan gas ikutan kurang dari 0,1 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

    Sepanjang 2024, subholding upstream Pertamina mencatatkan total sumber daya migas siap produksi (recoverable resources) mencapai 143 juta barel minyak (MMBO) dan 1,7 triliun kaki kubik gas (TCF), termasuk temuan baru di Sumatra Selatan ini.

    “Harapan kami, struktur Padang Pancuran dapat segera dikembangkan dan diproduksi untuk mendukung target lifting minyak nasional serta mewujudkan visi swasembada energi,” kata Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, dalam keterangannya, Senin (23/12).

    Penemuan ini, kata Chalid, tidak hanya memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur.

    PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip environmental, social, and governance (ESG). 

    Meningkatkan produksi pada sektor hulu

    PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina terus berupaya peningkatan produksi pada sektor hulu dan menemukan cadangan baru demi menjaga ketahanan energi nasional di masa depan.

    “Peran Pertamina dalam swasembada energi mendorong kami untuk terus membuat terobosan dalam perencanaan energi, baik dari sumber daya migas maupun  membangun energi bisnis berkelanjutan dengan energi baru terbarukan,” kata Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin pada bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian sustainable development goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip environmental, social & governance (ESG) pada seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Strategi Pelaku Industri Semen Menggenjot Pembangunan Infrastruktur Rendah Karbon

    Strategi Pelaku Industri Semen Menggenjot Pembangunan Infrastruktur Rendah Karbon

    Jakarta: Dalam sejarah dunia modern pembangunan identik dengan kerusakan lingkungan. Ketika jalan tol dibangun ribuan hutan ditebang. Begitu juga dengan pembangunan gedung-gedung beton dari semen yang menghasilkan emisi karbon.
     
    Dikutip dari weforum.irg, ada anekdot jika industri semen adalah sebuah negara, maka industri tersebut akan menjadi penghasil karbon dioksida (CO2) terbesar ketiga atau keempat di dunia .
     
    Faktanya Industri semen global menghasilkan 1,6 miliar metrik ton CO2 pada 2022, tahun terakhir yang memiliki data, yaitu sekitar 8 persen dari total emisi CO2 dunia. Semen merupakan bahan alami beton. Jadi solusi nyata untuk memangkas emisi adalah dengan mengurangi jumlah beton.
     

    Namun, beton merupakan bahan kedua yang paling banyak digunakan setelah air, dan produksi tahunan globalnya diperkirakan akan tumbuh dari 14 miliar m³ saat ini menjadi 20 miliar m³ pada pertengahan abad ini.
    Bagi negara berkembang seperti Indonesia, hal ini menjadi dilema karena pembangunan indfrastruktur yang identik dengan semen, harus sejalan dengan pengurangan emisi gas rumah kaca.
     
    Indonesia menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional hingga 2030. Net Zero Carbon merupakan salah satu program pemerintah sesuai dengan Kesepakan Negara-Negara yang tertuang dalam
     
    Perjanjian Paris (Paris Agreement) Semen Baturaja telah menunjukkan kontirbusi dan keseriusan dalam penerapan Net Zero Emission (NZE) dengan melakukan penurunan emisi CO2 penyebab Gas Rumah Kaca.
     
    Senior Manager of Secretarial & Stakeholder Management SMBR Pramaja Gusnady menuturkan perusahaan menggenjot penjualan semen rendah karbon, yakni Semen PCC (Portland Composite Cement) yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 38 persen, dibandingkan dengan semen konvensional (Ordinary Portland Cement/OPC).  
     
    Semen PCC juga telah mengantongi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 89,34 persen, jauh melampaui batas minimum 40 persen yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021.  
     
    Dia mengatakan sampai dengan saat ini semen PCC telah memberikan kontribusi signikan terhadap pendapatan perseroan, yakni hampir 75 persen dari total penjualan hingga kuartal III 2024.
     
    Pengunaan PCC juga sejalan dengan kinerja perusahaan yang berhasil meraih pertumbuhan pendapatan selama tiga tahun terakhir dari capaian 2021 di Rp1,75 triliun ke Rp2,04 triliun di 2023.
     
    Selain memaksimalkan produk ramah lingkungan, SMBR juga menurunkan indeks penggunaan klinker pada pembuatan semen. Klinker merupakan komponen utama dalam semen dan sangat menghasilkan karbon, menyumbang 90 persen dari keseluruhan emisi semen.
     
    SMBR menurunkan indeks penggunaan klinker pada pembuatan semen. Clinker factor turun dari 68,6 persen pada kuartal III tahun lalu menjadi 59,7 persen pada kuartal III 2024.
     
    Mengganti klinker dengan bahan semen tambahan (SCM) yang kurang intensif karbon secara langsung mengatasi emisi yang terkait dengan proses. Namun belum ada solusi untuk menguranginya secara drastis.
     
    SMBR berhasil melakukan sejumlah langkah menurunkan emisi karbon dengan mencapai 567,4 kgCO2/ton Cem atau turun sebesar 1,7 persen dari tahun lalu kuartal yang sama.
     
    Penjualan ini juga diimbangi dengan usaha perusahaan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) secara efisien dengan mengoptimalkan alat produksi dan kendaraan operasional yang berbasis BBM.
     
    “Selain itu, kami juga berencana memperluas pembangunan PLTS sebagai bagian dari dukungan terhadap transisi energi terbarukan,” tegas dia.

    Penggunaan PLTS untuk turunkan emisi

    Langkah penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai peralihan bahan bakar dan elektrifikasi sangat penting untuk menurunkan emisi terkait energi.
     
    Pemanasan sebagian tungku yang digunakan untuk membuat klinker dengan sumber listrik yang didekarbonisasi atau dengan alternatif bahan bakar rendah karbon dapat membantu mengurangi konsumsi batu bara.
     
    Untuk merealisasikan ini SMBR telah mengimplementasikan PLTS di beberapa lokasi, seperti atap Rumah Dinas Direksi, Mess Palembang, Mess Panjang, dan Wisma Ganesha Baturaja.
     
    Selain fokus menggunakan semen rendah karbon, SMBR juga mendorong perkembangan white clay dan limestone sebagai produk non semen untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
     
    White clay Perseroan telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk NPK, mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah saat ini. SMBR secara aktif mensuplai kebutuhan ini ke PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
     
    Sementara itu, limestone dimanfaatkan dalam proses Flue Gas Desulfurization (FGD) melalui kerja sama dengan PT Huadian Bukit Asam Power, yang bertujuan mengurangi emisi gas buang di sektor energi dari PLTU Sumsel – 8.
     
    Selain fokus kepada dekarbonisasi, Vice President of Corporate Secretary PT Semen Baturaja (SMBR) Hari Liandu mengatakan perusahaan berhasil melakukan transformasi digital selama empat tahun atau dimulai dari 2019. Transformasi digital untuk mengintegrasikan proses bisnis perusahaan yang semakin kompleks.
     
    Digitalisasi mencakup sejumlah bidang, termasuk produksi, distribusi, sistem keuangan, sistem pengadaan, pelayanan kepada pelanggan serta sistem pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).
     
    Dia mengatakan proses bisnis menjadi lebih cepat, lalu sistem keuangan dan sistem pengadaan menjadi lebih esien serta keandalan operasi pabrik semakin meningkat dengan teknologi berbasis AI.
     
    Dari sisi keuangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikan peringkat PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), dari sebelumnya IdA menjadi idA+ dengan outlook stabil.

    Sinergi BUMN untuk capai Net Zero Emission

    SMBR berkomitmen untuk mendukung pencapaian target net zero emission 2060 melalui berbagai langkah sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
     
    Saat ini, SMBR telah menjalin kerja sama dengan beberapa anak usaha BUMN PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan PT PLN Nusantara Power UP Bukit Asam & Tarahan. Pemanfaatan limbah FABA (Fly Ash and Bottom Ash) sebagai bahan baku alternatif dalam proses produksi semen.
     
    SMBR menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Hulu Energi OSES dengan emanfaatan limbah sludge oil sebagai bahan subsitusi bahan bakar batu bara.
     
    “Langkah ini tidak hanya mendukung pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga menjadi bentuk nyata kolaborasi antar-BUMN dalam mendorong tercapainya target pembangunan berkelanjutan,” tegas dia.
     
    Hal ini sesuai dengan sejarah integrasi Semen Baturaja ke SIG merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN sub klaster semen, dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif.
     
    BUMN Sub Klaster Semen sebagai penggerak industri semen yang berkelanjutan melalui optimalisasi distribusi, pemasaran, dan esiensi produksi yang terkoordinasi secara regional dan nasional. Industri semen juga diharapkan mendorong pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi.
     
    SMBR juga telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengoptimalkan kinerja pada 2025 dalam menghadapi perubahan tarif PPN menjadi 12 persen.
     
    “Kami fokus pada peningkatan esiensi di seluruh aspek operasional,” tegas dia.
     
    Di sisi lain, kebijakan perpanjangan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian properti hingga 2025 berpotensi memberikan dampak positif.
     
    SMBR yakin hal ini akan berdampak positif kepada perusahaan karena properti merupakan salah satu sektor yang memanfaatkan semen secara signikan, sehingga kebijakan ini dapat mendorong permintaan semen.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)

  • HUT Ke-6, Pertamina Hulu Rokan Siap Sambut Tantangan Masa Depan

    HUT Ke-6, Pertamina Hulu Rokan Siap Sambut Tantangan Masa Depan

    JABAR EKSPRES – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6 dengan mengusung tema ‘6 Years 4000 Reasons’, di kantor pusat PHR di Jakarta dan seluruh wilayah operasi PHR, pada 20 Desember 2024.

    Tema yang diusung kali ini menandai tahun ke-6 PHR bersama lebih dari 4.000 perwira yang menjadi ujung tombak dan berkontribusi pada negeri.

    Merayakan tonggak sejarah sekaligus refleksi diri atas dedikasi, kerja keras, serta sinergi antara setiap elemen di tubuh PHR.

    Sebuah perjalanan yang penuh tantangan, capaian, dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.

    Pertamina Hulu Rokan adalah tulang punggung produksi migas nasional. Dengan wilayah kerja seluas lebih 70 ribu km2 yang membentang di lima provinsi di Pulau Sumatra, PHR mampu membuktikan kinerja terbaik untuk menopang kebutuhan energi untuk Indonesia.

    Menyumbang 36% produksi minyak dari total yang dihasilkan Subholding Upstream (SHU) atau sebesar 202.24 ribu barel minyak per hari (MBOPD).

    Sementara untuk pencapaian produksi gas sebesar 826.16 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 29% dari total SHU.

    Angka itu merupakan buah dari kerja keras para pekerja, maupun para inovator-inovator untuk meningkatkan produksi.

    Subholding Upstream merupakan subholding Pertamina yang fokus pada eksplorasi dan produksi migas.

    Kegiatan Subholding Upstream Pertamina dikelola oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang bertujuan meningkatkan produksi dan cadangan migas nasional.

    Dari sisi internal, PHR bersiap menyambut Integrasi Organisasi Regional 1 Dan WK Rokan (End State) menjadi satu kesatuan.

    Dengan integrasi yang rencananya secara resmi mulai berlaku pada 2025, maka semakin memperkuat komitmen PHR dalam upaya memenuhi kebutuhan dan ketahanan energi nasional dengan semangat kebersamaan.

    “Di hari istimewa ini, dengan semangat kebersamaan sebagai tanda perayaan ulangtahun ke-6 dengan bangga saya sampaikan serangkaian capaian terbaik kita. Masih banyak target dan capaian lain yang siap kita sambut di tahun-tahun mendatang,” ujar Ruby Mulyawan, Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan.

    Target-target tersebut membutuhkan komitmen lebih dari 4.000 karyawan dari beragam entitas.

    Perlu soliditas karena meskipun beragam, PHR memiliki keunikan sumber daya secara individu.

  • PHE Temukan Sumber Gas Alam Baru Hampir Setara 320 Juta Barel Minyak di Sulteng – Halaman all

    PHE Temukan Sumber Gas Alam Baru Hampir Setara 320 Juta Barel Minyak di Sulteng – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam kurun tujuh tahun terakhir, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat sumber daya inplace gas bumi sebesar lebih dari 1.8 triliun kaki kubik (TCF).

    Angka tersebut hampir setara 320 juta barel minyak (MMBOE) dan ditemukan dari eksplorasi di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).

    Temuan eksplorasi tersebut berasal dari penemuan gas di struktur Wolai-East Wolai, Morea, dan terbaru dari struktur Tedong yang dibor tahun 2024.

    Direktur Utama PHE Chalid Said Salim menyebut penemuan sumber daya ini merupakan bukti komitmen Pertamina dalam meningkatkan cadangan dan upaya memenuhi kebutuhan gas bumi seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

    Selain itu, juga mendukung upaya pencapaian target produksi nasional, di mana gas merupakan sumber daya energi transisi yang ramah lingkungan.

    Subholding Upstream Pertamina itu juga secara intensif mengimplementasikan upaya penemuan sumber daya di area Indonesia Timur seperti survey seismic, joint study, pengeboran eksplorasi.

    Melalui kerja keras eksplorasi, perusahaan energi milik negara ini berhasil menemukan sumber daya gas alam baru yang signifikan.

    Temuan itu berhasil divalidasi pada akhir 2024 dari Struktur Tedong-001 sebesar 875.47 milyar kaki kubik gas (BCFG) atau setara 151.13 juta barel setara minyak (MMBOE) yang terakumulasi di dalam batuan (inplace).

    Temuan itu selain meningkatkan kapasitas produksi gas, juga menjadi tonggak penting dalam upaya Pertamina untuk mendiversifikasi pasokan energi, mendukung transisi energi berkelanjutan, serta memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

    Penemuan sumber daya ini tidak terlepas dari upaya PHE mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi dan meningkatkan production growth melalui rencana kerja yang masif.

    Serta, meningkatkan reserve dan resource growth untuk menjaga ketahanan energi nasional.

    Menurut Chalid, keberhasilan PHE dalam menemukan sumber daya migas ini tidak terlepas dari dukungan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas.

    “Dengan pengeboran eksplorasi ini PHE juga berupaya menjaga keberlanjutan energi dalam negeri,” kata Chalid dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024).

    Ia menyatakan PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

    PHE juga disebut senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan.

    Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.

    PHE juga terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional.

    Hal itu demi mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.

    Sejalan dengan Misi Prabowo

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan Pertamina mendukung target pemerintah untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi.

    Itu sejalan dengan misi dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    “Temuan sumber daya energi di berbagai wilayah ini membuktikan komitmen Pertamina dalam mewujudkan swasembada energi di Indonesia,” kata Fadjar.

    Ia menyatakan Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission pada 2060 melalui dorongan pada program-program yang berdampak langsung ke capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

    Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

  • Pertamina group siaga layani masyarakat saat Natal-Tahun Baru

    Pertamina group siaga layani masyarakat saat Natal-Tahun Baru

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru 2024/2025, sebagai bentuk kesiapsiagaan menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat di seluruh Indonesia, dalam periode libur akhir tahun.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina Group siap untuk melayani masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru.

    Satgas tersebut bertugas di seluruh lini operasional, mulai dari hulu hingga hilir. Periode Satgas Natal dan Tahun Baru Pertamina dimulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.

    “Satgas Natal dan Tahun Baru Pertamina sudah bekerja mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025. Pertamina siaga 24 jam melalui Pertamina Digital Hub untuk menjamin pasokan energi dan menjaga kelancaran distribusi energi dengan dukungan dan kerja sama dengan instansi terkait,” kata Fadjar dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Di sisi hulu, kata Fadjar, Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama anak usahanya terus menjaga produksi migas sesuai dengan target. PHE menjaga total produksi migas mencapai 1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

    PHE berkomitmen penuh dalam menjaga supply Migas selama periode Natal dan Tahun Baru. Untuk Minyak, PHE Siagakan 25 Titik Serah Domestik via Kapal, 15 Titik Serah Domestik via Pipa & Trucking, dan 112 pembeli/Perjanjian Jual Beli Gas.

    Dari sisi operasi, SHU menyiagakan Emergency Response Organization (ERO), Personil Siaga Non-Emergency, Penerapan Fit To Work (FTW), serta Pengelolan Logistik Pendukung.

    Sementara dari sektor Kilang, melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyiapkan stok minyak mentah untuk 17 hari. Kapasitas pengolahan ditargetkan 930 ribu barel per hari. KPI membentuk satgas di 6 kilang Pertamina untuk memastikan keamanan dan kehandalan produksi.

    Dari sisi distribusi, melalui Subholding Integrated Marine & Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menyiapkan 314 armada kapal selama Satgas Natal dan Tabun Baru 2024-2025. PIS juga menyiapkan 12 kapal backup di luar tonase reguler.

    Fadjar menambahkan, secara nasional stok BBM, LPG dan Avtur saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan yang meliputi 7.786 SPBU, 6.802 Pertashop, 414 SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan), 55 SPBB (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker), 6.478 Agen LPG, 754 SPBE dan 156 Agen Minyak Tanah.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso (tengah). ANTARA/HO-Humas Pertamina

    Selama Satgas Natal dan Tahun Baru, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) sebagai Subholding Commercial & Trading telah menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa SPBU Siaga, Agen Mitan Sigan dan Outlet LPG Siaga, seperti 56 Kiosk Layanan BBK, 207 Mobil Tangki Standby & 245 Motorist.

    Selain itu, Pertamina melalui Subholding Gas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), juga telah mengantisipasi kebutuhan gas. PGN telah menyiagakan 33.000 kilometer Jaringan Pipa, 3 LNG Terminal, 16 SPBG dan Jargas beroperasi dengan aman dan optimal. Pemanfaatan gas LNG di FSRU Lampung untuk pasokan gas ke pembangkit listrik.

    “Subholding gas juga siap melayani konsumen sisi transportasi dan komersil seperti pemilik bisnis horeka (hotel, restaurant dan kafe) yang biasanya mengalami kenaikan permintaan pada momen natal dan tahun baru,” jelas Fadjar.

    Sedangkan dari sisi energi baru terbarukan dari Subholding New & Renewable Energy, PT Pertamina Power Indonesia memastikan operasional panas bumi berjalan dengan aman dan lancar untuk mendukung pasokan energi ke pembangkit listrik.

    Sebagai mobilitas masyarakat Indonesia, Pelita Air juga berkontribusi dalam Natal dan Tahun Baru. Untuk pertama kalinya, tiket penerbangan turun menjelang Natal dan Tahun Baru. Pelita Air akan menyediakan 200.952 kapasitas kursi penerbangan atau naik 44 persen dibanding Natal dan Tahun Baru sebelumnya untuk melayani 16 rute penerbangan domestik.

    Sementara itu sarana pendukung dari Pertamina yakni layanan kesehatan melalui PT Pertamina Bina Medika – IHC (Holding Rumah Sakit) telah menyiapkan strategi peningkatan layanan untuk memastikan akses kesehatan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2024-2025.

    Dengan dukungan 37 rumah sakit dan 76 klinik, IHC berkomitmen memberikan layanan yang profesional, cepat tanggap, dan terpercaya bagi masyarakat. IHC siap siagakan seluruh jaringan layanan kesehatan selama 24 jam.

    Untuk mendukung liburan bagi masyarakat Indonesia, Patrajasa sebagai AP Services Pertamina Group juga mengadakan berbagai macam promo menarik seperti menginap di Hotel Patra Jasa di berbagai wilayah di Indonesia.

    Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait pelayanan atau akan mengadukan ketersediaan energi bisa menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 sebagai lini terdepan layanan informasi masyarakat.

    Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

    Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024