BUMN: PT Pelni

  • Tersangka penikaman di Jakbar sengaja beli pisau di Pasar Patra

    Tersangka penikaman di Jakbar sengaja beli pisau di Pasar Patra

    Jakarta (ANTARA) – Tersangka penikaman di Jalan Patra No. 66, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), EH (56) diduga sengaja membeli sebilah pisau pada sebuah toko perabot rumah tangga di Pasar Patra.

    “Itu tercermin dalam rekonstruksi adegan keenam yakni tersangka terlihat berjalan kaki menuju Pasar Patra untuk membeli sebilah pisau di sebuah toko perabot rumah tangga,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Sibarani di sela Rekonstruksi Kasus Penikaman itu di Mapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Dijelaskan, selanjutnya pisau tersebut kemudian diselipkan di balik bajunya dan lalu tersangka duduk kembali di samping kayu yang tidak jauh atau samping lokasi kejadian dan melihat korban sedang menerima paket.

    “Kemudian, tersangka menghampiri korban dari arah belakang langsung mengambil pisau dari belakang bajunya dengan menggunakan tangan kanan sehingga terjadilah peristiwa itu,” katanya.

    Korban, katanya, sedang membungkuk melihat paket, kemudian, tak lama, setelah itu, dari arah belakang tersangka menikam korban pada bagian pinggang sebelah kanan korban.

    Saksi di lokasi yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak meminta pertolongan, hingga warga datang melerai dan membawa korban ke rumah sakit.

    Namun nahas, korban meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Pelni.

    Ia juga mengatakan, rekonstruksi ini merupakan bagian penting dalam proses penyidikan untuk menguatkan alat bukti dan memastikan setiap keterangan dari tersangka serta saksi sesuai dengan fakta di lapangan.

    “Tersangka memperagakan 18 adegan, mulai dari situasi sebelum peristiwa hingga setelah kejadian berlangsung,” katanya.

    Sebelumnya, seorang pemilik agen elpiji berinisial MBS (65) tewas setelah ditusuk kerabatnya sendiri di kios miliknya, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (30/9) pukul 11.00 WIB.

    Kapolsek Kebon Jeruk Komisaris Nur Aqsha menjelaskan, pelaku berinisial EH (50) masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban karena berasal dari marga yang sama.

    EH juga diketahui sebagai pemilik kontrakan yang disewa korban untuk membuka kios elpiji. Masalah antara keduanya bermula dari kebiasaan pelaku yang sering meminjam uang kepada korban.

    Utang itu menumpuk hingga ratusan juta rupiah tanpa ada pelunasan. Karena kesal, korban kemudian menjual sebuah tangki bekas minyak tanah milik pelaku yang disimpan di kontrakan.

    “Akhirnya korban itu menjual barang pelaku karena kesal utang-utang itu sampai sekarang tuh belum dibayar. Jadi dia bilang, ‘ya udah, ini saya anggap untuk membayar utang-utangmu,’ seperti itu

    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan dengan Pasal 355 KUHP subsider Pasal 354 KUHP tentang Penganiayaan Berat Berencana, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenhub Ubah Pola Subsidi Tol Laut Mulai 2026

    Kemenhub Ubah Pola Subsidi Tol Laut Mulai 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah rampung melaksanakan evaluasi tol laut dan akan mengubah pola subsidi angkutan laut perintis tersebut mulai 2026. 

    Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud mengungkapkan, pihaknya berencana melakukan optimalisasi trayek tol laut dengan kolaborasi bersama sejumlah pihak. 

    Misalnya, BUMN dan perusahaan pelayaran swasta (komersial) yang berminat membuka layanan pada beberapa rute tol laut dengan tingkat keterisian (load factor) tinggi. 

    “Pada trayek-trayek tersebut, pola pelayanan akan dialihkan dari mekanisme subsidi operasional kapal menjadi subsidi titip muatan atau kontainer,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/10/2025). 

    Masyhud berharap bahwa langkah ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran pemerintah khususnya pada trayek yang wilayahnya sudah lebih maju sekaligus mendorong efektivitas dan keberlanjutan distribusi logistik nasional. 

    Dengan demikian, subsidi dapat dialihkan untuk trayek lain yang lebih membutuhkan dan meningkatkan kualitas layanan pada wilayah tersebut.

    Sejauh ini, pemerintah menerapkan dua pola subsidi. Pertama, pola subsidi operasional kapal dan pola subsidi titip kontainer. 

    Hampir 11 tahun tol laut beroperasi, tercatat ada 39 kapal yang berlayar ke seluruh pelosok Indonesia dengan total 39 trayek dan mayoritas berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

    Per Agustus 2025, dengan adanya tambahan kapal maupun trayek menjadi 39, tercatat telah mengangkut muatan sebanyak 1.093,48 ton dan 18.800 TEUs. Dari target 581 voyage, telah tercapai 408 voyage atau mencakup 70,22%.  

    Sebanyak 39 kapal terdiri dari 15 kapal negara, lima kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), enam kapal milik ASDP, serta 13 kapal milik swasta. Kapal-kapal tersebut menyinggahi 104 pelabuhan dengan pola subsidi operasional kapal, subsidi kontainer, dan subsidi muatan. 

    Melihat rutenya, sebanyak 19 trayek merupakan penugasan sementara sisanya merupakan lelang. Pelni menjalankan delapan trayek, PT Djakarta Lloyd berlayar dengan lima trayek, dan ASDP (titip muatan) bertugas untuk enam trayek. 

    Adapun, PT Citrabaru Adinusantara, PT Luas Line, dan PT Subsea Lintas Globalindo masing-masing bertugas menjalankan dua trayek. PT Lintas Samudera menjalankan satu trayek dan PT Mentasi Mas tiga trayek. Untuk PT Meratus dan PT Temas dengan pola titip kontainer, masing-masing berlayar dengan empat trayek dan enam trayek tol laut.

    Sementara sampai September 2025, pelaksanaan program tol laut telah mencapai 523 voyage dan melayani 104 pelabuhan dari barat hingga timur Indonesia. Dari pelaksanaan tersebut, tercatat total muatan berangkat mencapai sekitar 19.713 TEUs dan 1.328,92 ton, serta muatan balik sebanyak 5.624 TEUs.

  • Merantau ke Malaysia Puluhan Tahun Tanpa Kabar, Alimuddin Akhirnya Pulang ke Pinrang di Usia 93 Tahun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Oktober 2025

    Merantau ke Malaysia Puluhan Tahun Tanpa Kabar, Alimuddin Akhirnya Pulang ke Pinrang di Usia 93 Tahun Regional 19 Oktober 2025

    Merantau ke Malaysia Puluhan Tahun Tanpa Kabar, Alimuddin Akhirnya Pulang ke Pinrang di Usia 93 Tahun
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com –
    Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, Kalimantan Utara, berhasil memulangkan seorang lansia yang terlantar kembali ke kampung halamannya.
    Alimuddin (93), warga Pinrang, Sulawesi Selatan, yang ditemukan sakit-sakitan dan tanpa sanak saudara di Nunukan, akhirnya dipertemukan kembali dengan keluarganya setelah puluhan tahun merantau ke Malaysia dan dikira telah tiada.
    “Kita bantu bawa beliau berobat. Kebetulan beliau terdaftar di BPJS Kesehatan, sehingga intervensi klien PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) tuntas,” ujar Kabid Rehsos DSP3A Nunukan, Parmedy, Minggu (19/10/2025).
    Tak lama kemudian, Peksos (Pekerja Sosial), mendengar keinginan Alimuddin untuk pulang kampung.
    Namun dengan kondisi Alimuddin yang pikun, Peksos ragu-ragu dan lebih dulu meminta izin untuk melacak keluarga Alimuddin.
    “Bapak Alimuddin dengan tegas meminta dipulangkan saja ke Pinrang. Ia mengatakan ‘Pulangkan saja saya ke Pinrang. Saya masih ingat di mana tempat keluarga saya’,” tutur Parmedy menirukan permintaan Alimuddin.
    Melihat keyakinan Lansia tersebut, Peksos kemudian mengurus kepulangannya menggunakan kapal laut PT Pelni.
    Ia dibawa pulang pada Kamis (16/10/2025), dan tiba di Pelabuhan Pare-pare pada Sabtu (18/10/2025).
    Tim Pendamping Dinas Sosial Nunukan, memulai melakukan pencarian keluarga.
    “Dan benar saja, meski pikun, Bapak Alimuddin tak pernah lupa di mana keluarganya. Kita pertemukan beliau dengan keluarganya,” imbuhnya.
    Suara tangisan langsung pecah di kediaman keluarga Alimuddin.
    Pasalnya, sudah puluhan tahun ia merantau ke Malaysia, tidak pernah sekalipun keluarga mendengar kabar dan keberadaannya.
    “Keluarga mengira Bapak Alimuddin sudah tiada. Itulah saling peluk diiringi teriakan tangis kebahagiaan bercampur kerinduan cukup keras terdengar,” lanjut Parmedy.
    Parmedy mengatakan, realita kehidupan yang tersaji menjadi sebuah motivasi Dinas Sosial Kabupaten Nunukan terus berbuat dan melakukan pelayanan PPKS hingga tuntas.
    “Tetaplah berbuat baik meskipun sebagian orang menganggap kita bukan orang baik. Salam kemanusiaan,” tutup Parmedy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelni Tanjung Priok pastikan kelaikan armada angkutan Natal-Tahun Baru

    Pelni Tanjung Priok pastikan kelaikan armada angkutan Natal-Tahun Baru

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Tanjung Priok Jakarta memastikan seluruh armada kapal dalam kondisi laik laut untuk mendukung kelancaran dan keselamatan angkutan penumpang selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Kepala Cabang Pelni Tanjung Priok Dicky Dermawandi di Jakarta, Jumat (17/10), mengatakan mereka telah menyiapkan langkah-langkah operasional sejak awal untuk memastikan kesiapan armada menghadapi lonjakan penumpang pada masa libur panjang akhir tahun tersebut.

    “Kami dari Pelni khususnya Pelni Jakarta sudah menyiapkan terkait rencana pengoperasian nanti Natal dan Tahun Baru. Untuk armada kapal penumpang sendiri rencananya ada sembilan armada yang akan menyinggahi Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Dicky.

    Ia mengatakan kesembilan kapal tersebut terdiri atas KM Labobar berkapasitas 3.000 penumpang. Lalu kapal yang berkapasitas 2.000 penumpang yakni KM Gunung Dempo, KM Nggapulu, KM Kelud, KM Gelora, KM Ciremai, KM Dobonsolo, serta dua kapal berkapasitas 1.000 penumpang yakni KM Kelimutu dan KM Bukit Raya.

    Lebih lanjut Dicky mengatakan seluruh kegiatan docking atau pemeliharaan tahunan kapal telah dilakukan dan ditargetkan selesai sebelum Desember sehingga pada saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru dimulai, semua kapal sudah siap beroperasi dengan fasilitas dan alat keselamatan yang berfungsi optimal.

    “Sehingga dipastikan pada saat pelayanan angkutan Natal dan Tahun Baru semua armada kapal ini sudah siap beroperasi, termasuk juga alat-alat keselamatannya sudah siap untuk digunakan,” katanya, menjelaskan.

    Pelni memperkirakan layanan angkutan laut akan berada pada masa puncak antara H-15 hingga H+15, dimulai sekitar 10 Desember hingga 1 Januari, dengan pola operasi yang disesuaikan terhadap arus keberangkatan dan kedatangan penumpang.

    Terkait kemungkinan lonjakan jumlah penumpang, Pelni akan tetap berkoordinasi dengan regulator dan Kementerian Perhubungan untuk pengajuan dispensasi kapasitas penumpang, tentunya dengan penambahan peralatan keselamatan sesuai ketentuan yang berlaku.

    Menurut Dicky, pihaknya memprediksi adanya peningkatan jumlah penumpang sekitar dua hingga tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan stabilitas jumlah armada yang tidak mengalami penambahan signifikan di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Karena kalau kita lihat dari jumlah seat, sama saja dibandingkan tahun sebelumnya, kecuali ada penambahan armada,” ujar dia.

    Pelni Tanjung Priok juga terus meningkatkan layanan secara bertahap melalui evaluasi bersama pemangku kepentingan, termasuk menyediakan shuttle bus bagi penumpang di luar dermaga agar mobilitas selama arus Nat dan Tahun Baru tetap lancar dan efisien.

    Selain itu, lanjutnya, Pelni mengusulkan penambahan troli barang bagi penumpang yang tidak menggunakan jasa buruh pelabuhan untuk mempermudah proses embarkasi dan debarkasi, terutama saat lonjakan penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru.

    Dicky mengatakan pengelola pelabuhan menambah jumlah kursi di terminal penumpang, memperbaiki sistem pendingin ruangan, serta menambah mesin X-ray guna mempercepat pemeriksaan barang dan memperlancar alur keberangkatan kapal penumpang.

    Pelni juga menyiapkan petugas khusus bagi penumpang prioritas seperti lansia, penyandang disabilitas, dan yang sakit dengan menyediakan kursi roda, tandu, ambulans, serta mengajukan penambahan empat unit garbarata mobile demi kenyamanan.

    Dalam aspek keamanan, Pelni bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menempatkan sembilan personel tambahan, 13 petugas keamanan internal, serta 25 petugas frontliner agar pelayanan publik semakin aman, cepat, dan profesional selama masa Natal dan Tahun Baru.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelni perkuat koordinasi pengawasan usai ada temuan penyelundupan sabu

    Pelni perkuat koordinasi pengawasan usai ada temuan penyelundupan sabu

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memperkuat koordinasi pengawasan bersama TNI Angkatan Laut, Polres Pelabuhan dan pengelola terminal setelah adanya temuan penyelundupan narkoba yang ditemukan di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

    Kepala Cabang Pelni Tanjung Priok Dicky Dermawandi mengatakan sinergi menjadi bukti komitmen Pelni dalam memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang.

    “Kalau dari pihak Pelni Jakarta sudah dari kemarin kita berkoordinasi dengan stakeholder, intinya bagaimana caranya kita lebih bisa memaksimalkan terkait dengan pengamanan di Pelabuhan Tanjung Priok, baik itu kegiatan yang embarkasi dan debarkasi untuk memitigasi hal ini,” kata Dicky di Jakarta, Jumat (17/10).

    Ia mengatakan koordinasi lintas instansi itu semakin diperkuat setelah petugas gabungan berhasil menggagalkan penyelundupan diduga narkotika jenis sabu seberat 10,3 kilogram dari empat penumpang KM Kelimutu pada 13 Oktober 2025.

    Menurut Dicky, pengungkapan tersebut bermula dari kecurigaan tim keamanan Pelni dan TNI AL terhadap gerak-gerik salah satu penumpang yang terdeteksi membawa benda mencurigakan.

    Pemeriksaan manual kemudian dilakukan, alhasil petugas menemukan tiga bungkus diduga sabu yang disembunyikan di tubuh pelaku. Petugas juga menangkap tiga rekannya yang sudah berada di dalam mobil.

    Total barang bukti mencapai 16 bungkus diduga sabu dan seluruh tersangka langsung diserahkan ke pihak kepolisian dan TNI AL untuk proses hukum lebih lanjut sesuai prosedur yang berlaku.

    Keberhasilan itu menunjukkan pentingnya sinergi seluruh pihak di pelabuhan, mulai dari petugas keamanan, operator terminal, regulator, hingga aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan penumpang, katanya, menegaskan.

    Menurut Dicky, Pelni berkomitmen penuh mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait pemberantasan narkotika di seluruh Indonesia, serta memperkuat ketahanan moral dan keamanan masyarakat maritim.

    Selain narkotika, Pelni juga memperketat pemeriksaan terhadap barang-barang berbahaya seperti senjata tajam dan minuman keras yang berpotensi memicu keributan di atas kapal penumpang selama perjalanan laut.

    Langkah-langkah pengamanan diperkuat dengan mendorong penambahan mesin pemindai atau X-ray, peningkatan jumlah petugas keamanan, dan kerja sama berkelanjutan dengan TNI AL serta operator pelabuhan untuk mempercepat deteksi dini ancaman.

    Menurut Dicky, fasilitas pendukung seperti X-ray sangat vital untuk keamanan pelayaran, dan berharap adanya perbaikan standar keamanan di seluruh pelabuhan Indonesia secara merata.

    Pelni juga mengapresiasi keberhasilan anggota TNI AL yang berdinas di Pelni Cabang Tanjung Priok Jakarta karena berhasil menggagalkan dan mengamankan kurir barang haram tersebut.

    Ia mengatakan empat orang terduga pelaku yang naik dari Pelabuhan Pontianak dan turun di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sudah ditangkap dan diserahkan ke Polres Tanjung Priok pada hari yang sama.

    Sekretaris Perusahaan Pelni Evan Eryanto mengatakan anggota TNI AL yang berhasil mengidentifikasi kurir sabu tersebut merupakan prajurit yang ditugaskan di Pelni sebagai tenaga pengamanan tambahan.

    “Keberadaan mereka secara legal diperkuat oleh kerja sama antara PELNI dan TNI AL yang sudah terjalin selama tiga tahun terakhir,” kata Evan.

    Meski berhasil menggagalkan upaya para pelaku keluar dari pelabuhan, Evan menyayangkan barang haram tersebut berhasil berlayar menggunakan kapal Pelni.

    “Kami mengharapkan perhatian serius dari pemangku kepentingan untuk menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Evan, menambahkan.

    Secara prosedur, kewenangan pemeriksaan barang bawaan penumpang berada di bawah tanggung jawab pemilik sekaligus pengelola pelabuhan.

    Berdasarkan kondisi di lapangan, dari 74 pelabuhan yang disandari oleh 25 kapal penumpang Pelni, 36 di antaranya dikelola oleh Pelindo dan 36 lainnya dikelola oleh KSOP/KUPP di bawah naungan Kementerian Perhubungan RI. Dari 72 pelabuhan tersebut, hanya 26 pelabuhan yang dilengkapi dengan sarana mesin X-Ray.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Catatan Kinerja Angkutan Laut Perintis Usai Beroperasi 10 Tahun

    Catatan Kinerja Angkutan Laut Perintis Usai Beroperasi 10 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — Genap 10 tahun atau satu dekade sudah pemerintah mengoperasionalkan angkutan laut perintis untuk penumpang, barang atau tol laut, serta angkutan rede. 

    Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menyampaikan sejak 2015, layanan angkutan laut perintis terus memberikan kontribusi nyata dalam membuka aksesibilitas transportasi laut ke daerah-daerah yang belum terlayani secara komersial. 

    Per 2025, tercatat sebanyak 107 trayek angkutan laut perintis telah melayani 480 pelabuhan singgah di 28 provinsi dan 184 kabupaten/kota dengan capaian realisasi fisik mencapai 2.154 voyage.

    “Secara kumulatif sejak tahun 2015 hingga 2025, angkutan laut perintis penumpang telah melayani 7.899.415 orang penumpang dan mengangkut 1.364.547 ton muatan barang,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).

    Dari 107 trayek tersebut, 30 trayek di antaranya dioperasikan oleh PT Pelni melalui mekanisme penugasan sesuai Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Kapal Perintis Milik Negara. 

    Adapun, untuk 77 trayek lainnya dioperasikan oleh perusahaan angkutan laut nasional melalui mekanisme pemilihan penyedia jasa dengan mekanisme e-catalogue.

    Angkutan laut perintis hadir dalam menciptakan konektivitas layanan antar pulau dan mendukung pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP).

    Kinerja Tol Laut dan Angkutan Rede

    Program angkutan laut perintis barang atau yang lebih dikenal dengan Tol Laut masih menjadi salah satu andalan dalam menekan disparitas harga dan menjaga stabilitas pasokan barang di berbagai wilayah Indonesia. 

    “Sampai September 2025, pelaksanaan program Tol Laut telah mencapai 523 voyage dan melayani 104 pelabuhan dari barat hingga timur Indonesia,” ujar Masyhud. 

    Dari pelaksanaan tersebut, tercatat total muatan berangkat mencapai sekitar 19.713 TEUs dan 1.328,92 ton, serta muatan balik sebanyak 5.624 TEUs. 

    Capaian ini, lanjutnya, mencerminkan peningkatan distribusi logistik nasional, khususnya dalam memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting di wilayah 3TP. 

    Pada 2026, Kementerian Perhubungan berencana melakukan optimalisasi trayek Tol Laut melalui perubahan mekanisme subsidi beberapa pelabuhan dengan pola subsidi operasional kapal pola subsidi titip kontainer. 

  • BNN Jakarta: 10 kg sabu yang masuk lewat Tanjung Priok dari Malaysia

    BNN Jakarta: 10 kg sabu yang masuk lewat Tanjung Priok dari Malaysia

    Tiga kantong itu ditemukan di korset yang menempel di badannya. Kantong itu dilapisi lakban

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro mengatakan sabu seberat 10 kilogram yang masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok diduga berasal dari Malaysia.

    Hal tersebut dikatakan Awang karena pola pengiriman sabu berasal dari wilayah yang berdekatan dengan Malaysia yakni Pontianak, Kalimantan Barat.

    “Berdasarkan pengalaman biasanya memang kalau dari Kalimantan Barat itu dari Malaysia, karena perbatasan langsung dengan Malaysia,” kata dia saat jumpa pers di markas Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) III, Jakarta Utara, Rabu.

    Dia menjelaskan, pola penyebaran sabu umumnya masuk ke wilayah Pulau Jawa melalui beberapa titik seperti Jakarta ataupun Semarang.

    Melalui pintu itulah, para pengedar mengedarkan barang haram tersebut ke wilayah Pulau Jawa.

    Untuk kasus tangkapan Kodaeral III ini, Awang menduga sabu tersebut masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok untuk diedarkan di Jakarta.

    “Kemungkinan besar di Jakarta, karena memang permintaan berdasarkan data yang kami miliki, memang permintaan sabu, khususnya di wilayah Jakarta, ini cukup besar juga,” jelas Awang.

    Namun demikian, Awang dan pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan siapa bandar sabu tersebut dan ke wilayah mana akan diedarkan.

    Sementara itu, Komandan Kodaeral III Laksamana Muda TNI Uki Prasetia dalam jumpa pers itu menjelaskan pihaknya menggagalkan penyelundupan sabu seberat 10 kilogram di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (13/10) lalu.

    Dia menjelaskan penangkapan itu bermula dari masuknya informasi intelijen yang mengatakan akan ada aksi penyelundupan sabu dari Pontianak ke Jakarta.

    Uki melanjutkan, info tersebut mengatakan sabu akan dibawa oleh beberapa orang yang menumpang KM Kelimutu dari Pelabuhan Pontianak menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

    Berdasarkan informasi tersebut, kata Uki, petugas langsung bergegas menjaga pintu masuk penumpang khusus penumpang dari kapal pada Senin.

    Sekitar pukul 03.00 WIB, penumpang pun mulai berdatangan, namun di tengah ramainya penumpang, petugas mencurigai satu orang penumpang.

    Penumpang yang dicurigai itu lalu diperiksa menggunakan mesin x-ray dan pemeriksaan manual secara mendalam. Benar saja, petugas TNI AL menemukan tiga kantong berisi sabu yang ditempelkan ke badan pelaku.

    “Tiga kantong itu ditemukan di korset yang menempel di badannya. Kantong itu dilapisi lakban,” kata Uki.

    Setelah pelaku pertama diinterogasi oleh PAM Pelni dari TNI AL, petugas mendapat info bahwa tiga pelaku lain yang datang bersama pelaku pertama berhasil lolos dari pemeriksaan di pelabuhan.

    Petugas pun langsung mencari tiga pelaku tersebut hingga ke wilayah parkiran pelabuhan. Petugas pun akhirnya menemukan tiga pelaku yang nyaris kabur itu.

    “Ketiganya sudah berada di dalam mobil yang akan berjalan, namun berhasil dihentikan,” ujar Uki.

    Keempat pelaku pun dibawa ke pihak Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, petugas menyita total 16 kantong bersisi sabu dengan berat keseluruhan mencapai 10,344 kilogram.

    Kini, keempat pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polda Metro Jaya.

    Uki menjelaskan pengungkapan kasus ini merupakan bentuk komitmen dari TNI AL dalam memberantas peredaran narkoba.

    Dia berharap jajarannya dapat terus meningkatkan pengawasan di laut agar barang-barang haram tersebut tidak masuk ke Jakarta.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dede Budhyarto Sindir Roy Suryo Cs: Serangan ke Jokowi Ada Motif Politik dan Ekonomi

    Dede Budhyarto Sindir Roy Suryo Cs: Serangan ke Jokowi Ada Motif Politik dan Ekonomi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budhyarto, angkat bicara soal aksi Roy Suryo Cs yang belakangan ramai karena berziarah ke makam keluarga mantan Presiden Jokowi.

    Kristia, yang akrab disapa Dede, menilai bahwa serangan terhadap Jokowi selama ini bukan murni karena alasan moral atau kebenaran, melainkan sudah terstruktur dan bermotif politik maupun ekonomi.

    “Serangan terhadap Jokowi bersifat sistematis dan berbasis motif ekonomi atau politik, bukan kebenaran fakta,” ujar Dede di X @kangdede78 (13/10/2025).

    Dikatakan Dede, ada pihak-pihak yang memang sengaja memelihara narasi kebencian terhadap Presiden dan keluarganya demi keuntungan tertentu.

    “Selama ada pasar kebencian, isu semacam ini akan terus diproduksi,” tegasnya.

    Sebagai pendukung Jokowi, Dede turut menanggapi maraknya polemik di media sosial terkait kunjungan Roy Suryo Cs ke makam keluarga Jokowi di Karanganyar, Jawa Tengah.

    Aksi tersebut menuai beragam reaksi publik, sebagian menilai sebagai bentuk provokasi politik yang tidak etis, terlebih dilakukan terhadap keluarga yang sudah wafat.

    Sementara itu, pihak keluarga Jokowi melalui Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebelumnya telah menyampaikan ucapan terima kasih dan memilih tidak menanggapi lebih jauh polemik tersebut.

    Sebelumnya, Dokter Tifauzia Tyassuma menegaskan bahwa kunjungan tersebut bukan untuk melakukan hal yang negatif.

    Hanya saja, itu merupakan bagian dari kegiatan Tim Pencari Fakta yang tengah melakukan observasi lapangan di wilayah Solo dan sekitarnya.

  • Pelni hadirkan hotel terapung dukung perayaan Satu Abad Teluk Wondama

    Pelni hadirkan hotel terapung dukung perayaan Satu Abad Teluk Wondama

    Kami bangga dapat berkontribusi dalam perayaan Satu Abad Peradaban Teluk Wondama melalui pemanfaatan KM Sinabung sebagai hotel terapung

    Manokwari (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero (Pelni) menghadirkan Kapal Motor (KM) Sinabung sebagai hotel terapung guna mendukung perayaan Satu Abad Peradaban di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, pada 24-28 Oktober 2025.

    Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Nuraini Dessy dihubungi di Manokwari, Jumat, mengatakan penyediaan kapal penumpang sebagai hotel terapung merupakan bentuk dukungan BUMN terhadap kegiatan berskala besar di daerah, khususnya Papua Barat.

    “Kami bangga dapat berkontribusi dalam perayaan Satu Abad Peradaban Teluk Wondama melalui pemanfaatan KM Sinabung sebagai hotel terapung,” kata Dessy.

    Ia mengatakan KM Sinabung dijadwalkan melayani rute Manokwari–Wasior dan berfungsi sebagai akomodasi bagi tamu undangan pada dua periode, yaitu 24-25 Oktober dan 26-28 Oktober 2025.

    Langkah tersebut tidak hanya mendukung kegiatan kerohanian, pariwisata dan budaya di Teluk Wondama, tetapi juga menjadi upaya Pelni memperluas fungsi kapal penumpang sebagai sarana inovatif di luar layanan transportasi reguler.

    “Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model sinergi berkelanjutan untuk mendukung kegiatan serupa di masa mendatang, sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat lokal,” ujarnya.

    Kepastian dukungan Pelni tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama penyediaan hotel terapung dilakukan Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI Nuraini Dessy dan Bupati Teluk Wondama Elysa Auri, di Kantor Pelni Jakarta, Kamis (2/10).

    “Ini adalah wujud nyata komitmen Pelni dalam mendukung pariwisata di Papua Barat, sekaligus memberikan pengalaman bagi tamu undangan dengan fasilitas akomodasi terapung yang nyaman dan modern,” ujar Dessy.

    Bupati Teluk Wondama Elysa Auri mengatakan hunian terapung merupakan solusi terbaik dalam mengatasi keterbatasan sarana akomodasi, sebab panitia memprediksi jumlah tamu dari seluruh Tanah Papua mencapai 20 ribu orang.

    Perayaan satu abad Situs Aitumeri pada 25 Oktober 2025 merupakan sejarah peradaban orang asli Papua mengenal pendidikan formal melalui sekolah yang didirikan Pendeta I.S Kijned di Kampung Miei, Distrik Wasior, 25 Oktober 1925.

    Sekolah yang didirikan Pendeta Is Kijne ketika menjalani misi pewartaan agama Kristen di Tanah Papua kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan bagi orang asli Papua kala itu.

    Pewarta: Ali Nur Ichsan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 11 KRL Asal China Sudah Beroperasi, Layani Rute Lintas Bogor dan Cikarang

    11 KRL Asal China Sudah Beroperasi, Layani Rute Lintas Bogor dan Cikarang

    Jakarta

    Sebanyak 11 rangkaian atau gerbong kereta atau trainset Kereta Rel Listrik (KRL) impor dari China saat ini telah beroperasi. Rangkaian kereta tersebut saat ini sudah melayani rute KRL lintas Bogor dan Cikarang.

    Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter Broer Rizal. Saat ini, trainset CLI-125 asal China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) telah tiba semua di Indonesia dan telah dioperasikan.

    “Sudah dioperasikan semua untuk penumpang dari 11 trainset yang sudah kami jalankan semua. Sementara itu masih di koridor Bogor atau lintas Bogor dan Cikarang dulu. Tapi kami juga coba usahakan untuk bisa beroperasi di lintas lain,” kata Rizal di Stasiun Sudirman Baru (BNI CIty), Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2025).

    Meski saat ini 11 trainset itu baru melayani rute KRL lintas Bogor dan Cikarang, menurut Rizal, ke depannya ada kemungkinan KAI Commuter akan mengganti rutenya supaya pelanggan di lintas KRL lain dapat merasakan pengalaman menggunakan KRL baru.

    Sementara itu, kereta-kereta keluaran PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA belum mulai dioperasikan. Rizal mengatakan, dari total 16 trainset saat ini baru ada sebanyak 4 trainset yang diterima KAI Commuter.

    Menurut Rizal, saat ini keempat trainset keluaran INKA itu masih dalam tahap uji coba. Namun ia tak merincikan kapan trainset-trainset buatan lokal ini dapat mulai dipergunakan mengangkut penumpang.

    “Yang sudah di sini baru 4 (trainset) yang sedang proses uji coba,” ujarnya.

    Rizal berharap, di tahun depan ke-16 trainset ini sudah rampung dan dikirimkan ke Jakarta. Dengan demikian, proses uji coba juga bisa segera dilakukan sehingga kereta tersebut bisa dioperasikan.

    Sebagai informasi, KCI sendiri terus mendatangkan secara bertahap sarana kereta rel listrik (KRL) baru dari INKA dan CRRC. Total ada sebanyak 96 gerbong KRL baru akan segera tiba dan siap untuk dioperasikan.

    INKA sendiri juga akan mendapat suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) di Tahun Anggaran 2025. Total PMN yang digelontorkan untuk INKA, PT Kereta Api Indonesia (KAI), INKA, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencapai Rp 4,77 triliun.

    PMN tersebut diberikan dalam rangka untuk menjalankan penugasan dari pemerintah di sektor transportasi. Di mana besaran PMN untuk KAI sebanyak Rp 1,8 triliun untuk pengadaan sarana KRL untuk baik dan lintas Jabodetabek.

    “Dan tentu kalau kita bisa lihat, kembali untuk penggunaannya dari KAI sendiri untuk pengadaan sarana KRL untuk baik dan lintas Jabodetabek,” kata Erick Thohir saat masih menjabat sebagai Menteri BUMN, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (15/9/2025).

    Kemudian, Erick menyebutkan PMN untuk INKA sebesar Rp 473 miliar, dimana PMN tersebut akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik, termasuk mendukung produksi trainset KRL Jabodetabek.

    “Baik dari dalam negeri, khususnya untuk gerbong kereta. Lalu dari Australia juga banyak permintaan untuk pengangkutan batubara dan dari Bangladesh pun kemarin sudah,” ujarnya.

    Lihat juga Video: Kondisi Penumpang KRL di Stasiun Palmerah Imbas Demo Ricuh DPR

    (kil/kil)