BUMN: PT Jasa Marga

  • Waka DPRD DKI Sentil Jasa Marga, Usul Perbaikan Gerbang Tol Dini Hari

    Waka DPRD DKI Sentil Jasa Marga, Usul Perbaikan Gerbang Tol Dini Hari

    Jakarta

    Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco menyentil langkah Jasa Marga sempat mendadak menutup sejumlah Gerbang Tol (GT) secara bersamaan hingga mengakibatkan beberapa ruas jalan di Jakarta mengalami macet parah. Basri menyebut pihak Jasa Marga tak melakukan koordinasi mengenai ini.

    “Koordinasi dulu dengan semua pihak jangan jalan sendiri akhirnya bikin macet parah. Merugikan banyak orang,” kata Basri kepada wartawan, Sabtu (27/9/2025).

    Basri menilai seharusnya penutupan sementara terhadap sejumlah GT dilakukan hanya pada dini hari atau akhir pekan. Menurutnya, proses perbaikan GT seharusnya dilakukan di luar jam padat.

    “Iya seharusnya Jasa Marga juga kira-kira lah kalau mau perbaikan di daerah padat begitu, hari libur atau setelah jam 12 malam. Di mana aktivitas kendaraan sudah tidak terlalu padat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, politikus Golkar itu menyerahkan kepada Pemprov DKI untuk berkoordinasi dengan Jasa Marga mengenai permasalahan ini. Dia menyebut pihaknya belum perlu melakukan pemanggilan terkait evaluasi.

    “Teknisnya saya rasa eksekutif sudah koordinasi. Rasanya Dewan belum perlu sampai memanggil kalau eksekutif sudah koordinasi,” kata Basri.

    Mengenai perbaikan sejumlah GT, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga telah memberikan atensi. Ia meminta pekerjaan perbaikan tidak dilakukan pada jam sibuk agar tidak mengganggu mobilitas warga.

    “Jangan lagi dilakukan ketika jam banyak masyarakat sedang bertransportasi, berangkat atau pulang kerja. Kalau mau melakukan ya hari libur,” kata Pramono di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/9).

    “Itu dilakukan secara bersamaan, sehingga menyebabkan kemacetan. Jadi tadi saya sudah minta kepada Dinas Perhubungan untuk mengoordinasikan,” ujarnya.

    Jasa Marga telah memberikan penjelasan mengenai perbaikan gerbang tol ini. Senior Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad Ginanjar Bekti R menjelaskan penutupan sementara sejumlah GT tersebut ialah di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit. Dia menyebut penutupan parsial itu untuk mempercepat proses perbaikan GT yang rusak imbas demo berujung ricuh pada Agustus lalu.

    “Terpantau peningkatan kepadatan di jalan arteri (non tol) diduga akibat peningkatan volume lalu lintas dan imbas dari penutupan parsial beberapa gerbang tol di ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit. Penutupan parsial ini sebagai langkah percepatan perbaikan pada gerbang tol yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa,” kata Ginanjar kepada wartawan, Rabu (24/9).

    Halaman 2 dari 2

    (fca/lir)

  • Satgasus dan Macet Horror Gatot Subroto Jakarta – Page 3

    Satgasus dan Macet Horror Gatot Subroto Jakarta – Page 3

    Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan A Purwatono menyampaikan tidak ada lagi konstruksi besar pada Kamis, 25 September 2025, malam ini. Dengan begitu, diharapkan kemacetan di sejumlah ruas jalan Jakarta bisa terurai.

    Dua turut merespons pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yang meminta Jasa Marga bertanggung jawab atas kemacetan parah yang terjadi sebelumnya.

    “Memang kami minta maaf kepada Pak Gubernur,” kata Rivan usai meresmikan Travoy Hub, di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

    Dia menjelaskan, di sela pengerjaan perbaikan, gerbang tol sempat dibuka untuk beberapa saat. Tujuannya untuk mengurai kepadatan yang terjadi di sekitar gerbang tol yang diperbaiki.

    “Seperti dalam pengambilan keputusan kami kemarin, salah satunya adalah kemudian membuka supaya tidak terjadi kemacetan yang signifikan, Itu adalah sebagai tanggung jawab kami,” jelasnya.

    Dia turut memastikan tidak ada lagi pengerjaan besae dalam konstruksi perbaikan gerbang tol malam ini. Dengan begitu, harapannya kemacetan parah tidak terjadi kembali.

    “Kami memastikan kan tidak ada keramaian lagi. Saya kira itu tidak ada kemacetan lagi, setelah itu adalah salah satu upaya kami dan kami mohon maaf. Dan mudah-mudahan kita akan tetap menjaga apalagi di malam ini. Karena sudah tidak ada konstruksi besar lagi seperti yang terjadi kemarin,” sambungnya.

     

  • 3
                    
                        Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto
                        Megapolitan

    3 Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto Megapolitan

    Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kemacetan parah melanda sejumlah ruas utama Jakarta pada Rabu (24/9/2025), imbas penutupan gerbang tol yang rusak akibat aksi demonstrasi ricuh di akhir Agustus lalu.
    Penutupan ini membuat ribuan kendaraan terjebak hingga berjam-jam di wilayah Slipi, Jalan Gatot Subroto, hingga arah Pancoran.
    Tujuh gerbang tol di ruas Cawang–Tomang–Pluit sebelumnya menjadi sasaran pembakaran orang tak dikenal (OTK) saat demo yang berujung bericuh pada akhir Agustus 2025.
    Gerbang tol yang dibakar meliputi GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1.
    Sejumlah gerbang tol kini masih dalam proses perbaikan, termasuk GT Semanggi 1 yang ditutup total serta sebagian gardu GT Semanggi 2.
    Dampaknya, antrean kendaraan mengular dari sore hingga tengah malam di Jalan Letjen S Parman menuju Jalan Gatot Subroto pada Rabu malam. Akses lalu lintas dari arah Grogol ke Pancoran pun lumpuh.
    Tak hanya mobil pribadi, bus Transjakarta juga terjebak berjam-jam di tengah kemacetan, memaksa sebagian warga turun dan berjalan kaki.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, sedikitnya 20 bus Transjakarta terjebak di sepanjang Jalan Letjen S. Parman pada Rabu malam.
    Rudi (28), warga Bogor, menceritakan, dirinya membutuhkan waktu lebih dari empat jam hanya untuk perjalanan dari Halte Grogol Reformasi menuju Slipi dengan menggunakan Transjakarta.
    “Saya naik dari Halte Grogol Reformasi. Empat jam perjalanan, gila banget dah. Dari jam 5 sore saya naik bus, baru turun ini jam 9,” ucap Rudi.
    Setibanya di Petamburan, Rudi bahkan memilih beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Palmerah untuk pulang ke Bogor menggunakan kereta.
    Berbeda dengan Rudi, Salma (25), penumpang Transjakarta rute PIK–Blok M, memilih turun di tengah jalan.
    “Saya sama orang-orang pada turun di Slipi Kemanggisan, terus jalan kaki sampai Petamburan,” ungkap Salma.
    Salma menempuh perjalanan sekitar satu kilometer dengan berjalan kaki melewati jalur tol hingga keluar ke jalan arteri. Ia bahkan melihat penumpang dengan koper yang juga memilih berjalan kaki di pinggir tol.
    Kemacetan juga menyulitkan pengendara roda dua. Zaki (33), pengguna motor, mengatakan, ia butuh 1,5 jam untuk menempuh jarak tiga kilometer, yang biasanya hanya ditempuh 10–15 menit.
    “Parah, macet banget pokoknya. Sampai keringetan di jalan ini saya. Enggak bergerak sama sekali, motor aja enggak bisa nyelip,” kata Zaki.
    Hal serupa dialami Pras, pengendara dari Jalan Panjang, Kebon Jeruk, menuju Palmerah. Ia mengaku butuh lebih dari dua jam untuk perjalanan yang biasanya hanya 10–15 menit.
    “Kayaknya jaraknya juga enggak seberapa, biasanya paling 10 atau 15 menit. Ini saya udah dua jam di jalan, mau pulang kerja,” tutur Pras.
    Kemacetan imbas perbaikan gerbang tol terbakar ini menimbulkan efek domino pada berbagai moda transportasi dan aktivitas warga.
    Banyak pekerja terlambat pulang, angkutan umum lumpuh, dan warga terpaksa mencari jalur alternatif meski sama-sama padat.
    Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga seluruh perbaikan gerbang tol selesai dilakukan.
    Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Robby Hefados menyampaikan, perbaikan Gerbang Tol (GT) oleh Jasa Marga di area Jalan Gatot Subroto atau Tol Dalam Kota memakan waktu hingga awal bulan depan.
    “Sebenarnya untuk kemacetan di Jalan Gatot Subroto ini merupakan imbas dari perbaikan GT yang dilakukan oleh pihak Jasa Marga dari 24 September sampai 10 Oktober,” kata Robby saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).
    Oleh karena itu, Jasa Marga mempercepat perbaikan agar penutupan sementara GT tidak berlangsung lama.
    Berhubung dengan perbaikan ini, Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar melalui jalur alternatif lain.
    “Seperti menggunakan ruas tol Wiyoto Wiyono, ataupun menggunakan ruas tol Depok Antasari dan Ruas Tol JORR,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI kemarin, parkir liar di lahan pemprov hingga macet di Tol Kota

    DKI kemarin, parkir liar di lahan pemprov hingga macet di Tol Kota

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Kamis (25/9) kemarin, mulai temuan parkir liar di lahan Pemprov DKI hingga Pramono minta Jasa Marga tanggung jawab terkait kemacetan di Tol Dalam Kota.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Ini kata Pramono terkait temuan parkir liar di lahan Pemprov DKI

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan mendalami temuan parkir liar pada lahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Bona Indah Plaza, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

    “Saya belum tahu, tapi nanti saya akan dalami, saya akan cek. Dan saya akan minta kepada siapa pun harus bertanggung jawab untuk itu,” kata Pramono di Jakarta Pusat, Kamis.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Tol Dalam Kota macet, Pramono minta Jasa Marga tanggung jawab

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Jasa Marga untuk bertanggung jawab atas terjadinya kemacetan parah karena penutupan Gerbang Tol Dalam Kota.

    “Secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” kata Pramono di Balai Kota, Kamis.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Wagub Rano ajak warga pilah dan kelola sampah dari rumah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengajak warga memilah dan mengelola sampah dari rumah sebagai upaya partisipasi aktif mengurangi beban sampah di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang sekaligus menjaga keberlanjutan kota Jakarta.

    “Partisipasi aktif masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan kota Jakarta,” kata Rano saat membuka acara Jakarta Eco Future Festival (JEFF) 2025 di Cibis Park, Jakarta Selatan, Kamis.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Pramono ajak industri ritel dan MICE berinovasi untuk Jakarta global

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengajak para pelaku industri ritel serta sektor Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global yang kompetitif.

    “Saya mengajak para pelaku ritel, pusat belanja, dan sektor MICE untuk terus berinovasi dalam menciptakan pengalaman berkesan, membangun destinasi gaya hidup, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional di tengah persaingan, termasuk dengan perdagangan digital,” kata Pramono di acara Council of Asia Shopping Centers (CASC) – Conferences 2025 di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya di sini

    5. Rano dukung CFD di lima wilayah untuk perbaiki kualitas udara

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mendukung pelaksanaan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB/Car Free Day) dilakukan di lima kota administrasi Jakarta untuk membantu memperbaiki kualitas udara kota yang sering masuk kategori tak sehat di Indonesia.

    “Saya berharap, Car Free Day itu harus diperbanyak. Bukan hanya di Thamrin, tetapi setiap wilayah adakan Car Free Day. Supaya apa? Sebetulnya pertama itu menurunkan emisi,” kata Rano di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono minta perbaikan Tol Semanggi dilakukan di luar jam sibuk

    Pramono minta perbaikan Tol Semanggi dilakukan di luar jam sibuk

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta pihak terkait melakukan perbaikan di pintu Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2 dilakukan pada akhir pekan atau di luar jam sibuk.

    “Jadi tadi saya sudah minta kepada Dinas Perhubungan untuk mengoordinasikan, jangan lagi dilakukan ketika jam banyak masyarakat sedang bertransportasi, berangkat pulang kerja. Kemarin kan pulang kerja. Kalau mau melakukan ya hari libur lah,” kata Pramono di Jakarta, Kamis.

    Pramono menyatakan, kemacetan yang terjadi pada Rabu (24/9) di Semanggi akibat perbaikan di pintu Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2.

    Adapun perbaikan itu dilakukan setelah mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

    “Jadi di Semanggi, kemacetan kemarin disebabkan oleh pintu Semanggi 1 dan 2 yang dilakukan perbaikan karena ekses dari demo-demo kemarin yang mengalami kebakaran dan sebagainya. Dan itu dilakukan secara bersamaan,” kata Pramono.

    Untuk itu, Pramono pun telah meminta Jasa Marga untuk bertanggung jawab atas terjadinya kemacetan parah tersebut.

    “Secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” kata Pramono.

    Penutupan beberapa Gerbang Tol Dalam Kota semalam membuat arus kendaraan tersendat parah di sejumlah ruas jalan utama Jakarta, termasuk Sudirman dan Gatot Subroto.

    Kondisi ini sempat menuai keluhan para pengguna jalan karena kemacetan berlangsung hingga berjam-jam dan larut malam.

    Menindaklanjuti hal itu, Jasa Marga membuka kembali beberapa gerbang tol pada pagi ini. Ada lima gerbang tol yang semula dijadwalkan ditutup untuk perbaikan, kini dibuka kembali secara parsial.

    Adapun, 5 gerbang tol yang beroperasi kembali sebagai berikut:

    1. GT Senayan, beroperasi parsial dengan 2 lajur dapat dilintasi

    2. GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi

    3. GT Slipi 1, beroperasi penuh

    4. GT Semanggi 2 beroperasi secara parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi

    5. GT Kuningan 1 beroperasi secara parsial.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi Megapolitan 25 September 2025

    Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perbaikan Gerbang Tol (GT) Semanggi 1 dan Semanggi 2 di ruas Tol Dalam Kota ditargetkan rampung pada Sabtu (27/9/2025) mendatang.
    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, mengungkap bahwa perbaikan dua GT tersebut tengah dikebut untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    “Barusan saya koordinasi dengan Jasa Marga, untuk GT Semanggi 1 dan Semanggi 2 mudah-mudahan dua hari ke depan itu sudah beroperasi semua,” jelas Komarudin kepada
    Kompas.com
    , Kamis, (25/9/2025).
    Menurut Komarudin, penyelesaian perbaikan menjadi sangat krusial karena berperan penting memecah kemacetan di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Letjen S. Parman.
    Sementara itu, Gerbang Tol Pejompongan yang masih ditutup hingga saat ini disebut akan memakan waktu perbaikan lebih lama.
    “Kalau untuk GT Pejompongan sendiri, direncanakan selesai sekitar tanggal 4 Oktober,” kata Komarudin.
    Saat ini, sejumlah gerbang tol masih dalam proses perbaikan oleh Jasa Marga usai menjadi sasaran pembakaran oleh orang tidak dikenal (OTK) pada kerusuhan unjuk rasa Agustus 2025 lalu.
    Adapun, pada Kamis malam, GT Slipi 2 dan GT Semanggi 1 sudah kembali beroperasi untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    Meskipun, GT Semanggi 1 saat ini hanya mengoperasikan satu gardu untuk akses masuk tol bagi pengendara mobil.
    Sementara itu, GT Semanggi 2 saat ini sudah beroperasi dengan satu gardu reguler ditambah satu lajur sodetan dengan transaksi manual menggunakan
    card reader.
    Sebelumnya, kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam, membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
    Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
    Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
    Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
    “Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
    Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
    online
    (ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat kerusuhan di Jakarta akhir Agustus 2025.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
    Selain itu, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
    Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh saat itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Semanggi Macet Parah Rabu Malam, Bos Jasa Marga Minta Maaf-Bilang Gini

    Semanggi Macet Parah Rabu Malam, Bos Jasa Marga Minta Maaf-Bilang Gini

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) meminta maaf atas kemacetan parah yang terjadi di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan pada Rabu (24/9/2025) malam. Penyebab kemacetan itu salah satunya karena penutupan sejumlah gerbang tol di Tol Dalam Kota.

    “Pertama, saya sangat meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, terkait kemacetan yang terjadi semalam di kawasan Semanggi,” kata Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono saat ditemui wartawan usai peresmian Travoy Hub, Kamis (25/9/2025).

    Jasa Marga melakukan penutupan sebanyak tujuh gerbang tol, di mana alasannya yakni untuk percepatan perbaikan layanan agar perjalanan semakin lancar dan nyaman.

    “Bahwa memang setelah terbakar, yang pertama kami prioritaskan adalah untuk beroperasional. Dan selanjutnya ketika sudah beroperasional, ada beberapa hal yang tentu kita perhatikan. Jadi mungkin penjelasan kami adalah gerbang tolnya adalah gerbang yang tidak bisa dihindari, selalu dilewati oleh lebih dari dua juta masyarakat yang melintas di tujuh gerbang ini,” terangnya.

    “Dan kemudian yang terbakar pun selalu kita juga lihat apakah memungkinkan langsung dilakukan perbaikan atau juga harus direkonstruksi. Hampir sebagian harus direkonstruksi. Ketika dilakukan rekonstruksi, maka diperlukan penguatan,” lanjutnya.

    Sayangnya, proses perbaikan ini berlangsung bersamaan dengan jam pulang kerja di Jakarta. Alhasil terdapat penumpukan arus lalu lintas di sejumlah titik meski sudah diantisipasi Jasa Marga dan Polantas.

    “Pada saat terjadinya kemacetan, sebetulnya bersamaan dengan memang arus pulang yang cukup padat dan saya juga bersama dengan Polantas, dengan Polda Metro, sudah mengantisipasi. Salah satunya adalah membuka jalur khusus dan bahkan dibiarkan lewat kepada masyarakat supaya terurai,” ujarnya.

    Di luar itu, ia memastikan seluruh proses perbaikan gerbang di ruas Tol Dalam Kota ini sudah selesai dan sudah beroperasi kembali. Kecuali satu gerbang tol yakni Pejompongan yang masih dalam perbaikan karena gerbang tol ini yang rusak paling parah.

    “Kami pastikan bahwa hari ini sudah tidak lagi karena konstruksi besar sudah selesai. Jadi hari ini seluruh, kecuali satu (GT) Pejompongan. Karena Pejompongan yang paling parah,” papar Rivan.

    Sebelumnya, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Widiyatmiko Nursejati menjelaskan, sedang dilakukan pekerjaan perbaikan fasilitas gerbang tol di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit atau biasa dikenal Ruas Tol Dalam Kota oleh Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT).

    Pengerjaan ini, kata dia, melanjutkan upaya perbaikan dan pemulihan pascakerusuhan demo di Jakarta akhir Agustus-awal September 2025 lalu.

    “Jika sebelumnya dilakukan pembatasan transaksi untuk kendaraan Non Golongan I dan Bus di sejumlah gerbang tol, pada tahap kali ini, JMT akan melakukan percepatan perbaikan pada beberapa gerbang tol,” kata Widiyatmoko dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (24/9/2026).

    Berikut Jadwal Penutupan Total Gerbang Tol Ruas Dalam Kota oleh Jasa Marga:

    – GT Slipi 1, Slipi 2, dan Pejompongan, 24 September 2025 pukul 00.00 WIB hingga 25 September 2025 pukul 24.00 WIB
    – GT Semanggi 1 dan GT Kuningan 1, 24 September 2025 pukul 00.00 WIB hingga 24 September 2025 pukul 24.00 WIB
    – GT Semanggi 2, 25 September 2025 pukul 00.00 WIB hingga 25 September 2025 pukul 24.00 WIB.

    Foto: Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Belum Normal Imbas Massa Unjuk Rasa Dengan Membakar Tujuh Gerbang Tol. Dok Jasamarga
    Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Belum Normal Imbas Massa Unjuk Rasa Dengan Membakar Tujuh Gerbang Tol. Dok Jasamarga

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • "Harga Mahal" Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    "Harga Mahal" Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan Megapolitan 25 September 2025

    “Harga Mahal” Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pembakaran sejumlah gerbang Tol Dalam Kota pada 29 Agustus 2025 berbuntut panjang.
    Kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam imbas adanya penutupan gerbang Tol Dalam Kota akibat perbaikan.
    Kemacetan ini lantas membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
    Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melaporkan kepadatan lalu lintas imbas penutupan gerbang tol Slipi 2, Pejompongan, Semanggi 1, Kuningan 1, serta Slipi arah Tomang.
    “Imbas penutupan gerbang tol mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu dimohon kepada para pengguna jalan untuk bersabar dan tetap berhati-hati,” tulis Polda Metro lewat akun resmi X @
    TMCPoldaMetro
    .
    Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
    Ia menjelaskan, kemacetan sudah terlihat sejak depan kompleks DPR RI yang dipadati massa aksi Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 yang sedang bubar. Arus kendaraan kian padat karena berbarengan dengan jam pulang kerja.
    Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
    “Tau-taunya itu macet dari Grogol sampai ke Semanggi full merah (di Google Maps),” kata Salma.
    Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
    “Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
    Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
    online
    (ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat ekskalasi unjuk rasa di Jakarta akhir Agustus 2025.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
    Selain itu, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
    Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh.
    Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyesalkan dampak kemacetan yang terjadi akibat perbaikan GT Semanggi 1 dan Semanggi 2.
    Ia menegaskan Pemprov Jakarta akan meminta Jasa Marga bertanggung jawab.
    “Untuk ini secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” ujarnya.
    Pramono juga menekankan Pemprov DKI akan memantau langsung titik-titik rawan macet akibat penutupan gerbang tol.
    “Bagi Jakarta sekarang ini, kemacetan itu betul-betul saya akan pantau secara langsung,” tambahnya.
    Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW), Deddy Herlambang, menilai perbaikan gerbang tol seharusnya didahului dengan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang matang.
    “Seharusnya ada kajian Andalalin yang benar-benar matang sebelum proyek dilakukan. Nanti, dalam Andalalin itu ada skenario A, B, C, dan seterusnya,” ujarnya.
    Jika Andalalin sudah ada tapi kemacetan tetap parah, kata Deddy, berarti kajian tersebut bermasalah.
    Ia juga menyarankan waktu perbaikan dilakukan saat volume kendaraan rendah, seperti akhir pekan atau malam hari.
    “Kalau
    weekend
    tidak bisa, ya malam hari di atas jam 9 atau 10 sampai jam 3 pagi,” jelasnya.
    Penutupan gerbang tol akibat perbaikan pasca pembakaran gerbang Tol Dalam Kota nyatanya membawa dampak luas bagi mobilitas warga.
    Ribuan pengguna jalan terjebak berjam-jam, bahkan sebagian terpaksa berjalan kaki di jalur tol.
    Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kerusakan infrastruktur publik tidak hanya soal fasilitas yang hancur, tetapi juga “harga mahal” berupa kerugian waktu, tenaga, hingga biaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Jasa Marga (JSMR) Minta Maaf soal Macet Parah di Tol Dalam Kota

    Bos Jasa Marga (JSMR) Minta Maaf soal Macet Parah di Tol Dalam Kota

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR, Rivan Achmad Purwantono meminta maaf usai penutupan sejumlah gerbang tol (GT) ruas Tol Dalam Kota berimbas pada kemacetan panjang di sepanjang Jalan Gatot Subroto.

    Rivan menyebut pada dasarnya penutupan sejumlah GT tersebut dilakukan guna mempercepat perbaikan fasilitas sarana dan prasarana Tol Dalam Kota yang sempat terimbas aksi pembakaran pada demonstrasi beberapa waktu lalu.

    “Yang pertama, Jasa Marga minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Bahwa memang pasca terbakar, yang pertama kami prioritaskan adalah untuk beroperasional. Dan selanjutnya ketika sudah beroperasional, ada beberapa hal yang tentu kita perhatikan,” kata Rivan saat ditemui di TravoyHub Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (25/9/2025).

    Dia menjelaskan, gerbang tol adalah salah satu fasilitas penting yang sangat sibuk setiap harinya. Sehingga, apabila tak dilakukan penutupan proses perbaikan tidak berjalan optimal.

    Terlebih, tambah Rivan, sejumlah ruas yang ditutup sementara itu memiliki tingkat kerusakan yang cukup serius. Sehingga diperlukan proses rekonstruksi selama masa perbaikan.

    “Hampir sebagian harus direkonstruksi. Ketika dilakukan rekonstruksi, maka diperlukan penguatan. Pada saat yang sama penguatan, dihari kemarin memang sudah kita lakukan dengan upaya maksimal,” tandasnya.

    Pascakemacetan tersebut, pada hari ini pukul 08.30 WIB Gerbang Tol Kuningan 1 dan Gerbang Tol Semanggi 2 telah kembali beroperasi secara parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi.

    Manajemen Jasa Marga menjelaskan pihaknya juga melengkapi dengan Mobile Reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi.

    Secara terperinci, pada 25 September 2025, beberapa gerbang tol Dalam Kota yang telah kembali beroperasi di antaranya: 

    1. GT Senayan, beroperasi parsial dengan 2 lajur dapat dilintasi 

    2. GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi 

    3. GT Slipi 1, beroperasi penuh 

    4. GT Semanggi 2 akan beroperasi setelah rekayasa lalu lintas contraflow selesai

  • Tol Dalam Kota macet, Pramono minta Jasa Marga tanggung jawab

    Tol Dalam Kota macet, Pramono minta Jasa Marga tanggung jawab

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Jasa Marga untuk bertanggung jawab atas terjadinya kemacetan parah karena penutupan Gerbang Tol Dalam Kota.

    “Secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” kata Pramono di Balai Kota, Kamis.

    Pramono menjelaskan, pada Rabu (24/9) memang sempat dilakukan perbaikan di pintu Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2.

    Pramono pun mengaku dirinya menyesalkan terjadinya kemacetan parah akibat perbaikan tersebut karena memantau secara langsung kemacetan yang ada di Jakarta.

    “Saya sendiri juga menyesalkan itu terjadi. Karena penanganan yang cukup lama, kemudian mengakibatkan kemacetan kemana-mana,” ujar Pramono.

    Sebelumnya, penutupan beberapa Gerbang Tol Dalam Kota pada Rabu malam (24/9), membuat arus kendaraan tersendat parah di sejumlah ruas jalan utama Jakarta, termasuk Jalan Sudirman dan Gatot Subroto.

    Kondisi ini sempat menuai keluhan para pengguna jalan karena kemacetan berlangsung hingga berjam-jam dan hingga larut malam.

    Menindaklanjuti hal itu, Jasa Marga membuka kembali beberapa gerbang tol pada Kamis pagi. Ada lima gerbang tol yang semula dijadwalkan ditutup untuk perbaikan, kini dibuka kembali secara parsial.

    Adapun, lima gerbang tol yang beroperasi kembali sebagai berikut:

    1. GT Senayan, beroperasi parsial dengan dua lajur dapat dilintasi
    2. GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan satu lajur dapat dilintasi

    3. GT Slipi 1, beroperasi penuh
    4. GT Semanggi 2 beroperasi secara parsial dengan satu lajur dapat dilintasi
    5. GT Kuningan 1 beroperasi secara parsial.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.