BUMN: PT Jasa Marga

  • Profil Tol Bogor-Serpong, Proyek Perdana Era Prabowo Senilai Rp12,3 Triliun

    Profil Tol Bogor-Serpong, Proyek Perdana Era Prabowo Senilai Rp12,3 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah resmi memulai konstruksi jalan tol baru yakni Tol Serpong – Bogor (via Parung). Di mana, ruas ini akan menjadi tol perdana yang dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    Adapun, konsesi proyek tersebut diganggam oleh PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) yang telah melakukan proses penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada hari ini, Jumat (3/10/2025).

    Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Wilan Oktavian menjelaskan bahwa tol ini memiliki nilai investasi mencapai Rp12,3 triliun.

    “Dari sisi finansial, investasi dari proyek ini adalah Rp12,351 triliun,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jumat (3/10/2025).

    Secara terperinci, berikut profil Tol Bogor – Serpong yang menjadi tol perdana yang dibangun oleh Presiden Prabowo.

    Tol Bogor – Serpong (via Parung) merupakan salah satu ruas yang tergabung dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3. Di mana, kehadiran tol ini  akan memangkas waktu tempuh dari Bogor ke Serpong yang semula mencapai 1 jam lebih menjadi kurang dari 45 menit.

    Tol ini akan membentang di dua provinsi Jawa Barat dan Tangerang Selatan. Perinciannya, melewati 14 desa dari 3 kecamatan di Kabupaten Bogor dan melewati 4 desa dari 2 kecamatan di Tangerang.

    Adapun, total panjang tol ini mencapai 32,03 Km yang terbagi dalam 4 seksi. Di antaranya, Seksi 1 Jc Salabenda – SS Pondok Udik (3,97 Km) Dan Seksi 2 SS Pondok Udik – SS Putat Nutug (9,27 Km).

    Kemudian, Seksi 3 SS Putat Nutug – SS Rumpin (8,23 Km) dan Seksi 4 SS Rumpin – Jc Serpong (10,56 Km).

    Tol Bogor – Serpong dibangun menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan dibidik rampung pada Agustus 2028.

    Secara teknis, jalan tol ini dirancang dengan standar kecepatan 100 km per jam, lebar lajur 3,6 meter, dan konfigurasi 2×2 lajur. Pada tahap awal yang akan dikembangkan menjadi 2×3 lajur pada tahap akhir, sesuai dengan proyeksi ketumbuhan awalitas di masa mendatang. 

    Adapun, konsesi Jalan tol Bogor – Serpong digenggam oleh PT Bogor – Serpong Infra Selaras (BSIS), sebuah konsorsium yang terdiri dari gabungan perusahaan swasta dan BUMN. 

    Mayoritas saham PT BSIS digenggam oleh PT Persada Utama Infra sebanyak 52%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebanyak 25%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) sebesar 12%, dan PT Utama Karya Infrastruktur sebesar 10%.

  • Proyek Perdana Prabowo, Tol Serpong-Bogor Dibidik Rampung 2028

    Proyek Perdana Prabowo, Tol Serpong-Bogor Dibidik Rampung 2028

    Bisnis.com, JAKARTA — Jalan Tol Serpong-Bogor (Via Parung) resmi telah diteken proses Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada hari ini, Jumat (3/10/2025). Meski demikian, proses konstruksi proyek tol tersebut baru akan dimulai pada Oktober 2026. 

    Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian menjelaskan bahwa proses konstruksi itu baru dijalankan pada akhir 2026 lantaran pemerintah akan lebih dahulu menyelesaikan proses pembebasan lahan.

    “Pembangunan tol ini dijadwalkan akan dimulai dengan pengadaan tanah, dan diharapkan konstruksinya dapat dimulai pada bulan Oktober 2026,” kata Wilan saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jumat (3/10/2025).

    Apabila seluruh proses konstruksi berjalan lancar, maka proyek tersebut dibidik rampung pada Agustus 2028.

    Kehadiran Jalan Tol Bogor – Serpong akan memangkas waktu tempuh yang cukup signifikan. Dari wilayah Bogor hingga wilayah Tangerang hanya membutuhkan waktu kurang dari 45 menit.

    “Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mendukung konektivitas di Jabodetabek, mendorong pengembangan kawasan di sepanjang koridor, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta memberikan dampak multiplier effect yang positif bagi perekonomian regional terutama di Jabodetabek dan sekitarnya,” ujarnya.

    Sebagai informasi, Tol Serpong – Bogor akan memiliki panjang mencapai 32,02 kilometer (Km) dan melintasi 2 wilayah yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang.

    Di Kabupaten Bogor, jalan tol ini akan melewati 14 desa dari 3 kecamatan, sedangkan di Kabupaten Tangerang jalan tol ini akan melewati 4 desa dari 2 kecamatan. Pembangunan jalan tol ini memiliki nilai investasi sebesar Rp12,351 triliun.

    Konsesi Jalan tol Bogor – Serpong digenggam oleh PT Bogor – Serpong Infra Selaras (BSIS), sebuah konsorsium yang terdiri dari gabungan perusahaan swasta dan BUMN. 

    Mayoritas saham PT BSIS digenggam oleh PT Persada Utama Infra yang merupakan anak usaha UNTR sebanyak 52%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebanyak 25%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) sebesar 12%, dan PT Utama Karya Infrastruktur sebesar 10%.

  • Jakarta Masih Macet Meski Banyak Transportasi Umum, Ini Biang Keroknya

    Jakarta Masih Macet Meski Banyak Transportasi Umum, Ini Biang Keroknya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kemacetan yang terjadi di Jakarta seperti tak ada habisnya, terutama saat jam sibuk. Kondisi ini terjadi hampir setiap hari meskipun pemerintah telah menyediakan beragam transportasi umum yang menghubungkan Jakarta dengan daerah aglomerasi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menuturkan pada dasarnya jumlah transportasi umum di Jakarta sudah setara dengan kota dunia lainnya. 

    Hal yang menjadi perhatian, yaitu aktivitas di Jakarta bukan hanya dilakukan oleh warga lokal, tetapi juga dari kawasan Bodebek, yang kawasan perumahannya belum terjangkau angkutan umum. 

    “Dari rumah tuh engga ada angkutan yang menuju KRL dan sebagainya. Akhirnya mereka lebih memilik bawa motor atau motor ke Jakarta. Itu yang membuat macet,” kata Djoko kepada Bisnis, dikutip pada Selasa (30/9/2025).  

    Beda halnya dengan keberadaan layanan angkutan penumpang di Jakarta, di mana kawasan perumahan sudah terjangkau oleh angkutan umum, baik Transjakarta, feeder, maupun Jaklingko. 

    Djoko melihat yang menjadi masalah, terdapat lebih dari 1.500 kawasan perumahan di wilayah Bodebek. Namun, tak sampai 5% dari kawasan tersebut yang terhubung dengan angkutan umum.  

    Untuk itu, Djoko mendorong peran pemerintah daerah penyangga Jakarta untuk turut menyediakan layanan transportasi umum demi mengurai macet Jakarta. 

    Meski demikian, masalah lainnya juga adalah membeludaknya jumlah kendaraan bermotor, utamanya sepeda motor di Jakarta. Meski jumlah transportasi umum di Jakarta sudah setara kota dunia, tetapi di kota-kota dunia tidak ada sepeda motor. 

    Untuk itu, Djoko mendorong agar pemerintah dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor dengan pengaturan subsidi pembelian kendaraan bermotor maupun Bahan Bakar Minyak (BBM). 

    “BBM subsidi tidak boleh lagi dijual di Jakarta. Sepeda motor Jakarta semua tidak boleh ada lagi yang cicilan. Tidak berlaku pembelian motor listrik insentif. Itu [subsidi] enggak bener, itu yang buat kacau pusat,” jelasnya. 

    Pilihan lainnya yang dapat pemerintah lakukan untuk membereskan macet Jakarta, lanjut Djoko, yakni harus ada jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) untuk semua kendaraan bermotor tanpa terkecuali, baik kendaraan listrik maupun konvensional. 

    Pasalnya kemacetan ‘horor’ kerap terjadi di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Seperti Gatot Subroto dan TB Simatupang yang beberapa waktu lalu menjadi keluhan masyarakat. 

    Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga telah ‘menyentil’ Kementerian Perhubungan dan Jasa Marga, imbas macet parah yang terjadi di Tol Dalam Kota yang terjadi pekan lalu. 

    Di mana terjadi penutupan total sejumlah gerbang tol di Ruas Tol Dalam Kota pada Rabu—Kamis, 24—25 September 2025, yang menyebabkan kemacetan parah yang berdampak pada lalu lintas jalan di sekitarnya 

    Dirinya tidak menampik bahwa kemacetan parah yang terjadi itu disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbaikan-perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak akibat aksi demonstran bulan lalu.  

    “Saya sudah memberikan penekanan agar diatur betul waktu dan proyeknya sehingga tidak sangat mengganggu lalu lintas bagi masyarakat,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kemenko IPK, Jumat (25/9/2025). 

  • Awas Macet! Sebagian Gerbang Tol GT Dalam Kota Masih Ditutup Hari Ini

    Awas Macet! Sebagian Gerbang Tol GT Dalam Kota Masih Ditutup Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah gerbang Tol Dalam Kota Jakarta terpantau masih dilakukan penutupan sebagian pada hari ini, Senin (29/9/2025) seiring dengan upaya perbaikan yang masih berlangsung.

    Senior General Manager Jasa Marga Metropolitan Tollroad (JMT), Widiyatmiko Nursejati menjelaskan bahwa pekerjaan perbaikan gerbang tol di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit berlangsung sejak Sabtu, 27 September 2025.

    “Sejak Sabtu, 27 September 2025, beberapa gerbang tol kembali ditutup dalam rangka optimalisasi pekerjaan erection kolom dan atap gerbang tol,” kata Widyatmoko dalam keterangan resmi, Senin (29/9/2025).

    Adapun, pekerjaan ini merupakan bagian dari rangkaian proses perbaikan Gerbang Tol Cawang-Tomang-Pluit yang dibakar masa aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR pada 28 Agustus 2025 lalu.

    Widiyatmiko menjelaskan bahwa selama pekerjaan berlangsung, Jasa Marga terus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk mendukung kelancaran lalu lintas dan melakukan upaya-upaya rekayasa lalu lintas apabila terjadi kepadatan. 

    Salah satunya dengan menyiapkan sodetan sebelum GT Semanggi 1 dan GT Semanggi 2 yang dapat dioperasikan dengan _mobile reader_ sebagai gerbang tol darurat jika dibutuhkan pada situasi kepadatan lalu lintas tinggi. 

    “Kami akan tetap berkoordinasi dengan Kepolisian untuk menjaga layanan lalu lintas tetap optimal,” tambahnya.

    Berikut jadwal penutupan Tol Dalam Kota hari ini, Senin (29/9/2025):

    – GT Semanggi 1 dan Semanggi 2:

    27 September pukul 22.00 WIB – 29 September 2025 pukul 05.00 WIB (Situasional diberlakukan rekayasa lalu lintas)

    – GT Slipi 2:

    27 September 2025 pukul 19.00 WIB – 29 September 2025 pukul 10.00 WIB 

    – GT Kuningan 1:

    28 September 2025 Pukul 19.00 WIB – 29 September 2025 Pukul 10.00 WIB  (Situasional diberlakukan rekayasa lalu lintas)

    – GT Slipi 1:

    27 September 2025 pukul 19.00 WIB – 29 September 2025 pukul 10.00 WIB

  • Awas Macet, Gerbang Tol Dalam Kota Ruas Cawang-Tomang-Pluit Masih Diperbaiki – Page 3

    Awas Macet, Gerbang Tol Dalam Kota Ruas Cawang-Tomang-Pluit Masih Diperbaiki – Page 3

    Sebelumnya, Jasa Marga telah berulang melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Seperti pada Rabu (24/9/2025) malam, dengan membuka akses sementara bagi pengguna jalan untuk masuk setelah Gerbang Tol Semanggi 2.

    Selain itu, juga dilakukan penambahan petugas mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi pada beberapa gerbang tol (GT) yang masih beroperasi secara parsial.

    Kebijakan ini dilakukan lantaran adanya kemacetan atau peningkatan kepadatan di jalan arteri (non tol), diduga akibat peningkatan volume lalu lintas dan imbas dari penutupan parsial beberapa gerbang tol di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit.

    “Sebagai antisipasi, maka pada Kamis, 25 September 2025, GT Kuningan 1 dan GT Semanggi 1 sudah kembali beroperasi secara parsial dan bisa dilalui pengguna jalan,” ujar Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Panji Satriya pada Kamis (25/9/2025) lalu.

    “Sedangkan Gerbang Tol Semanggi 2 yang semula akan dilakukan penutupan pada 25 September 2025, akan tetap beroperasi secara parsial menggunakan Mobile Reader,” jelasnya.

    Jika sebelumnya dilakukan pembatasan transaksi untuk kendaraan non golongan I dan bus di sejumlah gerbang tol, pada tahap kali ini, JMT akan melakukan percepatan perbaikan pada beberapa gerbang tol (GT) terdampak. Sehingga akan dilakukan penutupan secara bergantian.

  • Tol RI Tambah Panjang Lagi 308,7 Km Tahun Depan, Tembus Yogya & Kediri

    Tol RI Tambah Panjang Lagi 308,7 Km Tahun Depan, Tembus Yogya & Kediri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Panjang tol di Indonesia akan bertambah lagi tahun depan. Sejumlah proyek tol akan rampung pengerjaannya dan siap dioperasikan pada 2026 mendatang.

    Menurut data Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sejumlah ruas tol yang akan beres pengerjaannya seperti Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dengan panjang 14,73 Km. Jalan tol ini menghubungkan pusat kota Solo dan Yogyakarta hingga ke bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA). Selain itu, jalan tol ini juga terkoneksi dengan Tol Trans Jawa.

    Kemudian ada juga Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 6,82 Km. Proyek yang digarap lini bisnis PT Gudang Garam Tbk ini akan mempermudah akses menuju Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.

    Kemudian ada juga tol di ujung timur Jawa yaitu Tol Probolinggo-Banyuwangi atau Probowangi. Tol Probowongi sudah menembus Gending Besuki sepanjang 38,48 Km. Lalu di ujung barat Jawa ada Tol Serang-Panimbang sepanjang 41,63 Km.

    Foto: Tol Yogya-Solo dibuka lagi secara gratis saat momen arus balik Lebaran 2024. (Dok. Jasa Marga)
    Tol Yogya-Solo dibuka lagi secara gratis saat momen arus balik Lebaran 2024. (Dok. Jasa Marga)

    Berikut daftar lengkapnya tol baru yang beroperasi pada 2026:

    Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo 14,73 Km
    Tol Kediri-Tulungagung 6,82 Km
    Tol Probolinggo-Banyuwangi seksi Gending-Suko dan Banyuglugur-Besuki 38,48 Km
    Tol Ciawi-Sukabumi 13,7 Km
    Tol Kayu Agung-Palembang-Betung 69,19 Km
    Tol Jakarta-Cikampek II Selatan 54,75 Km
    Tol Serang-Panimbang 41,63 Km
    Tol Yogyakarta-Bawen 15,10 Km
    Tol Betung-Tempino-Jambi 54,30 Km

    Menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, sampai dengan Agustus 2025, tercatat Indonesia sudah memiliki jaringan tol sepanjang 3.092,7 Km.

    Rinciannya yakni sepanjang 1.838,06 km di Pulau Jawa, 1.085,93 km atau 16 ruas di Pulau Sumatera, 97,27 km atau satu ruas di Pulau Kalimantan, 61,45 km atau tiga ruas di Pulau Sulawesi, dan 10,07 km atau satu ruas di Pulau Bali.

    Untuk di Pulau Jawa sendiri, rincian tol yang sudah beroperasi yakni sepanjang 379,84 km atau 22 ruas di Jabodetabek, 1.065,49 km atau 20 ruas yang termasuk dalam Tol Trans Jawa, dan 392,73 km atau 12 ruas pada tol non-Trans Jawa dan non-Jabodetabek.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ada Tol Baru, Jakarta-Bandung Sebentar Lagi Bisa Secepat Kilat

    Ada Tol Baru, Jakarta-Bandung Sebentar Lagi Bisa Secepat Kilat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) II Selatan sepanjang 62 Km terus dikebut pengerjaannya. Saat ini, Jalan Tol Japek II Selatan masih dalam tahap pembangunan dan dikebut pengerjaannya.

    Nantinya setelah beroperasi, tol ini akan menghubungkan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta di Jati Asih, Bekasi dengan Jalan Tol Purbaleunyi di Sadang, Purwakarta.

    Mengutip data terbaru Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Minggu (27/9/2025), untuk Paket 1 yang menghubungkan Jati Asih – Setu sepanjang (7,25 Km) progres pembebasan lahan sudah 10,22%. Ruas ini akan menjadi pelengkap yang mendukung integrasi jaringan jalan tol di koridor selatan Jakarta.

    Kemudian Paket 2A Setu – Sukaragam (10,50 Km) dengan progres konstruksi 65,98% dengan progres pembebasan lahan 83,89%. Selanjutnya Paket 2B yang menghubungkan Sukaragam – Bojongmangu (13 Km) saat ini dengan progres konstruksi 62,04% dan progres pembebasan lahan sudah 99,05%.

    Foto: Tol Jakarta-Cikampek II Selatan dibuka fungsional. (Dok. Jasa Marga)
    Tol Jakarta-Cikampek II Selatan dibuka fungsional. (Dok. Jasa Marga)

    Terakhir ada Paket 3 menghubungkan Bojongmangu – Sadang (31,25 Km) dengan progres konstruksi 92,88% (8,50 Km) dan progres pembebasan lahan 98,79%.

    Secara keseluruhan, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan yang dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Purwakarta dan akan terdapat 7 gerbang tol (GT), yaitu GT Jati Asih, GT Bantar Gebang, GT Setu, GT Sukaragam, GT Taman Mekar, GT Kutanegara, dan GT Sadang. Nantinya dengan terhubungnya jalan tol ini akan meningkatkan mobilitas sehingga dapat menurunkan biaya logistik distribusi barang dari wilayah-wilayah yang dilewati jalan tol tersebut.

    Jalan Tol Japek II Selatan dengan total investasi senilai Rp 14,69 triliun dan masa konsesi 35 tahun ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Cikampek dari sisi selatan jika telah beroperasi penuh. Lewat jalan tol ini, perjalanan Jakarta-Bandung diprediksi akan lebih cepat, tidak sampai 1 jam alias cuma 45 menit dengan kecepatan hingga 80 km/jam.

    “Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan dibangun sebagai jalur alternatif menuju dan dari Jawa Barat hingga seterusnya, sekaligus untuk mendukung konektivitas antarwilayah. Saat ini, beberapa seksi telah memasuki tahap konstruksi dan telah difungsikan secara terbatas pada Lebaran 2025. Kehadiran tol ini diharapkan memperlancar mobilitas sekaligus mendorong pengembangan kawasan industri, permukiman, dan pariwisata di sepanjang koridornya,” tulis BPJT.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Ditutup Hari Ini, Ini Daftar dan Jadwalnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 September 2025

    5 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Ditutup Hari Ini, Ini Daftar dan Jadwalnya Megapolitan 28 September 2025

    5 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Ditutup Hari Ini, Ini Daftar dan Jadwalnya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS –
    Akses masuk di lima gerbang Tol Dalam Kota Jakarta untuk sementara tidak bisa digunakan hari ini, Minggu (28/9/2025). Selain itu, beberapa gerbang juga akan ditutup hingga Senin (29/9/2025).
    Penutupan gerbang Tol Dalam Kota Jakarta ini dilakukan seiring dengan proyek perbaikan layanan serta pemulihan infrastruktur yang rusak akibat kerusuhan pada Agustus lalu.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT), Widiyatmiko Nursejati, mengatakan pekerjaan perbaikan yang dilakukan merupakan konstruksi berat sehingga membutuhkan penutupan penuh demi keamanan.
    “Pekerjaan ini merupakan konstruksi berat dan dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan, sehingga penutupan sementara perlu dilakukan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/9/2025).
    Ia menambahkan, Jasa Marga bersama Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) menyiapkan petugas tambahan serta mengoperasikan
    mobile reader
    di sejumlah gerbang tol lain yang masih berfungsi.
    Langkah ini untuk memastikan proses transaksi lalu lintas tidak terganggu.
    Adapun rincian penutupan gerbang tol adalah sebagai berikut:
    Penutupan ini dilakukan untuk memperbaiki fasilitas yang terdampak kerusuhan di Jakarta pada 30 Agustus 2025.
    Saat itu, tujuh gerbang tol dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ungkap Widiyatmiko.
    Tak hanya gerbang tol, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain juga dirusak massa.
    Widiyatmiko berharap penutupan sementara ini bisa mempercepat penyelesaian perbaikan sehingga pelayanan di gerbang tol kembali optimal.
    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan mengimbau pengguna jalan mengatur waktu perjalanan serta memperhatikan rambu petunjuk di lapangan,” katanya.
    (Reporter: Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek! Daftar Gerbang Tol Dalam Kota Ditutup Sabtu-Senin

    Cek! Daftar Gerbang Tol Dalam Kota Ditutup Sabtu-Senin

    Jakarta

    Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) bersama Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) akan menutup sementara beberapa Gerbang Tol (GT) ruas Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit mulai hari ini, Sabtu (27/9/2025) hingga Senin, (29/9/2025).

    Penutupan ini dilakukan karena ada pekerjaan peningkatan kualitas layanan di gerbang tol tersebut.

    “Dalam rangka optimalisasi pekerjaan erection kolom dan atap gerbang tol, Jasa Marga akan melakukan penutupan total sementara beberapa gerbang tol,” terang Senior General Manager JMT, Widiyatmiko Nursejati dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

    Widiyatmiko menjelaskan bahwa pekerjaan ini merupakan tahapan penting dalam percepatan penyelesaian proyek perbaikan gerbang tol.

    Di mana pekerjaan ini merupakan konstruksi berat dan dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan, sehingga penutupan sementara perlu dilakukan.

    Ia menegaskan, pihaknya akan mengupayakan pekerjaan selesai sesuai jadwal, agar seluruh gerbang tol dapat segera kembali beroperasi normal.

    Sebagai langkah antisipasi, Jasa Marga menyiagakan petugas tambahan di lapangan, penggunaan mobile reader pada gerbang tol yang tetap beroperasi di lokasi lain, serta berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk mendukung kelancaran lalu lintas dan melakukan upaya-upaya rekayasa lalulintas apabila terjadi kepadatan.

    “Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama pekerjaan berlangsung dan mengimbau pengguna jalan untuk mengatur waktu perjalanan, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta memanfaatkan jalur alternatif seperti jaringan Jalan Tol JORR2 yang terhubung dengan sejumlah jalan tol di wilayah Jabodetabek,” katanya.

    Widiyatmiko menyampaikan per pagi ini, Sabtu 27 September 2025, sejumlah gerbang tol masih beroperasi secara parsial, yaitu GT Kuningan 1, GT Senayan, Slipi 1, GT Slipi 2, GT Semanggi 1, dan GT Semanggi 2.

    Berikut beberapa gerbang tol yang bakal ditutup sementara:

    GT Semanggi 1 dan Semanggi 2

    27 September pukul 22.00 WIB – 29 September 2025 pukul 05.00 WIB (Situasional diberlakukan rekayasa lalu lintas)

    GT Slipi 2

    27 September 2025 pukul 16.00 WIB – 28 September 2025 pukul 16.00 WIB

    GT Kuningan 1

    28 September 2025 Pukul 09.00 WIB – 29 September 2025 Pukul 05.00 WIB

    GT Slipi 1

    27 September 2025 pukul 22.00 WIB – 29 September 2025 pukul 05.00 WIB

    (hns/hns)

  • Perintah AHY biar Macet Parah di Jakarta Tak Terulang Lagi

    Perintah AHY biar Macet Parah di Jakarta Tak Terulang Lagi

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat bicara terkait kemacetan di sejumlah titik di Jakarta yang terjadi pada Rabu (24/9/2025) malam. Kemacetan tersebut dipicu karena penutupan gerbang tol dalam kota.

    AHY telah meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk segera mengambil langkah untuk mengatasi kemacetan parah yang terjadi.

    “Kemarin sudah saya sampaikan juga ke jajaran Kementerian Perhubungan. Kemudian juga Jasa Marga agar segera mengatasi permasalahan-permasalahan, kemacetan yang sangat parah begitu ya,” ujar AHY dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

    AHY menerangkan kemacetan yang terjadi tidak hanya disebabkan perbaikan pintu gerbang tol, tapi juga beberapa faktor lainnya. Sebab itu, ia meminta agar waktu dan pengerjaan proyek infrastruktur dapat diatur dengan baik sehingga tidak mengganggu pengguna jalan.

    “Jadi memang ada berbagai faktor termasuk perbaikan-perbaikan infrastruktur. Saya sudah memberikan penekanan agar diatur betul waktu dan proyeknya. Sehingga tidak sangat mengganggu lalu lintas bagi masyarakat,” jelasnya.

    Sebelumnya, penutupan sementara jumlah gerbang tol (GT) dalam kota sempat menyebabkan kemacetan parah di Jakarta. PT Jasa Marga (Persero) selaku pengelola jalan tol menyampaikan permohonan maaf.

    “Pertama, saya sangat minta maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, saat ditemui di Travoy Hub atau TCD Taman Mini, Jakarta Timur, Kamis (25/9/2025).

    Ia menjelaskan penutupan sementara sejumlah GT tersebut terjadi di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit. Setidaknya terdapat tujuh gerbang tol yang terpaksa ditutup malam kemarin.

    Menurutnya penutupan parsial itu dilakukan untuk mempercepat proses perbaikan GT yang rusak imbas demo berujung ricuh pada Agustus lalu. Sebab pada konstruksi total, proses perbaikan tidak dapat dihentikan sementara.

    “Jadi mungkin penjelasan kami adalah gerbang tolnya adalah gerbang yang tidak bisa dihindari, selalu dilewati oleh lebih dari dua juta masyarakat yang melintas di tujuh gerbang ini dan kemudian yang terbakar selalu kita juga lihat apakah memungkinkan langsung dilakukan perbaikan atau juga harus direkonstruksi,” jelasnya.

    Sayang proses perbaikan ini berlangsung bersamaan dengan jam pulang kerja di Jakarta. Alhasil terdapat penumpukan arus lalulintas di sejumlah titik meski sudah diantisipasi Jasa Marga dan Polantas.

    “Pada saat terjadinya kemacetan, sebetulnya bersamaan dengan memang arus pulang yang cukup padat dan saya juga bersama dengan Polantas, dengan Polda Metro, sudah mengantisipasi. Salah satunya adalah membuka jalur khusus dan bahkan dibiarkan lewat kepada masyarakat supaya terurai,” terangnya.

    (acd/acd)