BUMN: PT Jasa Marga

  • Warga BSD ke Bogor Lewat Tol Baru Cuma 45 Menit, Ini Rutenya

    Warga BSD ke Bogor Lewat Tol Baru Cuma 45 Menit, Ini Rutenya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) secara konsisten menghadirkan konektivitas di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol. Kini, HKI telah merambah lingkup infrastruktur di luar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), melalui keikutsertaan HKI dalam pengembangan Jalan Tol Bogor-Serpong (via Parung) yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) III.

    HKI merupakan anggota konsorsium Badan Uaha Jalan Tol (BUJT) PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS), bersama PT Persada Utama Infra, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

    “Jalan tol Bogor-Serpong sepanjang 32 Km ini terdiri dari 4 (empat) seksi memiliki sejumlah titik akses keluar masuk tol seperti di Serpong, Rumpin, Patuat Nutug, Pondok Udik, dan Salabenda, yang semuanya terhubung ke jalan daerah. Terhubungnya akses tol ini dengan jalan daerah tentu akan memudahkan masyarakat dalam mobilitas, dengan percepatan waktu tempuh menjadi kurang lebih 45 menit,” ungkap Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti dalam keterangannya, Minggu (12/10/2025).

    Aji menambahkan pembangunan proyek jalan tol ini menggunakan skema pendanaan KPBU, yang merupakan kerja sama pemerintah dan badan usaha. Adapun skema pembangunan ini dibiayai oleh konsorsium BUJT, dengan pengembalian melalui tarif jalan tol ini.

    “Skema pendanaan ini, sangat membantu pemerintah di dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur untuk masyarakat,” imbuhnya.

    Proyek Tol Bogor-Serpong via Parung ini direncanakan sebagai jalur alternatif strategis yang menghubungkan wilayah Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan, serta menjadi bagian dari sistem jaringan jalan tol yang akan mendukung konektivitas kawasan Jabodetabek.

    Diharapkan pembangunan infrastruktur dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, mempercepat perjalanan dan menunjang pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, termasuk kawasan industri, pusat bisnis, serta destinasi wisata unggulan seperti Puncak, Bogor, dan kawasan lainnya di sekitar Tangerang Selatan dan Serpong.

    Sementara itu, tantangan dalam pengerjaan jalan tol ini yakni proses pengadaan lahan yang dilanjutkan dengan proses konstruksi. Beberapa risiko yang dihadapi yakni dari proses pengadaan tanah menjadi tantangan tersendiri, mengingat trase jalan tol ini melintasi wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan pemanfaatan lahan yang beragam.

    Hal ini memerlukan sinergi yang erat antara badan usaha, pemerintah daerah, dan instansi terkait untuk memastikan proses berjalan sesuai ketentuan, transparan, serta memperhatikan kepentingan masyarakat di sekitar lokasi proyek.

    Sedangkan dari sisi teknis, proyek ini menghadapi tantangan konstruksi di wilayah urban padat, terutama pada pembangunan Junction (JC) Salabenda dan JC Serpong-Balaraja yang akan menjadi titik temu berbagai ruas jalan tol eksisting maupun rencana. Kompleksitas konektivitas di area tersebut menuntut koordinasi lintas pihak dan strategi konstruksi yang adaptif agar pelaksanaan tetap aman dan efisien.

    “Kami mohon doanya agar pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung ini lancar dan bermanfaat bagi semua pihak,” tutup Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Purbaya Sentil Utang Whoosh, Kalau Rugi Jangan Ditanggung Pemerintah

    Purbaya Sentil Utang Whoosh, Kalau Rugi Jangan Ditanggung Pemerintah

    GELORA.CO -Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus dikelola secara profesional oleh badan usaha yang terlibat, tanpa melibatkan dana publik. Hal tersebut dikatakannya saat merespon usulan Danantara soal restrukturisasi utang  PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ditanggung APBN.

    “KCIC di bawah Danantara kan ya. Seharusnya mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri, rata-rata setahun bisa dapat Rp80 triliun atau lebih. Harusnya mereka manage dari situ, jangan sampai kita lagi,” kata Purbaya dalam Zoom Meeting bersama wartawan pada Jumat, 10 Oktober 2025.

    Purbaya menegaskan pemerintah ingin mengakhiri praktik yang membuat negara menanggung risiko dari proyek komersial. Menurutnya, peran antara entitas bisnis dan pemerintah perlu dipisah agar risiko finansial tidak kembali ditanggung negara

    “Jangan kalau untung swasta, kalau rugi pemerintah. Itu yang mau kita ubah,” ujarnya.

    Sebelumnya Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Suminto juga memastikan pemerintah sama sekali tidak memiliki utang dalam proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tersebut.

    “Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu kan business to business, jadi untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu tidak ada utang pemerintah. Tidak ada utang pemerintah, karena dilakukan oleh badan usaha, konsorsium badan usaha Indonesia dan Cina (KCIC), di mana konsorsium Indonesianya dimiliki oleh PT KAI,” kata Suminto di Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 10 Oktober 2025

    Kereta Cepat Jakarta-Bandung digarap oleh KCIC, perusahaan patungan antara konsorsium BUMN dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China. Skema pembiayaannya murni berbasis bisnis dengan porsi kepemilikan 60 persen oleh Indonesia melalui Pilar Sinergi Indonesia, yang terdiri atas PT KAI, Wijaya Karya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara, serta 40 persen oleh pihak Tiongkok. 

  • Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh ke China Jadi Bom Waktu, Purbaya Ogah Bayarkan Pakai Duit APBN

    Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh ke China Jadi Bom Waktu, Purbaya Ogah Bayarkan Pakai Duit APBN

    GELORA.CO – Membengkaknya utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh ke China bisa menjadi bom waktu.

    Proyek kereta cepat yang resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023 ini mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau setara Rp 19,54 triliun.

    Untuk menutup biaya tersebut, proyek ini mendapat pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar 230,99 juta dollar AS dan 1,54 miliar renminbi, atau totalnya setara Rp 6,98 triliun.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

    Hal ini merespons opsi yang disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria terkait pembayaran utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) oleh pemerintah.

     “Yang jelas sekarang saya belum dihubungi tentang masalah itu, tapi kalau ini kan KCIC di bawah Danantara kan, kalau di bawah Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, punya deviden sendiri,” ujar Purbaya saat Media Gathering di Bogor, Jumat (10/10/2025).

    Terlebih menurut Purbaya, Danantara dalam satu tahun mengantongi sebesar Rp 80 triliun dari deviden.

    Sehingga sepatutnya bisa teratasi tanpa harus pembiayaan dari pemerintah.

    “Jangan kita lagi, karena kan kalau enggak ya semua kita lagi termasuk devidennyya. Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama goverment,” tegas dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengatakan, utang kereta cepat ini bentuknya business to business.

    Artinya tidak ada utang pemerintah.

     “Tidak ada utang pemerintah, karena dilakukan oleh badan usaha, konsorsium badan usaha Indonesia dan China, dimana konsorsium Indonesianya dimiliki oleh PT KAI,” tegas Suminto.

     Sebagai informasi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023 mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,54 triliun.

    Untuk menutup pembengkakan biaya tersebut, proyek ini memperoleh pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai 230,99 juta dollar AS dan 1,54 miliar renminbi, dengan total setara Rp 6,98 triliun.

    PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), pengelola kereta cepat Whoosh, merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Indonesia PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan kepemilikan saham 60 persen, dan konsorsium China Beijing Yawan HSR Co. Ltd yang memegang 40 persen saham.

    Komposisi pemegang saham PSBI saat ini adalah:

    – PT Kereta Api Indonesia (Persero): 51,37 persen

    – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: 39,12 persen

    – PT Jasa Marga (Persero) Tbk: 8,30 persen

    – PT Perkebunan Nusantara I: 1,21 persen

    – 

    Proyek ini memberikan tekanan besar terhadap kinerja keuangan PT KAI (Persero). Utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditanggung melalui konsorsium KCIC mencapai Rp 116 triliun atau sekitar 7,2 miliar dollar AS. 

    Jumlah tersebut sudah termasuk pembengkakan biaya dan menjadi beban berat bagi PT KAI dan KCIC, yang masih mencatatkan kerugian pada semester I-2025.

    KAI alami kerugian akibat kereta cepat

    Belakangan PT KAI (Persero) mengalami kerugian akibat harus menanggung kereta cepat Whoosh. 

    Fakta tersebut diungkap langsung oleh mantan Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo 

    Hal tersebut dia ungkapkan dalam diskusi Meet The Leaders di Jakarta, Sabtu (20/9/2025).

    “Itu kereta cepat sudah sejak lama saya kira akan bermasalah, pasti akan ada masalah besar,” katanya. 

    Didiek mengatakan dirinya sudah sejak lama mengendus studi kelayakan (feasibility study/FS) kereta cepat akan menimbulkan masalah di kemudian hari. 

    “Saya di korporasi cukup lama, mengenal infrastruktur cukup banyak, begitu baca FS itu, asumsi-asumsi itu sudah langsung saya tangkap kalau ini akan jadi masalah besar,” ujar Didiek. 

    Hanya saja proyek besar tersebut tetap berjalan dengan berlandaskan multidisiplin dan menggandeng berbagai pemangku kepentingan. 

    Akhirnya proyek kereta cepat Whoosh pun berhasil diresmikan pada bulan Oktober 2023 silam. 

    Didiek bilang, proyek kereta cepat Whoosh dibangun dengan menggandeng enam kontraktor dari China dan satu dari Indonesia.

    Studi kelayakan berlangsung dua tahap. 

    Adapun berdasarkan catatan Kompas.com, studi kelayakan kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung ini berlangsung selama dua tahap. 

    Tahap pertama mulai 28 Januari 2014 hingga April 2015 untuk membahas perencanaan dasar kereta tersebut.

    Tahap kedua berlangsung dari April 2015 hingga Desember 2015 guna menggodok detail kalkulasi biaya pembangunannya.

    Perkiraan awal, proyek kereta cepat ini akan membutuhkan investasi hingga Rp 56 triliun.

    Dana tersebut termasuk untuk membangun jalur kereta sepanjang 133 kilometer dan pengadaan kereta cepatnya. 

    Beban itu membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan konsorsium BUMN yang terlibat kewalahan menanggung kerugian. 

    Sebelumnya Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyatakan, kereta cepat Whoosh ini pun menjadi “Bom Waktu” bagi perseroan. 

    Pihaknya pun tengah menyiapkan langkah untuk membahas utang proyek tersebut bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anggara Nusantara (BPI Danantara).

    “Kami akan koordinasi dengan Danantara untuk masalah KCIC ini, terutama kami dalami juga. Ini bom waktu,” kata Bobby dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).

  • Restrukturisasi Utang KCIC: Rosan Pastikan Negosiasi dengan China Segera Rampung – Page 3

    Restrukturisasi Utang KCIC: Rosan Pastikan Negosiasi dengan China Segera Rampung – Page 3

    Total biaya proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) mencapai USD 7,27 miliar atau sekitar Rp 118,9 triliun, termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar USD 1,2 miliar. Sejak dimulai pada 2016, proyek ini terus menjadi perhatian publik karena kompleksitas finansialnya.

    KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd.. Pembiayaan proyek tidak menggunakan dana APBN maupun jaminan pemerintah.

    Pendanaan berasal dari pinjaman China Development Bank sebesar 75%, sedangkan 25% sisanya dari setoran modal pemegang saham.

    PSBI memiliki saham 60%, terdiri atas PT KAI (58,53%), PT Wijaya Karya (33,36%), PT Perkebunan Nusantara I (1,03%), dan PT Jasa Marga (7,08%).

    Sementara Beijing Yawan HSR memegang 40%, dengan komposisi CREC 42,88%, Sinohydro 30%, CRRC 12%, CRSC 10,12%, dan CRIC 5%.

  • Video Kobaran Api Area Tol Ciperna Dikaitkan Meteor Jatuh di Cirebon, Kodim 0620: Jangan Termakan Hoaks!
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Oktober 2025

    Video Kobaran Api Area Tol Ciperna Dikaitkan Meteor Jatuh di Cirebon, Kodim 0620: Jangan Termakan Hoaks! Bandung 6 Oktober 2025

    Video Kobaran Api Area Tol Ciperna Dikaitkan Meteor Jatuh di Cirebon, Kodim 0620: Jangan Termakan Hoaks!
    Tim Redaksi
     
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Keriuhan warganet soal dugaan meteor jatuh di Cirebon kembali memicu perbincangan hingga Senin (6/10/2025) pagi. Sejumlah unggahan di media sosial menyebut meteor itu jatuh di beberapa titik dan dikaitkan dengan kebakaran di sekitar Kilometer 219 Tol Palimanan-Kanci, Kabupaten Cirebon.
    Video yang beredar menampilkan kobaran api di sisi jalan tol dengan narasi meteor jatuh. Informasi ini kemudian tersebar luas dan terus dibagikan ulang oleh warganet.
    Namun, Dandim 0620 Letkol Inf Mukhammad Yusron menegaskan kabar tersebut tidak benar.
    “Itu berita lama, jangan asal
    share
    dan memperkeruh suasana, ketika tidak ada bukti nyata di lapangan, kita tetap tenang dan jangan termakan
    hoax
    yang tidak jelas sumbernya,” kata Yusron dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025) malam.
    Menurut Yusron, kepastian informasi diperoleh setelah tim Intel Kodim 0620 bersama petugas Jasa Marga melakukan pengecekan langsung di sepanjang ruas tol Palimanan-Kanci.
    “Dari hasil pengecekan di lapangan tidak ditemukan adanya meteor yang jatuh sampai dengan saat ini. Untuk berita terbakar di wilayah kabupaten Cirebon saat ini tidak ada,” ujarnya.
    Ia menambahkan, bila ada warga yang melihat cahaya di langit, kemungkinan meteor tersebut sudah habis di atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi.
    Karena itu, Yusron meminta warga lebih bijak menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan informasi tanpa dasar yang jelas.
    Untuk mempertegas, Yusron juga membagikan video hasil pengecekan bersama petugas Jasa Marga.
    “Kami kedatangan tamu dari Intel Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, kami bersama-sama telah menelusuri informasi jatuhnya meteor di Mertapada KM 219, di TKP nihil, info itu
    hoax
    ,” kata petugas Jasa Marga dalam video berdurasi 39 detik.
    Sementara itu, BPBD Kabupaten Cirebon masih terus menelusuri berbagai informasi yang beredar di grup kebencanaan terkait isu meteor jatuh ini.
    A post shared by Bogor Daily (@bogordailynews)
    Dilansir dari Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati tengah menelusuri laporan mengenai suara dentuman keras yang disertai kemunculan bola api terang di langit Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu malam.
    Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data awal untuk memastikan penyebab fenomena tersebut.
    Fuad menjelaskan bahwa dari sisi meteorologi, suara dentuman bisa muncul karena berbagai faktor, seperti sambaran petir, aktivitas gempa bumi, maupun peristiwa longsor. Namun, pada saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon dan sekitarnya dilaporkan cerah berawan.
    “Biasanya suara ledakan atau getaran bisa muncul dari awan konvektif akibat sambaran petir. Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian,” ujarnya.
    Ia menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya aktivitas cuaca ekstrem atau fenomena meteorologis signifikan yang dapat memicu dentuman tersebut. Hasil pemantauan BMKG juga tidak menunjukkan adanya getaran berarti di wilayah Cirebon pada waktu yang sama.
    Fuad menjelaskan bahwa fenomena yang berkaitan dengan meteor tidak termasuk dalam ranah kerja BMKG, melainkan menjadi kewenangan lembaga yang membidangi antariksa.
    “Terkait fenomena meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidanginya seperti BRIN,” tuturnya.
    BMKG Kertajati saat ini terus memantau perkembangan informasi dari berbagai sumber, termasuk laporan masyarakat, untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga BSD ke Bogor Lewat Tol Baru Cuma 45 Menit, Ini Rutenya

    Tol Baru Bogor-Serpong Siap Dibangun, Jarak Jauh Terasa Sejengkal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Proyek pembangunan Tol Bogor-Serpong via Parung resmi dimulai pada Jumat (3/10/2025). Kehadiran tol ini akan memangkas waktu perjalanan secara signifikan. Jika saat ini perjalanan antara Serpong dan Bogor bisa memakan waktu 2-3 jam, dengan beroperasinya tol baru ini, waktu tempuh diperkirakan bisa dipangkas hingga 45 menit hingga 1 jam saja.

    Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) serta Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres dilakukan di kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Jumat (3/10/2025) kemarin.

    Acara tersebut disaksikan langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo, bersama sejumlah pejabat penting seperti Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian, Dirjen Bina Marga Roy Rizali Anwar, Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwanto, dan Dirut PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhsan.

    Wilan mengatakan, proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp12,35 triliun dengan panjang 32,03 kilometer (km), terdiri atas 27,83 km di Jawa Barat dan 4,2 km di Banten.

    “Alhamdulillah penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol dapat dilaksanakan hari ini karena salah satu persyaratannya antara perizinan lingkungan yang baru kita dapatkan,” ujar Wilan, dikutip Sabtu (4/10/2025).

    Tol Bogor-Serpong via Parung akan menjadi bagian penting dari jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) III, yang juga mencakup proyek Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kartaraja), Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, dan Tol Semanan-Balaraja. Kehadiran ruas baru ini diharapkan mampu mempercepat konektivitas wilayah penyangga Jakarta dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar.

    Rute jalan tol ini akan menghubungkan persimpangan Selabenda di Bogor dengan persimpangan Serpong melalui wilayah Parung, melintasi Kabupaten Bogor (Kecamatan Kemang, Ciseeng, dan Rumpin) serta sebagian Kabupaten Tangerang. Dalam rencana awal, tol ini akan memiliki 5 simpang susun dan 2 pertigaan utama.

    – Persimpangan Salabenda-Simpang Susun (SS) Pondok Udik sepanjang 3,97 km,

    – SS Pondok Udik-SS Putat Nutug sepanjang 9,27 km,

    – SS Putat Nutug-SS Rumpin sepanjang 8,23 km, dan

    – SS Rumpin-Junction Serpong sepanjang 10,56 km.

    Adapun pengerjaannya dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) oleh konsorsium PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS). Komposisi kepemilikannya terdiri dari PT Persada Utama Infra (52%), Jasa Marga (26%), Adhi Karya (12%), dan Hutama Karya (10%).

    “Proyek ini juga mendapatkan dukungan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, sebagai bentuk mitigasi risiko dan jaminan keinginan proyek dalam jangka panjang,” ujar Wilan.

    Menurut data Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU, nilai konstruksi proyek ini mencapai Rp5,27 triliun dari total investasi Rp12,35 triliun tersebut. Setelah rampung, tol ini akan terintegrasi dengan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), Tol Depok-Antasari (Desari), Tol Serpong-Pondok Aren, dan Tol Serpong-Balaraja, membentuk jaringan transportasi terpadu di Jakarta Selatan.

    Dengan demikian, Tol Bogor-Serpong via Parung bukan hanya menjadi proyek perdana di era Prabowo, tetapi juga tonggak awal dari pembangunan enam jaringan tol baru yang akan memperkuat konektivitas wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

     

     

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menanti Tol Serpong-Bogor yang Pangkas Waktu Tempuh Jadi 45 Menit

    Menanti Tol Serpong-Bogor yang Pangkas Waktu Tempuh Jadi 45 Menit

    Jakarta

    Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan segera memulai pembangunan proyek tol perdananya, yakni Tol Bogor-Serpong via Parung. Memiliki panjang 32,03 kilometer (km), proyek ini diproyeksikan akan memangkas waktu tempuh Bogor-Serpong menjadi kurang dari 45 menit.

    Tol Bogor-Serpong via Parung nantinya akan melintasi dua provinsi, di mana 27,83 km berada di provinsi Jawa Barat dan 4,2 km sisanya di provinsi Banten. Adapun jarak tempuh Bogor-Serpong sendiri melalui jalan arteri bisa mencapai hingga 1 jam, sehingga kehadiran tol ini memangkas waktu perjalanan jadi lebih singkat.

    Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero), Rivan A. Purwantono, menyampaikan proyek ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menyediakan infrastruktur jalan tol yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan.

    “Pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong (Via Parung) tidak hanya mempercepat perjalanan antara Bogor dan Serpong, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, mempermudah distribusi logistik, dan mendorong investasi di wilayah penyangga ibu kota,” kata Rivan dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/10/2025).

    Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan proyek prakarsa badan usaha (unsolicited) dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Wilan mengatakan, proyek ini menelan anggaran senilai Rp 12,35 triliun yang sepenuhnya didukung oleh badan usaha, tanpa APBN.

    Badan usaha pemrakarsa proyek tersebut ialah Konsorsium PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS). Adapun BSIS sendiri dibentuk oleh konsorsium dengan porsi saham PT Persada Utama Infra 52%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk 25%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12%, dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) 10%.

    Pembangunan tol ini terbagi menjadi 4 seksi. Rinciannya antara lain Seksi 1 Junction Salabenda-Simpang Susun (SS) Pondok Udik sepanjang 3,97 km. Lalu Seksi 2 SS Pondok Udik-SS Putat Nutug sepanjang 9,27 km, Seksi 3 SS Putat Nutug-SS Rumpin sepanjang 8,23 km, terakhir ada Seksi 4 SS Rumpin sampai Junction Serpong sepanjang 10,56 km.

    Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, ruas Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan simpul strategis yang menghubungkan pusat pertumbuhan di Jabodetabek dan mengikat denyut kehidupan masyarakat.

    Tol ini masuk ke dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) III dan akan terhubung dengan Tol Serpong-Balaraja di sebelah barat, lalu Tol Bogor Ring Road (BORR), tersambung Tol Depok-Antasari, serta Tol Sentul Selatan-Karawang Barat yang juga akan segera dilelangkan.

    “Keberadaannya insyaallah akan memperlancar mobilitas, mengurangi beban jalan-jalan arteri dan memperpendek tubuh. Lebih dari itu, ruas ini juga membuka pertemuan ekonomi baru di kawasan Jabodetabek khususnya,” kata Dody, dalam acara Penandatanganan PPJT Tol Bogor-Serpong di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025).

    Rencananya, proses pengadaan tanah untuk proyek Tol Bogor-Serpong via Parung ini akan dimulai pada awal tahun 2026 mendatang. Diharapkan konstruksinya dapat dimulai pada bulan Oktober 2026 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2028.

    (shc/ara)

  • Bakal Ada Tol Baru Bogor-Serpong via Parung, Berapa Tarifnya Nih?

    Bakal Ada Tol Baru Bogor-Serpong via Parung, Berapa Tarifnya Nih?

    Jakarta

    Akhirnya tol pertama era Presiden Prabowo Subianto bakal terwujud. Rencananya tol ini akan menghubungkan kita Bogor-Serpong (Tangerang) via Parung dan akan mulai dibangun pada 2026 besok.

    Dilansir detikFinance, disinyalir jalan tol Bogor-Serpong via Parung ini menggelontorkan dana hingga Rp 12,35 triliun, dan persiapan pembangunan jalan tol baru ini ditandai dengan ditekennya Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Regres. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wilan Oktavian mengatakan, proses pengadaan tanah akan dimulai pada awal tahun 2026 mendatang.

    Proyek Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung rencananya akan memiliki panjang 32,03 km. Jalan tol ini terdiri dari 27,83 km di provinsi Jawa Barat, 4,2 km di provinsi Banten, dan terbagi menjadi 4 seksi. Rinciannya antara lain Seksi 1 Junction Salabenda-Simpang Susun (SS) Pondok Udik sepanjang 3,97 km.

    Lalu Seksi 2 SS Pondok Udik-SS Putat Nutug sepanjang 9,27 km, Seksi 3 SS Putat Nutug-SS Rumpin sepanjang 8,23 km, terakhir ada Seksi 4 SS Rumpin sampai Junction Serpong sepanjang 10,56 km.

    “Diharapkan konstruksinya dapat dimulai pada bulan Oktober 2026 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2028. Untuk mencapai target tersebut, insyaallah pengadaan tanahnya akan kita mulai di awal tahun 2026 ini,” kata Wilan, dalam acara Penandatanganan PPJT Tol Bogor-Serpong di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat kemarin.

    Ilustrasi foto udara kendaraan melintas di dekat proyek pembangunan akses tol langsung KM 25 Jakarta-Merak di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (25/9/2025). Pembangunan akses tol sepanjang 10 kilometer serta Gerbang Tol Bitung 3 tersebut progresnya sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai akhir tahun 2025 guna mengurangi kemacetan di Jalan Arteri Bitung. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa. Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

    Sebagai Catatan, Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan proyek prakarsa badan usaha (unsolicited) dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Wilan mengatakan, proyek ini menelan anggaran senilai Rp 12,35 triliun yang sepenuhnya didukung oleh badan usaha.

    Badan usaha pemrakarsa proyek tersebut ialah Konsorsium PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS). Adapun BSIS sendiri dibentuk oleh konsorsium dengan porsi saham PT Persada Utama Infra 52%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk 25%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12%, dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) 10%.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menilai, dukungan BSIS dalam mendanai proyek tersebut secara penuh menjadi bukti kepercayaan pasar terhadap proyek-proyek di tanah air, termasuk proyek jalan tol.

    Bicara soal tarif tol, jalan bebas hambatan Bogor-Serpong ini memang belum memiliki berapa tarif yang akan diterapkan. Kendati demikian langkah pemerintah ini mampu mempermudah mobilitas masyarakat yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian.

    (shc/lth)

  • Petugas evakuasi mobil listrik yang kecelakaan di Tol Jakarta

    Petugas evakuasi mobil listrik yang kecelakaan di Tol Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Satu insiden kecelakaan lalu lintas melibatkan mobil listrik terjadi di ruas Tol Dalam Kota, tepatnya di kawasan Asam Baris Tebet, mengarah ke Cawang, Jakarta, pada Jumat (3/10) malam.

    Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas PMJ) bersama dengan petugas dari PT Jasa Marga segera mengevakuasi kendaraan yang rusak akibat kecelakaan tersebut.

    Menurut laporan dari akun media sosial resmi TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro), Jumat, proses evakuasi telah berhasil diselesaikan pada pukul 21.55 WIB.

    Sopir mobil listrik dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut dan telah mendapatkan penanganan medis.

    “Anggota Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama petugas PT. Jasa Marga telah menyelesaikan proses evakuasi kendaraan yang mengalami kecelakaan tunggal. Pengendara mengalami luka-luka,” demikian pernyataan dari akun @TMCPoldaMetro.

    Dari informasi yang dihimpun pada Jumat malam, kepolisian menduga kecelakaan itu disebabkan oleh kelalaian sopir mobil listrik yang kurang berhati-hati saat melajukan kendaraan di jalan tol yang memiliki kepadatan arus lalu lintas yang tinggi.

    Akibatnya, situasi lalu lintas di sekitar lokasi kejadian mengalami perlambatan. Pihak berwenang kemudian mengimbau pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas serta arahan petugas di lapangan.

    Setelah insiden ini, diharapkan pengguna jalan lebih mengingat risiko yang selalu ada di jalan, terutama di jalan tol. Dan jika mengemudi dengan kecepatan tinggi, pengendara mesti memperhatikan keselamatan sebagai yang paling utama.

    Sumber:

    https://x.com/TMCPoldaMetro/status/1974130856458662100

    Pewarta: Abdu Faisal
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenhub: Sinergi pusat-daerah wujudkan transportasi berkeselamatan

    Kemenhub: Sinergi pusat-daerah wujudkan transportasi berkeselamatan

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk mewujudkan transportasi berkeselamatan melalui regulasi, infrastruktur, serta uji berkala kendaraan yang wajib dilaksanakan.

    Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan mengatakan untuk mewujudkan keselamatan jalan khususnya pada angkutan barang, pemerintah pusat menyusun regulasi hingga infrastruktur.

    “Peran pemerintah daerah salah satunya melalui pelaksanaan uji berkala kendaraan yang wajib dilakukan. Setiap kendaraan harus diuji sampai lulus baru bisa beroperasi di jalan,” kata Aan dalam Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Darat Tahun 2025 di sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.

    Aan menekankan tiga isu penting pada sektor perhubungan darat yang kini menjadi fokus di antaranya keselamatan jalan, penanganan kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan (over dimension over loading/ODOL) serta transportasi perkotaan.

    Dia menekankan isu keselamatan jalan sangatlah penting. Menurut data Korlantas Polri tahun 2024, lanjut Aan, pada posisi pertama penyebab kecelakaan terbanyak ialah sepeda motor yang memakan korban lebih dari 200 ribu orang.

    “Posisi kedua, terdapat sekitar 27 ribu korban akibat kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan barang,” ucap mantan Kepala Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri itu.

    Ia memaparkan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan kendaraan yang berkeselamatan sesuai dengan pilar ketiga pada Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ).

    Lebih lanjut, Ia menuturkan pada tahun 2025 penanganan kendaraan lebih dimensi dan muatan dipimpin oleh Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan sehingga tercipta harmonisasi dan koordinasi antar kementerian/lembaga terkait.

    “Yang utama kita lakukan saat ini ialah integrasi data bersama dengan Korlantas Polri, Jasa Marga, Ditjen Bina Marga, serta operator-operator pelabuhan. Karena data menjadi sangat penting untuk memulai pengawasan dan penegakan hukum,” tegasnya.

    Ke depan kegiatan lainnya akan dilakukan bertahap sesuai dengan Rencana Aksi Nasional (RAN) Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Muatan. Pihaknya berharap pada tahun 2027 program bebas kendaraan lebih dimensi dan muatan sudah dapat berjalan dengan baik.

    Di samping itu, Dirjen Aan juga menyampaikan kepada pemerintah daerah agar lebih memerhatikan transportasi perkotaan di wilayahnya masing-masing.

    Kini Ditjen Perhubungan Darat telah memiliki program angkutan perkotaan skema pembelian layanan atau buy the service (BTS) di beberapa kota.

    Adapun pada kota-kota yang sudah mengambil alih program itu meliputi Denpasar, Bali; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Medan, Sumatera Utara; Bandung, Jawa Barat; dan Solo, Jawa Tengah.

    Ia menyebutkan dari tahun 2020 hingga 2025, sebanyak 92 juta penumpang telah terlayani dan sebesar 72 persen pengguna program itu adalah masyarakat yang beralih dari sepeda motor dan 23 persen merupakan masyarakat yang beralih dari mobil pribadi.

    “Saya berharap pemerintah daerah dapat melanjutkan program stimulus ini sehingga dapat membantu masyarakat dalam bermobilisasi,” kata Dirjen Aan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.