BUMN: PT Jasa Marga

  • Truk Boks Terbalik di Km 24 Tol Jagorawi, Lalin Arah Jakarta Macet

    Truk Boks Terbalik di Km 24 Tol Jagorawi, Lalin Arah Jakarta Macet

    Jakarta

    Kecelakaan lalu lintas melibatkan truk boks terjadi di Km 24 Tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat. Truk terbalik di lajur 2 dan 3 ruas tol sehingga membuat kepadatan lalu lintas.

    “#Kecelakaan_Jagorawi di Gunung Putri Km 24+900 arah Jakarta, ada kendaraan truk boks terbalik di lajur 2-3 atau tengah,” tulis Jasa Marga dalam akun X-nya @PTJASAMARGA, dilihat Jumat (8/8/2025).

    Pada pukul 10.00 WIB, dilaporkan melalui akun X tersebut bahwa terjadi kepadatan. Kepadatan terjadi sepanjang sekitar 4 Km mulai Km 28.

    “Citeureup Km 28 – Gunung Putri Km 24+900 padat,” sebutnya.

    Kepadatan terjadi lantaran ada penanganan truk yang terbalik tersebut. Penanganan masih dilakukan oleh petugas.

    (rdh/knv)

  • Dukung pemenuhan SPM jalan tol, JNT lakukan pekerjaan SFO di ruas tol Belmera

    Dukung pemenuhan SPM jalan tol, JNT lakukan pekerjaan SFO di ruas tol Belmera

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    Dukung pemenuhan SPM jalan tol, JNT lakukan pekerjaan SFO di ruas tol Belmera
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 04 Agustus 2025 – 16:35 WIB

    Elshinta.com – Dalam rangka mendukung pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT) melalui Representative Office 1 JNT kembali melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin berupa Scrapping Filling Overlay (SFO) di Ruas Tol Belawan–Medan–Tanjung Morawa (Belmera).

    Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division, Ahmad Fikri mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Jasa Marga untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan tol.

    “Pekerjaan ini akan dilaksanakan mulai Sabtu, 2 Agustus 2025 hingga Sabtu, 16 Agustus 2025 pada kedua arah, baik arah Belawan maupun arah Tanjung Morawa” ucap Fikri seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Misriadi, Senin (4/8). 

    Fikri juga menjelaskan guna meminimalkan potensi gangguan terhadap lalu lintas harian, waktu pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan akan terbagi menjadi dua sesi, yaitu:
    1) Pagi, pukul 08.00 – 17.00 WIB; dan
    2) Malam, pukul 20.00 WIB – 05.00 WIB.

    Adapun rincian pekerjaan yang akan dilaksanakan, ialah sebagai berikut:

    Arah Tanjung Morawa
    1) Senin, 04 Agustus 2025 dilaksanakan di km 30+111,70 s.d. km 30+211,70 (Malam)
    2) Rabu, 13 Agustus 2025 dilaksanakan di km 24+528 s.d. km 24+775 (Malam)
    3) Kamis, 14 Agustus 2025 dilaksanakan di km 16+573 s.d. km 16+690 (Malam)
    4) Jumat, 15 Agustus 2025 dilaksanakan di km 16+449,50 s.d. km 16+573 (Malam)
    5) Sabtu, 16 Agustus 2025 dilaksanakan di km 16+149,50 s.d. km 16+290,50 (Malam)

    Arah Belawan
    1) Sabtu, 02 Agustus 2025 dilaksanakan di:
    – km 10+704,50 s.d. km 10+668,50 (Pagi)
    – km 10+638,50 s.d. km 10+569,50 (Pagi)
    2) Selasa, 05 Agustus 2025 dilaksanakan di:
    – km 30+080,50 s.d. km 30+111,70 (Malam)
    – km 30+005 s.d. km 30+067,50 (Malam)
    3) Rabu, 06 Agustus 2025 dilaksanakan di km 28+564 s.d. 28+460 (Malam)
    4) Kamis, 07 Agustus 2025 dilaksanakan di:
    – km 28+668 s.d. km 28+564 (Malam)
    – km 0+023,50 s.d. km 0+076,50 (Pagi)
    5) Jumat, 08 Agustus 2025 dilaksanakan di:
    – km 26+078,50 s.d. km 25+974,50 (Malam)
    – km 0+076,50 s.d. km 0+173,50 (Pagi)
    6) Sabtu, 09 Agustus 2025 dilaksanakan di:
    – km 26+182,50 s.d. km 26+078,50 (Malam)
    – km 0+196,50 s.d. km 0+023,50 (Pagi)
    7) Senin, 11 Agustus 2025 dilaksanakan di:
    – km 26+286,50 s.d. km 26+182,50 (Malam)
    – km 0+425 s.d. km 0+196,50 (Pagi)
    8) Selasa, 12 Agustus 2025 diaksanakan di:
    – km 26+389,50 s.d. km 26+286,50 (Malam)
    – km 1+248,50 s.d. km 1+148,50 (Pagi)
    9) Rabu, 13 Agustus 2025 dilaksanakan di:
    – km 1+313,50 s.d. km 1+248,50 (Pagi)
    – km 1+418,50 s.d. km 1+388,50 (Pagi)
    10) Kamis, 14 Agustus 2025 dilaksanakan di km 1+518,50 s.d. km 1+418,50 (Pagi)
    11) Jumat, 15 Agustus 2025 dilaksanakan di:
    – km 1+562,50 s.d. km 1+518,50 (Pagi)
    – km 1+646 s.d. km 1+616 (Pagi)
    12) Sabtu, 16 Agustus 2025 dilaksanakan di km 1+735,50 s.d. km 1+646 (Pagi) 

    Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat pekerjaan ini. Pengguna jalan juga diimbau untuk berhati-hati, mengatur waktu dan rute perjalanan, memastikan kecukupan BBM dan saldo kartu uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Anak Usaha Astra Buka-bukaan soal Dugaan Kasus Korupsi Tol MBZ

    Anak Usaha Astra Buka-bukaan soal Dugaan Kasus Korupsi Tol MBZ

    Jakarta

    Anak usaha Astra Grup, PT Acset Indonusa Tbk (ACST), tersandung dugaan kasus korupsi proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat atau jalan Tol Layang MBZ. Acset berstatus sebagai tersangka korporasi atas dugaan kasus korupsi ini.

    Manajemen Acset Indonusa mengaku telah menerima surat penetapan tersangka korporasi dari Kejaksaan Agung (Kejagung) pada 3 Juni 2025. Acset juga berkomitmen untuk mengikuti proses hukum yang tengah berlangsung.

    Manajemen Acset Indonusa menjelaskan kronologi pembangunan proyek dan dugaan korupsi tersebut. Pada Desember 2016, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) mengumumkan pelelangan terbatas untuk pelaksanaan Proyek Pembangunan Japek.

    Acset Indonusa bekerja sama dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membentuk kerja sama operasi, yaitu Waskita-Acset KSO untuk mengikuti proses tender Proyek Pembangunan Japek. Dalam kerja sama ini, Waskita ditetapkan sebagai ketua KSO.

    Melalui surat tanggal 8 Februari 2017 perihal Pengumuman Pemenang dan surat tanggal 16 Februari 2017 perihal Surat Penunjukan Penyedia Jasa, JJC menyampaikan kontraktor pelaksana untuk Proyek Pembangunan Japek adalah Waskita-Acset KSO. Kemudian, Proyek Pembangunan Japek mulai dikerjakan oleh Waskita-Acset KSO pada 27 Maret 2017 dan rampung pada Februari 2020.

    “Sepanjang yang Perseroan ketahui melalui pemberitaan media massa, pada tahun 2023 dan 2024, pengadilan menjatuhkan putusan pidana korupsi terhadap perorangan dari PT JJC, PT Bukaka Teknik Utama Tbk, PT Jasa Marga (Persero), PT LAPI Ganeshatama Consulting dan Waskita terkait Proyek Pembangunan Japek,” terang Manajemen Acset Indonusa, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Minggu (3/8/2025).

    Kemudian pada tanggal 3 Juni 2025, Acset Indonusa menerima surat pemberitahuan dari Kejagung, yang berisi penetapan tersangka korporasi atas dugaan tindak pidana korupsi dalam Proyek Pembangunan Japek. Saat ini, proses hukum tersebut masih berjalan sesuai prosedur.

    Meski begitu, Acset Indonusa tak menjelaskan banyak terkait dampak material dan hukum atas kasus tersebut. Begitu juga dampak penetapan tersangka korporasi terhadap pergerakan harga saham perseroan.

    “Kami belum dapat berkomentar lebih lanjut, mengingat proses penyidikan masih berlangsung, namun demikian Perseroan berkomitmen untuk senantiasa bersikap kooperatif pada setiap proses hukum yang sedang berlangsung,” jelasnya.

    Lihat juga Video: Dono Parwoto Divonis 5 Tahun Penjara di Kasus Proyek Tol Layang MBZ

    (kil/kil)

  • Ekonom Sebut Rencana Pemerintah Perluas Rute Whoosh ke Surabaya Perlu Dikaji Ulang

    Ekonom Sebut Rencana Pemerintah Perluas Rute Whoosh ke Surabaya Perlu Dikaji Ulang

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai rencana pemerintah dalam memperpanjang jalur Kereta Cepat Whoosh dari Jakarta-Bandung menuju Surabaya bukanlah pilihan yang tepat di tengah upaya pemerintah melakukan efisiensi. 

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai rencana perpanjangan jalur Kereta Cepat Whoosh dalam kondisi keuangan negara saat ini bukanlah pilihan yang baik.

    Menurutnya, berbagai kendala pembiayaan dan beban fiskal yang semakin berat membuat proyek ini perlu dikaji ulang secara mendalam.

    “Memperpanjang jalur Whoosh dalam kondisi saat ini sepertinya bukan pilihan yang tepat,” ujar Bhima kepada Bisnis, Senin (4/8/2025).

    Bhima menjelaskan jika pemerintah memaksa, negara akan menghadapi dilema besar dalam skema pembiayaan perpanjangan Whoosh.

    Jika dibiayai melalui utang pemerintah, hal ini akan semakin mempersempit ruang gerak APBN mengingat beban biaya utang jatuh tempo yang makin besar dalam beberapa tahun ke depan.

    Alternatif pembiayaan melalui penugasan ke Danantara atau BUMN juga dinilai Bhima berpotensi mempengaruhi rating utang Indonesia karena tingkat risiko likuiditas yang tinggi.

    Lembaga pemeringkat seperti Fitch Ratings telah memperingatkan risiko peningkatan liabilitas bersyarat pada neraca pemerintah jika Danantara terlalu aktif.

    Bhima menyebut satu opsi yang masih bisa dicoba adalah skema pertukaran utang (debt swap) dengan China untuk perpanjangan jalur kereta cepat, atau melalui hibah. Skema ini dinilai lebih realistis mengingat pengalaman Indonesia dengan proyek infrastruktur China sebelumnya.

    “Kecuali hibah ya atau skema utang dari China ditukar dengan perpanjangan jalur kereta cepat (debt swap) itu bisa dicoba,” ungkapnya.

    Kereta Cepat Whoosh

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan saat ini pemerintah tengah mempercepat kajian terkait usulan perluasan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh ke Surabaya guna mempercepat mobilitas yang terintegrasi dan efisien di seluruh Pulau Jawa.  

    Menurut Menteri AHY, arahan Presiden Prabowo Subianto bukan hanya sebatas perpanjangan jalur kereta cepat. Namun, lebih dari itu, ide ini mencerminkan visi untuk menghubungkan Pulau Jawa melalui mobilitas yang lebih cepat, bersih dan lebih terintegrasi.

    Adapun Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat bahwa layanan Kereta Cepat WHOOSH Indonesia telah melayani 10 juta penumpang sejak dioperasikan secara komersial.

    Selama periode 17 Oktober 2023 hingga 25 Juni 2025, KCIC telah melayani sebanyak 10.014.707 penumpang melalui 29.786 perjalanan Whoosh yang dioperasikan dengan aman dan selamat.

    Kereta Cepat Whoosh pertama kali dicanangkan pada tahun 2015, kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pada 2016.

    Setelah melalui masa konstruksi dan serangkaian uji coba operasional, layanan Whoosh akhirnya diresmikan dan mulai beroperasi secara komersial pada Oktober 2023, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki layanan kereta cepat.

    Bebani BUMN Karya 

    Sementara itu di balik pencapaian tersebut dan rencana perpanjangan jalur Whoosh, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membukukan bagian rugi sebesar Rp542,31 miliar pada semester I/2025 dari entitas ventura bersama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia atau konsorsium proyek kereta cepat Whoosh. 

    PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh konsorsium PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) (PTPN). 

    PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) tercatat memiliki 60% saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengelola Whoosh. 

    Pada 10 Desember 2024, PSBI menerbitkan saham baru sejumlah 2.697.142 lembar saham sebesar Rp2,69 triliun yang diambil seluruhnya oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Setelah transaksi itu, persentase kepemilikan Wijaya Karya di PSBI terdilusi dari 39,12% menjadi 33,36%.

    “Pada 30 Juni 2025, saldo investasi ventura bersama atau penyertaan modal di PSBI adalah Rp2,38 triliun atau mencerminkan akumulasi penurunan nilai sebesar Rp4,32 triliun dibandingkan dengan total penyetoran modal awal perusahaan ke PSBI,” tulis manajemen WIKA dalam laporan keuangan semester I/2025, dikutip Senin (28/7/2025). 

    Pada semester I/2025, WIKA mencatat nilai bagian rugi tahun berjalan dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia sebesar Rp542,31 miliar. 

    Jumlah itu melanjutkan kondisi serupa pada semester I/2024. Kala itu, WIKA mencatat nilai bagian rugi tahun berjalan dari PSBI sebesar Rp1,57 triliun.

    Namun, WIKA mencatat rugi bersih sebesar Rp1,66 triliun pada semester I/2025. Angka ini berbalik dari kondisi laba bersih senilai Rp401,95 miliar yang diraih pada periode sama tahun lalu.

    Logo Wika di sebuah Gedung di Jakarta

    Danantara Turun Tangan

    Danantara Indonesia menyiapkan langkah strategis untuk menyelamatkan fundamental keuangan perusahaan pelat merah, yang terlibat dalam proyek kereta cepat Whoosh.

    Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengatakan bahwa PT Danantara Asset Management (Persero) kini sedang mengevaluasi sejumlah opsi penyelesaian atas kewajiban finansial konsorsium KCIC. 

    “Solusinya masih ada beberapa alternatif yang akan kami sampaikan kepada pemerintah mengenai penyelesaian daripada kereta cepat ini,” ujar Dony saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pekan lalu. 

    Dia mengakui bahwa beban utang PSBI selaku konsorsium cukup besar. Untuk itu, Danantara akan mengevaluasi operasional dari tiap entitas, serta menyiapkan rencana jangka panjang atas penyelesaian beban tersebut.

    Salah satu opsi yang mengemuka adalah upaya restrukturisasi. Pasalnya, berdasarkan rencana kerja Danantara Asset Management, proyek kereta cepat masuk dalam klaster restrukturisasi yang dijalankan pada semester II/2025.

    “Kereta cepat ini kan hasil konsorsium yang di dalamnya ada KAI, WIKA, kemudian Jasa Marga. Nah, ini operasionalnya sedang kami lihat, bagaimana nanti solusi jangka panjang mengenai utang-utang konsorsium ini yang cukup besar dan kami ingin penyelesaian ini berjalan komprehensif,” kata Dony. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, Whoosh telah menelan biaya investasi hingga US$7,2 miliar. Nilai investasi tersebut mengalami pembengkakan biaya sebesar US$1,2 miliar dari target awal proyek sebesar US$6 miliar.

    Sebanyak 60% dari pembengkakan biaya atau sekitar US$720 juta akan dibayarkan oleh konsorsium dari Indonesia, sedangkan 40% sisanya atau sekitar US$480 juta ditanggung oleh konsorsium China.

  • Acset Ungkap Kronologi Ikut Terseret di Kasus Tol MBZ

    Acset Ungkap Kronologi Ikut Terseret di Kasus Tol MBZ

    Jakarta

    PT Acset Indonusa Tbk (ACST) buka suara usai ditetapkan sebagai tersangka korporasi dalam dugaan kasus korupsi proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat atau jalan tol layang MBZ.

    Anak usaha Astra Grup ini menyatakan telah menerima surat penetapan tersangka korporasi dari Kejaksaan Agung (Kejagung) pada 3 Juni 2025. Manajemen menyebut pihaknya akan kooperatif dan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berjalan.

    Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Acset membeberkan kronologi awal keterlibatan dalam proyek tersebut. Dimulai pada Desember 2016, saat PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) membuka pelelangan terbatas untuk proyek pembangunan Japek.

    Acset menggandeng PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan membentuk kerja sama operasi (KSO) bernama Waskita-Acset KSO guna mengikuti tender. Dalam struktur kerja sama tersebut, Waskita ditunjuk sebagai ketua KSO.

    Berdasarkan surat pengumuman pemenang tertanggal 8 Februari 2017 dan penunjukan resmi pada 16 Februari 2017, JJC menetapkan Waskita-Acset KSO sebagai kontraktor pelaksana. Pembangunan proyek dimulai pada 27 Maret 2017 dan rampung pada Februari 2020.

    “Sepanjang yang Perseroan ketahui melalui pemberitaan media massa, pada tahun 2023 dan 2024, pengadilan menjatuhkan putusan pidana korupsi terhadap perorangan dari PT JJC, PT Bukaka Teknik Utama Tbk, PT Jasa Marga (Persero), PT LAPI Ganeshatama Consulting dan Waskita terkait Proyek Pembangunan Japek,” terang manajemen Acset dalam keterangannya, Minggu (3/8/2025).

    Lebih lanjut dijelaskan, pada 3 Juni 2025, Acset menerima surat dari Kejagung yang menetapkan perseroan sebagai tersangka korporasi atas dugaan keterlibatan dalam tindak pidana korupsi proyek tersebut. Proses penyidikan kini masih berlangsung.

    Acset belum memaparkan lebih lanjut terkait dampak material maupun implikasi hukum terhadap operasional dan saham perusahaan akibat status tersangka tersebut.

    “Kami belum dapat berkomentar lebih lanjut, mengingat proses penyidikan masih berlangsung, namun demikian Perseroan berkomitmen untuk senantiasa bersikap kooperatif pada setiap proses hukum yang sedang berlangsung,” tutup manajemen.

    (rrd/rrd)

  • Jasamarga kembali lakukan pemeliharaan Jalan Tol Belmera Sumut

    Jasamarga kembali lakukan pemeliharaan Jalan Tol Belmera Sumut

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Jasa Marga untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan tol.

    Medan (ANTARA) – Jasamarga Nusantara Tollroad Regional melalui Representative Office 1 JNT kembali melakukan program pemeliharaan di Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera), Sumatera Utara (Sumut), guna memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan.

    “Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Jasa Marga untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan tol,” ujar Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division Ahmad Fikri dalam keterangan resmi diterima, di Medan, Sabtu.

    Dia menjelaskan pekerjaan pemeliharaan mencakup Scrapping Filling Overlay (SFO) yang akan dilaksanakan 2 Agustus hingga16 Agustus 2025.

    Pemeliharaan tersebut, dia menjelaskan akan dilakukan pada kedua arah, baik arah Belawan maupun arah Tanjung Morawa yang waktu pelaksanaan akan terbagi dua sesi.

    “Guna meminimalkan potensi gangguan terhadap lalu lintas harian, waktu pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan akan terbagi menjadi dua sesi, yaitu pagi, pukul 08.00-17.00 WIB; dan malam, pukul 20.00 WIB-05.00 WIB,” kata dia lagi.

    Secara rinci, dia menjelaskan pemeliharaan jalan tol arah Tanjung Morawa 4 Agustus 2025 dilaksanakan di Km 30+111,70-Km 30+211,70, 13 Agustus di Km 24+528 Km 24+775, 14 Agustus di Km 16+573-Km 16+690.

    Selanjutnya, pemeliharaan dilakukan pada 15 Agustus dilaksanakan di Km 16+449,50-Km 16+573 dan 16 Agustus di Km 16+149,50-Km 16+290,50.

    Sedangkan arah Belawan pemeliharaan pada 2 Agustus dilaksanakan di Km 10+704,50-Km 10+668,50 dan Km 10+638,50-Km 10+569,50 pagi hari, dan 5 Agustus 2025 dilaksanakan di Km 30+080,50-Km 30+111,70 dan Km 30+005-Km 30+067,50 malam hari.

    Lalu, 6 Agustus pemeliharaan dilaksanakan di Km 28+564-28+460, 7 Agustus di Km 28+668-Km 28+564 dan Km 0+023,50-Km 0+076,50, 8 Agustus di Kilometer 26+078,50-Km 25+974,50 dan Km 0+076,50-Km 0+173,50.

    Selanjutnya, 9 Agustus 2025 dilaksanakan di Km 26+182,50-Km 26+078,50 dan Km 0+196,50-Km 0+023,50, 11 Agustus Km 26+286,50-Km 26+182,50 dan Km 0+425-Km 0+196,501, dan 12 Agustus Km 26+389,50-Km 26+286,50 dan Km 1+248,50 sd Km 1+148,50.

    “14 Agustus 2025 dilaksanakan di Km 1+518,50-Km 1+418,50, 15 Agustus Km 1+562,50-Km 1+518,50 dan Km 1+646-Km 1+616, dan terakhir 16 Agustus di Km 1+735,50-Km 1+646,” ujarnya pula.

    Atas pemeliharaan itu, perusahaan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan serta mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati.

    “Kami juga mengimbau agar mengatur waktu dan rute perjalanan, memastikan kecukupan BBM dan saldo kartu uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan,” ujar dia lagi.

    Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rampung Tahun Depan, Konstruksi Tol Prambanan—Purwomartani Capai 78,9%

    Rampung Tahun Depan, Konstruksi Tol Prambanan—Purwomartani Capai 78,9%

    Bisnis.com, JAKARTA — BUMN operator jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mengungkap konstruksi proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (Jogja—Solo) segmen Prambanan—Purwomartani telah mencapai 78,9% hingga Juli 2025.

    Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menuturkan bahwa kehadiran Tol Jogja—Solo bakal membantu mengurai kepadatan lalu lintas di jalan nasional Klaten—Prambanan yang selama ini kerap menjadi titik kemacetan. Dengan demikian, mobilitas masyarakat bakal meningkat.

    “Kehadiran Gerbang Tol Prambanan sebagai titik keluar juga memberikan opsi baru bagi pengguna jalan untuk menghindari kepadatan di Gerbang Tol Klaten,” jelas Rivan dalam keterangan resmi, Sabtu (2/8/2025).

    Lebih lanjut, Rivan menegaskan bahwa hingga akhir Juli 2025, progres konstruksi Segmen Prambanan—Purwomartani telah mencapai hampir 78,90% dengan pembebasan lahan mencapai 99,50%. Dia pun optimistis segmen tersebut dapat selesai sesuai target dan digunakan masyarakat hingga Gerbang Tol Kalasan pada 2026. 

    Sejalan dengan proses konstruksi jalan tol segmen tersebut, JSMR telah menyelesaikan konstruksi dan mengoperasikan Tol Jogja—Solo segmen Klaten—Prambanan pada 2 Juli 2025. Segmen Klaten—Prambanan yang membentang sepanjang 7,85 km menjadi penghubung penting antara jalan tol Trans Jawa dengan pusat aktivitas masyarakat di Jawa Tengah dan sekitarnya. 

    Sebelumnya, waktu tempuh perjalanan dari Solo menuju Yogyakarta melalui jalur arteri dapat mencapai 1,5 jam, terutama pada musim libur atau jam sibuk. 

    “Kini, dengan tersambungnya Kartasura hingga Prambanan melalui jalan tol, waktu tempuh dapat dipangkas menjadi sekitar 30 menit, memberikan efisiensi perjalanan yang signifikan,” tambahnya.

    Perusahaan pun telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum pada 17 Juni 2025, disusul dengan terbitnya Surat Keputusan Pengoperasian Jalan Tol Jogja—Solo Segmen Klaten—Prambanan oleh Menteri PU pada 30 Juni 2025.

     

  • Jasa Marga Jaga Kinerja Solid pada Semester I-2025, Laba Inti Naik 7,1 Persen
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Juli 2025

    Jasa Marga Jaga Kinerja Solid pada Semester I-2025, Laba Inti Naik 7,1 Persen Nasional 28 Juli 2025

    Jasa Marga Jaga Kinerja Solid pada Semester I-2025, Laba Inti Naik 7,1 Persen
    Penulis
    KOMPAS.com
    – PT
    Jasa Marga
    (Persero) Tbk kembali menunjukkan ketangguhannya di tengah tantangan ekonomi dan dinamika bisnis sepanjang semester I-2025.
    Direktur Utama Jasa Marga,
    Rivan Achmad Purwantono
    , mengungkapkan bahwa perseroan mencatatkan
    laba inti
    sebesar Rp1,9 triliun atau tumbuh 7,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
    “Capaian ini mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten,” ujar Rivan dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (28/7/2025).
    Peningkatan laba inti ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan usaha dan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) perseroan, serta penurunan biaya keuangan konsolidasian sebesar 20,4 persen secara tahunan (
    year-on-year
    /yoy).
    Penurunan biaya keuangan ini merupakan dampak positif dari aksi korporasi
    equity financing
    yang dilakukan Jasa Marga di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada kuartal IV-2024.
    Pada semester I-2025, Jasa Marga membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 9,5 triliun atau tumbuh 4,1 persen dari semester yang sama tahun sebelumnya.
    Pendapatan tersebut terdiri atas kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 8,8 triliun dan pendapatan usaha lain sebesar Rp 696 miliar.
    Sejalan dengan itu, realisasi EBITDA juga meningkat menjadi Rp 6,4 triliun atau tumbuh 4,1 persen, dengan margin EBITDA tetap terjaga di level 67,3 persen.
    “Hal ini menunjukkan komitmen perseroan dalam menerapkan strategi pengendalian beban usaha serta fokus pada efisiensi dan efektivitas operasional yang berkelanjutan,” tutur Rivan.
    Dari sisi operasional, Jasa Marga mencatat total volume transaksi kendaraan di seluruh ruas tol Jasa Marga Group sebesar 637,3 juta kendaraan atau naik tipis 0,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Adapun lalu lintas harian rata-rata (LHR) mencapai 3,5 juta kendaraan per hari.
    Sebelumnya, pada Mei 2025, Jasa Marga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2024.
    Dalam kesempatan tersebut, perusahaan melaporkan kinerja keuangan positif dengan pendapatan usaha Rp18,7 triliun (tumbuh 20,3 persen), laba inti Rp3,7 triliun (tumbuh 35,9 persen), dan EBITDA Rp12,6 triliun (tumbuh 27,3 persen).
    Selain itu, rasio utang terhadap EBITDA (Debt to EBITDA) juga berhasil ditekan dari 6,9 kali menjadi 4,7 kali.
    Atas kinerja tersebut, Jasa Marga menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 1,1 triliun, setara dengan 25 persen dari laba bersih, dengan nilai per saham naik 312,6 persen menjadi Rp 156,23. RUPST juga menyetujui perubahan nomenklatur dan struktur komisaris serta direksi.
    Jasa Marga masih memegang posisi sebagai
    market leader
    di industri
    jalan tol Indonesia
    , dengan total jalan tol operasional sepanjang 1.286 kilometer (km) atau setara 43 persen dari total panjang jalan tol di Tanah Air. Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dikelola mencapai 1.736 kilometer.
    Dalam hal pembangunan, perseroan terus mengawal sejumlah proyek strategis, seperti:
    Di lini usaha lain, anak usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Related Business (JMRB), juga memperluas pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) dengan konsep Toll Corridor Development (TCD) melalui pembangunan Travoy Hub tahap 2 dan 3 yang progresnya telah mencapai 98,3 persen dan ditargetkan rampung pada akhir 2025.
    Dalam menghadapi momen libur panjang, termasuk arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 H, Paskah, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, Idul Adha 1446 H, dan Tahun Baru Islam 1447 H, Jasa Marga memastikan kesiapan layanan operasional dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan.
    Jasa Marga optimistis kinerja pada 2025 akan melampaui capaian tahun lalu, dengan menjaga pertumbuhan pendapatan, volume kendaraan, penyesuaian tarif tol sesuai rencana bisnis, serta optimalisasi pendapatan dari usaha lain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hati-Hati Pak Prabowo, Jangan Ikuti Jejak Jokowi Halalkan Rangkap Jabatan

    Hati-Hati Pak Prabowo, Jangan Ikuti Jejak Jokowi Halalkan Rangkap Jabatan

    GELORA.CO -Presiden Prabowo Subianto diminta tidak membiarkan budaya rangkap jabatan di era presiden terdahulu, Joko Widodo (Jokowi) semakin masif di Kabinet Merah Putih saat ini.

    Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul mengatakan, budaya rangkap jabatan telah mengingkari semangat reformasi.

    “Semangat reformasi itu kan salah satu pokok poinnya (mewujudkan) good governance, tata kelola pemerintahan yang baik, bebas dari KKN. Berarti turunannya kan tidak boleh rangkap jabatan,” kata Adib saat berbincang dengan redaksi, Sabtu, 26 Juli 2025.

    “Maksud saya, Prabowo enggak usah ikut-ikut modelan era Jokowi yang rangkap-rangkap jabatan itu,” tegas Adib.

    Adib menilai kebijakan rangkap jabatan pada era Jokowi menjadi preseden buruk dan menabrak etika pemerintahan.

    ?“Kebijakan Jokowi yang salah tidak perlu diikuti. Ini kan mula-mulanya banyak di eranya Jokowi, rangkap jabatan membabi buta. Akhirnya apa? Publik melihat bahwa ini ada penabrakan etika,” kata dia.

    Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) ini menambahkan, persoalan rangkap jabatan ini tidak hanya soal regulasi, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat.

    ?“Penabrakan etika yang luar biasa ini sangat mencederai masyarakat. Apalagi kondisi sekarang kan ekonomi lagi sulit. Orang lagi susah nyari kerja. Terlihat di elite itu seolah-olah bagi-bagi kekuasaan dengan gampangnya. Jadi saya memberikan saran kepada Presiden Prabowo,” tandasnya.

    Puluhan wakil menteri tercatat ‘nyambi’ sebagai komisaris di sejumlah perusahaan plat merah dan banyak dikenal luas sebagai orang Jokowi.

    Mereka antara lain, Wamen BUMN Dony Oskaria merangkap COO Danantara; Wamen BUMN Aminuddin Maruf yang dulu menjadi Stafsus Jokowi kini merangkap sebagai Komisaris perusahaan BUMN setrum.

    Lalu ada Wamen Sekretaris Negara Juri Ardiantoro yang dulu bekerja di Kantor Staf Presiden zaman Jokowi kini merangkap sebagai Komisaris Utama Jasa Marga; hingga pendukung Jokowi yang juga musisi, Giring Ganesha sebagai Wamen Kebudayaan merangkap komisaris di GMF. 

  • DPRD Purwakarta tinjau rest area Cipularang terkait sinergi pendapatan

    DPRD Purwakarta tinjau rest area Cipularang terkait sinergi pendapatan

    Rombongan Komisi II DPRD Purwakarta saat kunjungan kerja ke rest area KM 88A Tol Cipularang. (ANTARA/HO-Jasa Marga)

    DPRD Purwakarta tinjau rest area Cipularang terkait sinergi pendapatan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Komisi II DPRD Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat meninjau rest area KM 88A ruas Tol Cipularang yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak perusahaan, PT Jasamarga Related Business (JMRB), terkait dengan sinergitas pendapatan daerah.

    Dalam kunjungan kerja ke rest area KM 88A wilayah Kabupaten Purwakarta, Jumat, Komisi II DPRD Purwakarta menyoroti tentang mekanisme pengelolaan tenant, kontribusi terhadap pendapatan daerah melalui kepatuhan pajak, dan sinergi antara pengelola rest area dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat.

    Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Purwakarta, Devi Mutiara Sari, berharap agar komunikasi dan koordinasi antara pengusaha, pengelola rest area dan pemerintah daerah dapat terus diperkuat.  Hal tersebut diperlukan untuk mendukung optimalisasi penerimaan daerah secara adil dan berkelanjutan.

    Region Head II PT JMRB Dondi Dwi Susanto menyampaikan, hingga saat ini terdapat 80 tenant yang berada di rest area KM 88A. Dari 80 tenant itu, sekitar 60 persen merupakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).  Untuk mekanisme kerja sama dengan tenant dilakukan melalui dua skema, yakni sewa bangunan dan sewa lahan dengan sistem build operate transfer (BOT).

    Dondi menyampaikan tentang kontribusi PT JMRB dalam menyumbang pendapatan daerah, yakni melalui penyetoran pajak.

    “Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sewa disetorkan langsung kepada negara. Sedangkan pajak daerah seperti pajak restoran dan pajak reklame menjadi kewajiban masing-masing tenant,” katanya. 

    Pihaknya juga secara aktif memfasilitasi koordinasi antara tenant dengan Bapenda setempat, termasuk pelaksanaan sosialisasi perpajakan langsung di lokasi. Hadir dalam kegiatan tersebut, Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Agni Mayvinna, Region Head II JMRB Dondi Dwi Susanto, Marketing and Communication Department Head JMT Panji Satriya dan jajaran manajemen JMT. 

    Sumber : Antara