BUMN: PT INALUM

  • Video: Bos Inalum Buka-bukaan Strategi Hadapi Gejolak Ekonomi Global

    Video: Bos Inalum Buka-bukaan Strategi Hadapi Gejolak Ekonomi Global

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Ilhamsyah Mahendra mengungkapkan sejumlah strategi menghadapi gejolak ekonomi global.

    Selengkapnya saksikan dialog Syarifah Rahma bersama Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium Ilhamsyah Mahendra di Program Special CNBC Indonesia Mining Forum 2025, Selasa (18/03/2025).

  • Laba Melesat, Komisi VI DPR Harap Kelanjutan Inisiatif Strategis Inalum – Halaman all

    Laba Melesat, Komisi VI DPR Harap Kelanjutan Inisiatif Strategis Inalum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat mendukung anggota holding MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), untuk menjalankan rencana-rencana strategisnya guna mampu memberi dampak dan kontribusi yang lebih besar bagi negara.

    Anggota Komisi VI DPR Rivqy Abdul Halim menyampaikan bahwa Inalum memiliki roadmap pengembangan bisnis yang tergolong matang. Realisasi kinerja perusahaan pada 2024 juga tercapai dengan sangat baik, yang membuktikan bahwa eksekusi dari perencanaan berjalan dengan sangat baik.

    “Kami apresiasi untuk Inalum, roadmap-nya jelas, timeline-nya jelas, dan dipimpin oleh pemimpin muda. Kami berharap bisa menularkan ke perusahaan lainnya dan semoga bisa tercapai program-programnya serta menjadi perusahaan yang lebih baik,” katanya.

    Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR Abdul Hakim Bafagih menyampaikan pencapaian kinerja keuangan Inalum sudah tercapai sesuai rencana. Dirinya pun mendukung Inalum untuk dapat melantai di pasar modal agar mampu melakukan ekspansi operasional yang lebih kuat lagi.

    “Semoga bisa menjadi contoh bagi anggota holding lainnya, kecil tapi sehat dan lancar untuk rencana IPO 2026. Kami berharap dapat dijelaskan program jangka panjangnya agar dana yang nanti terhimpun dari pasar modal digunakan secara optimal,” katanya.

    Direktur Utama Inalum Ilhamsyah Mahendra menerangkan realisasi produksi selama 2024 mencapai 274.230 ton aluminium, tumbuh 27,6 persen secara tahunan (YoY). Adapun penjualan tercatat 276.381 ton, tumbuh 25,6% YoY.

    Dengan demikian, pendapatan Inalum pada 2024 mencapai US$715,99 juta, naik 9% YoY, dengan EBITDA mencapai US$183,9 juta, tumbuh 213% YoY, dan laba bersih mencapai US$173,29 juta, naik 99% YoY. Perseroan juga konsisten menjaga indikator keuangan dalam rentang yang aman sehingga mampu mendukung kinerja operasional yang berkelanjutan selama 2024.

    Ilhamsyah menyampaikan bahwa ke depan perseroan akan konsisten meningkatkan kapasitas produksi agar mampu menjawab amanah dari pemerintah agar Inalum mampu meningkatkan penguasaan pasar domestik atau swasembada aluminium, dengan kebutuhan yang besar mencapai 1,2 juta ton per tahun.

    Inalum saat ini pun berupaya meningkatkan kapasitas produksi smelter grade alumina refinery (SGAR), yang kapasitas produksi alumina saat ini 1 juta ton menjadi 2 juta ton. Perseroan juga tengah merencanakan penambahan kapasitas aluminium sebesar 600.000 ton.

    “Memang kami akan terus kejar dan menjadi konsentrasi kami ke depan. Dengan revenue kami sekitar Rp10 triliun per tahun saat ini, dapat meningkat menjadi Rp44,9 triliun, artinya naik 4 kali lipat,” katanya.

    Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyampaikan bahwa Inalum didorong untuk menjadi penggerak dalam integrasi hilirisasi bauksit hulu hingga hilir.

    Inalum akan terus memperkuat kapasitas produksinya sehingga Indonesia akan mampu mendapatkan pasokan aluminium yang berasal dari mineral dalam negeri.

    Hal ini tentunya akan memperkuat kinerja perusahaan sekaligus dapat membantu pemerintah dalam menghemat devisa karena berhasil menekan impor bahan baku.

    “Kami percaya Inalum memiliki potensi yang sangat besar, dan kami akan terus dorong Inalum mampu menjalankan dan menyelesaikan inisiatif-inisiatif strategisnya,” katanya.

  • Maroef Sjamsoeddin Diangkat Jadi Dirut MIND ID, Gantikan Hendi Prio

    Maroef Sjamsoeddin Diangkat Jadi Dirut MIND ID, Gantikan Hendi Prio

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan MIND ID pada hari ini, Senin (03/03/2025) telah memutuskan untuk merombak petinggi MIND ID.

    Berdasarkan sumber CNBC Indonesia, RUPS menunjuk Maroef Sjamsoeddin sebagai Direktur Utama MIND ID, menggantikan Hendi Prio Santoso yang telah menjabat sebagai Direktur Utama MIND ID sejak 29 Oktober 2021.

    Terpantau, profil Hendi Prio Santoso sebagai Direktur Utama MIND ID sudah tidak dipublikasikan lagi di situs resmi MIND ID pada Senin (03/03/2025) siang pada pukul 15.30 WIB ini.

    Perlu diketahui, Maroef Sjamsoeddin sebelumnya juga pernah menjabat sebagai pemimpin di perusahaan pertambangan di Tanah Air. Maroef pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia pada 2015-2016.

    Adik dari Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ini merupakan purnawirawan TNI Angkatan Udara. Lulus dari Akademi Angkatan Udara pada 1980, Maroef pernah menjabat sebagai Komandan Skadron 465 Paskhas, Atase Pertahanan RI untuk Brasil, Direktur Kontra Separatis BIN, Sahli Hankam BIN dan Wakil Kepala BIN selama periode 2011-2014.

    Kinerja Hendi

    Selama empat tahun memimpin MIND ID, Hendi telah melakukan beberapa terobosan, baik dalam proyek pertambangan maupun hilirisasi di sejumlah perusahaan tambang di bawahnya. Sejumlah megaproyek hilirisasi besar tuntas dilakukan di bawah kepemimpinannya, seperti tuntasnya pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga bernilai Rp 58 triliun yang dioperasikan PT Freeport Indonesia, lalu Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bernilai investasi hingga Rp 16 triliun di Mempawah, Kalimantan Barat.

    Beberapa proyek strategis ke depan lainnya meliputi implementasi Proyek Dragon di PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dimana telah memasuki tahap joint venture dengan perusahaan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terbesar asal China, yakni Cotemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

    Proyek strategis lainnya yakni proyek PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang berfokus pada upaya mengatasi kendala angkutan logistik. PTBA proaktif mengembangkan solusi untuk mengatasi kendala ini dengan melakukan pengembangan kapasitas angkutan lainnya.

    Selanjutnya, MIND ID melalui ANTM berupa Commodity Monetizing. Di antaranya, proyek EV Battery, Proyek Dragon dan proyek Titan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan komoditas mineral dalam produksi baterai kendaraan listrik.

    MIND ID merupakan BUMN holding industri pertambangan yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

    Dalam kurun lima tahun terakhir, total aset MIND ID mengalami pertumbuhan hingga 57,22% dari Rp164,84 triliun pada 2019 menjadi Rp259,18 triliun pada 2023.

    Sementara itu, compound annual growth rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan total aset grup MIND ID pada periode 2019 hingga 2023 tercatat sebesar 9,47%.

    (wia)

  • INALUM Kembali Raih Proper Emas Tahun 2024

    INALUM Kembali Raih Proper Emas Tahun 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) kembali meraih penghargaan PROPER Emas dan Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH RI atas komitmennya dalam industri ramah lingkungan dan keberlanjutan. Penghargaan diberikan oleh Menteri LH/BPLH RI Hanif Faisol Nurofiq di TMII, Jakarta Timur pada Selasa, (25/2/2025).

    Menurut Hanif, PROPER secara langsung dan berkelanjutan mendorong perusahaan agar selalu taat terhadap peraturan perundangan, menerapkan Life Cycle Assessment (LCA), menciptakan inovasi sosial, mengevaluasi dengan Social Return on Investment (SROI), dan mengimplementasikan Green Leadership.

    “PROPER menjadi salah satu instrumen utama dalam pengendalian dampak lingkungan industri selama lebih dari dua dekade. Kriteria penilaiannya terus berkembang dengan pendekatan yang semakin inovatif dari tahun ke tahun,” ujarnya.

    Menteri LH/Kepala BPLH menyatakan bahwa penilaian PROPER tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga mendorong inovasi yang berdampak sosial dan lingkungan. Pada tahun 2024 tercatat 1.762 eco-inovasi telah dilahirkan oleh perusahaan. Jumlah inovasi ini juga meningkat sebesar 47% dari tahun sebelumnya sejumlah 1.193 inovasi.

    Direktur Operasi INALUM, Ivan Ermisyam menyebut bahwa penghargaan ini merupakan raihan dari seluruh kerja keras Insan INALUM baik yang bertugas di Smelter ataupun di PLTA. la berharap, program yang INALUM hadirkan bisa terus berjalan dan memberikan manfaat yang terus meningkat untuk lingkungan, masyarakat, dan negara.

    “Ini adalah tahun ke-3 berturut-turut INALUM menerima PROPER EMAS dan HIJAU. Penghargaan ini merupakan apresiasi yang tinggi untuk seluruh Insan INALUM, baik yang berada di Smelter Kuala Tanjung ataupun di PLTA Paritohan yang telah bekerja keras. Tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk seluruh aspek seperti lingkungan, masyarakat, dan kepatuhan. Kami memohonkan dukungan dari seluruh pihak dan, berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung INALUM. Semoga dimasa depan kita bisa terus berkolaborasi,” tutur Ivan.

    Dalam ajang Anugerah Lingkungan PROPER 2024, INALUM mendapatkan dua penghargaan. PROPER Emas untuk Smelter Kuala Tanjung, dan PROPER Hijau untuk PLTA Paritohan.

    Di Smelter Kuala Tanjung, dalam hal operasional sepanjang tahun 2024 INALUM melakukan inovasi dalam penggunaan energi di proses peleburan, pengelolaan Limbah B3, dan Program Efisiensi Air. Sementara untuk lingkungan dan sosial, INALUM berhasil berkolaborasi dengan kelompok masyarakat dalam menciptakan Edu-Ekowisata Mangrove Pantai Sejarah yaitu mengubah wajah baru Pantai Sejarah yang sebelumnya memiliki citra negatif (tempat prostitusi, judi, dan tempat peredaran narkoba) menjadi pusat edukasi sekolah alam terkait konservasi mangrove, burung bermigrasi, batik mangrove, silvo fishery, dan agroforestry.

    Di sisi lain, berbagai inovasi unggulan yang dilakukan INALUM di PLTA Paritohan juga berhasil mengukuhkan komitmen dan kontribusi perusahaan khususnya di bidang keberlanjutan dan ekonomi sirkular, pengelolaan lingkungan hidup serta pemberdayaan masyarakat.

    Dalam inovasi sosial, INALUM menerapkan konsep EcoCultural Tourism melalui Desa Meat, Kabupaten Toba, sebagai desa wisata binaan. Program unggulan seperti Zero Waste, Zero Carbon School, dan Resource Center Ecotourism telah menciptakan sinergi antara perusahaan dan masyarakat dalam pemberdayaan limbah non-B3.

    Sementara itu, dalam Eco Inovasi, penerapan Teknologi Static VAR Compensator (SVC) untuk Optimalisasi Head Oil Pump berhasil meningkatkan efisiensi energi di PLTA Paritohan. Program ini menurunkan konsumsi energi sebesar 321.842 MWh/tahun dan emisi 349.532 ton CO2. dengan investasi Rp 67 juta. Inisiatif ini sejalan dengan prinsip Life Cycle Assessment (LCA) dan ekonomi sirkular, yang berfokus pada penghematan energi dan material.

    PROPER adalah Program Kementerian Lingkungan Hidup yang diatur dalam PermenLH No. 01 Tahun 2021, PROPER merupakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Program ini mempunyai tujuan untuk mendorong perusahaan taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan melalui suatu integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa melalui life cycle assessment (LCA), efisiensi energi, efisiensi air, prinsip 3R limbah padat B3 dan non-B3, penurunan emisi dan perlindungan keanekaragaman hayati serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat dan tanggap kebencanaan.

    Selama 49 tahun kehadiran INALUM di Indonesia, perusahaan berkomitmen untuk menjadi bagian dari pembangunan masa depan yang berkelanjutan sejalan dengan Mandat Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID). INALUM memprioritaskan pelestarian lingkungan, mengedepankan tanggung jawab sosial, mempertahankan praktik tata kelola yang efektif, membina hubungan yang kuat dengan investor, serta menyampaikan laporan keberlanjutan yang transparan. Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini, INALUM memastikan keberlanjutan dan dampak positif dari kegiatan operasional kami, serta berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat.

  • Investasi Minerba Capai US,7 Miliar, MIND ID Pacu Hilirisasi untuk Dukung Ekonomi Nasional

    Investasi Minerba Capai US$7,7 Miliar, MIND ID Pacu Hilirisasi untuk Dukung Ekonomi Nasional

    Jakarta (beritajatim.com) – Sektor mineral dan batu bara (minerba) terus menunjukkan perannya sebagai pilar utama investasi di Indonesia.

    Hilirisasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, membuka lapangan kerja, serta memperkuat daya saing industri nasional di pasar global.

    Sebagai BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID terus mengokohkan posisinya sebagai tulang punggung hilirisasi nasional. Investasi besar dialokasikan untuk mempercepat industrialisasi sektor minerba demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), investasi sektor minerba nasional pada 2024 mencapai US$7,7 miliar, menjadikannya sektor investasi terbesar kedua setelah minyak dan gas yang memperoleh US$17,5 miliar.

    Sejalan dengan tren positif ini, Grup MIND ID telah menggelontorkan dana sebesar US$6 miliar (sekitar Rp90,6 triliun, asumsi kurs Rp15.100 per USD) sejak 2019 hingga 2024 untuk mendukung hilirisasi mineral serta pengembangan industri berbasis sumber daya alam.

    Target Investasi 2025: Lima Proyek Strategis Nasional

    Pada 2025, MIND ID menyiapkan alokasi investasi sebesar Rp20,6 triliun untuk lima proyek strategis yang bertujuan menjadi motor pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional maupun daerah.

    Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menegaskan bahwa investasi ini diarahkan untuk memperkuat hilirisasi, menciptakan industri turunan yang berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Kami percaya bahwa hilirisasi adalah kunci bagi masa depan industri minerba Indonesia. Dengan investasi yang tepat, sektor ini mampu menjadi tulang punggung bagi kemajuan ekonomi nasional, khususnya dalam meningkatkan nilai tambah, membuka lapangan kerja, serta memperkuat kedaulatan industri nasional,” ujarnya, Senin (24/2/2025).

    Proyek Hilirisasi MIND ID 2025:
    1. Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat:  Mengintegrasikan rantai pasok industri aluminium Indonesia sekaligus mengurangi ketergantungan impor bahan baku alumina.

    2. Smelter Aluminium Baru oleh INALUM: Dengan kapasitas produksi 600 ribu ton aluminium per tahun, mendukung swasembada aluminium nasional.

    3. Pengembangan Nikel di Halmahera Timur:  Pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) serta fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional.

    4. Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur: Dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir kuartal ketiga 2025, mendukung pemurnian tembaga dan logam berharga lainnya.

    5. Pengembangan Infrastruktur Batu Bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan: PT Bukit Asam Tbk bermitra dengan PT Kereta Api Indonesia dan memanfaatkan jalur sungai untuk meningkatkan efisiensi distribusi batu bara.

    Komitmen MIND ID terhadap Hilirisasi dan Keberlanjutan

    MIND ID tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memastikan dampak ekonomi dan sosial yang lebih luas bagi masyarakat.

    “Kami optimistis bahwa proyek strategis yang dijalankan MIND ID akan memberikan manfaat besar bagi negara, serta mendukung sektor industri turunan. Hilirisasi adalah kunci menuju masa depan industri yang lebih berdaulat,” pungkas Heri Yusuf.

    Dengan investasi yang terarah dan berkelanjutan, sektor minerba Indonesia diharapkan mampu terus berkontribusi pada ketahanan ekonomi nasional serta mendukung transformasi industri berbasis sumber daya alam. (ted)

  • Kasus Korupsi PGN, KPK Periksa 2 Mantan Dirut Pertamina Elia Massa Manik dan Dwi Soetjipto – Halaman all

    Kasus Korupsi PGN, KPK Periksa 2 Mantan Dirut Pertamina Elia Massa Manik dan Dwi Soetjipto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik dan Dwi Soetjipto.

    Elia Massa dan Dwi Soetjipto dipanggil sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi terkait proses kerja sama jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN dengan PT Isar Gas/PT Inti Alasindo Energi (IAE) tahun 2017–2021.

    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).

    Selain Elia Massa dan Dwi Soetjipto, penyidik juga memanggil saksi Edwin Hidayat Abdullah, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata periode tahun 2015–2019, Komisaris PT Pertamina periode tahun 2016–2018 dan Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media periode tahun 2015–2019, Komisaris PT PGN periode tahun 2016–2018.

    Belum diketahui keterlibatan Elia Massa, Dwi Soetjipto, dan dua saksi lain dalam perkara ini.

    Paling anyar, penyidik KPK telah memeriksa mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Mariani Soemarno, pada Senin (10/2/2025).

    KPK mengungkap Rini diperiksa untuk mengetahui kebijakan akuisisi pada BUMN.

    Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut merger di antara perusahaan pelat merah mana.

    “Didalami seputar pengetahuan yang bersangkutan terkait kebijakan merger/akuisisi di BUMN,” kata Tessa kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).

    KPK menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

    Mereka adalah Danny Praditya yang merupakan Direktur Komersial PT PGN periode 2016–2019. Danny juga mantan direktur utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). 

    Tersangka kedua ialah Iswan Ibrahim, Direktur Utama PT Isar Gas.

    KPK pun telah mencegah Danny Praditya dan Iswan Ibrahim bepergian ke luar negeri.

    Adapun keduanya ditetapkan tersangka dengan dua sprindik berbeda. 

    Kedua sprindik itu, yakni Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprindik 79/DIK.00/01/05/2024 tanggal 17 Mei 2024, dan Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprindik 80/DIK.00/01/05/2024 tanggal 17 Mei 2024.

    Dalam mengusut kasus ini, KPK telah menggeledah tiga rumah di Jakarta milik AM, HJ, dan DSW. 

    AM dan HJ adalah mantan pegawai PGN, sementara DSW merupakan mantan direksi PGN. 

    Dari penggeledahan ini, tim penyidik menyita sejumlah dokumen terkait jual beli gas antara PGN dan Isar Gas.

    Tak hanya itu, tim penyidik juga menyita barang bukti elektronik. 

    KPK sebelumnya telah melakukan penggeledahan di beberapa lokasi di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Kota Bekasi pada 28–29 Mei 2024 dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur tanggal 31 Mei 2024.

    “Penggeledahan tersebut dilakukan terhadap empat kantor perusahaan dan tiga rumah pribadi para pihak terkait perkara ini,” kata eks Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2024).

    Adapun lokasi yang digeledah yaitu: Kantor Pusat PT IAE di Jakarta; Kantor Pusat PT Isargas di Jakarta; Kantor Pusat PT PGN di Jakarta; rumah pribadi tersangka Danny Praditya di Tangerang Selatan dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan; rumah pribadi tersangka Iswan Ibrahim di Kota Bekasi; serta Kantor Cabang PT IAE di Gresik, Jawa Timur.

    Ali mengungkapkan, tim penyidik berhasil menyita sejumlah alat bukti yang dapat menguatkan perbuatan rasuah para tersangka.

    “Hasil yang diperoleh dokumen terkait transaksi jual beli gas, dokumen kontrak dan mutasi rekening bank,” katanya.

    Diketahui, KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi di PT PGN.

    Kasus dugaan korupsi di subholding PT Pertamina itu sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan dan menetapkan tersangka.

    Penyidikan kasus ini bermula dari hasil audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

    Audit tersebut kemudian disampaikan ke lembaga antirasuah untuk ditindaklanjuti.

    KPK menyebut kasus korupsi ini telah merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah.

    KPK menduga korupsi terjadi dalam proses jual beli gas antara PT PGN dengan PT Isar Gas/PT IAE.

  • KPK Beberkan Alasan Periksa Eks Menteri BUMN Rini Soemarno di Kasus Korupsi PGN – Halaman all

    KPK Beberkan Alasan Periksa Eks Menteri BUMN Rini Soemarno di Kasus Korupsi PGN – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan alasan memeriksa mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Mariani Soemarno, dalam kasus dugaan korupsi terkait proses kerja sama jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN dengan PT Isar Gas/PT Inti Alasindo Energi (IAE) tahun 2017–2021.

    Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengatakan Rini diperiksa untuk mengetahui kebijakan akuisisi pada BUMN.

    Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut merger di antara perusahaan pelat merah mana.

    “Didalami seputar pengetahuan yang bersangkutan terkait kebijakan merger/akuisisi di BUMN,” kata Tessa kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).

    KPK memeriksa Rini Soemarno pada Senin (10/2/2025).

    Pantauan Tribunnews, Rini Soemarno menyelesaikan pemeriksaan sekira pukul 15.19 WIB. 

    Dia mengenakan kemeja merah muda dibalut dengan selendang.

    Rini Soemarno juga terlihat menjinjing tas kecil dan membawa sebuah tumbler.

    “Pokoknya saya diminta saksi, saya diminta untuk konfirmasi sebagai saksi mengenai dirutnya ini, program PGN diakuisisi sama Pertamina. Betul enggak bahwa program itu adalah program pemerintah. Betul program pemerintah untuk PGN diakuisisi,” kata Rini di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin.

    Rini mengaku tidak mengetahui ihwal kontrak kerja sama sama jual beli gas antara PGN dengan Isar Gas.

    Rini menyebut ditanya penyidik soal transaksi yang dilakukan oleh Danny Praditya sewaktu menjabat Direktur Komersial PT PGN periode.

    “Oh enggak lah, itu kan transaksi yang saya rasa saya tadi juga tanya, loh ini transaksi sebetulnya transaksi direktur biasa-biasanya enggak sampai dirut, biasanya enggak sampai dirut, tapi saya enggak tahu saya bilang gitu,” kata Rini.

    “Karena itu transaksinya 15 juta kalau enggak salah, itu enggak nyampe ke dirut saja biasanya enggak sampai. Direkturnya? Kalau enggak salah iya (Danny Praditya),” imbuhnya.

    KPK menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

    Mereka adalah Danny Praditya yang merupakan Direktur Komersial PT PGN periode 2016–2019. 

    Danny juga mantan direktur utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). 

    Tersangka kedua adalah Iswan Ibrahim, Direktur Utama PT Isar Gas.

    KPK pun telah mencegah Danny Praditya dan Iswan Ibrahim bepergian ke luar negeri.

    Adapun keduanya ditetapkan tersangka dengan dua sprindik berbeda. 

    Kedua sprindik itu, yakni Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprindik 79/DIK.00/01/05/2024 tanggal 17 Mei 2024, dan Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprindik 80/DIK.00/01/05/2024 tanggal 17 Mei 2024.

    Dalam mengusut kasus ini, KPK telah menggeledah tiga rumah di Jakarta milik AM, HJ, dan DSW. 

    AM dan HJ adalah mantan pegawai PGN, sementara DSW merupakan mantan direksi PGN. 

    Dari penggeledahan ini, tim penyidik menyita sejumlah dokumen terkait jual beli gas antara PGN dan Isar Gas.

    Tak hanya itu, tim penyidik juga menyita barang bukti elektronik. 

    KPK sebelumnya telah melakukan penggeledahan di beberapa lokasi di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Kota Bekasi pada 28–29 Mei 2024 dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur tanggal 31 Mei 2024.

    “Penggeledahan tersebut dilakukan terhadap empat kantor perusahaan dan tiga rumah pribadi para pihak terkait perkara ini,” kata eks Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2024).

    Adapun lokasi yang digeledah yaitu: Kantor Pusat PT IAE di Jakarta; Kantor Pusat PT Isargas di Jakarta; Kantor Pusat PT PGN di Jakarta; rumah pribadi tersangka Danny Praditya di Tangerang Selatan dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan; rumah pribadi tersangka Iswan Ibrahim di Kota Bekasi; serta Kantor Cabang PT IAE di Gresik, Jawa Timur.

    Ali mengungkapkan, tim penyidik berhasil menyita sejumlah alat bukti yang dapat menguatkan perbuatan rasuah para tersangka.

    “Hasil yang diperoleh dokumen terkait transaksi jual beli gas, dokumen kontrak dan mutasi rekening bank,” katanya.

    Diketahui, KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi di PT PGN.

    Kasus dugaan korupsi di subholding PT Pertamina itu sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan dan menetapkan tersangka.

    Penyidikan kasus ini bermula dari hasil audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

    Audit tersebut kemudian disampaikan ke lembaga antirasuah untuk ditindaklanjuti.

    KPK menyebut kasus korupsi ini telah merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah.

    KPK menduga korupsi terjadi dalam proses jual beli gas antara PT PGN dengan PT Isar Gas/PT IAE.

  • Airlangga Bakal Tindak Lanjuti Kerja Sama Perusahaan UEA dan Inalum di Smelter Kuala Tanjung

    Airlangga Bakal Tindak Lanjuti Kerja Sama Perusahaan UEA dan Inalum di Smelter Kuala Tanjung

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji akan berkoordinasi dan menindaklanjuti kerja sama Emirate Global Alumunium/EGA dengan PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum yang belum terealisasi. 

    Hal tersebut dirinya sampaikan kepada CEO EGA Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban di sela-sela acara the World Government Summit 2025 di Dubai, Rabu (12/2/2025).

    Airlangga juga menyampaikan bahwa stakeholder terkait juga perlu dilibatkan untuk percepatan implementasi komitmen kerja sama.

    “Kerja sama perlu dilakukan dengan pihak lain seperti PLN untuk mengembangkan tenaga listrik rendah karbon guna memenuhi pasokan listrik yang mencukupi untuk produksi aluminium,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (16/2/2025). 

    Realisasi kerja sama EGA dan Inalum menjadi penting di Sumatra Utara tersebut. Airlangga meminta agar kerja sama ini memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia dan melibatkan sektor swasta di Indonesia.

    “Perlu dipastikan bahwa kerja sama sektor aluminium ini memiliki dampak ekonomi yang besar terutama dalam penciptaan lapangan kerja,” lanjutnya. 

    Dalam kesempatan tersebut, CEO EGA Abdulnasser menyatakan bahwa pihaknya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama strategis dengan Inalum dalam mendorong ekspansi produksi dan sekaligus mendorong hilirisasi industri aluminium yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk Indonesia. EGA telah menyepakati kerja sama dengan untuk memperluas smelter di utara Sumatra hingga 400.000 ton/tahun. 

    Sayangnya, proyek kerja sama tersebut belum terealisasi karena faktor tingginya biaya listrik dan pasokan listrik rendah karbon, yang digunakan untuk memproduksi aluminium hijau.

    Untuk diketahui, EGA merupakan perusahaan produsen aluminium premium terbesar di dunia, yang  memiliki smelter aluminium di Dubai dan Abu Dhabi, dan merupakan perusahaan industri terbesar di Persatuan Emirat Arab (PEA) di luar sektor minyak dan gas. 

    EGA juga telah melakukan pengembangan teknologi secara mandiri dalam hal peleburan aluminium dan melakukan berbagai studi untuk penggunaan teknologi tinggi di Smelter Inalum Kuala Tanjung Sumatera Utara untuk mencapai peningkatan produksi hingga 400.000 ton per tahun, sehingga diharapkan akan bisa mengeksplorasi potensi-potensi baru dalam sektor industri pengolahan aluminium di Indonesia.

    CEO Abdulnasser juga menyampaikan bahwa EGA menggunakan solar panel sebagai sumber tenaga pengolahan aluminium dan berencana akan menjajaki alternatif pengembangan energi bersih di Indonesia. 

    Sebagaimana diketahui pemerintah juga sedang mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), pengembangan hidrokarbon, serta teknologi baru yang meliputi hidrogen, nuklir, dan baterai.

    “Dengan kemampuan dan teknologi maju yang kami gunakan, dan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akan menghasilkan alumina terbaik dalam jumlah yang besar lanjut Abdulnasser. 

  • BUMN Dukung UMKM Naik Kelas di INACRAFT 2025

    BUMN Dukung UMKM Naik Kelas di INACRAFT 2025

    Jakarta: BUMN kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM untuk naik kelas. Lewat ajang INACRAFT 2025, Rumah BUMN membawa 52 UMKM binaan yang menampilkan 149 produk unggulan di bidang fashion, kerajinan tangan, dan aksesoris.
     
    Keikutsertaan ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi juga peluang emas bagi UMKM untuk memperluas pasar hingga ke skala nasional dan global. 
     
    Dengan pendampingan dari BUMN, para pelaku usaha kini semakin siap bersaing di industri kreatif yang terus berkembang.
    UMKM naik kelas penjualan tembus miliaran rupiah
    Antusiasme masyarakat terhadap INACRAFT 2025 begitu tinggi. Selama pameran berlangsung, lebih dari 100 ribu pengunjung hadir, dan UMKM binaan BUMN berhasil mencetak penjualan hingga Rp5,7 miliar.

    Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan, peran BUMN bukan sekadar sebagai pendamping, tetapi juga akselerator yang mempercepat pertumbuhan UMKM.
     

    “BUMN tidak hanya hadir sebagai pendukung, tetapi sebagai akselerator bagi UMKM agar mereka naik kelas. Produk-produk yang ada di Rumah BUMN hari ini adalah bukti bahwa mereka semakin berkualitas dan siap bersaing di pasar global,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 Februari 205.
     
    Beberapa BUMN yang berperan aktif dalam mendukung UMKM melalui Rumah BUMN di antaranya:
     
    – BUMN Infrastruktur & Konstruksi: Wijaya Karya, Waskita Karya, Hutama Karya
    – BUMN Energi & Pertambangan: PLN, Bukit Asam, Inalum
    – BUMN Telekomunikasi: Telkom, Peruri
    – BUMN Keuangan: BRI, BNI, BTN, BSI
    – BUMN Transportasi: Angkasa Pura Indonesia
    Cerita sukses UMKM binaan BUMN
    Salah satu UMKM yang merasakan manfaat besar dari pendampingan BUMN adalah DW Studio, pelaku usaha di bidang fashion.
     
    “Kami sangat bersyukur bisa tampil di INACRAFT. Ini kesempatan besar untuk mengenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas. Ternyata, produk kami diterima dengan baik di luar daerah,” ujar Didik Warsito, pemilik DW Studio binaan Rumah BUMN PLN Gunungkidul.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • MIND ID perkuat cerita ekuitas Inalum untuk bekal IPO tahun depan

    MIND ID perkuat cerita ekuitas Inalum untuk bekal IPO tahun depan

    Kami menargetkan peningkatan kapasitas smelter aluminium hingga tiga kali lipat, mendekati 1 juta ton per tahun…,

    Jakarta (ANTARA) – MIND ID, BUMN holding industri pertambangan, memperkuat cerita ekuitas (equity story) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) lewat pengembangan proyek strategis sebagai sebagai bekal melantai di bursa saham pada 2026-2027.

    “MIND ID sedang menyusun equity story yang kuat untuk Inalum. Tapi, kami tidak ingin Initial Public Offering (IPO) Inalum sekadar melepas saham, tetapi juga membawa nilai tambah bagi investor dan industri nasional,” kata Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Dia menyatakan, perseroan membuka peluang bagi investor untuk bergabung dalam pengembangan proyek strategis Inalum ke depan.

    Namun, MIND ID perlu memastikan bahwa Inalum memiliki kinerja yang solid serta prospek bisnis yang progresif sebelum memasuki pasar saham.

    Saat ini, Inalum fokus pada peningkatan kapasitas smelter aluminium dan pengembangan proyek-proyek strategis, termasuk pembangunan smelter kedua.

    Kapasitas smelter Inalum di Kuala Tanjung saat ini mencapai 275 ribu ton per tahun, sementara kebutuhan aluminium domestik diperkirakan mencapai 1,2 juta ton per tahun.

    “Kami menargetkan peningkatan kapasitas smelter aluminium hingga tiga kali lipat, mendekati 1 juta ton per tahun. Ini akan memenuhi kebutuhan domestik dan memperkuat posisi Inalum sebagai pemain utama di industri aluminium nasional dalam mendukung swasembada,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Dilo menjelaskan bahwa Inalum akan menjadi bagian integral dalam rantai pasok industri baterai dan kendaraan listrik nasional.

    Dilo pun meyakini strategi ekspansi INALUM ini juga mendukung program utama Pemerintah, yaitu hilirisasi dan juga Asta Cita Presiden Prabowo.

    “Kami melihat aluminium sebagai bahan baku penting bagi industri masa depan, termasuk baterai dan kendaraan listrik. Dengan memperkuat INALUM, kami juga memperkuat ekosistem hilirisasi MIND ID secara keseluruhan, sekaligus menciptakan optimisme bagi calon investor INALUM di masa depan,” tutur dia.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025