BUMN: PT Bukit Asam

  • PLN Blak-blakan Kendala Pengalihan PLTU Pelabuhan Ratu ke PTBA

    PLN Blak-blakan Kendala Pengalihan PLTU Pelabuhan Ratu ke PTBA

    Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) mengungkap rencana pengalihan aset atau spin off Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu ke PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih terkendala dari sisi regulasi dan perhitungan bisnis. 

    VP of Energy Transition and Climate Change PLN Anindita Satria Surya mengatakan, pihaknya masih menunggu payung hukum atas pengalihan aset milik PLN itu ke PTBA. 

    “Istilahnya penyerahan aset atau kita membalikkan aset dari PLN ke PTBA itu dasarnya apa, itu yang peraturan dari Kemenkeu perlu disesuaikan, perlu waktu,” kata Anindita saat ditemui di Kantor Bisnis Indonesia, Rabu (12/2/2025). 

    Dia menerangkan, untuk mengalihkan PLTU Pelabuhan Ratu sebagai aset PLN dan aset negara harus melalui mekanisme yang panjang dan penyesuaian beberapa aturan. 

    Adapun, PLTU Pelabuhan Ratu merupakan salah satu pembangkit berbasis batu bara yang didorong untuk dihentikan operasionalnya lebih cepat atau pensiun dini dengan skema akuisisi. Pengalihan PLTU berkapasitas 3×350 megawatt (MW) itu disebut sebagai upaya untuk mempercepat proses pensiun dini. 

    Kendati demikian, Anindita menerangkan dari sisi bisnis PLN dan PTBA disebut belum menemukan kesepakatan yang saling menguntungkan. PLN menargetkan akuisisi tersebut dapat mempersingkat waktu operasional PLTU tersebut 

    “Tapi dari sisi bisnis ini belum bisa saling menguntungkan, dari PLN melihat itu belum klop terkait harga antara kita atau PTBA belum klop terkait harga makanya masih pending,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan bahwa pengalihan aset PLTU Pelabuhan Ratu membutuhkan perhitungan yang cermat, baik dari sisi keekonomian maupun regulasi.  

    “Kalau tidak salah prosesnya itu kan kita harus menghitung dari semuanya ya, dari sisi keekonomiannya, dari sisi regulasinya,” kata Arsal ditemui di Jakarta, Rabu (2/10/2024).

    Dengan proses kajian yang masih berjalan, Arsal pun memperkirakan pengalihan aset PLTU Pelabuhan Ratu tidak akan rampung dalam waktu dekat.  

    “Nah, ini proses lah prosesnya, tapi dari kita sendiri kemungkinan besar masih panjang lah itu,” terangnya. 

  • Mitra Binaan Bukit Asam Ubah Bekas Galian Jadi Kolam Ikan Cuan

    Mitra Binaan Bukit Asam Ubah Bekas Galian Jadi Kolam Ikan Cuan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kolam-kolam ikan berjajar di samping sebuah rumah di Kelurahan Sukamoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin. Suara gemercik air sesekali terdengar. Air beriak, ikan-ikan di kolam berenang aktif.

    Syarif, pemilik kolam ikan, tengah menabur pakan untuk ikan di pagi hari saat cuaca sedang cerah pada Jumat (31/1/2025).

    Sebanyak dua ton ikan patin baru saja dipanen beberapa hari sebelumnya. Saking banyaknya, Syarif sampai mempekerjakan tetangga-tetangganya untuk membantu memanen ikan. Butuh waktu seminggu untuk mengangkat dua ton ikan patin tersebut.

    “Pas panen patin, kita panggil tenaga kerja tambahan dari warga sekitar terutama tetangga. Karena ikannya besar-besar sehingga kita butuh bantuan tenaga tambahan dan waktu satu minggu untuk memanennya,” tutur Syarif.

    Tak hanya ikan patin, Syarif yang dibantu Karang Taruna Sukamoro juga membudidayakan ikan lele. Pada Januari lalu, ia berhasil memanen ikan lele sampai dengan 400 kilogram (kg).

    Kebetulan harga ikan patin dan lele saat ini sedang bagus sehingga Syarif dan kawan-kawan pun bisa meraup keuntungan yang cukup besar. “Pada bulan Januari-April gelombang laut sedang tinggi sehingga nelayan sulit untuk melaut. Dampak positifnya dirasakan oleh kami petani budidaya ikan, karena minat pembeli jadi sangat tinggi sehingga harga ikut melambung. Pembeli juga terkadang datang langsung ke lokasi kolam padahal ikan belum siap dipanen,” ujar Syarif.

    Budidaya ikan sebetulnya bidang usaha baru bagi Syarif. Awalnya, Syarif membuat usaha pembuatan batu bata. Tanah liat untuk bahan baku batu bata diambil dari tanah di sekitar rumahnya.

    Namun, usaha tersebut tidak berkelanjutan, meninggalkan lubang galian di sekitar rumahnya. Syarif kemudian memutar otak, mencari usaha lain yang dapat ia tekuni selanjutnya. Budidaya ikan patin dan lele menjadi pilihannya. Ia kemudian memanfaatkan lubang bekas galian menjadi kolam-kolam ternak ikan. “Peminat ikan sangat banyak, tidak ada putusnya. Hasilnya juga berkelanjutan,” ucapnya.

    Perbesar

    Syarif mengaku pernah beberapa kali gagal panen karena belum begitu memahami cara budidaya ikan yang baik dan benar saat memulai usahanya. Jaringan pemasarannya juga belum terbangun sehingga kadang dia terpaksa menjual ikan dengan harga di bawah pasaran.

    Tidak lantas putus asa, Syarif terus belajar dan terus bersemangat membangun usahanya. Pada 2024, Syarif menerima ajakan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Dermaga Kertapati untuk menjadi mitra binaan. Budidaya ikan yang dijalankan Syarif jadi kian berkembang.

    Melalui program LENTERA SUKAMORO (Lele Olahan Membawa Sejahtera di Sukamoro) yang mengusung tema BANGGA BERSERI (Lubang Galian Berdaya, Sehat dan Lestari), PTBA tidak hanya memberikan bantuan tapi juga pendampingan kepada mitra binaannya. Bantuan yang diberikan mulai dari benih ikan, pakan, pembangunan kolam ikan dengan memanfaatkan limbah karet dari belt conveyor untuk dasar kolam dan dinding, serta bottom ash untuk paving lantai kolam.

    Seluruh proses ini didampingi oleh tim dari PTBA untuk memastikan mitra binaan paham dan mampu untuk mengelola usahanya dengan lebih baik dan berkelanjutan. Sejalan dengan Asta Cita yang diusung pemerintah, terutama poin ke-3 terkait peningkatan lapangan kerja yang berkualitas dan kewirausahaan.

    “Alhamdulillah kami bersyukur ketemu Bukit Asam, usaha kami jadi tambah besar lagi dan omzet meningkat. Dari satu kolam, sekarang bertambah menjadi beberapa kolam. Setelah jadi mitra binaan Bukit Asam, banyak yang mengikuti jejak kami. Kami sangat berterima kasih pada Bukit Asam,” Syarif menuturkan.

    Selain budidaya ikan, lahan tersebut kini juga dimanfaatkan untuk penanaman sayur dengan sistem akuaponik. Kotoran ikan digunakan sebagai pupuk. PTBA juga membantu memasangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap rumah Syarif untuk menghidupkan pompa air yang dapat menyiram tanaman secara otomatis.

    “Kemarin kami menanam kangkung dengan sistem akuaponik. Sekarang lagi persiapan menanam cabai. Sudah kami persiapkan benihnya,” ujar Syarif.

    Pada awalnya Syarif mengurus budidaya ikan hanya berdua dengan istrinya, kini ia bisa membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Misalnya saat panen ikan, Syarif bisa mempekerjakan warga sekitar. “Pendapatan yang mereka terima untuk membantu panen ikan selama 1-2 jam setara dengan penghasilan kerja kasar selama sehari di luar desa,” dia mengungkapkan.

    Syarif memiliki mimpi untuk membesarkan usaha budidaya ikannya sekaligus memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. “Ke depan, saya ingin membuat sentra ikan menggunakan keramba apung,” pungkasnya.

  • PTBA optimalkan cadangan batu bara guna dukung emisi nol bersih

    PTBA optimalkan cadangan batu bara guna dukung emisi nol bersih

    masalah pertama yang kami lakukan adalah mengoptimalkan cadangan yang ada sekarang, karena kami tingkatkan produksinya untuk bisa mencapai 100 juta metrik ton dalam 3-4 tahun

    Jakarta (ANTARA) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN Pertambangan MIND ID, telah menyiapkan strategi untuk mendukung net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih, salah satunya dengan mengoptimalkan cadangan batu bara hingga 2050.

    Direktur Utama PTBA,. Arsal Ismail mengatakan perusahaan pelat merah tersebut memiliki cadangan batu bara sebanyak 3 miliar ton, di mana produksinya saat ini baru 40 juta ton. Oleh karena itu, pihaknya akan menggunakan cadangan batu bara untuk berbagai kebutuhan.

    “Dalam rangka untuk menuju net zero emission, masalah pertama yang kami lakukan adalah mengoptimalkan cadangan yang ada sekarang, karena kami tingkatkan produksinya untuk bisa mencapai 100 juta metrik ton dalam 3-4 tahun,” ujar Arsal dalam Fortune Indonesia Summit 2025 di Jakarta, Kamis.

    Dengan optimalisasi cadangan batu bara, kata Arsal, diharapkan pada 2050 sudah tidak banyak lagi penggunaan batu bara

    Selain itu, PTBA juga akan melakukan dekarbonisasi yang dimulai dengan penggunaan peralatan berbasis listrik untuk tambang, yang tadinya menggunakan solar kini sudah beralih menggunakan listrik.

    PTBA melakukan reklamasi dengan melakukan penanaman pada lahan bekas tambang untuk dikembalikan seperti semula atau mendekati, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon.

    “Kami harus mendukung pemerintah untuk energi tanpa emisi. Di Bukit Asam, batu bara yang kami punya ini kami lakukan untuk hilirisasi, bagaimana program pemerintah agar memiliki nilai tambah,” kata Arsal.

    Arsal mengatakan, batu bara tersebut juga bisa digunakan sebagai pupuk. Arsal menyebut, saat ini PTBA juga sedang mengembangkan batu bara untuk menjadi gasifikasi dan kemudian diubah lagi menjadi artificial graphite, yang dapat digunakan untuk bahan utama pembuatan anoda. Menurutnya, anoda akan dibutuhkan untuk ekosistem pembuatan baterai mobil listrik.

    “Kita harapannya tadi dengan NZE, kita juga melakukan hilirisasi, bisa memiliki nilai tambah, reklamasi kita selesaikan, PLTU-PLTU yang sekarang ini kita optimalkan menggunakan super kritikal yang bisa mengurangi emisi karbon sehingga bisa membantu pemerintah menurunkan emisi karbon dan NZE di tahun 2060,” ucapnya.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bukit Asam Target Penjualan Capai 50,1 Juta Ton di 2025

    Bukit Asam Target Penjualan Capai 50,1 Juta Ton di 2025

    Jakarta, FORTUNE – Emiten batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), menargetkan penjualan 50,1 juta ton sepanjang 2025.

    Target itu lebih tinggi 16,78 persen (YoY) dari total penjualan batu bara PTBA pada 2024, yakni 42,9 juta ton pada 2024. “Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor eksternal yang dinamis,” ujar Corporate Secretary Bukit Asam, Niko Chandra dalam keterangan resmi, Selasa (4/2).

    Secara detail, Bukit Asam juga membidik produksi batu bara sebesar 50 juta ton pada 2025, naik 15,47 persen (YoY) dari realisasi produksi sebesar 43,3 juta ton pada 2024. 

    Sementara itu, dari sisi angkutan, perseroan menargetkan angka 43,2 juta ton. Itu lebih tinggi 13,08 persen (YoY) dari angkutan batu bara Bukit Asam selama 2024, yakni 38,2 juta ton.

    Rekor penjualan tertinggi pada 2024

    Capaian penjualan PTBA pada 2024 sendiri merupakan rekor penjualan tertinggi perseroan. Angka itu sendiri bertumbuh 16 persen (YoY) dari 2024.

    Sebagai pembanding, penjualan batu bara PTBA berjumlah 26,1 juta ton (2020); 28,4 juta ton (2021); 31,7 juta ton (2022); dan 37,0 juta ton (2023).

    “Pencapaian rekor penjualan tersebut ditopang oleh ekspor batu bara sebesar 20,3 juta ton pada 20024, meningkat 30 persen secara tahunan,” jelas Niko.

    Penjualan batu bara PTBA didominasi oleh pasar domestik. Namun, dari segi bauran, porsi ekspor semakin meningkat. Komposisi antara kontribusi pasar domestik dan ekspor adalah 53 persen dan 47 persen.

    Mengenai ekspor, volume penjualan ke Vietnam, Thailand, dan Malaysia melesat, dengan kenaikan sebesar:

    Vietnam: 250 persen (YoY) menjadi 3 juta ton. Thailand: 153 persen (YoY) menjadi 1,6 juta ton. Malaysia: 221 persen (YoY) menjadi 888.700 ton.

    Sejalan dengan peningkatan penjualan, realisasi produksi PTBA pun meningkat. Pada 2024, produksi perseroan berjumlah 43,3 juta ton dengan angkutan batu bara 38,2 juta ton. 

    Saham PTBA naik 0,75 persen ke harga Rp2.690 pada akhir perdagangan Selasa.

  • Alasan Saham Dividen Yield di Bawah 3% Masuk IDX HIDIV20

    Alasan Saham Dividen Yield di Bawah 3% Masuk IDX HIDIV20

    Jakarta, FORTUNE – Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan sejumlah alasan saham yang memiliki Dividend yield di bawah 3 persen masuk indeks High Dividend 20.

    Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan dalam pemilihan saham yang masuk dalam Indeks HIDIV20, terdapat beberapa faktor yang dipertimbangkan.

    Sebagai informasi, IDX High Dividend 20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield tinggi. 

    Sejumlah faktor tersebut meliputi pembagian dividen 3 tahun terakhir, besaran dividend yield, nilai transaksi, dan kapitalisasi pasar free float. 

    “Faktor-faktor tersebut memiliki bobot yang berbeda, sehingga bisa saja ada saham yang dividend yield relatif kecil tapi faktor lain memiliki nilai yang cukup bagus,” ujar Jeffrey dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (14/1).

    Lebih lanjut, ia menyatakan tidak terdapat strategi khusus dalam evaluasi daftar saham pada indeks tersebut. Sebab, pemilihan saham yang masuk dalam konstituen indeks—termasuk indeks HIDIV20—mengacu pada SOP yang berlaku. 

    Menggunakan data terakhir BEI, terdapat lebih dari 200 emiten yang membagikan dividen dalam 3 tahun terakhir.

    “Untuk menjaga agar indeks dapat diterima oleh pelaku dan sesuai dengan perkembangan pasar, kami juga secara rutin melakukan review atas kriteria-kriteria yang ada,” ujarnya.

    Dalam kesempatan lain, Head of Propietary Investment Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo. mengatakan menurut data tahun lalu, dari 20 saham yang termasuk dalam indeks IDX High Dividen 20, hanya 8 saham yang memberikan yield tinggi, yaitu ADRO, ITMG, PTBA, ASII, UNTR, ANTM, BBRI, dan BMRI. 

    Sementara itu, sisanya memiliki dividend yield di bawah 5 persen. Di samping itu, beberapa saham yang telah dikeluarkan dari IDXHIDIV20 terbukti memiliki yield dividen tinggi seperti BJBR, BJTM, BNGA, BSSR, HEXA, HMSP, hingga MPMX.

    “Apakah masih bisa jadi acuan dan masih bisa kasih yield tinggi? Enggak juga,” ujarnya dalam agenda Mirae Asset Media Day: Januari 2025, Selasa (14/1).

    Handiman menyatakan prediksi total dividen seluruh emiten yang tercatat di BEI pada 2025 mencapai Rp322,4 triliun. 

    Dari 80 saham yang dipilih oleh Mirae Asset Sekuritas, terdapat lima saham utama pilihan dari Mirae Asset adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA).

    Di samping kelima saham di atas, sektor keuangan dan sektor energi dinilai masih akan memberikan kontribusi terbesar bagi pembagian dividen.

  • Mirae Asset beberkan lima saham utama pilihan tahun 2025

    Mirae Asset beberkan lima saham utama pilihan tahun 2025

    Jakarta (ANTARA) – Head of Proprietary Investment PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo menyatakan ada lima saham utama pilihan pihaknya dari 80 saham dengan dividen tinggi yang dapat menjadi prefensi baik untuk mendapatkan keuntungan investasi pada tahun ini di tengah ancaman potensi meluasnya dampak perang dagang global.

    Dia menyampaikan bahwa 80 saham perusahaan dengan dividen tinggi itu tersebar di seluruh sektor usaha yang ada di bursa, kecuali sektor properti.

    “Ada 80 saham yang dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendapatkan keuntungan investasi ketika pasar saham penuh ketidakpastian tahun ini. Lima saham utama pilihan Mirae Asset dari 80 saham tersebut adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA),” ujarnya dalam acara Media Day: January 2025 – Secure Greater Returns with Dividend Stocks in 2025, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Rabu.

    Kelima saham ini diprediksi bakal menjadi penyumbang terbesar dari prediksi total dividen perusahaan penghuni bursa saham tahun ini, yakni Rp322,4 triliun. Dividen 2025 diprediksi menurun dibanding tahun sebelumnya karena disebabkan adanya kejadian yang di luar kebiasaan pada tahun 2024, terutama dari dividen spesial PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp41,53 triliun.

    Perusahaan-perusahaan dengan dividen tinggi tersebut dianggap berpotensi menawarkan dividen yang menarik tahun 2025, terutama berkaca pada catatan historis pembayaran dividen tahun 2024.

    Handiman mencatat nilai dividen yang dibagikan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2024 kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, yakni Rp364,2 triliun atau meningkat 1,9 persen year on year (yoy).

    Nilai dividen Rp364,2 triliun yang dibagikan pada 2024 tersebut mencakup dividen tahun buku 2023, termasuk dividen interimnya.

    “Untuk musim dividen, puncak musim dividen setiap tahunnya jatuh pada Maret-Juni dan di sepanjang kuartal IV,” kata dia.

    Sepanjang 2024, lanjutnya, sektor keuangan dan energi masih menjadi dua sektor dengan kontribusi dividen terbesar dengan kontributor utama seperti ADRO, BBRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

    “Hal ini mengonfirmasi kedua sektor tersebut masih menjadi sektor yang paling menarik bagi investor yang mengincar dividen,” ungkap Handiman.

    Tahun lalu, jumlah perusahaan tercatat yang membagikan dividen juga semakin meningkat, yaitu sebanyak 342 perusahaan dari 323 perusahaan pada 2023, seiring dengan emiten baru bertambah di pasar saham. Meskipun naik secara jumlah, rasio perusahaan pembagi dividen dengan total perusahaan yang listing di bursa turun 38,3 persen pada 2024 dari 39,4 persen pada 2023 seiring dengan lebih sedikitnya perusahaan tercatat baru yang membagikan dividen.

    Pada 2024, ADRO dan BBRI disebut menyandang predikat sebagai emiten pembagi dividen terbesar dari sisi nilai, masing-masing Rp54,4 triliun dan Rp48,1 triliun.

    Meninjau dari sisi imbal hasil dividen (dividend yield), emiten pembagi dividen terbesar adalah ADRO sebesar 49,4 persen, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) 20,5 persen, dan PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) 19,8 persen.

    Dengan setoran dividen yang besar dari BBRI beserta dividen perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BMN) lain, setoran dividen perusahaan pelat merah ke pemerintah hingga November 2024 telah melebihi target, yakni senilai Rp86,4 triliun. Berdasarkan jumlah tersebut, perusahaan BUMN dengan saham tercatat di bursa berkontribusi sebanyak 68,6 persen dari total dividen yang disetorkan kepada kas negara. Secara sektoral, BUMN perbankan masih dominan dengan kontribusi 57,4 persen.

    “Mengingat target penerimaan dividen BUMN 2025 yang masih meningkat yaitu Rp90 triliun, kami meyakini BUMN yang listed akan tetap memberikan dividen yang besar tahun ini,” ucap dia.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mirae Asset Sebutkan Saham Berdividen Tinggi Tahun Ini

    Mirae Asset Sebutkan Saham Berdividen Tinggi Tahun Ini

    Jakarta, FORTUNE – PT Mirae Asset Sekuritas menyatakan di tengah adanya volatilitas pasar sebagai dampak dari perang dagang global, terdapat 80 Saham berDividen tinggi yang dapat menjadi pilihan bagi para investor.

    Dari 80 pilihan saham, lima saham utama pilihan dari Mirae Asset adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA).

    Head of Propietary Investment Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo, menyatakan kelima saham di atas akan menjadi penyumbang terbesar dari prediksi total dividen seluruh emiten yang tercatat di BEI pada 2025 sebesar Rp322,4 triliun. 

    “Kalau kita catat dividen tahun lalu itu mencapai rekor tertinggi Rp364,2 triliun atau naik 1,95% dari tahun sebelumnya. Angka ini jauh diatas perkiraan sebab ada dividen spesial dari PT Alamtri Resources Tbk (ADRO),” ujar Handiman dalam agenda Mirae Asset Media Day: Januari 2025, Selasa (14/1).

    Di samping kelima saham di atas, sektor keuangan dan sektor energi menjadi sektor pilihan teratas yang masih akan memberikan kontribusi terbesar bagi pembagian dividen.

    Sepanjang tahun ini, Mirae Asset Sekuritas menyebut sejumlah saham dari sektor energi yang berpotensi memberikan dividen terbesar, yaitu ADRO, AKRA, BSSR, ELSA, GEMS, ITMG, KKGI, MBAI, MCOL, PGAS, PTBA, TEBE, dan TPMA.

    Sementara itu, dari sektor keuangan adalah BJTM, BJBR, BBRI, TUGU, ADMF, BTPS, ASDM, BNGA, AMOR, BBNI, BMRI, NISP, BFIN, dan PANS.

    Hal ini disebabkan oleh data bahwa pada 2024, PT Alamtri Resources Tbk (ADRO) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi emiten pembagi dividen terbesar masing-masing Rp 54,4 triliun dan Rp 48,1 triliun pada 2024. 

    Karena itu, total setoran dividen perusahaan BUMN ke pemerintah hingga November 2024 telah melebihi target, yaitu Rp86,4 triliun.

    “Mengingat target penerimaan dividen BUMN yang masih meningkat, yaitu Rp90 triliun, kami meyakini BUMN yang listed akan tetap memberikan dividen yang besar tahun ini,” katanya.

    Untuk musim dividen, Handiman menyatakan puncak musim dividen setiap tahunnya terletak pada Maret-Juni dan sepanjang kuartal IV.

    Dalam kesempatan yang sama, Head of Research dan Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya, optimistis pasar saham Indonesia masih akan berada pada zona positif di tengah potensi perang dagang pada era pemerintahan Donald Trump.

    “Meskipun sekarang para pelaku pasar masih menunggu berita positif dari global dan dalam negeri, kami masih optimistis terhadap pasar saham Indonesia karena dua faktor dalam negeri yaitu inflasi yang  stabil dan daya beli yang terjaga,” ujarnya.

    Rully mengatakan inflasi di Indonesia terlihat menunjukkan penurunan serta didorong oleh stabilitas harga makanan. Selain itu, pembatasan pemberlakuan PPN 12 persen juga akan menjadi sentimen positif dalam menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat Indonesia.

    “Ekonomi Indonesia di tahun 2025 akan mencapai 5% dengan posisi suku bunga acuan 5,5% pada akhir tahun,” katanya.

    Sementara itu, Bank Indonesia diproyeksi akan menurunkan suku bunga pada semester II-2024, imbas dari antisipasi terhadap efek kebijakan Trump.

  • Bahlil Lahadalia Minta Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME Tetap Berjalan

    Bahlil Lahadalia Minta Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME Tetap Berjalan

    JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah tetap mendukung hilirisasi batu bara menjadi dimetyl ether (DME). Dikatakan Bahlil, hal ini merupakan keharusan karena DME dapat menjadi pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG) yang masih diimpor.

    “Hilirisasi batu bara kan dulu juga pernah kita dorong untuk DME sebagai substitusi daripada LPG. Sekarang, kita mau dorong lagi untuk bangun DME,” ujar Bahlil yang dikutip Sabtu, 11 Januari.

    Bahlil menambahkan, untuk memasifkan program ini pemerintah mewajibkan lahan eks-Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) untuk menjalankan proyek hilirisasi.

    Tak hanya menguban batu bara menjadi DME, pemerintah juga menyasar hilirisasi batu bara menjadi metanol.

    “Sudah ada yang mengajukan untuk membangun metanol juga dan bahkan sampai dengan gasifikasi,” imbuh Bahlil.

    Sebelumnya program hilirisasi batu bara menjadi DME ini digarap oleh PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dengan menggandeng perusahaan asal Amerika, Air Products yang kemudian mundur dari proyek ini.

    Belum lama ini PTBA juga kembali mengumumkan telah bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalankan program penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) batu bara kalori rendah menjadi asam humat.

    Pengembangan batu bara menjadi asam humat akan membantu pemenuhan kebutuhan produk pupuk, demi mendukung ketahanan pangan nasional.

  • PTBA dan IZI berdayakan masyarakat desa di Lahat lewat usaha tempe

    PTBA dan IZI berdayakan masyarakat desa di Lahat lewat usaha tempe

    Ini merupakan langkah nyata untuk membantu ibu-ibu di desa kami menjadi lebih mandiri dan berkontribusi pada ekonomi keluarga

    Jakarta (ANTARA) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menjalankan program Co-Elevation Sustainable Community Development untuk memberdayakan masyarakat di Desa Prabu Menang, Lahat, Sumatera Selatan.

    Peluncuran program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa tersebut dilakukan pada Senin (30/12/2024).

    AVP Sustainable Economic, Social, & Environment PTBA Mustafa Kamal menjelaskan bahwa program Co-Elevation Sustainable Community Development diharapkan dapat menciptakan peluang usaha baru dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Desa Prabu Menang.

    “Kami menyebutnya ‘co-elevation’. Harapannya, melalui kolaborasi, masyarakat dan perusahaan dapat tumbuh bersama. Program ini juga dilengkapi inovasi seperti pembuatan tempe karakter, tempe kering, dan cokelat tempe, serta penerapan alat produksi berbasis tenaga surya,” kata Mustafa dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Dia menambahkan program itu menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara perusahaan, lembaga sosial, dan masyarakat mampu menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

    “Dengan semangat kolaborasi, program ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dalam jangka panjang,” ujar Mustafa.

    Pemberdayaan dilakukan dengan memberikan pelatihan intensif kepada 30 peserta yang sebagian besarnya adalah ibu rumah tangga.

    Dalam pelatihan intensif tersebut, para peserta diajarkan cara memproduksi tempe yang berkualitas, teknik pengemasan yang menarik, serta strategi pemasaran yang efektif agar produk dapat bersaing di pasar.

    Tak hanya itu, program juga mengintegrasikan aspek keberlanjutan lingkungan dengan pelatihan pengolahan limbah organik menjadi kompos, serta pemanfaatan limbah cair untuk keperluan lain yang bermanfaat.

    Kepala Perwakilan IZI Sumatera Selatan M Zainuri pada kesempatan yang sama menekankan pentingnya pendampingan dalam program ini.

    “Ini bukan sekadar seremonial. Kami akan terus memonitor dan mengevaluasi perkembangan usaha peserta hingga mereka benar benar mandiri dan mampu meningkatkan penghasilannya secara signifikan,” ujarnya.

    Sedangkan, Kepala Desa Prabu Menang Nopriadi menyambut baik inisiatif PTBA dan IZI.

    “Kami sangat mengapresiasi program pemberdayaan ini. Ini merupakan langkah nyata untuk membantu ibu-ibu di desa kami menjadi lebih mandiri dan berkontribusi pada ekonomi keluarga,” katanya.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komitmen Surveyor Indonesia Kawal Keberlanjutan Pembangunan

    Komitmen Surveyor Indonesia Kawal Keberlanjutan Pembangunan

    Jakarta: PT Surveyor Indonesia memegang peran penting dalam memastikan keandalan dan kualitas berbagai proyek besar di Indonesia melalui layanan pemastian yang mencakup sektor-sektor penting seperti minyak, gas, dan energi baru terbarukan; batu bara dan mineral; infrastruktur dan transportasi; layanan industri; pemerintahan dan kelembagaan; dan layanan keberlanjutan dan lingkungan.
     
    Selain itu, perusahaan juga aktif menjalankan tanggung jawab sosial korporat yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan kinerja yang terus berkembang, Surveyor Indonesia tetap berkomitmen untuk memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan perekonomian dan kemajuan Indonesia.
     
    Direktur Utama Surveyor Indonesia Sandry Pasambuna menyampaikan peran ‘The Guardian of Assurance’ merupakan langkah retrospektif yang dianggap mampu mewakili upaya yang telah diberikan oleh Insan Surveyor Indonesia terhadap para pemangku kepentingan.
     
    “Peran ini terinspirasi dari upaya yang telah diberikan oleh Insan Surveyor Indonesia terhadap para pemangku kepentingan, mendukung perkembangan industri dan masyarakat menuju masa depan yang berkelanjutan,” ujar Sandry dalam media gathering di Graha Surveyor Indonesia, Jakarta, Senin, 30 Desember 2024.
     
    “Surveyor Indonesia berkomitmen untuk memastikan pemenuhan standar industri nasional dan memberikan kepastian kepada pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Sebagai ‘The Guardian of Assurance’, kami menjaga kualitas, keselamatan, dan kepastian di setiap proyek, dengan fokus pada integritas dan akurasi” sambung dia.
     
    Sebagai bagian dari Holding BUMN Jasa Survei, IDSurvey, Surveyor Indonesia memperkuat layanan pemastian di berbagai sektor industri melalui sinergi dengan PT BKI (Persero) dan PT Sucofindo. Sinergi ini memungkinkan IDSurvey memberikan layanan survei, inspeksi, dan verifikasi yang efisien, mendukung kebutuhan nasional, dan memperluas jangkauan internasional.
     
    Peran penting di berbagai sektor
     
    Dalam sektor minyak, gas, dan energi baru terbarukan, Surveyor Indonesia mengambil peran dalam beberapa proyek besar milik Pertamina seperti pemastian kehandalan fasilitas kilang (refinery unit) dan monitoring lingkungan pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), survei LIDAR di wilayah kerja Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Cargo Monitoring, dan Biodiesel.
     
    Sementara itu, dalam sektor mineral, batu bara, serta lingkungan, PT Surveyor Indonesia mengambil peran dalam memastikan kualitas dan kuantitas batu bara di PT Bukit Asam dan PT Kaltim Prima Coal dan konsultan perizinan lingkungan serta rehabilitasi daerah aliran Sungai (DAS) di PLN dan Pertamina.
     
    Surveyor Indonesia juga berperan penting dalam meningkatkan keandalan transportasi umum, termasuk sebagai integrator pada proyek KRL Jabodebek dan dalam program Buy The Service (BTS) untuk 10 kota besar di Indonesia.
     
    Dalam kedua proyek ini, perusahaan memastikan infrastruktur dan manajemen transportasi berjalan aman, efisien, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah, mendukung pengembangan transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjangkau.
     
    PT Surveyor Indonesia juga berkontribusi pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) dengan memastikan fasilitas sosial, umum, dan utilitas berfungsi dengan baik. Keberhasilan proyek-proyek ini memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra handal dalam mendukung kemajuan infrastruktur transportasi nasional.
     
    PT Surveyor Indonesia berperan signifikan dalam sektor teknologi dan informasi, termasuk dalam integrasi layanan Satelit Satria-1 dan Palapa Ring, yang mendukung perluasan akses internet dan transformasi digital hingga ke wilayah terjauh dan terdalam di Indonesia. Kepercayaan pemerintah dan sektor swasta pada proyek-proyek ini semakin memperkuat posisi Surveyor Indonesia sebagai mitra andal di bidang teknologi dan informasi.
     

     

    Perkuat komoditas RI di pasar global
     
    PT Surveyor Indonesia mendukung kepatuhan Indonesia terhadap European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) yang berlaku mulai 2025, dengan mengembangkan platform ketertelusuran berbasis blockchain untuk memastikan komoditas ekspor seperti kelapa sawit, kopi, cokelat, dan karet memenuhi standar EUDR.
     
    Inisiatif ini memperkuat posisi komoditas Indonesia di pasar global yang mengutamakan keberlanjutan dan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan platform ini secara nasional.
     
    Surveyor Indonesia akan memperluas perannya di sektor energi, mendukung penggunaan kendaraan listrik, dan terlibat dalam proyek energi terbarukan, seperti pengembangan biofuel dan manajemen komoditas berkelanjutan, mendukung komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan energi bersih.
     
    Sandry menyampaikan pentingnya peran tersebut dalam upaya bersama mendorong penguatan industri nasional. Surveyor Indonesia memainkan peran vital dalam kemajuan infrastruktur Indonesia, termasuk melalui proyek-proyek strategis seperti KRL Jabodebek, Kereta Cepat, dan Satelit Satria-1, juga layanan berkelanjutan yang semuanya merupakan upaya bersama penguatan industri nasional dan keandalan bangsa.
     
    “Ke depan, kami berharap dapat terus memperluas peran dan memperkuat komitmen kami terhadap keberlanjutan sehingga dapat semakin maksimal mendukung Indonesia dalam memenuhi tujuan pengurangan emisi karbon dan memperkuat daya saing di pasar global yang semakin menuntut kepatuhan terhadap keberlanjutan,” jelas Sandry.
     
    Ia menambahkan pencapaian Surveyor Indonesia dalam memberikan peran bagi negara dan masyarakat merupakan komitmen kolektif dari seluruh cabang dan wilayah kerja. “Pencapaian kami di tahun ini tidak lain adalah kerja keras dan komitmen dari kesembilan cabang kami dan wilayah-wilayah kerja yang terus memberikan pelayanan terbaik bagi klien dan pemangku kepentingan,” tutur dia.
     
    “Inovasi dan prudensi atas risiko menjadi hal yang krusial dalam mendukung langkah kami ke depan, sehingga dapat mencapai performa yang semakin baik,” lanjut Sandry.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)