BUMN: PT Bukit Asam

  • PTBA-PGN Mau Sulap Batu Bara Jadi Gas, Butuh Dana Rp 52 T

    PTBA-PGN Mau Sulap Batu Bara Jadi Gas, Butuh Dana Rp 52 T

    Jakarta

    PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berencana menjalankan proyek hilirisasi batu bara menjadi synthetic natural gas (SNG). Proyek ini membutuhkan dana sebesar US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 52,67 triliun (asumsi kurs Rp 16.459).

    Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, proyek hilirisasi batu bara ini dikembangkan dengan tujuan mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan gas nasional. Nantinya, proyek tersebut akan dibangun di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

    “Estimasi kebutuhan investasi pabrik proyek ini sebesar US$ 3,2 miliar,” ungkap Arsal dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Arsal menjelaskan, skema produksi SNG ini menggunakan batu bara yang dipasok oleh PTBA, di mana saat ini cadangan milik perseroan ada sebesar 2,9 miliar ton per tahun 2024. Ia menyebut, proyek ini akan memanfaatkan 8,4 juta ton batu bara yang rendah kalori dengan potensi produksi SNG sebesar 240 bbtud atau sekitar 1,6 juta ton per tahun.

    “Lokasinya kami rencanakan tetap di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang memiliki posisi strategis karena berada dekat dengan infrastruktur PGN,” ungkapnya,

    Ia menjelaskan, SNG ini akan disalurkan untuk wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Barat menggunakan infrastruktur pipa milik PGN. Ke depan, PTBA juga akan membangun pipa transmisi tambahan sepanjang 57 kilometer menuju stasiun gas Pagardewa.

    Arsal menambahkan, skema bisnis proyek tersebut adalah joint venture antara PTBA, PGN, dan mitra teknologi lainya. Nantinya, SGN ini akan didistribusikan melalui pipa jaringan kepada konsumen akhir.

    “Kami bersama PGN sedang proses dalam proses penyusunan Head of Agreement, HoA, dan nantinya dalam waktu singkat ini akan dilakukan penyusunan FS guna mengevaluasi aspek teknis, keekonomian, serta formulasi harga yang kompetitif berdasarkan kajian sementara di tahun 2024 SNG yang dihasilkan ini nanti akan kompetitif dibandingkan dengan harga LNG impor,” tutupnya.

    Simak video “Hilirisasi Sektor Minerba Memberikan Efek Nyata Ekonomi Indonesia” di sini:

    (rrd/rrd)

  • Berkat Beasiswa Bukit Asam, Mimpi Pemuda Tanjung Enim untuk Kuliah dan Gapai Prestasi Terwujud – Page 3

    Berkat Beasiswa Bukit Asam, Mimpi Pemuda Tanjung Enim untuk Kuliah dan Gapai Prestasi Terwujud – Page 3

    Liputan6.com, Muara Enim Sebuah pesawat terbang melintas di langit kala Dian Adi Saputra tengah menjaga ibunya yang terbaring di rumah sakit. Dian yang ketika itu masih berusia 16 tahun membatin, ingin sekali terbang naik pesawat. 

    Berasal dari keluarga prasejahtera, naik pesawat merupakan kemewahan bagi Dian. Ibunya seorang pedagang di pasar, sedangkan ayahnya bekerja serabutan. Tak sekadar naik pesawat, pemuda asal Tanjung Enim ini ingin pergi belajar mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.

    “Ketika saya memiliki impian kuliah di Jawa, saya sampaikan ke orang tua saya. Ibu saya menjawab, biayanya bagaimana? Tidak mungkin saya memaksakan diri kuliah di Jawa dengan membebankan pada orang tua saya,” tutur Dian.

    Lulus SMA pada 2015, Dian ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Tentu saja orang tuanya tak mampu membiayai. Namun keterbatasan finansial tak menjadi penghalang bagi Dian untuk mengejar mimpinya.

    Dari temannya, ia mendapat informasi bahwa PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki Program Bantuan Biaya Pendidikan Mahasiswa Sekitar Bukit Asam (Bidiksiba).

    Daftar Bidiksiba dari PTBA

    Dian lantas datang ke acara sosialisasi Bidiksiba. Salah satu perguruan tinggi yang bekerja sama dengan PTBA dalam Program Bidiksiba adalah Politeknik Negeri Malang (Polinema).

    Dian pun membulatkan tekad untuk ikut seleksi Bidiksiba dan kuliah di Polinema. Ia mendaftarkan diri di program studi D3 Manajemen Informatika. Lulus seleksi, Dian terbang naik pesawat ke Pulau Jawa untuk belajar di Polinema. 

    “Alhamdulillah saya mendapat beasiswa tersebut setelah melalui seleksi yang cukup ketat. Itu pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan,” tuturnya.

    Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Dian membuktikan bahwa dirinya tak kalah dari anak-anak daerah lain. Berbagai prestasi diraihnya selama kuliah di Polinema, salah satunya sebagai duta kampus Polinema.

    “Saya ingin mengembangkan diri saya karena saya peserta beasiswa. Beberapa prestasi yang saya dapatkan, di antaranya Duta Kampus Polinema selama berkuliah, Duta Batik Kota Malang, Duta Politik Kota Malang,” ujar Dian.

  • Anak Bandel Dikirim ke Barak, Panglima Singgung Wajib Militer di Negara Maju
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 April 2025

    Anak Bandel Dikirim ke Barak, Panglima Singgung Wajib Militer di Negara Maju Nasional 30 April 2025

    Anak Bandel Dikirim ke Barak, Panglima Singgung Wajib Militer di Negara Maju
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Panglima TNI
    Jenderal Agus Subiyanto
    menilai, rencana Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    mengirim anak bandel ke barak militer tidak perlu diributkan secara berlebihan.
    Ia mengingatkan, negara-negara maju juga menerapkan kebijakan serupa, bahkan warga negaranya diharusnya mengikuti
    wajib militer
    .
    “Jangan terlalu berlebihan, ya. Ini ingat, ya, di negara yang maju itu, semuanya warga negaranya itu wajib militer. Anda berpikirnya seperti itu saja. Singapura, Korea, semua,” kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
    Agus menuturkan, pendidikan disiplin di barak militer bukan hal yang baru.
    Ada banyak instansi maupun perusahaan yang sudah bekerja sama dengan TNI terkait hal ini.
    PT Bukit Asam misalnya, mengirim karyawan baru untuk dididik terlebih dahulu di Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam).
    Kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara dua instansi.
    Adapun biayanya disesuaikan dengan anggaran (bujet) perusahaan maupun instansinya.
    “Jadi di Rindam itu sudah ada kurikulum. Misalnya 10 hari kurikulumnya seperti ini, materinya apa saja,” ucap Agus.
    Agus menyampaikan, materi yang dilatih pun dirapatkan terlebih dahulu.
    Kebanyakan instansi memilih pelatihan disiplin bangun pagi hingga memanfaatkan waktu secara efisien.
    “Kebanyakan disiplin bangun pagi. Bagaimana cara membersihkan tempat tidur. Sebelum itu biasanya ibadah bersama-sama, sesuai agamanya masing-masing. Jadi dia memanfaatkan waktu dengan efektif, efisien,” ucapnya.
    “Jam 7 mungkin sudah apel, dicek kerapihannya, sepatunya disemir tidak. Seperti itu, lah,” jelas Agus.
    Dengan begitu, karyawan baru diharapkan akan mampu bekerja efisien, sekaligus menanamkan loyalitas kepada perusahaan.
    “Apabila selesai dididik di kita, dia masuk ke perusahaan itu bisa lebih efektif efisien bekerjanya. Bisa memanfaatkan waktu dengan baik, kemudian dia kita juga kita beri materi bela negaranya, loyalitas kepada pimpinan, kepada bawahan,” tandasnya.
    Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengusulkan agar siswa yang berulang kali melakukan pelanggaran berat dapat digembleng dalam lingkungan militer untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab.
    Dedi menjelaskan, pelaksanaan program akan dimulai secara bertahap di daerah rawan sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota.
    “Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap,” ujar Dedi, dilansir dari Antara, Senin.
    Dedi mengungkapkan, tiap siswa akan mengikuti program itu selama 6 bulan di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI.
    Terkait kriterianya, siswa yang dikirim ke barak adalah tukang mabuk, tukang tawuran, dan tukang main Mobile Legends.
    “Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,” kata Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1 Hektar dalam Hitungan Jam

    1 Hektar dalam Hitungan Jam

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai terdapat tiga keuntungan dari penggunaan kecerdasan buatan (AI) pada industri pertambangan. Salah satunya adalah percepatan pemetaan lahan. 

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut AI bakal membuka peluang besar bagi industri pertambangan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan.

    Pertama, AI kata Nezar mampu mengoptimalisasi supply chain dan juga kegiatan produksi di pertambangan agar lebih efisien.

    “Analisis data dan pengambilan keputusan yang diakselerasi oleh AI dapat mempercepat seluruh siklus, mulai dari eksplorasi, pengambilan produksi hingga distribusi mineral,” kata Nezar dalam acara Indonesia AI Day for Mining Industry 2025, Kamis (24/4/2025).

    Nezar melihat teknologi AI di dalam industri pertambangan seperti gabungan antara machine learning dan computer vision mampu menyelesaikan pemetaan lahan seluas satu hektare hanya dalam hitungan jam. 

    Padahal, jika dilakukan secara manual, proses ini bisa memakan waktu hingga satu pekan. Sehingga, adanya AI ini memberikan efisiensi waktu bagi perusahaan pertambangan.

    “Itu ilustrasi bagaimana optimalisasi (teknologi AI) itu bisa dilakukan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Nezar melihat AI juga terbukti meningkatkan produktivitas. Otomatisasi membantu mengurangi beban kerja operasional, memberikan ruang bagi tenaga kerja untuk fokus pada aktivitas bernilai tinggi seperti inovasi dan pengembangan bisnis.

    Tidak hanya itu, Nezar menuturkan penerapan AI juga mendukung prinsip industri pertambangan berkelanjutan yang berkelanjutan.

    Dengan fitur pemantauan dan analitik yang canggih, risiko terhadap lingkungan dapat ditekan, mendukung upaya dekarbonisasi dan pengelolaan limbah yang lebih baik.

    “Risiko dampak lingkungan dapat diminimalkan dengan pemanfaatan AI yang berfokus pada upaya dekarbonisasi dan daur limbah penambangan,” ujar Nezar.

    Diketahui, pemakain AI dalam proses eksplorasi bukan hal yang baru pada industri pertambangan di Indonesia. 

    Sebelumnya, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk melakukan uji coba penggunaan aplikasi digital data capturing dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk kegiatan eksplorasi bernama Geologging.

    Inisiasi bersama PT ANTAM Tbk (ANTAM) ini merupakan salah satu komitmen Grup MIND ID dalam mendorong smart mining untuk mengoptimalkan proses bisnis dan operasional perusahaan.

    Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan teknologi AI diharapkan akan meningkatkan efektivitas eksplorasi di anggota MIND ID.

    “Perusahaan terus mendorong terciptanya inovasi di setiap kegiatan operasional untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan mineral Grup MIND ID. Perusahaan terus mendorong lahirnya ide dan inovasi yang membuat proses bisnis industri tambang menjadi lebih efisien, efektif, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya seperti dikutip, Senin (27/6/2022).

    Uji Coba aplikasi Geologging dilakukan di kegiatan eksplorasi ANTAM, Unit Bisnis Pertambangan Emas di Jawa Barat. Geologging dapat mempercepat dan mengkalkulasi sampel batuan hasil pemboran (core) seperti Rock Quality Designation RQD), Core Recovery, dan lainnya.

    Geologging memiliki tiga fitur yakni Safety Inspection, Proses Pengeboran dan Foto Core yang dilengkapi dengan AI. MIND ID berharap aplikasi Geologging menjadi problem solver untuk efisiensi dan optimalisasi aktivitas eksplorasi di anggota MIND ID.

  • Dua BUMN Ini Kembangkan Gas Sintetik dari Batu Bara Demi Dukung Ketahanan Energi Nasional

    Dua BUMN Ini Kembangkan Gas Sintetik dari Batu Bara Demi Dukung Ketahanan Energi Nasional

    Jakarta: Dua perusahaan BUMN, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengembangkan proyek strategis yakni Synthetic Natural Gas (SNG) berbasis batu bara. 
     
    Kolaborasi ini bertujuan mendiversifikasi sumber energi nasional sekaligus memperkuat ketahanan energi Indonesia ke depan.
     
    Proyek ini memanfaatkan cadangan batu bara kalori rendah milik PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang selama ini belum dimanfaatkan optimal. Lokasinya yang dekat dengan jaringan pipa transmisi PGN di Pagardewa memberi keunggulan efisiensi dari sisi infrastruktur.

    Sepanjang 2025, PGN dan PTBA akan menjalankan studi kelayakan untuk melihat potensi pengembangan fasilitas produksi SNG, pembangunan jaringan pipa, serta skema bisnis yang ideal.
     
    “Inisiatif ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam hilirisasi dan kemandirian energi. Jika terealisasi, proyek ini berpotensi memperkuat pasokan gas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, dikutip Rabu, 23 April 2025.
     

    Apa Synthetic Natural Gas?
    SNG adalah gas hasil konversi batu bara yang memiliki karakteristik serupa dengan gas bumi. Produk ini dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun bahan baku industri. 
     
    Rencananya, SNG akan menyasar pelanggan PGN yang sudah ada, terutama sektor industri di Jawa bagian barat yang saat ini mengalami tantangan pasokan.
     
    Rosa juga menegaskan bahwa PGN terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Holding Migas Pertamina, serta para pemangku kepentingan untuk memastikan studi berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik.
     
    Langkah ini bukan yang pertama bagi PGN dalam hal diversifikasi energi. 
    Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini telah memulai proyek Biomethane yang memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit (POME) untuk menghasilkan biogas. Biogas ini kemudian diolah menjadi biomethane dan dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG).
     
    Proyek Biomethane ini dilaksanakan bersama konsorsium Jepang, dan saat ini tengah mempersiapkan tahap FEED untuk pembangunan kilang biomethane di Sumatera. Target commissioning proyek ditetapkan pada kuartal II tahun 2027 dengan kapasitas 1,2 BBTUD.
     
    “Proyek Biomethane juga merupakan komitmen PGN terhadap keberlanjutan pasokan gas bumi yang rendah karbon, sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung NZE pada tahun 2060,” ucap Rosa.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Indosat (ISAT) Klaim AI Mampu Pangkas Waktu Eksplorasi di Sektor Pertambangan

    Indosat (ISAT) Klaim AI Mampu Pangkas Waktu Eksplorasi di Sektor Pertambangan

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) mengklaim teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat menciptakan efisiensi waktu pada industri pertambangan.

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Danny menyebut AI dapat berperan penting dalam industri pertambangan, khususnya pada tahap eksplorasi.

    “Keuntungannya AI itu adalah bisa belajar dan bisa membandingkan apa yang sudah dipelajari oleh data-data yang ada di seluruh dunia,” kata kata Danny di kantornya, Rabu (23/4/2025).

    Eksplorasi merupakan proses pencarian dan identifikasi sumber daya mineral yang berpotensi ekonomis. Tahap eksplorasi mineral melibatkan pencarian dan penemuan endapan mineral melalui kegiatan prospeksi dan eksplorasi lanjutan. 

    Ahli geologi bakal mencari endapan mineral di area yang luas menggunakan pemetaan geologi, penginderaan jarak jauh, serta survei geokimia dan geofisika.

    Danny menekankan bahwa kehadiran AI sangat membantu para pelaku industri pertambangan, khusunya untuk mengidentifikasi endapan mineral tersebut.

    Dengan AI, proses identifikasi kandungan tanah atau batuan bisa berlangsung jauh lebih cepat dibandingkan metode konvensional. Semua data bisa dikompilasi dan dianalisis secara otomatis, memungkinkan keputusan diambil bisa lebih cepat.

    Adapun, waktu yang dibutuhkan untuk mencari endapan mineral bervariasi, mulai dari beberapa tahun hingga beberapa dekade, tergantung pada kompleksitas endapan, ukuran area, teknologi yang digunakan, dan proses perizinan.

    “Biaya eksplorasi itu mahal banget. Karena setiap ambil sampel, dites, nunggu hasil, gagal, ambil lagi, dan seterusnya. Sekarang, dengan sistem pembelajaran AI dan pemrosesan yang cepat menggunakan GPU, waktu tunggunya jauh lebih cepat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Danny menyatakan bahwa percepatan proses ini tidak hanya menghemat biaya, tapi juga mempercepat pengambilan keputusan yang krusial dalam aktivitas eksplorasi.

    Dirinya menegaskan bahwa implementasi AI mampu memangkas waktu eksplorasi secara drastis, bahkan hingga di bawah 10% dari waktu yang dibutuhkan sebelumnya.

    “Kalau dulu butuh 100% waktu, dengan AI sekarang bisa hanya butuh 10%, bahkan hanya di bawah 10%,” tuturnya.

    Diketahui, pemakain AI dalam proses eksplorasi bukan hal yang baru pada industri pertambangan di Indonesia. 

    Sebelumnya, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk melakukan ujicoba penggunaan aplikasi digital data capturing dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk kegiatan eksplorasi bernama Geologging.

    Inisiasi bersama PT ANTAM Tbk (ANTAM) ini merupakan salah satu komitmen Grup MIND ID dalam mendorong smart mining untuk mengoptimalkan proses bisnis dan operasional perusahaan.

    Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan teknologi AI diharapkan akan meningkatkan efektivitas eksplorasi di anggota MIND ID.

    “Perusahaan terus mendorong terciptanya inovasi di setiap kegiatan operasional untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan mineral Grup MIND ID. Perusahaan terus mendorong lahirnya ide dan inovasi yang membuat proses bisnis industri tambang menjadi lebih efisien, efektif, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya seperti dikutip, Senin (27/6/2022).

    Uji Coba aplikasi Geologging dilakukan di kegiatan eksplorasi ANTAM, Unit Bisnis Pertambangan Emas di Jawa Barat. Geologging dapat mempercepat dan mengkalkulasi sampel batuan hasil pemboran (core) seperti Rock Quality Designation RQD), Core Recovery, dan lainnya.

    Geologging memiliki tiga fitur yakni Safety Inspection, Proses Pengeboran dan Foto Core yang dilengkapi dengan AI. MIND ID berharap aplikasi Geologging menjadi problem solver untuk efisiensi dan optimalisasi aktivitas eksplorasi di anggota MIND ID.

  • PGN dan PTBA Gagas Proyek Gasifikasi Batu Bara Jadi SNG

    PGN dan PTBA Gagas Proyek Gasifikasi Batu Bara Jadi SNG

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalin kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam inisiatif pengembangan synthetic natural gas (SNG) dari batu bara. Langkah ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi pasokan energi nasional dan penguatan ketahanan energi.

    Proyek ini memanfaatkan cadangan low-rank coal milik PTBA di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, yang selama ini belum termonetisasi secara optimal. Lokasinya berdekatan dengan jaringan pipa transmisi PGN di Pagardewa, Sumatra Selatan, sehingga berpotensi menghemat pengembangan infrastruktur. Sepanjang 2025, kedua perusahaan akan fokus pada studi kelayakan guna mengkaji potensi pembangunan fasilitas produksi SNG, jaringan pipa, serta skema bisnis yang memungkinkan.

    “Inisiatif ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam hilirisasi dan kemandirian energi. Jika terealisasi, proyek ini berpotensi memperkuat pasokan gas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, Rabu (21/4/2025).

    SNG merupakan gas hasil olahan batu bara yang menyerupai gas bumi. Produk ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar maupun bahan baku industri. Nantinya, SNG diproyeksikan untuk menjangkau pelanggan eksisting PGN, khususnya industri di wilayah Jawa Bagian Barat yang tengah menghadapi tantangan pasokan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Holding Migas Pertamina, serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan studi berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik,” kata Rosa.

    Sebelumnya, PGN juga telah menginisiasi diversifikasi pasokan melalui proyek biomethane dengan memanfaatkan POME (Palm Oil Mill Effluent) untuk menghasilkan biogas. Melalui pengolahan lebih lanjut dari biogas, biomethane kemudian dapat dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan seperti industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan.

    PGN menjalankan proyek Biomethane bersama konsorsium Jepang dan saat ini tengah mempersiapkan FEED untuk Plant Kilang Biomethane di Sumatra. Adapun target commisioning pada triwulan II 2027 berkapasitas 1,2 BBTUD.

    “Proyek Biomethane juga merupakan komitmen PGN terhadap keberlanjutan pasokan gas bumi yang rendah karbon, sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung NZE pada tahun 2060,” tutup Rosa.

  • Perang Dagang AS-China bikin Bos PTBA Waswas, Ini Sebabnya

    Perang Dagang AS-China bikin Bos PTBA Waswas, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Keluarnya Amerika Serikat (AS) dari Perjanjian Iklim Paris dan komitmennya menggenjot kembali produksi batu bara, menjadi sentimen positif bagi emiten batu bara Indonesia, salah satunya PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Namun, sentimen positif ini terancam hilang imbas eskalasi perang dagang antara AS dan China yang kian memanas.

    Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengaku khawatir perang dagang akan mengikis pertumbuhan ekonomi sejumlah negara mitra dagang batu bara RI, seperti China, India, Korea Selatan, hingga Vietnam. Sebab, negara-negara tersebut dipatok tarif impor yang tinggi oleh AS.

    China misalnya, dipatok tarif sebesar 145%. Sementara India dipatok sebesar 26%, Korea Selatan 25%, dan Vietnam sebesar 46%. Arsal khawatir pertumbuhan ekonomi negara tersebut akan melambat dan berimbas pada penurunan permintaan.

    “Kita masih ada kekhawatiran kalau seandainya kondisi ini terjadi terus-menerus, sehingga pertumbuhan ekonomi mereka menjadi lambat, pertumbuhan industri-industrinya menjadi melambat Ini akan memengaruhi permintaan batu bara,” kata Arsal dalam konferensi persnya di Hotel Westin, Jakarta, Senin (14/4/2025).

    Arsal mengatakan, PTBA juga telah menyiapkan langkah mitigasi seandainya perang dagang berdampak signifikan pada harga batu bara. Ia menyebut, langkah ini juga berkenaan dengan bengkaknya ongkos logistik.

    Namun begitu, Arsal tak mengungkap rinci langkah pasti yang akan diambil PTBA berkaitan dengan persoalan tersebut. Ia menekankan, langkah-langkah mitigasi yang diambil PTBA dilakukan untuk memastikan industri di negara tujuan ekspor masih menggunakan batu bara asal RI.

    “Yang penting batu bara ini masih ada ruang untuk dipakai industri-industri yang ada di China, India, Korea, Vietnam. Dan kami lebih banyak ekspornya itu ke, yang sebagian besar, ya, China, juga ada India,” ungkapnya.

    “Untuk sampai datang triwulan satu, Alhamdulillah kita masih bisa terjaga dan bisa memenuhi Kepentingan dari kegiatan ekspor,” pungkasnya.

    (fdl/fdl)

  • Pendapatan Naik 11%, PTBA Cetak Laba Bersih Rp 5,1 T di 2024

    Pendapatan Naik 11%, PTBA Cetak Laba Bersih Rp 5,1 T di 2024

    Jakarta

    PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih Rp 5,1 triliun sepanjang 2024. Laba bersih PTBA ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 11% menjadi Rp 42,76 triliun. Perseroan juga mencatat EBITDA sebesar Rp 8,30 triliun. Sementara total aset PTBA tercatat Rp 41,79 triliun atau tumbuh 8% secara tahunan per 31 Desember 2024.

    Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengatakan kinerja positif yang dicetak perseroan tahun 2024 ditopang oleh penjualan ekspor yang tercatat mencapai 20,26 juta ton atau naik 30% secara tahunan. Sementara penjualan domestik, PTBA mencatat pertumbuhan sebesar 6% menjadi 22,64 juta ton.

    “Saat ini, porsi pasar domestik sebesar 53% dan ekspor 47%” kata Arsal dalam konferensi persnya di Hotel Westin, Jakarta, Senin (14/4/2025).

    Arsal mengatakan, PTBA juga berhasil merealisasikan belanja modal sebesar Rp 2,35 triliun atau tumbuh 17% secara tahunan sepanjang 2024. Ia mengatakan, belanja modal dialokasikan untuk pengembangan bisnis, seperti pengembangan angkutan batu bara di Tanjung Enim Keramasan.

    Namun, Arsal tak menampik tantangan yang dihadapi perseroan dalam mempertahankan kinerjanya positifnya. Sebab, harga batu bara yang terkoreksi dan fluktuasi pasar menjadi tantangan besar.

    “Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12% secara tahunan dari US$ 84,76 per ton pada 2023 menjadi US$ 74,19 per ton di 2024. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 22 persen secara tahunan menjadi US$ 134,85 per ton pada 2024, dari US$ 172,79 per ton pada 2023,” ungkapnya.

    Oleh karenanya, Arsal mengatakan PTBA akan terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri juga peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Ia mengatakan, perseroan juga mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan.

    “Sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal,” jelasnya.

    Adapun cost leadership tergambar dari pengendalian nisbah kupas atau stripping ratio yang pada 2024 tercatat sebesar 6,23 kali. Namun begitu, nisbah kupas tersebut masih di bawah target 2024 yang mencapai 6,44 kali.

    Aksi Korporasi PTBA

    Perseroan juga melakukan transisi energi sejalan dengan Net Zero Emission tahun 2060 yang ditargetkan pemerintah. Pada 24 Oktober 2024, PTBA melakukan peluncuran Pilot Plant atau pabrik percontohan Wood Pellet dari Kaliandra Merah di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, sebagai proyek energi baru terbarukan (EBT).

    Pengembangan Wood Pellet, bahan bakar campuran batu bara di PLTU yang menjadi tindak lanjut dari program budidaya Kaliandra Merah untuk biomassa yang telah dimulai PTBA pada tahun 2023. Saat ini kapasitas produksi yang mampu dihasilkan dari Pilot Plant sebanyak 200 kg per jam.

    Selain itu, Arsal menyebut PTBA juga telah membangun PLTS dengan kapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).

    Selain itu, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS dengan kapasita sebesar 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022.

    Sementara dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) bekerja sama dengan PLTS berkapasitas 23.07 kWp yang mencapai tahap COD pada Juni 2023.

    “PTBA pun memiliki visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Maka diversifikasi bisnis ke bidang EBT dilakukan,” jelas Arsal.

    Arsal menambahkan, PTBA juga menerapkan Eco Mechanized Mining atau mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik, seperti Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan Pompa Tambang berbasis Listrik.

    PTBA juga telah mengoperasikan bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan Unit Pertambangan Tanjung Enim. Selain itu, PTBA juga menerapkan E-Mining Reporting System yang meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.

    “Program-program dekarbonisasi ini merupakan bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA hingga tahun 2060 yang akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal,” tutupnya.

    (fdl/fdl)

  • Klawas Waterpark bukti komitmen MIND ID lakukan perbaikan pascatambang

    Klawas Waterpark bukti komitmen MIND ID lakukan perbaikan pascatambang

    Tentu nilai manfaat ini yang terus kami upayakan peningkatannya. Dan kami harap dapat memberikan dampak yang benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat,

    Jakarta (ANTARA) – Klawas Waterpark menjadi salah satu contoh komitmen Holding industri pertambangan Indonesia MIND ID menjalankan program perbaikan pasca-tambang untuk mewujudkan lingkungan dan sosial berkualitas sekitar area operasional.

    Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin dalam peresmian pembangunan Klawas Waterpark Tahap II milik Bukit Asam, dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa perbaikan lingkungan pasca operasional tambang merupakan kewajiban bagi seluruh pelaku industri tambang di Indonesia.

    Klawas Waterpark didirikan di lahan bekas stockpile batu bara seluas 3.200 meter persegi. Taman Air ini menjadi destinasi wisata unggulan baru bagi masyarakat Tanjung Enim dan sekitarnya.

    Sepanjang tahun 2024, lebih dari 58 ribu pengunjung dan menjadi pusat bagi terciptanya lapangan kerja dan kesempatan bisnis bagi UMK.

    Klawas Waterpark juga melengkapi ekosistem fasilitas publik yang dimiliki oleh Bukit Asam di samping Museum Batu Bara, Taman Sriwijaya, Mini Zoo & Jogging Track Tanjung Enim, Plaza Saringan, Botanical Garden, dan Berangau Park.

    Maroef menekankan, program yang dijalankan selalu mengutamakan terbukanya kesempatan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

    Tidak hanya lapangan kerja yang langsung terkait dengan operasional program perbaikan pasca-tambang, tetapi juga kesempatan usaha yang terbuka seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar area publik kelolaan Grup MIND ID.

    “Tentu nilai manfaat ini yang terus kami upayakan peningkatannya. Dan kami harap dapat memberikan dampak yang benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya.

    Hingga 2024, Grup MIND ID yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Freeport Indonesia, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk secara total telah melakukan reklamasi tambang seluas lebih dari 7.200 ha.

    Akumulasi penanaman pohon mencapai lebih dari enam juta pohon dan telah membantu penyerapan emisi karbon di setiap wilayah operasional dan kawasan kelolaan Grup MIND ID.

    Sebagian lahan reklamasi dioptimalkan nilai manfaatnya sebagai area fasilitas publik seperti fasilitas pembibitan, area wisata penginapan, hingga taman rekreasi masyarakat, dan edukasi sejarah bagi generasi muda.

    Sebagai perpanjangan tangan negara yang proaktif mendukung Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, Grup MIND ID konsisten menggerakkan program perbaikan lingkungan pascatambang dengan dibarengi serangkaian program inovatif.

    Program yang dihadirkan memberi nilai dari sisi budaya, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu menghadirkan lingkungan hidup layak bagi generasi masa depan.

    “Kami sadar bahwa kami tidak selamanya menambang. Akan ada masa di mana area tambang ini kembali dimanfaatkan masyarakat. Oleh karena itu, kami ingin meninggalkan warisan peradaban, pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan, dan lingkungan yang layak bagi masyarakat,” ujar dia.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025