BUMN: PT Bukit Asam

  • Kemenangan Trump Dorong Industri Batu Bara Cerah di Masa Depan

    Kemenangan Trump Dorong Industri Batu Bara Cerah di Masa Depan

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meyakini industri batu bara memiliki prospek cerah di masa mendatang. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, termasuk dampak positif dari kebijakan global setelah kemenangan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

    Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan, prospek industri batu bara terlihat semakin menjanjikan, terutama dengan kondisi geopolitik global yang lebih stabil setelah terpilihnya Trump.

    “Ke depan, kondisi industri batu bara memiliki peluang positif. Terpilihnya Trump memberikan harapan baru, terutama dengan dinamika geopolitik yang tampaknya mendukung industri ini,” kata Niko dikutip dari Antara, Sabtu (30/11/2024).

    Ia menambahkan, situasi ini memberi dorongan bagi sektor batu bara yang sebelumnya sempat menghadapi banyak tantangan. 

    “Kini ada peluang untuk industri batu bara berkembang lebih baik lagi,” ujarnya.

    Niko juga menjelaskan, kebijakan Trump dapat menciptakan stabilitas di tingkat global, yang pada akhirnya memberikan dukungan bagi industri batu bara untuk bertumbuh, serupa dengan periode sebelumnya di mana sektor ini sempat mengalami lonjakan.

    Selain itu, PTBA juga optimistis terhadap prospek harga batu bara di masa depan, dengan permintaan domestik yang terus meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini.

    Pascapandemi Covid-19, kebutuhan batu bara dalam negeri menunjukkan peningkatan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan energi dan pembangunan infrastruktur.

    “Permintaan dalam negeri menjadi fokus utama kami. Sejak pandemi, pertumbuhan kebutuhan energi terus meningkat, terutama untuk mendukung berbagai proyek pembangunan,” jelasnya.

    Salah satu proyek besar yang mendukung pertumbuhan permintaan adalah pembangunan tiga juta rumah, yang diperkirakan akan mendorong kebutuhan energi, termasuk batu bara.

    Selain itu, peningkatan konsumsi listrik yang terjadi pada PT PLN (Persero) akibat pembangunan infrastruktur turut memberikan efek positif terhadap industri ini. Penurunan harga semen sebesar 10 persen juga menjadi katalisator, mempercepat aktivitas konstruksi yang berdampak pada peningkatan kebutuhan batu bara.

    Tidak hanya berfokus pada pasar domestik, PTBA juga terus memperluas pangsa pasar internasional. Salah satu negara yang menjadi target ekspansi adalah Vietnam, yang memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan pasar batu bara di Asia Tenggara.

    Dengan strategi itu, PTBA optimistis dapat menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang untuk menjaga keberlanjutan industri batu bara di masa depan.

  • Cari Investor Baru buat Proyek Pengganti LPG

    Cari Investor Baru buat Proyek Pengganti LPG

    Jakarta

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan titah agar proyek gasifikasi batu bara menjadi gas dymetil eter (DME) dilanjutkan. Airlangga bilang Prabowo meminta agar proyek tersebut dicarikan investor baru.

    DME sendiri rencananya bakal menjadi pengganti untuk gas LPG di Indonesia. Proyek tersebut dibesut Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan sempat terhambat karena ditinggal investor.

    Permintaan Prabowo sendiri disampaikan dalam rapat terbatas yang membahas soal proyek strategis nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Istana Kepresidenan pada Selasa 26 November 2024 kemarin.

    “Beliau (Prabowo) minta supaya DME dicarikan investor dan juga mitra teknologi,” ungkap Airlangga usai rapat, ditulis Rabu (26/11/2024).

    Prabowo, kata Airlangga meminta agar proyek ketahanan energi dijadikan prioritas untuk digarap lebih cepat. Selain proyek gasifikasi batu bara, ada juga pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro dan Kalimantan Timur.

    “Kemudian beberapa proyek ketahanan energi termasuk pembangunan pabrik metanol misalnya di Bojonegoro. Kemudian juga dan juga metanol yang di Kalimantan Timur,” beber Airlangga.

    Sejauh ini proyek gasifikasi batu bara dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Awalnya, PTBA bekerja sama dengan Air Product, perusahaan Amerika Serikat (AS).

    Di tengah jalan, Air Products mundur karena memilih untuk mengembangkan blue hydrogen. Padahal proyek itu sudah sempat diresmikan pembangunan awalnya atau groundbreaking di masa kepemimpinan Jokowi.

    Tonton juga Video: Wakil Ketua DPR Harap Prabowo Gaet Investor dari Kunker di Luar Negeri

    (hal/rrd)

  • Jauh dari ‘Kiamat’, Batu Bara RI Diramal Masih Laris Manis

    Jauh dari ‘Kiamat’, Batu Bara RI Diramal Masih Laris Manis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi bahwa masa depan batu bara Indonesia masih akan tetap cerah dalam beberapa tahun ke depan. Sekalipun dunia terus berupaya mendorong ke arah transisi menuju energi bersih.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno menilai berbagai faktor global seperti kebijakan energi murah di Amerika Serikat, kebutuhan energi China, serta dampak konflik Rusia-Ukraina, diperkirakan akan menjaga permintaan terhadap komoditas emas hitam ini tetap stabil.

    “Dengan adanya China, konflik Rusia-Ukraina dan lain sebagainya yang mungkin ada dinamikanya seperti saya sampaikan, mungkin Batu Bara relatif masih digunakan lah. Saya ngomong di sini bukan sebagai pemerintah,tapi nanti dikira nggak berpihak pada transisi energi nanti kan,” kata Tri dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Oleh sebab itu, ia pun memandang bahwa sektor batu bara masih mempunyai prospek yang cukup menjanjikan dengan adanya isu global tersebut. Terutama dengan adanya kebijakan Donald Trump, yang cenderung mendukung energi berbasis fosil, memberikan sinyal positif untuk keberlanjutan permintaan batu bara.

    Namun, Tri mengingatkan bahwa strategi peningkatan produksi harus dilakukan dengan hati-hati mengingat pasar global yang cenderung jenuh. Ia pun mengingatkan pentingnya efisiensi logistik bagi PT Bukit Asam (PTBA) yang merupakan perusahaan batu bara pelat merah.

    “Jadi rasanya Batu Bara masih oke, produksi Batu Bara dunia itu kan sekitar 8,4 miliar ton dan yang ada di pasar itu sekitar 1,4 sampai dengan 1,5 miliar ton. Nah poinnya kalau misalnya mau ngisi market internasional, itu rasanya untuk tambahin Batu Bara saat ini rasanya sudah agak jenuh lah. Jadi harapannya untuk teman-teman di PTBA mungkin untuk peningkatan kapasitas produksi gak terlalu tajam sekali,” katanya.

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya hilirisasi batu bara sebagai langkah strategis untuk menghadapi perubahan pasar global. Misalnya seperti Mongolia dan China, yang telah berhasil mengembangkan hilirisasi batu bara secara ekonomis.

    “Beberapa hal memang kalau kita lihat di Mongolia, yang sekitar Mongolia itu kan Batu Bara sudah mulai dihilirisasi ya, sudah banyak Batu Bara yang dihilirisasi bahkan di China juga ada, itu dan mereka ekonomis,” katanya.

    (pgr/pgr)

  • Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq Apresiasi Penyelenggaraan Investor Daily ESG Appreciation Night

    Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq Apresiasi Penyelenggaraan Investor Daily ESG Appreciation Night

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi penyelenggaraan “Investor Daily ESG Appreciation Night 2024” yang digelar oleh B-Universe bersama BGK Foundation, di Hotel Westin, Jakarta, Senin (25/11/2024) malam.

    Menurutnya, penghargaan seperti ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran perusahaan akan pentingnya mengimplementasikan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG) demi keberlanjutan lingkungan.

    “Saya yakin seyakin-yakinnya program yang digawangi B-Universe ini akan semakin maju. Karena ini memang dibutuhkan saat perusahaan membangun reputasinya, maka go green menjadi salah satu yang tidak lagi bisa dihindari, sehingga harapan saya ke depannya ini akan semakin maju,” kata Hanif dalam acara “Investor Daily ESG Appreciation Night 2024”.

    Hanif meyakini, Investor Daily ESG Appreciation Night 2024 akan semakin berkembang pesat sama seperti program serupa yang diiniasiai Kementerian Lingkungan Hidup, yaitu program penilaian peringkat kinerja perusahaan (Proper) yang setiap tahunnya diikuti banyak perusahaan.

    Program ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan dan kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mengatasi persoalan-persoalan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

    Dalam “Investor Daily ESG Appreciation Night 2024”, penghargaan diberikan untuk tujuh kategori, yaitu appreciated circular economy report, appreciated diversity and inclusivity report, most appreciated ESG report, appreciated governance ESG report, ESG recognized commitment, appreciated environmental ESG report, dan appreciated social ESG report.

    Berikut penerima apresiasi ESG Awards:

    Kategori Recognized Commitment ESG:
    – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk
    – PT Freeport Indonesia
    – Allianz Indonesia 
    – PT RMK Energy Tbk 
    – PT Medela Potentia

    Kategori Appreciated Circular Economy ESG Report:
    – PT Chandra Asri Pacific Tbk
    – PT Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk
    – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

    Kategori Appreciated Diversity Inclusivity ESG Report:
    – PT Petrosea Tbk
    – PT Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
    – PT Permodalan Nasional Madani

    Kategori Appreciated Environmental ESG Report:
    – PT Astra International Tbk 
    – PT Barito Pacific Tbk 
    – PT PP (Persero) Tbk 
    – PT Pertamina (Persero)

    Kategori Appreciated Social ESG Report:
    – PT Petrosea Tbk 
    – PT Aneka Tambang Tbk
    – PT Bank Syariah Indonesia Tbk
    – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

    Kategori Appreciated Governance ESG Report:
    – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 
    – PT Bukit Asam Tbk
    – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten, Tbk. (bank bjb)
    – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

    Kategori Most Appreciated ESG Report:
    – PT Chandra Asri Pacific Tbk
    – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
    – PT Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk

  • Bahlil Ultimatum Pengusaha, Tagih Janji Hilirisasi Batu Bara

    Bahlil Ultimatum Pengusaha, Tagih Janji Hilirisasi Batu Bara

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengingatkan para bos perusahaan untuk segera menjalankan hilirisasi batu bara.

    Menurutnya, hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) atau proyek gasifikasi batu bara harus terus digarap. DME selama ini ditargetkan bisa menjadi pengganti liquefied petroleum gas (LPG). 

    Oleh karena itu, DME jadi keniscayaan demi menekan impor LPG yang masih tinggi. Hilirisasi batu bara saat ini masih jalan ditempat. 

    Bahlil pun menegaskan bahwa eks perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara [PKP2B] yang mendapatkan perpanjangan menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), wajib menjalankan hilirisasi batu bara.

    “Syarat utama PKP2B kita lakukan perpanjangan, salah satu syaratnya adalah harus membangun hilirisasi. Saya melihat sampai sekarang belum ada [perusahaan melakukan hilirisasi],” kata Bahlil dalam acara Minerba Expo 2024 di Jakarta, Senin (25/11/2024).

    “Hati-hati, karena perjanjiannya dengan kalian waktu itu saya yang tanda tangan IUP waktu masih di Kementerian Investasi,” imbuhnya.

    Bahlil menuturkan Indonesia masih ketergantungan impor LPG. Dia menyebut industri dalam negeri hanya mampu memproduksi LPG sekitar 2 juta ton per tahun.

    Sementara itu, konsumsi LPG dalam negeri mencapai 8 juta ton. Karena itu, RI masih mengimpor sekitar 6 juta ton LPG senilai US$3,45 miliar per tahun.

    Bahkan, Indonesia harus mengeluarkan devisa yang signifikan untuk impor LPG, sekitar Rp450 triliun keluar setiap tahun untuk membeli minyak dan gas, termasuk LPG. 

    Di sisi lain, Indonesia belum mampu menggenjot produksi LPG lantaran kekurangan gas propana (C3) dan butana (C4). Oleh karena itu, DME untuk pengganti LPG menjadi penting.

    Bahlil pun mengingatkan pengusaha tak boleh ingkar janji atau lari dari kewajiban untuk melakukan hilirisasi batu bara menjadi DME itu.

    “Biar mu [pengusaha] lari sampai kemanapun, saya tahu ini barang. Jangan sampai orang Papua bilang tulis lain, baca lain,” ucap Bahlil. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah proyek DME yang tengah digarap saat ini pun belum tampak membuahkan hasil nyata. Proyek milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) hingga PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) pun mandek.

  • Berdayakan masyarakat, PTBA sulap lahan tidak produktif di Sukamoro

    Berdayakan masyarakat, PTBA sulap lahan tidak produktif di Sukamoro

    Ke depan, PTBA berencana untuk terus mengembangkan LENTERA SUKAMORO agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang,

    Jakarta (ANTARA) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengubah lahan tidak produktif di Kelurahan Sukamoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi lahan produktif dalam rangka memberdayakan masyarakat.

    General Manager PTBA Unit Dermaga Kertapati Ichsan Aprideni mengatakan bahwa program “Lele Olahan Membawa Sejahtera di Sukamoro” (LENTERA SUKAMORO) fokus pada pemberdayaan masyarakat serta peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui kegiatan ramah lingkungan.

    “Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata bahwa program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dapat memberikan dampak positif pada banyak aspek kehidupan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Selain sebagai penggerak potensi lokal, LENTERA SUKAMORO juga memupuk kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

    Dengan inovasi-inovasi seperti akuaponik dan pemanfaatan energi terbarukan, dia melanjutkan, program ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat berperan sebagai agen perubahan dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan sejahtera bagi masyarakat.

    “Ke depan, PTBA berencana untuk terus mengembangkan LENTERA SUKAMORO agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang,” katanya.LENTERA SUKAMORO membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memberikan keterampilan baru di bidang budidaya perikanan dan penanaman sayur dengan sistem akuaponik. (ANTARA/HO – PT Bukit Asam Tbk)
    Dahulu lahan bekas galian tidak produktif, kini jadi kolam untuk budidaya ikan lele dan tempat penanaman sayur dengan sistem akuaponik yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

    Itulah yang terjadi pada lahan di Jalan Karya Muda dan Jalan Talang Buluh, Kelurahan Sukamoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

    Perubahan itu merupakan buah kerja sama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Dermaga Kertapati dengan Karang Taruna Sukamoro dalam program LENTERA SUKAMORO yang mengusung tema BANGGA BERSERI (Lubang Galian Berdaya, Sehat dan Lestari).

    Teguh Susanto selaku Ketua Karang Taruna Sukamoro mengatakan bahwa LENTERA SUKAMORO yang berjalan sejak 2021 ini berdampak positif untuk masyarakat. Sebanyak 81 orang yang terdiri dari 70 pemuda dan 11 ibu rumah tangga diberdayakan melalui program ini.

    LENTERA SUKAMORO membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memberikan keterampilan baru di bidang budidaya perikanan dan penanaman sayur dengan sistem akuaponik.Selain sebagai penggerak potensi lokal, LENTERA SUKAMORO juga memupuk kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. (ANTARA/HO – PT Bukit Asam Tbk)
    Tak hanya bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat, LENTERA SUKAMORO juga mendorong pengelolaan lahan yang ramah lingkungan. Untuk pembangunan kolam ikan misalnya, PTBA memanfaatkan limbah karet dari belt conveyor untuk dasar kolam dan dinding, serta bottom ash untuk paving lantai kolam.

    Kemudian sistem akuaponik untuk penanaman sayur menggunakan nutrisi dari kotoran ikan untuk menyuburkan tanaman sayur, sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida.

    Sistem akuaponik di LENTERA SUKAMORO didukung oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang menghidupkan pompa air untuk menyiram tanaman.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • PLTU MT Sumsel-8 terapkan teknologi superkritikal

    PLTU MT Sumsel-8 terapkan teknologi superkritikal

    Teknologi superkritikal juga dapat mengurangi jumlah bahan bakar batu bara yang digunakan dan emisi yang dihasilkan

    Jakarta (ANTARA) – PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), yang merupakan perusahaan patungan antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan China Huadian Hongkong Company Ltd (CHDHK), mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Sumsel-8 (PLTU Tanjung Lalang) berkapasitas terpasang 2×660 MW dengan menggunakan teknologi superkritikal untuk menekan emisi.

    “Dengan teknologi ini dan sesuai jenis batu bara yang tersedia, uap air dipanaskan pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi pada kondisi superkritikal,” ujar Wakil Direktur Utama HBAP Dody Arsadian melalui keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Penggunaan teknologi itu menyebabkan tidak adanya proses perubahan fase yang jelas (dari air ke uap), dikarenakan air selalu berada dalam keadaan superkritikal, yang artinya proses pemanasan dan penguapan terjadi secara terus-menerus.

    Teknologi superkritikal juga dapat mengurangi jumlah bahan bakar batu bara yang digunakan dan emisi yang dihasilkan.

    Dody menyebut hal itu menjadikannya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan PLTU berteknologi konvensional.

    Menurutnya, PLTU berteknologi superkritikal mampu menghasilkan lebih banyak energi dengan jumlah bahan bakar yang lebih sedikit.

    Penggunaan teknologi tersebut, sejalan dengan visi jangka panjang HBAP menjadi penyedia tenaga listrik kelas dunia yang terpercaya dan berorientasi kepada nilai-nilai keberlanjutan.

    PLTU Tanjung Lalang diharapkan dapat beroperasi lebih baik dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat, serta mendukung pemenuhan kebutuhan energi di sistem kelistrikan Sumatera.

    PLTU Tanjung Lalang juga dilengkapi dengan electrostatic precipitator (ESP), yaitu peralatan untuk menangkap partikel (debu gas buang/sisa pembakaran) dengan menggunakan prinsip elektrostatis.

    Selain itu, PLTU Tanjung Lalang menerapkan teknologi flue gas desulphurization (FGD) yang mencampur emisi gas hasil pembakaran batu bara dengan reaksi kimia, dengan bahan pengikat berupa kapur basah (CaCO3), sehingga kandungan sulfur dioksida (SO2) yang dilepaskan ke atmosfer menjadi rendah.

    Fly ash dan bottom ash (FABA) atau abu sisa proses pembakaran batu bara di PLTU Tanjung Lalang pun tengah dikembangkan pemanfaatannya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dalam sirkular ekonomi. FABA tersebut saat ini telah dimanfaatkan untuk bahan baku semen.

    “Pemanfaatan lainnya yang tengah dikembangkan, yakni untuk bahan baku material bangunan, material pencegah air asam tambang, media tanam, dan sebagainya,” kata Dody.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Investor saham di Kalsel menunjukkan tren positif hingga akhir tahun 2024

    Investor saham di Kalsel menunjukkan tren positif hingga akhir tahun 2024

    Sumber foto: Syahri Ruslan/elshinta.com.

    Investor saham di Kalsel menunjukkan tren positif hingga akhir tahun 2024
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 06 November 2024 – 17:06 WIB

    Elshinta.com – Perkembangan investasi di bidang saham di Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan tren positif. Hingga akhir tahun 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan lebih dari 170.000 investor saham yang terdaftar di provinsi Kalsel tersebut.

    Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalsel, Yuniar, mengungkapkan bahwa hingga 4 November 2024, jumlah investor saham di Kalsel telah mencapai 170.683 orang, berdasarkan data Single Investor Identification (SID). “Kami sangat bersyukur dapat melampaui target yang ditetapkan. Saat pertama kali hadir di Banjarmasin pada 2011, jumlah investor di Kalsel tidak lebih dari seribu orang. Sekarang, angkanya telah mencapai lebih dari 170 ribu,” ujar Yuniar. 

    Pencapaian ini tidak lepas dari upaya BEI dalam mengedukasi masyarakat mengenai pasar modal. Pada tahun 2024 saja, BEI Kalsel telah menyelenggarakan 538 kegiatan literasi pasar modal yang diikuti oleh lebih dari 54.000 peserta.

    “Literasi dan edukasi pasar modal menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan jumlah investor di Kalsel. Kami percaya bahwa semakin banyak masyarakat yang paham tentang investasi, semakin besar pula minat mereka untuk terlibat,” tambah Yuniar seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Syahri Ruslan, Rabu (6/11).

    Pertumbuhan investor pada tahun 2024 tercatat cukup signifikan, yakni sebanyak 10.548 orang atau meningkat sekitar 6,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun Kalsel bukan merupakan pusat ekonomi terbesar di Indonesia, minat masyarakat terhadap investasi saham terus berkembang pesat.

    Dalam hal prospek saham, Yuniar menilai sektor-sektor tertentu berpotensi mengalami kenaikan menjelang akhir tahun. Saham-saham dari sektor perbankan, properti, dan tambang diperkirakan akan mencatatkan kinerja yang positif. Beberapa emiten yang dianggap menarik untuk investasi antara lain Bank BCA, BNI, BRI, Mandiri, serta perusahaan-perusahaan tambang seperti PT Adaro dan PT Bukit Asam.

    Namun, di sisi lain, saham dari sektor kesehatan, khususnya yang terkait dengan fasilitas kesehatan, belum menunjukkan minat yang signifikan dari para investor. Erni Ervianti Dewi, analis dari Phintraco Sekuritas, menyebutkan bahwa salah satu tantangan utama adalah rendahnya investasi di sektor kesehatan, terutama di luar kota-kota besar.

    “Fasilitas kesehatan di daerah masih terbatas, sehingga saham-saham di sektor ini belum terlalu menarik bagi investor,” jelasnya.

    Meski demikian, tren positif ini mencerminkan semakin kuatnya minat masyarakat Kalimantan Selatan untuk berpartisipasi dalam pasar modal, yang diyakini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah di masa depan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Gamahumat, Pupuk Alami dari Limbah Batu Bara Kalori Rendah Karya Peneliti UGM

    Gamahumat, Pupuk Alami dari Limbah Batu Bara Kalori Rendah Karya Peneliti UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Peneliti UGM menemukan cara bagaimana limbah tambang batu bara dapat bermanfaat sebagai pembenah tanah atau soil stabilizer yang diberi nama Gamahumat. Gamahumat adalah senyawa humat berupa asam humat dan asam fulvat yang berasal dari ekstraksi batu bara dengan kalori rendah sehingga mampu menjadi pendamping pupuk sehingga proporsi penggunaan pupuk dapat dikurangi.

    Ketua tim peneliti Gamahumat Ferian Anggara mencontohkan, dalam demplot padi yang diujicobakan di kawasan persawahan Bimomartani cukup menggunakan 15% NPK dan urea dari jumlah yang seharusnya. Menggunakan prosentase 15% Gamahumat, memiliki andil 80% hasil yang seperti full NPK-urea sehingga pupuk bisa dikurangi menjadi 15% sampai 20% dari takaran normal. “Hasil panen dapat mendekati layaknya produktivitas padi yang sepenuhnya menggunakan NPK dan urea,” kata Ferian kepada wartawan, Rabu 30 Oktober 2024.

    Ferian menyebut Indonesia memilik sumberdaya batu bara kalori rendah mencapai 30%, sehingga ia menggandeng PT. Bukit Asam yang memiliki batu bara peringkat rendah dan teruji sesuai untuk memproduksi Gamahumat demi ketersediaan bahan baku. Kerja sama yang sudah terjalin sejak 2018 dengan pemberian research funding dan pada tahun 2023, PT. Bukit Asam memberi dana padanan dalam skema matching fund Kedaireka untuk melakukan analisis laboratorium guna mendapat proses ekstraksi yang paling optimal dan membuat prototipenya. “Saat ini, alat tersebut mampu memproduksi 20 liter senyawa humat basah per hari dari 5 kg batu bara umpan,” kata Guru besar termuda Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM ini.

    Ferian mengaku dirinya tengah melakukan Gamahumat ke level pilot project dan akan melakukan fabrikasi alat di Jogja. Kemudian, tahun 2025 akan dioperasikan di Peranap, Riau, tepatnya di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bukit Asam yang mempunyai cadangan batu bara mencapai 600 juta ton. Nantinya, pabrik ini akan berskala komersial dengan kemampuan produksi mencapai 60 ton senyawa humat per tahun. ”Obsesi kami sebagai peneliti adalah bagaimana kami bisa mengoptimalkan pemanfaatan limbah hasil pertambangan sehingga memiliki nilai tambah tinggi dengan konsep ekonomi sirkular,” tuturnya.

    Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tinggi (LPDP) dengan skema penelitian INSPIRASI juga mendukung pengembangan produk ini dengan memberikan pendanaan selama 3 tahun hingga tahun 2026 mendatang. Selain Gamahumat, dukungan ini dialokasikan juga untuk mengembangkan inovasi, yakni produk nanosilika berukuran kurang dari 10 mikron yang dibutuhkan tanaman dengan keunggulan mudah untuk diserap. “Penggabungan produk ini menyasar pada lahan yang kekurangan unsur hara agar dapat ditanami dan ditingkatkan produktivitasnya,” terangnya.

    Ferian mengatakan ada pula produk hidrogel yang digunakan sebagai media tanam dengan diberi air di dalamnya, asam humat, dan nanosilica. Hidrogel ditempatkan di lahan yang sulit air seperti lahan reklamasi tambang atau tadah hujan sehingga awal masa tanam tidak perlu rutin disiram. “Saat akar tanaman sudah kuat, tanaman dapat mencari air secara mandiri. Ketiga produk itu dihasilkan sebagai salah satu luaran penelitian yang didanai LPDP Inspirasi dengan topik circular economy,” ujarnya.

    Ia berharap, Gamahumat ini mampu mendukung terciptanya swasembada pangan yang sejalan dengan misi pemerintahan Prabowo Subianto.

  • Pasca AS Cabut, Proyek Kebanggaan Jokowi Ini Bakal Dilanjut Prabowo?

    Pasca AS Cabut, Proyek Kebanggaan Jokowi Ini Bakal Dilanjut Prabowo?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat suara perihal kelanjutan program hilirisasi batu bara usai hengkangnya perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals Inc.

    Proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) sendiri merupakan program hilirisasi yang jadi ‘kebanggaan’ pemerintahan Presiden RI Joko Widodo periode 2019-2024. Lantas, apakah program hilirisasi akan terus dilanjutkan di era kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto?

    Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi membeberkan, bahwa saat ini pihaknya terus mendorong program hilirisasi mineral dan batu bara di Indonesia.

    “Lagi dibahas itu (perkembangan gasifikasi batu bara), belum punya informasi lagi. Memang hilirisasi kan, hilirisasi tidak terbatas pada mineral. Kan presiden udah bilang gitu, hilirisasi semua komoditas,” jelas Agus saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

    Yang terang, saat ini Kementerian ESDM bersama dengan pihak terkait sedang mengkaji keberlanjutan dari hilirisasi batu bara tersebut. “Nanti dilihat lagi, dalam kajian itu,” tambahnya.

    Saat ini, Kementerian ESDM harus secara teliti tentang siapa saja investor yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Maka tidak bisa sembarangan dalam menerima investor masuk ke Indonesia.

    “Investor kalo udah B-to-B ya bisnisnya yang menentukan. Kalau dapat tugas, kalau dia ngasih tugas itu ada konsekuensi gak? Iya, kalau menugaskan gak bisa sembarangan. Soalnya ada konsekuensinya,” tandasnya.

    PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sempat membeberkan terkait partner dalam kelanjutan gasifikasi batu bara itu

    SVP Project Management Office PTBA Setiadi Wicaksono mengungkapkan saat ini pihaknya terus mendorong agar program hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) bisa berjalan. Salah satunya, Setiadi mengatakan pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan beberapa mitra strategis usai hengkangnya Air Products.

    “Dapat kami sampaikan untuk update dari sisi proyek coal to DME, memang saat ini kami sedang melakukan menjajakan ke beberapa calon mitra, strategis untuk pengembangan ini, menyusul dari mundurnya air product di tahun lalu,” jelasnya dalam paparan Public Expose Live 2024, disiarkan daring, Selasa (27/8/2024).

    Yang saat ini sedang dipertimbangkan dari proyek gasifikasi batu bara berkaitan dengan pendanaan, kelayakan teknologi, hingga kepemilikan pasarnya.

    “Jadi harapannya nanti partner baru yang diperoleh oleh Bukit Asam, nantinya tepat, sasaran, dan juga bisa nantinya secara teknis maupun juga ekonomis, mampu untuk mendevelop proyek coal to DME yang memang sesuai dengan apa yang diharapkan, dari sisi harga patokan yang diharapkan oleh pemerintah,” tandasnya.

    (pgr/pgr)