BUMN: PT Bukit Asam

  • Per November 2024, Nilai Kontrak WSBP Capai 97% dari Target

    Per November 2024, Nilai Kontrak WSBP Capai 97% dari Target

    Pada periode ini, komposisi proyek mayoritas berasal dari pelanggan eksternal (pemerintah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta lainnya) sebesar 66 persen. Di sisi lain, perolehan dari internal (PT Waskita Karya (Persero) Tbk) berjumlah 34 persen.

    Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan, nilai kontrak baru itu mencapai Rp2,22 triliun, dari target Rp2,3 triliun. Kontribusi signifikan berasal dari proyek besar di sektor konstruksi, infrastruktur, dan pembangunan gedung.

    Salah satunya, proyek Pembangunan Jalan Tol Ciawi–Sukabumi Seksi 3B dengan nilai kontrak Rp187 miliar, yang melibatkan suplai beton precast dan readymix. Tujuannya, meningkatkan konektivitas transportasi di Jawa Barat dalam sektor transportasi massal.

    “Pada proyek milik WSKT ini, WSBP menyuplai readymix sebesar 113.093 meter kubik dan PC-I Girder sebanyak 476 batang pada proyek pembangunan Tol Bocimi Seksi 3B yang ditargetkan selesai pada 25 Desember 2025,” jelas Fandy dalam keterangannya, Jumat (27/12).

    Tak hanya itu, Waskita Beton Precast pun memasok produk-produk beton untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai senilai Rp152,5 miliar. Adapun, produk WSBP pasok untuk proyek itu adalah 792 batang PC-I Girder, 254 batang PC-U Girder, serta readymix dengan volume sejumlah 43.269 meter kubik.

    Di luar bidang infrastruktur, perseroan pun terlibat dalam sektor pendidikan melaui proyek Gedung Universitas Persatuan Islam (UNIPI) yang didapatkan dari Ditjen Cipta Karya PUPR senilai Rp105,5 miliar, dengan lingkup kerja jasa konstruksi. Dalam proyek ini, perseroan berperan sebagai kontraktor utama, yang mengerjakan hal-hal seperti persiapan dan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, plumbing, infrastruktur, serta lansekap.

    Selain itu, proyek Tembok Penahan Jembatan Enim I-II di Sumatera Selatan senilai Rp71,8 miliar menjadi salah satu bentuk kontribusi WSBP dalam meningkatkan infrastruktur transportasi logistik di area tambang dan milik PT Bukit Asam.

    “Kami terus berinovasi dalam setiap lini bisnis kami untuk memastikan kualitas terbaik bagi para pelanggan dan mitra kerja kami,” ujar Fandy.

  • Puluhan Karyawan Anak Perusahaan Pelat Merah Keracunan Usai Makan Malam di Hotel Terkenal di Bandar Lampung

    Puluhan Karyawan Anak Perusahaan Pelat Merah Keracunan Usai Makan Malam di Hotel Terkenal di Bandar Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Sebanyak 30 karyawan anak perusahaan plat merah dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan makanan di hotel berinisial N di Bandar Lampung.

    Insiden ini terjadi pada Kamis (12/12/2024) malam, saat mereka sedang menikmati hidangan nasi goreng seafood di hotel tersebut.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, para korban sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Budi Medika untuk mendapatkan penanganan medis. Dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

    “Benar, kejadian ini terjadi Kamis malam. Sebanyak 30 orang mengalami keracunan makanan dan langsung dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan pertama,” kata Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol M Hendrik Apriliyanto, Jumat (13/12/2024).

    Hendrik mengungkapkan, rombongan karyawan perusahaan tersebut mengikuti kegiatan di Lampung dan menginap di Hotel N saat insiden terjadi.

    “Mereka adalah karyawan PT Bukit Asam dari Lahat, Sumatera Selatan, yang sedang ada kegiatan di Lampung,” ungkapnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti keracunan tersebut.

     “Kami masih mendalami kasus ini dan sedang mengumpulkan bukti. Mohon bersabar untuk hasilnya,” pungkasnya.

    Sementara itu, tim medis di Rumah Sakit Budi Medika terus memantau kondisi para korban yang dirawat inap. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak hotel terkait insiden ini.

     

    Detik-Detik Perahu Terbalik di Waduk Kedungombo Boyolali, 9 Orang Wisatawan Hilang

  • Aksi Hilirisasi Batu Bara PTBA Bisa Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik

    Aksi Hilirisasi Batu Bara PTBA Bisa Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen untuk menjalankan mandat hilirisasi batu bara dari pemerintah. Aksi hilirisasi batu bara perusahaan bahkan akan mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

    Pasalnya, PTBA akan mengembangkan teknologi konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet, yang merupakan bahan baku komponen baterai kendaraan listrik.

    Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap terus mendukung salah satu program pemerintah terkait swasembada energi. Terutama program hilirisasi batu bara.

    “Alhamdulillah nantinya mewujudkan ekosistem EV baterai PTBA salah satu yang berikan kontribusi anoda untuk bantu pemerintah kurangi impor kurangi devisa kita,” kata dia dalam Awarding Night CNBC Indonesia Awards 2024, dikutip Jumat (13/12/2024).

    Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan bahwa saat ini PTBA sudah memiliki prototipe dan sedang mempersiapkan pilot scale production untuk anoda baterai dari batu bara ini.

    “Hari ini kita sudah buatin prototipenya, sekarang kita buatin scale pilot, kita udah join sama CATL untuk material katoda, untuk anodanya kita pakai punyanya BRIN itu jadi baterai 18650,” ujar Dilo di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

    Meski demikian, Dilo mengakui bahwa saat ini masih ada beberapa tantangan kualitas terkait conductivity dan density material anoda yang belum memenuhi standar internasional. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas pilot scale ditujukan untuk meningkatkan kualitas tersebut.

    “Gue masih belum puas sama hasilnya bos, jadi conductivity-nya, density-nya, masih belum sesuai sama kelas internasional, ini memang harus ditingkatkan lagi makanya kita bangun yang pilot scale-nya ini untuk bisa sekalian kita tingkatkan lagi kualitasnya,” ujarnya.

    (wia)

  • Waduh! Sesama Pengusaha Batu Bara Masih Ada Ketimpangan

    Waduh! Sesama Pengusaha Batu Bara Masih Ada Ketimpangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Holding BUMN Pertambangan MIND ID mendorong agar pelaksanaan skema iuran batu bara perusahaan tambang melalui Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera direalisasikan. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi ketimpangan antarperusahaan tambang batu bara.

    Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menilai bahwa pelaksanaan MIP sangat mendesak. Pasalnya, terdapat ketidakadilan yang dirasakan oleh salah satu anak usaha MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

    Hal yang menjadi sorotan Hendi adalah tingginya kewajiban PTBA dalam memenuhi kewajiban pasokan batu bara ke PLN. Menurutnya, secara tertulis kewajiban tersebut mencapai 90% dari total produksi.

    “Kewajiban memasok kepada PLN itu, kalau secara tertulis mencapai 90%. Tidak ada perusahaan batu bara lagi di Indonesia yang memiliki kewajiban seperti yang dipikul oleh PTBA. Jadi kami harapkan ada kebijakan baru, MIP itu yang bisa melakukan ekualisasi atas kondisi ketimpangan ini,” kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII, Rabu (4/12/2024).

    Sebagaimana diketahui, MIP sendiri nantinya akan bertugas memungut iuran dari pengusaha batu bara guna menutup selisih antara harga pasar dan harga DMO yang ditetapkan maksimal sebesar US$ 70 per ton untuk PLN. Adapun, harga batu bara di pasaran pada 6 Desember 2024, dilansir dari Refinitiv, berada di angka US$ 132,4 per ton.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan bahwa pelaksanaan skema iuran batu bara yang dijalankan melalui Mitra Instansi Pengelola (MIP) bertujuan guna menjaga pasokan batu bara dalam negeri, khususnya untuk kebutuhan PLTU milik PLN tetap stabil.

    “Kita harapkan tentunya dengan adanya MIP ini kami berharap dan PTBA ini agar segera direalisasikan dan PTBA sebagai BUMN ya tidak hanya membantu pemerintah dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional tapi juga mendukung untuk pertumbuhan ekonomi secara nasional khususnya di dalam bidang energi kelistrikan,” kata Arsal, di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.

    Ia menilai skema ini diharapkan dapat menciptakan perhitungan yang adil dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat. Adapun, sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah terkait implementasi skema MIP.

    “Nah sampai dengan hari ini ya kami masih menunggu dari pemerintah apapun yang diputuskan oleh pemerintah PTBA sebagai BUMN tentunya akan ikut support dan mendukung program ini,” ujarnya.

    (wia)

  • Pengamat: MIND ID jadi Holding BUMN sektor tambang andalan Indonesia

    Pengamat: MIND ID jadi Holding BUMN sektor tambang andalan Indonesia

    Mineral Industri Indonesia menjadi salah satu perusahaan BUMN yang bisa diandalkan menyumbang dividen kepada negara dalam beberapa tahun terakhir ini

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat tambang dan energi Ferdy Hasiman mengungkapkan Holding Mineral Industri Indonesia (MIND ID) menjadi salah satu perusahaan BUMN yang diandalkan Indonesia.

    “Mineral Industri Indonesia menjadi salah satu perusahaan BUMN yang bisa diandalkan menyumbang dividen kepada negara dalam beberapa tahun terakhir ini. Sejak tahun 2021, MIND ID sangat konsisten memberikan dividen besar kepada negara, selain BUMN perbankan, seperti PT Bank BRI Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk.,” ujar Ferdy Hasiman dalam keterangan dikutip di Jakarta, Kamis.

    Tahun 2021, MIND ID memberikan dividen kepada pemegang saham (negara) sebesar Rp505 miliar dan tahun 2022 meningkat sebesar Rp900 miliar. Namun, tahun 2023, tak main-main, MIND ID menjadi penyumbang dividen terbesar ke negara sebesar Rp11,2 triliun dari total dividen perusahaan BUMN sebesar Rp81,2 triliun.

    “Yang membuat MIND ID menjadi besar dan menguasai tambang mineral di tanah air adalah strategi holding yang begitu sukses dilakukan kementerian BUMN sejak era Menteri BUMN Rini Soemarno hingga Menteri BUMN Erik Thohir. Keberanian Menteri-menteri BUMN ini menggabungkan perusahaan tambang BUMN, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indonesia Asahan Alumina (INALUM), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi pijakan awal MIND ID melompat jauh seperti sekarang ini.” kata Ferdy Hasiman.

    Dengan gagasan membentuk perusahaan holding di bawah INALUM waktu itu, membuat BUMN tambang menjadi besar di mana asetnya mencapai Rp100 triliun. Dengan demikian holding tambang menjadi leluasa meminjam dan menerbitkan obligasi sebesar 5 miliar dolar AS untuk membeli 51 persen saham Freeport. Alhasil, investor global kemudian berbondong-bondong mengejar global bond INALUM sampai terkumpul sebesar 5 miliar dolar AS.

    “Hasil penjualan global bond tersebut, INALUM kemudian mampu membeli Freeport tahun 2019, di akhir pemerintahan Jokowi periode pertama sebesar 5 miliar dolar AS. Sejak saat itu, Freeport dengan operasi tambang Grasberg di Mimika, Papua berhasil kembali ke pangkuan bumi Pertiwi,” ujar Ferdy Hasiman.

    Holding juga membuat MIND ID semakin mudah membeli 11 persen saham perusahaan nikel terbesar di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk. Sebelumnya MIND ID menguasai 20 persen saham Vale. Setelah sukses membeli 11 persen, MIND ID mampu mengontrol 31 persen saham Vale. Dengan menguasai saham Vale, dividen MIND ID semakin besar dan kontribusinya kepada negara juga ikut naik.

    “MIND ID kemudian juga menjadi raja di bidang tambang, karena menguasai semua sektor tambang di tanah air. Strategi holding yang dilakukan kementerian BUMN adalah obat mujarab untuk mengembalikan tambang asing ke pangkuan bumi pertiwi sesuai amanat konstitusi. Bukan hanya itu, tambang BUMN kemudian menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional dan daerah,” ujar Ferdy Hasiman.

    Dirinya juga menyampaikan, tata kelola perusahaan (good corporate governance) adalah salah satu syarat bagi MIND ID jika ingin berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan asing. MIND ID terus berbenah dan melakukan revolusi budaya kerja internal agar lebih kompetitif, profesional dan memiliki semangat melayani rakyat.

    Hal penting yang dilakukan anggota MIND ID sebagai perusahaan negara adalah tetap menjaga dan merawat lingkungan hidup, melakukan reklamasi paska tambang. Pengelolaan tambang harus memperhatikan isu lingkungan hidup. Untuk ANTM, misalnya, masalah lingkungan hidup adalah salah satu syarat penting bagi perusahaan bermitra dengan produsen mobil listrik, seperti Tesla.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • DPR apresiasi integrasi Grup MIND ID dan pengawalan proyek hilirisasi

    DPR apresiasi integrasi Grup MIND ID dan pengawalan proyek hilirisasi

    Saya menghargai dalam satu tengah tahun ini bisa mengonsolidasikan dengan baik.

    Jakarta (ANTARA) – Komisi XII DPR RI mengapresiasi BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, yang terus menunjukkan komitmen dalam mendukung hilirisasi mineral dan batu bara sebagai proyek strategis tulang punggung industri nasional.

    Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama MIND ID, anggota Komisi XII DPR Ramson Siagian menyampaikan penghargaan atas langkah konsolidasi yang dilakukan dalam satu setengah tahun terakhir.

    Menurut Ramson, MIND ID berhasil mengintegrasikan pengelolaan aset dari sejumlah anggota grup, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

    Konsolidasi ini memperkuat posisi MIND ID, sehingga memungkinkan perusahaan untuk lebih optimal mendukung program hilirisasi yang menjadi prioritas nasional.

    Sepanjang 2024, beberapa proyek hilirisasi telah berjalan dengan baik. Proyek Smelter Tembaga di Gresik yang dioperasikan oleh Freeport Indonesia menjadi salah satu yang paling strategis.

    Selain itu, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia, perusahaan patungan antara ANTAM dan INALUM.

    MIND ID juga berperan penting dalam mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik melalui proyek EV Battery Upstream yang dijalankan oleh ANTAM. Selain itu, Bukit Asam telah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

    Ramson menyampaikan bahwa konsolidasi ini juga memudahkan MIND ID dalam mendapatkan pembiayaan yang kompetitif untuk mendukung pengembangan bisnis.

    “Saya menghargai dalam satu tengah tahun ini bisa mengonsolidasikan dengan baik. Dengan aset yang terkonsolidasi, sehingga bisa dapat lebih mudah mendapatkan pinjaman yang kompetitif bukan konsumtif untuk pengembangan bisnis yang sesuai dengan arahan pemerintah,” katanya pula.

    Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso memaparkan sejumlah program prioritas MIND ID untuk tahun 2025.

    Salah satu fokus utama adalah penyelesaian SGAR Fase 1 yang memiliki kapasitas 1 juta ton alumina, dan ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2025. SGAR Fase 2 dengan kapasitas yang sama, juga direncanakan memasuki tahap Final Investment Decision (FID) dalam waktu dekat.

    Hendi juga menyebutkan, pihaknya memiliki proyek RKEF FHT Dragon dengan kapasitas 88 ribu ton nikel, serta proyek HPAL Dragon yang menjadi bagian dari pengembangan industri baterai kendaraan listrik, juga menjadi prioritas penting bagi MIND ID.

    Selain itu, Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) Freeport Indonesia di Gresik ditargetkan beroperasi penuh pada akhir kuartal ketiga 2025.

    Ada pula proyek pengembangan jalur angkutan batu bara TE-Keramasan berkapasitas 20 juta ton per tahun yang tengah dikembangkan oleh PTBA.

    “Total investasi untuk proyek ini mencapai Rp20,6 triliun. MIND ID berharap dukungan dari seluruh pihak agar mendukung kelancaran operasional pembangunan proyek-proyek strategis ini,” ujarnya lagi.

    Dia menjelaskan bahwa pihaknya proaktif memastikan pengelolaan grup dan portofolio anak usaha selaras dengan standar internasional.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • MIND ID mohon dukungan DPR perbaiki tata kelola industri pertambangan

    MIND ID mohon dukungan DPR perbaiki tata kelola industri pertambangan

    Kami memohon dukungan kepada Komisi XII karena Komisi XII yang mempunyai kuasa dalam mempengaruhi tata niaga, tata kelola. Karena aspek regulasi, tentunya Komisi XII menjadi pengawas dan pembina sektor, maka kami berharap agar ada dukungan di sisi ta

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama (Dirut) Mining Industry Indonesia (MIND ID) Hendi Prio Santoso memohon dukungan Komisi XII DPR RI memperbaiki tata kelola dan tata niaga industri pertambangan Indonesia.

    “Kami memohon dukungan kepada Komisi XII karena Komisi XII yang mempunyai kuasa dalam mempengaruhi tata niaga, tata kelola. Karena aspek regulasi, tentunya Komisi XII menjadi pengawas dan pembina sektor, maka kami berharap agar ada dukungan di sisi tata kelola, tata niaga,” ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu.

    Dalam sisi tata kelola, Hendi mengharapkan adanya pembatasan jumlah smelter melalui moratorium perizinan. Apabila jumlah smelter semakin banyak, lanjut dia, maka akan membuat oversupply (kondisi ketika pasokan melebihi permintaan) dari sisi pasar dunia.

    Seperti yang telah terjadi terhadap feronikel, oversupply menyebabkan harga komoditas tersebut jatuh, walaupun dilakukan secara tidak langsung dan tak sengaja. Sekarang, harga feronikel disebut tak bisa menutupi biaya produksi.

    Kemudian, MIND ID mempunyai rencana mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sendiri dengan kebutuhan energi 5 gigawatt (GW).

    “5 gigawatt ini tidak ada dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik), sehingga kami mohon izin agar diberikan dukungan agar bisa lebih leluasa menyediakan listrik untuk kebutuhan sendiri, karena kita akan membangun smelter-smelter,” kata dia.

    Dua permohonan lainnya dari sisi tata kelola terkait permintaan hilirisasi dilakukan oleh pihak yang memiliki kompetensi, dan pemahaman business judgment rule di lingkungan Aparat Penegak Hukum (APH) agar risiko penyalahgunaan kewenangan dapat diminimalisir seperti di sektor swasta.

    Pada sisi tata niaga, pihaknya meminta insentif impor tak diberikan kepada produk yang telah diproduksi di dalam negeri.

    Sebagai contoh, PT Timah Tbk mempunyai anak usaha bernama PT Timah Industri Mineral (TIM) untuk membuat tin chemical (produk hilir logam timah) maupun tin powder.

    Saat PT Timah menjual komoditas ke TIM, dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen. Namun, ketika TIM melakukan perdagangan impor, justru dikenakan PPN 0 persen.

    Karena itu, MIND ID mengharapkan ada kalibrasi kebijakan dari Kementerian Perdagangan atau Kementerian Perindustrian agar produk dalam negeri dapat lebih kompetitif dibandingkan produk impor.

    Selanjutnya, penetapan kuota produksi mineral kritis dan mineral strategis oleh Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (SDM) diminta berdasarkan rekomendasi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta asosiasi pertambangan.

    “Contohnya di masa lalu, seperti kita tidak mempunyai batasan atau pemahaman mengenai konteks supply demand dunia. Akhirnya waktu di masa lalu, produksi timah kita membanjiri pasar dunia, (lalu) harganya jatuh signifikan. Yang rugi juga negara kita karena kita tidak bisa menerima hasil devisa yang optimal. Jadi saya harap, regulator dalam memberikan kuota produksi itu juga memperhatikan (kuota produksi mineral kritis dan strategis) agar RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) yang diberikan itu tidak melebihi demand supply dunia karena sudah terbukti di masa lalu, harga timah itu hancur karena oversupply yang dilakukan oleh Indonesia,” ungkap Hendi.

    Bentuk dukungan lain pada sisi tata niaga ialah BUMN harus mendapatkan kuota yang dominan untuk memastikan stabilisasi harga.

    Terkait sisi hilirisasi, pihaknya memohon agar BUMN dapat diberikan privilege untuk memperoleh Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) secara prioritas, Izin Pertambangan Rakyat (IPR) tak diberikan terhadap mineral kritis dan strategis, competent person wajib melakukan verifikasi lapangan, WIUPK mineral kritis dan strategis yang menjadi objek vital nasional harus dijaga APH, pemerintah menetapkan kuota produksi nasional untuk menjaga keseimbangan mineral kritis dan strategis, serta relaksasi izin ekspor tembaga sebagai dampak force majeur insiden kebakaran gas cleaning.

    Mengenai industrialisasi, MIND ID mohon kepastian dalam hal ketersediaan energi untuk mendukung hilirisasi, dukungan realisasi Mitra Instansi Pengelola (MIP) batu bara sebagai kompensasi atas untuk pemenuhan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara, serta sokongan pembiayaan dalam negeri untuk proyek hilirisasi.

    Khusus untuk PT Bukit Asam Tbk, Hendi menyatakan ada ketidakadilan karena kewajiban memasok kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencapai 90 persen. Baginya, tidak ada perusahaan batu bara lagi di Indonesia yang memiliki kewajiban sebagaimana dipikul Bukit Asam.

    “Jadi, kami harapkan ada kebijakan baru. MIP itu yang bisa melakukan ekualisasi atas kondisi ketimpangan ini,” ujarnya.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dirut MIND ID: Kami ingin beri kontribusi lebih baik lagi tahun 2025

    Dirut MIND ID: Kami ingin beri kontribusi lebih baik lagi tahun 2025

    Nantinya, diharapkan kita bisa meminimalkan angka importasi aluminium

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama (Dirut) Mining Industry Indonesia (MIND ID) Hendi Prio Santoso menyatakan pihaknya ingin memberikan kontribusi yang lebih baik lagi pada tahun 2025.

    “Dengan selesainya integrasi hulu-hilir di bidang bauksit dan aluminium (melalui sinergi antara PT Aneka Tambang (Antam) dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)), kami tidak berpangku tangan. Kami ingin melakukan kontribusi yang lebih baik (pada tahun 2025),” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu.

    Ada beberapa program prioritas untuk setiap sub holding MIND ID pada tahun depan. Beberapa di antaranya ialah rencana ekspansi kapasitas produksi aluminium fase II dari 275 ribu ton menjadi 900 ribu ton yang dilakukan melalui Inalum.

    Hingga saat ini, Indonesia disebut mengonsumsi sekitar 1,1 juta ton aluminium, tetapi Inalum hanya dapat memproduksi 275 ribu ton. Karena itu, upaya peningkatan produktivitas melalui perusahaan tersebut diharapkan menjadi sarana untuk Indonesia lebih berdaulat dan mampu menyuplai kebutuhan dalam negeri secara mandiri.

    “Nantinya, diharapkan kita bisa meminimalkan angka importasi aluminium. Artinya, negara akan melakukan penghematan devisa karena tidak lagi melakukan kegiatan atau mengurangi kegiatan pengimporan aluminium,” ucap Hendi.

    Selanjutnya yaitu pengembangan angkutan batubara Tanjung Enim-Keramasan di Sumatera Selatan melalui PT Bukit Asam Tbk. Menurut dia, Bukit Asam mempunyai potensi cadangan terbesar batubara, tetapi ada kendala dari sisi logistik.

    Mungkin saja perusahaan itu melakukan penambangan hingga 100 juta ton, lanjut dia, tetapi tempat produksi tersebut berada di tengah-tengah Sumsel atau disebut landlocked (jauh dari pelabuhan) dan sulit dilalui kendaraan darat. Bagi Hendi, perlu ada terobosan untuk mengatasi kendala logistik yang akhirnya telah dilakukan melalui kemitraan dengan pihak kereta api sebagai upaya memperbesar kapasitas yang dapat disalurkan.

    “Jadi bisa modanya lewat kereta api, bisa modanya juga nanti lewat sungai, dari sungai ke muara, dari muara itu nanti masuk ke kapal yang bisa dibawa untuk tujuan dalam negeri maupun ekspor,” kata Dirut MIND ID.

    Untuk PT Freeport Indonesia, akan melanjutkan pembangunan smelter tembaga dan precious metal refinery (PMR) dengan kapasitas 1,7 metrik ton per anum (ktpa) dan enam kiloton per tahun (ktpa) anoda slime. Pihaknya menargetkan mulai operasi dan ramp-up produksi pada akhir kuartal III-2025.

    Di sisi lain, Freeport Indonesia disebut sedang mengalami masalah perihal kebakaran yang sempat terjadi di proyek smelter tembaga dan PMR, Gresik. Dalam enam bulan ke depan, dipastikan smelter tersebut akan beroperasi normal.

    Perusahaan ini juga disebut akan membangun pembangkit yang lebih ramah lingkungan dalam waktu dekat.

    Pada tahun 2025, Antam turut bakal mengeksekusi kerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited. Dua perusahaan itu akan melakukan pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dan melakukan pengembangan High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebagai bahan baku electric vehicle (EV) battery.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • PT Bukit Asam Tbk pertahankan predikat Indonesia Most Trusted Company

    PT Bukit Asam Tbk pertahankan predikat Indonesia Most Trusted Company

    Apresiasi ini merupakan pengakuan atas komitmen kami dalam menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan di setiap aspek operasional perusahaan

    Jakarta (ANTARA) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mempertahankan predikat sebagai Indonesia Most Trusted Company dalam ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2024 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan Majalah SWA.

    “Apresiasi ini merupakan pengakuan atas komitmen kami dalam menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan di setiap aspek operasional perusahaan. Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan untuk mendukung keberlanjutan bisnis. Dengan tata kelola yang baik, Bukit Asam siap menghadirkan Energi Tanpa Henti untuk negeri,” kata Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suherman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Pada CGPI tahun ini, PTBA meraih skor 91,04 dan termasuk dalam kategori Sangat Terpercaya. Penghargaan ini menandai kesuksesan PTBA meraih predikat yang sama sebanyak sepuluh kali berturut-turut sejak tahun 2015.

    Penghargaan diterima oleh Suherman, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dalam acara yang digelar di Jakarta pada Senin (25/11).

    Dengan mengusung tema “Membangun Kematangan Perusahaan dalam Kerangka GCG”, penilaian CGPI 2024 menitikberatkan pada kemampuan perusahaan dalam menghadapi disrupsi, dinamika industri, serta pengelolaan bisnis yang lebih matang.

    Hasil penilaian tim dewan juri membuktikan bahwa PTBA dapat mempertahankan kinerja baik di tengah berbagai tantangan. Perusahaan berhasil meningkatkan stabilitas operasional dan terus fokus melakukan pengembangan bisnis yang berkelanjutan dalam rangka menjaga kelangsungan bisnis.

    Penerapan GCG di PTBA didukung oleh kerangka regulasi dan kebijakan yang kuat, termasuk implementasi Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan BUMN. Nilai-nilai dari peraturan tersebut telah diadopsi dengan baik melalui penyusunan Corporate Governance Policy, Pedoman Kerja Dewan Komisaris, dan Pedoman Kerja Direksi pada akhir tahun 2023.

    PTBA juga mengadopsi Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia (PUG-KI) Tahun 2021 yang ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governansi, serta ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) sebagai referensi praktik terbaik tingkat regional. Selain itu, Sistem Pengendalian Internal perusahaan telah mengacu pada standar internasional berdasarkan prinsip Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).

    Pada tahun ini, sebanyak 50 perusahaan mengikuti CGPI Award. Setiap perusahaan mengikuti tahapan analisis dan observasi dengan hasil pemeringkatan berupa skor dan indeks yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori tingkat kepercayaan, yaitu Sangat Terpercaya (85-100), Terpercaya (70-84), dan Cukup Terpercaya (55-69). Hasil riset dan pemeringkatan CGPI Award 2024 menetapkan sebanyak 17 perusahaan yang mencapai kategori Sangat Terpercaya, 30 perusahaan kategori Terpercaya, serta 3 perusahaan masuk kategori Cukup Terpercaya.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Trump jadi Presiden AS, Bukit Asam (PTBA) Optimistis Prospek Batu Bara Positif

    Trump jadi Presiden AS, Bukit Asam (PTBA) Optimistis Prospek Batu Bara Positif

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan optimistis terhadap prospek batu bara ke depan seiring terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat. 

    Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra menjelaskan PTBA melihat dengan kondisi geopolitik ke depan, sektor batu bara akan diuntungkan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. 

    “Jadi pas terpilihnya Trump, tampaknya dan suatu harapan untuk industri batu bara semakin memanas,” ucap Niko dalam Media Gathering Bukit Asam, Sabtu (30/11/2024). 

    Niko menjelaskan saat ini demand atau permintaan utama batu bara PTBA memang berasal dari domestik. Dia mencermati, setelah Covid-19, terjadi pertumbuhan permintaan batu bara secara domestik. 

    Di sisi lain, untuk keperluan ekspor, PTBA menurutnya saat ini mulai mencari pasar baru, yang secara permintaan tumbuh cukup tinggi. Negara-negara baru tersebut seperti Vietnam dan Filipina. 

    “Memang kami fokus ke sana selain market-market yang saat ini sudah kami punya, dengan existing market tetap kami pertahankan,” ujar Niko.

    Hanya saja, lanjutnya, saat ini tantangan bagi PTBA menurutnya datang dari kebijakan Mitra Instansi Pengelola (MIP) batu bara yang tengah digodok pemerintah. PTBA menurut Niko belum menemukan titik terang dari penerapan kebijakan ini.

    “Dengan adanya kebijakan MIP, ini menjadi salah satu solusi yang perlu tetap didorong,” tuturnya. 

    Dia melanjutkan pada tahun depan, PTBA akan fokus untuk investasi terkait pengembangan sisi logistik perseroan. Menurutnya, PTBA akan fokus mengembangkan proyek Keramasan, khususnya pengembangan proyek Train Loading Station (TLS) 67. 

    Niko menuturkan proyek ini menjadi salah satu inisiatif strategis bagaimana PTBA meningkatkan pengeluaran batu bara, selain juga meningkatkan pengeluaran batu bara dengan moda anggota lain.