BUMN: PLN

  • Pemerintah Bakal Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen Lagi, Apa Bedanya dengan Diskon Awal Tahun?

    Pemerintah Bakal Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen Lagi, Apa Bedanya dengan Diskon Awal Tahun?

    Jakarta: Pemerintah kembali menggulirkan wacana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi pelanggan rumah tangga. 
     
    Namun, diskon yang rencananya berlaku mulai 5 Juni 2025 ini berbeda dari program serupa yang pernah diluncurkan awal tahun.
     
    Lalu, apa saja perbedaan program diskon listrik awal tahun dan pertengahan tahun ini? Yuk, kita bahas satu per satu supaya kamu nggak bingung.
    Diskon tarif listrik awal tahun
    Program diskon tarif listrik 50 persen yang berlaku pada Januari-Februari 2025 diberikan untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA hingga 2.200 VA.

    Kelebihan program ini adalah berlaku otomatis, tanpa harus daftar, tersedia untuk pascabayar dan prabayar (token), potongan 50 persen langsung diterapkan di tagihan bulan berikutnya (pascabayar) atau saat pembelian token (prabayar), dan tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
     

    Diskon tarif listrik pertengahan tahun
    Diskon listrik 50 persen yang rencananya berlaku mulai 5 Juni 2025 diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. 
     
    Menurut Airlangga, diskon ini bisa menjadi stimulus ekonomi nasional yang meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga daya beli. 
     
    Diskon ini disebut-sebut menyasar sekitar 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA.
     
    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya masih mengkaji rencana diskon tersebut.
     
    “Kami pelajari semuanya. Untuk rakyat sudah pasti kami pelajari, tetapi kami harus perhatikan juga negara,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia dilansir Antara, Selasa, 27 Mei 2025.
     
    Pasalnya, ia juga mengaku tidak dilibatkan dalam pembahasan awal dan belum mengirimkan surat persetujuan ke PLN. Hal serupa disampaikan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
     
    “Belum ada,” katanya saat ditanya apakah PLN sudah menerima surat resmi pemberlakuan diskon listrik 50 persen mulai Juni.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Menteri ESDM masih pelajari diskon tarif listrik 50 persen

    Menteri ESDM masih pelajari diskon tarif listrik 50 persen

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui setelah konferensi pers RUPTL PLN 2025–2034 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025). ANTARA/Putu Indah Savitri

    Menteri ESDM masih pelajari diskon tarif listrik 50 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 26 Mei 2025 – 23:13 WIB

    Elshinta.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan masih mempelajari diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang akan berlaku pada 5 Juni.

    “Kami pelajari semuanya. Untuk rakyat sudah pasti kami pelajari, tetapi kami harus perhatikan juga negara,” ucap Bahlil ketika ditemui setelah konferensi pers RUPTL PLN 2025–2034 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5).

    Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pembahasan diskon tarif listrik PLN sebesar 50 persen yang diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat (23/5).

    Oleh karena itu, Bahlil belum memberikan surat kepada PLN untuk memberlakukan diskon bulan depan, sebab belum ada komunikasi ihwal diskon tarif listrik antara Kementerian ESDM dengan Kementerian Koordinator Perekonomian.

    Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga menyampaikan bahwa dia belum menerima surat arahan untuk memberikan diskon sebesar 50 persen pada Juni–Juli.

    “Belum ada,” kata Darmawan.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi para pelanggan mulai berlaku pada 5 Juni 2025.

    Namun, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan mengkaji lebih lanjut pengenaan diskon tarif listrik tersebut.

    Airlangga meyakini diskon tersebut dapat menjadi stimulus ekonomi nasional. Diskon tersebut diberikan kepada kurang lebih 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.

    Selain diskon tarif listrik, pemerintah juga menyiapkan lima stimulus lainnya, yaitu pertama, diskon transportasi umum yang mencakup diskon tiket kereta api, diskon tiket pesawat, serta diskon tarif angkutan laut selama masa libur sekolah.

    Kedua, pemerintah berencana memberi potongan tarif tol dengan target sekitar 110 juta pengendara dan kebijakan itu dijadwalkan berlaku pada Juni–Juli 2025.

    Ketiga, Airlangga menyampaikan pemerintah menambah alokasi bantuan sosial berupa kartu sembako dan bantuan pangan dengan target 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk bulan Juni–Juli 2025.

    Keempat, pemerintah menyiapkan penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau UMP, serta guru honorer.

    Terakhir, stimulus kelima, pemerintah berencana memperpanjang program diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya.

    Enam stimulus dari pemerintah itu masih dalam tahap finalisasi dan rencananya diluncurkan pada 5 Juni 2025.

    Sumber : Antara

  • Listrik Pulau Giliraja Sumenep Tak Bisa 24 Jam, Ini Kendalanya

    Listrik Pulau Giliraja Sumenep Tak Bisa 24 Jam, Ini Kendalanya

    Sumenep (beritajatim.com) – Warga Pulau Giliraja Kabupaten Sumenep Madura baru saja bisa menikmati nyala listrik selama 12 jam per hari. Sebelumnya, listrik di pulau ini hanya menyala 6 jam per hari.

    Sejumlah warga Pulau Giliraja berharap agar nyala listrik 12 jam tersebut bisa dibagi beberapa jam di siang hari, dan sisanya malam hari.

    Manager PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, menjelaskan bahwa jam layanan listrik di Pulau Giliraja saat ini dimulai pukul 17.00 – 05.00 WIB. Biasanya listrik hanya bisa dinikmati mulai pukul 17.00 – 23.00 WIB.

    “Waktu nyala listrik itu berkaitan dengan jam operasional ya. Jadi 12 jam sudah diatur, nyala mulai jam 5 sore sampai jam 5 pagi,” katanya menjawab keinginan warga, Selasa (27/05/2025).

    Sedangkan untuk kemungkinan bisa menyala 24 jam, Fahmi mengatakan ada beberapa kendala yang menghambat. Diantaranya kapasitas pembangkit yang belum mencukupi. Selain itu, kuota solar untuk listrik di Pulau Giliraja juga belum mencukupi.

    “Tetapi kami tetap akan sampaikan ke PLN Pusat terkait keinginan warga Pulau Giliraja agar listrik bisa nyala 24 jam. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Sumenep. Doakan saja. Semuanya perlu proses,” ucapnya.

    Pada Senin (26/05/2025), Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim meresmikan nyala listrik 12 jam di Pulau Giliraja. Program tersebut merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati – Wakil Bupati Sumenep.

    Hingga saat ini, jumlah pelanggan di Pulau Gili Raja sekitar 2.400, dengan beban puncak 700 kW dari kapasitas pembangkit 1.100 kW.

    “Semoga dengan bertambahnya jam layanan listrik ini berdampak positif pada sektor pendidikan, ekonomi, hingga pelayanan publik,” ujar Fahmi. (tem/ted)

  • IZI bersama LAZIS PLN Nusantara Power Distribusikan 40.000 Liter Air Bersih untuk Warga Palestina di Gaza

    IZI bersama LAZIS PLN Nusantara Power Distribusikan 40.000 Liter Air Bersih untuk Warga Palestina di Gaza

    Gaza (beritajatim.com) – Di tengah krisis kemanusiaan yang terus membayangi wilayah Gaza, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bekerja sama dengan LAZIS PLN Nusantara Power menyalurkan bantuan berupa 40.000 liter air bersih kepada masyarakat Palestina yang terdampak, khususnya di kawasan pengungsian di Shojaia, North Gaza.

    Aksi kemanusiaan ini merupakan bagian dari program kepedulian bersama untuk menjawab salah satu kebutuhan paling mendesak masyarakat Gaza, akses terhadap air bersih dan layak konsumsi. Konflik berkepanjangan dan kerusakan infrastruktur telah menyebabkan pasokan air bersih di wilayah tersebut sangat terbatas, menjadikan setiap liter air begitu berharga untuk keberlangsungan hidup mereka.

    Sebanyak 2.500 penerima manfaat memperoleh bantuan secara langsung dari distribusi ini. Bantuan disalurkan pada Selasa, 27 Mei 2025, dengan melibatkan mitra lokal terpercaya yang telah lama bekerja di lapangan. Distribusi dilakukan secara tertib dan efisien, menyasar area pemukiman dan pengsungsian padat yang paling membutuhkan.

    “Kami percaya bahwa air adalah hak dasar setiap manusia. Melalui program ini, IZI bersama LAZIS PLN Nusantara Power berupaya menghadirkan harapan di tengah keterbatasan, serta memperkuat solidaritas kemanusiaan antara Indonesia dan Palestina,” ujar perwakilan Inisiatif Zakat Indonesia.

    Kolaborasi ini mencerminkan sinergi antara lembaga zakat dengan stakeholder terkait ang tidak hanya fokus pada pemberdayaan di dalam negeri, tetapi juga aktif berkontribusi dalam isu-isu kemanusiaan global. Bantuan air bersih ini diharapkan dapat meringankan beban warga Gaza serta menjadi pengingat bahwa dukungan dari masyarakat Indonesia terus mengalir untuk saudara-saudara kita di Palestina.

    Setetes Air, Sejuta Harapan. Program ini menjadi simbol nyata bahwa meski jarak memisahkan, kepedulian tidak pernah memiliki batas. IZI dan LAZIS PLN Nusantara Power mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung berbagai program kemanusiaan di Palestina sebagai bentuk nyata solidaritas dan kepedulian lintas bangsa. Semoga setiap tetes air yang dinikmati warga Gaza dapat menjadi pahala yang terus mengalir untuk kita. (ted)

  • Gaungkan digitalisasi dan transisi energi, PLN Icon Plus gelar PLN Mobile Run 2025 di Palembang

    Gaungkan digitalisasi dan transisi energi, PLN Icon Plus gelar PLN Mobile Run 2025 di Palembang

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Gaungkan digitalisasi dan transisi energi, PLN Icon Plus gelar PLN Mobile Run 2025 di Palembang
    Olahraga   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Minggu, 25 Mei 2025 – 22:35 WIB

    Elshinta.com – PLN Icon Plus berperan kunci dan mendukung penuh PLN dalam gelaran PLN Mobile Run 2025 di Palembang, Minggu (25/5). Lewat partisipasi aktif dalam ajang ini, PLN Icon Plus tidak hanya mendorong gaya hidup sehat, tetapi juga memperkenalkan solusi digital serta mendukung akselerasi transisi energi di Indonesia.

    Ribuan peserta memadati area lari yang dirancang penuh warna dan semangat digital. PLN Icon Plus menghadirkan booth interaktif yang memperkenalkan layanan unggulan seperti Internet Dedicated, Smart Connectivity, dan ICONNET — layanan internet berbasis fiber optic yang kini telah menjangkau hampir diseluruh negeri.

    Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat Palembang dan dukungan Pemerintah kepada agenda besar ini.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat dan dukungan Pemerintah Palembang  yang telah berpartisipasi aktif dalam PLN Mobile Run. Semangat ini menjadi energi positif bagi kami untuk terus menghadirkan inovasi layanan digital dan tentunya dalam aselerasi transisi energi baru terbarukan ,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Ari menegaskan bahwa partisipasi PLN Icon Plus dalam ajang ini juga merupakan bagian dari strategi memperkuat peran sebagai penggerak digitalisasi dalam ekosistem ketenagalistrikan nasional, sekaligus mendukung target Net Zero Emission yang diusung PLN.

    Hal ini semakin mengukuhkan peran strategis PLN Icon Plus dalam Aselerasi Digital and Green Lifestyle Enabler dengan mendorong sinergi bersama dan terus membuka kerjasama dengan banyak pihak untuk mempercepat transisi energi dan menciptakan nilai tambah melalui inovasi digital dan ramah lingkungan.

    Inisiatif ini sejalan dengan komitmen PLN Group dalam menghadirkan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mendukung percepatan energi baru terbarukan, tetapi juga membentuk gaya hidup hijau di tengah masyarakat digital yang terus menerus berkembang.

    Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru turut menyambut baik penyelenggaraan acara ini di Palembang.

    “Saya menyambut baik inisiatif PLN dalam menggelar PLN Mobile Color Run 2025 di Palembang. Kegiatan ini tidak hanya mendorong masyarakat untuk hidup sehat, tetapi juga menjadi sarana promosi wisata dan budaya daerah,” kata Herman.

    PLN Mobile Run 2025 menjadi bagian dari rangkaian kampanye nasional PLN untuk memperkenalkan aplikasi PLN Mobile sebagai super apps layanan kelistrikan sekaligus mengedukasi publik tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan dan penggunaan energi bersih. 

    PLN Icon Plus menunjukkan komitmen penuh mendukung transformasi PLN Group melalui inovasi teknologi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Momen Libur Sekolah, Cek Diskon Tiket Pesawat, Kereta, hingga Tarif Tol di Sini!

    Momen Libur Sekolah, Cek Diskon Tiket Pesawat, Kereta, hingga Tarif Tol di Sini!

    o Penerapan Program oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan.

    Diskon Tarif Listrik

    o Diskon Tarif Listrik sebesar 50% kepada sekitar 79,3 Juta Rumah Tangga (Pelanggan ≤1300 VA).

    o Pemberlakuan Diskon Listrik skemanya sama dengan Program Diskon Listrik pada Januari-Februari 2025 yang lalu, akan dimulai pada awal Juni 2025 s.d. akhir Juli 2025 (tanggal 5 Juni s.d. 31 Juli 2025).

    o Penerapan Program oleh Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, PLN

    Penebalan Bantuan Sosial dan Pemberian Bantuan Pangan

    a. Tambahan Kartu Sembako Rp200.000/Bulan untuk sekitar 18,3 Juta KPM diberikan selama dua bulan.

    b. Bantuan Pangan 10 kg Beras untuk sekitar 18,3 Juta KPM.

    c. Penerapan Program oleh Kementerian Sosial, Bapanas (koordinasi dengan Kemenko Pangan, Kementerian Pertanian dan BULOG) terkait stimulus Bantuan Pangan dan SPHP selama 2 bulan (Juni-Juli 2025).

    Bantuan Subsidi Upah (BSU)

    a. Bantuan Subsidi Upah sebesar Rp150.000/Bulan untuk sekitar 17 Juta Pekerja dengan gaji sampai dengan Rp3,5 juta atau sebesar UMP/Kota/Kab yang berlaku, serta 3,4 Juta Guru Honorer selama 2 bulan (Juni-Juli 2025).

    b. Bantuan BSU akan disalurkan satu kali penyaluran pada bulan Juni 2025.

    c. Penerapan Program oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan (untuk Pekerja), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Agama (untuk Guru Honorer).

    Perpanjangan Diskon Iuran JKK

    a. Perpanjangan Diskon 50% dilakukan kembali selama 6 bulan bagi Pekerja Sektor Padat Karya (Periode Agustus 2025 sampai dengan Januari 2026).

    b. Penerapan Program oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan.

  • Target Ambisius Penambahan Pembangkit Era Prabowo, Realistis?

    Target Ambisius Penambahan Pembangkit Era Prabowo, Realistis?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana menambah pasokan listrik secara masif guna menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029. Hal ini terlihat dari perencanaan yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034.

    Dalam RUPTL perdana yang diterbitkan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tersebut, rencana penambahan pembangkit listrik ditargetkan mencapai 69,6 gigawatt (GW). Angka ini lebih tinggi dibandingkan RUPTL 2021–2030 yang hanya 40,6 GW.

    Adapun, 61% atau 42,6 GW dari total kapasitas pembangkit dalam RUPTL 2025-2034 akan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT). Sementara itu, porsi pembangkit fosil dipatok sebesar 24% atau 16 GW yang terdiri atas gas 10,3 GW dan batu bara 6,3 GW. Sisanya, 10,3 GW berupa penyimpanan atau storage yang terdiri atas baterai 4,3 GW dan PLTA pumped storage 6 GW. 

    Namun, target yang terbilang ambisius itu dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko kelebihan pasok (oversupply) sebagaimana pernah terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Kala itu, pemerintah mencanangkan megaproyek 35.000 megawatt (MW) dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di rentah 7-8%. Oversupply terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi listrik tak setinggi proyeksi awal. 

    Untuk itu, Direktur Pelaksana Energy Shift Institute Putra Adhiguna mengingatkan pemerintah harus lebih hati-hati dalam mengeksekusi perencanaan penambahan pembangkit. Sebab, tantangan oversupply listrik masih membayangi.

    “Harus sangat hati-hati dalam perencanaan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi berlebihan di masa lalu akibatnya fatal pada oversupply saat ini dan kerugian APBN belasan triliun setiap tahunnya,” jelas Putra kepada Bisnis, Senin (26/5/2025) malam.

    Kendati demikian, dia mengatakan, peningkatan bauran EBT dalam RUPTL 2025-2034 patut diapresiasi. Menurutnya, hal ini menjadi indikator komitmen maju dan semakin menantangnya pendanaan PLTU baru.

    Putra pun menyebut, yang lebih penting adalah memastikan proses pengadaan dari PLN berjalan cepat dan benar. Apalagi, investasi ketenagalistrikan dan energi bersih dalam 6 tahun terakhir cenderung datar dan menurun meski telah ada RUPTL 2021–2030.

    “Target ambisius yang perlu keseriusan dan pengadaan yang jelas,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang menyambut baik terbitnya RUPTL 2025-2034. Menurutnya, pengusaha bisa ikut berpartisipasi secara maksimal jika proyek yang dikerjakan bisa lebih bankable.

    Adapun, kebutuhan investasi untuk sektor ketenagalistrikan dalam RUPTL 2025-2034 diproyeksikan mencapai Rp2.967,4 triliun. Kebutuhan investasi itu untuk pembangunan pembangkit mencapai Rp2.133,7 triliun, transmisi Rp565,3 triliun, dan lainnya Rp268,4 triliun.

    Khusus investasi di sektor pembangkit yang mencapai Rp2.133,7 triliun, sekitar 73% dialokasikan untuk partisipasi produsen listrik swasta atau independent power producer (IPP).

    Menyambut peluang tersebut, Arthur mengaku masih menunggu detail resmi setiap proyek pembangkit listrik per lokasi yang akan dilelang PLN. 

    “Sebaiknya project detail per lokasi kami lihat dulu. Tentunya kelayakan finansial jadi pertimbangan besar, apakah bankable atau tidak,” ucap Arthur.

    Dia juga mengingatkan agar pemerintah benar-benar mengimplementasikan perencanaan yang sudah disetujui di RUPTL itu. Arthur menyebut, pemerintah harus memastikan proyek kelistrikan bisa berjalan tanpa hambatan. 

    “[Jangan ada hambatan] perizinan, pembebasan lahan, hingga financial close pendanaan sehingga semua tepat waktu tanpa delay lagi,” katanya.

    Industri Didorong Serap Listrik PLN

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui bahwa penambahan pembangkit dalam RUPTL 2025-2034 dipatok lebih tinggi. Hal ini demi mengejar pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029.

    “Ini semua kita lakukan dengan memperhitungkan, mempertimbangkan tingkat pertumbuhan ekonomi kita yang mencapai pada akhirnya 8%. Jadi konsumsi listrik per kapita kita juga, kita hitung secara seksama,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Terlebih, saat ini pemerintah juga tengah menggenjot hilirisasi dan industrialisasi yang memerlukan pasokan listrik yang besar dan andal. 

    Untuk meningkatkan penyerapan listrik, pemerintah juga akan mewajibkan pelaku industri, yang tadinya menggunakan pembangkit listrik sendiri atau captive power, untuk menyerap listrik PLN. 

    “Nah, kami ingin mereka harus punya [listrik dari] PLN. PLN harus memberikan market captive daripada industri tersebut,” kata Bahlil.

    Porsi Fosil Jadi Ganjalan

    Di sisi lain, masih adanya porsi pembangkit fosil dalam RUPTL 2025-2034 dinilai menjadi ganjalan bagi iklim investasi energi terbarukan di Indonesia.

    Menurut Direktur Eksekutif Centre of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, investor di sektor energi terbarukan dan pembangunan transmisi akan bingung dengan 2025-2034. Sebab, pemerintah tidak memiliki rencana yang ambisius dalam transisi energi. 

    “Misalnya mereka mau membangun industri komponen lokal panel surya dan baterai, ternyata arah pemerintah masih berkutat di instalasi pembangkit batu bara dan teknologi yang mahal. Ada ketidakpastian dari sisi investasi yang membuat daya saing Indonesia tertinggal,” kata Bhima dalam keterangan tertulis.

    Dia juga berpendapat RUPTL anyar ini justru berisiko menjadi batu sandungan bagi penciptaan lapangan kerja dan motor pertumbuhan ekonomi. 

    “Apa RUPTL ini menjawab target pertumbuhan 8%? Saya rasa tidak sama sekali. Tidak ada cara lain, pemerintah harus segera melakukan revisi RUPTL dengan menghapus rencana pembangunan pembangkit fosil,” katanya.

  • Freeport Bidik Sejumlah Industri Ini Serap Katoda Tembaga dari Smelter Barunya

    Freeport Bidik Sejumlah Industri Ini Serap Katoda Tembaga dari Smelter Barunya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) menangkap sejumlah peluang pasar industri di dalam negeri yang dapat menyerap produksi katoda tembaga dari smelter barunya di Gresik, Jawa Timur. 

    Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, pihaknya menargetkan hingga akhir tahun smelter tersebut akan beroperasi dengan kapasitas penuh dengan produksi 600.000 ton katoda tembaga. 

    “Kami melihat sudah mulai masuk beberapa perusahaan di Indonesia yang mau memanfaatkan tembaga sebagai bahan baku, katoda tembaga,” ujar Tony dalam agenda Energi Mineral Forum 2025, Senin (26/5/2025). 

    Dia menyebutkan, terdapat potensi penyerapan dari perusahaan asal China, Hailiang Group yang membangun pabrik foil tembaga di Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik. Perusahaan tersebut memiliki potensi kebutuhan katoda tembaga sebanyak 100.000 ton. 

    Tak hanya itu, Tony juga menyebut ada minat dari perusahaan China lainnya dan perusahaan lokal yang akan memproduksi copper rod atau batang tembaga sehingga membutuhkan raw material yang besar.

    “Masih ada peluang lain, contoh, selongsong peluru. Itu kalau PT Pindad atau mitranya, selongsong peluru masih impor dan itu sebagian besar tembaga selongsong peluru. Jadi kalau dibutuhkan 5 miliar selongsong peluru, itu kan besar,” tuturnya. 

    Di sisi lain, dia juga menyoroti kebutuhan tembaga untuk pembangunan proyek jalur transmisi oleh PT PLN (Persero) sepanjang 40.000 kilometer sirkit (kms). Peluang tersebut yang dapat menjadi penyerap industri katoda tembaga nasional. 

    Tony menyebut, permintaan katoda tembaga dalam negeri saat ini masih di kisaran 300.000–400.000 ton per tahun. Sementara itu, produksi nasional mencapai 350.000 ton, di mana 150.000 ton diekspor. 

    PTFI lewat smelter barunya akan menyumbang tambahan produksi tembaga sebesar 600.000 ton mulai akhir tahun ini. Artinya, kapasitas produksi katoda tembaga Indonesia akan mencapai 800.000 ton.

    “Jadi akan ada 800.000 ton tembaga, belum termasuk smelternya Amman Mineral, mungkin sekitar berapa, 300.000 ton. Jadi akan ada hampir 1 juta ton lebih, sementara demand domestiknya itu masih sekitar 300.000–400.000 ton. Jadi 700.000 ton itu akan keluar negeri,” jelasnya. 

  • Dulu Listrik di Pulau Terpencil Sumenep Ini Hanya 6 Jam, Kini Menyala 12 Jam Diresmikan Wabup

    Dulu Listrik di Pulau Terpencil Sumenep Ini Hanya 6 Jam, Kini Menyala 12 Jam Diresmikan Wabup

    Sumenep (beritajatim.com) –  Kabar membahagiakan datang dari Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep. Kini warga di empat desa yakni Banmaleng, Banbaru, Jeteh, dan Lombang akhirnya bisa menikmati layanan listrik selama 12 jam per hari. Sebelumnya, mereka hanya mendapatkan pasokan listrik selama 6 jam per hari.

    “Listrik 12 jam di Pulau Giliraja ini bagian dari program 100 hari Bupati – Wabup Sumenep, Fauzi – Imam. Ini nikmat yang patut disyukuri warga Giliraja. Listrik yang semula cuma nyala 6 jam, sekarang jadi 12 jam,” kata Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim saat meresmikan program nyala listrik 12 jam di pulau tersebut, Senin (26/05/2025).

    Imam Hasyim menambahkan, peningkatan durasi listrik ini menjadi langkah awal menuju pemerataan pembangunan infrastruktur yang lebih merata. Ia menyebutkan Pemkab juga telah menyiapkan tandon air bersih untuk mendukung operasional PLTD, dan akan dibangun saluran air permanen oleh Dinas PUTR ke depannya.

    “Tandon sudah tersedia. Insya Allah, akan dibangun saluran air permanen oleh Dinas PUTR,” terangnya.

    Sementara itu, Manager PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, menjelaskan bahwa saat ini layanan listrik di Pulau Giliraja dimulai pukul 17.00 hingga 05.00 WIB. Ini berarti warga dapat menikmati penerangan malam hari hingga dini hari, jauh lebih baik dibanding sebelumnya yang hanya menyala hingga pukul 23.00 WIB.

    “Semoga dengan bertambahnya jam layanan listrik ini berdampak positif pada sektor pendidikan, ekonomi, hingga pelayanan publik,” ujarnya.

    Saat ini, jumlah pelanggan listrik di Pulau Giliraja tercatat sekitar 2.400, dengan beban puncak sebesar 700 kW dari total kapasitas pembangkit yang tersedia sebesar 1.100 kW.

    “Kalau untuk bisa menyala 24 jam masih kami upayakan ya. Semuanya butuh proses,” tukas Fahmi.

    Peningkatan layanan listrik ini disambut antusias oleh masyarakat setempat yang selama bertahun-tahun mengandalkan penerangan terbatas. Dengan program ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat Pulau Giliraja terus meningkat seiring akses terhadap layanan dasar yang semakin baik. (tem/ian)

  • Target Penambahan Pembangkit Naik jadi 69,6 GW di RUPTL 2025-2034, Ini Sebabnya

    Target Penambahan Pembangkit Naik jadi 69,6 GW di RUPTL 2025-2034, Ini Sebabnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Penambahan pembangkit listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034 ditargetkan mencapai 69,6 gigawatt (GW). Angka tersebut pun lebih tinggi dari RUPTL 2021–2030 yang hanya 40,6 GW.

    Lebih terperinci, dalam RUPTL teranyar, 76% dari total kapasitas itu berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT). Adapun, komposisi porsi EBT itu terdiri atas 42,6 GW atau 61% dan storage 10,3 GW atau 15%.

    Sebanyak 16 GW sisanya akan berasal dari pembangkit fosil, yakni gas sebesar 10,3 GW dan batu bara 6,3 GW. Sementara itu, penambahan pembangkit sebesar 40,6 GW dalam RUPTL 2021-2030 terdiri atas 20,9 GW EBT dan 19,7 GW energi fosil.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, rencana penambangan 69,5 GW pembangkit baru dalam RUPTL 2025-2034 itu akan terbagi dalam dua periode atau per 5 tahun.

    Untuk 5 tahun pertama, kapasitas pembangkit yang dibangun mencapai 27,9 GW, sedangkan 41,6 GW sisanya akan dibangun pada periode 5 tahun kedua.

    Menurut Bahlil, tambahan kapasitas pembangkit dalam RUPTL 2025-2034 dipatok lebih tinggi demi mengejar pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029.

    “Ini semua kita lakukan dengan memperhitungkan, mempertimbangkan tingkat pertumbuhan ekonomi kita yang mencapai pada akhirnya 8%. Jadi konsumsi listrik per kapita kita juga, kita hitung secara seksama,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Dia menambahkan bahwa pihaknya menghitung akan ada tambahan konsumsi listrik per kapita. Hal ini tak lepas dari ekspansi hilirisasi yang didorong pemerintah. 

    Bahlil menuturkan, selama ini industri pelaku hilirisasi masih menggunakan pembangkit listrik sendiri atau captive power. Dia pun memastikan ke depan industri akan diwajibkan memakai listrik dari PLN.

    “Nah, kami ingin mereka harus punya [listrik dari] PLN. PLN harus memberikan market captive daripada industri tersebut,” kata Bahlil.