Warga Merasa Dibohongi oleh Pejaten Animal Shelter Soal Babi Hutan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu,
Jakarta
Selatan, merasa dibohongi oleh pihak
Pejaten Animal Shelter
terkait keberadaan
babi hutan
yang sempat lepas pada Sabtu (14/6/2025).
Sebab, pihak Pejaten Animal Shelter mengaku sudah tidak mempunyai babi hutan lagi. Hal ini disampaikan ketika pejabat dari Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama warga mengunjungi Pejaten Animal Shelter pada Selasa (24/6/2025).
Namun, sehari setelah kunjungan, seekor babi kembali lepas dari Pejaten Animal Shelter lalu mengacak-acak permukiman warga.
“Kami singgung masalah babi (saat kunjungan). Dia (pihak Pejaten Animal Shelter) bilang sudah enggak ada, sudah dipindahkan ke Bandung. Baru jelang sehari doang ternyata ada lagi. Keluar ke pemukiman warga. Berarti kan pembohongan publik,” kata Ketua RT setempat, Nurdiansyah (34), saat ditemui
Kompas.com
, Jumat (27/6/2025).
Nurdiansyah berasumsi, keberadaan babi di Pejaten Animal Shelter memang sengaja dipelihara untuk memakan limbah kotoran anjing yang ada di sana.
“Yang paling banyak memang anjing. Anjing itu
rate
-nya ada 500 sampai 1.000 ekor keberadaan anjing di situ. Itu pengakuan dari mereka ya, bukan saya yang mengada-ada,” ungkap dia.
Nurdiansyah menjelaskan, lepasnya babi hutan untuk kedua kalinya ini bukan peristiwa baru. Beberapa hewan lain, yakni anjing dan monyet juga sempat lepas dari Pejaten Animal Shelter.
Pasalnya, area belakang Pejaten Animal Shelter ini berdampingan langsung dengan permukiman warga. Pembatasannya hanya tembok dengan tinggi berukuran kurang lebih dua meter dan kali.
Keberadaan Pejaten Animal Shelter memang menjadi momok bagi warga setempat. Sebab, gonggongan anjing yang begitu nyaring membuat warga sulit istirahat, apalagi saat malam hari.
Selain gonggongan anjing, aroma tak sedap dari kotoran hewan seiring dengan berembusnya angin juga menjadi “makanan” sehari-hari warga. Limbah kotoran hewan mengalir ke area permukiman warga saat banjir datang.
“Dan bahkan, saat saya sedang diwawancara di sini, kalau anginnya lagi ke arah kita, baunya terasa. Pagi kita pengin nikmatin kopi, baunya malah bau kotoran,” kata dia.
Oleh karena itu, warga menuntut agar Pejaten Animal Shelter segera ditutup.
“Dan kami di sini bukan memusuhi hewannya. Kami tidak memusuhi hewan sama sekali. Kalau ada hewan lepas, monyet, kami selalu laporan ke mereka. ‘ini ada monyet lepas, ada anjing lepas, mohon ditangkap’. Kami enggak takol, kami enggak sakiti,” ujar Nurdiansyah.
“Karena yang kami permasalahkan bukan hewannya. Yang kami permasalahkan shelter tersebut karena berdampingan dengan masyarakat,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, seekor babi kembali lepas pada Rabu (25/6/2025). Kali ini, hewan tersebut mengacak-acak permukaan warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Peristiwa ini membuat warga panik dan histeris karena babi hutan itu sampai memasuki pekarangan rumah, merusak, hingga merobohkan sejumlah kendaraan.
“Babi masuk ke halaman warga, ngacak-ngacak pekarangan, motor warga sampai roboh. Warga jadi histeris,” kata Herry Kurniawan, salah satu warga setempat, kepada
Kompas.com
.
Peristiwa pertama saat babi lepas terjadi pada Sabtu (14/6/2025). Hewan itu berkeliaran di Jalan Pejaten Barat Raya dan lari ke arah lampu merah Republika atau The Park Pejaten lalu memasuki permukiman warga dekat PLN GIS Kemang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
BUMN: PLN
-
/data/photo/2025/06/17/6850fecddbadf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komisi D DPRD DKI Desak Pemprov Percepat Penataan Kabel Semrawut Megapolitan 27 Juni 2025
Komisi D DPRD DKI Desak Pemprov Percepat Penataan Kabel Semrawut
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi D DPRD DKI
Jakarta
mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera mempercepat penataan jaringan utilitas kota menyusul insiden kebakaran kabel udara di Jalan Raya Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (21/6/2025).
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, mengatakan korsleting pada kabel yang menggantung rendah menjadi pemicu percikan api dalam kejadian tersebut.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden itu dinilai sebagai peringatan penting bagi penataan infrastruktur kota yang lebih aman dan tertib.
“Sudah saatnya Jakarta mempercepat penataan kabel udara menjadi sistem jaringan utilitas terpadu (SJUT) bawah tanah,” ujar Yuke dalam keterangan resminya, Jumat (27/6/2025).
Yuke juga mendorong percepatan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) SJUT agar Pemprov DKI memiliki dasar hukum kuat dalam menata kabel listrik, telekomunikasi, dan jaringan lainnya secara terintegrasi.
Selain itu, Komisi D akan merekomendasikan audit menyeluruh terhadap kondisi kabel udara di titik-titik rawan dengan berkoordinasi lintas instansi bersama Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air, PLN, dan operator telekomunikasi.
“Komisi D juga mendorong pemasangan rambu peringatan di jalur yang sering dilintasi kendaraan berat serta pengawasan terhadap pekerjaan utilitas untuk selalu berkoordinasi lintas instansi.” ujar Yuke.
Yuke menambahkan, kasus kabel terbakar di Jagakarsa bukan yang pertama terjadi.
Insiden serupa sebelumnya juga pernah terjadi di beberapa titik di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
“Komisi D akan mengawal proses perbaikan, monitoring pasca-kejadian, termasuk mendorong penyusunan standar teknis baru untuk instalasi kabel udara dan manajemen kabel tak terpakai,” kata dia.
Selanjutnya, Komisi D DPRD DKI berencana menggelar rapat kerja dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk mengevaluasi insiden tersebut.
Masyarakat juga diiumbau untuk aktif melaporkan jika menemuk kabel yang menjuntai atau membahayakan melalui kanal resmi seperti aplikasi PLN Mobile atau layanan pengaduan dinas terkait.
“Warga tidak perlu ragu melapor bila menemukan kabel menjuntai rendah, tidak terawat, atau membahayakan pengguna jalan,” kata Yuke.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266271/original/002235600_1750994432-1000061285__1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
PLN dan Swasta Berkolaborasi, Kejar Target Seluruh Desa Dapat Listrik 4 Tahun Lagi – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menargetkan seluruh desa di Indonesia bisa dialiri listrik dalam waktu 4 tahun ke depan. Nantinya, PT PLN (Persero) dan perusahaan swasta akan ikut terlibat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan desa-desa terpencil akan dialiri listrik. Sumbernya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), baik yang dikerjakan PLN maupun perusahaan swasta.
“Tadi Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa dalam waktu 4-5 tahun, insyaallah desa-desa yang tidak ada listrik akan kita pasang listriknya lewat PLPS, kerjasama nanti swasta, PLN, sama negara,” ujar Bahlil usai Peresmian Pengoperasian dan Pembangunan EBT di 15 Provinsi, di Bondowoso, Jawa Timur, ditulis Jumat (27/6/2025).
Hal tersebut menjadi target Prabowo setelah berdiskusi dengan sejumlah kepala daerah yang memiliki kawasan terpencil. Termasuk desa tanpa pasokan listrik.
Bahlil menegaskan, upaya tersebut sebagai cara untuk menghadirkan pemerataan terhadap seluruh wilayah di Indonesia.
“Inilah kabar baik dalam rangka memberikan pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang belum mendapatkan fasilitas listrik,” tegasnya.
Target Prabowo Aliri Listrik Seluruh Desa di RI
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan seluruh desa di Indonesia bisa dialiri listrik dalam 4 tahun ke depan. Harapannya suplai listrik bisa ditopang dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Prabowo berambisi seluruh desa bahkan bisa dialiri listrik dalam jangka waktu kurang dari 4 tahun.
“Saya kira kurang dari 4 tahun, target saya dalam 4 tahun semua desa Indonesia harus mendapat listrik,” kata Prabowo dalam Peresmian Pengoperasian dan Pembangunan EBT di 15 Provinsi, melalui konferensi video, di Bondowoso, Jawa Timur, Kamis, 26 Juni 2025.
-

kebakaran kabel Jagakarsa jadi alarm penataan utilitas
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, menyoroti serius insiden terbakarnya kabel udara di Jalan Raya Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Foto: BAI)
Ketua Komisi D DPRD DKI: kebakaran kabel Jagakarsa jadi alarm penataan utilitas
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Jumat, 27 Juni 2025 – 09:01 WIBElshinta.com – Jakarta, 23 Juni 2025 — Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, menyoroti serius insiden terbakarnya kabel udara di Jalan Raya Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (21/6). Insiden yang sempat terekam dan tersebar luas di media sosial tersebut memperlihatkan percikan api akibat korsleting pada kabel yang melintang rendah, diduga tersangkut kendaraan berat yang melintas. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini kembali membuka mata kita terhadap pentingnya penataan infrastruktur utilitas kota yang aman, rapi, dan berkelanjutan.
Sebagai Ketua Komisi yang membidangi pembangunan dan infrastruktur, Yuke yang juga dari Fraksi PDI Perjuangan menegaskan bahwa sudah saatnya Jakarta mempercepat penataan kabel udara menjadi sistem jaringan utilitas terpadu (SJUT) bawah tanah. Ia mendorong percepatan pembahasan Raperda SJUT agar memiliki payung hukum kuat untuk menata kabel listrik, telekomunikasi, dan jaringan utilitas lainnya secara terintegrasi. Selain itu, Komisi D akan merekomendasikan audit menyeluruh terhadap jaringan kabel udara di wilayah rawan, serta meningkatkan koordinasi antara Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air, PLN, dan operator telekomunikasi.
Yuke juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait pelaporan potensi bahaya instalasi kabel melalui kanal resmi seperti PLN Mobile atau layanan dinas terkait. Ia berharap, “warga tidak perlu ragu melapor bila menemukan kabel menjuntai rendah, tidak terawat, atau membahayakan pengguna jalan. Di sisi lain, Komisi D juga mendorong pemasangan rambu peringatan di jalur yang sering dilintasi kendaraan berat serta pengawasan terhadap pekerjaan utilitas untuk selalu berkoordinasi lintas instansi.” Ucap Yuke.
Kasus kabel terbakar di Jagakarsa ini bukan yang pertama. Beberapa titik di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat sebelumnya juga mengalami hal serupa. Karenanya, Yuke menyatakan bahwa DPRD DKI, melalui Komisi D, akan terus mengawal proses perbaikan dan monitoring pasca-kejadian, termasuk mendorong penyusunan standar teknis baru untuk instalasi kabel udara dan manajemen kabel tak terpakai.
“Insiden ini adalah alarm keras bahwa keselamatan publik tidak boleh ditawar-tawar. Jakarta membutuhkan sistem infrastruktur yang bukan hanya modern, tetapi juga aman dan tertib,” tambah Yuke. Ia memastikan Komisi D akan melakukan rapat kerja dengan SKPD terkait untuk mengevaluasi insiden tersebut serta mendorong implementasi langkah-langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang. (BAI)
Sumber : Radio Elshinta
-

Prabowo Targetkan dalam 4 Tahun Semua Desa Dialiri Listrik
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menargetkan seluruh desa di Indonesia akan dialiri listrik dalam waktu kurang dari empat tahun.
“Insyaallah dalam waktu yang tidak terlalu lama kita akan sampaikan listrik ke setiap desa di seluruh Indonesia. Saya kira kurang dari empat tahun. Target saya dalam empat tahun semua desa di Indonesia harus mendapat listrik,” ujar Prabowo dalam konferensi video dengan Bupati Mappi Provinsi Papua Selatan, Kristosimus Yohanis Agawemu, dilansir ANTARA, Kamis, 26 Juni.
Konferensi video tersebut dilakukan dalam acara peresmian pengoperasian dan pembangunan sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 15 provinsi, di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.
Presiden menyampaikan pemerintah akan mendorong kerja keras seluruh pihak, termasuk PLN dan pihak swasta untuk mempercepat masuknya listrik di semua desa di tanah air.
Selain itu, Prabowo juga mengatakan Pemerintah akan membangun koperasi desa “Merah Putih” di setiap desa, yang akan berfungsi sebagai jaringan distribusi hasil produksi desa menuju kabupaten hingga provinsi maupun sebaliknya.
Sejalan dengan pembangunan koperasi di setiap desa itu, Pemerintah juga akan mendorong pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Kita akan beri listrik ke semua desa di seluruh Indonesia dalam waktu yang secepat-cepatnya. Itu adalah tekad saya sebagai Presiden Indonesia dan kita akan mampu dan tidak lama lagi kita akan sampai ke semua desa,” ujar Kepala Negara.
Pernyataan Presiden Prabowo tersebut merupakan tanggapan atas informasi yang disampaikan oleh Bupati Mappi Kristosimus bahwa masih ada 67 kampung di wilayahnya yang belum dialiri listrik.
“Di Kabupaten Mappi kurang lebih ada 162 kampung. Kami masih kekurangan di sekitar 67 kampung yang belum terlistriki,” ucap dia.
Kristosimus juga menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayahnya.
Dia menyebut peresmian PLTS di Kampung Muin, yang melayani dua kampung yaitu Kampung Muin dan Kampung Madu di Distrik Obaa, menjadi wujud nyata dukungan tersebut.
Dia mengatakan bahwa keberadaan listrik tersebut telah memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, terutama dalam mendukung pembelajaran berbasis teknologi kecerdasan artifisial (AI) dan pelaksanaan ujian nasional.
Selain itu, listrik juga membantu meningkatkan perekonomian warga dan memperkuat peran orang tua dalam mendampingi anak-anak di malam hari, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai budaya, agama, dan sosial.
“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas seluruh proses ini karena telah memberikan manfaat bagi kami di tanah Papua. Terimalah salam kami dari Mappi Kota Sejuta Rawa. Selamat dan sehat untuk bapak Presiden dan jajaran, semoga bapak tetap memimpin dalam suasana yang bersahabat bagi kami semua di tanah Papua,” pungkasnya.
-

Penurunan emisi CO₂ sebesar 20% dengan PV Rooftop dan EMS pada sektor energi
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com
Penurunan emisi CO₂ sebesar 20% dengan PV Rooftop dan EMS pada sektor energi
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Kamis, 26 Juni 2025 – 16:24 WIBElshinta.com – Transisi menuju energi bersih di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari upaya nyata dalam menekan emisi karbon di berbagai sektor, khususnya sektor energi. Salah satu langkah strategis yang terus dikembangkan pelaku industri adalah adalah pemanfaatan sistem Photovoltaic Rooftop (PLTS Atap) yang terintegrasi dengan Energy Management System (EMS). PLN Icon Plus menjadi menyediakan layanan untuk menjawab solusi dalam menghadirkan integrasi dua solusi ini untuk mendukung pengurangan emisi CO₂, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional energi secara menyeluruh.
PLTS Atap memanfaatkan sumber daya matahari sebagai energi utama untuk menggantikan sebagian konsumsi listrik dari jaringan konvensional. Ketika dikombinasikan dengan EMS—sebuah sistem pemantauan dan pengelolaan energi secara digital—pelaku industri dapat memperoleh data yang akurat mengenai pola konsumsi energi, mengidentifikasi beban puncak, serta mengatur penggunaan energi secara lebih bijak dan terukur. Salah satu studi oleh International Renewable Energy Agency (IRENA, 2023) menyebutkan bahwa integrasi energi surya dengan sistem manajemen energi cerdas memiliki potensi besar dalam mendukung target dekarbonisasi industri. “Pemanfaatan sistem surya atap yang dikombinasikan dengan EMS mampu mengurangi intensitas emisi karbon hingga 20 hingga 25 persen pada sektor energi dan manufaktur,” tulis IRENA dalam laporan Renewable Energy and Industrial Decarbonization.
PLN Icon Plus telah menerapkan solusi ini di berbagai lokasi pelanggan perkantoran, hingga fasilitas energi dan manufaktur. Hasilnya tidak hanya terlihat dari sisi pengurangan emisi, tetapi juga penghematan biaya energi yang signifikan. Monitoring berbasis real-time dari EMS memungkinkan pemilik fasilitas untuk mengidentifikasi potensi efisiensi di setiap titik konsumsi—dari sistem pendingin, pencahayaan, hingga beban operasional berat lainnya.
Keberhasilan implementasi PV Rooftop dan EMS ini menjadi bagian dari komitmen PLN Icon Plus dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060. Tidak hanya menyediakan teknologi, PLN Icon Plus juga menjadi mitra transformasi energi yang aktif melakukan pendampingan, edukasi teknis, hingga penyusunan roadmap efisiensi energi bersama para pelanggan industri.
Dalam pernyataannya, Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi menyampaikan, “Transisi energi tidak bisa dilakukan setengah hati. PLN Icon Plus menghadirkan solusi yang konkret, terukur, dan dapat diadaptasi oleh berbagai sektor industri untuk mendukung perjalanan menuju masa depan yang rendah karbon.”
Seiring meningkatnya kesadaran industri terhadap tanggung jawab lingkungan dan efisiensi energi, penggunaan PV Rooftop dan EMS bukan lagi pilihan alternatif, melainkan strategi utama. PLN Icon Plus terus memperluas penerapan solusi ini sebagai bagian dari layanan terintegrasi untuk membangun sektor energi Indonesia yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan. Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam pengembangan produk-produk teknologi informasi dan komunikasi.
Sumber : Elshinta.Com
-
/data/photo/2025/06/26/685d174fd4a68.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa Yogyakarta 26 Juni 2025
Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Keinginan
Putri Khasanah
(18), seorang warga Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, akhirnya terwujud.
Ia diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM), sebuah pencapaian yang sempat dianggapnya hanya mimpi.
“Rasanya ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ungkap Putri Khasanah dalam keterangan tertulis Humas UGM, Kamis (26/06/2025).
Kini, Putri resmi menjadi mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Sekolah Vokasi
UGM
melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Selain diterima di UGM, Putri juga berhasil mendapatkan
beasiswa UKT
Pendidikan Unggul Bersubsidi dengan subsidi 100 persen, sehingga ia tidak perlu membayar uang kuliah.
Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan semangat pantang menyerah yang dimiliki Putri.
Meskipun berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Putri tidak pernah membiarkan kondisi tersebut menghalanginya untuk berprestasi.
Sejak SMP, ia aktif mengikuti berbagai lomba di bidang
matematika
, baik tingkat regional maupun nasional.
“Saya mulai ikut lomba dari SMP, saat itu saya lomba di bidang
Matematika
,” ujarnya.
Prestasi demi prestasi pun berhasil diraihnya.
Di antaranya, Putri meraih medali perunggu dalam ajang Science GO bidang Matematika pada tahun 2020, piagam medali emas dalam Pekan Olimpiade Sains Nasional (POSN) bidang Matematika tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusat Prestasi Indonesia, serta menjadi semifinalis Olimpiade Matematika UIN Sunan Kalijaga (OMSUKA) pada tahun 2022.
Putri mengaku sangat menyukai pelajaran matematika.
Menurutnya, matematika merupakan dasar dari berbagai ilmu pengetahuan.
“Saya suka pelajaran Matematika karena itu adalah dasar dari segala ilmu, dan guru Matematika saya membuat mapel ini lebih menyenangkan,” tuturnya.
Selama menempuh pendidikan di SMA, Putri berusaha untuk belajar mandiri tanpa membebani orang tuanya.
Keterbatasan ekonomi membuatnya tidak bisa mendaftar bimbingan belajar seperti teman-temannya.
Namun, hal itu tidak menghalanginya.
Ia memanfaatkan media pembelajaran gratis di internet, seperti video edukasi di YouTube dan latihan soal yang tersedia secara gratis.
“Biasanya, aku belajar lewat YouTube sebagai tambahan materi. Sebelum ikut lomba, aku juga mengerjakan latihan soal yang ada di internet,” jelasnya.
Dengan diterimanya di Sekolah Vokasi UGM tanpa biaya kuliah, Putri bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
Ia bercita-cita untuk berkarier di Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan berharap kelak bisa mengangkat derajat keluarganya.
“Saya ingin membanggakan orang tua saya kelak,” ungkapnya.
Ayah Putri, Adil (48), sehari-hari bekerja sebagai penjual asongan keliling, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Penghasilan Adil dari berjualan asongan keliling sangat tidak menentu, rata-rata hanya Rp 500 ribu per bulan.
Mendengar kabar bahwa anaknya diterima tanpa tes di UGM, Adil merasa sangat bersyukur dan bahagia.
Putri akan menjadi yang pertama dari keluarganya yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mengingat ayah, ibu, dan kakaknya hanya lulusan SLTA sederajat.
“Bersyukur, Putri bisa mendapatkan subsidi UKT dari UGM,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Adil, yang merupakan ayah dari tiga anak, tidak pernah mengira putrinya akan memiliki kesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi, terlebih di kampus ternama seperti UGM. “Ini pertama kalinya, Putri akan menjadi sarjana pertama di keluarga kami,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/26/685cc6d5571ff.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Samarinda Ubah TPA Jadi PLTSa, Proyek Ramah Lingkungan Progres 70 Persen Regional 26 Juni 2025
Samarinda Ubah TPA Jadi PLTSa, Proyek Ramah Lingkungan Progres 70 Persen
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
– Pemerintah
Kota Samarinda
mengambil langkah drastis dan inovatif untuk mengatasi predikat buruk dalam pengelolaan sampah di
Kalimantan Timur
.
Melalui terobosan yang digagas Wali Kota, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan, yang sebelumnya menjadi sorotan, akan diubah menjadi TPA berbasis taman sekaligus menjadi pusat
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
(PLTSa) berkapasitas besar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Endang Eliansyah, mengungkapkan bahwa
TPA Sambutan
akan bertransformasi dari sekadar lokasi pembuangan menjadi area yang lebih hijau dan produktif.
“Ini adalah inovasi dari Bapak Wali Kota, di mana TPA Sambutan akan dijadikan TPA Taman. Selain lokasi zona TPA dan jalan, semuanya akan dibuat taman,” ujar Endang kepada
Kompas.co
m di TPA, Kamis (26/6/2025).
Menurut Endang, penanaman berbagai jenis pohon seperti buah, peneduh, atau pala hijau akan mengubah citra TPA yang selama ini terkesan angker menjadi tempat yang menyenangkan.
“Kesan nantinya bukan seperti tempat sampah yang angker, melainkan seperti taman yang menyenangkan bagi pengunjung,” tambahnya, seraya mengakui bahwa bau dari sampah baru akan tetap ada, namun diupayakan seminimal mungkin.
Terobosan paling signifikan dalam rencana pengelolaan sampah Samarinda adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di samping TPA Sambutan.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kota Samarinda dengan investor asal Malaysia, dengan progres
Engineering, Procurement, and Construction
(EPC) yang diklaim sudah mencapai 70 persen.
Endang merinci lima persyaratan utama yang telah disanggupi untuk percepatan proyek PLTSa ini:
1.
Lokasi Tanah Strategis:
Tanah seluas 2,5 hektar di sebelah TPA Sambutan telah disetujui untuk pembangunan PLTSa. Jika kebutuhan lahan bertambah, Pemerintah Kota Samarinda siap membeli sisanya.
2.
Sewa Tanah Gratis:
Investor akan mendapatkan penggunaan lahan secara gratis, tanpa biaya sewa, baik untuk jangka waktu 5 tahun maupun 30 tahun. Kesepakatan ini sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
3.
Jaminan Pasokan Sampah dan Ekspansi:
Perjanjian Kerja Sama (PKS) akan mengatur jaminan pasokan sampah untuk PLTSa yang dirancang berkapasitas 500-700 ton per hari. Jika pasokan sampah meningkat, Samarinda membuka peluang kerja sama dengan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
“Jika jumlah sampah bertambah hingga 700 ton, kami bisa menawarkan kepada Kukar untuk mengirim sampah dari Loa Janan, Sanga-Sanga, Anggana, dan Teluk Dalam ke sini,” jelas Endang.
Dalam jangka panjang, kapasitas PLTSa ini bahkan bisa mencapai seribu ton atau lebih.
4.
Dukungan Penuh Perizinan:
Wali Kota Samarinda telah menyatakan kesiapan penuh untuk memfasilitasi dan membantu seluruh proses perizinan serta memberikan dukungan publik yang diperlukan untuk kelancaran proyek.
5.
Penjualan Listrik ke PLN dengan Tarif Menarik:
Listrik yang dihasilkan oleh PLTSa akan dijual ke PLN. Pemerintah Kota akan memfasilitasi pertemuan dengan pihak PLN di Balikpapan maupun Jakarta untuk memastikan penjualan listrik dengan skema feed-in tariff (FIT) baru sebesar 30 sen dollar.
“Tarif 30 sen dollar tidak memerlukan tipping fee agar mencapai break-even, jadi Pemerintah Kota hanya memfasilitasi hal ini,” pungkas Endang.
Dengan kelima poin kunci ini yang telah disanggupi, Pemerintah Kota Samarinda optimis dapat mengubah wajah pengelolaan sampah di kota ini, tidak hanya menjadi lebih bersih dan ramah lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada penyediaan energi.
Transformasi TPA Sambutan diharapkan menjadi model inovasi pengelolaan limbah yang berkelanjutan di Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/27/685e1b39c0c3f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/26/685cf1fa45356.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
