BUMN: PLN

  • PLN Tindak Cepat Kebakaran Gudang SDA Jaksel, Warga Diimbau Lapor Jika Temukan Bahaya Kelistrikan

    PLN Tindak Cepat Kebakaran Gudang SDA Jaksel, Warga Diimbau Lapor Jika Temukan Bahaya Kelistrikan

    PLN Tindak Cepat Kebakaran Gudang SDA Jaksel, Warga Diimbau Lapor Jika Temukan Bahaya Kelistrikan
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kebakaran
    yang melanda gudang milik Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan di Jalan Aup Raya, Pasar Minggu, Sabtu pagi (2/8/2025), mendapat respons cepat dari
    PLN
    UP3 Lenteng Agung.
    Demi mencegah risiko lebih besar, PLN segera mengamankan pasokan listrik di area terdampak.
    Kebakaran diperkirakan mulai sekitar pukul 07.50 WIB. Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela menyampaikan bahwa penyebab
    kebakaran
    berasal dari korsleting listrik pada bedeng gudang.
    “Korsleting pada kabel tiang listrik (muncul api) dan berada di tengah yang menghubungkan aliran listrik dari tiang listrik menuju bangunan gudang,” jelas Anggiat Sinambela dalam keterangan tertulis pada Sabtu (3/8/2025).
    PLN menjelaskan bahwa kebakaran pada bedeng tersebut merupakan bagian dari instalasi yang menjadi ranah pelanggan.
    Dua saksi di lokasi sempat mendengar percikan api sebelum kobaran membesar.
    Setelah melihat api sudah menjalar dari kabel, keduanya segera menghubungi pemadam kebakaran.
    Api dengan cepat melahap seluruh ruangan gudang berukuran 5 x 18 meter persegi yang digunakan untuk menyimpan material sisa proyek.
    Sebanyak 20 personel dan lima unit mobil dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan dikerahkan.
    Api berhasil dipadamkan pada pukul 08.27 WIB. Tidak ada korban jiwa maupun luka, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.
    Menanggapi insiden tersebut, PLN UP3 Lenteng Agung langsung mengirim petugas ke lokasi dan memutus sementara aliran listrik pada pukul 08.39 WIB.
    Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi sambaran arus listrik yang bisa membahayakan masyarakat maupun petugas di lapangan.
    “Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. PLN segera mengamankan sistem kelistrikan di sekitar lokasi kejadian untuk mencegah risiko lanjutan,” ujar Haris Andika, Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya.
    PLN juga menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan seluruh pihak dalam penanganan kejadian semacam ini.
    Selain itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi
    bahaya kelistrikan
    di lingkungan sekitar dan segera melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab Banggai-PLN sosialisasikan pembangunan SUTT 150 kv Ampana-Bunta

    Pemkab Banggai-PLN sosialisasikan pembangunan SUTT 150 kv Ampana-Bunta

    Pembangunan SUTT 150 kv ini bukan hanya mendukung distribusi listrik dari PLTA Poso, tapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi

    Palu (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, bersama PT PLN (Persero) menyosialisasikan rencana pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Ampana – Bunta, yang merupakan bagian dari distribusi daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso.

    Bupati Banggai Amirudin Tamoreka dalam keterangannya di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, mengatakan pembangunan SUTT 150 kv ini akan mendukung distribusi listrik dari PLTA Poso, dan sekaligus berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.

    “Pembangunan SUTT 150 kv ini bukan hanya mendukung distribusi listrik dari PLTA Poso, tapi juga akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, membuka peluang investasi, serta meningkatkan kualitas hidup warga,” katanya.

    Ia menegaskan pentingnya proyek ini sebagai bagian dari infrastruktur ketenagalistrikan strategis yang akan menopang kebutuhan listrik di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Banggai dan sekitarnya.

    Ia menjelaskan kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian awal dari rangkaian tahapan proyek strategis nasional di sektor energi, yang diharapkan dapat mulai dibangun dalam waktu dekat setelah seluruh proses perizinan dan persetujuan masyarakat diselesaikan.

    Pemkab Banggai, kata dia, menyambut baik sosialisasi ini sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada publik dan bagian dari upaya membangun kepercayaan antara masyarakat dan pelaksana proyek.

    Pembangunan SUTT sepanjang ratusan kilometer ini akan melintasi beberapa wilayah di Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Banggai.

    Untuk itu, Bupati meminta kepada kepada pihak PLN untuk memprioritaskan ganti rugi lahan masyarakat yang akan digunakan untuk pembangunan SUTT.

    Ia juga berpesan kepada pihak perusahaan agar dalam pengerjaan pembangunannya menggunakan tenaga kerja lokal.

    “Penting juga bagi tenaga kerja lokal untuk mengikuti aturan kerja dari pihak perusahaan. Karena setiap kontraktor punya aturan kerjanya masing masing,” ujarnya.

    Ia mengharapkan dengan terbangunnya jaringan SUTT ini, Kabupaten Banggai tidak hanya memperoleh manfaat langsung berupa peningkatan keandalan listrik, tetapi juga menjadi bagian penting dari sistem ketenagalistrikan nasional yang lebih kuat dan terintegrasi.

    Pewarta: Nur Amalia Amir
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Melistriki pedalaman Mentawai melalui sinergi energi

    Melistriki pedalaman Mentawai melalui sinergi energi

    Mentawai, Sumbar (ANTARA) – Senja pecah di ufuk barat, semburatnya tandas pada helai-helai daun sagu kering di atap rumah. Dari celah rumbia itu, asap kayu bakar membumbung ke langit.

    Aman Lippat menyalakan lampu teras Uma seperti biasa di Dusun Maruibaga, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Anaknya merebus keladi di dapur yang membuat asap mengepul.

    Sebagai Sikerei, dukun tradisional Mentawai, Aman Lippat tidak terlalu bergantung dengan listrik kecuali untuk penerangan Uma, rumah panggungnya itu. Ia masih bergantung pada alam, namun anggota keluarganya yang lain tetap membutuhkan stopkontak untuk mengisi daya ponsel mereka.

    Langit sudah gelap, jalan perkampungan selebar 2,5 meter itu terlihat temaram. Hanya lampu-lampu dari rumah masyarakat yang jaraknya berjauhan, membantu penerangan saat melintas, termasuk rumah Aman Lippat.

    Hari itu, biasanya listrik diesel dari PLN sudah menyala sekitar pukul 17.00 WIB, namun hingga pukul 19.00 WIB dan langit sudah gelap, listrik belum menyala. Aman Lippat menyalakan lampu terasnya menggunakan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang masih memiliki daya karena cuaca bagus tanpa hujan.

    Kepala Desa Matotonan, Ali Umran mengatakan, daya listrik dari mesin diesel PLN biasanya menyala mulai sore hingga tengah malam, sementara PLTS menyala mulai pukul 08.00 WIB.

    “Kami di sini memanfaatkan dua daya energi listrik, pertama ada PLTS dan mesin diesel PLN yang membantu warga sehari-hari meskipun belum maksimal,” katanya.

    Awalnya, masyarakat Matotonan hanya menggunakan lampu minyak tanah untuk membantu penerangan, tanpa daya listrik hingga tahun 2005.

    Kemudian tahun 2006, masyarakat mulai mencari solusi energi alternatif sendiri, di antaranya menggunakan panel tenaga surya dan aki untuk menyalakan listrik.

    Ketika itu hanya panel surya yang dapat menjadi alternatif tenaga listrik di Matotonan, karena jika menggunakan genset, warga kesulitan membawa bahan bakar minyak (BBM) ke desa karena akses terbatas.

    Akses satu-satunya ke Desa Matotonan hanya melewati sungai Sarereiket yang kini dapat ditempuh paling lama dua jam perjalanan dari Desa Ugai, dan ditambah dua jam perjalanan darat ke Muara Siberut.

    Sebelum tahun 2004, perjalanan ke Muara Siberut ditempuh menggunakan sampan sampai satu harian karena saat itu masyarakat belum mengenal mesin pompong. Kemudian 2010 jalan darat mulai dibangun menyambung dusun-dusun di pedalaman, namun hingga kini belum sampai ke Matotonan.

    Ali mengaku, karena akses jalan yang belum dibuka sekitar 9 kilometer lagi menuju Desa Matotonan itulah sehingga jaringan listrik ke Muara Siberut belum bisa dibangun.

    Pada tahun 2019 Pembangkit Listrik Tenaga Bio Massa (PLTBM) diresmikan di desa itu. Alat-alat dan materialnya dibawa menggunakan helikopter.

    Proyek yang diklaim energi listrik berbahan bambu pertama di Asia Pasifik itu katanya mampu melayani 1.181 rumah tangga di tiga desa, dengan rata-rata 450 watt untuk tiap-tiap rumah.

    Namun apa mau dikata, pada tahun 2020 PLTBm mengalami kerusakan mesin sehingga tak bisa digunakan lagi. Jika ditotalkan, kata Ali Umran, PLTBm hanya dapat digunakan selama 6 bulan, setelah itu tidak sanggup lagi menyala.

    Sejak itulah, PLN mengoperasikan mesin diesel berbahan bakar solar yang terus menyala hingga kini.

    Pada tahun 2012, Desa Matotonan mendapatkan hibah PLTS dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan jumlah penerima saat itu 268 KK dan kapasitas 75kWp dengan 900 volt ampere yang direvitalisasi pada 2022.

    Bantuan itu diberikan dalam rangka meningkatkan akses masyarakat guna penerangan melalui peningkatan pemanfaatan energi tenaga surya dan mengurangi pemakaian BBM.

    Ali Umran menjelaskan, untuk pemeliharaan PLTS tersebut diserahkan kepada desa, maka warga sepakat membayar iuran tiap bulannya Rp5.000 per Kepala Keluarga (KK).

    “Tapi sekarang sudah tidak berjalan lagi iurannya, terakhir tahun 2024. Kadang listrik PLTS hidupnya sebentar, kadang sampai jam 8 malam, maka itu masyarakat malas membayar,” katanya.

    Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatera Barat, Erick Kurniawan menjelaskan, PLTS Matotonan merupakan bantuan dari Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) yang dibangun pada tahun 2012.

    PLTS dengan kapasitas 75 kWp itu kemudian direvitalisasi pada 2022 lalu dan sudah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

    Dari hasil sosialisasi yang dilaksanakan oleh Ditjen EBTKE sebelum serah terima PLTS dengan masyarakat, disepakati bahwa iuran yang dipungut akan menjadi dana operasional PLTS.

    Operasional/pemeliharaan PLTS sesuai dengan kesepakatan akan dilakukan oleh petugas yg ditunjuk oleh Desa, di mana petugas ini sudah diberikan bimtek PLTS oleh Ditjen EBTKE.

    “Jadi ini bukan iuran kebersihan. Iuran lebih untuk operasional dan perawatan PLTS yang sudah menjadi aset masyarakat setempat,” katanya.

    Ada banyak lokasi lain di Mentawai yang memiliki PLTS Terpusat di Desa.

    Setidaknya ada 25 lokasi PLTS Terpusat yang dibangun oleh Kementerian ESDM di kabupaten itu. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya untuk membangun PLTS ataupun pembangkit listrik tenaga energi lain untuk masyarakat di sana.

    Karena posisi daerah di khatulistiwa, secara umum potensi PLTS di Mentawai khususnya dan Sumatera Barat umumnya sangat baik dan direkomendasikan untuk dilaksanakan, katanya.


    Wujudkan elektrifikasi 100 persen

    Dari balik batang-batang sagu, Rena Saegeoni membersihkan panel-panel surya di PLTS Desa Matotonan. Langit masih mendung, hujan semalam menyisakan air pada 289 panel surya yang menghadap langit.

    Rena merupakan petugas dari desa yang menjaga PLTS tersebut. Ia menyalakan secara manual daya listrik tenaga surya setiap pukul 08.00 WIB.

    Kendati rumput ilalang sudah tinggi dan tanaman merambat di pagar dan plang penanda, tapi Rena tetap berupaya menjaga bagian panel dan ruangan baterai tetap bersih.

    Di dalam ruangan tersebut, terdapat 12 panel listrik berwarna kuning, di depannya ada meja dan kursi untuk beristirahat serta televisi layar datar.

    Di bagian ruangan lain terdapat tempat baterai-baterai untuk menyimpan daya dari tenaga matahari. Dari luar ruangan, seseorang memanggil Rena.

    Lelaki itu, Paulus Sabaggalet memakai ikat kepala khas Mentawai, dengan kalung manik-manik di lehernya. Konten kreator yang biasa dipanggil Uluik itu datang ke PLTS bertanya kepada Rena kapan listrik dinyalakan.

    Di rumahnya, Uluik sedang menggelar upacara memperingati kematian dalam rangka mengakhiri masa berkabung. Ia membutuhkan listrik untuk mengisi daya, khususnya mengisi baterai radio dua arah portofon yang biasa ia gunakan berkomunikasi dengan anggota keluarga.

    “Saat pergi ke hutan atau ke tempat peternakan babi, kami pakai HT untuk berkomunikasi karena sinyal internet sulit di sini, kebetulan baterai HT habis harus dicas lagi,” kata Uluik yang tinggal di Dusun Onga, Desa Matotonan.

    Ia menghampiri petugas PLTS ke gardunya karena terkadang sudah pukul 08.00 WIB tapi listrik belum menyala, atau karena daya belum cukup sampai ke rumah-rumah.

    Uluik berharap agar petugas terkait dapat menjalankan kedisiplinan waktu, karena listrik menyala dan mati masih belum maksimal dalam pengoperasiannya.

    Ia juga berharap waktu listrik menyala khususnya pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) bisa bertambah dari sebelumnya.

    Bupati Mentawai Rinto Wardhana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai berkomitmen mewujudkan persentase elektrifikasi di Kepulauan Mentawai mencapai 100 persen.

    Tapi karena kemampuan dan keterbatasan anggaran, upaya tersebut, masih terus dioptimalkan, baik melalui program pusat maupun daerah.

    “Kondisi listrik kita sekarang di Mentawai hampir 60 persen, itu pun sering tidak hidup. Kita tetap berupaya memaksimalkan PLTS dan lobi ke pusat agar diberikan pembangkit yang lebih besar,” katanya.

    Penyebab listrik masih sangat terbatas, karena total pembangkit juga sangat terbatas, sehingga sering terjadi pemadaman bergilir.

    Selain itu, jalan yang belum tersambung ke dusun-dusun di pedalaman juga menjadi faktor belum bisa dibangun jaringan listrik.

    Di Desa Madobag sebelumnya masih menggunakan diesel dan listrik menyala terbatas, sekarang sudah bisa 24 jam karena jaringan sudah terkoneksi ke Muara Siberut. Sementara Desa Matotonan belum bisa tersambung akibat jalan yang tidak ada.

    Untuk mempercepat pembangunan kelistrikan, pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan sinergi antara PLN, dinas-dinas terkait, serta masyarakat agar pasokan kelistrikan di Kepulauan Mentawai dapat terpenuhi.

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Ajrun Karim menjelaskan, medan dan akses menuju lokasi yang butuh upaya besar menjadi kendala untuk melistriki daerah pedalaman.

    Kondisi kelistrikan di Mentawai secara rasio elektrifikasi PLN adalah 80,94 persen, namun secara rasio elektrifikasi desa sudah 100 persen.

    Desa yang masih belum teraliri listrik akan menjadi fokus utama pada tahun 2025.

    “Ada rencana kolaborasi dengan Kementerian ESDM, rencana lokasi adalah perairan tanpa ombak yang memungkinkan pembangunan PLTS terapung,” kata Ajrun saat menjelaskan pemenuhan kebutuhan listrik di Bumi Sikerei itu.

    Listrik di sejumlah titik di kepulauan itu memang sering terjadi padam secara bergilir, karena dua penyebab, yakni padam terencana dan padam tidak terencana.

    Padam terencana adalah pemadaman karena adanya pemeliharaan di sisi PLN untuk peningkatan keandalan atau perbaikan jaringan listrik, sedangkan pemadaman tidak terencana adalah karena pohon tumbang, kondisi cuaca, dan faktor alam lainnya.

    Sementara itu, terkait warga Desa Matotonan yang merasa pengoperasian PLTD terbatas, ia mengaku desa itu memang disuplai dari PLTD dengan mesin diesel yang sudah cukup berumur. Kadang ada kendala saat penyalaan mesin tersebut sehingga menyebabkan keterlambatan penyalaan.

    Untuk Matotonan memang masih belum optimal. Sebelumnya lokasi ini disuplai dari PLBTM yang dibangun oleh Kementerian ESDM, sekarang sudah digantikan dengan PLTD PLN sesuai pasokan PLTBm tersebut.

    Jadi, melistriki Mentawai, utamanya di kawasan pedalaman, perlu dilakukan perluasan jaringan, penambahan pembangkit dan sumber daya lainnya. Selain itu, tentu butuh sinergi berbagai pihak maupun potensi energi yang ada.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Danantara Ingin PLN Jaga Performa Kinerja Keuangan

    Danantara Ingin PLN Jaga Performa Kinerja Keuangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berharap PLN memiliki kinerja keuangan yang berkelanjutan. 

    Chief Investment Officer Danantara, Pandu Patria Sjahrir, dalam mendorong ketahanan energi nasional dan transisi energi, keberlanjutan sektor ketenagalistrikan jadi prioritas utama. 

    Untuk itu, lanjutnya penguatan kinerja keuangan PLN perlu terus dilakukan. Namun, ia juga mengakui peran ganda perusahaan listrik negara ini sebagai offtaker (pembeli listrik) yang perlu diperhatikan. 

    “Kita harus jelas bagaimana untuk selalu sustain di sini. Jangan sampai lucu, saya sebagai pemegang saham, juga sebagai developer, offtaker-nya juga ke diri saya sendiri,” jelasnya kepada Bisnis, pekan lalu.

    Berdasarkan laporan keuangan perseroan semester I/2025, PT PLN (persero) membukukan laba periode berjalan senilai Rp6,64 triliun sepanjang semester I/2025.  Perolehan laba tersebut melesat 32,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5 triliun. 

    Peningkatan laba seiring dengan naiknya pendapatan yang dibukukan perseroan. Pendapatan PLN mencapai Rp281,89 triliun per Juni 2025. 

    Adapun terkait investasi sektor kelistrikan, lanjut Pandu, merupakan sektor padat modal dan padat karya. Saat ini, tugas pemerintah adalah mendorong “crowding in” atau partisipasi sektor swasta lainnya, termasuk investor asing dalam meningkatkan investasi kelistrikan nasional.

    “Biar other private sector ikut masuk dan foreign sector juga bisa ikut masuk,” tegasnya.

    Sebagai gambaran investasi ketenagalistrikan, saat ini sudah ada RUPTL PLN 2025 – 2034. Pandu pun optimistis Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025 – 2034 dapat menjadi panduan investasi di sektor ketenagalistrikan. 

    “Banyak pihak swasta ingin melakukan [investasi] A, B, dan mereka bisa memberikan input kepada PLN,” ujarnya.

    Kendati demikian, dia mengamini bahwa investor menginginkan perencanaan ketenagalistrikan jangka panjang yang jelas. “RUPTL itu pasti akan selalu dinamis, setiap periode akan ada tambahan dan pengurangan sesuai dengan perkembangan zaman,” tambahnya.

    Terpisah, PT PLN (Persero) berhasil menembus daftar Fortune Global 500 tahun 2025 dan menempati peringkat ke-469 dunia, didorong oleh pendapatan sebesar Rp545,4 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 11,9% dibanding tahun sebelumnya. 

    Capaian ini menempatkan PLN sebagai satu-satunya perusahaan utilitas asal Indonesia yang masuk dalam daftar korporasi terbesar global.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut keberhasilan ini sebagai hasil dari konsistensi dan ketangguhan perusahaan dalam memperkuat daya saing di kancah internasional.

    Ini bukan hanya pengakuan terhadap skala usaha kami, tetapi juga terhadap daya saing dan ketahanan bisnis PLN dalam menjawab dinamika global,” ujar Darmawan, dalam keterangan tertulis.

    Ia menjelaskan, peningkatan pendapatan PLN didorong oleh volume penjualan listrik yang mencapai 306,22 terawatt hour (TWh) sepanjang 2024, naik 6,17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Konsumsi tenaga listrik tersebut setara dengan Rp353,17 triliun.

    Penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43%, disusul sektor industri 30%, sektor bisnis 19%, dan sektor lainnya 8%. Konsumsi listrik rumah tangga tercatat tumbuh 6,62% menjadi 130,43 TWh, sementara konsumsi sektor industri meningkat 4,17% menjadi 92,28 TWh.

    “Capaian ini tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah dalam menciptakan iklim investasi dan kebijakan energi yang kondusif, serta kepercayaan masyarakat yang terus mendorong kami untuk memberikan pelayanan terbaik,” kata Darmawan.

    Darmawan menambahkan bahwa kinerja keuangan PLN juga ditopang oleh efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio bisnis yang adaptif terhadap dinamika pasar global.

    “Kami menerapkan efisiensi menyeluruh tanpa mengurangi kualitas layanan. Melalui digitalisasi sistem, penguatan struktur keuangan, dan inovasi layanan pelanggan, kami berhasil meningkatkan produktivitas sekaligus menekan beban operasional,” tambahnya.

    Selain pertumbuhan pendapatan, kesehatan keuangan PLN juga tercermin dari membaiknya Debt to Equity Ratio (DER) menjadi 38,02%, sementara Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) meningkat menjadi 3,71 kali pada 2024.

  • Ekonom sebut program listrik desa beri keadilan energi bagi warga 3T

    Ekonom sebut program listrik desa beri keadilan energi bagi warga 3T

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Konstitusi Defiyan Cori menyatakan bahwa Program Listrik Desa (Lisdes) merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjamin keadilan sosial di sektor energi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

    “Program Lisdes merupakan bagian dari usaha nyata mewujudkan keadilan energi, terutama bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar,” ujar Defiyan Cori di Jakarta, Jumat.

    Ia menuturkan komitmen pemerintah dalam memperluas akses listrik bagi masyarakat terlihat dalam peresmian 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Juni lalu di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.

    Proyek tersebut mencakup delapan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dengan kapasitas total mencapai 380 Megawatt (MW).

    “Bersama Kementerian ESDM dan PLN, program tersebut menyalurkan listrik ke pelosok desa, menjangkau lebih dari 10 ribu titik di 40 kabupaten dan 18 provinsi hingga Juli 2025,” kata Defiyan.

    Ia mengatakan bahwa program listrik desa tidak hanya menyediakan penerangan bagi rumah-rumah warga, tapi juga menghadirkan harapan, kehidupan, dan masa depan yang lebih layak.

    Ia pun mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengakselerasi program elektrifikasi tersebut.

    Dalam satu dekade terakhir, rasio elektrifikasi nasional meningkat signifikan dari 84,35 persen pada 2014 menjadi 99,83 persen di akhir 2024.

    Defiyan menilai bahwa implementasi program listrik desa yang telah menghadirkan penerangan di berbagai desa-desa terpencil benar-benar mencerminkan upaya penegakan keadilan sosial.

    “Listrik bukan hanya soal penerangan. Ia adalah fondasi kemajuan pendidikan, ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat,” imbuhnya.

    Saat meresmikan 55 proyek EBT pada Juni lalu, Presiden Prabowo Subianto menyatakan menargetkan seluruh desa di Indonesia akan dialiri listrik dalam waktu kurang dari empat tahun.

    Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan mendorong kerja keras seluruh pihak, termasuk PLN dan pihak swasta untuk mempercepat masuknya listrik di semua desa di Tanah Air.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PLN Kembali Masuk Daftar Fortune Global 500

    PLN Kembali Masuk Daftar Fortune Global 500

    Jakarta

    PT PLN (Persero) kembali masuk dalam daftar Fortune Global 500 Tahun 2025. Perusahaan listrik milik negara ini tercatat menempati posisi ke-469 dari jajaran perusahaan terbesar dunia versi majalah bisnis asal Amerika Serikat tersebut.

    Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai capaian ini menunjukkan bahwa transformasi PLN mulai memberikan hasil yang terukur.

    “Masuknya PLN ke dalam Fortune Global 500 bukan hanya prestasi korporasi, tetapi juga integritas. Hal itu mencerminkan keberhasilan transformasi menyeluruh yang telah dijalankan PLN selama beberapa tahun terakhir,” kata Fahmy, Jumat (1/8/2025).

    Fahmy mengatakan pencapaian ini menandakan bahwa BUMN Indonesia punya peluang bersaing di level global. Menurutnya, tata kelola yang baik, strategi yang adaptif, dan penggunaan teknologi berperan dalam membawa PLN menembus pasar internasional.

    “Transformasi yang dilakukan PLN, termasuk digitalisasi end-to-end, efisiensi operasional, serta komitmen terhadap transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE), merupakan langkah tepat yang menjawab tantangan energi masa depan,” ujarnya.

    Fahmy juga menyoroti pendapatan PLN sepanjang 2024 yang mencapai Rp545,4 triliun. Ia menyebut angka tersebut sebagai indikator pertumbuhan yang stabil, sekaligus fondasi penting untuk penguatan bisnis ke depan.

    Selain kinerja keuangan, Fahmy juga menilai pentingnya menjaga reputasi perusahaan dalam jangka panjang.

    “PLN tidak hanya sukses dalam aspek finansial, tetapi juga telah mempertahankan integritasnya dalam mengelola perusahaan. Ini penting untuk membangun reputasi jangka panjang dan memastikan bahwa keberhasilan ini tidak hanya sebatas pencapaian finansial, tetapi juga berkelanjutan secara etis dan sosial,” jelasnya.

    Ia berharap PLN tidak berhenti pada pencapaian ini, melainkan terus memperbaiki layanan, memperluas adopsi energi terbarukan, dan menjaga fungsi sosialnya sebagai penyedia listrik nasional.

    “Prestasi ini harus dijadikan pijakan untuk terus bergerak maju. PLN telah membuktikan bahwa BUMN Indonesia mampu menjadi pelopor, bukan sekadar pengikut dalam percaturan ekonomi global,” tutup Fahmy.

    Lihat juga Video: PLN Jamin Pasokan Listrik di Kawasan Rebana Aman

    (rrd/rir)

  • PLN operasikan listrik pertama di Kawasan Konservasi Bandealit

    PLN operasikan listrik pertama di Kawasan Konservasi Bandealit

    Surabaya (ANTARA) – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mengoperasikan listrik pertama di kawasan konservasi Meru Betiri, Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.

    General Manager PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir di Surabaya, Jumat, mengatakan hadirnya listrik di kawasan ini menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia menandai era baru akses energi berkeadilan bagi masyarakat setempat.

    “Keberhasilan penyalaan listrik di Dusun Bandealit merupakan bagian dari program perluasan jaringan PLN yang terbagi dalam tiga tahap strategis,” katanya di Surabaya, Jumat.

    Untuk tahap pertama telah sukses beroperasi penuh menghadirkan listrik ke 40 pelanggan dengan pemasangan kabel terisolasi berpilin tegangan menengah sepanjang 5.023 meter sirkuit (ms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 150 ms.

    Untuk tahap kedua akan menambah pembangunan jaringan tegangan menengah dan tegangan rendah serta material lainnya dengan potensi melayani 125 pelanggan baru.

    Sementara tahap ketiga, akan kembali melakukan pembangunan jaringan dengan potensi melayani 65 pelanggan baru di area-area terpencil.

    Ahmad mengatakan kehadiran listrik kini membuka gerbang harapan, konektivitas dan ribuan peluang yang sebelumnya tak terjangkau serta mengubah lanskap kehidupan secara fundamental.

    Terlebih, ia mengatakan PLN percaya listrik adalah hak dasar yang akan mendorong kemajuan pendidikan, ekonomi lokal, dan peningkatan kualitas hidup.

    “Momen penyalaan listrik pertama di Dusun Bandealit ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk mewujudkan pemerataan akses energi,” ujar dia.

    PLN berkomitmen terus melistriki dusun hingga kepulauaun terluar di Jawa Timur yang belum menikmati akses listrik.

    Pada 2025, PLN memproyeksikan melistriki 125 lokasi tersebar di berbagai wilayah seperti Madura, Kediri, Situbondo, Ponorogo, Jember dan Malang.

    Warga Dusun Bandealit Agus mengatakan bersyukur yang tak terhingga setelah listrik masuk ke wilayahnya yang berada di dalam Kawasan Konservasi Taman Nasional Meru Betiri.

    “Terima kasih PLN dan Pemerintah Kabupaten Jember yang telah memberikan akses listrik di wilayah kami setelah selama ini nenek dan orang tua kami belum dapat menikmati. Semoga kedepannya dapat meningkatkan kesejahteraan wilayah kami,” kata Agus.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PLN resmikan SPKLU di LRT Ciracas, permudah isi daya kendaraan listrik

    PLN resmikan SPKLU di LRT Ciracas, permudah isi daya kendaraan listrik

    Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Stasiun LRT Jabodebek Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    PLN resmikan SPKLU di LRT Ciracas, permudah isi daya kendaraan listrik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 31 Juli 2025 – 17:15 WIB

    Elshinta.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Stasiun LRT Jabodebek Ciracas Jakarta Timur untuk mempermudah isi daya kendaraan listrik.

    “Ini bentuk komitmen PLN dalam mendukung instruksi Presiden untuk energi bersih. Dengan adanya SPKLU di LRT City Ciracas, masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik kini tidak kesulitan mengisi daya di kawasan ini,” kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Mochamad Andy Adchaminoerdin di Ciracas, Jakarta Timur, Kamis.

    Peresmian ini menjadi bagian untuk memperluas infrastruktur kendaraan listrik sebagaimana arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam mempercepat transisi menuju energi bersih. Selain itu, kehadiran SPKLU ini merupakan hasil sinergi antara PLN UID Jakarta Raya, Pemerintah Kota Jakarta Timur, dan pihak pengembang PT Adhi Commuter Property.

    PLN UID Jakarta Raya juga menargetkan penambahan 1.000 unit SPKLU baru di seluruh DKI Jakarta pada tahun 2025. Saat ini, terdapat sekitar 3.500 SPKLU di Jakarta, dengan 350 unit berada di wilayah Jakarta Timur.

    “Kami akan diskusikan lebih lanjut dengan Pemkot Jakarta Timur untuk menentukan titik-titik strategis SPKLU berikutnya. Sinergi ini sangat penting agar masyarakat mudah mengakses fasilitas pengisian kendaraan listrik,” jelas Andy.

    Selain SPKLU, PLN juga mengedukasi masyarakat soal penggunaan pengisian daya baterai EV di rumah menggunakan perangkat pengisian yang dipasang di rumah (home charging). Bahkan, PLN memberikan promo potongan biaya hingga 50 persen untuk penambahan daya khusus charging mobil listrik hingga akhir tahun ini.

    “Setiap pembelian mobil listrik sudah dilengkapi alat pengisi daya. Cukup menambah daya ke 7.700 VA, dan bisa langsung mendaftar melalui aplikasi PLN Mobile,” ucap Andy.

    Adapun tarif pengisian daya di SPKLU ditetapkan sekitar Rp2.800 per kWh, jauh lebih hemat dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

    “Kalau kita bandingkan dengan beli bensin Rp12 ribu per liter, biaya mobil listrik bisa hemat hampir 40 persen. Ini bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga ramah di kantong,” ujar Andy.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Adhi Commuter Property, Achmad Wahid Abdullah menyambut positif kerja sama ini. Menurut Achmad, keberadaan SPKLU akan meningkatkan nilai kawasan dan mendukung konsep hunian hijau serta ramah lingkungan.

    “Sinergi seperti ini penting untuk masa depan. Kami siap memfasilitasi pengembangan SPKLU di 12 lokasi lain milik kami,” kata Achmad.

    Sumber : Antara

  • APSA bahas peluang tercapainya 500 MW PLTS di Bali

    APSA bahas peluang tercapainya 500 MW PLTS di Bali

    Denpasar (ANTARA) – Asosiasi Panel Surya Abadi (APSA) Bali membahas peluang target pengembangan 500 MW energi bersih dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Dewata sesuai target Pemprov Bali.

    Ketua APSA Bali Gusti Ayu Kade Widhiastari mengatakan potensi ini ada terutama pada PLTS atap sebagai solusi strategis, namun regulasi yang digunakan saat ini menjadi penghalang.

    Sehingga, asosiasi pengusaha di bidang energi terbarukan itu di Denpasar, Kamis, mendorong adanya regulasi khusus untuk Bali mencapai cita-citanya.

    “Diperlukan perubahan peraturan maka percepatan implementasi PLTS atap bisa dicapai, yang selalu kami diskusikan adalah bagaimana mengubah peraturan atau bagaimana Bali mendapat perlakuan khusus,” kata dia.

    Widhiastari menjelaskan yang menjadi hambatan bagi pengembangan PLTS atap di Bali adalah regulasi seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2024 yang mengatur pengajuan izin PLTS on grid hanya boleh pada Januari dan Juli setiap tahunnya.

    “Misalnya kita baru kesepakatan klien di bulan Februari, kan sudah lewat Januari, jadi harus menunggu di bulan Juli untuk bisa mendaftarkan,” ujarnya.

    “Dan begitu pun ketika kita sudah masuk Juli ternyata kuotanya tidak ada ya kita harus menunggu periode berikutnya di bulan Januari,” sambung Widhiastari.

    Oleh karena itu usulannya agar sistem kuota kapasitas pengajuan dihapus sehingga dengan mudah masyarakat atau instansi memasang PLTS atap.

    “Kalau masih dengan satu pasal ini saja dari perspektif pengusaha sulit untuk mencapai 500 MW dengan PLTS atap, bahkan 100 MW pun sulit,” ujarnya.

    Usulan selanjutnya dari asosiasi adalah insentif bagi pengguna PLTS, dimana selama ini pemilik PLTS atap khususnya, yang menghasilkan energi lebih kemudian disalurkan ke PLN (on grid) tidak diberikan imbalan atau nilai jual atas energi mereka.

    Untuk mendukung tercapainya 500 MW energi dari energi terbarukan, APSA Bali membantu pemerintah daerah merancang peta jalan, salah satunya langkah awal memanfaatkan gedung-gedung pemerintah untuk dipasang PLTS atap.

    “2025 sisa 6 bulan, kita anggap mulai 500 KWp saya tidak memakai 100 MW karena dalam pandangan saya itu sangat tidak mungkin, kalau 500 KWp sangat mungkin saya sudah mengecek beberapa kantor pemerintahan bisa memiliki kapasitas dipasangi PLTS 200, bisa dikerjakan dalam 5-6 bulan,” kata Widhiastari.

    Berangkat dari sana, Pemprov Bali dapat melanjutkan 5 MW pada Januari 2026 dibantu dengan PLTS terapung, kemudian terus berlanjut dengan regulasi-regulasi pendukung seperti mengatur agar hotel dan perumahan diwajibkan menggunakan 30 persen atap bangunan untuk dipasangi panel surya.

    Jika masyarakat memahami peluang biaya lebih irit dengan menggunakan PLTS atap, menurutnya akan lebih mendorong misi pemerintah.

    Dicontohkan saja dengan memasang 4-5 panel surya atau setara biaya keseluruhan Rp40 juta maka dapat menghasilkan 16-20 KWH per hari dan hemat Rp10 juta per bulan.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PLN fasilitasi 158 pelajar belajar konversi motor BBM ke motor listrik

    PLN fasilitasi 158 pelajar belajar konversi motor BBM ke motor listrik

    Makassar (ANTARA) – PT PLN (Persero) memfasilitasi 158 pelajar dari empat SMK dan mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Kota Makassar belajar mengkonversi motor konvensional (BBM) menjadi motor listrik (Molis) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Pelatihan ini digelar PLN bekerjasama dengan Braja Elektrik Motor, penyedia jasa konversi kendaraan listrik di Kampus PNUP Makassar Sulawesi Selatan, pada 28-31 Juli 2025.

    General Manager PLN UID Sulselrabar Edyansyah di Makassar, Kamis menjelaskan PLN tidak hanya memastikan ketersediaan listrik dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, tetapi juga berperan aktif sebagai pionir dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik.

    “PLN memfasilitasi pelatihan dan kuliah umum untuk 158 pelajar di Makassar, dengan harapan mereka dapat menyebarkan pengetahuan ini lebih luas dan semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik,” kata Edyansyah.

    Dari hasil pelatihan ini, PLN mencatat sebanyak sepuluh motor BBM telah dikonversi menjadi motor listrik. Selanjutnya dilakukan test drive motor konversi untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

    Apalagi, kata Edyansyah, pemerintah telah memberikan berbagai insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, baik untuk motor baru maupun hasil konversi.

    Menurutnya, peningkatan kapabilitas ini sejalan dengan visi PLN untuk menjadikan listrik sebagai motor penggerak ekonomi, sesuai prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dan Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Ia juga optimistis bahwa dengan semakin banyak pelaku UMKM yang beralih ke kendaraan listrik, peluang usaha baru akan tercipta, serta pendapatan UMKM akan meningkat.

    “Kami ingin mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan,” katanya.

    Andi Fahrul Farid, salah satu peserta pelatihan dari PNUP, mengapresiasi manfaat pelatihan ini yang dinilai sangat bermanfaat dan menjadi tambahan pengetahuan sebab langsung dipraktekkan.

    Fahrul mengaku sangat antusias dengan kegiatan ini sebab semakin banyak orang beralih ke kendaraan listrik lantaran bahan bakar fosil semakin sulit diperoleh, dan polusi semakin memburuk.

    “Ini adalah bentuk sinergi yang baik agar anak-anak mendapatkan pengetahuan tentang transisi energi dan konversi motor, sehingga kami juga dapat berkontribusi secara nyata di dunia kerja,” ujar Andi Fahrul Farid.

    Mengenai infrastruktur pengisian daya, PLN UID Sulselrabar telah menyediakan 1.260 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Saat ini, terdapat 65 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 51 lokasi untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.

    Pelatihan konversi motor BBM ke motor Listrik di Kampus PNUP Makassar, Kamis (31/07/2025). ANTARA/Nur Suhra Wardyah (B)

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.