BUMN: PLN

  • Syarat dan Cara Dapat Diskon 50 Persen Listrik PLN Spesial HUT ke-80 RI

    Syarat dan Cara Dapat Diskon 50 Persen Listrik PLN Spesial HUT ke-80 RI

    Jakarta: PT PLN (Persero) siap menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia (RI) dengan menghadirkan promo spesial Energi Kemerdekaan. Promo ini menawarkan diskon 50 persen untuk biaya tambah daya listrik.
     
    Promo Energi Kemerdekaan berlaku selama periode 10-23 Agustus 2025, dan diberikan untuk semua pelanggan tegangan rendah di seluruh golongan tarif satu fasa. Mulai dari daya awal 450 Volt Ampere (VA) hingga 5.500 VA, dengan pilihan daya akhir maksimal 7.700 VA.
     
    Untuk mendapatkan promo ini, kamu harus mengikuti sejumlah syarat dan ketentuan yang telah berlaku. Lebih lengkapnya, berikut ini cara mendapatkan promo diskon 50 persen untuk biaya tambah daya listrik.
     
    Syarat dan Ketentuan Promo Energi Kemerdekaan
    Melansir laman resmi PLN Mobile, berikut syarat dan ketentuan yang perlu kamu perhatikan:

     

     
    1. Berlaku untuk pelanggan tegangan rendah di semua golongan tarif dengan daya awal 450 VA-5.500 VA.
    2. Pilihan daya akhir mulai dari 1.300 VA hingga 7.700 VA.
    3. Pelanggan harus terdaftar sebelum 1 Agustus 2024 sebagai konsumen PLN.
    4. Maksimal 4 voucher unik per akun PLN Mobile, hanya untuk akun tersebut.
    5. Satu voucher hanya berlaku untuk 1 ID pelanggan (IDPEL) dan tidak bisa digunakan kembali jika dibatalkan.
    6. Klaim e-voucher dan pembayaran harus dilakukan 10-23 Agustus 2025 pukul 23.59 WIB.
    7. Tidak berlaku untuk perubahan fasa, tarif, atau jenis layanan (misalnya prabayar menjadi pascabayar atau sebaliknya).
    8. Tidak dapat digabungkan dengan promo tambah daya lainnya.
    9. Setelah ikut promo, pelanggan tidak boleh menurunkan daya minimal 1 tahun kecuali sudah menambah daya lagi dengan tarif normal.
    10. Semua tagihan listrik dan kewajiban lain harus dilunasi sebelum mengajukan permohonan.
     
    Cara Klaim Diskon Tambah Daya 50 Persen
    Klaim promo 50 persen ini bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile. Ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

     

     
    1. Unduh aplikasi PLN Mobile di App Store atau Play Store.
    2. Login, lalu masuk ke menu Akun dan lengkapi data diri untuk upgrade akun.
    3. Setelah verifikasi, masuk ke Beranda dan pilih Ubah Daya dan Migrasi
    4. Klik Buat Permohonan.
    5. Masukkan ID pelanggan, pilih titik lokasi, dan konfirmasi alamat.
    6. Pilih daya akhir yang diinginkan serta keperluan penggunaannya.
    7. Pilih jenis layanan (prabayar atau pascabayar).
    8. Untuk pelanggan prabayar, pilih jumlah token yang akan dibeli.
    9. Pilih voucher promo Energi Kemerdekaan, klik Gunakan.
    10. Sistem akan menampilkan biaya setelah diskon.
    11. Klik Kirim Permohonan dan lakukan pembayaran.
    12. Petugas PLN akan datang ke lokasi untuk melakukan penambahan daya.

    Jakarta: PT PLN (Persero) siap menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia (RI) dengan menghadirkan promo spesial Energi Kemerdekaan. Promo ini menawarkan diskon 50 persen untuk biaya tambah daya listrik.
     
    Promo Energi Kemerdekaan berlaku selama periode 10-23 Agustus 2025, dan diberikan untuk semua pelanggan tegangan rendah di seluruh golongan tarif satu fasa. Mulai dari daya awal 450 Volt Ampere (VA) hingga 5.500 VA, dengan pilihan daya akhir maksimal 7.700 VA.
     
    Untuk mendapatkan promo ini, kamu harus mengikuti sejumlah syarat dan ketentuan yang telah berlaku. Lebih lengkapnya, berikut ini cara mendapatkan promo diskon 50 persen untuk biaya tambah daya listrik.
     

    Syarat dan Ketentuan Promo Energi Kemerdekaan

    Melansir laman resmi PLN Mobile, berikut syarat dan ketentuan yang perlu kamu perhatikan:
     
     

     
    1. Berlaku untuk pelanggan tegangan rendah di semua golongan tarif dengan daya awal 450 VA-5.500 VA.
    2. Pilihan daya akhir mulai dari 1.300 VA hingga 7.700 VA.
    3. Pelanggan harus terdaftar sebelum 1 Agustus 2024 sebagai konsumen PLN.
    4. Maksimal 4 voucher unik per akun PLN Mobile, hanya untuk akun tersebut.
    5. Satu voucher hanya berlaku untuk 1 ID pelanggan (IDPEL) dan tidak bisa digunakan kembali jika dibatalkan.
    6. Klaim e-voucher dan pembayaran harus dilakukan 10-23 Agustus 2025 pukul 23.59 WIB.
    7. Tidak berlaku untuk perubahan fasa, tarif, atau jenis layanan (misalnya prabayar menjadi pascabayar atau sebaliknya).
    8. Tidak dapat digabungkan dengan promo tambah daya lainnya.
    9. Setelah ikut promo, pelanggan tidak boleh menurunkan daya minimal 1 tahun kecuali sudah menambah daya lagi dengan tarif normal.
    10. Semua tagihan listrik dan kewajiban lain harus dilunasi sebelum mengajukan permohonan.
     

    Cara Klaim Diskon Tambah Daya 50 Persen

    Klaim promo 50 persen ini bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile. Ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
     
     

     
    1. Unduh aplikasi PLN Mobile di App Store atau Play Store.
    2. Login, lalu masuk ke menu Akun dan lengkapi data diri untuk upgrade akun.
    3. Setelah verifikasi, masuk ke Beranda dan pilih Ubah Daya dan Migrasi
    4. Klik Buat Permohonan.
    5. Masukkan ID pelanggan, pilih titik lokasi, dan konfirmasi alamat.
    6. Pilih daya akhir yang diinginkan serta keperluan penggunaannya.
    7. Pilih jenis layanan (prabayar atau pascabayar).
    8. Untuk pelanggan prabayar, pilih jumlah token yang akan dibeli.
    9. Pilih voucher promo Energi Kemerdekaan, klik Gunakan.
    10. Sistem akan menampilkan biaya setelah diskon.
    11. Klik Kirim Permohonan dan lakukan pembayaran.
    12. Petugas PLN akan datang ke lokasi untuk melakukan penambahan daya.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim

    Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim

    Jakarta

    Jarak tempuh jadi salah satu senjata utama pabrikan mobil listrik dalam memasarkan produknya. Berdasarkan ujicoba terhadap beberapa brand di Australia, kenyataan tak semanis klaim.

    Di seluruh dunia, setiap mobil listrik yang dijual selalu mencantumkan kapasitas baterai dan klaim jarak tempuh yang bisa dicapai dalam satu kali pengisian daya hingga full 100%. Saat ini, setidaknya, tiga metode atau standarisasi populer yang paling sering digunakan.

    Yang kerap dipakai di Indonesia adalah WLTP (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure). Ada juga NEDC (New European Driving Cycle), yang digunakan sebelum WLTP hadir. Lalu ada CLTC yang dikembangkan dan banyak dipakai di China.

    Belum lama ini, Australian Automobile Association (AAA), sebuah badan didanai Pemerintah Australia, melakukan pengujian klaim jarak tempuh baterai kendaraan listrik. Hasilnya, seluruh produk yang diujicoba ternyata didapat jarak tempuh yang lebih pendek.

    Dikutip dari Guardian, ada beberapa mobil listrik populer di Australia yang diuji. Hasilnya beragam, meski kesimpulannya sama: jarak tempuh dalam kondisi real lebih pendek dibanding yang diklaim pabrikan — dengan selisih 5% sampai 23%.

    Ilustrasi SPKLU yang disediakan PLN di Indonesia Foto: Dok PLN

    Australian Automobile Association dalam pernyataannya menyebut penelitian dilakukan demi membantu publik dan konsumen Australia mendapatkan informasi yang jelas terhadap mobil yang akan atau sudah mereka beli. Selain itu, AAA menyatakan serangakaian tes dilakukan demi menjawab keraguan serta kekhawatiran publik atas jarak tempuh kendaraan listrik dalam kondisi real, alias pemakaian sehari-hari.

    Penelitian yang dilakukan tidak main-main. AAA telah memulainya sejak 2022, dengan dana yang disiapkan pemerintah sebesar 14 juta Dollar Australia, setara Rp 148,7 miliar dan puluhan jenis mobil listrik ditest.

    Hasil Ujicoba Jarak Tempuh BYD, Tesla, Kia, dan Smart

    Salah satu mobil yang dites baru-baru ini adalah BYD Atto 3 keluaran tahun 2023 versi extended range. BYD Atto 3 tersebut punya jarak tempuh 369 km dengan konsumsi energi sebesar 180 Wh/km. Angka ini di bawah klaim BYD, yang disebut punya jarak tempuh 480 km dengan konsumsi energi 149 Wh/Km.

    Berikutnya ada Kia EV6, yang diklaim punya jarak tempuh 528 km dan konsumsi daya 165 Wh/km. Pada kenyataannya, EV6 keluaran tahun 2022 yang dicoba punya jarak tempuh 484 km dengan konsumsi energi 166 wh/km.

    Ilustrasi pengisian daya mobil listrik (Foto: AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)

    Untuk Tesla Model 3 keluaran tahun 2024 yang dites, menunjukkan hasil serupa. Diklaim mampu melaju sejauh 513 km dalam sekali pengisian, mobil laris di Australia ini hasil tesnya menunjuk angka 441 km pada sekali pengisian daya.

    Selanjutnya ada Smart #3. Diklaim mampu melaju hingga 455 km dengan konsumsi energi 163 Wh/km, mobil ini pada kondisi nyata bisa melaju sejauh 432 km dengan konsumsi energi 170 Wh/km.

    Mobil Bensin Juga Diuji

    AAA merupakan badan pemerintah utama yang mengeluarkan kebijakan hingga advokasi untuk berbagai jenis kendaraan di Australia. Termasuk kendaraan berbahan bakar besin dan solar.

    Beberapa bulan lalu mereka juga merilis hasil ujicoba banyak kendaraan BBM. Hasilnya, sebanyak 77% kendaraan bensin dan solar punya konsumsi BBM lebih besar dibanding yang klaim pabrikan. Atinya, lebih boros BBM dibanding yang dipromosikan.

    “Dengan semakin banyak mobil listrik masuk ke pasar Australia, konsumen kini bisa memahami para pendatang baru tersebut terkait jarak tempuh baterainya,” kata Michael Bradley, managing direktur AAA.

    Pengujian kendaran-kendaraan listrik ini dilakukan di sekitar Geelong, negara bagian Victoria. Pengujian di antaranya dilakukan di dalam sirkuit, di jalan tol, serta jalanan wilayah pemukiman.

    (din/dry)

  • Sambut HUT ke-80 RI, PLN Gelar Diskon Tambah Daya Listrik 50% – Page 3

    Sambut HUT ke-80 RI, PLN Gelar Diskon Tambah Daya Listrik 50% – Page 3

    Sebelumnya, PLN Indonesia Power siap menjadi garda terdepan dalam menyediakan energi yang andal, bersih, dan berkelanjutan bagi lebih dari 270 juta masyarakat Indonesia, perseroan pun mengambil peran sebagai penggerak utama transisi energi nasional di tengah Hari Ulang Tahun atau HUT ke-80 RI.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Benardus Sudarmanta mengatakan, PLN Indonesia Power saat ini mengelola pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas mencapai lebih dari 2.300 Megawatt (MW).

    Beragam inisiatif pun terus dijalankan, mulai dari program biomass cofiring di pembangkit batu bara, pengembangan pembangkit EBT seperti PLTS dan PLTA, hingga transformasi digital lewat inisiatif Digital Power Plant (DPP)_ untuk meningkatkan efisiensi dan pengendalian operasional secara real time.

    “PLN Indonesia Power tidak hanya membangun pembangkit, kami membangun masa depan. Energi yang kami hasilkan hari ini adalah fondasi bagi kemajuan Indonesia esok hari, di usia kemerdekaan yang ke-80 ini, kami mengambil peran lebih besar: memastikan energi menjadi enabler utama bagi Indonesia menjadi negara maju,” kata Bernadus, Selasa (5/8/2025).

     

  • Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus 43 Ribu Unit, BPI Danantara Soroti Peluang Strategis

    Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus 43 Ribu Unit, BPI Danantara Soroti Peluang Strategis

    JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melihat bahwa Indonesia terus bergerak ke arah penggunaan transportasi ramah lingkungan dan ini dapat menjadi peluang strategis.

    Melalui akun Instagram resminya @danantara.indonesia, dalam sepanjang tahun 2024, jumlah kendaraan listrik di Indonesia telah melampaui angka 43 ribu unit.

    Mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Danantara, lonjakan jumlah kendaraan listrik terjadi cukup drastis dalam kurun waktu lima tahun terakhir dimana pada tahun 2020, tercatat hanya ada 125 unit kendaraan listrik yang beroperasi di jalanan Indonesia.

    “Di Indonesia tren ini semakin nyata dari hanya 125 unit EV yang mengaspal pada 2020, melonjak jadi lebih dari 43.000 unit di 2024,” tulisnya dalam unggahannya, dikutip Minggu, 10 Agustus.

    Adapun, Danantara Indonesia turut mendorong ekosistem konektivitas yang berkelanjutan bersama dengan perusahaan dalam pengelolaannya seperti PLN, Pertamina, MIND ID dari penyediaan bahan baku, pengembangan baterai, hingga pembangunan infrastruktur SPKLU

    “Ini lah langkah menuju industri hijau dan masa depan rendah emisi,” tulisnya.

    Secara lebih rinci, kontribusi BUMN mencakup seluruh rantai dari industri kendaraan listrik yaitu di sektor hulu, MIND ID mengelola cadangan mineral strategis seperti nikel, alumina, tembaga agar pasokan bahan baku baterai EV terjamin.

    Selain itu, MIND ID melalui anak usahanya ANTAM bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) dan CBL membangun Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi dari hulu sampai hilir.

    Sedangkan di hilir ada PLN yang juga membangun infrastruktur kendaraan listrik melalui 4.062 mesin SPKLU di 2.702 lokasi meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara sampai Papua.

    Selain itu juga kolaborasi dengan 51 mitra, serta memberikan akses informasi mudah bagi pengendara kendaraan listrik lewat aplikasi PLN Mobile.

    Adapun, pembangunan ekosistem ini menjadi wujud nyata menuju industri hijau, penurunan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan energi fosil di Indonesia.

  • Ibas Sebut Teknologi Co-Firing Mampu Kurangi Sampah-Ciptakan Ekonomi Baru

    Ibas Sebut Teknologi Co-Firing Mampu Kurangi Sampah-Ciptakan Ekonomi Baru

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menekankan pentingnya penerapan teknologi co-firing biomassa sebagai solusi pengurangan emisi karbon sekaligus peluang ekonomi baru. Dia menilai co-firing memiliki beragam manfaat seperti memperkuat ketahanan energi nasional hingga menciptakan lapangan kerja baru.

    Oleh karena itu, dia menilai pengesahan RUU Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai landasan hukum percepatan transisi energi. Hal tersebut disampaikan Edhie Baskoro dalam acara Audiensi dengan acara PT PLN Nusantara Power (PLN NP) Unit Pembangkit Pacitan “Co-Firing Biomassa: Tantangan, Peluang, dan Peran PLTU dalam Mendorong Pencapaian Target EBT Nasional” di Pacitan, Jumat (8/7/2025).

    “Kabupaten sebesar Pacitan ini memiliki PLTU, sumber energi yang bisa mengaliri, menghidupi masyarakat tidak hanya di Pacitan tetapi juga lebih luas di tanah Jawa dan Bali. Kita bersyukur bahwa program ini hadir berkat inisiasi Presiden SBY, putra daerah Pacitan, yang melihat kebutuhan energi sebagai tantangan strategis bangsa,” kata Ibas dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

    Ibas berharap pengelolaan PLTU Pacitan dapat berjalan optimal dan efisien, sehingga Indonesia semakin mandiri dalam penyediaan energi.

    “Kalau kita ingin terus lebih maju dan sejahtera, kita harus memperhatikan energi. Apalagi dunia kini bergerak mengurangi ketergantungan pada energi fosil,” jelasnya.

    “Co-firing biomassa adalah langkah nyata menuju energi bersih yang abadi. Selain mengurangi emisi CO₂ secara signifikan, kebijakan ini juga membuka peluang industri baru dan menciptakan lapangan pekerjaan di sektor biomassa,” katanya.

    Lebih lanjut, Ibas menegaskan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini tengah fokus menciptakan kemandirian energi.

    “Energi adalah sumber kehidupan, dan untuk maju serta sejahtera kita harus memastikan ketersediaan energi yang berkelanjutan. Kita perlu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengembangkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, demi generasi masa depan yang hidup sehat. Co-firing biomassa menjadi salah satu solusi potensial untuk mewujudkannya,” sambungnya.

    Dia pun menyinggung urgensi pengesahan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU-EBT) sebagai payung hukum yang kuat untuk mendorong investasi dan mempercepat transisi energi.

    “Salah satu kunci percepatan transisi energi adalah hadirnya RUU-EBT. Targetnya, bauran energi terbarukan nasional mencapai 23% pada 2025 dan meningkat menjadi 30% pada 2050. Namun pembahasannya masih alot karena perbedaan kepentingan antara sektor fosil dan energi terbarukan,” kata Ibas.

    Menurutnya, hambatan tersebut dapat diatasi dengan komunikasi intensif, insentif fiskal menarik, dan peningkatan kapasitas SDM di sektor energi. Dia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi, termasuk PLN dan pemerintah pusat dan daerah agar Pacitan dapat menjadi percontohan pusat energi terbarukan di Indonesia.

    “Tujuannya sama: menciptakan keberlanjutan dan kesejahteraan lingkungan. Dengan dukungan regulasi, teknologi, dan komitmen bersama, saya yakin Pacitan bisa menjadi role model dalam transisi energi bersih,” jelasnya.

    Ibas menegaskan bahwa biomassa adalah solusi energi untuk masa depan yang lebih cerah.

    “Biomassa jadi solusi energi, menuju masa depan yang cerah. Bersama kita wujudkan mimpi untuk bumi yang lebih maju dan sejahtera,” jelasnya.

    Dia pun mengajak pemerintah daerah dan pusat untuk memperkuat rantai pasok biomassa.

    “Kalau kita bisa mengelola sampah dan limbah pertanian secara sistematis, Pacitan akan punya sumber biomassa yang stabil. Ini bukan hanya soal PLTU, tapi juga peluang ekonomi untuk masyarakat,” ujarnya.

    Sementara itu, Senior Manager PT PLN Nusantara Power (PLN NP) Unit Pembangkit Pacitan Munif menyampaikan aspirasi dan keresahan terkait tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang.

    “Kami sangat berterima kasih atas undangan ini. Kesempatan yang sangat langka bagi kami. Seperti program yang dicanangkan PLN, kami juga melakukan biomass Co-Firing mulai 2021. Di 2024 total 184 ribu ton biomassa yang kami gunakan,” kata Munif.

    “Kami juga terus didorong, karena Co-Firing adalah bagian penting dari transisi energi. Kendala kami ada pada proses bisnis yang bisa mendukung ketersediaan stok biomassa sesuai kebutuhan. Limbah yang dapat digunakan berasal dari pertanian, perkebunan, industri, dan sampah,” sambungnya.

    Selain itu, Bupati Pacitan Indrata Nuraj sepakat terkait pentingnya kolaborasi untuk atasi sampah. Menurutnya, untuk mengatasi masalah sampah tidak bisa dibebankan pada satu pihak saja.

    “Kami akan mendorong pengelolaan limbah sampah di Pacitan agar kedepannya bisa dimanfaatkan untuk biomassa. Dengan begitu, target ketersediaan bahan baku untuk co-firing akan lebih terjamin,” tutupnya.

    (akn/ega)

  • Indonesia Dilirik Banyak Negara Soal Skema Hilirisasi Baterai

    Indonesia Dilirik Banyak Negara Soal Skema Hilirisasi Baterai

    Jakarta: Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam membangun ekosistem produksi baterai, termasuk untuk kendaraan listrik. Lewat gelaran International Battery Summit (IBS) 2025, negara-negara yang memiliki sumber daya bahan baku baterai siap meniru langkah Indonesia.

    Ketua IBS 2025 sekaligus Founder National Battery Research Institute (NBRI), Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, mengatakan bahwa Indonesia membuktikan kemajuan khususnya dalam hal hilirisasi industri mineral.

    “Indonesia sudah menjalankan hilirisasi dari nikel menjadi produk turunan seperti MHP, bahkan menuju prekursor dan katoda material. Pabrik-pabrik seperti Huayu dan ATL menunjukkan bahwa proses ini nyata terjadi di Indonesia, dan mulai dilirik negara-negara lain,” kata Evvy kepada wartawan di acara IBS 2025, Rabu, 6 Agustus 2025 di Jakarta.

    Evvy menambahkan, negara-negara yang memiliki sumber lithium, kobalt, dan graphite dari Afrika, Asia, hingga Amerika Latin tertarik untuk meniru pendekatan Indonesia khususnya dalam hal memberikan nilai tambah dari komoditas tersebut. 

    “Ini kita bicara Indonesia, bukan cerita China, kita lihat sendiri bagaimana pembangunan pabrik-pabrik sudah berlangsung, seperti di Morowali. Itu menjadi bukti konkret bahwa hilirisasi itu sudah berjalan,” sambungnya. 
     

    Pentingnya transfer teknologi

    Lebih lanjut, Evvy menyoroti pentingnya transfer teknologi serta pengembangan SDM untuk terus memperkuat industri baterai di dalam negeri. 

    “Kita kaya mineral, tapi masih kekurangan teknologi. Maka dari itu lewat summit (IBS 2025) kita belajar langsung dari sumber utama, seperti CATL, Hyundai, dan lain-lain. NBRI juga menginisiasi pelatihan hingga mendirikan battery school,” jelasnya. 

    Menurutnya, hingga saat ini ada lebih dari 200 perusahaan telah bergabung dalam pelatihan NBRI, termasuk Toyota, PLN, dan Astra.

    International Battery Summit 2025 sendiri menjadi wadah strategis terkait dialog dan kolaborasi di sektor baterai dan kerjasama produksi baterai tingkat global.
     
    Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah, pelaku industri, akademisi, pemangku kepentingan hingga perwakilan dari negara-negara penghasil nikel, kobalt, dan lithium.

    Pada penyelenggaraan IBS 2025, sejumlah perusahaan dalam negeri turut memamerkan hasil konkret hilirisasi baterai yang sudah berjalan. 

    Jakarta: Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam membangun ekosistem produksi baterai, termasuk untuk kendaraan listrik. Lewat gelaran International Battery Summit (IBS) 2025, negara-negara yang memiliki sumber daya bahan baku baterai siap meniru langkah Indonesia.
     
    Ketua IBS 2025 sekaligus Founder National Battery Research Institute (NBRI), Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, mengatakan bahwa Indonesia membuktikan kemajuan khususnya dalam hal hilirisasi industri mineral.
     
    “Indonesia sudah menjalankan hilirisasi dari nikel menjadi produk turunan seperti MHP, bahkan menuju prekursor dan katoda material. Pabrik-pabrik seperti Huayu dan ATL menunjukkan bahwa proses ini nyata terjadi di Indonesia, dan mulai dilirik negara-negara lain,” kata Evvy kepada wartawan di acara IBS 2025, Rabu, 6 Agustus 2025 di Jakarta.

    Evvy menambahkan, negara-negara yang memiliki sumber lithium, kobalt, dan graphite dari Afrika, Asia, hingga Amerika Latin tertarik untuk meniru pendekatan Indonesia khususnya dalam hal memberikan nilai tambah dari komoditas tersebut. 
     
    “Ini kita bicara Indonesia, bukan cerita China, kita lihat sendiri bagaimana pembangunan pabrik-pabrik sudah berlangsung, seperti di Morowali. Itu menjadi bukti konkret bahwa hilirisasi itu sudah berjalan,” sambungnya. 
     

    Pentingnya transfer teknologi

    Lebih lanjut, Evvy menyoroti pentingnya transfer teknologi serta pengembangan SDM untuk terus memperkuat industri baterai di dalam negeri. 
     
    “Kita kaya mineral, tapi masih kekurangan teknologi. Maka dari itu lewat summit (IBS 2025) kita belajar langsung dari sumber utama, seperti CATL, Hyundai, dan lain-lain. NBRI juga menginisiasi pelatihan hingga mendirikan battery school,” jelasnya. 
     
    Menurutnya, hingga saat ini ada lebih dari 200 perusahaan telah bergabung dalam pelatihan NBRI, termasuk Toyota, PLN, dan Astra.
     
    International Battery Summit 2025 sendiri menjadi wadah strategis terkait dialog dan kolaborasi di sektor baterai dan kerjasama produksi baterai tingkat global.
     
    Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah, pelaku industri, akademisi, pemangku kepentingan hingga perwakilan dari negara-negara penghasil nikel, kobalt, dan lithium.
     
    Pada penyelenggaraan IBS 2025, sejumlah perusahaan dalam negeri turut memamerkan hasil konkret hilirisasi baterai yang sudah berjalan. 
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Cara PLN Bikin Warga Sekitar Pembangkit Makin Pintar – Page 3

    Cara PLN Bikin Warga Sekitar Pembangkit Makin Pintar – Page 3

    Sebelumnya, PT PLN Indonesia Power (PLN IP) merangsang kemandirian ekonomi, guna menghadirkan perubahan bagi masyarakat Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta mengatakan, PLN Indonesia Power hadir tak hanya sebagai penyedia energi nasional, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang mendorong pemberdayaan, kemandirian desa, dan keberlanjutan lingkungan melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis komunitas.

    “Kami tidak sekadar menyalurkan listrik, tapi juga menghadirkan perubahan,” kata Bernadus, Selasa (29/7/2025).

    Untuk mewujudkan kemandirian desa, PLN IP melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Barito menjalankan program pelatihan kewirausahaan Ecoprint Sasirangan Warna Alam (ECOSALAM) yang memberdayakan 30 ibu rumah tangga di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

    Pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan teknis dan kewirausahaan agar siap bersaing di pasar kreatif, baik lokal maupun digital. Inisiatif ini tidak hanya menjadi upaya pelestarian budaya lokal dan lingkungan, tetapi juga langkah nyata pemberdayaan perempuan desa menuju kemandirian ekonomi.

    “PLN Indonesia Power ingin perempuan desa memiliki akses keterampilan, peluang usaha dan ruang untuk tumbuh sebagai pelaku ekonomi kreatif yang tangguh,” ujar Bernadus.

     

  • Perkuat Kelistrikan Papua, PLN IP Sepakati 2 Kerja Sama Operasi PLTMG

    Perkuat Kelistrikan Papua, PLN IP Sepakati 2 Kerja Sama Operasi PLTMG

    Bisnis.com, JAKARTA — PLN Indonesia Power (PLN IP) menandatangani dua kerja sama operasional dan pemeliharaan pembangkit di Papua. Kerja sama ini meliputi Serah Terima Operasi dan Pemeliharaan (O&M) PLTMG Biak-1 15 MW dan Penandatanganan Perjanjian O&M PLTU Holtekamp Performance-Based 50 MW.

    Direktur Utama PLN IP Benardus Sudarmanta mengatakan, langkah ini diambil untuk mendukung keandalan pasokan listrik di wilayah timur Indonesia. Menurutnya, kerja sama itu turut menjamin keberlangsungan sistem kelistrikan di Papua yang masih menghadapi tantangan elektrifikasi dan kompleksitas sistem penyediaan listrik.

    “Tugas kami bukan hanya menjaga pasokan listrik, tapi juga menjalankan amanat konstitusi: memastikan seluruh masyarakat, termasuk di Papua, mendapatkan akses energi yang andal dan berkelanjutan. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata PLN IP hadir untuk Indonesia,” ujar Benardus melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (8/8/2025).

    Dia menuturkan, pada kegiatan pertama, dilakukan serah terima pengelolaan PLTMG Biak-1 (15 MW) kepada PLN IP, yang disaksikan oleh Direktur Operasional Gas PLN IP, Purnomo, dan GM PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, serta perwakilan PT Wijaya Karya Konsorsium.

    Purnomo mengatakan, PLTMG dipilih sebagai solusi energi di wilayah kepulauan seperti Papua karena efisiensinya tinggi, bentuknya ringkas, dan rendah emisi.

    “PLTMG sangat ideal untuk wilayah seperti Papua yang memiliki sebaran geografis luas dan sistem kelistrikan kecil. Ini mendukung transisi energi, sekaligus memberikan layanan yang cepat dan fleksibel bagi masyarakat,” jelas Purnomo.

    Selanjutnya, ditandatangani pula perjanjian kerja sama Performance-Based O&M untuk PLTU Holtekamp 50 MW oleh Direktur Operasional Batubara PLN IP, M. Hanafi Nur Rifai, bersama GM PLN UIW Papua dan Papua Barat.

    Hanafi pun menjelaskan, PLTU Holtekamp yang beroperasi sejak 2016 kini memasuki fase transformasi kinerja berbasis kinerja (performance-based contract) dan tengah menjalani inovasi teknis berupa modifikasi chain grate stoker untuk efisiensi dan peningkatan keandalan.

    “Inovasi yang sudah berhasil kami terapkan di unit Sanggau kini kami replikasi di Holtekamp. Kami berkomitmen mendukung sistem kelistrikan Papua agar semakin andal,” terang Hanafi.

    Papua memiliki kompleksitas tinggi dalam sistem kelistrikannya, terbagi dalam 8 sistem besar dan sekitar 300 sistem kecil. Menurut GM PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, sekitar sepertiga masyarakat Papua masih belum mendapatkan akses listrik.

    “Meskipun kapasitas kecil, gangguan di sistem Papua bisa berdampak besar dan langsung terasa hingga ke Jakarta. Karena itu, kami percaya PLN IP mampu menjaga keandalan dan meningkatkan kinerja sistem di sini,” ujar Diksi.

    Dia juga menyebut bahwa pembangkit seperti Holtekamp harus menjadi backbone sistem kelistrikan Papua, dan kerja sama ini diharapkan menjadi motor bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    “Papua membutuhkan kita. Ini bukan sekadar kontrak bisnis, tapi ladang pengabdian untuk membantu rakyat membuka akses listrik, pendidikan, dan ekonomi bagi saudara-saudara kita di timur Indonesia,” tambah Diksi.

  • DTPH Pasaman Barat tingkatkan produksi padi berbasis kolaborasi

    DTPH Pasaman Barat tingkatkan produksi padi berbasis kolaborasi

    Pemkab Pasaman Barat melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura (DTPH) melaksanakan tanam sawah pokok murah dalam upaya meningkatkan produksi padi di daerah itu. ANTARA/Altas Maulana.

    DTPH Pasaman Barat tingkatkan produksi padi berbasis kolaborasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 08 Agustus 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melaksanakan program strategi peningkatan produksi padi berbasis kolaborasi (SP3BESI) dalam upaya meningkatkan produksi padi di daerah itu. Kepala DTPH Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Kamis, mengatakan program itu dilakukan melalui pendekatan berbasis kolaborasi antara petani, dinas dan pihak terkait lainnya mulai dari hulu sampai hilir.

    Menurutnya, latar belakang program ini didasari oleh belum optimalnya produksi padi karena adanya permasalahan mulai dari pertanaman, pemeliharaan sampai pemasaran.

    “Dibutuhkan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya peningkatan produksi,” katanya.

    Penyebab masih belum optimalnya produksi padi itu, kata dia, di antaranya belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan, tingginya laju konversi lahan pertanian ke nonpertanian, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tidak terkendali.

    Kemudian masih terbatasnya akses petani ke permodalan dan teknologi, masih kurangnya kualitas sumber daya manusia petani serta menurunnya kesuburan tanah.

    “Indeks pertanaman petani juga masih bisa dioptimalkan sebab saat ini rata-rata masih dua kali setahun. Selain itu alih fungsi lahan juga diharapkan dapat berkurang dengan adanya Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Nomor 5 Tahun 2023,” katanya.

    Menangani permasalahan itu DTPH Pasaman Barat meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait serta bersama mendampingi petani dalam meningkatkan produksi, melakukan pengawalan petani dimulai dari penyediaan benih bersertifikat, pupuk bersubsidi, penggunaan teknologi, pengendalian serangan OPT. 

    Lalu kebutuhan pembekalan untuk penyuluh dan petani, terutama tentang pengolahan tanah yang benar dan pemberian bahan organik untuk mengatasi menurunnya kesuburan tanah,  serta sosialisasi implementasi Perda LP2B di kalangan masyarakat sehingga mengatasi tingginya laju alih fungsi lahan.

    Doddy San Ismail menyebutkan strategi peningkatan produksi padi dalam penyediaan benih bersertifikat, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Sumbar agar hasil padi lebih tinggi. Lalu pelatihan teknologi tanaman padi sawah bagi kelompok tani berkolaborasi dengan Badan Riset Mekanisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Sumbar sehingga petani dapat menjual padi dengan harga tinggi.

    Kemudian pelatihan pengendalian OPT bagi kelompok tani berkolaborasi dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sumbar sehingga tidak terjadi gagal panen.

    “Peningkatan sumber daya manusia petani pada kegiatan pascapanen agar hasil produksi bisa meningkatkan harga jualnya melalui pendampingan dari Universitas Andalas (Unand) Padang,” ungkapnya.

    Selain itu, lanjutnya, berkolaborasi dengan PLN agar penggunaan tenaga listrik atau huller listrik memberikan manfaat mengurangi biaya bahan bakar minyak (BBM), efisiensi waktu dan tenaga, ramah lingkungan tidak bising. Pihaknya juga telah berkolaborasi dengan stakeholder dalam peningkatan produksi melalui Sawah Pokok Murah (SPM).

    Peningkatan produksi padi melalui kolaborasi dengan DPTPH Sumbar, BRMP dan Unand mengadakan Kegiatan Sawah Pokok Murah (SPM) juga telah diterapkan di Pasaman Barat melalui Kelompok Tani Tirto Sari Kecamatan Luhak Nan Duo pada 28 Mei 2025.

    “Sistem penerapan budi daya padi sawah SPM ini dapat menghemat pemakaian benih dan sarana produksi lainnya, mencapai 60 persen lebih, menghemat biaya pengolahan lahan,” ujarnya.

    Pada semester 1 periode Januari-Juni produksi padi di Pasaman Barat mencapai 41.247 ton yang berada di lahan tanam seluas 6.485 hektare. Kepala DTPH Pasaman Barat menargetkan jumlah tanam padi selama 2025 bisa mencapai seluas 20.321 hektare.

    Sumber : Antara

  • Modal Nggak Cukup, UMKM Desa Diajari Cara Ngatur Duit Biar Nggak Boncos

    Modal Nggak Cukup, UMKM Desa Diajari Cara Ngatur Duit Biar Nggak Boncos

    Jakarta

    Modal usaha itu bukan cuma soal duit, tapi juga soal cara ngaturnya. Itu yang jadi perhatian dalam pelatihan keuangan yang digelar untuk pelaku UMKM di Desa Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.

    Pelatihan ini menyasar dua kelompok usaha lokal: Kelompok Tani Jamur Tiram dan Kelompok Perempuan Srikandi Payakabung. Materinya mulai dari cara misahin uang pribadi dan usaha, nyatet arus kas, sampai bikin rencana keuangan sederhana biar usaha nggak gampang ambyar.

    Program ini digagas oleh PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Keramasan melalui UP Indralaya, sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan. PLN IP juga menggandeng Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Ogan Ilir sebagai mitra.

    “Kita ingin UMKM di desa-desa bisa tumbuh mandiri dan profesional, bukan sekadar jalan karena bantuan,” kata Syafi’i, Manager PLN IP UBP Keramasan, dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025).

    Menurut dia, banyak pelaku UMKM belum sadar pentingnya pencatatan keuangan yang rapi. “Kalau uang usaha masih nyampur sama uang dapur, susah berkembang. Akhirnya habis, tapi nggak tahu larinya ke mana,” ujarnya.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power, Benardus Sudarmanta, menambahkan bahwa pemberdayaan ekonomi lokal adalah bagian penting dari misi keberlanjutan perusahaan.

    “PLN Indonesia Power hadir bukan cuma untuk menyalurkan listrik, tapi juga membangun kemandirian sosial dan ekonomi lewat penguatan komunitas,” ujarnya.

    Langkah ini juga diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir. Ahmad Masyudi dari Dinas Perindagkop UKM menyebut pelatihan ini sejalan dengan misi pembangunan daerah menuju kabupaten SMART: Sejahtera, Maju, Adaptif, Religius, dan Berkelanjutan.

    Eko Supandi, Ketua Kelompok Tani Jamur Tiram, mengaku banyak belajar dari sesi pelatihan ini.

    “Kami jadi ngerti pentingnya nyatet pengeluaran, misahin uang, dan bikin rencana keuangan. Selama ini ya asal jalan aja, nggak tahu berapa yang benar-benar untung,” kata Eko.

    Program ini bagian dari komitmen PLN IP di bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Ke depan, pendampingan akan terus dilakukan agar UMKM di sekitar wilayah operasional bisa tumbuh sebagai penggerak ekonomi desa.

    “Transisi energi nasional nggak bisa jalan kalau masyarakatnya nggak ikut berkembang. Jadi kami hadir juga dengan nilai dan pemberdayaan,” tutup Benardus.

    Lihat juga Video: Jurus Walkot Eri Bantu UMKM-Turunkan Kemiskinan di Surabaya

    (fdl/fdl)