BUMN: PLN

  • Dirut PGE sebut Green Hydrogen Ulubelu hasilkan energi 300 MW

    Dirut PGE sebut Green Hydrogen Ulubelu hasilkan energi 300 MW

    Bandarlampung (ANTARA) – Direktur Utama Pertamina Gheotermal Energy {PGE} Julfi Hadi menyebutkan pembangunan Green Hydrogen Pilot Project Ulubelu Tanggamus, Lampung, ditargetkan dapat menghasilkan energi hingga 300 megawatt {MW}.

    “Pilot project ini diharapkan bisa mempercepat ekosistem green hydrogen. Untuk Pertamnia sendiri mudah-mudahan lebih cepat dari tahun 2029 bisa mengembangkan 300 MW green hydrogen,” kata Julfi Hadi, di Ulubelu Tanggamus, Lampung, Selasa.

    Ia menyebutkan, saat ini tengah menyiapkan ekosistem di Indonesia, sehingga tahun 2030 dan 2033 jauh lebih meningkat dan masuk segmen green hydrogen dunia, mengingat gheotermal di Indonesia cukup besar.

    Karena itu, lanjutnya dengan dukungan pemerintah pengembangan green hydrogen ini harus dipercepat.

    Julfi mengatakan proyek ini membuka peluang offgrid business sehingga tak bergantung kepada PLN dan masuk ke bisnis B2B untuk mempercepat konversi green hydrogen ke amonia atau metanol baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.

    PT Pertamina Gheotermal Eenergy secara resmi membangun Green Hydrogen Pilot Project Ulubelu di Tanggamus, Lampung.

    Pembangunan pilot project ini menjadi yang pertama di dunia mengintegrasikan teknologi anion exchange membrane water electrolyzer dengan energi panas bumi sebagai sumber listrik bersih.

    Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu sendiri menjadi salah satu tulang punggung energi Lampung, dengan kontribusi sekitar 25 persen kebutuhan listrik provinsi ini.

    “Selain menjawab kebutuhan energi, kontribusi ini juga mendukung langkah kita dalam menurunkan emisi karbon serta mewujudkan Lampung dan Indonesia yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

    Pewarta: Agus Wira Sukarta
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bina Marga Jaksel bantu tangani kabel listrik terbakar di Kemang

    Bina Marga Jaksel bantu tangani kabel listrik terbakar di Kemang

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan (Sudin Bina Marga Jaksel) membantu untuk menangani kabel listrik terbakar di kawasan Kemang, pada Senin (8/9) malam.

    “Betul kami hanya membantu penanganan, karena itu aset PLN,” kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan Rifki Rismal saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Rifki membenarkan kejadian tersebut memang kabel listrik milik PLN yang terbakar.

    Kendati demikian, pihaknya memastikan kabel tersebut sudah tertangani dengan baik sehingga tidak menimbulkan bahaya ataupun kekhawatiran bagi warga di wilayah tersebut.

    Hingga kini, Bina Marga Jakarta Selatan dan PLN masih memastikan penyebab kabel terbakar tersebut.

    “Saat ini sudah tertangani dan sedang investigasi untuk penyebabnya,” ucapnya.

    Sebelumnya, viral unggahan di media sosial Instagram @jakartaselatan24jam, sejumlah warga dan kendaraan menyaksikan kabel yang terbakar di Kemang, Jakarta Selatan.

    Adapun penyebab pasti dari kebakaran dan percikan api pada panel listrik tersebut belum diketahui.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan hingga awal 2025, telah merapikan kabel utilitas sepanjang 5.212 meter atau 5,2 kilometer (km) untuk menjamin keamanan pengguna jalan.

    Diinstruksikan seluruh jajaran di wilayah Jakarta Selatan baik lurah, camat maupun Suku Dinas Bina Marga dan pihak terkait lainnya agar melakukan penataan kabel utilitas yang menjuntai dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.

    Penataan kabel utilitas di Kecamatan Tebet sepanjang 1.022 meter, di Kecamatan Setiabudi (996 meter) dan di Kecamatan Kebayoran Baru (807 meter).

    Lalu, Kecamatan Pasar Minggu (553 meter), Kecamatan Pancoran (495 meter), Kecamatan Jagakarsa (415 meter), Kecamatan Kebayoran Lama (344 meter), Kecamatan Pesanggarahan (340 meter), Kecamatan Cilandak (135 meter) dan Kecamatan Mampang Prapatan sepanjang 105 meter.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenkeu Banjir Karangan Bunga Buat Menkeu Purbaya

    Kemenkeu Banjir Karangan Bunga Buat Menkeu Purbaya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, kemarin, Senin (8/9/2025).

    Purbaya dilantik bersama beberapa menteri lainnya. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Menteri Keuangan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Menteri Koperasi, dan Menteri Pemuda dan Olahraga.

    Purbaya sebelumnya adalah Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Adapun, jabatannya berakhir pada akhir tahun ini.

    Foto: Karangan bunga ucapan selamat untuk Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa penuhi gedung Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Zahwa Madjid)
    Karangan bunga ucapan selamat untuk Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa penuhi gedung Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Zahwa Madjid)

    Hari ini, Selasa (9/9/2025), Sri Mulyani akan melakukan serah terima jabatan dengan Purbaya Yudhi Sadewa. Acara akan dimulai pukul 09.00 WIB di Aula Mezanin Gedung Juanda I.

    Jelang serah terima jabatan, tampak kantor Kementerian Keuangan dibanjari karangan bunga ucapan selamat bagi Purbaya Yudhi Sadewa. Dari pantauan CNBC Indonesia, ada sebanya 15 papan karangan bunga yang berjajar di kantor Kemeneterian Keuangan.

    Karangan bunga tersebut berasal dari BUMN, salah satunya dari PT PLN (Persero) hingga BTN dan sejumlah perbankan seperti Standard Chartered. Adapun, beberapa karangan bunga lainnya ditempatkan di lobby Gedung Kementerian Keuangan.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PLN targetkan seluruh desa di Kalteng dan Kalsel berlistrik 100 persen

    PLN targetkan seluruh desa di Kalteng dan Kalsel berlistrik 100 persen

    Target tersebut menjadi komitmen kami dalam pemerataan akses listrik hingga ke pelosok desa di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah

    Palangka Raya (ANTARA) – General Manager PLN UID Kalimantan Selatan-Tengah (Kalselteng) Iwan Soelistijono menargetkan rasio elektrifikasi di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dapat mencapai 100 persen pada 2027.

    “Target tersebut menjadi komitmen kami dalam pemerataan akses listrik hingga ke pelosok desa di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah,” katanya usai menjadi narasumber Podcast di kantor ANTARA Biro Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Senin.

    Dia mengungkapkan saat ini masih terdapat sejumlah desa di dua provinsi tersebut yang belum terjangkau jaringan listrik sepenuhnya.

    Namun, pihaknya optimistis semua desa akan terjangkau listrik sesuai target sehingga masyarakat bisa menikmati fasilitas listrik untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

    “Listrik ini kan sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat. Untuk itu kami berupaya agar bisa memfasilitasi itu untuk masyarakat,” ucapnya.

    Iwan menjelaskan, jumlah desa yang belum mendapatkan layanan listrik terbanyak berada di wilayah Kalimantan Tengah. Sekitar 200 desa di Kalimantan Tengah masih dalam proses untuk dialiri listrik secara bertahap. Sementara itu, di Kalimantan Selatan jumlah desa yang belum berlistrik relatif lebih sedikit, hanya tersisa sekitar 9 hingga 14 desa yang perlu dipenuhi kebutuhan listriknya.

    “Kami terus berupaya agar pembangunan infrastruktur kelistrikan di dua provinsi ini bisa berjalan maksimal, sehingga semua warga mendapatkan akses energi,” ujarnya.

    Iwan juga menjelaskan terkait kapasitas, daya listrik yang umumnya tersedia di desa-desa berkisar antara 450 hingga 1.300 VA. Rentang daya tersebut dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di pedesaan.

    Selain itu, PLN juga menyediakan dua skema pembayaran listrik yang bisa dipilih masyarakat, yaitu menggunakan token prabayar maupun sistem pascabayar sesuai kebutuhan pelanggan.

    Namun, ke depan PLN mendorong agar masyarakat lebih banyak menggunakan layanan pascabayar. Menurut Iwan, sistem ini akan memudahkan pengguna sekaligus mendukung efisiensi operasional PLN.

    “Dengan adanya program pemerataan listrik hingga ke desa-desa, kami berharap kualitas hidup masyarakat di Kalimantan Selatan maupun Tengah dapat meningkat,” kata Iwan.

    Pewarta: Rendhik Andika/Rajib Rizali
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PLN Tebar Diskon 50% untuk Tambah Daya, Begini Cara Dapatnya

    PLN Tebar Diskon 50% untuk Tambah Daya, Begini Cara Dapatnya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) menebar diskon 50% tambah daya listrik yang berlaku mulai 4 hingga 17 September 2025.

    Promo ini dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan tegangan rendah satu fasa di semua golongan tarif dengan daya awal 450 volt ampere (VA) hingga 5.500 VA, yang ingin menambah daya hingga 7.700 VA. Dengan ketentuan, telah menjadi pelanggan PLN sebelum tanggal 1 September 2024.

    Direktur Retail dan Niaga PLN Adi Priyanto mengatakan, program bertajuk Kado Listrik Ceria (KALCER) ini bertujuan menghadirkan kemudahan akses listrik bagi pelanggan.

    “Program KALCER kami hadirkan agar pelanggan dapat memenuhi kebutuhan daya listrik dengan biaya yang lebih ringan,” ujar Adi melalui keterangan resmi dikutip Senin (8/9/2025).

    Sebagai gambaran, pelanggan dengan daya 450 VA yang ingin meningkatkan daya ke 7.700 VA hanya perlu membayar Rp3.512.625, dari tarif normal Rp7.025.250.

    Cara Dapat Diskon 50% Tambah Daya Listrik PLN 

    Adi menuturkan, pengajuan tambah daya pada program KALCER dilakukan sepenuhnya secara digital melalui PLN Mobile. Bagi pelanggan prabayar, cukup dengan melakukan minimal satu kali transaksi pembelian token, sedangkan pelanggan pascabayar dengan membayar tagihan listrik.

    Setelah transaksi berhasil, pelanggan akan menerima e-voucher diskon tambah daya melalui fitur Reward di PLN Mobile atau email terdaftar.

    Selanjutnya, pelanggan cukup memasukkan kode e-voucher saat mengajukan permohonan tambah daya di aplikasi PLN Mobile.

    Setelah pembayaran terverifikasi, unit PLN setempat akan segera memproses permohonan sesuai ketentuan yang berlaku.

    Adapun setiap akun PLN Mobile mendapatkan paling banyak empat e-voucher tambah daya selama periode promo berlangsung guna memberikan kesempatan yang merata bagi seluruh pelanggan.

    Adi menegaskan bahwa proses penyambungan tambah daya listrik kini mudah dan cepat. Sebab, pengajuan lebih praktis dan sepenuhnya digital melalui aplikasi PLN Mobile.

    “Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan listrik sebelum promo berakhir,” tutup Adi.

  • PLN-OIKN Bentuk Tim Khusus Genjot Listrik Hijau IKN

    PLN-OIKN Bentuk Tim Khusus Genjot Listrik Hijau IKN

    Bisnis.com, BALIKPAPAN — PT PLN (Persero) dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membentuk Tim Kerja Bersama untuk mengakselerasi pembangunan sistem kelistrikan ramah lingkungan di IKN.

    Langkah strategis ini ditempuh menyusul urgensi penyediaan infrastruktur energi berkelanjutan yang menjadi tulang punggung operasional kawasan pemerintahan baru tersebut.

    Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, proyeksi kebutuhan listrik IKN diperkirakan mencapai 465 MW hingga tahun 2034. 

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Utara, Muchamad Chaliq Fadli menyatakan pihaknya tengah merencanakan pembangunan infrastruktur pembangkit energi terbarukan dengan nilai investasi yang tidak main-main. 

    Adapun roadmap pembangunan meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 628 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2027.

    Selanjutnya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 1.251 MW dijadwalkan rampung pada 2031, disusul Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa 10 MW. 

    Menurutnya, keseluruhan infrastruktur pembangkit ini akan didukung pengembangan jaringan transmisi sepanjang 861 kilometer dan gardu induk berkapasitas 3.370 MVA.

    “Setiap pembangunan jaringan, gardu, maupun pembangkit yang kami siapkan bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk menopang pertumbuhan IKN hingga puluhan tahun ke depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/9/2025).

    Sementara itu, Kepala OIKN, M. Basuki Hadimuljono menyatakan Tim Kerja Bersama yang terbentuk nantinya akan berkonsentrasi pada tiga fokus utama, yaitu pemutakhiran Master Plan Kelistrikan IKN, percepatan penyambungan listrik ke kawasan pemerintahan, serta integrasi teknologi energi surya dengan sistem penyimpanan baterai canggih.

    “Tim kerja bersama ini akan menjadi mesin utama untuk memastikan seluruh kawasan IKN terhubung dengan listrik andal, ramah lingkungan, dan terintegrasi digital pada 2028. PLN adalah mitra strategis terbaik dalam mewujudkan hal ini,” sebutnya.

    Sebagai informasi, kebutuhan listrik di IKN telah mencapai 54 GWh yang dipasok melalui PLTS IKN berkapasitas 50 MW dan sistem interkoneksi Kalimantan sebagai backup hingga Agustus 2025. 

  • Menjaga Kelas Menengah dalam Perlindungan Negara

    Menjaga Kelas Menengah dalam Perlindungan Negara

    Jakarta

    Kelas menengah Indonesia tengah berada dalam posisi rentan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah mereka menyusut dari 57,33 juta orang atau 21,45% dari total penduduk pada 2019, menurun menjadi 47,85 juta orang atau 17,13% pada 2024. Penurunan sekitar 9,5 juta orang ini menandakan tekanan ekonomi yang nyata: kenaikan biaya hidup dan fluktuasi daya beli membuat kelompok ini sulit mempertahankan posisi ekonominya. Padahal, mereka menopang hampir 40% dari total konsumsi nasional. Hilangnya daya beli mereka senilai triliunan rupiah setiap tahun memperlambat roda konsumsi dan berpotensi mengguncang stabilitas ekonomi.

    Secara historis, kelas menengah bawah telah memperoleh manfaat dari berbagai bentuk subsidi, meskipun secara formal tidak dikategorikan sebagai bantuan sosial. Subsidi ini mencakup energi, seperti BBM, listrik, dan LPG 3 kilogram, serta sektor pendidikan dan kesehatan.

    Namun, mekanisme penyalurannya bersifat tidak langsung dan menunjukkan tingkat efisiensi yang rendah, sehingga sebagian besar manfaat sering kali “bocor” ke kelompok berpenghasilan lebih tinggi. Akibatnya, kelompok yang paling rentan, termasuk sebagian kelas menengah bawah, sering kali tidak memperoleh perlindungan yang memadai, sehingga efektivitas intervensi kebijakan dalam mencapai target distribusi kesejahteraan menjadi terbatas.

    Karena itu, langkah Presiden Prabowo Subianto patut di cermati secara seksama. Ia tidak sekadar mempertahankan subsidi yang penting bagi kesejahteraan rakyat, tetapi juga mulai mengarahkan belanja negara agar manfaatnya lebih langsung dan terukur.

    Dalam RAPBN 2026, alokasi untuk belanja sosial dan pemberdayaan ekonomi mencapai lebih dari Rp1.300 triliun, dengan mekanisme yang diperketat agar tidak berhenti di tingkat pemerintah daerah.

    Selama ini, penyaluran melalui pemerintah daerah sering menghadapi birokrasi panjang dan kompleks, sehingga efektivitas anggaran kerap tergerus. Keterbatasan kapasitas pemerintah daerah dalam menerjemahkan prioritas program nasional juga mengurangi dampak langsung bagi masyarakat.

    Menyadari hal ini, Presiden Prabowo mengarahkan lebih banyak program melalui Kementerian/Lembaga, sekaligus mendorong pemerintah daerah untuk berkolaborasi secara intens dengan K/L terkait agar program tepat sasaran di masing-masing wilayah.
    Unsur ketepatan sasaran menjadi sorotan utama Presiden.

    Dalam pidato nota keuangan RAPBN 2026 di hadapan Sidang Tahunan MPR RI dan Rapat Paripurna DPR-DPD RI, Presiden menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem secepat mungkin, dengan prinsip yang berulang-ulang ia tekankan: “Tepat Sasaran!”. Sebagai langkah strategis, ia meluncurkan Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sebuah institusi data khusus yang dirancang untuk memastikan seluruh bantuan pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan dapat sampai kepada kelompok miskin dan rentan secara cepat, efisien, dan dengan akurasi tinggi.

    Dengan mekanisme ini, upaya pengentasan kemiskinan tidak hanya lebih efektif, tetapi juga mampu menjawab masalah klasik distribusi yang selama ini menjadi hambatan utama keberhasilan program sosial.

    Dengan pola baru ini, rakyat di daerah akan lebih cepat merasakan manfaatnya. Apalagi, pemerintah juga memperkuat DTSEN (Data Terpadu Sistem Ekonomi Nasional) untuk memastikan bahwa sasaran penerima di seluruh pelosok, termasuk kelas menengah di daerah, lebih tepat dan akurat.

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kelas menengah secara eksplisit masuk dalam skema bantuan sosial. Diskon tarif listrik yang biasanya hanya berlaku untuk pelanggan PLN 450-1.300 VA, sejak awal 2025 diperluas hingga 2.200 VA. Dampaknya besar: sekitar 85% rumah tangga tercakup, termasuk keluarga kelas menengah di perkotaan maupun daerah.

    Langkah ini, menurut Anggota Dewan Ekonomi Nasional Arief Anshory Yusuf, adalah tonggak penting. Pemerintah mengakui bahwa tekanan ekonomi tidak hanya dirasakan rakyat miskin, tetapi juga kelas menengah. Konteksnya pun sejalan dengan praktik global, di mana banyak negara menempatkan middle class sebagai sasaran perlindungan agar konsumsi tetap hidup dan stabilitas ekonomi terjaga.

    Dampak dari perubahan pola distribusi anggaran ini akan terasa paling nyata di daerah. Selama ini, masyarakat desa maupun kota kecil kerap hanya menerima “sisa” manfaat dari program pemerintah pusat, sehingga tujuan pembangunan tidak tersalurkan secara merata. Dengan mekanisme baru, alokasi anggaran dari pusat diharapkan sampai ke tangan rakyat lebih bersih, lebih cepat, dan tanpa banyak tergerus birokrasi di jalan.

    Bagi kelas menengah bawah di daerah, langkah ini memiliki arti strategis. Kelompok ini sering tidak tergolong miskin sehingga jarang tersentuh bantuan sosial, tetapi pada saat yang sama daya belinya juga mudah terguncang akibat kenaikan harga pangan, biaya pendidikan, atau cicilan rumah. Dengan subsidi dan bantuan langsung yang lebih tepat sasaran, konsumsi di pasar lokal tetap hidup, UMKM dapat bertahan, dan stabilitas ekonomi daerah terjaga. Ini menegaskan bahwa kebijakan fiskal bukan sekadar angka di RAPBN, tetapi instrumen nyata untuk menjaga keseimbangan sosial-ekonomi.

    Meski demikian, beberapa catatan penting patut diperhatikan. Pertama, subsidi tetap krusial, namun harus diarahkan secara tepat agar tidak “bocor” ke kelompok yang tidak membutuhkan. Reformasi pola subsidi bukan sekadar pilihan, melainkan langkah mutlak untuk meningkatkan efektivitas intervensi pemerintah.

    Kedua, bantuan sosial hanyalah bantalan jangka pendek; untuk keberlanjutan, kelas menengah bawah memerlukan pekerjaan yang stabil, akses rumah yang terjangkau, serta biaya pendidikan dan layanan kesehatan yang terkendali. Ketiga, distribusi anggaran harus transparan dan akuntabel; pemindahan jalur ke Kementerian/Lembaga tidak boleh menciptakan birokrasi baru yang sama tidak efisiennya, karena tujuan utama tetap memastikan setiap rupiah belanja sosial sampai kepada mereka yang membutuhkan.

    Kebijakan ini menunjukkan kesadaran pemerintah bahwa pembangunan ekonomi bukan sekadar pertumbuhan angka, tetapi soal kemampuan masyarakat untuk merasa aman dan sejahtera.

    Kelas menengah bawah bukan hanya pembayar pajak, tetapi juga motor konsumsi yang menopang pasar lokal dan menjaga stabilitas ekonomi. Menjaga daya beli mereka berarti menjaga fondasi sosial dan ekonomi bangsa, sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan negara untuk menghadirkan pemerintahan yang adil dan berkelanjutan.

    Inilah esensi pembangunan ekonomi sejati: menempatkan manusia sebagai pusat, bukan sekadar angka statistik. Keberhasilan ekonomi tidak hanya diukur dari pertumbuhan semata, tetapi dari sejauh mana rakyat, khususnya kelas menengah bawah, merasakan aman, sejahtera, dan memiliki masa depan yang jelas.

    Piter Abdullah, Policy and Program Director Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti)

    (yld/yld)

  • Kemenhub Dapat Tambahan Anggaran Tahun 2025 Sebesar Rp2,74 Triliun

    Kemenhub Dapat Tambahan Anggaran Tahun 2025 Sebesar Rp2,74 Triliun

    JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapat tambahan pagu anggaran senilai Rp2,74 triliun untuk tahun anggaran 2025.

    Dengan penambahan ini, pagu efektif Kemenhub menjadi Rp29,50 triliun.

    Penambahan anggaran tersebut diputuskan dalam rapat kerja bersama Kementerian Perhubungan dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 4 September.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bilang penambahan anggaran tersebut berasal dari relaksasi blokir efisiensi senilai Rp1,62 triliun, ambang batas kinerja badan layanan umum (BLU) Rp62,90 miliar dan penambahan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp1,06 triliun.

    “Sehingga pagu efektif yang telah disetujui DPR RI pada tanggal 7 Juli 2025 sebesar Rp26,76 triliun terdapat penambahan anggaran sebesar Rp2,74 triliun. Sehingga postur anggaran Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2025 yang saat ini sedang dalam proses persetujuan DPR RI akan menjadi sebesar Rp29,51 triliun,” ujarnya.

    Dudy juga menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kemenhub tahun 2026. Dia mengatakan untuk anggaran tahun 2026, jumlah pagu indikatif Kemenhub sebesar Rp24,40 triliun.

    “Selanjutnya, berdasarkan surat bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas tanggal 24 Juli 2025, pagu anggaran Kemenhub 2026 sebesar Rp28.489.404.712.000,” ujarnya.

    Dari total pagu anggaran Kemenhub 2026, kata dia, sebesar Rp4,84 triliun akan digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang operasional Rp3,05 triliun dan berupa belanja nonoperasional Rp20,59 triliun.

    Adapun rincian sumber pendanaan berasal dari rupiah murni sebesar Rp19,7 triliun, PNBP Rp3,8 triliun, BLU Rp2,22 triliun dan pinjaman luar negeri (PLN) senilai Rp2,76 triliun.

    Lalu berdasarkan rincian program, sebesar Rp9,77 triliun berupa dukungan manajemen, Rp1,83 triliun untuk pendidikan dan vokasi, serta Rp16,88 triliun untuk infrastruktur konektivitas.

    Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyampaikan dukungan pada setiap percepatan program kerja Kementerian/Lembaga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

    “Akhir tahun biasanya cuaca kurang baik, tantangan di lapangan pasti besar. Sementara di sisi lain kita berharap APBN memberikan daya dorong untuk pertumbuhan ekonomi di masyarakat,” ujarnya.

  • Kolaborasi TNI-Polri dan Satpol PP Patroli Jaga Keamanan di Meranti

    Kolaborasi TNI-Polri dan Satpol PP Patroli Jaga Keamanan di Meranti

    Kepulauan Meranti

    TNI-Polri dan Satpol PP Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau berkolaborasi menjaga keamanan. Personel gabungan melakukan patroli bersama untuk memastikan keamanan warga dari tindakan anarkis hingga kejahatan jalanan.

    Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antar instansi dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

    “Kolaborasi ini penting agar situasi kamtibmas di wilayah tetap kondusif. Dengan adanya patroli gabungan, masyarakat dapat merasakan langsung kehadiran aparat dalam menciptakan rasa aman,” kata Aldi dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).

    Patroli ini digelar bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Selatpanjang Kecamatan Tebingtinggi. Patroli menyasar sejumlah titik rawan kejahatan.

    “Tujuan utama kegiatan adalah untuk menciptakan rasa aman, mencegah potensi gangguan keamanan dan tindak kejahatan, serta meningkatkan kekompakan antarlembaga keamanan dan dengan masyarakat,” imbuhnya.

    Sinergi TNI-Polri dan Satpol PP menjaga keamanan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. (Foto: dok. Polres Kepulauan Meranti)

    Patroli juga menyasar ke kantor-kantor pemerintahan hingga fasilitas kesehatan dan perbankan, seperti kantor DPRD, Bupati, RSUD Meranti, kantor perbankan Kota Selatpanjang, Lapas Kelas IIB Selatpanjang, kantor PLN, rumah dinas Polri dan TNI, Yayasan Kemala Bhayangkari, Pelabuhan Penumpang Tanjung Harapan dan Seputaran Kota Selatpanjang.

    Sementara itu, Kabag SDM Kompol Ali Azar S.Sos juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan apel gabungan tersebut. Kegiatan patroli berjalan lancar dan situasi dinyatakan kondusif.

    (mei/dhn)

  • Astra & PLN Duet Garap Proyek SPKLU di Sumbar dan Jabar

    Astra & PLN Duet Garap Proyek SPKLU di Sumbar dan Jabar

    Jakarta

    PT Velasto Indonesia (Velasto Indonesia), anak usaha PT Astra Otoparts Tbk (Astra Otoparts) bersama PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring), anak usaha PT PLN (Persero), membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tipe pole mounted charger pertama di Indonesia.

    SPKLU tipe pole mounted charger di PLN ULP Belanti, Padang, Sumatrea Barat telah diresmikan pada 17 Agustus 2025, sekaligus menandai pengoperasian 19 unit lainnya di dua provinsi, yaitu 18 unit di Sumatra Barat (Sumbar) dan 1 unit di Jawa Barat (Jabar).

    Sebagai tahap awal, kolaborasi Velasto Indonesia dan PLN Enjiniring akan menghadirkan 122 unit SPKLU tipe pole mounted charger, yang terdiri dari 30 unit di Sumatera Barat dan 92 unit di Jawa Barat.

    Selanjutnya, inisiatif ini dapat diperluas dalam skala yang lebih besar guna membangun jaringan infrastruktur pengisian daya yang merata sekaligus memperkuat kontribusi strategis kedua perusahaan dalam mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik.

    SPKLU tipe pole mounted charger merupakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum yang perangkat pengisian daya (charging unit) dan kelengkapannya dipasang langsung pada tiang listrik yang sudah ada.

    Jadi, tidak membutuhkan lahan tambahan dan menjadi solusi efisien dalam mempercepat perluasan infrastruktrur kendaraan listrik di Indonesia

    Seluruh unit SPKLU tipe pole mounted charger memiliki desain yang praktis, modern, dan dirancang dengan standar keamanan dan berkualitas, sekaligus dilengkapi dengan teknologi AC Charging 7kW. Fasilitas ini juga terintegrasi dengan Internet of Things untuk pengendalian jarak jauh secara digital melalui sistem PLN.

    Pelanggan dapat mengakses layanan tersebut dengan mudah melalui Super App PLN Mobile, mulai dari mencari lokasi SPKLU, memulai
    pengisian, hingga memantau proses pengisian daya secara real time.

    Presiden Direktur Velasto Indonesia Dian Metias, mengatakan bahwa kehadiran SPKLU tipe pole mounted charger pertama di Indonesia ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi inovasi dan teknologi dalam mendukung solusi pemerataan infrastruktur di wilayah Indonesia.

    “Kami berkomitmen menyediakan perangkat pengisian daya yang berkualitas guna mendukung operasional SPKLU yang aman, modern, dan dapat menjangkau masyarakat luas,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Rabu (3/9/2025).

    Velasto Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dengan menghadirkan teknologi yang andal, efisien, dan menyediakan solusi yang relevan dengan kebutuhan mobilitas masa depan, sekaligus memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.

    (hns/hns)