BUMN: PLN

  • PLN EPI Siap Pasok 10 Juta Ton Biomassa untuk Pembangkit Listrik di 2030 – Page 3

    PLN EPI Siap Pasok 10 Juta Ton Biomassa untuk Pembangkit Listrik di 2030 – Page 3

    Penyediaan biomassa untuk mengurangi konsumsi batu bara pada PLTU semakin masif. Hal ini ditandai dengan adanya dukungan pembiayaan dari perbankan bagi produsen energi tersebut.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN EPI, Efin Febriantoro mengatakan, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melakukan transformasi pengadaan biomassa secara terintegrasi. Di antaranya dengan menggandeng PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk menghadirkan skema pembiayaan end-to-end biomassa bagi mitra pemasok biomassa PLN EPI.

    “Dengan model ini, kami bisa meningkatkan fleksibilitas pasokan energi primer melalui skema kontrak multi-destinasi, memperkuat transparansi, serta memperbaiki standarisasi. Konsolidasi pengadaan di PLN EPI juga menciptakan efisiensi dan value creation yang lebih besar, memberikan solusi terintegrasi dari hulu hingga hilir bagi mitra dan pelanggan,” kata Efin, Minggu (21/9/2025).

    Ia menambahkan, saat ini terdapat dua skema bisnis yang dijalankan PLN EPI. Pertama, product provider, dimana PLN EPI sebagai pembeli melakukan administrasi kontrak dengan mitra pemasok, termasuk negosiasi harga untuk pembelian biomassa.

    Kedua, service provider, dimana PLN EPI bertindak sebagai kuasa PLN Grup, baik Indonesia Power (IP) maupun Nusantara Power (NP), untuk melakukan administrasi kontrak dan negosiasi harga dengan pemasok.

     

     

  • Dua Cafe Semi Permanen di Gresik Terbakar, 2 Pekerja Alami Luka Bakar
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Oktober 2025

    Dua Cafe Semi Permanen di Gresik Terbakar, 2 Pekerja Alami Luka Bakar Regional 11 Oktober 2025

    Dua Cafe Semi Permanen di Gresik Terbakar, 2 Pekerja Alami Luka Bakar
    Tim Redaksi
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Dua kafe semi permanen di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terbakar pada Sabtu (11/10/2025) dini hari.
    Peristiwa ini menyebabkan dua orang pekerja mengalami luka bakar ringan, sementara kerugian materiil masih dalam pendataan pihak berwenang.
    Dua kafe yang terbakar diketahui adalah Kafe Arjuna milik Amin dan Kafe Prima milik Jamil.
    Kebakaran dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kabupaten Gresik, melalui Pos Gresik Kota, sekitar pukul 05.21 WIB.
    “Laporan langsung kami tindaklanjuti dengan menerjunkan delapan personel dan tiga armada, yakni kendaraan pemadam Supply S05, Supply S06, dan Karba S07,” kata Koordinator Lapangan Damkar Gresik, Mangara C. A. Pakpahan, Sabtu.
    Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 05.45 WIB, dan segera melakukan proses pemadaman.
    Api berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 07.40 WIB.
    Berdasarkan keterangan dua pekerja kafe, Ima dan Isma, kebakaran diduga bermula dari bangunan kosong yang sedang direnovasi di sebelah Kafe Prima.
    Bangunan tersebut mengalami korsleting listrik dari meteran, yang kemudian memicu percikan api dan menjalar ke dua kafe di sampingnya.
    “Dikarenakan bangunan yang semi permanen, menyebabkan api cepat membesar dan menyebar ke area sekitar,” ujar Mangara.
    Ima dan Isma yang saat itu berada di lokasi, sempat berusaha menyelamatkan diri namun mengalami luka bakar.
    “Kerugian belum ditaksir. Sementara korban luka, Ibu Isma dan Ima mengalami luka bakar ringan,” ucap Mangara.
    Petugas Damkar kemudian melakukan pembasahan di sekitar area kebakaran untuk memastikan tidak ada bara api yang bisa memicu kebakaran ulang.
    Selain tim Damkar Pos Gresik Kota, proses pemadaman juga dibantu oleh Damkar PT Wilmar Nabati, PLN Gresik, Polsek Kebomas, dan Babinsa Tenggulun yang melakukan pengamanan di lokasi.
    “Sesampai di lokasi kebakaran, petugas langsung melokalisir dan melakukan upaya pemadaman hingga api benar-benar padam,” tambah Mangara.
    Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang, sementara pemilik kafe diminta melapor untuk keperluan pendataan kerugian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang PLN Electric Run 2025, Pelari di Tangerang Lari Sambil Pungut Sampah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Oktober 2025

    Jelang PLN Electric Run 2025, Pelari di Tangerang Lari Sambil Pungut Sampah Megapolitan 11 Oktober 2025

    Jelang PLN Electric Run 2025, Pelari di Tangerang Lari Sambil Pungut Sampah
    Editor
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Sejumlah pelari dari berbagai komunitas di Kota Tangerang mengikuti kegiatan Rerun Road to PLN Electric Run 2025 yang digelar dengan titik start di Cotta Haus, Kota Tangerang, Sabtu (11/10/2025).
    Manajer Event Harian Kompas, Sri Aswito Zainul, mengatakan bahwa kegiatan ini tak hanya sekadar acara lari.
    Sebelum memulai lomba, peserta dibagikan kantong plastik besar dan alat pengambil sampah untuk memungut sampah di sepanjang rute yang mereka lintasi.
    “Sampah yang dipungut pun harus sampah kering dan plastik yang tercecer di jalan. Nantinya, saat tiba di garis
    finish
    , sampah akan ditimbang,” jelas Aswito dalam keterangannya, Sabtu.
    Ia menambahkan, peserta juga harus mengambil bendera di dua pos pemeriksaan (
    check point
    ) yang telah disediakan.
    Para peserta pun menyambut baik kegiatan lari kali ini karena ada sesuatu yang baru, yaitu aksi peduli lingkungan.
    Dalam kegiatan di Tangerang ini, terkumpul 186,68 kilogram sampah yang nantinya akan didaur ulang menjadi
    totte bag
     untuk dibagikan kepada pelari saat pengambilan
    race pack
    pada acara puncak.
    “Sementara, pengumpul sampah terbanyak diperoleh oleh Komunitas Lari Gercep Runners dengan jumlah 20,83 kilogram,” kata Aswito.
    Lebih lanjut, Aswito menyampaikan, rangkaian Rerun Road to PLN Electric Run 2025 dilakukan di tiga kota, yakni Bogor, Jakarta, dan puncaknya di Tangerang.
    Sebagai informasi,
    Harian Kompas
    (
    Kompas.id
    ) bekerja sama dengan Perusahan Listrik Negara akan menyelenggarakan kembali kegiatan lari PLN Electric Run 2025 di tahun ke- 3 dengan tema “Recharge As One”, dengan jumlah peserta sebanyak 7.500 pelari pada Minggu, 2 November 2025 dengan titik start dan finish di ICE BSD, Tangerang.
    Kegiatan Rerun Community ini merupakan bagian dari rangkaian menuju acara puncak PLN Electric Run 2025, sebagai wadah komunitas untuk memperkuat kampanye plogging (joging sambil memungut sampah).
    Semangat perubahan kolektif ini diwujudkan di tiga kota berbeda: Bogor (20 September 2025), Jakarta (4 Oktober 2025), dan ditutup di Tangerang hari ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bahlil Bakal Kirim Tim Untuk Berguru Bangun PLTS Murah di India

    Bahlil Bakal Kirim Tim Untuk Berguru Bangun PLTS Murah di India

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengirim tim ke India untuk mempelajari Pembangunan Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, langkah tersebut dilakukan setelah mendengar bahwa proyek PLTS di negara tersebut sangat murah.

    “Di India, saya baca salah satu media, ini ada pembangunan PLTS 220 Megawatt dengan biaya hanya 3 sen,” ujarnya dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di JCC Senayan, Jumat (10/10).

    Menurutnya, jika hal itu diterapkan di Indonesia, maka akan memudahkan pengembangan energi hijau di Tanah Air. “Kalau itu bisa diterapkan di Indonesia, katakanlah kalau itu benar. Saya lagi mengirim tim untuk mengecek di sana. Kalau itu benar, maka saya pikir ini sebuah hal yang juga bisa kita elaborasi untuk bisa kita lakukan,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Bahlil menyatakan, pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan bisa membangun Pembangkit Listrik Tenaga suray (PLTS) di tiap Desa dengan kapasitas hingga 1,5 Mega Watt (MW).

    Kelak, kapasitas total PLTS di setiap Desa di Indonesia akan mencapai 100 Giga Watt (GW).

    “Seluruh Indonesia. Kan itu program Bapak Presiden yang satu desa, 1 sampai 1,5 MW solar panel ya,” kata Bahlil di sela acara 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Sebagaimana diketahui, pemerintah bakal menggenjot pembangunan PLTS hingga 2034. Hal tersebut menyusul disahkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034.

    Dari seluruh jenis kapasitas pembangkit energi bersih yang akan dibangun di dalam RUPTL baru, sumber energi surya memiliki porsi yang cukup besar yakni 17,1 GW.

    Bahlil sempat mengungkapkan rencana pembangunan PLTS dengan target 100 GW tersebut memerlukan keterlibatan para investor asing. Mengingat, kapasitas industri panel surya dalam negeri saat ini hanya sekitar 5 GW per tahun.

    “Pasti (melibatkan investor asing) karena solar panel 100 gigawatt itu kan cukup besar,” kata Bahlil di Istana Negara, Senin (15/9/2025).

    Oleh sebab itu, pemerintah akan mencari investor asing yang bersedia turut serta menyukseskan proyek ini dan dapat berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha nasional serta BUMN, termasuk di dalamnya adalah PLN.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ratusan Personel Dikerahkan Amankan Pacu Jalur Sambut HUT ke-26 Kuansing

    Ratusan Personel Dikerahkan Amankan Pacu Jalur Sambut HUT ke-26 Kuansing

    Kuantan Singingi

    Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) kembali menggelar Pacu Jalur dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26. Polres Kuansing menyiapkan ratusan personel untuk melakukan pengamanan.

    Menjelang Pacu Jalur, Polres Kuansing menggelar apel pasukan pada Kamis pagi (9/10/2025). Kegiatan apel ini merupakan bentuk pengecekan akhir terhadap kesiapan seluruh personel pengamanan menjelang pelaksanaan Pacu Jalur Tradisional Sempena HUT ke-26 Kabupaten Kuantan Singingi, yang akan digelar pada tanggal 10 hingga 12 Oktober 2025, di Tepian Narosa.

    “Kegiatan Pacu Jalur tahun ini akan diikuti oleh 74 jalur, termasuk dari kabupaten tetangga seperti Indragiri Hulu. Tentu suasananya akan ramai dan meriah, sehingga perlu kesiapan maksimal dari seluruh personel yang terlibat,” ujar AKBP Ricky.

    Polres Kuantan Singingi menurunkan 260 personel gabungan untuk mengamankan seluruh titik kegiatan, mulai dari arena pacu, jalur masuk dan keluar, area parkir, hingga pemukiman warga di sekitar lokasi acara.

    “Kegiatan Pacu Jalur ini sudah menjadi tradisi dan kebanggaan masyarakat Kuansing. Dari pelaksanaan Rayon I hingga Rayon IV sebelumnya, kita bersyukur semua berjalan aman dan kondusif. Namun, saya tekankan agar seluruh personel tidak menganggap remeh situasi di lapangan. Tetap waspada terhadap potensi gangguan sekecil apa pun,” tegasnya.

    Foto: Polres Kuansing menggelar ratusan personel untuk mengamankan Pacu Jalur dalam rangka HUT ke-26 Kabupaten Kuantan Singingi. Apel pasukan dipimpin Kapolres Kuansing AKBP R Ricky Pratidiningrat. (dok. Polres Kuansing)

    Dalam amanatnya, Kapolres menekankan pentingnya sinergitas antarinstansi, termasuk Pemda, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinas Kesehatan, BPBD, dan unsur masyarakat, untuk memastikan kegiatan berjalan tertib, aman, dan lancar.

    “Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, disiplin, dan profesional sesuai SOP. Jadikan kegiatan pengamanan ini sebagai ladang ibadah dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” imbuhnya.

    Selain itu, kegiatan juga melibatkan kekuatan personel dari berbagai instansi, di antaranya 80 personel Brimob Polda Riau, 3 personel Polairud Polda Riau, 260 personel Polres dan Polsek jajaran, personel TNI-AD, Satpol PP, Dishub, BPBD, PLN Teluk Kuantan, hingga Pemuda Pancasila.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh personel dan instansi terkait atas kerja sama yang baik. Mari kita tingkatkan kesiapsiagaan, jaga kekompakan, dan berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Semoga seluruh rangkaian kegiatan Pacu Jalur tahun ini berjalan aman, tertib, dan lancar,” tutup Kapolres.

    (mea/eva)

  • Kenaikan Harga Pakan Berisiko Ancam Program MBG, Ini Alasannya

    Kenaikan Harga Pakan Berisiko Ancam Program MBG, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadapi persoalan lantaran melonjaknya harga jagung.

    Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) Musbar Mesdi mengatakan kenaikan harga jagung yang merupakan bahan baku utama pakan ayam bisa berdampak pada keberlangsungan program MBG akibat lonjakan biaya produksi daging dan telur. Pasalnya, jika biaya produksi terus merangkak naik, maka harga menu dalam MBG otomatis ikut naik.

    “Apa yang akan dilakukan [pemerintah] agar tidak memberatkan [peternak] dan [jangan] sampai menggagalkan program MBG, karena biaya makan bergizi per nampan jadi naik [karena kenaikan harga jagung],” kata Musbar kepada Bisnis, Kamis (9/10/2025).

    Dia mengungkap bahwa kini harga jagung di tingkat peternak atau industri mengalami gejolak dari Rp5.500 per kilogram ke Rp6.520 per kilogram dalam 1–2 bulan terakhir.

    Padahal, lanjut dia, jagung berkontribusi 50% terhadap pakan unggas. Alhasil, industri perunggasan mencatat kenaikan harga pakan unggas hingga Rp250–Rp300 per kilogram di tingkat pabrik.

    Dia menyampaikan bahwa kenaikan harga pakan unggas didorong oleh harga jagung yang melonjak dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang otomatis membuat bahan baku impor makin mahal.

    “Karena setiap kenaikan harga jagung Rp500 per kilogram berpengaruh terhadap harga pakan ayam. Apalagi kalau [harga jagung] naik Rp1.000 per kilogram, inilah masalah utama yang bersifat strategis,” ujarnya.

    Di sisi lain, asosiasi juga mengusulkan agar setiap dapur SPPG membeli kebutuhan MBG berupa ayam maupun telur secara langsung dari peternak, tanpa melalui perantara tengkulak (middleman).

    “Middleman memegang peranan yang sangat strategis dalam memegang kendali harga,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, menurut Musbar, isu utama bukan pada ketersediaan komoditas, melainkan pada struktur biaya dan lemahnya antisipasi pemerintah terhadap gejolak harga bahan baku, terutama jagung.

    Untuk itu, dia menegaskan hingga saat ini ketersedian ayam dan telur untuk kebutuhan masyarakat Indonesia dan program MBG masih mencukupi.

    “Jadi masalahnya kenaikan daging dan telur ayam bukan karena laju pertumbuhan SPPG,” imbuhnya.

    Lebih lanjut. Musbar mendorong adanya langkah cepat dari pemerintah untuk mengevaluasi stok jagung nasional, terutama untuk kebutuhan hingga panen raya.

    Namun, sambung dia, jika pasokan jagung tidak mencukupi, maka pemerintah harus mengambil langkah konkret.

    “Pemerintah juga harus bisa melihat hal ini secara clear ya, bagaimana solusinya dalam jangka tiga bulan ke depan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan kebutuhan ayam dan telur meningkat signifikan seiring beroperasinya ribuan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Alhasil, kenaikan permintaan ayam dan telur mendorong lonjakan harga ayam di pasaran.

    “Wakil Kepala Kadin Indonesia menyatakan sekarang harga ayam naik dan meningkat, karena kebutuhan makan bergizi, saya kira ini ada benarnya,” ujar Dadan dalam acara bertajuk Membangun Ekosistem Pangan dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Dadan mengungkap, untuk menghasilkan sekitar 3.000 butir telur per hari, maka dibutuhkan setidaknya 4.000 ekor ayam petelur sehingga harus disiapkan pula sekitar 4 kandang untuk ayam petelur.

    Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa sekitar 50% pakan ayam petelur berasal dari jagung, yang sebagian besar masih bisa disuplai dari dalam negeri. Namun, menurutnya, juga perlu dipastikan keberlanjutan pasokan di tengah lonjakan permintaan akibat MBG.

    “Karena setiap kali masak ayam untuk 3.000 orang itu dibutuhkan 350 ayam, kalau 1 kilogram 1 ayam, maka butuh 350 kilogram 350 ayam. Kalau 2 kali seminggu saja, butuh 700 ayam. 1 bulan sudah dekat 2.800 ayam,” jelasnya.

    Ke depan, Dadan menilai perlu adanya tambahan peternak baru agar program MBG tidak mengalami kekurangan pasokan ayam dan telur.

    “Jika tidak diikuti dengan peternak-peternak baru, saya kira kita akan kekurangan pasokan ayam, demikian juga dengan telur,” tutupnya.

  • Pembangunan Data Center Diproyeksikan Bergeser ke Arah Sub Urban 3 Tahun Lagi

    Pembangunan Data Center Diproyeksikan Bergeser ke Arah Sub Urban 3 Tahun Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA— Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) menyebutkan tren pembangunan pusat data (data center) di Indonesia bakal mengalami pergeseran dalam 3-5 tahun mendatang, dari kawasan pusat kota (in-town) menuju wilayah pinggiran atau sub urban.

    Ketua IDPRO Hendra Suryakusuma, mengatakan saat ini geliat pembangunan data center di pusat kota, khususnya Jakarta, masih sangat intens. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, sekitar tiga hingga sepuluh tahun ke depan, arah pembangunan diprediksi akan bergeser ke luar kota.

    “Kita juga tidak bisa mengabaikan bahwa dalam mungkin jangka menengah, menengah itu artinya 3–5 tahun ya, hingga panjang itu 10 tahun, akan terjadi pergeseran ke arah sub urban atau daerah luar kota ya,” kata Hendra saat dihubungi Bisnis pada Rabu (8/10/2025). 

    Menurutnya, pergeseran ini terjadi karena berbagai pertimbangan, terutama harga tanah di Jakarta yang sudah sangat tinggi, serta keterbatasan kapasitas energi dan lahan di ibu kota.

    Hendra menambahkan, wilayah seperti Bekasi, Jababeka, Karawang, dan Tangerang kini menjadi magnet baru bagi pelaku industri data center berkat dukungan infrastruktur kelistrikan dan konektivitas yang memadai.

    Selain itu, kawasan ekonomi khusus (special economic zone) seperti Nongsa Digital Park di Batam juga menjadi daya tarik tersendiri.

    “Di Nongsa Digital Park,  42 hektare khusus untuk pelaku industri data center. Ada 9 pemain di sana dan lahannya sudah laku semua. Kalau ada wilayah seperti di Nongsa, itu juga karena tidak ada import duty [bea masuk], tidak ada pajak penambahan nilai, itu juga menarik gitu ya,” katanya. 

    Meski demikian, Hendra menilai model hybrid kemungkinan akan menjadi pola dominan dalam pengembangan data center di masa depan. Artinya, pemain besar akan tetap memiliki fasilitas di pusat kota untuk memenuhi kebutuhan latency dan compliance, sementara pembangunan dalam skala besar akan diarahkan ke wilayah sub urban. 

    Beberapa proyek hyperscale pun sudah mulai terlihat di kawasan industri seperti di Deltamas, Surya Cipta, Cibitung, dan Jababeka. Hendra mencontohkan, Damac Digital bahkan membangun fasilitas keduanya di Deltamas dengan kapasitas mencapai 200 megawatt (MW).

    Sementara itu untuk data center in town, di Jakarta sendiri saat ini terdapat sekitar 25 pemain data center yang membangun fasilitas in-town, seperti DCI Indonesia, SM+, Damac Digital, hingga Equinix.

    Hendra memperkirakan kapasitas daya (power capacity) pusat data di Indonesia meningkat hampir dua kali lipat dalam dua hingga tiga tahun terakhir.Dia menjelaskan, lonjakan pembangunan data center in town didorong oleh tiga faktor utama, yakni regulasi domestikasi data, kebutuhan latency rendah, dan pertumbuhan layanan digital seperti fintech, perbankan, e-commerce, dan ojek online. 

    Namun, di tengah pesatnya pertumbuhan ini, isu keberlanjutan (sustainability) menjadi perhatian utama IDPRO. “Paling concern kami adalah sustainability. Karena hampir semua anggota kami ini menggunakan energi dari batubara ya karena PLN pun masih banyak pakai batubara” ujarnya.

    Meski demikian, IDPRO tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem data center yang berkelanjutan, kompetitif, dan memperkuat kedaulatan digital nasional.

    “Kami tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem data center ini tetap sustainable, kompetitif dan juga ingin tercapai terjadinya kedaulatan digital kita,” tegas Hendra.

    Dia pun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan penyedia teknologi agar Indonesia dapat menjadi pusat data center di Asia Tenggara.

    “Karena saya yakin Indonesia sebenarnya bisa menjadi hub untuk data center di Asia Tenggara ya selama dukungan dari pemerintah juga luar biasa baiknya,” pungkasnya.

  • Optimalkan Potensi Warga Binaan, Lapas Tuban Kerjasama Pemanfaatan FABA

    Optimalkan Potensi Warga Binaan, Lapas Tuban Kerjasama Pemanfaatan FABA

    Tuban (beritajatim.com) – Lapas Kelas IIB Tuban bersama Disnakerin dan PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar-Awar Tuban menggelar penandatanganan perjanjian kerja sama dalam rangka mengoptimalkan potensi dan SDM Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam bidang pemberdayaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Kalapas IIB Tuban, Irwanto Dwi Yhana Putra menyampaikan program ini merupakan akselerasi dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI yang menginisiasi dan dipusatkan di Nusa Kambangan.

    “Melalui kegiatan ini, menteri berharap kota/kabupaten yang memiliki Lapas atau Rutan yang berdekatan dengan PLTU dapat kerja sama,” ucap Irwanto Dwi Yhana.

    Adapun dalam program ini pihaknya menyiapkan sedikitnya 20 WBP berdasarkan asesmen minat dan bakatnya yang akan disesuaikan dengan keterampilan bidang pelatihannya. Serta, menjadi modal saat berwirausaha kala sudah bebas.

    “Kami bersyukur dan terima kasih kepada Pemkab Tuban mengarahkan dan membimbing kami. Serta kami ucapkan terima kasih kepada PLN NP yang mendukung program ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, Sekda Tuban, Budi Wiyana menyampaikan bahwa penandatanganan kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemkab melalui Disnakerin, tujuannya untuk memberdayakan WBP melalui keahlian dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan ketika mereka sudah bebas dan terjun kembali ke masyarakat.

    “Wujudnya melalui pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batu bara pada fasilitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tuban,” ujar Sekda Tuban. Rabu (08/10/2025).

    Lanjut, FABA ini nantinya dapat digunakan dan dimanfaatkan, secara ekonomi bisa dibuat paving atau bahan lainnya. Sehingga, ekosistem inilah, melalui Disnakerin ada standarisasi dalam proses melatih dan pangsa pasar. “Harapannya tidak hanya produksi saja, namun juga bagaimana pemasarannya ke depan,” terang Budi sapanya.

    Lanjut, pihaknya juga berharap ada sinergi dengan instansi terkait seperti Dinas PU atau pihak desa dengan proyek pembuatan jalan lingkungan desa serta pihak-pihak lainnya.

    Di tempat yang sama, Senior Manajer PLN Nusantara Power Unit Pelaksana Tanjung Awar-Awar, Yunan Kurniawan menyebut, program ini kolaborasi lintas sektor melalui TJSL perusahaan yang harapannya bukan hanya sebatas charity saja. “Kedepan program pemberdayaan yang berkelanjutan dan bisa menciptakan WBP mandiri,” tutur Yunan sapanya.

    Sehingga, strategi kerja sama ini akan mendorong tujuan yang baik. Serta pihaknya memastikan selama PLN NP UP Tanjung Awar-Awar masih beroperasi, bahan baku FABA untuk produksi paving ini masih tersedia dan mencukupi. [dya/kun]

  • PLN Nusantara Power UP Bakaru dan Dompet Dhuafa Sulsel Kolaborasi: Pemberdayaan Kopi Letta Raih Penghargaan ENSIA 2025

    PLN Nusantara Power UP Bakaru dan Dompet Dhuafa Sulsel Kolaborasi: Pemberdayaan Kopi Letta Raih Penghargaan ENSIA 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Upaya pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan kembali menorehkan prestasi nasional. Pada ajang Environmental & Social Innovation Awards (ENSIA) 2025 yang mengusung tema “Innovation for Socio-Economic and Ecological Harmony” hari Selasa (08/10/2025).

    Program kolaborasi PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Bakaru bersama Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, berhasil meraih penghargaan berkat inovasi sosial dalam pengembangan Kopi Letta.

    Dalam ajang tersebut, program Inovasi Sosial Hulu-Hilir Berbasis Lingkungan: Pemberdayaan Kopi Letta dianugerahi Platinum Award. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan program yang tidak hanya meningkatkan kualitas produksi kopi masyarakat Desa Letta, Kabupaten Pinrang, tetapi juga memperkuat rantai nilai (value chain) dari hulu ke hilir.

    Melalui program ini, petani kopi di Letta didampingi dalam aspek peningkatan kapasitas budidaya ramah lingkungan, pengolahan pascapanen, hingga akses pasar.

    Tidak hanya itu, Dompet Dhuafa Sulsel juga terlibat dalam membangun ekosistem literasi dan kewirausahaan sosial, agar Kopi Letta tidak hanya menjadi komoditas ekonomi, tetapi juga menjadi medium pemberdayaan masyarakat desa.

    “Kopi Letta adalah bukti nyata bagaimana kolaborasi energi, sosial, dan lingkungan bisa bersatu. Dari Letta, kita belajar bahwa kopi bukan sekadar hasil bumi, tetapi jalan menuju kemandirian dan martabat masyarakat,” ungkap Pandu Heru Satrio, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan.

    Sementara itu, Yan Suprayogi, Manager PLN Nusantara Power UP Bakaru, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi bukti sinergi lintas sektor. “Kami percaya keberlanjutan energi harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan sosial dan lingkungan. Pemberdayaan Kopi Letta adalah salah satu wujud nyata komitmen tersebut,” ujarnya.

  • Pemerintah berencana tambah peralatan elektronik berlabel hemat energi

    Pemerintah berencana tambah peralatan elektronik berlabel hemat energi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menambah peralatan elektronik berlabel hemat energi dari semula delapan menjadi 21 untuk meningkatkan efisiensi energi pada peralatan rumah tangga dan elektronik lainnya.

    “Kita sudah punya delapan peralatan listrik yang berlabel, kami dorong lagi nantinya mungkin sekitar 21 peralatan sehingga penggunaan listrik akan terjaga,” ujar Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Iswahyudi dalam seminar “Sosialisasi Hemat Energi di Lingkungan Aparat Kelurahan dan Pengurus RT/RW se-DKI Jakarta,” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu.

    Indonesia mulai menerapkan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) melalui Label Tanda Hemat Energi (LTHE) pada peralatan pemanfaat energi sejak 2015 dengan fokus pada pendingin udara atau Air Conditioner (AC). Kemudian, diperluas untuk kulkas, kipas angin, penanak nasi, lampu LED, Refrigerated Display Case (showcase), televisi, dan dispenser air.

    Menurut Hendra, beberapa negara di dunia yang sudah terlebih dulu memperkenalkan label hemat energi dapat mendorong pabrik-pabrik untuk menghasilkan peralatan elektronik yang lebih efisien. Terlebih selera masyarakat, khususnya kaum ibu yang beralih ke peralatan yang efisien, bukan lagi peralatan yang semata-mata murah.

    “Terjadi perubahan pemikiran sehingga dalam setahun-dua tahun, produk yang ada di pasar ini semuanya sudah berlabel hemat energi. Karena dorongan dari konsumen, utamanya kaum ibu yang memilih peralatan listrik yang hemat energi,” ujar Hendra.

    Lebih lanjut, dia menyebutkan pelaksanaan manajemen energi di Indonesia tidak terbatas pada sisi pengguna saja, yakni rumah tangga dan bangunan gedung, tetapi juga mencakup penyedia energi, yaitu pabrik listrik, pabrik minyak, PLN, dan pabrik migas seperti Pertamina. Pihak penyedia tersebut didorong agar menghasilkan listrik yang efisien, minyak yang efisien, dan kegiatan pertambahan lainnya yang berujung pada efisiensi.

    Selain itu, penyedia layanan transportasi juga didorong agar menggunakan energi yang efisien. Pemerintah, kata dia, sudah sering berdiskusi dengan PT Transjakarta terkait elektrifikasi bus (bus listrik) dan penyedia jasa transportasi laut agar turut melaksanakan manajemen energi.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.