BUMN: PLN

  • Pertamina EP Sukses Alirkan Gas ke PLN Tanjung Batu Tanpa Bangun Pipa Baru

    Pertamina EP Sukses Alirkan Gas ke PLN Tanjung Batu Tanpa Bangun Pipa Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field dan Sangatta Field mencatatkan peningkatan komersialisasi lifting migas melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PLN Tanjung Batu berupa penyaluran gas sebesar 8,019 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

    Capaian ini turut mendorong peningkatan kinerja penjualan gas pada 22 September 2025 dibandingkan dengan target penjualan bulan tersebut.

    Dengan komersialisasi ini, pendapatan rata-rata bulanan selama tahun 2025 meningkat sekitar Rp3,9 miliar di atas komitmen target penjualan yang telah ditetapkan.

    Keberhasilan komersialisasi ini turut didukung oleh keberadaan Facility Sharing Agreement (FSA) antara PEP Sangasanga Field, PEP Sangatta Field, dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) yang ketiganya berada di bawah naungan Subholoding Upstream Pertamina Zona 9. Melalui sinergi tersebut, proses pengaliran gas menuju PLN Tanjung Batu menjadi lebih efisien dan ekonomis tanpa perlu membangun jalur pipa baru.

    Manager Subsurface Development Area (SDA) 2 Zona 9, Ade Lukman mengatakan bahwa keberhasilan membuka peluang komersialisasi tersebut dilakukan melalui inovasi dan kolaborasi antara entitas perusahaan di lingkungan Zona 9.

    “Kerja keras dan kerja cerdas mengubah sesuatu yang awalnya dianggap tidak mungkin menjadi sebuah kenyataan melalui capaian ini. Terobosan ini menjadi inspirasi sekaligus motivasi untuk terus optimis dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumur mature,” kata Ade melalui keterangannya, dikutip Minggu (2/11/2025).

    Dia mengungkapkan bahwa tahun 2025 menandai dimulainya komersialisasi gas dari Lapangan Anggana dan South Kutai Lama di PEP Sangasanga Field. Langkah ini dipadukan dengan optimalisasi penggunaan gas di PEP Sangatta Field, yang semula dialokasikan untuk kebutuhan operasional dan dialihkan menjadi sumur gas sales.

    Keputusan perubahan alokasi gas tersebut turut berkontribusi terhadap kelancaran penyaluran gas ke PLN Tanjung Batu.

    Selain itu, menurut Ade, pemasangan peralatan Booster Compressor Very Low Pressure (VLP) di daerah Binangat juga membantu aliran gas bertekanan rendah dari Lapangan Sambutan sehingga penjualan gas berhasil melampaui target hingga lebih dari 150%.

    “Terobosan itu menjadi tonggak penting dalam mengoptimalkan kembali potensi sumur-sumur mature di wilayah tersebut,” imbuhnya.

    Supriady, Senior Manager Subsurface Development & Planning, menambahkan bahwa keberhasilan tersebut berkat strategi yang berkelanjutan dan tepat dalam kegiatan pengeboran untuk membuka peluang investasi baru.

    “Melalui pendekatan ini, kami juga terus berinvestasi dalam eksplorasi guna menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, serta meningkatkan produksi gas demi keberlanjutan energi nasional,” ujar Supriady.

    Sejak tahun 2022, melalui implementasi PJBG, gas dari Sangasanga Field dan Sangatta Field dioptimalkan menjadi sumber energi bernilai ekonomi yang memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan perusahaan.

    Sebelumnya, produksi gas dari Sangasanga Field dan Sangatta Field digunakan untuk mendukung kebutuhan bahan bakar operasional di Lapangan Anggana (PEP Sangasanga Field) dan Lapangan Semberah (PEP Sangatta Field).

    Langkah komersialisasi gas oleh PEP Sangasanga Field dan Sangatta Field itu tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat kinerja bisnis perusahaan yang dapat mendorong keberlanjutan investasi dan produksi migas perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional sesuai dengan Asta Cita pemerintah terkait dengan swasembada energi.

    Adapun, zona 9 merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan yang dinakhodai oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Entitas perusahaan di Zona 9 merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang bekerja sama dengan SKK Migas dalam  menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) khususnya di Wilayah Kerja Sanga Sanga dan Sangatta di Kalimantan Timur serta Tanjung di Kalimantan Selatan.

  • PLN Targetkan Co-Firing 52 PLTU Hingga Akhir 2025

    PLN Targetkan Co-Firing 52 PLTU Hingga Akhir 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN Energi Primer Indonesia atau PLN EPI menargetkan menambah co-firing di sebanyak 52 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hingga akhir 2025. 

    Direktur Biomassa di PT PLN Energi Primer Indonesia Hokkop Situngkir mengatakan pada 2024 perseroan telah melakukan co-firing di sebanyak 47 PLTU dan ditargetkan bertambah menjadi 52 PLTU pada 2025. 

    “Saat ini belum semua PLTU menerapkan co-firing. Tahun ini ada penambahan unit dari 47 unit pada 2024 ke 52 unit pada 2025,” ujarnya kepada Bisnis dikutip, Sabtu (1/11/2025).

    Dia menjelaskan pihaknya melakukan co-firing dengan mencampur biomassa ke dalam sistem pembakaran PLTU eksisting. Saat ini, biomassa yang digunakan hampir semuanya merupakan limbah yang dulunya tidak terpakai. 

    Dia mencontohkan limbah industri kayu seperti sawdust dan woodchip, limbah perkebunan, dan limbah pertanian. 

    Sepanjang 2024, PLN EPI menyalurkan sekitar 1,6 juta ton biomassa yang menghasilkan listrik hijau kurang lebih 1,67 TWh dan reduksi emisi kurang lebih 1,87 juta ton CO₂. 

    Untuk pasokan biomassa, perseroan membangun ekosistem berbasis masyarakat dan industri agar berkelanjutan. 

    Selain penambahan unit PLTU Co-firing, PLN EPI juga menargetkan kenaikan volume biomassa pada tahun ini sebesar 3 juta ton.  

    “Hal ini dilakukan sambil memperluas ekosistem pasokan baik dari penanaman multifungsi, tanaman energi, pemanfaatan limbah dan kerja sama dengan industri biomassa,” imbuhnya.

    Perseroan mencatat sepanjang 2024 penggunaan biomassa dapat menurunkan emisi sekitar 1,87 MtCO₂ tetapi secara nasional, studi independen memperkirakan co-firing hanya memangkas sebesar 1,5 %0–2,4% emisi agregat PLTU

    “Jadi kontribusinya ada, tetapi terbatas bila berdiri sendiri,” terangnya. 

  • Tarif Listrik yang Berlaku 1 November 2025

    Tarif Listrik yang Berlaku 1 November 2025

    Jakarta

    Tarif listrik per kWh November 2025 untuk 13 pelanggan non-subsidi PT PLN (Persero) tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan demikian, tarif listrik yang berlaku bulan ini sama seperti tarif listrik PLN pada bulan sebelumnya.

    Perlu diketahui, Kementerian ESDM baru melakukan penyesuaian tarif listrik setiap tiga bulan. Hal ini sesuai dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 jo Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero).

    Berdasarkan aturan tersebut, perubahan tarif listrik ini baru dilakukan setiap triwulan sehingga tarif listrik ini berlaku sepanjang periode Oktober-Desember 2025. Adapun biasanya perubahan tarif listrik baru akan terjadi jika ada perubahan terhadap realisasi parameter ekonomi makro (kurs, Indonesian Crude Price/ICP, dan inflasi) serta Harga Batubara Acuan (HBA).

    Selain itu, tarif listrik untuk 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak berubah dan tetap mendapat subsidi listrik. Golongan ini mencakup pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, serta pelanggan yang menggunakan listrik untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Daftar Tarif Listrik November 2025

    1.⁠ ⁠Golongan R-1/TR daya 900 VA, seharga Rp 1.352,00 per kWh.

    2.⁠ ⁠Golongan R-1/TR daya 1.300 VA, seharga Rp 1.444,70 per kWh.

    3.⁠ ⁠Golongan R-1/TR daya 2.200 VA, seharga Rp 1.444,70 per kWh.

    4.⁠ ⁠Golongan R-2/TR daya 3.500-5.500 VA, seharga Rp 1.699,53 per kWh.

    5.⁠ ⁠Golongan R-3/TR daya 6.600 VA ke atas, seharga Rp 1.699,53 per kWh.

    6.⁠ ⁠Golongan B-2/TR daya 6.600 VA-200 kVA, seharga Rp Rp 1.444,70 per kWh.

    7.⁠ ⁠Golongan B-3/TM daya di atas 200 kVA, seharga Rp 1.114,74 per kWh.

    8.⁠ ⁠Golongan I-3/TM daya di atas 200 kVA, seharga Rp 1.114,74 per kWh.

    9.⁠ ⁠Golongan I-4/TT daya 30.000 kVA ke atas, seharga Rp 996,74 per kWh.

    10.⁠ ⁠Golongan P-1/TR daya 6.600 VA – 200 kVA, seharga Rp 1.699,53 per kWh.

    11.⁠ ⁠Golongan P-2/TM daya di atas 200 kVA, seharga Rp 1.522,88 per kWh.

    12.⁠ ⁠Golongan P-3/TR untuk penerangan jalan umum, seharga Rp 1.699,53 per kWh.

    13.⁠ ⁠Golongan L/TR, TM, TT, seharga Rp 1.644,52 per kWh.

    (shc/fdl)

  • Catat! Aturan Terbaru Tarif Listrik PLN Terbaru per November 2025

    Catat! Aturan Terbaru Tarif Listrik PLN Terbaru per November 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk tidak mengubah tarif listrik bagi pelanggan PT PLN (Persero) untuk Triwulan IV (Oktober-Desember) 2025.

    Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Tri Winarno, menjelaskan bahwa penetapan Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) yang disediakan PT PLN (Persero) diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024. Dalam beleid tersebut, penyesuaian tarif listrik dilakukan setiap 3 (tiga) bulan dengan mengacu pada realisasi parameter ekonomi makro, yaitu kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, serta Harga Batubara Acuan (HBA).

    “Dengan menggunakan realisasi ekonomi makro untuk Tariff Adjustment Triwulan IV Tahun 2025 dimana secara akumulasi pengaruh perubahan ekonomi makro tersebut seharusnya menyebabkan kenaikan tarif listrik. Namun untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memutuskan tarif listrik tetap atau tidak naik,” ujar Tri beberapa waktu yang lalu.

    Selain pelanggan nonsubsidi, tarif listrik bagi pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan. Pemerintah tetap memberikan subsidi listrik kepada pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, serta pelanggan dengan pemanfaatan listrik untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    “Pemerintah berkomitmen menghadirkan listrik yang andal, terjangkau, dan berkeadilan. Dengan mempertahankan tarif listrik hingga akhir tahun ini, kami ingin memberikan kepastian dan menjaga stabilitas bagi masyarakat serta dunia usaha,” ungkap Tri.

    Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa keterjangkauan tarif listrik sepanjang tahun 2025 merupakan salah satu wujud nyata dari Pemerintah melalui PLN dalam menjaga daya beli masyarakat Indonesia. Ia juga menegaskan komitmen perseroan untuk terus memberikan pelayanan listrik yang andal kepada seluruh pelanggan.

    “Keterjangkauan tarif listrik sepanjang tahun 2025 merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong perekonomian nasional. PLN siap mendukung penuh dengan terus menjaga keandalan pasokan listrik serta meningkatkan mutu pelayanan bagi seluruh pelanggan,” ujar Darmawan.

    Darmawan menambahkan, selain terus menjaga keandalan pasokan listrik, PLN juga terus melakukan langkah-langkah efisiensi biaya operasional dan meningkatkan akses kelistrikan bagi masyarakat.

    Berikut daftar tarif listrik untuk 13 pelanggan non subsidi selama Triwulan IV-2025 atau Oktober-Desember 2025:

    1. Golongan R-1/TR daya 900 VA, Rp 1.352 per kWh.

    2. Golongan R-1/ TR daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh.

    3. Golongan R-1/ TR daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh.

    4. Golongan R-2/ TR daya 3.500-5.500 VA, Rp 1.699,53 per kWh.

    5. Golongan R-3/ TR daya 6.600 VA ke atas, Rp 1.699,53 per kWh.

    6. Golongan B-2/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.444,70 per kWh.

    7. Golongan B-3/ Tegangan Menengah (TM) daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh.

    8. Golongan I-3/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh.

    9. Golongan I-4/ Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas, Rp 996,74 per kWh.

    10. Golongan P-1/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.699,53 per kWh.

    11. Golongan P-2/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.522,88 per kWh.

    12. Golongan P-3/ TR untuk penerangan jalan umum, Rp 1.699,53 per kWh.

    13. Golongan L/ TR, TM, TT, Rp 1.644,52 per kWh.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hadirkan Akses Air Bersih, HNM Revitalisasi Jaringan Air di Desa Kusu Lovra

    Hadirkan Akses Air Bersih, HNM Revitalisasi Jaringan Air di Desa Kusu Lovra

    Jakarta

    PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui NHM Peduli merevitalisasi jaringan air bersih di Desa Kusu Lovra, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara. Hal ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan akses terhadap air bersih dan infrastruktur dasar,

    Bantuan diberikan sejak Agustus 2025 dan rampung pada Oktober 2025, dengan proses pengerjaan selama dua bulan. Revitalisasi ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak masyarakat akan akses air bersih yang sebelumnya sempat terganggu akibat kerusakan sistem jaringan.

    Adapun NHM menyerahkan sarana air bersih yang telah direvitalisasi. Bantuan tersebut meliputi penggantian mesin air dan mesin pendorong pompa air, instalasi pipa sebanyak 30 titik untuk 30 rumah warga dengan panjang jalur sekitar 150 meter. Kemudian, penggunaan berbagai material pendukung, serta peningkatan daya listrik PLN dari 900 watt menjadi 4.200 watt.

    “Seluruh fasilitas ini telah diterima dalam kondisi baik dan kini menjadi tanggung jawab penuh Pemerintah Desa Kusu Lovra untuk dikelola, dioperasikan, dan dipelihara secara mandiri. Semua ini juga tercantum dalam Berita Acara Pengelolaan Sarana Air Bersih,” ujar Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan NHM, Irwan Malaka dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Melalui program NHM Peduli, NHM terus mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. Termasuk melalui penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, listrik, pendidikan, dan kesehatan.

    Sementara itu, salah seorang warga Oktovina Amanupunyo berterima kasih atas perhatian dan dukungan NHM. “Terima kasih kepada NHM, khususnya kepada Pak Haji dan Tim NHM Peduli. Berkat bantuan ini, air bersih sudah dapat kami nikmati kembali. Semoga NHM terus membawa manfaat bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

    Sebagai informasi, kegiatan serah terima dan peresmian fasilitas air bersih turut dihadiri oleh Kepala Desa Kusu Lovra Steven Barahama serta perwakilan masyarakat setempat,

    (akn/ega)

  • PLN EPI tegaskan komitmen transisi energi lewat ‘co-firing’ biomassa

    PLN EPI tegaskan komitmen transisi energi lewat ‘co-firing’ biomassa

    Jakarta (ANTARA) – PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menegaskan komitmen dalam melakukan transisi energi untuk mewujudkan nol emisi karbon (net zero emission) pada 2060 melalui strategi co-firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan biomassa.

    “Program co-firing ini dalam rangka transisi energi menuju net zero emission di tahun 2060,” ucap Vice President Strategi Pengembangan Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Anita Puspita Sari ketika ditemui setelah acara “Jejak Hijau Gema Transformasi” di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Jumat.

    Anita menyampaikan bahwa PLN EPI akan terus berkolaborasi dengan PLN Group dan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholder) di luar PLN Group untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem biomassa.

    Bagi Anita, co-firing biomassa menunjang penyediaan listrik yang aman, andal, dan efisien dengan energi yang lebih bersih.

    “Co-firing menghasilkan energi yang lebih bersih dengan tetap bisa meningkatkan keandalan penyediaan listrik,” tutur Anita.

    Untuk mendukung pengembangan co-firing biomassa, Anita menilai dibutuhkan sinergi dari semua pihak untuk menyokong ekosistemnya, baik dari sisi hulu atau penyediaan bahan baku biomassa, sisi hilir yang melibatkan pengelola pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), serta mitra-mitra yang menjembatani sektor hulu dan hilir.

    “Penting untuk membangun ekosistem energi hijau yang berkelanjutan, jadi selain dukungan pemerintah, juga menjadi faktor penting bagaimana program ini bisa berhasil terimplementasi secara nasional,” kata dia.

    Dengan semakin berkembangnya pemanfaatan biomassa dan meningkatnya sinergi antarpelaku, Indonesia menunjukkan kemajuan nyata dalam agenda transisi energi. Arah kebijakan nasional kini menempatkan energi terbarukan sebagai bagian penting dari strategi ketahanan energi, sekaligus membuka peluang ekonomi hijau di berbagai daerah.

    Presiden Prabowo Subianto, sebelumnya, menegaskan bahwa ketahanan energi merupakan fondasi kemandirian bangsa. Dalam konteks tersebut, biomassa dipandang sebagai salah satu potensi energi terbarukan terbesar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sumatera hingga Papua, dan berpotensi menjadi bagian penting dalam penyediaan listrik nasional yang bersih dan berkelanjutan.

    Pengembangan biomassa juga selaras dengan upaya pemerataan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan kedaulatan energi nasional.

    Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa sebagai tulang punggung sistem ketenagalistrikan nasional, PLN berkomitmen penuh mendukung upaya dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2060.

    PLN akan terus memperluas implementasi co-firing serta memperkuat ekosistem energi terbarukan lainnya, dengan memastikan keandalan pasokan listrik tetap terjaga dan manfaat ekonominya dapat dirasakan masyarakat di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bos Anak Usaha Pertamina Heran BBM Campur Etanol Diributkan

    Bos Anak Usaha Pertamina Heran BBM Campur Etanol Diributkan

    Jakarta

    CEO Pertamina New & Renewable Energy (NRE) John Anis mengaku heran soal penggunaan etanol dalam campuran bahan bakar minyak (BBM) menjadi perdebatan di Indonesia. Perdebatan ini menyusul kekhawatiran publik yang berasumsi BBM campur etanol akan merusak kendaraan.

    Mulanya, John Anis menjelaskan ada dua bentuk BBM berbahan baku ramah lingkungan atau biofuel yakni biodiesel dengan kelapa sawit dan bioetanol yang berbahan baku singkong atau tebu. Namun untuk yang etanol hingga saat ini memicu perdebatan.

    “Biofuels ada dua, yang pertama adalah biodiesel yang sudah cukup mature dari palm oil. Nah yang sekarang lagi rame adalah bioetanol, sebenarnya saya nggak tahu kenapa di Indonesia ribut-ribut ini,” ungkap John Anis dalam acara Synergizing Energy, Finance & Agribusiness for a Greener Future di DoubleTree by Hilton Jakarta, Tangerang Selatan, Jumat (31/10/2025).

    John Anis mengatakan, bioetanol atau BBM campur etanol ini sudah diterapkan di negara besar, seperti Amerika Serikat (AS) hingga sejumlah negara Eropa. Bahkan penggunaan bioetanol ini telah diwajibkan di negara-negara besar.

    “Di seluruh dunia, apalagi di negara-negara besar itu sudah mandatory. Di Amerika, di Eropa, itu sudah hampir seluruhnya pakai bukan hanya, bioetanol. Jadi sudah mandatory sebenarnya di luar,” ungkapnya.

    John Anis menambahkan, pengembangan dua jenis biofuel ini menjadi bagian dari segmen yang tengah dikembangkan Pertamina NRE. Selain itu, terdapat juga beberapa segmen energi bersih yang menjadi fokus pengembangan NRE.

    Salah satunya geothermal, terang John Anis, Indonesia mengadopsi penggunaan energi ini terbesar kedua di dunia setelah AS. Pertamina NRE menemukan potensi energy geothermal sebesar 24 GW yang baru digarap sekitar 11%.

    “Kenyataannya adalah kita punya potensi sekitar 24 gigawatt, tapi baru terpakai sekitar 11% di Indonesia. 2,4-2,5 gigawatt. Di PGE sendiri, Pertamina Geothermal Energy, anak usaha kami, kami punya 3 gigawatt yang belum dikembangkan, dan akan dikembangkan. Ini dengan PLN kita akan coba upayakan itu semaksimal mungkin,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • PLN pasok listrik industri rumput laut di Sulsel, dukung ekonomi masyarakat

    PLN pasok listrik industri rumput laut di Sulsel, dukung ekonomi masyarakat

    Makassar, Sulsel (ANTARA) – PT PLN (Persero) memasok listrik pelanggan baru, PT Biota Laut Ganggang (BLG), yang bergerak di sektor industri rumput laut di Desa Polewali, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas daya 3.465 kilovolt ampere (kVA).

    Langkah ini membuktikan komitmen PLN dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, sekaligus juga dalam rangka momentum peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.

    Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pinrang Dadang Wahyudi, melalui keterangannya di Makassar, Sulsel, Kamis, menegaskan bahwa keberhasilan penyalaan ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh insan PLN yang bekerja dengan semangat melayani pelanggan.

    “Seluruh tahapan mulai dari survei teknis, pembangunan jaringan, hingga proses energize dilakukan secara aman, andal, dan tepat waktu. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan industri sebagai mitra strategis pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Dadang.

    BLG merupakan industri pengolahan rumput laut yang menargetkan ekspor ke pasar Eropa dan Amerika.

    Dengan tambahan pasokan listrik sebesar 3.465 kVA, maka total kapasitas daya listrik PLN yang terpasang di PT Biota Laut Ganggang Grup adalah sebesar 14.545 kVA.

    “Diharapkan, kapasitas produksi perusahaan diproyeksikan meningkat signifikan, sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

    Penyalaan pelanggan berdaya besar ini menjadi bukti komitmen PLN dalam memperkuat keandalan pasokan listrik untuk mendukung pertumbuhan sektor industri pengolahan hasil laut yang berorientasi ekspor.

    General Manager BLG Pan Yong mengapresiasi layanan cepat dari PLN yang berhasil merealisasikan penambahan daya listrik.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada PLN atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa dalam merealisasikan penambahan kapasitas daya listrik ini,” ujarnya.

    Menurut dia, pemasangan ini berjalan lancar sesuai jadwal dan menunjukkan profesionalitas tim PLN di lapangan.

    Dengan adanya jaringan ketiga ini, diyakini keandalan pasokan listrik perusahaan akan meningkat signifikan, mendukung kontinuitas operasional dan rencana ekspansi di masa depan.

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah menyampaikan komitmen PLN untuk terus mendukung peningkatan ekonomi dan keadilan.

    “PLN berkomitmen penuh mendukung tumbuhnya sektor industri di Sulawesi Selatan, khususnya industri pengolahan rumput laut yang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah,” kata Edyansyah.

    Melalui pemasangan baru listrik dengan daya 3.465 kVA untuk industri rumput laut di Kabupaten Pinrang, PLN optimistis suplai energi andal ini dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat rantai nilai ekonomi lokal.

    Edyansyah menambahkan langkah ini sejalan dengan upaya PLN mewujudkan kemandirian energi untuk kedaulatan ekonomi nasional, serta mendukung program hilirisasi industri dan peningkatan nilai tambah komoditas kelautan.

    “Langkah ini diharapkan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi baru bagi Sulawesi Selatan, khususnya wilayah pesisir yang memiliki potensi besar di sektor pengolahan hasil laut,” tambah dia.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemilik jaringan utilitas diimbau beralih ke kabel bawah tanah

    Pemilik jaringan utilitas diimbau beralih ke kabel bawah tanah

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan mengimbau para pemilik kabel udara agar segera beralih ke kabel bawah tanah guna mendukung pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).

    “Kami bekerja sama dengan BUMD serta membutuhkan dukungan dari para pemilik kabel agar mengganti kabel udara menjadi kabel tanah,” kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan Rifki Rismal saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan proses penataan kabel itu tidak berjalan mudah karena sejumlah tantangan yang dihadapi, salah satunya beberapa penyedia layanan belum siap mengganti jaringan udara mereka menjadi jaringan bawah tanah.

    “Masalah kabel semrawut memang menjadi tantangan bagi Jakarta yang tengah berupaya menjadi kota global. Karena itu, Gubernur mendorong penataan kabel dengan membangun SJUT,” ujar Rifki.

    Menurut dia, saat ini masih banyak kabel yang dibutuhkan masyarakat, seperti kabel PLN, Telkom, dan internet, yang selama ini menggunakan sistem udara.

    Namun akibatnya, tiang-tiang di jalanan tampak padat dan rimbun oleh kabel.

    Untuk wilayah Jakarta Selatan, proyek SJUT ditangani oleh BUMD, termasuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Namun, Bina Marga juga turut berperan dengan menurunkan kabel udara menjadi kabel tanah bersamaan dengan kegiatan pembangunan trotoar.

    “Kami juga mencoba merapikan atau mengepang kabel-kabel yang terlalu semrawut di titik-titik yang belum ada kegiatan penataan,” ucap Rifki.

    Sementara itu, pembangunan SJUT di 10 ruas jalan di Jakarta Selatan sudah mencapai 82 persen hingga April 2025.

    Ke-10 ruas jalan yang dibangun SJUT, yakni Jalan Mampang Prapatan, Jalan Tendean, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Cikajang, Jalan Gunawarman, Jalan Pattimura, Jalan Trunojoyodan Jalan Sultan Hasanuddin.

    SJUT merupakan sarana untuk penempatan jaringan utilitas terpadu yang terletak di bawah permukaan tanah. Kabel-kabel yang melintang di tiang dan pohon sepanjang jalan di Jakarta ditata ulang dengan meletakannya di bawah tanah.

    Di Jakarta, terdapat larangan bagi perusahaan di bidang telekomunikasi yang memasang kabel udara karena mengganggu keindahan kota. Tinggi kabel di udara seharusnya berkisar 5,1 meter, sedangkan kabel di bawah tanah aturan kedalamannya sekitar 1,2 sampai 1,5 meter.

    Aturan itu tercantum dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2020 tentang Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang merupakan program menempatkan jaringan utilitas, seperti kabel fiber optik, PLN dan sejenisnya secara terpadu di bawah permukaan tanah.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PLN IP salurkan bantuan Rp3,03 miliar untuk 10 ribu penerima manfaat

    PLN IP salurkan bantuan Rp3,03 miliar untuk 10 ribu penerima manfaat

    Kami percaya energi sejati bukan hanya mengalir lewat kabel listrik, tetapi juga lewat kepedulian yang menyentuh hati

    Jakarta (ANTARA) – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menyalurkan bantuan sosial senilai Rp3,03 miliar kepada sekitar 10.000 penerima manfaat dalam rangka rangkaian perayaan HUT Ke-30 perusahaan.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan kegiatan yang berlangsung di seluruh 37 unit kerja ini sekaligus menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar.

    “Bantuan yang disalurkan berupa santunan, paket sembako, perlengkapan sekolah, serta kebutuhan lain yang disesuaikan dengan kondisi lokal masyarakat,” katanya.

    Kegiatan yang juga dilaksanakan bersamaan dengan doa bersama anak yatim ini menegaskan pula komitmen PLN IP untuk selalu dekat dengan masyarakat.

    “Kami percaya energi sejati bukan hanya mengalir lewat kabel listrik, tetapi juga lewat kepedulian yang menyentuh hati. PLN Indonesia Power akan terus hadir, bukan hanya sebagai penyedia listrik, melainkan sahabat perjalanan bangsa menuju masa depan yang lebih terang,” tegasnya.

    Ribuan pegawai PLN IP turut turun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan penerima manfaat dan menyalurkan bantuan.

    Dalam pelaksanaan program, PLN Indonesia Power bekerja sama dengan lembaga Laz Annur sebagai mitra distribusi agar bantuan tepat sasaran dan merata.

    Dalam rangkaian HUT Ke-30, yang jatuh pada 3 Oktober 2025, PLN IP juga menggelar InPower Fun Run, sebuah ajang lari yang diikuti serentak sekitar 5.000 pegawai dan tenaga alih daya di 37 unit kerja dari Sabang hingga Merauke.

    Dengan dukungan aplikasi digital, peserta berlari dan berjalan hingga mencapai akumulasi jarak 30.000 kilometer.

    Bernadus menyampaikan bahwa InPower Fun Run bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi juga wujud nyata kontribusi perusahaan dalam mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.

    “Setiap langkah lari yang ditempuh peserta adalah simbol komitmen kami untuk terus berlari menuju masa depan energi yang lebih bersih, berkelanjutan dan memberdayakan Indonesia,” ungkapnya.

    Selain memperkuat kebersamaan, Fun Run ini juga memiliki pesan hijau.

    Berdasarkan perhitungan, capaian jarak yang dicapai setara dengan menanam 2.000 pohon dalam satu tahun, pengurangan emisi karbon hingga 9 ton CO2, menghemat penggunaan bahan bakar setara dengan 3.000 liter BBM, serta mendorong budaya eco-living di kalangan pegawai dan keluarga besar PLN Indonesia Power.

    Adapun agenda HUT PLN IP lainnya meliputi empower roadshow atau edukasi energi di 30 kampus Indonesia dan green action berupa penanaman puluhan ribu pohon di berbagai daerah.

    Melalui rangkaian kegiatan HUT yang mengusung tema “Driving Sustainable Energy Transition” itu PLN IP bertekad untuk terus menjadi the leading clean energy company, yang tidak hanya menghadirkan energi listrik, tetapi juga energi kebaikan yang memberdayakan masyarakat.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.