Polri Jadwalkan Pemanggilan Ulang Halim Kalla terkait Kasus PLTU Kalbar pada 20 November
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktorat Penindakan Korps Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri berencana kembali memanggil Presiden Direktur PT Bakrie Rachmat Nusantara (BRN), Halim Kalla, pada Kamis (20/11/2025) dalam kasus dugaan korupsi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Mempawah, Kalimantan Barat.
Sebelumnya,
Halim Kalla
berhalangan hadir saat dipanggil pada Rabu (12/11/2025) karena sakit.
“Rencana jadwal ulang untuk HK pada 20 November,” kata Direktur Penindakan Kortastipidkor
Polri
, Brigjen Pol Totok Suharyanto kepada Kompas.com, Senin (17/11/2025).
Saat ditanya apakah Halim Kalla dipastikan hadir pada tanggal tersebut, Totok mengaku akan menyampaikannya pada kesempatan berikutnya.
“Untuk
update
(hadir atau tidak) InsyaAllah kita infokan,” ucapnya.
Adapun Halim Kalla dalam kasus ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bakrie Rachmat Nusantara (BRN).
Sementara itu, HYL selaku Direktur Utama PT Praba Indopersada (PI) akan dipanggil pada Rabu (19/11/2025).
“HYL dipanggil 19 November,” terang Totok.
Diketahui, Polri telah melayangkan surat panggilan kepada empat tersangka dalam perkara tersebut.
Mereka adalah Halim Kalla selaku Presiden Direktur PT Bakrie Rachmat Nusantara (BRN); FM, mantan Direktur Utama PLN; RR, Direktur Utama PT BRN; dan HYL, Direktur Utama PT Praba Indopersada (PI).
Penyidikan ini merupakan kelanjutan dari penelusuran Polri atas dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek PLTU 1 Mempawah.
Kasus tersebut diduga melibatkan kerja sama antara sejumlah perusahaan swasta dan pihak terkait di lingkungan BUMN sektor energi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu.
BUMN: PLN
-

Warga dengar dentuman sebelum kebakaran melanda permukiman di Palmerah
Jakarta (ANTARA) – Warga mendengar dentuman besar sebelum kebakaran melanda permukiman di Jalan Tomang Banjir Kanal, Gang Pelita 08, Kelurahan Jati Pulo RW 04, Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat, pada Minggu sore.
“Ternyata itu asalnya dari kabel SUTET, transmisi yang putus di RT 6, di atas rumah warga. Putus, terus mengarah ke sini. Tiba-tiba asap membesar dari rumah warga di RT 9,” kata Ketua RW 04 Kelurahan Jati Pulo Maulana Sani kepada wartawan di Jakarta, Minggu.
Maulana menuturkan bahwa seketika itu kebakaran terjadi di sejumlah titik di lingkungan RW 04.
“Dari kabel, percikan apinya bikin kebakaran langsung di banyak titik,” kata dia.
“Makanya kita kebingungan juga nanganinnya, titiknya di mana-mana. Di sini dimatiin, di sana ada lagi,” ia menambahkan.
Karena menduga kebakaran terjadi akibat percikan api dari kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), Maulana segera menghubungi PLN agar aliran listrik di wilayah tersebut dimatikan.
“Saya juga sekarang udah ngehubungin PLN bagian transmisi. Yang ngurus SUTET itu dari Cawang dan Tebet, tolong pastiin kabel yang jatuh dan saat ini masih di atas rumah warga itu tidak ada aliran listriknya. Takutnya ada kebakaran susulan, makin parah nanti,” ia menjelaskan.
Maulana menyampaikan bahwa warga bersama petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api di lingkungan permukiman yang terdampak kebakaran.
“Kerugian kalau secara material, enggak ada yang terselamatkan. Kalau dari bawah satu-satu kan kita masih bisa ya selamatkan barang gitu. Ini enggak, langsung banyak dan gede,” katanya.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat telah memadamkan kebakaran yang terjadi di Jalan Pelita VIII, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan, kebakaran berdampak pada 50 rumah tinggal dan 100 keluarga di RT 07, 08, 09, dan 10 di daerah itu.
“Korban tercatat satu orang luka ringan karena tersetrum, saat ini sudah ditangani oleh PMI,” katanya.
Selain itu, kebakaran memaksa 350 warga mengungsi di Lapangan Taman Jati di lingkungan RT 11 RW 04 Kelurahan Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

50 rumah terdampak kebakaran di Palmerah Jakarta Barat
Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 50 rumah terdampak kebakaran yang terjadi di Jalan Pelita VIII RT 09/RW 04, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, pada Minggu sore.
“Objek terdampak ada 50 rumah tinggal yang berada di empat Rukun Tetangga (RT), yakni RT 007, RT 008, RT 009, dan RT 010 dengan jumlah 100 kepala keluarga (KK),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Yohan menjelaskan kebakaran tersebut selesai ditangani oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI, BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, personel kepolisian dan TNI pada pukul 18.42 WIB.
“Untuk korban tercatat satu orang luka ringan karena tersetrum. Saat ini sudah ditangani oleh PMI,” katanya
Sementara untuk pengungsi tercatat ada 350 jiwa, yang diungsikan di Lapangan Taman Jati di wilayah RT 011/RW 04 Kelurahan Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat.
“Dugaan penyebab kebakaran adanya korsleting listrik, sedangkan estimasi kerugian mencapai Rp1,3 miliar,” kata Yohan.
Kebakaran melanda sebuah pemukiman warga di Gang Pelita 10, Jalan Tomang Banjir Kanal, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, pada Minggu sore.
“Obyek yang terbakar rumah tinggal, api pertama kali muncul pada pukul 16.30 WIB,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Bayu menjelaskan sebanyak 20 unit pemadam dengan 100 personel dikerahkan untuk memadamkan api yang menghanguskan bangunan rumah tersebut.
Operasi pemadaman dimulai pukul 16.36 WIB dan situasi berhasil dikendalikan “Proses pemadaman status kuning atau api sudah dapat dilokalisasi. Proses pendinginan masih berlangsung,” katanya.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Lewat Lomba Mewarnai Bertema Menanam Pohon, Wali Kota Kediri Bangun Karakter Cinta Lingkungan Sejak Dini
Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka Lomba Mewarnai PAUD dan TK se-Kota Kediri, Sabtu (15/11/2025). Lomba ini dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Sedunia 2025. Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan yang diawali dengan senam bersama ini.
Anak-anak duduk rapi di meja-meja kecil. Masing-masing memegang crayon dan pensil warna. Di depan mereka terdapat lembar gambar berisi ilustrasi sederhana mengenai cinta lingkungan dengan menanam pohon.
“Lomba ini merupakan langkah strategis untuk membentuk karakter generasi masa depan. Dimana anak-anak kita diajari untuk mencintai lingkungan. Karena saat ini kita sedang menghadapi tantangan dimana adanya perubahan iklim dan terbatasnya ruang terbuka hijau,” ujar wali kota termuda ini.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Wali ini menekankan bahwa rasa cinta terhadap lingkungan ini harus ditanamkan sejak dini. Mengingat luas Kota Kediri terbatas.
Pohon merupakan bagian penting dari kehidupan. Selain menyediakan oksigen, pohon juga menjadi habitat bagi makhluk hidup lain.
“Apabila jumlah pohon berkurang maka akan mengancam keberadaan ruang terbuka hijau dan menyebabkan banyak hewan kehilangan tempat tinggal. Maka adik-adik di sini harus mencintai lingkungan dan menjadikan pohon sebagai sahabat yang harus dijaga,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Mbak Wali juga berterima kasih kepada guru dan juga orang tua yang telah mengajarkan anak-anak untuk mencintai lingkungan. Jika nilai ini tidak dibiasakan sejak kecil, mereka akan tumbuh tanpa kepedulian terhadap lingkungan. “Kami harap melalui kegiatan ini anak-anak semakin mencintai lingkungan sehingga dapat menjaga dan melestarikannya sejak dini,” pungkasnya.
Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Heri Purnomo, Kepala DLHKP Indun Munawaroh, Camat Pesantren Judi Kuntjoro, perwakilan Dinas Pendidikan, perwakilan Kecamatan Kota, perwakilan PLN dan tamu undangan lainnya. [nm/ted]
-

PLN Tegaskan Komitmen Transisi Energi Berkeadilan di COP30 Brazil
Jakarta, CNBC Indonesia – PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk mempercepat upaya transisi energi berkeadilan melalui aksi nyata dan kolaborasi global. Dalam forum _Conference of the Parties_ ke-30 (COP30) pada Senin (10/11) di Belem, Brazil, PLN berpartisipasi aktif dalam sesi CEO Talk bertajuk “Corporate Climate Leadership for Indonesia’s Net Zero Action through High Integrity Carbon”.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi menjelaskan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 jauh lebih hijau dibandingkan dengan sebelumnya.
“Jika dalam RUPTL sebelumnya kami hanya akan membangun sekitar 21 gigawatt (GW) energi terbarukan, kini kapasitas tersebut meningkat menjadi sekitar 52,9 gigawatt (termasuk storage) selama periode 2025-2034,” ujar Haryadi, dikutip Sabtu (15/11/2025).
Selain memperluas pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), PLN juga berupaya menurunkan emisi dari pembangkit eksisting. Upaya ini dilakukan melalui partisipasi aktif dalam skema perdagangan emisi di Indonesia, yang menjadi salah satu langkah strategis perusahaan dalam mendorong dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan secara bertahap dan berkelanjutan.
“Tidak hanya melalui perdagangan emisi di pembangkit eksisting, PLN juga mengembangkan berbagai mekanisme pembiayaan karbon sebagai sumber pendanaan inovatif untuk mempercepat transisi energi. Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi hijau sekaligus mewujudkan sistem kelistrikan yang rendah emisi,” terang Haryadi.
Upaya ini berjalan seiring dengan pengembangan Smart Grid yang memungkinkan integrasi lebih luas energi terbarukan ke dalam sistem kelistrikan nasional secara efisien dan andal. Evy menjelaskan bahwa Smart Grid menjadi elemen penting untuk memungkinkan integrasi variable renewable energy (VRE) secara lebih luas dalam sistem ketenagalistrikan nasional.
Strategi transisi energi nasional tidak hanya berorientasi pada pembangunan kapasitas energi terbarukan, tetapi juga pada kesiapan sistem untuk menampung, menyalurkan, dan menyeimbangkan pasokan listrik hijau tersebut. Pendekatan ini dikenal sebagai Complementing Renewable Expansion atau strategi yang memastikan pertumbuhan energi bersih berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur pendukung.
“Strategi Complementing Renewable Expansion kami rancang untuk memastikan ekspansi energi terbarukan berjalan seiring dengan penguatan sistem pendukungnya. Mencakup peningkatan kapasitas penyimpanan energi, pengembangan pembangkit fleksibel berbasis gas dan hidro, serta pembangunan jaringan transmisi hijau antar wilayah,” tambah Haryadi.
Melalui strategi ini, PLN bakal memperkuat investasi pada sistem penyimpanan energi, pembangkit yang fleksibel, dan infrastruktur transmisi antar wilayah yang lebih andal. Tujuannya adalah agar integrasi energi terbarukan dapat dilakukan secara optimal tanpa mengorbankan keandalan sistem dan keterjangkauan harga listrik bagi masyarakat. Pendekatan ini juga membuka ruang bagi peningkatan kapasitas energi hijau hingga lebih dari 75% dalam sepuluh tahun ke depan.
Haryadi juga menekankan potensi ekspansi energi terbarukan PLN berpotensi menghasilkan hingga 250 juta ton sertifikat pengurangan emisi. Hal ini, menurutnya, bukan hanya sebatas pemenuhan regulasi, tetapi juga membuka peluang nyata untuk menciptakan nilai ekonomi hijau dan mempercepat transisi energi nasional.
“Potensi green attribute tersebut bukan hanya menunjukkan kemampuan teknis PLN dalam mengembangkan energi bersih, tetapi juga menegaskan peran PLN sebagai penggerak ekonomi hijau nasional. Kami ingin memastikan bahwa setiap ton emisi yang berhasil dikurangi dapat memberikan nilai tambah nyata bagi negara, investor, dan masyarakat,” jelas Haryadi.
Selain itu, PLN berupaya melampaui target regulatif dengan menciptakan nilai tambah dari potensi dekarbonisasi yang ada. PLN juga menjalin kolaborasi lintas sektor dan pendanaan inovatif dalam mendukung implementasi dari strategi transisi energi.
“Dukungan dari lembaga pembiayaan internasional, transfer teknologi, dan mekanisme pasar karbon berintegritas tinggi menjadi kunci agar percepatan transisi energi tetap inklusif dan berkeadilan,” pungkas Haryadi.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
-

PLN Targetkan Punya 63 Ribu SPKLU Hingga 2030
Jakarta –
Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus menggenjot pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Indonesia. Bahkan, lima tahun dari sekarang, mereka menargetkan punya 63 ribu SPKLU di dalam negeri.
Joni selaku EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero) mengatakan, PLN saat ini sudah punya 4.400 SPKLU yang tersebar di seluruh kawasan Indonesia. Namun, hanya 2.600 titik yang benar-benar dibangun sendiri, sementara sisanya bekerja sama dengan swasta.
“Nah, swasta ada yang bekerja sama dengan PLN, ada yang stand alone atau berdiri dengan ekosistem sendiri. Namun jumlahnya masih sedikit. Namun kebanyakan yang sudah terintegrasi dengan PLN Mobile,” ujar Joni di detikcom Leaders Forum, Kamis (13/11).
detikcom Leaders Forum Foto: Rifkianto / detikcom
Joni menegaskan, pengguna mobil listrik di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Itulah mengapa, PLN sebagai penyedia listrik di dalam negeri akan terus menambah SPKLU di Tanah Air.
“Untuk peningkatan ke depan, targetnya cukup signifkan. Jadi satu SPKLU itu harapannya untuk 15 kendaraan. Jadi kalau kita lihat 2030, akan ada 900 ribuan kendaraan, kita butuh 63 ribu SPKLU di Indonesia,” tuturnya.
“Nah, terkait pemerataan, PLN terus membangun (SPKLU) setiap tahun. Bahkan tahun ini saja, kita membangun 1.500-an. Tahun depan juga ditambah lagi. Ini butuh modal besar, makanya keterlibatan swasta sangat diharapkan,” tambahnya.
Rencana tersebut dimulai dari langkah perlahan dengan membuat SPKLU di kantor-kantor PLN. Harapannya, percepatan tersebut membuat ekosistem kendaraan listrik lebih cepat terbangun.
“Kita sudah punya skema, minimal semua kantor PLN harus ada. Jadi kalau kita bicara dari Aceh sampai Papua, semua kantor PLN sudah ada SPKLU dengan tipe beragam. Tapi setidaknya kita berusaha hadir di setiap kantor kita ada,” kata dia.
(sfn/dry)
/data/photo/2025/10/07/68e498599c4a5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413903/original/090194400_1763209758-1000558829.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

