Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, PLN Fokus Tingkatkan Infrastruktur Energi Hijau
SPONSORED HEADLINE
Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, PLN Fokus Tingkatkan Infrastruktur Energi Hijau
SPONSORED HEADLINE

Jakarta (ANTARA) – Terdapat sejumlah berita ekonomi kemarin (13/11) yang menarik perhatian pembaca dan layak dibaca pagi ini, di antaranya pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, tidak ada pemutusan hubungan kerja terhadap 2.500 pekerja di PT Sri Rejeki Isman (Sritex), dan pembangunan pipa hidrogen ruas Indonesia-Singapura.
Berikut berita selengkapnya.
Bandara Bali: 90 penerbangan batal dalam sehari dampak erupsi
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Ahmad Syaugi Shahab mengumumkan hingga Rabu siang dalam sehari sudah ada 90 penerbangan dibatalkan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur.
TGI teken kerja sama pembangunan pipa hidrogen Indonesia-Singapura
PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), Sembcorp Utilities Pte Ltd, dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani joint development framework agreement (JDFA) pembangunan pipa hidrogen ruas Indonesia-Singapura di sela penyelenggaraan COP29 di Baku, Azerbaijan, Rabu.
Sritex tegaskan tidak ada PHK pada pekerja
PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menegaskan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.500 pekerja di perusahaan tekstil itu.
BRI siapkan kebijakan agar penghapusan utang UMKM tepat sasaran
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan kebijakan internal Perusahaan sebelum menerapkan aturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menguat di 2024 hingga dua digit
Country Director Google Indonesia Veronica Utami mengungkapkan dalam riset terbaru yang dilakukan Google, bersama Temasek serta Bain and Company terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menguat di 2024 dengan persentase pertumbuhan hingga dua digit.
AS dukung Indonesia percepat permohonan aksesi OECD
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mempercepat permohonan aksesi keanggotaan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD).
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024

Baku – Ketua Delegasi Indonesia di COP 29, Hashim S. Djojohadikusumo blak-blakan Indonesia butuh pendanaan mencapai US$ 235 miliar atau sekitar Rp 3.689 triliun (kurs Rp 15.700) untuk mengebut rencana tambah listrik hingga 100 gigawatt lebih.
Sekitar 75% atau tepatnya 75 megawatt dari total target penambahan listrik itu akan dipenuhi dari energi baru terbarukan. Salah satunya adalah mengebut penggunaan energi nuklir.
“Yang dari US$ 235 miliar itu untuk mendanai program pembangunan listrik yang besar sampai 103 gigawatt. Dari 103 gigawatt itu termasuk 75 gigawatt itu dari energi baru dan terbarukan. Di samping itu ada 5 gigawatt lebih itu nuklir. Dan selebihnya itu nanti dari tenaga gas,” sebut Hashim di Kantor Delegasi RI pada COP 29 yang dihelat di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, Rabu (13/11/2024).
Dari total dana sebesar itu, Hashim menjamin sudah banyak investor swasta yang mau masuk ke dalam pendanaannya. Sebab, dunia saat ini sedang melakukan pergeseran ke energi baru dan terbarukan.
“Nah, sumber dananya dari mana? Sumber dananya dari investor swasta. Banyak swasta asing mau masuk untuk mendanai. Kenapa? Karena yang dicari sekarang di dunia ini adalah energi terbarukan,” ungkap Hashim.
Pria yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden Urusan Perubahan Iklim itu menjelaskan dunia saat ini memasuki era artificial intelligence (AI), teknologi ini membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar, jumlahnya bisa mencapai 10-100 kali lebih besar. Menurutnya dengan energi terbarukan yang dimiliki Indonesia, jumlah kebutuhan listrik sebesar itu bisa dipenuhi dengan mudah.
“Yang akan kita masuki adalah age of artificial intelligence. Artificial intelligence perlu listrik yang luar biasa besar, kalau nggak salah 10 sampai 100 kali lebih banyak daya listrik,” tegas Hashim.
Bos Arsari Group itu mengatakan Indonesia dianugerahi sederet sumber daya energi terbarukan, mulai dari tenaga air, tenaga surya, panas bumi, hingga tenaga bayu alias angin.
Dia menggarisbawahi energi bayu di Indonesia jumlahnya sangat besar. Di Pulau Jawa dan Bali saja ada sekitar 51 gigawatt energi listrik yang bisa dihasilkan dari energi bayu. Dia pun optimis Indonesia bisa menjadi negara nomor satu sebagai penghasil energi listrik berbasis angin.
“Saya dapat laporan dari PLN setelah ada kajian-kajian. Indonesia bisa jadi super power tenaga bayu ternyata. Pulau Jawa, Pulau Bali bisa disitu ada potensi tenaga angin atau bayu. Onshore 15 sampai 16 gigawatt, offshore 35 gigawatt. Ini Pulau Jawa dan Bali sendiri,” papar Hashim.
“Belum termasuk Sulawesi, belum termasuk lain-lainnya. So, Indonesia ini bisa jadi penghasil energi terbarukan yang besar sekali. So, ini menjadi sumber dari optimisme saya,” pungkasnya.
(kil/kil)

Makassar (ANTARA) – Bergegas mematikan mesin genset setelah mendengar bunyi mesin yang berbeda dari biasanya, menjadi salah satu rutinitas yang segera dilakukan Rusdi, seorang karyawan di salah satu tambak udang vaname di Desa Laikang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Bunyi itu menandakan bahwa mesin genset tersebut sudah berada di ambang batas tertinggi untuk mengoperasikan mesin kincir pada kolam budi daya udang vaname yang luasnya mencapai satu hektare di area pesisir Takalar.
Rusdi mengaku harus mematikan dan mengistirahatkan genset sekitar 1-3 jam agar bebannya tidak berdampak pada mesin genset. Alhasil, sebagian dari kincir air dalam kolam juga harus berhenti beroperasi.
Kondisi itu diakui Rusdi menjadi salah satu kelemahan dari penggunaan genset selama bertugas menjaga area tambak udang. Hal ini dinilai pula tidak efisien untuk menjalankan tugasnya, sebab harus menjaga setiap unit genset agar tidak kelebihan beban dalam mengalirkan energi ke mesin kincir.
“Kalau mesin kincir dimatikan, udang tidak bagus karena kurang sirkulasi udaranya,” kata Daeng Rurung, sapaan akrab Rusdi oleh teman-temannya.
Lebih dari itu, Daeng Rurung yang bekerja sebagai karyawan tambak kerap kali kesulitan saat harus diminta mencari bahan bakar untuk mengoperasikan genset. Bahan bakar yang digunakan pun bukan jenis bersubsidi, sehingga biayanya dipastikan lebih mahal.
Pengeluaran lebih juga menjadi hal lumrah dalam penggunaan genset. Sebab selain pengisian bahan bakar, pemeliharaan dalam mengoperasikan genset juga menjadi beban yang harus dipenuhi pemilik tambak, mulai dari membeli oli hingga mengganti onderdil mesin genset agar tetap berfungsi maksimal.
Genset berfungsi maksimal juga tak lantas optimal dalam mengoperasikan kincir air yang tersedia guna menjaga kualitas air dalam kolam. Genset ini terbatas menyuplai listrik ke kincir air, jumlahnya hanya 22 kincir dengan daya 22 kilo Volt Ampere (kVA).
Bersyukurnya, hal ini dialami Daeng Rurung, yang sebelumnya bekerja sebagai tukang batu, tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu tahun, tepatnya pada 2022.
Memasuki 2023, bos Daeng Rurung yang berdomisili di Makassar, Sardi, telah memiliki solusi terhadap permasalahan yang terjadi dalam operasional hingga peningkatan hasil tambak udang vaname di Takalar.
Kini, pemilik tambak beralih dari penggunaan genset ke listrik PLN melalui program electrifying agriculture (EA) yang sepenuhnya menggunakan energi hijau.
Program EA merupakan inovasi PLN dalam mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik, sehingga lebih maju, efisien dan ramah lingkungan.
Pihak PLN di Takalar saat melakukan pemeriksaan terhadap jaringan listrik yang tersedia untuk Program Elektrifikasi Agrikultur di Laikang, Takalar, Sulsel. ANTARA/Nur Suhra Wardyah (B)
Kolaborasi
Kolaborasi antara PLN dan petambak udang di Takalar kini terbentuk dengan pemanfaatan program EA yang manfaat dan efisiennya makin dirasakan para petambak udang Takalar, salah satunya Sardi dan rekan kerjanya.
Penggunaan teknologi agrikultur berbasis listrik terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan pelaku usaha agrikultur, seperti Sardi dibanding menggunakan genset atau diesel.
Menggunakan listrik PLN lebih efektif, tidak bising, lebih simpel dioperasikan dan mengurangi risiko kerusakan kincir menjadi beberapa keuntungan ketika telah beralih menggunakan listrik PLN dibanding menggunakan genset.
Tambak milik Sardi seluas 2 hektare dan baru difungsikan 1 hektare itu, kini tengah dialiri listrik 33 kilo Volt Ampere (kVA). Manfaatnya, telah mampu secara maksimal mengoperasikan 32 kincir air pada empat kolam, dengan delapan kincir di masing-masing kolam. Listrik yang beroperasi 24 jam nonstop dipastikan berpengaruh terhadap perbaikan dan peningkatan hasil panen tambak udang vaname.
Sardi mengisahkan, kualitas air dan parameter air berubah saat menggunakan genset yang berdampak pada kondisi udang, penyakit “stress” menimpa udang-udangnya yang mengakibatkan dia gagal panen, hingga dua kali, dengan hasil hanya 4 ton dan 10 ton.
Hasil panen itu jauh dari total nilai tebaran bibit udang yang dikeluarkan. Meskipun diakui bahwa jumlah tebaran bibit juga dibatasi lantaran saat penggunaan genset, tidak semua kincir air bisa beroperasi optimal secara bersamaan.
Tebaran bibit yang lebih sedikit terjadi karena genset tidak memadai mengalirkan energi untuk menggerakkan kincir air. Selama penggunaan genset, tebaran bibit hanya di angka 100 ribu per meter, sementara dengan memakai listrik PLN, tebarannya bertambah hingga 150 ribu, bahkan bisa 200 ribu per meter.
“Alhamdulillah sekarang lebih bagus karena parameter dan suhu air terjaga. Penyakit udang juga lebih minim. Jadi kita sangat rugi kalau tidak pakai listrik PLN ,” ujar Sardi menegaskan keuntungannya mengikuti Program Elektrifikasi Agrikultur.
Kondisi kualitas air yang lebih baik dan telah terjaga berpengaruh terhadap tingkat hidup udang vaname hingga 100 persen. Hasilnya, nilai panen Sardi pun mengalami kenaikan drastis sebanyak 17 ton setelah menggunakan energi hijau dari PLN.
Keuntungan dan perbaikan ekonomi dalam sektor pertanian memang menjadi tujuan dan komitmen PLN, khususnya dalam upaya kolaborasi menyalurkan energi hijau pada aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat.
PLN terus mendukung sektor agrikultur dengan penyediaan listrik yang andal dan mudah melalui program EA. Hal ini terbukti dari biaya pelayanan pelanggan industri yang berbeda dengan pelanggan rumah tangga.
Manajer Unit Layanan Pelanggan Takalar Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Makassar Selatan Andi Akhmad Rahmatullah Muhiddin menjelaskan bahwa pembayaran untuk industri hanya Rp640 per kwh, sedangkan untuk pelanggan rumah tangga sebesar Rp1.447 per kwh.
Ini menjadi wujud komitmen PLN dalam mendorong modernisasi di sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional para pelaku di sektor agrikultur.
Kondisi tambak udang yang telah mengikuti Program Elektrifikasi Agrikultur di Laikang, Takalar, Sulsel. ANTARA/Nur Suhra Wardyah (B)
Makin untung
Ekonomis, makin untung, dan lebih hemat menjadi manfaat paling utama yang dirasakan Sardi saat dirinya, termasuk petambak lain, telah ikut dalam Program Elektrifikasi Agrikultur yang dihadirkan PLN.
Hemat hingga 28 persen setiap bulannya, dengan nilai berkisar Rp15 juta – Rp27 juta diakui Sardi, sejak beralih menggunakan energi hijau PLN. Penghematan juga dirasakan dalam menggunakan SDM untuk mengawal pemeliharaan genset, sebab pada penggunaan listrik PLN dikoordinir langsung oleh petugas perusahaan milik negara itu.
Tarif khusus bagi pelanggan industri, diakui Sardi sangat membantu usaha tambak miliknya guna meraup untung lebih banyak.
Penggunaan modal untuk empat kolam tambak bisa memakan biaya sebesar Rp67 juta per bulan saat menggunakan genset, belum termasuk ongkos pemeliharaannya. Sementara biaya menggunakan listrik PLN hanya berkisar Rp48 juta per bulan, tanpa biaya tambahan.
Keuntungan ini meningkatkan komitmen Sardi untuk kembali menambah daya listrik di area tambaknya sebesar 33 kVA, sebagai persiapan ekspansi dua kolam udang vaname dengan total kincir sebanyak 34 unit.
Lebih dari itu, kemudahan pembayaran listrik PLN juga menjadi nilai plus bagi petambak asal Takalar ini, apalagi PLN menyediakan pula aplikasi untuk memantau pemakaian pelanggan industri, sehingga bisa dipelajari dan dikalkulasi langsung oleh pelanggan.
Sekarang, Sardi tidak lagi ragu dan khawatir karena suplai listriknya stabil. Jika pun ada masalah, penanganan PLN dinilai termasuk cepat, meski lokasi tambak cukup jauh dari poros kota Kabupaten Takalar.
Petambak lain bernama Zubair juga merasakan keuntungan yang sama dengan pelayanan PLN dalam mengaliri listrik tambak udang seluas setengah hektare yang dikelolanya.
“Bagus sekali pelayanannya, karena kalau ada masalah listrik di area tambak, kami dikabari tiga hari sebelumnya untuk persiapan solusi dan penanganan,” kata Zubair.
Tambak udang yang dikelola Zubair juga diakui selalu mengantongi keuntungan setiap kali panen. Hasil penjualannya mencapai sekitar Rp600 juta dengan modal sebanyak Rp350 juta dan keuntungan mencapai Rp250 juta untuk satu kali panen setiap empat bulan.
Berdasarkan data terakhir PLN, jumlah pelanggan Program EA di Sulselrabar telah mencapai 3.350 pelanggan dengan total daya tersambung sebesar 188.685 kilo Volt Ampere (kVA). Jumlah pelanggan ini terus bertambah hingga akhir 2024 ini.
Program Elektrifikasi Agrikultur juga menjadi bagian dari langkah strategis perseroan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini dalam upaya mendorong perekonomian melalui sektor ketenagalistrikan.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2024

Jakarta: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ikut membantu memperluas akses pemasaran produk-produk UMKM serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berdampak positif bagi ekonomi nasional.
Hal itu dilakukan dengan menggelar Bazar UMKM bertajuk ‘Pesona Timur Indonesia’ yang diselenggarakan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berkolaborasi dengan Kementerian BUMN, PT PLN (Persero), PT Jasa Raharja, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), dan mitra seperti Bank Indonesia serta IFG Group.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengungkapkan pihaknya secara konsisten mengarahkan dukungannya pada pengembangan dan pemberdayaan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Melalui kolaborasi dengan berbagai BUMN dan institusi terkait, ASDP bertujuan membantu UMKM untuk memperluas akses pasar, meningkatkan kualitas produk, serta memberikan pendampingan di berbagai bidang, mulai dari manajemen usaha hingga legalitas HAKI. Dengan memperkuat UMKM, ASDP turut berperan dalam mendorong ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui rangkaian kegiatan ini, ASDP ingin membuka peluang bagi pelaku usaha kecil untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, sekaligus menciptakan kesadaran masyarakat akan potensi produk lokal,” kata Shelvy dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 13 November 2024.
Shelvy menjelaskan, upaya ini merupakan perwujudan misi ASDP dalam mendukung kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah, khususnya di wilayah Timur Indonesia yang kaya akan produk dan budaya unik.
Program ini pun sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI).
“Kami mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal dan menjelajahi keindahan Indonesia. Dengan kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang beragam, produk UMKM kita memiliki potensi besar untuk memajukan perekonomian nasional,” tutur Shelvy.
Dorong pengembangan produk lokal
Shelvy menambahkan, TJSL ASDP terus mengedepankan pemberdayaan UMKM dan pengembangan produk lokal yang bisa dinikmati masyarakat luas. Dalam bazar di Labuan Bajo, sebanyak 121 UMKM terlibat, dengan 80 UMKM hadir secara langsung dan 41 lainnya secara daring.
Partisipan ini terdiri dari 67 mitra binaan BUMN penyelenggara, 21 mitra binaan Pemerintah Provinsi NTT, 15 mitra binaan Rumah BUMN Labuan Bajo, 17 mitra binaan Bank Indonesia, dan satu mitra dari Dekranasda.
Acara ini juga didukung dengan workshop pengembangan kapasitas, seperti workshop digital konten promosi, workshop kain tenun, dan workshop pengolahan kopi. Mengingat kopi sebagai komoditas penting di kawasan Timur Indonesia, peserta UMKM juga diperkenalkan dengan seni Latte Art, memperkaya keterampilan mereka dalam menambah nilai produk kopi lokal.
Dukungan ASDP dalam pemberdayaan UMKM ini juga merupakan wujud komitmen perusahaan pada Sustainable Development Goals (SDGs) yang mencakup pengentasan kemiskinan, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, serta kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan.
Hingga November 2024, ASDP telah menyalurkan dana sebesar Rp737,9 juta untuk mendukung pelatihan HAKI, penguatan distribusi produk UMKM, serta penyelenggaraan bazar.
“Kami percaya, keberlanjutan UMKM berkontribusi pada pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Diharapkan, minat pada produk lokal akan terus meningkat dan menjadi motor penggerak ekonomi nasional,” tutup Shelvy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(HUS)

Baku –
PT PLN (Persero) hari ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah mitra internasional yang bertujuan mempercepat pengurangan emisi karbon di Indonesia. Penandatangan nota kesepahaman ini dilakukan di sela gelaran COP29 yang saat ini tengah berlangsung di Baku, Azerbaijan.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dan disaksikan oleh Ketua Delegasi Indonesia untuk COP29 sekaligus Utusan Khusus Presiden di Bidang Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.
Nota kesepahaman yang ditandatangani meliputi kerja sama dengan lembaga keuangan internasional seperti Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) dan UK Export Finance (UKEF) dalam rangka meningkatkan kerjasama keuangan global untuk transisi energi di Indonesia. Selain itu, PLN juga melakukan penandatanganan perjanjian kerangka kerja sama mengenai pengembangan jaringan pipa transportasi hidrogen hijau dari Sumatera ke Singapura dengan Sembcorp Utilities dan PT Transportasi Gas Indonesia.
Penandatangan nota kesepahaman PLN dan mitra di sela gelaran COP29 yang saat ini tengah berlangsung di Baku, Azerbaijan. Foto: Eduardo Simorangkir
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan, kerja sama ini menjadi bukti keseriusan PLN dalam mengakselerasi transisi energi dengan menggandeng banyak pihak, termasuk di dunia internasional. Kolaborasi diharapkan membuat transisi ke energi bersih menjadi lebih cepat, efisien, dan merata, dengan mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang dari semua pihak yang terlibat.
“Ini menjadi sinyal bahwa Indonesia benar-benar peduli, bahwa kita tidak hanya akan mempercepat pertumbuhan, tetapi kita akan menjadi bagian dari aliansi global untuk memerangi perubahan iklim.” kata Darmawan di Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11/24).
Darmawan mengatakan, PLN senantiasa menjaring lebih banyak kolaborasi baik lokal maupun global demi mendorong tercapainya target pengurangan emisi karbon. Kolaborasi yang terjadi menjadi titik cerah bahwa transisi energi bisa dilakukan dengan baik meski saat ini penggunaan energi fosil masih mendominasi.
“Ini baru permulaan. Dan kita telah mengunjungi Tiongkok, kita telah mengunjungi Jepang, kita telah mengunjungi negara Eropa, Amerika Serikat. Kita menjajaki berbagai cara untuk berkolaborasi sedemikian rupa, kita tidak akan melakukan ini sendirian. Kita akan melakukannya bersama-sama.” katanya.
KfW sendiri merupakan lembaga keuangan publik asal Jerman yang mendukung berbagai proyek pembangunan, termasuk di negara-negara berkembang. KfW aktif dalam mendanai proyek-proyek yang mendukung energi bersih, efisiensi energi, dan pelestarian lingkungan, termasuk melalui berbagai program inovatif untuk membatasi emisi karbon.
Sementara UKEF memiliki peran penting dalam mengurangi emisi karbon di dunia dengan mendukung proyek-proyek internasional yang fokus pada energi bersih dan infrastruktur rendah karbon. Sebagai lembaga kredit ekspor Inggris, UKEF menyediakan pembiayaan, asuransi, dan jaminan untuk proyek-proyek yang mengedepankan transisi menuju energi berkelanjutan.
Penandatangan nota kesepahaman PLN dan mitra di sela gelaran COP29 yang saat ini tengah berlangsung di Baku, Azerbaijan. Foto: Eduardo Simorangkir
PLN melalui PT PLN Energi Primer Indonesia (PT PLN EPI) juga menggandeng PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI) dan Sembcorp Utilities Pte Ltd. (Sembcorp) dalam membangun pipa hidrogen yang akan menghubungkan Sumatera dan Kepulauan Riau dengan Singapura. Kerja sama ini juga menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung target Indonesia Net Zero Emission 2060.
“Melakukannya di acara seperti ini, di COP 29 memberi kita keyakinan, apa pun tantangan di depan, kita akan terus maju untuk menyelesaikan visi misi Presiden sehingga bisa terwujud.” kata Darmawan.
“Tidak hanya pertumbuhan ekonomi 8%, tetapi juga mengurangi emisi gas, menciptakan lapangan kerja, menurunkan kemiskinan, dan pada saat yang sama memainkan peran besar dalam komunitas global untuk menyelamatkan bumi lagi.” tutupnya.
Hal ini diamini oleh Utusan Khusus Presiden di Bidang Iklim, Hashim Djojohadikusumo. Dalam kesempatan yang sama, Hashim menegaskan bahwa Indonesia akan terus memenuhi tanggung jawabnya dalam mendukung pengurangan emisi karbon.
“Kita tidak mengeluh dan tidak menuntut. Kita tahu bahwa sebagai negara besar, dengan masa depan yang potensial, dengan masa depan yang menjanjikan, Indonesia akan memenuhi tanggung jawabnya.” jelas Hashim.
Penandatangan nota kesepahaman PLN dan mitra di sela gelaran COP29 yang saat ini tengah berlangsung di Baku, Azerbaijan. Foto: Eduardo Simorangkir
(eds/eds)