BUMN: PLN

  • Cara Maksimalkan Batas Diskon Token Listrik PLN 50 Persen, Bisa Dibeli Berkali-kali?

    Cara Maksimalkan Batas Diskon Token Listrik PLN 50 Persen, Bisa Dibeli Berkali-kali?

    TRIBUNJATIM.COM – Batas maksimal beli token listrik PLN diskon 50 persen, apa bisa beli berkali-kali.

    Ternyata, token listrik diskon 50 persen hanya berlaku pada Januari dan Februari 2025.

    Diskon itu memiliki batas maksimal.

    Jadi pelanggan prabayar tak bisa membeli token listrik melebihi batas yang ditetapkan.

    Diskon listrik 2025 diberikan kepada pelanggan dengan daya listrik terpasang 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA, sebagai bagian dari kebijakan insentif untuk mengurangi dampak PPN naik 12 persen per 1 Januari 2025. 

    “Untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, daya listrik terpasang di bawah 2.200 VA diberikan biaya diskon (listrik) sebanyak 50 persen untuk 2 bulan (Januari dan Februari 2025),” kata Airlangga dikutip Kompas.com pada 16 Desember 2024. 

    Teknisnya, diskon token listrik 50 persen bagi pelanggan prabayar secara otomatis akan menyesuaikan. 

    Sebagai contoh, pembelian token listrik normal Rp 100.000 akan mendapatkan 63,6 kWh, adanya diskon listrik 50 persen pelanggan mendapatkan 127,2 kWh. 

    Sementara itu, masyarakat bisa membeli token itu berkali-kali.

    Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN memastikan, pengguna daya 2.200 VA ke bawah dapat menggunakan diskon tarif listrik 50 persen untuk pembelian token selama beberapa kali.

    Syaratnya, pembelian dilakukan selama periode promo berlaku, dengan batas maksimal pembelian token yang sudah ditetapkan.

    DISKON TARIF LISTRIK – Ilustrasi token listrik. PLN memberikan batas maksimal pembelian token listrik yang dapat menikmati diskon 50 persen dalam satu bulan. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

    “Ya, betul (bisa dibeli berulang dengan catatan tidak melebihi batas pembelian),” ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/2/2025).

    Lalu, berapa batas maksimal pembelian token listrik diskon 50 persen pada Januari dan Februari 2025? 

    Batas maksimal beli token listrik tarif diskon 50 persen 

    Dikutip dari Kompas.com (1/1/2024), pembatasan pembelian token listrik sesuai daya terpasang dilakukan untuk memastikan semua pelanggan mendapatkan diskon listrik secara merata. 

    Batas maksimal pembelian token listrik tarif diskon 50 persen sesuai daya terpasang sebagai berikut: 

    – Daya 450 VA 

    Maksimal pembelian token listrik: 324 kWh 

    Harga listrik per kWh: Rp 415 

    Total maksimal pembelian token listrik: Rp 134.460 

    Diskon listrik maksimal: Rp 67.230. 

    – Daya 900 VA 

    Maksimal pembelian token listrik: 648 kWh 

    Harga listrik per kWh: Rp 1.352 

    Total maksimal pembelian token listrik: Rp 876.096 

    Diskon listrik maksimal: Rp 438.048. 
     

    – Daya 1.300 VA 

    Maksimal pembelian token listrik: 936 kWh 

    Harga listrik per kWh: Rp 1.44,70 

    Total maksimal pembelian token listrik: Rp 1,35 juta 

    Diskon listrik maksimal: Rp 676.119. 
     

    – Daya 2.200 VA 

    Maksimal pembelian token listrik: 1.584 kWh 

    Harga listrik per kWh: Rp 1.444,70 

    Total maksimal pembelian token listrik: Rp 2,28 juta 

    Diskon listrik maksimal: Rp 1,14 juta. 

     

    Sebagai tambahan informasi, target sasaran penerima diskon listrik PLN sebesar 50 persen untuk bulan Januari-Februari 2025 sebagai berikut: 

    Daya terpasang 450 VA, terdapat 24,6 juta pelanggan

    Daya terpasang 900 VA, terdapat 38 juta pelanggan

    Daya terpasang 1.300 VA, terdapat 14,1 juta pelanggab

    Daya terpasang 2.200 VA, terdapat 4,6 juta pelanggan.

    Demikian ulasan informasi mengenai batas maksimal beli token listrik diskon 50 persen pada Januari dan Februari 2025.

  • Beli Token Berkali-kali Pakai Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Apakah Bisa? ini Penjelasan PLN

    Beli Token Berkali-kali Pakai Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Apakah Bisa? ini Penjelasan PLN

    TRIBUNJATIM.COM – Diskon tarif listrik 50 persen berlaku pada Januari dan Februari 2025.

    Lantas, apakah bisa beli token berkali-kali menggunakan diskon tarif listrik 50 persen?

    Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN memastikan, pengguna daya 2.200 VA ke bawah dapat menggunakan diskon tarif listrik 50 persen untuk pembelian token selama beberapa kali.

    Syaratnya, pembelian dilakukan selama periode promo berlaku, dengan batas maksimal pembelian token yang sudah ditetapkan.

    “Ya, betul (bisa dibeli berulang dengan catatan tidak melebihi batas pembelian),” ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/2/2025).

    Promo tersebut dapat digunakan saat pembelian token listrik bagi pengguna prabayar, sedangkan pengguna pascabayar akan menerima potongan tarif 50 persen secara otomatis ketika membayar tagihan listrik untuk pemakaian periode Januari dan Februari 2025.

    Adapun konsumen yang berhak mendapat mendapat diskon tarif listrik 50 persen adalah rumah tangga prabayar dan pascabayar dengan daya berikut ini:

    450 VA
    900 VA
    1.300 VA
    2.200 VA.

    Promo ini berlaku mulai 1 Januari sampai dengan 28 Februari 2025.

    Batas maksimal pembelian token listrik diskon 50 persen

    Dikutip dari akun Instagram resmi @pln_id, diskon tarif listrik 50 persen dapat dinikmati tanpa perlu melalui registrasi.

    Pengguna dapat memanfaatkan promo tersebut kapan pun sepanjang periode berlaku.

    Bagi pengguna prabayar, promo ini memungkinkan mereka untuk membeli token listrik dengan nominal setengah dari biasanya untuk mendapat daya listrik (kWh) yang sama.

    Pelanggan juga bisa membeli token listrik dengan nominal yang sama, tetapi jumlah kWh dua kali lipat.

    Diskon akan diberikan secara otomatis saat pelanggan membeli token listrik.

    Berikut batas maksimal pembelian token listrik diskon 50 persen bagi masing-masing pengguna daya:

    ILUSTRASI METERAN LISTRIK. (SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

    Batas maksimal pembelian diskon token listrik untuk daya 450 VA

    Maksimal pembelian token listrik: 324 kWh
    Harga listrik per kWh: Rp 415
    Total maksimal pembelian token listrik: Rp 134.460
    Diskon listrik maksimal: Rp 67.230.

    Batas maksimal pembelian diskon token listrik untuk daya 900 VA

    Maksimal pembelian token listrik: 648 kWh
    Harga listrik per kWh: Rp 1.352
    Total maksimal pembelian token listrik: Rp 876.096
    Diskon listrik maksimal: Rp 438.048.

    Batas maksimal pembelian diskon token listrik untuk daya 1.300 VA

    Maksimal pembelian token listrik: 936 kWh
    Harga listrik per kWh: Rp 1.444,70
    Total maksimal pembelian token listrik: Rp 1,35 juta
    Diskon listrik maksimal: Rp 676.119.

    Batas maksimal pembelian diskon token listrik untuk daya 2.200 VA

    Maksimal pembelian token listrik: 1.584 kWh
    Harga listrik per kWh: Rp 1.444,70
    Total maksimal pembelian token listrik: Rp 2,28 juta
    Diskon listrik maksimal: Rp 1,14 juta.

    Itulah batas maksimal pembelian diskon token listrik 50 persen agar bisa digunakan berkali-kali.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas, Dukung Visi Presiden Prabowo untuk Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Februari 2025

    Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas, Dukung Visi Presiden Prabowo untuk Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan Nasional 3 Februari 2025

    Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas, Dukung Visi Presiden Prabowo untuk Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong peningkatan kompetensi pelaku usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. 
    Langkah tersebut sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dalam mewujudkan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. 
    Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan sebagai strategi utama untuk memperkuat daya saing UMKM, baik di tingkat nasional maupun global.
    Pelatihan “
    UMKM Naik Kelas
    ” kali ini diselenggarakan di Kota
    Semarang
    sebagai bagian dari upaya
    Kementerian BUMN
    untuk mendorong transformasi UMKM. 
    Program tersebut merupakan tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM, yang telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional. Aplikasi ini dirancang untuk membantu pelaku usaha dalam meningkatkan efisiensi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta merespons tren dengan lebih cepat. 
    Selain itu, Naksir UMKM juga memudahkan pemangku kepentingan dalam memantau perkembangan UMKM dan membangun kolaborasi antarpelaku usaha.
    “Selama lima tahun terakhir, kami telah bertemu dengan ribuan UMKM, menyelenggarakan berbagai pameran dan memberikan pelatihan di berbagai daerah. Dari pengalaman tersebut, kami menyadari bahwa langkah pertama dalam membantu
    UMKM naik kelas
    adalah memahami di level mana mereka berada,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (3/2/2025).
    Oleh karena itu, lanjut dia, Kementerian BUMN mengembangkan aplikasi Naksir UMKM untuk mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu ditingkatkan.
    Pelatihan yang berlangsung di Grasia Convention Semarang ini diikuti oleh 130 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN serta 30 fasilitator dari berbagai daerah di Jawa Tengah. 
    Program tersebut menjadi bukti nyata komitmen Kementerian BUMN dalam memberikan dukungan konkret bagi UMKM, khususnya di daerah.
    “Saat ini, fokus kami adalah mengembangkan program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu UMKM naik kelas. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga strategi ekspansi bisnis,” jelas Arya.
    Materi pelatihan yang disampaikan dalam kegiatan tersebut mencakup berbagai aspek krusial bagi pengembangan UMKM, di antaranya Pelatihan NIB, PIRT, dan Sertifikasi Halal yang disampaikan oleh Afifah Puji Hastuti dari PT Surveyor Indonesia.
    Kemudian, Optimalisasi Pengelolaan Keuangan UMKM yang disampaikan oleh Muhammad Irvan selaku Analis Deputi Direktur Pengawasan Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, serta Branding dan Pemanfaatan WhatsApp Business yang dibawakan oleh Agung Pambudi, Ecosystem Manager Impala Network.     
    Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari sejumlah BUMN terkemuka, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Pertamina (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 
    Ke depan, Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang lebih komprehensif kepada UMKM melalui program pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi akses pasar dan pembiayaan.
    Dengan adanya program tersebut, Kementerian BUMN berharap dapat memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi nasional, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Data BPS: RI Deflasi Januari 2025, Pengusaha Singgung Diskon Listrik

    Data BPS: RI Deflasi Januari 2025, Pengusaha Singgung Diskon Listrik

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha menilai deflasi yang terjadi pada Januari 2025 sebesar 0,76% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan tahun kalender (year-to-date/ytd) merupakan fenomena sementara.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan bahwa deflasi yang terjadi pada Januari 2025 sebagai fenomena sementara yang terjadi secara artifisial lantaran intervensi pemerintah atas kebijakan diskon harga listrik.

    Perlu diketahui, pemerintah telah memberlakukan diskon tarif listrik sebesar 50% untuk pelanggan PLN hingga 2.200 VA dari Januari—Februari 2025.

    “Kemungkinan besar deflasi ini tidak akan terjadi ketika periode subsidi tersebut berakhir karena komponen-komponen harga lainnya sebagian besar masih menunjukkan adanya inflasi atau kenaikan harga meskipun rendah,” kata Shinta kepada Bisnis, Senin (3/2/2025).

    Sementara itu, Shinta menyampaikan bahwa komponen barang (non listrik) yang mengalami deflasi juga tidak mengalami tingkat deflasi yang signifikan atau kurang dari -0,5%.

    “Jadi kemungkinan besar inflasi akan rebound ke level target pemerintah 2,5%±1 per Februari 2025 atau Maret 2025 kalau tidak ada intervensi lain dari pemerintah yang dapat memicu deflasi lebih lanjut,” ujarnya.

    Terlebih, sambung dia, Indonesia juga akan mendekati momentum konsumsi tinggi, yaitu Ramadan—Lebaran yang biasanya mendongkrak inflasi.

    Adapun secara keseluruhan, Apindo memproyeksikan inflasi nasional pada 2025 akan sesuai dengan target inflasi pemerintah, yakni 2,5%±1.

    Menurut Shinta, inflasi berpeluang bisa mencapai level 3% atau lebih dalam periode Ramadan—Lebaran. Namun, di luar periode itu, Apindo memproyeksi akan sulit bagi pemerintah untuk mendongkrak inflasi lebih dari 2,5% jika tidak ada stimulus yang lebih baik untuk mendongkrak konsumsi dan penciptaan lapangan kerja di sektor formal.

    “Ini karena fenomena penurunan daya beli dan penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia yang terjadi sejak tahun lalu belum menunjukkan perbaikan yang signifikan,” tuturnya.

    Padahal, sambung dia, tingkat inflasi yang lebih tinggi atau 3% ke atas sangat tergantung pada kenaikan daya beli masyarakat secara umum. Adapun secara khusus, peningkatan jumlah kelas menengah (true middle class) yang keduanya tergantung pada penciptaan produktivitas sektor riil dan lapangan kerja di sektor formal.

    “Selama pilar-pilar pendukung konsumsi pasar domestik tersebut belum banyak berubah, kami rasa inflasi akan terus berada di level rendah atau di bawah 3%, meskipun inflasi kemungkinan akan tetap berada di level target pemerintah,” terangnya.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar pada Januari 2025 berasal dari perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga yang deflasinya sebesar 9,16% dan ini memberikan andil deflasi sebesar -1,44%.

    “Pada Januari 2025 secara bulanan atau MtM dan tahun kalender ytd terjadi deflasi 0,76% atau terjadi penurunan IHK dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS, Senin (3/2/2025).

    Amalia menyebut deflasi bulanan terjadi di tengah kebijakan pemerintah memberi diskon tarif listrik sebesar 50% untuk pelanggan PLN hingga 2200 VA, kenaikan harga BBM non subsidi, kenaikan harga eceran produk tembakau, dan curah hutan kriteria menengah dan diatas normal sehingga berdampak kepada produksi hortikultura.

    Lebih lanjut, dia juga menekankan bahwa deflasi bulanan pada Januari 25 menjadi catatan pertama. Deflasi bulanan terakhir yang dicatat BPS sebelumnya terjadi pada September 2024.

    “Pada Januari 25 angka bulanan (mtm) dan year-to-date [ytd] akan sama karena pembandingnya sama. Sementara itu, secara year-on-year [yoy], terjadi inflasi sebesar 0,76%,” tandasnya.

  • Komitmen Jaga Lingkungan, PLN IP Tanam 65 Ribu Pohon di Tepian Waduk Saguling

    Komitmen Jaga Lingkungan, PLN IP Tanam 65 Ribu Pohon di Tepian Waduk Saguling

    JABAR EKSPRES  – Sebanyak 1.000 pohon ditanam PLN Indonesia Power di tepian Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    Penanaman seribu pohon itu sebagai upaya mendukung operasional PLTA Saguling yang berperan sebagai pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT).

    Direktur Managemen Human Capital dan Administrasi PLN IP, Wisnoe Satrijono mengatakan, mengatakan, jenis pohon yang ditanam berjenis buah-buahan, seperti jambu dan mangga. Terdapat juga pohon endemik yaitu pohon tarum, dimana pohon yang menjadikan asal nama Citarum.

    “Pohon ini akan dirawat hingga tumbuh besar agar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui hasil panen nantinya,” ujar Wisnoe, Senin (3/2/2025).

    BACA JUGA: Cara Beli Token Listrik Diskon 50 Persen Lewat Mobile Banking atau PLN Mobile

    Aksi penanaman pohon yang turut dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Hanif Faisol Nurofiq itu melibatkan sekitar 500 peserta dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, mitra binaan PLN Indonesia Power, serta siswa-siswi sekolah.

    Lokasi penanaman berada di salah satu hulu Sungai Citarum, tepatnya di Desa Mandalasari, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.

    Menurut Wisnoe, kawasan tersebut merupakan lahan kritis yang membutuhkan penghijauan guna mencegah erosi dan sedimentasi di Waduk Saguling.

    Selain itu, langkah ini penting untuk menjaga keberlangsungan waduk pembangkit listrik di area DAS Citarum.

    “Dengan perbaikan lingkungan di daerah hulu melalui penanaman pohon, secara tidak langsung akan mempengaruhi juga terhadap keberadaan pasokan listrik Jawa-Bali dari tiga pembangkit listrik di sepanjang Citarum,” katanya.

    Ia menambahkan, Indonesia Power akan selalu berupaya turut memelihara hutan-hutan di wilayah hulu DAS Citarum supaya air sungai tidak terganggu. Dengan adanya kegiatan ini, pihaknya berharap dapat mendukung kelestarian lingkungan sekaligus menjaga Waduk Saguling dari dampak sedimentasi.

    “Upaya ini juga berkontribusi terhadap kelangsungan operasional PLTA Saguling sebagai pembangkit listrik energi hijau yang merupakan energi masa depan sebagai bentuk ketahanan energi nasional,” katanya.

    Selama lima tahun terakhir, ia menerangkan, PLN Indonesia Power UBP Saguling telah melakukan penghijauan dengan menanam sebanyak 65.038 pohon.

    Program tersebut, lanjut dia akan terus berlanjut sebagai bentuk komitmen perusahaan yang selaras dengan Kementerian Lingkungan Hidup dalam menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

  • Bocoran Terbaru Skema BBM Subsidi, Kapan Diumumkan? – Page 3

    Bocoran Terbaru Skema BBM Subsidi, Kapan Diumumkan? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, kembali buka suara terkait penyusunan skema baru BBM subsidi. Ia hanya memberikan kode bahwa penyelesaiannya mendekati tahap akhir. Namun, Bahlil belum mau merincikan lebih lanjut soal tahapannya.

    “Skema BBM baru belum selesai. Masih 1 persen lagi,” ujar Bahlil singkat di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025).

    Kode serupa dengan ucapan sedikit berbeda sempat dilontarkannya pada 7 Januari 2025 lalu. Bahlil menyebut pengumpulan data calon konsumen BBM subsidi hampir rampung 100 persen. Namun kembali, ia tak ingin berandai-andai kapan itu bisa diselesaikan.

    “Ya 98 (persen) lah ya. Dikit lagi. (Kapan selesai?) Doain ya. Kita akan umumkan nanti di tahun ini,” ucap Bahlil.

    Menurut dia, persoalan utama yang belum terselesaikan dalam menerapkan kebijakan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran ialah tumpang tindih data. “Selama ini kan datanya antara Kemensos lain, Pertamina lain, PLN lain. Sekarang datanya seluruhnya dikumpul ke satu pintu lewat BPS,” ungkapnya.

    Dikatakan Bahlil, proses pengumpulan data calon penerima ini sampai tiga kali mengalami perubahan. Sehingga ia meminta masyarakat bersabar, menanti keputusan final siapa saja yang nantinya berhak menenggak BBM subsidi.

    Sudah tiga kali perubahan, sudah hampir, tinggal sedikit lagi (selesai). Karena kita tidak ingin data-data penerima peralihan subsidi itu tidak tepat sasaran. Karena temanya ini kan subsidi tepat sasaran.

    “Karena datanya kan antara penerima masih ada yang tumpang tindih. Kan kita menyatukan semua sumber dari kementerian/lembaga, maupun BUMN yang sumber datanya kita jadikan satu, supaya tidak terjadi tumpang tindih. Masa kita memberikan subsidi kepada orang yang enggak tepat, kan enggak pas,” urainya.

    Pun saat ditanya apakah skema penyalurannya nanti bakal turut mengalami perubahan, Bahlil meminta publik untuk bersabar menunggu. Namun, ia memberi kisi-kisi itu tidak akan jauh berbeda dari yang sebelumnya telah disampaikan.

    “Nanti kalau sudah final semua kita umumkan, termasuk skema dan lainnya. Tapi yang pernah saya omongin itu tidak akan bergeser jauh-jauh dari situ,” pungkas Bahlil.

     

  • BPS Ungkap Indonesia Alami Deflasi pada Januari 2025

    BPS Ungkap Indonesia Alami Deflasi pada Januari 2025

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Indonesia mengalami Deflasi pada Januari 2025. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,76 persen secara bulanan (month to month/MtM) sejak Desember 2024.

    “Pada Januari 2025 secara bulanan atau MtM dan tahun kalendar year to date (ytd) terjadi deflasi 0,76 persen atau terjadi penurunan IHK dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025,” kata Amalia dalam konferensi pers pada Senin (3/2).

    Deflasi bulanan ini terjadi di tengah berbagai kebijakan pemerintah, seperti pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan PLN dengan daya hingga 2200 VA.

    Selain itu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, kenaikan harga eceran produk tembakau, serta curah hujan yang masuk dalam kategori menengah hingga di atas normal turut memengaruhi kondisi ini, yang berdampak pada produksi hortikultura di berbagai wilayah.

    Deflasi pada Januari 2025 ini menjadi catatan pertama dalam beberapa bulan terakhir, setelah deflasi bulanan terakhir pada September 2024. 

    “Pada Januari 25 angka bulanan (mtm) dan year to date (ytd) akan sama karena pembandingnya sama. Sementara itu, secara year on year (yoy), terjadi inflasi sebesar 0,76 persen,” ujarnya. 

    Menurut BPS, kelompok pengeluaran yang paling besar memberikan kontribusi terhadap deflasi bulanan adalah sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok ini mencatat deflasi sebesar 9,16 persen, yang memberikan kontribusi terhadap deflasi keseluruhan sebesar -1,44 persen.

    “Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47 persen,” kata Amalia.

    Selain tarif listrik, beberapa komoditas lain juga berkontribusi terhadap deflasi. Tomat, misalnya, memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen. Sedangkan komoditas lainnya seperti ketimun, tarif kereta api, dan tarif angkutan udara masing-masing memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen.

    Meski demikian, terdapat pula beberapa komoditas yang justru memberikan andil terhadap inflasi.

    “Namun demikian ada komoditas yang memberikan andil inflasi, antara lain cabai merah dan cabai rawit yang andil inflasinya masing-masing adalah sebesar 0,19 persen dan 0,17 persen,” ujar Amalia.

    Selain cabai, beberapa komoditas lain yang mencatatkan kontribusi inflasi adalah ikan segar, minyak goreng, dan bensin, masing-masing dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

    Dengan data tersebut, BPS menunjukkan bahwa dinamika harga di Indonesia pada awal 2025 dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi kebijakan pemerintah maupun kondisi alam. Meskipun terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas, deflasi tetap terjadi berkat penurunan signifikan pada sektor energi, khususnya tarif listrik.
     

  • Video: Kulik Peran ABB Percepat Otomasi Industri Pakai AI & Robotik

    Video: Kulik Peran ABB Percepat Otomasi Industri Pakai AI & Robotik

    Jakarta, CNBC Indonesia- ABB Indonesia sebagai perusahaan global bidang bidang teknologi otomasi, robotik, daya, dan peralatan listrik berat terus mengembangkan solusi digital dan otomasi guna mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk memperkuat bisnis melalui solusi otomasi yang berkelanjutan.

    Country Holding Officer ABB Indonesia, Gerard Chan mengatakan ABB Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 80-an dan telah memiliki 2 pabrik untuk mendukung kebutuhan solusi listrik hingga otomasi dalam negeri.

    Saat ini, ABB bekerja sama dengan PLN dalam bidang elektrifikasi melalui penyediaan Miniature Circuit Breaker (MCB). ABB juga bekerja sama dengan sektor Food and Beverage, Pulp and paper, pertambangan, minyak dan gas hingga geothermal dan tenaga surya.

    Di era transformasi digitalisasi dalam industri 4.0, teknologi ABB menyediakan layanan teknologi digital dan otomasi guna meningkatkan efisiensi dan produktif, berkelanjut dan hemat energi.

    Seperti apa peran ABB mendorong adopsi otomasi termasuk pemanfaatan artificial intelligence (AI) dan robotik? Selengkapnya simak Safrina Nasution dengan Country Holding Officer ABB Indonesia, Gerard Chan dalam Profit,CNBCIndonesia (Senin, 03/02/2025)

  • BPS Umumkan Ekonomi Indonesia Januari 2025 Alami Deflasi

    BPS Umumkan Ekonomi Indonesia Januari 2025 Alami Deflasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2025 terpantau deflasi 0,76%.

    Kepastian terjadinya deflasi bulanan ini disampaikan oleh Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam paparan bulanan hari ini, Senin, (3/2/2025).

    “Pada Januari 2025 secara bulanan atau MtM dan tahun kalender ytd terjadi deflasi 0,76% atau terjadi penurunan IHK dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025”, kata Amalia.

    Dia menyebut deflasi bulanan terjadi di tengah kebijakan pemerintah memberi diskon tarif listrik sebesar 50% untuk pelanggan PLN hingga 2200 VA, kenaikan harga BBM non subsidi, kenaikan harga eceran produk tembakau, dan curah hutan kriteria menengah dan diatas normal sehingga berdampak kepada produksi hortikultura. 

    Deflasi adalah kondisi penurunan harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yaitu kondisi kenaikan harga secara terus-menerus. Deflasi dapat menyebabkan dampak negatif pada perekonomian, seperti penurunan pendapatan bisnis, peningkatan pengangguran, penurunan investasi, stagnasi ekonomi yang berujung meningkatnya beban utang.

    Amalia juga menekankan, deflasi bulanan pada Januari 25 menjadi catatan pertama. Deflasi bulanan terakhir yang dicatat BPS sebelumnya terjadi pada September 2024. 

    “Pada Januari 25 angka bulanan (mtm) dan year to date (ytd) akan sama karena pembandingnya sama. Sementara itu, secara year on year (yoy), terjadi inflasi sebesar 0,76%,” kata Amalia.

    BPS mencatat kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah dari perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga yang deflasinya sebesar 9,16% dan ini memberikan andil deflasi sebesar -1,44%.

    Realisasi ekonomi Januari 2025 itu di luar perkiraan sejumlah analis. Sebelumnya Ekonom memproyeksikan Indeks Harga Konsumen atau IHK bulanan pada Januari 2025 masih akan mencatatkan inflasi, tetapi lebih lambat dari bulan sebelumnya, alias terjadi disinflasi.

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memperkirakan IHK akan mencatat tingkat inflasi bulanan sebesar 0,4% secara bulanan atau (month to month/MtM). Angka tersebut lebih rendah dari 0,44% pada Desember 2024.

    “Kelompok harga bergejolak menjadi pondorong terbesar inflasi sepanjang bulan Januari yang lalu,” ujarnya, Minggu (2/2/2025).

    Sekalipun menjadi pendorong inflasi, Josua memperkirakan inflasi kelompok harga bergejolak inflasi 1,71% (MtM), sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami kenaikan 2,04%.

    Kenaikan komponen inflasi harga bergejolak sejalan dengan pola musiman dari masalah pasokan bahan makanan menjelang musim panen. Di sisi lain, seiring dengan berkurangnya permintaan dari musim liburan, inflasi harga bergejolak cenderung menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

    Indeks harga yang diatur pemerintah secara bulanan diperkirakan akan stabil, karena pemerintah tidak melakukan penyesuaian harga yang signifikan untuk energi atau barang/jasa lainnya.

    Sementara itu, inflasi inti diproyeksikan sedikit meningkat menjadi 0,18% (MtM) dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan harga emas.

    Adapun, secara tahunan (year on year/YoY), Josua memperkirakan tingkat inflasi umum akan meningkat dari 1,57% pada Desember 2024 menjadi 1,94% di Januari 2025. Sebaliknya, inflasi IHK inti tahunan diperkirakan turun tipis menjadi 2,24% dari 2,26% di Desember 2024.

    Indeks harga yang diatur pemerintah diperkirakan akan menunjukkan tingkat inflasi sebesar 1,05%, sedangkan indeks harga bergejolak diperkirakan mengalami inflasi sebesar 1,82%.

    “Kami memperkirakan inflasi akan meningkat menjadi sekitar 2% di tahun 2025, seiring dengan revisi peraturan kenaikan tarif PPN oleh pemerintah,” lanjutnya.

    Senada, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang meramalkan inflasi Indonesia pada Januari 2025 pada level 0,3% (MtM), dengan inflasi tahunan sebesar 1,83% dan inflasi inti di 2,3% (YoY).

    Hosianna menyebutkan kendati ada faktor musiman yang mempengaruhi harga barang, seperti permintaan tinggi, secara keseluruhan inflasi terjaga dengan baik.

    “Tren ini menunjukkan adanya perbaikan daya beli masyarakat, seiring dengan kebijakan moneter yang proaktif dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga,” tuturnya.

  • Siap-siap PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan 6 Jam Hari Ini Senin 3 Februari 2025

    Siap-siap PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan 6 Jam Hari Ini Senin 3 Februari 2025

    Siap-siap PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan 6 Jam Hari Ini Senin 3 Februari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Pihak PLN diketahui akan melakukan pemadaman listrik sementara di sejumlah titik, hal ini diinformasikan bagi masyarakat terkait pemadaman tersebut.

    Pemadaman listrik yang dilakukan di sejumlah titik di masing-masing wilayah memiliki durasi yang berbeda, lantaran perbedaan jenis pekerjaan yang dilakukan secara berkala oleh petugas PLN.

    Adapun pemadaman listrik dilakukan adalah demi kelancaran penggunaan listrik para pengguna hingga keamanan masyarakat maupun petugas.

    Berikut Jadwal Pemadaman Listrik:

    YOGYAKARTA KOTA:

    Dilakukan pemasangan konstruksi guna PBPD mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB sehingga dilakukan pemadaman di sejumlah wilayah di Nologaten, Seturan, Deppen Seturan dan sekitarnya.

     

    KEBUMEN:

    Dilakukan pemeliharaan jaringan listrik mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB sehingga dilakukan pemadaman di sejumlah wilayah di Desa Tlogodepok, Mirit, Tlogopragoto, Lembupurwo, Selotumpeng, Wergonayan, Wiromartan, Rowo, Singoyudan dan Wiromartan.

     

    Daftar Harga Token Listrik PLN:

    PLN secara resmi menetapkan harga token listrik sebagai berikut

    Harga token yang dibeli

    Pulsa listrik yang diterima (PPJ 3 persen)

    Konversi Listrik dari Nominal (PPJ 3 persen)

    Rp 1000.000    Rp 994.000    659,7 kWh
    Rp 500.000      Rp 494.000    328,9 kWh
    Rp 250.000      Rp 244.000    132.3 kWh
    Rp 100.000      Rp 97.000       66,2 kWh
    Rp 50.000        Rp 47.000       33.1 kWh
    Rp 20.000        Rp 17.000       13,2 kWh

    Nomor token listrik memiliki jumlah sebanyak 20 digit angka yang biasa dimasukkan ke kWh setelah pelanggan membeli token listrik.

    Dalam MPB pelanggan akan melihat jumlah kWh terbaru setelah melakukan isi ulang token listrik sebelumnya dan terbaru.

    Berikut golongan tarif listrik batas daya dan biaya pemakaian yang telah ditentukan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia dan pihak PLN telah mengatur tarif dasar harga token listrik:

    Golongan Tarif Listrik

    Batas Daya

    Biaya Pemakaian

    R-1/TR 900 VA-RTM Rp 1.352

    R-1/TR 1.300 VA Rp 1.444,70

    R-1/TR 2.200 VA Rp 1.444,70

    R-2/TR 3500-5500 VA Rp 1.699,53

    R-3/TR >6.600 VA Rp 1.699,53

    P-1/TR 6.600 VA – 200 kVA Rp 1.699,53

    P-3/TR – Rp 1.699,53

    L/TR, TM, – Rp 1.644,52

    (*)