BUMN: PLN

  • Warganet Curhat Bayar Listrik Naik 2 Kali Lipat, PLN Tegaskan Tarif Tak Berubah – Page 3

    Warganet Curhat Bayar Listrik Naik 2 Kali Lipat, PLN Tegaskan Tarif Tak Berubah – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, ramai warganet mengeluhkam kenaikan biaya tarif listrik pada awal April 2025 ini. Sebagian warganet kaget nilai yang harus dibayarkan pada listrik pasca bayar naik hingga 2 kali lipat.

    Hal ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial, salah satunya X alias Twitter. Banyak warga pengguna listrik pascabayar mengeluhkan harga yang harus dibayarnya atas pemakaian bulanan mereka.

    Akun X @SeputarTe****** mengumpulkan sejumlah keluhan warganet. Akun tersebut memulai dengan cuitan yang menanyakan keluhan dalam membayar tagihan listrik pada April 2025.

    Salah satu keluhan muncul dari nama pengguna @bosleb***. Dia menyampaikan tagihan listrik yang harus dibayarkan mencapai sekitsr Rp 700 ribu dengan daya listrik 2.200 VA. Angka itu dipandang lebih tinggi ketimbang waktu normal dan di luar masa diskon tarif listrik periode Januari-Februari 2025.

    “Aku tiba lonjak jadi 700 rb.. 2200..waktu januari februari 250 rban..harusnya sih 500 rb kalau tarif kembali normal, tpi kog mlaah jadi 700rb, apa krn ac blum kecuci yah jdi dia kerja extra..,” tulisnya, dikutip Sabtu (5/4/2025).

    Hal senada dikeluhkan warganet dengan nama pengguna @kpten****. Dia mengeluh harus membayar tagihan listrik hingga Rp 230 ribu. Pada masa diskon, dia hanya membayar sekitar Rp 75 ribu dengan pemakaian normal.

    “Ih iya betul, kemarin waktu dpt potongan 50% aku cuma bayar 75k an brarti kalo full kan sekitar 150 aja. Tp bulan ini 230k, naik dikit sih tapi kerasa weh kalo diatas 200 mah, padahal pemakaian sama aja kaya bulan” sebelumnya huft,” cuitnya.

     

  • Ramai Warganet Keluhkan Bayar Listrik Naik 2 Kali Lipat – Page 3

    Ramai Warganet Keluhkan Bayar Listrik Naik 2 Kali Lipat – Page 3

    Sebelumnya, menjelang Hari Raya Idulfitri tahun 2025, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan tarif listrik untuk triwulan II (April-Juni) tahun 2025 untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi tetap atau tidak mengalami perubahan. Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia.

    “Untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing usaha, diputuskan tarif tenaga listrik triwulan II tahun 2025 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik periode triwulan I tahun 2025, sepanjang tidak ditetapkan lain oleh Pemerintah,” tegas Menteri Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).

    Selain itu, untuk tarif tenaga listrik 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap mendapat subsidi listrik. Golongan ini mencakup pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, serta pelanggan yang menggunakan listrik untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Tarif Tenaga Listrik

    Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 tahun 2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero), penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap 3 bulan dengan mengacu pada perubahan realisasi parameter ekonomi makro, yakni kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, dan Harga Batubara Acuan (HBA).

    Adapun, tarif tenaga listrik triwulan II tahun 2025 ditetapkan menggunakan realisasi parameter ekonomi makro bulan November 2024 hingga Januari 2025, di mana secara akumulasi seharusnya menyebabkan kenaikan tarif listrik.

  • Pasokan Listrik saat Lebaran Aman, 675 Orang Disiagakan di 76 Lokasi Posko Siaga Pembangkit – Halaman all

    Pasokan Listrik saat Lebaran Aman, 675 Orang Disiagakan di 76 Lokasi Posko Siaga Pembangkit – Halaman all

    PLN Indonesia Power (PLN IP) telah mengerahkan ribuan petugasnya untuk menjaga pasokan listrik tetap andal saat perayaan Idulfitri

    Tayang: Sabtu, 5 April 2025 11:20 WIB

    Tribun Jabar/ Kiki Andriana

    PASOKAN LISTRIK LEBARAN – Selama masa siaga periode Lebaran 2025, PLN Indonesia Power mengerahkan personil sebanyak 1.518 orang menjaga pasokan listrik. Lebaran 2025, ada 76 lokasi posko siaga pembangkit. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) telah mengerahkan ribuan petugasnya untuk menjaga pasokan listrik tetap andal saat perayaan Idulfitri 2025.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, pemenuhan kebutuhan pasoka listrik menjadi keharusan bagi PLN IP, khususnya saat masyarakat merayakan hari besar keagamaan seperti Idulfitri. 

    “Apresiasi untuk seluruh personil yang terlibat, semoga menjadi ladang pahala untuk kita semua,” kata Edwin dikutip Sabtu (5/4/2025).

    Edwin melanjutkan, ribuan petugas PLN Indonesia Power yang dikerahkan untuk menjaga pasokan listrik dengan senang hati dan penuh kebanggan dapat menerangi momen lebaran untuk masyarakat.

    “Pada momen Lebaran ini menjadi masa pengabdian kami sebagai insan PLN dengan memenuhi kebutuhan listrik,” tutur Edwin.

    Edwin merinci, selama masa siaga PLN Indonesia Power mengerahkan personil sebanyak 1.518 orang dan petugas teknis sebanyak 675 orang yang disiagakan di 76 lokasi posko siaga pembangkit. 

    Dengan adanya ribuan pertugas yang bersiaga tersebut operasional pembangkit dapat dilakukan dengan optimal, kendala yang tidak diinginkan dapat diminimalisir dan mempercepat penanganan jika terjadi hal yang tak diinginkan.

    “Seluruh personil siaga dibekali dengan 8.674 unit peralatan pendukung, 40 unit kendaraan pendukung dan material cadang gangguan tersedia dalam jumlah cukup,” tuturnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ribuan Petugas Siaga Demi Jaga Pembangkit Listrik Optimal Selama Libur Lebaran – Page 3

    Ribuan Petugas Siaga Demi Jaga Pembangkit Listrik Optimal Selama Libur Lebaran – Page 3

    Sebelumnya, PT PLN Indonesia Power berhasil menjaga pembangkit listrik dalam kondisi aman. Sehingga mampu menjaga nyala listrik pada malam takbir dan Idul Fitri atau Lebaran 2025.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, kegiatan operasional pembangkit tetap berjalan normal untuk menjaga pasokan listrik saat libur Idulfitri termasuk malam takbir. Dengan begitu masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan nyaman dan tenang.

    “Kondisi pasokan listrik dari pembangkit dalam kondisi aman, kami berhasil memenuhi kebutuhan listrik saat malam takbir dan perayaan Idulfitri,” kata Edwin dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).

    Edwin bilang, PLN Indonesia Power turut melaksanakan siaga kelistrikan pada momen lebaran. Penyediaan pasokan listrik yang andal juga sesuai dengan arahan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    “Meski tren konsumsi listrik mengalami perubahan saat Idulfitri, pembangkit listrik PLN Indonesia Power tetap optimal memenuhi kebutuhan,” tuturnya.

    Edwin mengungkapkan, selama siaga Ramadan dan Idulfitri total Daya Mampu _Netto_ (DMN) PLN Indonesia Power sebesar 19.497,93 MW, listrik tersebut dipasok dari 371 unit mesin pembangkit.

    “Mesin pembangkit kami tersebar di seluruh Nusantara, dari pulau Papua hingga Sumatra yang siap mendukung kebutuhan saat momen Ramadhan dan Idulfitri 2025,” ujar Edwin.

     

  • Arus Balik 2025, Ini Lokasi SPKLU di Banten

    Arus Balik 2025, Ini Lokasi SPKLU di Banten

    Liputan6.com, Serang Pemudik yang melakukan perjalanan arus balik atau pun berwisata di wilayah Banten dan menggunakan kendaraan listrik, bisa mencari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terdekat melalui aplikasi PLN Mobile. Beberapa lokasi SPKLU yang bisa dijangkau masyarakat berada di Dermaga Eksekutif Merak, Royal Hotel Krakatau hingga Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).

    Jika mengalami masalah selama diperjalanan, masyarakat bisa menghubungi nomor 123 atau melapor di PLN Mobile di layanan live chat. “Untuk memudahkan pemudik, PLN menyediakan fitur electric vehicle di aplikasi PLN Mobile. Pemudik dapat dengan mudah menemukan lokasi SPKLU, memantau ketersediaan daya, dan mendapatkan petunjuk arah,” ujar General Manager (GM) PLN UID Banten, Mochamad Andy Adchaminoerdin, dalam keterangan resminya, Jumat, (04/04/2025).

    Khusus di wilayah Banten, sudah ada 163 SPKLU di 91 titik yang bisa digunakan masyarakat umum untuk mengisi ulang daya kendaraan listriknya, baik sepeda motor ataupun mobil. Kemudian, disetiap SPKLU juga telah disiagakan petugas PLN yang akan membatu pemudik maupun wisatawan untuk mengisi daya kendaraan listriknya. “Kami ingin memastikan pengguna kendaraan listrik dapat kembali ke kota asal dengan aman dan nyaman. Infrastruktur SPKLU telah kami siapkan, dan tim di lapangan siap membantu jika dibutuhkan,” terangnya.

  • Rahasia Dibalik Listrik Stabil saat Lebaran

    Rahasia Dibalik Listrik Stabil saat Lebaran

    Jakarta: Perayaan Idulfitri adalah momen spesial bagi masyarakat Indonesia, di mana kebersamaan dengan keluarga menjadi hal utama. 
     
    Namun, di balik kenyamanan tersebut, ada ribuan petugas PLN Indonesia Power (PLN IP) yang bekerja tanpa henti untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil.
     
    Sebagai garda terdepan kelistrikan, PLN IP menugaskan lebih dari 2.000 personel untuk siaga penuh selama Lebaran, memastikan masyarakat bisa menikmati momen spesial ini tanpa gangguan listrik.
    Listrik nyala, lebaran lancar
    Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan listrik saat hari besar keagamaan seperti Idulfitri adalah prioritas utama PLN IP. 

    Oleh karena itu, ribuan petugas dikerahkan untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama masa siaga.
     
    “Apresiasi untuk seluruh personil yang terlibat, semoga menjadi ladang pahala untuk kita semua,” kata Edwin dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 April 2025.
     

    Menurutnya, menjaga pasokan listrik saat Lebaran bukan sekadar tugas, tetapi juga bentuk pengabdian dan kebanggaan bagi insan PLN IP.
     
    “Pada momen Lebaran ini menjadi masa pengabdian kami sebagai insan PLN dengan memenuhi kebutuhan listrik,” tambahnya.
    Ribuan personel dan posko siaga di 76 lokasi
    Untuk memastikan operasional berjalan optimal, PLN IP menyiagakan 1.518 personel dan 675 petugas teknis yang ditempatkan di 76 lokasi posko siaga pembangkit. 
     
    Dengan persiapan matang ini, gangguan listrik bisa diminimalisir dan jika terjadi kendala, penanganan bisa dilakukan dengan cepat.
     
    Sebagai langkah antisipasi, PLN IP juga menyiapkan 8.674 unit peralatan pendukung, 40 unit kendaraan operasional, serta stok material cadangan gangguan dalam jumlah cukup.
     
    “Seluruh personil siaga dibekali dengan peralatan dan material cadangan yang cukup agar bisa menangani setiap kendala dengan cepat,” ujar Edwin.
     
    Dengan adanya ribuan petugas yang siap siaga, masyarakat bisa menikmati momen Lebaran tanpa khawatir listrik padam. 
     
    Pengorbanan para pejuang kelistrikan ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam memastikan kebahagiaan keluarga Indonesia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ribuan Petugas PLN IP Dikerahkan buat Amankan Pasokan Listrik saat Lebaran

    Ribuan Petugas PLN IP Dikerahkan buat Amankan Pasokan Listrik saat Lebaran

    Jakarta

    PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mengerahkan ribuan petugas untuk menjaga pasokan listrik selama Lebaran. Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan pemenuhan kebutuhan pasokan listrik menjadi keharusan bagi PLN IP, khususnya saat masyarakat merayakan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.

    “Apresiasi untuk seluruh personil yang terlibat, semoga menjadi ladang pahala untuk kita semua,” kata Edwin dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).

    Edwin merinci, selama masa siaga PLN Indonesia Power mengerahkan personil sebanyak 1.518 orang dan petugas teknis sebanyak 675 orang yang disiagakan di 76 lokasi posko siaga pembangkit.

    Dengan adanya ribuan pertugas yang bersiaga tersebut operasional pembangkit dapat dilakukan dengan optimal, kendala yang tidak diinginkan dapat diminimalisir dan mempercepat penanganan jika terjadi hal yang tak diinginkan.

    “Seluruh personil siaga dibekali dengan 8.674 unit peralatan pendukung, 40 unit kendaraan pendukung dan material cadang gangguan tersedia dalam jumlah cukup,” ujarnya.

    Sebelumnya, PLN IP berhasil menjaga pasokan listrik pada malam takbiran hingga Lebaran 2025. Adapun selama siaga Ramadan dan Lebaran, total daya mampu netto (DMN) PLN IP tercatat sebesar 19.497,93 megawatt (MW) yang dipasok ke 371 unit mesin pembangkit.

    Edwin mengatakan, kesiapsiagaan PLN IP menjadi bagian dari upaya korporasi menjamin aktivitas Lebaran bersama keluarga. Ia menerangkan, kegiatan operasional pembangkit tetap berjalan normal untuk menjaga pasokan listrik saat libur Idulfitri termasuk malam takbir.

    Dengan begitu, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan nyaman dan tenang. “Kondisi pasokan listrik dari pembangkit dalam kondisi aman, kami berhasil memenuhi kebutuhan listrik saat malam takbir dan perayaan Idulfitri,” kata Edwin.

    (acd/acd)

  • Tagihan Listrik Naik Pasca Subsidi 50 Persen, Sampai 2 Kali Lipat?

    Tagihan Listrik Naik Pasca Subsidi 50 Persen, Sampai 2 Kali Lipat?

    PIKIRAN RAKYAT – Gelombang keluhan membanjiri linimasa media sosial beberapa waktu terakhir, di mana sejumlah besar warganet mengungkapkan keterkejutan mereka atas lonjakan tagihan listrik yang signifikan.

    Fenomena ini terjadi pasca berakhirnya program subsidi tarif listrik sebesar 50 persen yang diberlakukan pada periode Januari hingga Februari lalu.

    Banyak pengguna media sosial yang mengaku harus membayar tagihan listrik hingga dua kali lipat dari jumlah yang biasanya mereka keluarkan, memicu perdebatan dan keresahan di dunia maya.

    Berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com di berbagai platform media sosial, terutama X (dahulu Twitter) dan Facebook, menunjukkan betapa masifnya keluhan yang dilayangkan oleh masyarakat.

    Akun X @lagigabutni menjadi salah satu yang pertama kali menyuarakan kejanggalan ini. Dalam unggahannya, ia mempertanyakan apakah pengguna listrik lain juga mengalami lonjakan tagihan serupa setelah berakhirnya masa subsidi.

    “Disini apakah ad kelonjakan tagihan listrik jg stelah subsidi yg 50% itu? kaget bgt, stelah promo subsidi abis, tagihan bulan ini jadi 2x lipat pembayarannya,” tulisnya dalam sebuah cuitan yang kemudian menjadi viral dan memicu berbagai respons dari warganet lainnya.

    Dalam utas selanjutnya, akun tersebut melampirkan bukti pembayaran listriknya. Ia menunjukkan bahwa pada bulan sebelumnya, dengan adanya diskon 50 persen, total biaya listriknya sebelum diskon adalah Rp 254.324. Namun, tagihan untuk bulan berikutnya melonjak drastis menjadi Rp 608.508.

    “Ini bukti pembayaranku bln lalu dpt disc 50% (sebelum disc asli Rp.254.324) lalu mau bayar lg bulan ini tagihan Rp.608.508. jadi total kenaikan 139% atau 1.4x lipat.

    ternyata banyak yg senasib parah bgt scamming/fraud ini namanya? @pln_123 @prabowo kalau emang akhirnya gini, mending gausa subsidi???????? gila pic.twitter.com/ke529LoVqs— Kegabutan (@Lagigabutini) April 2, 2025

    “Pemakaian flat dari 2023-2024,” lanjutnya, menekankan bahwa pola pemakaian listriknya cenderung stabil dari tahun sebelumnya.

    Tidak hanya di X, keluhan serupa juga membanjiri platform Facebook. Akun Facebook dengan nama Halimi menulis, “Gokil emang PLN diskon 2 bulan naiknya seumur hidup, mana gede bener naiknya.”

    Ungkapan kekecewaan ini mencerminkan sentimen banyak pengguna yang merasa kenaikan tarif setelah subsidi justru memberatkan.

    Selain masalah kenaikan tarif, beberapa netizen juga mengeluhkan kualitas layanan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Akun Facebook Dyah Safitri misalnya, mengungkapkan kekesalannya atas pemadaman listrik yang terjadi di wilayahnya.

    “Udah hampir 2 jam listrik di Desa Bulung Kulon RT 5 RW 5 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah padam, itu karyawanmu pada ketiduran apa gimana sih,” tulisnya.

    Lebih lanjut, akun Facebook Laely Novella juga turut berbagi pengalamannya, “Listrik saya mengalami kenaikan hingga 2 kali lipat, padahal pemakaian sangat sederhana.”

    Testimoni ini memperkuat dugaan bahwa kenaikan tarif tidak hanya dirasakan oleh mereka yang memiliki konsumsi listrik tinggi.

    Namun, adapula netizen yang memaklumi kenaikan tarif listrik tersebut, sebab penggunaan listrik yang melonjak di bulan puasa Ramadhan.

    Maklum para saudara, bulan maret sebulan kita puasa, yang biasanya lampu, penerangan, tv, alat elektronik istirahat di tengah malam hingga dini hari di bulan ramadan hidup di jam jam istirahat, otomatis penggunaan Kwh meningkat dan tagihanpun meningkat— Odiq Kertodanuri (@OdiqKertodanuri) April 4, 2025

    “Maklum para saudara, bulan maret sebulan kita puasa, yang biasanya lampu, penerangan, tv, alat elektronik istirahat di tengah malam hingga dini hari di bulan ramadan hidup di jam jam istirahat, otomatis penggunaan Kwh meningkat dan tagihanpun meningkat,” tulis akun @odiqkertodanuri.

    “Bulan puasa itu pemakaian listrik naik. Bisa jadi pemakaian AC bertambah di jam siang. Lampu, tv dll pada saat sahur,” tulis akun @basyiitth.

    “Aku naik 100rb, tapi ku pikir wajar, karena puasa kemarin konsumsi listrik pasti lebih banyak daripada hari-hari biasa,” tulis akun @kitnacanon.

    Menanggapi ramainya keluhan ini, Pikiran-Rakyat.com mencoba menganalisis beberapa kemungkinan penyebab lonjakan tarif listrik pasca berakhirnya subsidi.

    1. Berakhirnya Program Subsidi

    Penyebab paling jelas dari kenaikan tagihan adalah berakhirnya program subsidi tarif listrik sebesar 50 persen. Program ini tentu memberikan keringanan yang signifikan bagi pelanggan selama dua bulan.

    Ketika subsidi dicabut, tarif kembali ke harga normal, yang secara otomatis akan membuat tagihan terlihat lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya saat subsidi masih berlaku.

    2. Perhitungan Tarif Progresif

    Perlu dipahami bahwa PLN menerapkan sistem tarif progresif untuk pelanggan rumah tangga dengan daya tertentu. Dalam sistem ini, semakin besar konsumsi listrik, semakin tinggi pula tarif per kWh yang dikenakan.

    Meskipun pola pemakaian bulanan terlihat “flat” atau stabil, akumulasi pemakaian selama beberapa bulan (termasuk saat subsidi) bisa saja mempengaruhi perhitungan tarif pada bulan berikutnya jika terjadi pergeseran ke golongan tarif yang lebih tinggi.

    3. Faktor Musiman dan Perubahan Perilaku Konsumsi

    Sebagian netizen mencoba memberikan perspektif lain terkait lonjakan tagihan ini. Beberapa di antaranya mengaitkannya dengan perubahan pola konsumsi listrik selama bulan Ramadan yang jatuh pada bulan Maret.

    Peningkatan penggunaan perangkat elektronik seperti pendingin ruangan (AC) pada siang hari karena cuaca panas, serta penggunaan lampu dan peralatan masak saat sahur dan berbuka, memang berpotensi meningkatkan konsumsi listrik rumah tangga.

    4. Kemungkinan Kesalahan Pembacaan Meter atau Sistem

    Meskipun jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dalam pembacaan meteran listrik atau gangguan pada sistem penagihan PLN. Hal ini bisa menyebabkan tagihan yang tidak sesuai dengan pemakaian sebenarnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLN terkait ramainya keluhan netizen mengenai lonjakan tarif listrik pasca subsidi.

    Namun, penting bagi masyarakat untuk memahami beberapa hal dan mengambil langkah yang tepat jika merasa tagihan listriknya tidak sesuai.

    Lonjakan tarif listrik, terutama jika terjadi secara signifikan dan tidak terduga, dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

    Beban pengeluaran rumah tangga akan meningkat, yang berpotensi mengurangi daya beli masyarakat untuk kebutuhan lainnya. Hal ini juga dapat memicu keresahan sosial dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap penyedia layanan publik seperti PLN.

    Keluhan netizen terkait lonjakan tarif listrik pasca subsidi menjadi isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait, terutama PLN.

    Transparansi dalam perhitungan tarif dan sosialisasi mengenai potensi perubahan tagihan setelah program subsidi berakhir sangatlah penting.

    Selain itu, PLN juga perlu memastikan kualitas layanan tetap terjaga dan responsif terhadap keluhan pelanggan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menteri Dody Pastikan Infrastruktur Tol Siap Sambut Arus Balik Lebaran

    Menteri Dody Pastikan Infrastruktur Tol Siap Sambut Arus Balik Lebaran

    Probolinggo, Beritasatu.com – Dalam rangka menyambut arus balik Lebaran, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau jalur fungsional Lebaran di ruas jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Seksi I di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (2/4/2025). Pembukaan jalur sepanjang 23,13 km ini bertujuan agar arus balik Lebaran pada 1-8 April lancar setelah sebelumnya juga beroperasi saat arus mudik pada 24-31 Maret 2025. 

    Dody mengatakan, ruas tol fungsional dioperasikan satu jalur dari arah Gending menuju GT Kraksaan dan GT Paiton untuk arus mudik, serta dari arah GT Paiton dan GT Kraksaan menuju Gending untuk arus balik.

    “Untuk traffic tertingginya mencapai 3.800 kendaraan per hari, dengan waktu operasional mulai pukul 6 pagi sampai 4 sore. Untuk total kendaraan yang telah melintas mulai dari H-10 Lebaran sampai dengan kemarin ada sekitar 19 ribuan kendaraan,” ujar Dody.

    Ruas Tol Gending-Kraksaan dapat dilalui tanpa tarif (gratis) oleh kendaraan kecil golongan I roda empat (non bus dan truk). Tol ini juga telah dilengkapi dengan Posko Layanan Informasi, ambulance (tenaga medis), patroli jalan raya (PJR), mobile customer service, derek gratis, hingga toilet. 

    Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Gunadi Antariksa juga memastikan ruas jalan tol Gending-Kraksaan-Paiton ini aman untuk dilalui kendaraan selama operasional dan dapat mengurangi beban jalan nasional sehingga mempermudah pengaturan lalu lintas oleh kepolisian.

    “Kalau melewati jalan nasional dari arah Gending-Paiton akan memakan waktu sekitar 50 menit, namun dengan fungsionalnya ruas ini bisa dilalui dengan waktu sekitar 20 menit saja. Dengan waktu operasional 10 jam dan satu arah, jumlah kendaraan yang melintas cukup banyak dan animonya sangat tinggi. Mungkin kalau difungsionalkan 24 jam, akan jauh lebih tinggi. Hanya saja, dengan alasan safety seperti karena penerangan jalan dan rambu-rambu belum lengkap, masih kami batasi,” jelas Gunadi.

    Pembangunan Jalan Tol Probowangi Ditargetkan Rampung Tahun Ini

    Menteri Dody menerangkan, pembangunan ruas jalan tol Probowangi dilakukan mulai tahun 2023 dan saat ini terus dilanjutkan hingga Paket 3 Paiton-Besuki. Untuk Paket 1 Gending-Kraksaan, dan Paket 2 Kraksaan-Paiton juga terus dilanjutkan dengan target penyelesaian pada pertengahan 2025. 

    “Untuk pembangunan ruas jalan tol Probowangi Seksi 3 Paiton-Besuki masih terus dilanjutkan. Hanya ada sedikit permasalahan terkait lahan dan sutet listrik. Nanti akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan PLN supaya bisa dipercepat proses pemindahannya,” ujar Dody.

    Pembangunan jalan tol ini, lanjut Dody, juga memakan waktu karena merupakan jaringan utama listrik Jawa-Bali.

    “Kami upayakan dengan PLN agar pelayanan masyarakat tidak terganggu dan teman-teman BUJT bisa bekerja sesuai dengan waktunya,” tambahnya.

    Saat ini, progress konstruksi jalan tol untuk Seksi 1 Gending-Kraksaan sepanjang 12,9 km telah mencapai 87,48%, sementara Seksi 2 Kraksaan-Paiton sepanjang 11,2 km telah mencapai 80,92%. Sementara untuk Seksi 3 Paiton-Besuki sendiri telah mencapai 67,51%. Diharapkan, dengan selesainya pembangunan jalan tol Probowangi akan mempersingkat waktu tempuh dari arah Probolinggo menuju Banyuwangi dan juga sebaliknya.

  • Top 3 News: Listrik di Cinere Depok Padam, PLN Sebut Ada Gangguan Gardu Induk – Page 3

    Top 3 News: Listrik di Cinere Depok Padam, PLN Sebut Ada Gangguan Gardu Induk – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Listrik di wilayah Cinere hingga Gandul, Depok, Jawa Barat (Jabar) pada Kamis 3 April 2025 mengalami pemadaman. Itulah top 3 news.

    Sejumlah warganet di platform X menyebut adanya ledakan di PLN Gandul. Melalui akun resmi X @pln_123, PLN mengonfirmasi bahwa pemadaman tersebut disebabkan oleh gangguan pada gardu induk di Gandul, yang berdampak pada sebagian wilayah sekitar.

    PLN menyampaikan saat ini tengah dilakukan penanganan. PLN mengusahakan listrik bisa segera menyala kembali.

    Sementara itu, arus lalu lintas di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilaporkan mengalami kemacetan, Kamis 3 April 2025. Kemacetan arus lalu lintas di Puncak tak lama setelah diberlakukan one way dari arah Jakarta menuju Puncak pagi hari.

    Imbas terjebak one way, menjelang siang, ekor antrean kendaraan menuju Jakarta terpantau mencapai wilayah Cipanas, Cianjur. KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto membenarkan ekor antrean kendaraan yang mengarah Jakarta mencapai wilayah Cianjur.

    Oleh karena itu, menurut Iptu Ardian Novianto, Satlantas Polres Bogor memberlakukan one way dari arah Puncak Bogor menuju Jakarta.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Barat menyebut, di kawasan Puncak, Bogor, pada H+2 Lebaran arus kendaraan wisatawan sudah mulai mengalami peningkatan.

    Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Dodi Darjanto menerangkan, sejak awal libur Lebaran jumlah kendaraan yang masuk ke Puncak hingga hari ini sudah mencapai sekitar 600 ribu kendaraan.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis 3 April 2025:

    Sejumlah provinsi di Sumatera yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat dan Riau mengalami listrik padam sejak Selasa (4/6/2024). Sampai saat ini keluhan mati lampu masih terjadi.