BUMN: PLN

  • Percikan Api dari Tiang Listrik Gegerkan Warga Sekitar SMK 2 Bondowoso

    Percikan Api dari Tiang Listrik Gegerkan Warga Sekitar SMK 2 Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Percikan api dari tiang listrik di Jalan A. Yani, tepatnya di depan SMK 2 Bondowoso, membuat warga sekitar panik. Kejadian ini berlangsung Selasa (8/4/2025) malam.

    Beruntung, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bondowoso sigap menangani kejadian tersebut sehingga tidak sampai menimbulkan kebakaran besar.

    Kepala Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Slamet Yantoko, menjelaskan kejadian bermula sekitar pukul 18.30 WIB.

    Saat itu, kondisi hujan rintik-rintik dan salah satu warga, Imam Lawi (40), yang berjualan sate Blitar di sekitar lokasi, melihat percikan api dari salah satu tiang listrik dekat jembatan.

    “Percikan itu kemudian menjalar ke empat titik tiang listrik lain di sekitar lokasi. Mbak Prily, salah satu warga, segera datang ke Mako Damkar untuk melaporkan kejadian,” terang Slamet kepada beritaJatim.com, Rabu (9/4/2025).

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Damkar langsung menuju lokasi Tempat Kejadian Kebakaran (TKK) dengan mengerahkan armada Carcentro.

    Petugas juga berkoordinasi dengan pihak PLN dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) setempat.

    “Setelah pengecekan, kami lakukan penyemprotan di salah satu titik yang dinilai paling berisiko. Alhamdulillah, tidak ada korban dalam kejadian ini,” tegasnya.

    Slamet mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat gejala korsleting atau percikan api dari instalasi listrik, terutama saat cuaca hujan atau lembab.

    “Hal ini penting untuk mencegah potensi kebakaran yang lebih besar,” tutup Slamet. [awi/aje]

  • Tarif Listrik Melonjak Pasca Diskon! Transparansi Subsidi PLN Dipertanyakan

    Tarif Listrik Melonjak Pasca Diskon! Transparansi Subsidi PLN Dipertanyakan

    GELORA.CO – Anggota Komis VI DPR RI Mufti Anam angkat bicara soal banyaknya masyarakat yang mengeluhkan melonjaknya tarif listrik pasca diskon. Dia meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) transparan terkait kebijakan subsidi tarif listrik tersebut.

    “Kenaikan tajam tagihan listrik yang dikeluhkan masyarakat pasca-berakhirnya program diskon tarif 50 persen pada Februari 2025 menimbulkan sejumlah persoalan yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan PLN,” ujar Mufti Anam dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dia mengatakan, di media sosial banyak juga masyarakat yang mengeluhkan ketidaksesuaian durasi diskon listrik. Hal ini, menurut Mufti, menunjukkan adanya kesenjangan antara ekspektasi masyarakat dan pelaksanaan kebijakan di lapangan.

    “Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi kebijakan tarif listrik, perlindungan konsumen, serta efektivitas komunikasi publik dari instansi terkait,” kata dia.

    “Pemerintah dan PLN perlu menjelaskan secara terbuka terkait mekanisme program subsidi, syarat dan durasi berlakunya, karena ada berbagai ketidak konsistenan informasi,” sambung dia.

    Dia menilai klaim PT PLN terkait kenaikan tarif listrik akibat pemakaian perlu diuji. Alasannya, banyak masyarakat yang menyatakan tidak ada perubahan signifikan terkait konsumsi listrik di rumahnya.

    “Penjelasan dari pihak PLN bahwa lonjakan tagihan disebabkan oleh peningkatan konsumsi listrik tidak dapat dijadikan satu-satunya dasar tanpa pembuktian yang jelas dan dapat diakses publik,” ungkapnya.

    “Banyak warga melaporkan tidak adanya perubahan signifikan dalam pola konsumsi mereka, bahkan dengan penggunaan listrik yang tergolong rendah,” imbuh Mufti.

    Oleh karena itu, Mufti meminta PLN untuk membuka data riil dan memberikan layanan audit pemakaian listrik secara transparan kepada pelanggan.

    “Kenaikan drastis tagihan listrik, khususnya bagi golongan masyarakat kelas menengah ke bawah, jelas berdampak pada daya beli dan kondisi sosial ekonomi rumah tangga,” tutur dia.

    Dalam situasi ekonomi yang kini cukup berat, terutama bagi kelas menengah, Mufti menilai ketidakpastian dan lonjakan tagihan listrik tanpa alasan yang jelas menjadi beban tambahan yang tidak kecil.

    “Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan subsidi dan penyesuaian tarif tidak justru memicu keresahan sosial,” tegas Mufti.

    Di sisi lain, Mufti mengatakan perlu ada evaluasi terhadap layanan PLN Mobile. Hal ini lantaran aplikasi PLN Mobile disebut sebagai sarana untuk memantau penggunaan listrik, masih banyak pelanggan yang belum familiar atau tidak mendapatkan edukasi memadai terkait cara membaca dan mengevaluasi riwayat pemakaian listrik mereka.

    “Ini menunjukkan bahwa digitalisasi layanan belum disertai dengan literasi digital yang merata,” ucap Legislator dari dapil Jawa Timur II tersebut.

    Mufti pun mendesak Pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh atas dampak kebijakan pencabutan diskon listrik, termasuk memastikan konsistensi informasi publik.

    Mufti mengatakan, DPR mendorong PLN untuk mengkaji ulang sistem tarif dan pengawasan publik terhadapnya. PLN juga diminta untuk membuka forum pengaduan dan klarifikasi secara aktif untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat, serta menyediakan opsi audit pemakaian tanpa membebani pelanggan.

    “Dengan kondisi seperti ini, sangat penting agar negara hadir tidak hanya dalam bentuk subsidi sesaat, tetapi melalui kebijakan energi yang berkelanjutan, transparan, dan berpihak pada rakyat, terutama kelompok rentan,” pungkas Mufti.

  • Pabrik Nikel Karya Anak Bangsa Ini Siap Beroperasi dan Hasilkan Produk Ramah Lingkungan

    Pabrik Nikel Karya Anak Bangsa Ini Siap Beroperasi dan Hasilkan Produk Ramah Lingkungan

    Jakarta: PT Ceria Nugraha Indotama atau lebih dikenal dengan PT Ceria menargetkan produksi komersial pertama Ferronickel (FeNi) dari Smelter Merah Putih Line 1 akan dimulai pada akhir April 2025.
     
    Bukan sekadar smelter biasa, PT Ceria membawa teknologi modern, energi hijau, dan standar ramah lingkungan pada smelter tersebut.
     
    General Manager RKEF Operation Readiness PT Ceria, Roimon Barus, mengungkapkan proses hot commissioning telah berjalan sejak 23 Februari 2025, dimulai dengan pengumpanan bijih nikel pada sistem dryer dan dilanjutkan pemanasan tungku listrik (furnace heating up).

    “Seluruh unit electric furnace telah aktif menggunakan pasokan listrik sejak awal April 2025. Kami optimis produksi komersial FeNi pertama akan terealisasi pada akhir April 2025,” jelas Roimon dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 April 2024.
     

    Teknologi efisien dan ramah lingkungan
    Dia menjelaskan, smelter itu menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA. Tapi yang bikin beda, PT Ceria pakai rectangular electric furnace alias tungku persegi panjang yang lebih hemat energi.
     
    Selain itu, fasilitas smelter dilengkapi sistem dust collector, waste management, dan alat pemantau emisi secara digital dan real-time, untuk memastikan standar baku mutu lingkungan selalu dipatuhi.
     
    Seluruh pasokan listrik Smelter PT Ceria juga berasal dari PLN UID Sulselrabar yang telah mengantongi Renewable Energy Certificate (REC), memastikan penggunaan energi hijau dan mendukung target dekarbonisasi nasional.
     
    “Dengan penggunaan listrik hijau ini, produk nikel PT Ceria memiliki jejak karbon yang minimal, mendukung industri nikel berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Roimon.
    Tambang Nikel berkelanjutan
    PT Ceria hanya sektor hilirisasi. Di area tambangnya, dia juga menjelaskan, mereka menerapkan prinsip Good Mining Practice yang meliputi, reklamasi lahan pascatambang, pengendalian erosi dan kualitas air, pemberdayaan masyarakat lokal, program kesehatan, pendidikan dan UMKM, dan kepatuhan ketat pada regulasi lingkungan
     
    “Kami berkomitmen membangun ekosistem industri nikel yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, mulai dari tambang hingga produk hilir,” tegas Roimon.
    Green Nickel, Masa Depan Industri dan Energi Bersih
    Dengan teknologi efisiensi tinggi, listrik hijau, dan komitmen pada lingkungan, produk nikel dari PT Ceria bakal punya jejak karbon rendah. 
     
    “Dengan seluruh standar dan teknologi ini, PT Ceria siap menghasilkan green nickel product yang ramah lingkungan, mendukung ekonomi hijau, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama industri nikel berkelanjutan berbasis ESG dan Good Mining Practice di dunia,” ucap Roimon.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • BPS catat inflasi tahunan Maret 2025 lebih rendah dari Maret 2024

    BPS catat inflasi tahunan Maret 2025 lebih rendah dari Maret 2024

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BPS catat inflasi tahunan Maret 2025 lebih rendah dari Maret 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 08 April 2025 – 17:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa tingkat inflasi tahunan pada Maret 2025 sebesar 1,03 persen year-on-year (yoy) tercatat lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi tahunan pada Maret 2024 yang mencapai 3,05 persen yoy.

    Namun, tingkat inflasi tahunan pada Maret 2025 masih lebih tinggi daripada Februari 2024 yang secara tahunan justru tercatat mengalami deflasi hingga 0,09 persen yoy.

    Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menuturkan di Jakarta, Selasa, bahwa inflasi tahunan pada Maret 2025 terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

    “Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan ini utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 2,07 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,61 persen,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok tersebut adalah cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng.

    Selain sejumlah komoditas tersebut, ia menyatakan bahwa komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah emas perhiasan (0,44 persen), tarif air minum PAM (0,14), dan nasi dengan lauk (0,04 persen).

    “Sementara itu, kelompok pengeluaran yang masih mengalami deflasi secara tahunan dan memberikan andil deflasi terdalam pada Maret 2025 adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil deflasi sebesar 0,74 persen,” ujar Habibullah.

    Dia menyampaikan bahwa deflasi tersebut disebabkan oleh deflasi tarif listrik, mengingat pelanggan pascabayar PLN masih menikmati diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pembayaran pada Maret 2025 atas pemakaian listrik selama Februari 2025.

    Sedangkan menurut komponen, ia mengatakan bahwa inflasi tahunan terjadi pada komponen inti sebesar 2,48 persen yoy dan komponen harga bergejolak (volatile) sebesar 0,37 persen yoy.

    Habibullah menyatakan bahwa komponen inti memberikan andil inflasi terbesar, yakni 1,58 persen, dengan komoditas utama yang memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan nasi dengan lauk.

    Terkait komponen harga bergejolak, ia menuturkan bahwa komponen tersebut memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen dengan komoditas dominan yang memberikan andil inflasi adalah cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

    Sementara komponen harga diatur pemerintah tercatat mengalami deflasi. Ia menyatakan bahwa komponen tersebut mengalami deflasi tahunan sebesar 3,16 persen yoy dan memberikan andil deflasi sebesar 0,61 persen.

    “Komponen yang dominan memberikan andil deflasi adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan bensin,” ujar M Habibullah. 

    Sumber : Antara

  • Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran Telah Dijaga Gunakan Sistem Digital – Halaman all

    Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran Telah Dijaga Gunakan Sistem Digital – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) memanfaatkan digitalisasi monitoring pembangkit secara real time pada sistem Reliability & Efficiency Optimization Center (REOC) guna memastikan operasional pembangkit tetap andal selama Idulfitri 1446 Hijriah.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, berdasarkan pantauan posko siaga Ramadan-Idulfitri (RAFI), pembangkit PLN Indonesia Power optimal dalam memasok listrik selama Ramadan dan Idulfitri.

    Operasional pembangkit ini didukung dengan Sistem digital REOC yang memanfaatkan Big Data dan Artificial Intelligent untuk merancang fitur automatic failure detection yang berperan menjaga keandalan dan efisiensi pembangkit listrik.

    “Kecukupan listrik menjadi menjadi faktor penting dalam mendukung aktivitas masyarakat,” kata Edwin dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).

    Edwin mengungkapkan, secara keseluruhan PLN Indonesia Power memiliki daya mampu netto sebesar 19,497.93 MW yang berasal dari 371 mesin pembangkit yang tersebar di seluruh Indonesia.

    49 mesin diantaranya merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan daya mampu netto sebesar 9.435 MW.

    “Pembangkit PLN Indonesia Power yang dioperasikan di antaranya menjadi tulang punggung kelistrikan Tanah Air,” tutur Edwin.

    Sementara itu, Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power (PLN IP) M. Hanafi Nur Rifa’i mengungkapkan keandalan operasional pembangkit didukung oleh kesiapan energi primer di atas 20 Hari Operasi Pembangkit (HOP).

    Di sisi lain, pejuang kelistrikan yang bersiaga selama Ramadan dan Idulfitri juga berperan dalam operasional pembangkit tetap andal. PLN Indonesia Power pun menyiagakan 2.193 personil saat siaga kelistrikan Idulfitri 1446 Hijriah.

    “Apresiasi setinggi-tingginya untuk rekan-rekan di unit. Saat sebagian besar masyarakat Indonesia merayakan lebaran dan berkumpul dengan keluarga tercinta, namun rekan-rekan tetap menjalankan aktifitas mulia ini demi Indonesia Terang,” ujarnya.

  • Warnai Momentum Idul Fitri, PLN Siagakan 50 Posko Mudik dan SPKLU Lounge di Jateng DIY

    Warnai Momentum Idul Fitri, PLN Siagakan 50 Posko Mudik dan SPKLU Lounge di Jateng DIY

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Warnai momentum perayaan Idul Fitri 1446 H pada tahun 2025 kali ini, PT PLN (Persero) kembali hadirkan Posko Mudik dan SPKLU Lounge yang ditempatkan pada Rest Area tol Trans-Jawa dan jalur mudik non-tol di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (8/3).

    Tak kurang dari 11 titik SPKLU Lounge pada Rest Area dan 39 posko mudik di luar jalur tol dengan personel yang disiagakan selama 24 jam. Posko ini akan disiagakan dari mulainya arus mudik pada 29 Maret 2025 hingga puncak arus balik berakhir pada 8 April 2025.

    Langkah yang dilakukan PLN ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para Pemudik terutama pengguna Kendaraan Listrik yang melewati Provinsi Jateng & DIY. Mengingat Jateng & DIY merupakan titik tengah perjalanan yang krusial dimana akan banyak sekali pemudik yang melewati titik tengah Pulau Jawa ini.

    Anang, pemudik dari Bekasi pengguna kendaraan listrik menyampaikan apresiasinya atas langkah nyata yang dilakukan PLN ini.

    “Saya merasa puas dan tempat istirahatnya juga ada, anak-anak saya juga merasa nyaman. Semoga ditingkatkan terus pelayanannya untuk PLN”, ungkap Anang saat beristirahat pada sela perjalanan mudiknya di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Ajibarang pada Sabtu (29/3).

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, Sugeng Widodo menyampaikan PLN hadir sebagai representasi Pemerintah menjaga kelancaran arus mudik seperti yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

    “Hari Raya Idul Fitri tidak hanya merupakan hari raya bagi umat muslim saja, mudik sudah menjadi tradisi untuk seluruh masyarakat Indonesia tidak memandang suku, agama, ras manapun. Jika pemudik lelah jangan ragu mampir saja di SPKLU Lounge di Rest Area atau juga dapat mencari kantor PLN terdekat, silakan beristirahat, beribadah maupun melepas penat sebelum melanjutkan perjalanan lagi”, ungkap Sugeng.

    Sugeng menambahkan menggunakan fasilitas di Posko Mudik dan SPKLU Lounge ini gratis tanpa dipungut biaya. Kantor PLN yang berletak strategis dan selalu ada di setiap Kota maupun Kabupaten, menjadikan kantor PLN titik yang tepat bagi Pemudik yang ingin beristirahat dalam perjalanannya.

    “Selain posko mudik, kami juga menyediakan fasilitas charging seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 307 unit yang tersebar pada 215 lokasi, Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) sebanyak 492 unit pada 92 titik lokasi se-Jateng DIY.

    Selain itu kami juga menyiapkan 1.720 personel untuk mendukung kelancaran arus mudik kali ini yang kami siagakan di fasilitas charging dan lokasi strategis,” jelasnya.

    Selain charging station tersebut, PLN juga kembali menyiagakan 2 unit Emergency Charging Mobile (ECM) seperti tahun- tahun sebelumnya, unit ini distandbykan pada Rest Area 445 B dan 343 A. 

    Unit ECM ini dapat secara darurat mendatangi kendaraan listrik yang kehabisan daya di tengah perjalanan dengan menghubungi panggilan darurat melalui Contact Center PLN 123.

    Sugeng berharap sumbangsih ini dapat mendukung kelancaran agenda rutin tahunan yang menjadi tradisi penting in

  • PLN Tegaskan Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik Usai Lebaran

    PLN Tegaskan Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik Usai Lebaran

    JAKARTA – Sejak 1 Maret 2025, tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 VA ke bawah telah kembali ke tarif normal sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024.

    Hal ini terjadi setelah berakhirnya program stimulus berupa potongan tarif listrik sebesar 50 persen yang berlangsung hingga 28 Februari 2025. PLN menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik pasca-Lebaran, meskipun sebagian pelanggan merasakan tagihan listrik mereka meningkat.

    Menanggapi berbagai keluhan yang menyebutkan adanya lonjakan tagihan listrik setelah Lebaran, PT PLN (Persero) memberikan klarifikasi. Pihak PLN menegaskan bahwa tidak terjadi perubahan tarif dasar, melainkan penyesuaian kembali terhadap pemakaian normal pelanggan setelah program diskon berakhir.

    “Lonjakan yang terlihat pada tagihan pelanggan hanyalah dampak dari kembalinya tarif listrik ke kondisi semula,” jelas Eric Rossi Priyo Nugroho, General Manager PLN UID Bali, dalam keterangan di Denpasar, seperti dikutip ANTARA.

    Ia menambahkan bahwa selama program diskon berlangsung, pelanggan hanya membayar setengah dari pemakaian listrik sebenarnya. Maka, saat diskon dihentikan, jumlah tagihan kembali mencerminkan konsumsi penuh.

    Selain itu, meningkatnya aktivitas rumah tangga selama bulan Ramadhan juga turut menyumbang pada kenaikan konsumsi listrik. Hal ini memperkuat persepsi adanya lonjakan tagihan yang tidak biasa.

    “PLN sangat memahami kekhawatiran pelanggan. Namun perlu kami tekankan, yang terjadi bukanlah kenaikan tarif, melainkan kembalinya ke pola tagihan normal,” ujar Eric.

    Sebagai bentuk pelayanan, PLN menyediakan akses bagi pelanggan pascabayar untuk memantau pemakaian listrik mereka melalui aplikasi PLN Mobile dan layanan Contact Center 123. Untuk yang merasa perlu klarifikasi lebih lanjut, masyarakat bisa mengunjungi kantor PLN terdekat.

    PLN juga membuka layanan pengecekan langsung untuk mencocokkan data konsumsi dan tagihan listrik pelanggan. Di samping itu, masyarakat diimbau untuk menggunakan listrik secara efisien, terlebih saat aktivitas di rumah sedang tinggi, seperti pada bulan puasa dan hari libur nasional.

    PLN menegaskan kembali bahwa tarif listrik untuk triwulan kedua tahun 2025 tetap merujuk pada regulasi yang berlaku dan tidak mengalami perubahan. Pelanggan diharapkan lebih memahami komponen dalam tagihan mereka melalui sumber informasi resmi yang telah disediakan.

  • PLN bantah kenaikan tarif dasar listrik setelah Lebaran

    PLN bantah kenaikan tarif dasar listrik setelah Lebaran

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    PLN bantah kenaikan tarif dasar listrik setelah Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 April 2025 – 23:24 WIB

    Elshinta.com – PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) membantah adanya kenaikan tarif dasar listrik setelah Lebaran sebagaimana dikeluhkan banyak pelanggan.

    Hal tersebut menyusul munculnya berbagai keluhan pelanggan menyatakan tagihan yang terlihat lebih tinggi dibandingkan triwulan pertama.

    “Tagihan yang terlihat naik sebenarnya hanya penyesuaian ke pemakaian normal,” kata General Manager PLN UID Bali Eric Rossi Priyo Nugroho di Denpasar, Senin.

    Menurut penjelasan PLN, kondisi ini wajar terjadi karena sebelumnya pelanggan hanya membayar separuh dari pemakaian riil selama periode diskon.  

    Adapun program diskon tarif listrik 50 persen dari pemerintah resmi berakhir pada 28 Februari 2025. Sejak 1 Maret 2025, tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga 2.200 VA ke bawah telah kembali normal sesuai ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024.  

    Eric menjelaskan pola konsumsi yang meningkat selama Ramadhan juga turut berpengaruh terhadap jumlah tagihan listrik.

    Dia mengatakan PLN memahami kekhawatiran pelanggan yang melihat tagihan mereka seolah-olah melonjak dua kali lipat, terutama saat Ramadhan dan menjelang Lebaran. Namun, kondisi ini sebenarnya merupakan penyesuaian wajar setelah berakhirnya program diskon.  

    “Kami ingin pelanggan tidak kaget. Yang terjadi bukanlah kenaikan tarif, melainkan kembalinya tagihan ke jumlah normal setelah sebelumnya mendapat potongan 50 persen” katanya.

    Bagi pelanggan yang merasa ada kejanggalan, PLN menyediakan beberapa solusi. Pelanggan pascabayar dapat memantau riwayat pemakaian melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. Sedangkan untuk klarifikasi lebih lanjut, pelanggan bisa menghubungi kantor PLN terdekat.  

    PLN siap membantu mengecek dan mencocokkan data tagihan pelanggan satu per satu. PLN juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak, terutama ketika aktivitas di rumah cenderung meningkat.  

    Dengan berakhirnya program stimulus ini, kata Eric, PLN memastikan tarif listrik triwulan kedua 2025 tetap mengacu pada peraturan yang berlaku tanpa perubahan. Pelanggan diharapkan dapat lebih memahami komponen tagihan mereka melalui berbagai kanal informasi yang disediakan PLN.

    Sumber : Antara

  • Tarif Listrik Naik 2 Kali Lipat! PT PLN Ngeles

    Tarif Listrik Naik 2 Kali Lipat! PT PLN Ngeles

    GELORA.CO – Warganet +62 mengeluhkam kenaikan biaya tarif listrik pada awal April 2025 ini. Sebagian warganet kaget nilai yang harus dibayarkan pada listrik pasca bayar naik hingga 2 kali lipat.

    Hal ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial, salah satunya X alias Twitter. Banyak warga pengguna listrik pascabayar mengeluhkan harga yang harus dibayarnya atas pemakaian bulanan mereka.

    Akun X @SeputarTe****** mengumpulkan sejumlah keluhan warganet. Akun tersebut memulai dengan cuitan yang menanyakan keluhan dalam membayar tagihan listrik pada April 2025.

    Salah satu keluhan muncul dari nama pengguna @bosleb***. Dia menyampaikan tagihan listrik yang harus dibayarkan mencapai sekitsr Rp 700 ribu dengan daya listrik 2.200 VA. Angka itu dipandang lebih tinggi ketimbang waktu normal dan di luar masa diskon tarif listrik periode Januari-Februari 2025.

    “Aku tiba lonjak jadi 700 rb.. 2200..waktu januari februari 250 rban..harusnya sih 500 rb kalau tarif kembali normal, tpi kog mlaah jadi 700rb, apa krn ac blum kecuci yah jdi dia kerja extra..,” tulisnya, dikutip Monitorindonesia.com, Senin (7/4/2025).

    Warganet dengan nama pengguna @kpten****. Dia mengeluh harus membayar tagihan listrik hingga Rp 230 ribu. Pada masa diskon, dia hanya membayar sekitar Rp 75 ribu dengan pemakaian normal.

    “Ih iya betul, kemarin waktu dpt potongan 50% aku cuma bayar 75k an brarti kalo full kan sekitar 150 aja. Tp bulan ini 230k, naik dikit sih tapi kerasa weh kalo diatas 200 mah, padahal pemakaian sama aja kaya bulan” sebelumnya huft,” katanya.

    Sedangkan warganet lainnya menanggap tidak ada sesuatu yang berlebihan. Sebagian menyadari kalau pembayaran tagihan listrik kembali ke tarif normal setelah 2 bulan mendapat diskon 50 persen.

    Pengguna @snvi**** mengunggah grafik tagihan listriik bulanannya. Terlihat ada penurunan bayar pada pemakaian Januari-Februari yang dibayar Februari-Maret 2025 dengan biaya Rp 370-414 ribu.

    Namun, pada pembayaran April 2025 melonjak ke Rp 778 ribu. Angka ini tidak jauh berbeda dengan pembayaran yang dilakukannya untuk periode November 2024 hingga Januari 2025 sekitar Rp 780-800 ribu.

    Pengguna lainnya, @gajah**** juga menunjukkan tren yang serupa. Menurutnya, saat ini pembayaran tarif listrik kembali ke normal.

    “Punyaku mirip-mirip kwh nya sama bulan sebelumnya, apa karena bayarnya persis di tgl 1 ya jadi ga beda jauh sama sblm diskon 50%?,” cuitnya.

    PLN Ngeles

    PT PLN (Persero) menegaskan bahwa tidak ada perubahan tarif listrik setelah berakhirnya diskon 50 persen. Kenaikan tagihan listrik pascabayar yang dialami sebagian pelanggan dinilai akibat peningkatan konsumsi listrik.

    Vice President Komunikasi Korporat PLN, Grahita Muhammad, menyampaikan bahwa besaran tagihan listrik mengacu pada pola penggunaan masing-masing pelanggan.

    “Adanya lonjakan tagihan listrik bisa disebabkan oleh pola pemakaian listrik yang meningkat,” kata Grahita dikutip pada Senin (7/4/2025).

    Lantas dia menyarankan para pelanggan untuk mengecek penggunaan listrik mereka secara berkala melalui aplikasi PLN Mobile. “Bagi pelanggan pascabayar yang ingin mengetahui riwayat penggunaan listriknya dapat mengaksesnya di aplikasi PLN Mobile,” katanya.

    Grahita menambahkan bahwa masa diskon tarif listrik telah berakhir pada 1 Maret 2025. Dengan demikian, tarif yang berlaku saat ini kembali ke tarif normal.

    “Per tanggal 1 Maret 2025 atau setelah berakhirnya periode diskon tarif listrik 50 persen, maka tarif listrik kembali normal sesuai penetapan Pemerintah. Untuk triwulan kedua 2025 ini, tarif listrik tetap tidak mengalami perubahan,” jelas Grahita.

    Seperti diketahui, program diskon listrik 50 persen yang telah dinikmati masyarakat Indonesia selama dua bulan telah resmi berakhir per Sabtu 1 Maret 2025. Dengan berakhirnya diskon ini maka tagihan listrik di awal April untuk pemakaian Maret akan kembali normal. Diskon ini diberikan sebelumnya selama 2 bulan yaitu Januari dan Februari. Diskon listrik yang diberikan sebesar 50 persen.

  • Libur Idulfitri 1446 H, Menteri ESDM Pastikan Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Aman

    Libur Idulfitri 1446 H, Menteri ESDM Pastikan Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Aman

    Ambon, Beritasatu.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan kondisi infrastruktur kelistrikan di wilayah Maluku tetap prima selama momen libur Idulfitri 1446 Hijriah, baik dari aspek pasokan listrik maupun layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini disampaikan saat mengunjungi Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku, Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025).

    “Secara keseluruhan dalam hal persiapan energi selama siaga Idulfitri 1446 H semuanya alhamdulillah bagus, lancar, dan aman. Hal ini juga termasuk pasokan listrik, tidak ada masalah. Kebutuhan listrik untuk kendaraan listrik juga terpenuhi, karena ketersediaan SPKLU yang cukup,” ucap Bahlil.

    Dalam kunjungannya, Bahlil mengapresiasi PLN yang telah menunjukkan kesiapan optimal dalam menghadirkan listrik yang andal selama momen penting seperti Idulfitri saat ini.

    “Dengan siaganya 1.250 personel pada beberapa titik di Maluku dan Maluku Utara, termasuk juga menyediakan pasokan listrik yang cukup dari sisi pembangkitan, ini menunjukkan ada komitmen kuat dari PLN untuk menghadirkan listrik andal selama Ramadan dan Idulfitri. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan ragu dalam merayakan momen Idulfitri,” ujar Bahlil.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (keempat dari kanan) didampingi Kepala BPH Migas Erika Retnowati (kiri), Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto (ketiga dari kiri), dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara Awat Tuhuloula (kedua dari kanan) saat meninjau Distribution Control Center Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku guna memastikan kondisi kelistrikan di wilayah Maluku aman dan cukup selama periode libur Idulfitri 1446 H.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa PLN menjalankan arahan pemerintah untuk memberikan layanan maksimal selama periode Idulfitri. Seluruh infrastruktur kelistrikan, mulai dari hulu hingga hilir, dipastikan dalam kondisi prima demi menjaga keandalan pasokan listrik.

    “Kami berjuang all-out dalam menjaga keandalan pasokan listrik selama periode siaga Ramadan dan Idulfitri 1446 H. Kami telah melakukan pengecekan menyeluruh, mulai dari pasokan energi primer, pembangkit, transmisi, distribusi, hingga personel,” ucap Darmawan.

    Ia melanjutkan, PLN telah menetapkan periode siaga Ramadan dan Idulfitri dari tanggal 17 Maret sampai dengan 11 April 2025. Momen siaga ini didukung oleh pasokan energi primer yang mumpuni pada pembangkit, antara lain batu bara yang tersedia untuk lebih dari 22 hari operasi (HOP), gas lebih dari 30 HOP, dan BBM lebih dari 20 HOP.

    “Ini saya kira adalah suatu persiapan yang sangat cukup dari sisi pembangkitan. Kami juga terapkan monitoring real-time untuk menjamin pasokan listrik mencukupi dan andal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama momen Idulfitri,” ujar Darmawan.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (ketiga dari kanan) didampingi Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto (kiri) saat menyapa petugas pelayanan teknik pada kunjungannya di Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku, Kota Ambon, Sabtu, 5 April 2025.

    Selain itu, PLN juga menyiapkan kelistrikan berupa 1.839 unit genset, 636 uninterruptible power supply (UPS) dan 1.276 unit gardu bergerak (UGB) yang disiagakan di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia. PLN pun telah menerjunkan 69.000 personel siaga khusus yang dibekali dengan peralatan lengkap serta 3.830 posko siaga yang tersebar di se-antero tanah air.

    General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula memaparkan bahwa kondisi kelistrikan di wilayah Maluku dan Maluku Utara berada dalam kondisi aman dan terkendali sepanjang periode siaga Ramadan dan Idulfitri 2025.

    “Kami memiliki daya mampu sebesar 106 MegaWatt (MW) dengan beban puncak 57 MW, juga cadangan daya sebesar 49 MW di Sistem Ambon. Sementara Sistem Ternate, beban puncaknya mencapai 38 MW, sementara kami memiliki daya mampu sebesar 66 MW dengan cadangan sebesar 28 MW,” jelas Awat.

    Selain menyiagakan 1.250 personel di 203 posko yang tersebar di titik-titik strategis Maluku dan Maluku Utara, PLN juga mengerahkan 20 petugas bersertifikasi pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB).

    Dirinya menambahkan, khusus di wilayah Maluku dan Maluku Utara, PLN menambahkan SPKLU hingga 5 kali lipat menjadi 22 unit yang tersebar di berbagai lokasi untuk mendukung pengguna kendaraan listrik. Pada tiap-tiap lokasi ini, PLN juga menyediakan petugas yang siaga 24 jam membantu para pemudik dengan total 132 personel.

    “Berdasarkan data terbaru kami, tren pemudik kendaraan listrik ini nampak naik 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Hal ini turut didukung dengan fasilitas SPKLU yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara sebanyak 22 titik lokasi,” tutup Awat.