BUMN: PLN

  • PLN Butuh Investasi Rp 2.721 T Bangun Infrastruktur Listrik, Apa Saja?

    PLN Butuh Investasi Rp 2.721 T Bangun Infrastruktur Listrik, Apa Saja?

    Jakarta

    PT PLN (Persero) menyebut kebutuhan investasi untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Indonesia menyentuh angka US$ 162 miliar atau sekitar Rp 2.721 triliun (kurs Rp 16.800). Infrastruktur yang dimaksud termasuk proyek supergrid atau jaringan transmisi hingga proyek energi hijau.

    Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar mengatakan, sekitar US$ 59 miliar atau Rp 991,20 triliun akan dialokasikan untuk sektor energi bersih, misalnya hydro power atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau geothermal atau panas bumi.

    “Untuk pengembangan infrastruktur itu Indonesia membutuhkan total investasi US$ 162 miliar. Estimasi ini belum mencakup capex dan bunga selama masa konstruksi. Dan alokasi terbesarnya, US$ 59 miliar adalah untuk energi bersih seperti hydro dan geothermal,” ujarnya dalam Indonesia-Switzerland Hydropower Conference 2025 di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Oleh karena itu Suroso menyebut ada potensi bisnis yang dapat dikembangkan, serta menyatakan Indonesia siap membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Dalam hal ini Suroso mengajak Swiss, negara yang cukup kompeten di sektor PLTA, untuk mengoptimalkan potensi kerja sama.

    Suroso menjelaskan, Indonesia diberkahi dengan berbagai sumber energi yang melimpah. Untuk PLTA sendiri total kapasitas yang sudah diidentifikasi dapat dikembangkan mencapai 29 Gigawatt (GW). Saat ini potensi energi hidro yang baru berhasil dikembangkan adalah sebesar 5,8 GW.

    “Kalimantan potensinya bisa sampai 13 GW, Sumatra 7 GW lebih, Sulawesi 5 GW plus. Dan potensi itu tersebar di berbagai wilayah Indonesia, misalnya Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah,” tuturnya.

    Ia lalu menyinggung adanya hambatan antara sumber energi bersih dengan sumber permintaan yang cukup jauh. Oleh karena itu PLN bakal membangun infrastruktur berupa supergrid atau untuk menutupi mismatch yang terjadi.

    “Ada mismatch antara lokasi sumber energi dan sumber permintaan. Karena itu PLN harus membangun supergrid green energy yang akan mengisi mismatch dalam supply-demand dengan memasok sumber energi bersih di Sumatera, Kalimantan hingga Nusa Tenggara,” jelasnya.

    Direncanakan supergrid yang dibangun membentang sepanjang 48.000 kilometer di berbagai wilayah Indonesia. Dalam perkembangannya, supergrid juga bisa dibangun hingga 63.000 kilometer.

    “Dan dalam 10 tahun ini pengembangan energi kita seperti tercantum dalam RUPTL, kita akan membangun supergrid setidaknya 48.000 kilometer,” tutupnya.

    (ily/ara)

  • PLN Ajak Swiss Genjot Potensi PLTA di Indonesia

    PLN Ajak Swiss Genjot Potensi PLTA di Indonesia

    Jakarta

    PT PLN (Persero) menyatakan komitmennya dalam transisi energi dan penggunaan energi bersih, termasuk dalam pengembangan hydropower atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLN menyatakan terbuka dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi yang tersedia, termasuk dengan Swiss.

    Direktur Manajemen Risiko PT PLN (Persero) Suroso Isnandar menyatakan, saat ini potensi energi hydro yang berhasil dimanfaatkan baru mencapai 5,8 gigawatts (GW) dari total potensi yang ada sebesar 29 GW.

    “Kita sedang ada di persimpangan jalan, kita sedang mengarah ke renewable energy. Kita akan meningkatkan yang hydro, dari saat ini hanya 5,8 GW, termasuk large scale dan mini hydro power plant, kita akan meningkatkannya,” ujarnya dalam Konferensi Pembangkit Listrik Tenaga Air Indonesia-Swiss 2025 di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Suroso menambahkan, saat ini 66% dari total pembangkit listrik PLN masih berasal dari batu bara, sementara energi bersih baru 13%. Artinya masih ada peluang yang dapat terus dioptimalkan di sektor energi air.

    Menurutnya dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru pemerintah dan PLN sudah menyepakati adanya tambahan pembangkit listrik mencapai 71 GW dalam 10 tahun ke depan. Nantinya sekitar 59% kapasitas listrik dipasok dari sumber yang bersih.

    “Kapasitas baru tambahan sekitar 71,2 GW. 59% berasal dari renewable energy, yang mana 11,7 GW, 28% berasal dari large dan mini hydropower,” sebutnya.

    Pada kesempatan itu ia mengajak investor Swiss bekerja sama dalam pengembangan PLTA di Indonesia. Menurut Suroso Swiss punya reputasi baik di sektor PLTA yang teknologinya sudah diterapkan di Indonesia.

    “Generator PLTA tertua (di Indonesia), tahun 1901 atau 1908 mesinnya dibuat oleh Swiss. Bendungan Citarum, Saguling, Cirata, PLTA Saguling 884 MW, PLTA yang cukup besar di Indonesia, dan di sekitarnya ada PLTA Bengkok di Dago, semuanya menunjukkan testimoni bagaimana teknologi Swiss berkontribusi dalam pengembangan PLTA di Indonesia,” bebernya.

    Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder menyebut Swiss punya reputasi baik dalam pengembangan PLTA. Saat ini, kata dia, 60% listrik di Swiss disuplai dari PLTA.

    “Swiss dikenal dengan keahliannya di hydropower dengan lebih dari 700 PLTA yang mencakup 60% dari total kapasitas,” ujar Olivier.

    Menurutnya Konferensi Pembangkit Listrik Tenaga Air Indonesia-Swiss diharapkan bisa mempererat kerja sama kedua negara dan pertukaran pengetahuan di bidang energi air. Terlebih, kata dia, banyak perusahaan Swiss unggul dalam teknologi PLTA canggih seperti pumped storage, turbin, hingga infrastruktur grid.

    (ily/ara)

  • Hidrogen Disulap jadi Energi Murah dan Ramah Lingkungan, Begini Ceritanya – Page 3

    Hidrogen Disulap jadi Energi Murah dan Ramah Lingkungan, Begini Ceritanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) terus mengembangkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah pemanfaatan energy storage berbasis hidrogen.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa dalam perjalanan transisi energi, kunci utama yang dibutuhkan adalah sistem penyimpanan energi atau energy storage. Menurutnya, energy storage tak hanya identik dengan baterai seperti battery energy storage system (BESS), tetapi juga bisa dikembangkan dalam bentuk hidrogen.

    “Dalam transisi energi ini membutuhkan energy storeage, nah energy storage ini bisa dalam  baterai energy system bisa juga dalam bentuk hydrogen,” kata Darmawan dalam Opening Ceremony Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025, di JCC, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Darmawan mengatakan, dilihat dari sudut pandang seorang engineer, mungkin penjelasannya rumit dan teknis. Tapi secara sederhananya adalah Air disetrum, hasilnya ada dua yakni anoda menghasilkan oksigen, katoda menghasilkan hidrogen. Kemudian, hidrogennya di simpan dalam tabung maka itulah yang disebut energy storage system.

    Kata Darmawan, hidrogen yang telah disimpan ini bisa digunakan kembali untuk menghasilkan listrik melalui fuel cells atau generator berbahan bakar hidrogen. Teknologi ini membuka peluang besar dalam diversifikasi energi sekaligus mendukung target pengurangan emisi karbon.

    “Jadi, apakah ini bisa diubah menjadi listrik lagi? bisa, menggunakan fuel cells, generator untuk hidrogen,” ujarnya.

    Adapun guna mendalami potensi hidrogen ini, PLN bekerja sama dengan Prof. Eniya Listiani Dewi, salah satu pakar hidrogen yang saat ini menjabat sebagai pejabat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kolaborasi ini telah berlangsung selama tiga tahun dan menghasilkan peta jalan pengembangan hidrogen di Indonesia, terutama dalam konteks implementasi di sektor energi nasional.

    “Nah ini ahlinya adalah Prof. Eniya disini, kebetulan Dirjen-nya Bapak (Menteri ESDM Bahlil Lahadalia). Maka, kami pada waktu itu PLN bersama dengan ahli hidrogen yang terbaik di Indonesia. Waktu itu masih peneliti, Prof. Eniya ini bekerjasama membangun roadmap,” ungkapnya.

     

  • Kelakar Bahlil Sebut Prabowo Bermazhab Kompetisi: Tiga Kali Jadi Capres – Halaman all

    Kelakar Bahlil Sebut Prabowo Bermazhab Kompetisi: Tiga Kali Jadi Capres – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melontarkan kelakar bahwa Presiden Prabowo Subianto sosok yang menganut mazhab kompetisi.

    Buktinya, Prabowo Subianto bertarung di pemilihan presiden (Pilpres) sampai tiga kali.

    Kelakar itu Bahlil lontarkan di acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center, Selasa (15/4/2025).

    Bahlil mengenang ketika awal-awal pemerintah mendorong penggunaan mobil listrik ke masyarakat ketika dia menjabat sebagai menteri investasi.

    Upaya mendorong mobil listrik tersebut dilakukan bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Rachmat Kaimuddin yang kala itu masih menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.

    “Jadi mobil baterai itu [yang mendorong] menko marves sama menteri investasi. Hidrogen ini masih mahal dulunya, belum kompetitif secara harga dan ini merupakan teknologi yang baru,” kata Bahlil.

    Bahlil lalu menceritakan pengalamannya memperkenalkan teknologi hidrogen ke berbagai negara di Timur Tengah dan Eropa.

    Menurut dia, teknologi hidrogen memiliki potensi besar untuk dikembangkan meski tantangan utamanya adalah biaya yang masih tinggi.

    Namun, seiring waktu, Bahlil optimis biaya produksi akan semakin efisien dan kompetitif. “Dari waktu ke waktu, pasti kan biaya overhead-nya itu akan lebih murah. Pasti akan lebih kompetitif,” ujar Bahlil.

    “Nah, kebetulan mazhab kami dan mazhab Pak Presiden Prabowo itu kompetisi. Saking beliau punya mazhab kompetisi, tiga kali jadi capres baru menang. Apalagi dalam konteks dagang, pasti akan memberikan ruang yang cukup besar,” jelasnya.

    Ia memandang saat ini teknologi hidrogen mulai bersaing dengan mobil listrik berbasis baterai, baik yang menggunakan LFP maupun nikel.

    “Sekarang pertarungannya adalah bagaimana agar mobil listrik yang baterainya dari LFP atau dari nikel itu, bisa bersaing dengan hidrogen,” ucap Bahlil.

    “Semakin ke sini, itu akan ada efisiensi terhadap penemuan-penemuan teknologi baru. Saya menunggu agar ini bisa menjadi bagian terpenting dalam kontribusi kita kepada bumi, untuk mendorong energi baru terbarukan,” pungkasnya.

     

     

  • Gratis! Ini Cara PLN Manfaatkan Hidrogen dari Pembangkit – Page 3

    Gratis! Ini Cara PLN Manfaatkan Hidrogen dari Pembangkit – Page 3

    Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan secara sederhananya dalam pembentukan hidrogen yang dilakukan PLN yakni Air disetrum, hasilnya ada dua yakni anoda menghasilkan oksigen, sementara katoda menghasilkan hidrogen. Kemudian, hidrogennya di simpan dalam tabung maka itulah yang disebut energy storage system.

    Kemudian hidrogen yang telah disimpan ini bisa digunakan kembali untuk menghasilkan listrik melalui fuel cells atau generator berbahan bakar hidrogen. Teknologi ini membuka peluang besar dalam diversifikasi energi sekaligus mendukung target pengurangan emisi karbon.

    “Jadi, apakah ini bisa diubah menjadi listrik lagi? bisa, menggunakan fuel cells, generator untuk hidrogen,” ujarnya.

    Guna mendalami potensi hidrogen ini, PLN bekerja sama dengan Prof. Eniya Listiani Dewi, salah satu pakar hidrogen yang saat ini menjabat sebagai pejabat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

    Kolaborasi ini telah berlangsung selama tiga tahun dan menghasilkan peta jalan pengembangan hidrogen di Indonesia, terutama dalam konteks implementasi di sektor energi nasional.

    “Nah ini ahlinya adalah Prof. Eniya disini, kebetulan Dirjen-nya Bapak (Menteri ESDM Bahlil Lahadalia). Maka, kami pada waktu itu PLN bersama dengan ahli hidrogen yang terbaik di Indonesia. Waktu itu masih peneliti, Prof. Eniya ini bekerjasama membangun roadmap,” ujarnya.

     

     

  • Bikin Penasaran, Berapa Harga Bahan Bakar Mobil Hidrogen?

    Bikin Penasaran, Berapa Harga Bahan Bakar Mobil Hidrogen?

    Jakarta

    Sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah negara seperti Jepang mulai mengembangkan bahan bakar hidrogen untuk kendaraan bermotor. Sebab, selain ramah lingkungan, sumber energinya berlimpah dan bisa ditemukan di mana saja. Lantas, berapa harga bahan bakar hidrogen?

    Deputy Education dari Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE), Hary Devianto mengatakan, bahan bakar hidrogen terbagi menjadi beberapa kategori yang dikelompokkan melalui warna-warna tertentu. Namun, untuk membuat publik mudah, dia hanya membaginya menjadi dua: low carbon dan high carbon.

    Selain kode hitam dan abu-abu, hidrogen masuk kategori low carbon yang baik dipakai kendaraan bermotor. Hary menjelaskan, harga bahan bakar tersebut kini masih di atas US$ 5 atau Rp 84 ribu per kg. Bahkan, kata dia, ada yang sampai di atas US$ 10 atau 168 ribu per kg.

    “Satu kilogram hidrogen untuk 100 km, itu kan udah terbukti. Nah, target berikutnya adalah US$ 1 (Rp 16 ribuan). Jadi, satu kilogram hidrogen (harganya) US$ 1. Itu pasti udah mengajar seluruh dunia. Sekarang masih di atas US$ 5, bahkan banyak di atas US$ 10,” ujar Hary di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/4).

    SPBH atau pom mobil hidrogen Toyota. Foto: Doc. TMMIN.

    Ketika ditanya kapan harga hidrogen bisa US$ 1 per kg, dia belum bisa memberikan kepastian. Namun, intinya, untuk mencapai angka tersebut, ekosistemnya harus lebih dulu terbentuk.

    “Jadi strategi negara beda-beda. Karena targetnya adalah renewable energy, ya. Renewable energy tuh, kunci utamanya pertama intermitensi. Yang kedua, location specific. Nah, karena dua kunci itu, kita nggak bisa pukul rata. Jadi, memang harus ekosistem yang membentuk,” tuturnya.

    Di kesempatan yang sama, Hary menjelaskan, hidrogen berkode warna abu-abu atau grey jauh lebih murah. Bahkan, tak sampai US$ 2 atau Rp 33 ribuan per kg. Namun, bahan bakar tersebut tak disarankan karena tak masuk kategori hidrogen low carbon.

    Grey hydrogen merujuk pada hidrogen yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti gas alam atau batubara, melalui proses kimiawi tanpa penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage, CCS).

    “Itu masuknya hidrogen untuk industri, bukan hidrogen untuk energi. Kalau untuk energi itu udah ada komitmen dunia untuk menggunakan low-carbon hydrogen. Sebenarnya itu masih himbauan, tapi kalau Indonesia itu diwajibkan,” kata dia.

    Sebagai catatan, sejauh ini, hanya ada dua Stasiun pengisian hidrogen (Hydrogen Refueling Station/HRS) di Indonesia, yakni milik PLN di Senayan, Jakarta Pusat dan milik Toyota di Karawang, Jawa Barat.

    (sfn/dry)

  • Misi Lawatan Prabowo ke Lima Negara, Boyong Investasi atau Cari Restu Evakuasi Warga Gaza?

    Misi Lawatan Prabowo ke Lima Negara, Boyong Investasi atau Cari Restu Evakuasi Warga Gaza?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyudahi perjalanannya dengan membawa sejumlah oleh-oleh kesepakatan usai lawatan ke lima negara dengan tiba di Tanah Air, pada Selasa (15/4/2025).

    Ketibaan Presiden di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

    Di lima negara yakni Uni Emirat Arab (UEA), Republik Turki, Republik Arab Mesir, Qatar, dan Kerajaan Yordania Hasyimiyah, Presiden Ke-8 RI itu telah melakukan pertemuan dengan masing-masing pemimpin negara tersebut.

    Dalam kunjungannya, orang nomor satu di Indonesia itu telah banyak berkonsultasi dan berdiskusi dengan para pemimpin negara dengan pembahasan terkait peningkatan hubungan kerja sama kedua negara dan kondisi geopolitik dan ekonomi global. 

    Selain itu, dalam kunjungan ini belasan dokumen kerja sama telah ditandatangani dan dipertunjukkan di hadapan para pemimpin negara. Kerja sama ini meliputi sejumlah bidang mulai dari peningkatan kerja sama strategis kedua negara, politik, keamanan, kebudayaan, pertanian, pendidikan, hingga keagamaan.

    Di titik pertama, Prabowo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) mendengarkan secara langsung pengumuman delapan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) yang telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua negara. 

    Pengumuman tersebut dilakulan di akhir pertemuan bilateral kedua pemimpin negara yang digelar di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, pada Rabu (9/4/2025).

    Kedelapan dokumen tersebut terdiri atas empat kerja sama antar-pemerintah (Government to Government/G-to-G) dan empat kerja sama antarpelaku usaha (Business to Business/B-to-B). Kerja sama tersebut mencerminkan semakin eratnya hubungan strategis antara Indonesia dan PEA di berbagai bidang.

    Adapun, empat MoU G-to-G yang diumumkan meliputi pernyataan kerja sama tentang Kemitraan Alam dan Iklim; Lalu, Kelautan dan Perikanan;  Keamanan dan Penanggulangan Terorisme; dan kerja sama di bidang Islam dan wakaf.

    Sementara itu, empat kesepakatan B-to-B yang disampaikan adalah memorandum Saling Pengertian antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, dengan Al-Ain Farms for Livestock Production PEA tentang Investasi Produksi Susu;

    Tak hanya itu, terdapat nota kesepahaman antara Ninety Degree General Trading LLC dan PT Pindad; kesepakatan prinsip terkait dengan penambahan kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik Surya Fotovoltaik Cirata; dan memorandum Saling Pengertian antara PT PLN (Persero) dan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC – MASDAR tentang Rencana Pengembangan PLTS Terapung Jatigede 100 MW.

    Berlabuh ke tujuan berikutnya, Prabowo bersama Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdoğan menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah nota kesepahaman atau MoU dalam kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Turkiye, pada Kamis (10/4/2025).

    Sebanyak tiga dokumen kerja sama yang ditandatangani dan dipertukarkan di hadapan kedua kepala negara meliputi memorandum di bidang penanggulangan bencana dan kedaruratan. Lalu, tentang kerja sama di bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi; serta kerja sama kebudayaan.

    Tak hanya itu, kedua kepala negara juga berkomitmen untuk memperluas akses pasar dan menghapus hambatan-hambatan perdagangan. Presiden Prabowo menekankan pentingnya kekuatan ekonomi dalam meningkatkan posisi tawar negara-negara berkembang di kancah global.

    “Kita harus bersama-sama berkembang sebagai kekuatan ekonomi. Hanya dengan kekuatan ekonomi, suara kita bisa didengar di dunia ini,” tegas Prabowo.

    Prabowo mengatakan bahwa kedua negara sepakat agar para menteri perdagangan segera menyelesaikan preferential trade agreement. Hal tersebut sebagai langkah awal menuju Turki-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

    Di bidang investasi, kedua pemimpin juga menyepakati penyelesaian bilateral investment treaty dalam waktu dekat. Prabowo turut mengundang perusahaan-perusahaan Turki untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor strategis di Indonesia.

    “Saya juga mengundang perusahaan Turki untuk bersama-sama ikut serta dalam pembangunan industri baterai, energi terbarukan, industri pertahanan dan tekstil kelas atas. Saya terbuka agar Turki ikut dalam pembangunan infrastruktur energi di Indonesia,” ujarnya.

    Kepala Negara turut mengapresiasi kontribusi perusahaan konstruksi Turki dalam pembangunan 42 rumah sakit di Indonesia, serta mendorong kerja sama lebih lanjut di bidang kesehatan, termasuk produksi vaksin bersama. Tak hanya itu, Indonesia dan Turki juga akan menjalin kerja sama erat di sektor pertahanan.

    “Kami juga memiliki kesepakatan untuk membuat joint venture yang penting antara perusahaan pertahanan strategis di antara dua negara kita,” tuturnya.

    Selanjutnya, Prabowo Subianto dan Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi melakukan penandatanganan Pernyataan Bersama tentang Kemitraan Strategis antara Indonesia dan Mesir di Istana Al Ittihadiya, Kairo, pada Sabtu (12/4/2025).

    Melalui kemitraan strategis ini, Indonesia dan Mesir berkomitmen memperkuat kerja sama di berbagai bidang prioritas. Mulai dari politik, ekonomi, keamanan, pertahanan, hubungan budaya dan pendidikan, serta hubungan antar masyarakat.

    Doha, Qatar menjadi negara ke-4 yang dikunjungi oleh Prabowo. Di sana dia bersama dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani, menyaksikan langsung penandatanganan MoU yang digelar dalam pertemuan kedua pemimpin di Istana Amiri Diwan, Doha, Minggu (13/4/2025).

    Dokumen penting yang bertajuk lengkap “Memorandum Saling Pengertian tentang Dialog Strategis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar” dalam memperkuat kerja sama bilateral melalui pembentukan mekanisme Strategic Dialogue (SD) yang diselenggarakan setiap tahun pada tingkat Menteri Luar Negeri. Selain itu, Senior Officials Meeting (SOM) juga akan dilaksanakan sebagai forum persiapan SD, sementara Ad Hoc Working Group dapat dibentuk untuk mengerjakan program-program kerja sama tertentu.

    Dialog Strategis ini bertujuan mendorong kerja sama yang lebih intensif di berbagai bidang strategis. Diantaranya adalah politik, isu-isu internasional dan kawasan, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan energi, pertanian dan ketahanan pangan, pariwisata, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, olahraga, kepemudaan, pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta kolaborasi di berbagai forum multilateral.

    Tak hanya itu, hasil konkret lain dari pertemuan itu adalah komitmen Qatar menanamkan investasi senilai US$2 miliar atau sekitar Rp33,6 triliun melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

    Terakhir, Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein menyaksikan langsung penandatanganan empat MoU strategis antara Indonesia dan Kerajaan Yordania Hasyimiyah yang berlangsung di Istana Al Husseiniya, Amman, Senin (14/4/2025). 

    Empat dokumen kerja sama yang ditandatangani dalam kesempatan tersebut adalah persetujuan kerja sama di bidang pertahanan, pertanian, bidang pendidikan, dan keagamaan dan wakaf.

    “Kami membahas peningkatan kerja sama di beberapa bidang, bidang pendidikan, sains, teknologi, ekonomi. Ya kan kita disini kita beli banyak fosfat, potash untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” pungkas Prabowo.

  • Empat Orang Luka Ringan Akibat Pohon Tumbang di Jalan Mawar Bondowoso

    Empat Orang Luka Ringan Akibat Pohon Tumbang di Jalan Mawar Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa pengguna jalan di Jalan Mawar, Kelurahan Badean, Kabupaten Bondowoso, pada Senin (14/4/2025) sore sekitar pukul 17.05 WIB. Peristiwa ini menyebabkan empat orang mengalami luka ringan.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa tumbangnya pohon diduga akibat kondisi pohon yang sudah lapuk.

    “Begitu kami mendapatkan laporan dari warga melalui grup WhatsApp BPBD, Tim Reaksi Cepat langsung menuju lokasi untuk melakukan penanganan,” kata Sigit pada BeritaJatim.com.

    Saat tim BPBD tiba di lokasi, keempat korban sudah tidak berada di tempat kejadian. Meski demikian, tim tetap melakukan assessment dan pemotongan pohon menggunakan alat chainsaw agar akses jalan bisa segera dibuka kembali.

    “Pohon tumbang sempat menutup arus lalu lintas, namun kini jalan sudah kembali bisa dilewati. Kami pastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” tambahnya.

    Dalam penanganan tersebut, BPBD Bondowoso melibatkan sejumlah pihak antara lain Agen Informasi Bencana Jawa Timur, Satlantas Polres Bondowoso, Pemadam Kebakaran, pihak PLN, dan warga setempat.

    Menurut laporan Pusdalops BPBD, kondisi cuaca saat ini di wilayah Bondowoso terpantau cerah dan situasi telah dinyatakan aman dan terkendali.

    “Seluruh proses evakuasi telah selesai, dan kami akan terus memantau situasi untuk mengantisipasi potensi bencana serupa,” pungkas Sigit. (awi/ian)

  • PLN dan Masdar Tandatangani MoU Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Indonesia

    PLN dan Masdar Tandatangani MoU Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Indonesia

    Abu Dhabi, Beritasatu.com – PT PLN (Persero) bersama dengan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) asal Uni Emirat Arab Masdar menjajaki kerja sama pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Indonesia. Kolaborasi ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (8/4) bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

    Ruang lingkup MoU ini mencakup explorasi potensi pengembangan proyek floating solar di waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Proyek ini akan mengoptimalkan potensi sumber daya surya di Indonesia yang melimpah dengan media lahan air guna menghasilkan energi bersih, serta mempercepat transisi menuju energi yang rendah karbon.

    Waduk Jatigede yang terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang akan dikembangkan menjadi proyek PLTS terapung melalui kerja sama PLN dengan Masdar.

    Selain MoU tersebut, pada kesempatan yang sama PLN dan Masdar juga menandatangani Principles of Agreement untuk menjajaki potensi perluasan kapasitas proyek PLTS Terapung Cirata. Sebelumnya PLTS Terapung Cirata telah resmi beroperasi sejak November 2023 dengan kapasitas 192 Megawatt peak (MWp), dan saat ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi bersih bagi sekitar 50.000 rumah tangga serta mengurangi emisi karbon hingga 214.000 ton per tahun.

    Foto tampak udara PLTS Terapung Cirata 192 MWp yang berada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. PLN tengah melakukan kajian bersama Masdar untuk potensi ekspansi pembangkit ramah lingkungan tersebut.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan PLN terus berkomitmen terhadap transisi energi di Indonesia. Upaya ini salah satunya dilakukan melalui kolaborasi global, dalam hal ini dengan Masdar.

    “PLN berkomitmen penuh memimpin transisi energi di Indonesia. Kolaborasi dengan Masdar ini merupakan bukti nyata dari upaya bersama menanggulangi krisis iklim global. Melalui peningkatan kapasitas energi terbarukan, kami tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga menguatkan kedaulatan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Darmawan.

    Darmawan menambahkan, PLN terus aktif menjalin kerja sama internasional untuk mengakselerasi transisi energi, upaya kolaborasi ini mencakup berbagai aspek seperti pendanaan, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia.

    Sementara itu Chief Executive Officer Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi turut menyampaikan apresiasinya atas kerja sama strategis dengan PLN dan peluang pengembangan lebih lanjut di Indonesia.

    “Proyek Jatigede ini akan memperkuat kolaborasi kami dengan PLN, dan dengan rencana perluasan proyek Cirata yang telah mencetak rekor ini, akan memungkinkan kami untuk terus membangun keahlian dalam mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung. Perjanjian ini juga menunjukkan komitmen berkelanjutan kami untuk mendukung target energi terbarukan Indonesia yang ambisius. Kami menantikan untuk terus membangun kemitraan yang sudah kuat dengan PLN guna menjajaki pengembangan proyek energi terbarukan yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Jameel.

    Kerja sama ini sekaligus menegaskan upaya kolaborasi global untuk mengatasi perubahan iklim, dalam hal ini antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab. PLN terus berinovasi dalam menghadirkan solusi energi berkelanjutan demi mendukung target pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat. Kerja sama dengan mitra global seperti Masdar menjadi bagian penting dari strategi PLN dalam meningkatkan kapasitas energi hijau dan memperkuat ketahanan energi nasional.

  • PLN dan Masdar Gandengan Bangun PLTS Terapung di Waduk Jatigede – Page 3

    PLN dan Masdar Gandengan Bangun PLTS Terapung di Waduk Jatigede – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT PLN (Persero) penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)  kerja sama dengan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) asal Uni Emirat Arab, Masdar. dalam kerja sama ini kedua belah pihak  akan mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Indonesia.

    penandatanganan MoU ini dilakukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Selasa (8/4/2025) bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

    Ruang lingkup MoU ini mencakup explorasi potensi pengembangan proyek floating solar di waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Proyek ini akan mengoptimalkan potensi sumber daya surya di Indonesia yang melimpah dengan media lahan air guna menghasilkan energi bersih, serta mempercepat transisi menuju energi yang rendah karbon.

    Selain MoU tersebut, pada kesempatan yang sama PLN dan Masdar juga menandatangani Principles of Agreement untuk menjajaki potensi perluasan kapasitas proyek PLTS Terapung Cirata.

    Sebelumnya PLTS Terapung Cirata telah resmi beroperasi sejak November 2023 dengan kapasitas 192 Megawatt peak (MWp), dan saat ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi bersih bagi sekitar 50.000 rumah tangga serta mengurangi emisi karbon hingga 214.000 ton per tahun.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan PLN terus berkomitmen terhadap transisi energi di Indonesia. Upaya ini salah satunya dilakukan melalui kolaborasi global, dalam hal ini dengan Masdar.

    “PLN berkomitmen penuh memimpin transisi energi di Indonesia. Kolaborasi dengan Masdar ini merupakan bukti nyata dari upaya bersama menanggulangi krisis iklim global. Melalui peningkatan kapasitas energi terbarukan, kami tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga menguatkan kedaulatan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).