BUMN: PLN

  • Peta Transisi Terbit, Ini Siasat Bahlil Percepat Suntik Mati PLTU

    Peta Transisi Terbit, Ini Siasat Bahlil Percepat Suntik Mati PLTU

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 tahun 2025 tentang Peta Jalan atau Road Map Transisi Energi Ketenagalistrikan.

    Aturan yang ditetapkan Menteri Bahlil pada 10 April 2025 ini, satu poinnya adalah mengenai rencana percepatan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di Indonesia.

    Dalam salinan aturan anyar ini, disebutkan PLTU batu bara yang akan dipensiunkan lebih cepat tersebut ditentukan melalui penugasan Menteri ESDM dan akan dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan.

    “Menteri menugaskan PT PLN (Persero) untuk mengkaji Percepatan Pengakhiran Masa Operasional PLTU yang didukung pendanaan dalam negeri dan/atau luar negeri. Kajian mencakup aspek teknis, hukum, komersial, keuangan serta penerapan tata kelola yang baik dan business judgement rules. Kajian harus diselesaikan paling lambat 6 (enam) bulan sejak penugasan dan dapat memanfaatkan berbagai kajian dari lembaga independen sebagai referensi tambahan,” tulis aturan tersebut, dikutip Kamis (17/4/2025).

    Menteri ESDM akan membentuk tim kerja gabungan untuk melakukan evaluasi atas hasil kajian PT PLN (Persero). Kelak, hasil kajian PT PLN (Persero) dan hasil evaluasi tim kerja gabungan digunakan sebagai bahan pertimbangan Menteri untuk menetapkan PLTU yang akan dilakukan percepatan pengakhiran masa operasional.

    “Setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara,” tutup aturan itu.

    Salah satu hal yang diatur untuk bisa memensiunkan PLTU batu bara, diperlukan adanya pembankit listrik yang lebih ramah lingkungan untuk bisa mengganti peran PLTU batu bara yang dipensiunkan.

    Di samping itu, pembangunan jaringan transmisi listrik juga diperlukan guna memastikan kesiapan infrastruktur sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

    Komitmen RI

    Sebelumnya, Menteri Bahli menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk bisa mengurangi sumbangan emisi gas rumah kaca untuk mencapai target netral emisi karbon (net zero emission/NZE) tahun 2060 mendatang.

    “Saya tahu bahwa dunia sekarang sebagian yang mengusulkan untuk mendorong energi baru terbarukan dalam menurunkan CO2 dan kita mendorong 2050-2060 bebas emisi itu mulai agaknya tidak, mulai ragu-ragu gitu, mulai agak tidak konsisten. Tapi saya ingin mengatakan bahwa Indonesia akan selalu berada pada bagian yang akan menjalankan komitmen itu tetapi dengan penuh hati-hati secara mendalam,” jelasnya di JCC, dikutip Kamis (17/4/2025).

    Yang terang, Indonesia akan terus mengimplementasikan komitmen yang sebelumnya sudah dibuat melalui Paris Agreement. Dengan didorongnya pemanfaatan sumber energi ‘bersih’ dalam negeri maka akan membangun komunikasi ekonomi dengan berbagai negara lain.

    “Karena kita saling membutuhkan. Kita harus membangun komunikasi politik, komunikasi ekonomi yang win-win. Yang saling menguntungkan. Tidak saling mengintervensi antara negara satu dengan negara yang lain. Di sini hakikat keberadaan sebuah negara untuk saling menghargai antara satu dengan yang lain,” tandasnya.

    (pgr/pgr)

  • Gubernur Sumsel Resmi Alihkan Jaringan Listrik 5 Desa di Muba ke PLN

    Gubernur Sumsel Resmi Alihkan Jaringan Listrik 5 Desa di Muba ke PLN

    Jakarta

    Upaya Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memperjuangkan keinginan warga di 7 Kecamatan di Musi Banyuasin (Muba) untuk beralih menggunakan listrik dari PT Muba Elektrik Power (MEP) ke PLN berbuah manis. Setelah melalui proses yang panjang, Herman Deru akhirnya resmi melakukan Penyalaan Sambungan Listrik PT PLN (Persero) untuk 5 Desa di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (15/4/2025).

    “Alhamdulillah dari kerja panjang kita, tanpa mengurangi rasa terimakasih kepada pemerintah-pemerintah terdahulu, PT PLN dan juga PT Muba Elektrik Power (MEP). Hari ini secara resmi kita nyalakan listrik peralihan pengelolaan dari PT MEP ke PT PLN resmi kita mulai,” ujar Herman Deru dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).

    Menurut Herman Deru, masyarakat harus berterimakasih kepada PT MEP, karena telah menyediakan listrik saat PT PLN belum dapat menjangkau beberapa kawasan saat itu. Sementara itu untuk menggunakan genset, masyarakat terkendala biaya yang mahal.

    “Dulu waktu saya jadi Bupati OKU Timur sama dengan Muba. Bedanya Muba bekerjasama dengan PT MEP waktu itu di OKU Timur kita kerjasama dengan koperasi energi (Kopeg) yang lebih sederhana. Kemudian saat pemerintah pusat mengeluarkan program sejuta sambungan listrik, waktu itu segera Saya alihkan semua ke PLN sasaran yang hampir sama 50.000-an” jelasnya.

    Maka dari itu, lanjutnya pada periode pertama, dia bergerak cepat bersama PJ Bupati saat itu Apriyadi dan DPRD Muba, mengubah listrik curah yang dikelola PT MEP ke PLN.

    “Ini penegasan baru dengan limit terakhir untuk Serah Terima Operasi (STO) dari PT MEP ke PLN paling lambat 17 April,” jelas Herman Deru.

    Diketahui, tak hanya di lima desa ini saja, nantinya secara bertahap pengalihan listrik ini jika dilakukan di 7 Kecamatan dengan Muba yang mencapai 54.000 sasaran.

    “Harapan saya dengan adanya peralihan dari PT MEP ke PLN harus kita ambil hikmahnya agar produktivitas masyarakat meningkat. Seperti pedagang es sekarang lemari es nya bisa bikin es lebih banyak. Penjahit bisa lebih banyak produksi,” ujarnya.

    “Kite kak malu (kita ini malu) karena dari Lampung-Aceh itu hampir semua memakai listrik dengan transmisi Sumatera dan itu rata-rata dari kita suplainya. Kita punya listrik kenapa kita yang sering padam. Makanya ini kita dukung sekali sehingga tinggal nol sekian persen lagi daerah yang di Sumsel yang belum teraliri listrik,” jelasnya.

    Sementara itu, General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi S2JB, Adhi Herlambang mengatakan peresmian penyalaan listrik di Lima Desa di Kecamatan Keluang ini merupakan agenda yang sangat ditunggu masyarakat karena pengalihan pengelolaan listrik ini telah diperjuangkan sejak lama.

    “Kita bersyukur sekali berkat dukungan Pak Gubernur, Bupati pengalihan ini dapat dilakukan,” ujar Adhi.

    Menurutnya, listrik bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan dasar untuk penerangan. Lebih dari itu listrik juga sangat berperan dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Setelah diambil alih PLN diharapkan listrik di Muba semakin andal dan dapat meningkatkan investasi di Sumsel.

    “Kami sangat mengapresiasi karena pak Gubernur telah mendukung proses peralihan. Ini menjadi starting point kita agar seluruh pelanggan MEP menjadi pelanggan PLN,” jelasnya.

    Untuk tahap awal di lima desa ini ada 2000 lebih sambungan yang mereka targetkan. Dimana sampai hari ini ( kemarin, Selasa (15/4) sudah ada 487 pelanggan yang sudah berhasil tersambung dan dilayani jaringan listrik PLN.

    “Harapannya seminggu kedepan seluruh masyarakat di 5 desa ini sudah beralih ke layanan listrik PLN. Kni tahap pertama, sesuai kesepakatan PLN dengan Pemkab Muba kami akan perbaikan revitalisasi jaringan listrik di Muba,” paparnya.

    Sementara itu, Bupati Muba M. Toha mengatakan masyarakat Muba hendaknya berterima kasih dengan Gubernur Sumsel H. Herman Deru. Sebab berkat gerak cepat dan kemurahan hatinya, proses peralihan ini dapat terwujud.

    “Kita harus berterima kasih dengan Pak Gubernur. Berkat kemurahan hati beliau mau membantu Muba ini bisa terwujud. Ini bukan suatu kebetulan tapi perjuangan panjang sejak ia menjadi Gubernur periode pertama sampai periode kedua ini terealisasi. Juga kerja keras MEP dan PLN. Semoga nanti masyarakat bisa dapat listrik lebih murah dan tentunya tidak mati-mati (padam) lagi,” ujar Toha bersemangat.

    Masyarakat juga tampak antusias menanti moment tersebut. Salah satunya warga bernama Murni. Menurutnya sejak lama Ia ingin agar bisa menikmati listrik PLN dengan harga yang lebih murah. Sehingga dapat meringankan pengeluaran mereka.

    “Ya tentu senang sekali. Kami sudah lama menunggu supaya dapat menikmati listrik PLN,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Gubernur Herman Deru juga ikut menyaksikan penyerahan bantuan kendaraan operasional kepala UPTB pengelola Pendapatan Daerah wilayah Musi Banyuasin I Sekayu, UPTB Pengelola Pendapatan Daerah Wilayah Musi Banyuasin II Sungai Lilin, dan Kapolres Muba oleh Bupati Muba.

    (akd/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Biomassa, Energi Hijau Andalan Indonesia Capai Ketahanan Energi – Page 3

    Biomassa, Energi Hijau Andalan Indonesia Capai Ketahanan Energi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memperkuat ketahanan energi di Indonesia Timur, melalui pengembangan ekosistem biomassa, langkah ini juga menjadi pemicu untuk meningkatkan pemanfaatan energi hijau di Indonesia.

    Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko mengatakan, Indonesia Timur memiliki potensi besar dalam mengembangkan energi hijau, khususnya biomassa. Untuk meningkatkan pemanfaatan biomassa yang berkelanjutan di wilayah Indonesia Timur, PLN EPI beekolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Kami melihat potensi besar biomassa di NTT untuk mendukung transisi energi nasional. Sinergi antara Pemerintah Daerah dan PLN akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan energi terbarukan ini,” kata Aris, Kamis (17/4/2025).

    Menurut Aris, PLN EPI sebagai Subholding PLN yang bertanggung jawab atas penyediaan energi primer, terus memperkuat perannya dalam transisi energi. Hingga Februari 2025, PLN EPI telah memenuhi kebutuhan biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN sebesar 275.579 metrik ton.

    Sebagai bentuk komitmennya, PLN EPI terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pasokan energi primer yang andal dan ramah lingkungan, sekaligus mendukung target bauran energi terbarukan pemerintah.

    “Pengembangan biomassa di NTT adalah salah satu langkah strategis kami untuk mendukung target bauran energi hijau nasional. Dengan kerja sama yang baik, kami optimis program ini dapat berjalan optimal”, tambah Aris.

    Dengan sinergi antara PLN EPI dan Pemerintah Provinsi NTT, diharapkan ekosistem biomassa dapat menjadi model pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan target PLN untuk meningkatkan pemanfaatan energi hijau dan mendukung transisi energi.

     

  • Prabowo Akan Lantik Gubernur Papua Pegunungan dan Kepulauan Bangka Belitung – Page 3

    Prabowo Akan Lantik Gubernur Papua Pegunungan dan Kepulauan Bangka Belitung – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan melantik gubernur Papua Pegunungan dan Kepulauan Bangka Belitung beserta wakilnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/4/2025) siang ini.

    “Kami ingin menyampaikan bahwa siang ini, Kamis, 17 April 2025, direncanakan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto akan melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan serta Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung untuk masa jabatan tahun 2025–2030,” tutur Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya.

    Menurut Yusuf, pelantikan akan berlangsung pada pukul 14.00 WIB dan akan dihadiri oleh jajaran para pejabat negara maupun daerah, termasuk pimpinan partai serta tamu undangan lainnya.  

    “Pelantikan ini merupakan bagian dari proses konstitusional dan mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam menciptakan pemerintah daerah yang lebih efektif, efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik,” jelas dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto baru menyelesaikan lawatannya ke negara-negara Timur Tengah dan Turkiye yang berlangsung pada 9 hingga 14 April 2025, dan menghasilkan sejumlah perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah masing-masing negara. Mulai dari, kerja sama ekonomi, pertahanan, pendidikan, hingga pertanian.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyampaikan pada lawatan pertama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, kedua pemimpin melakukan pertemuan bilateral membahas kerja sama strategis di bidang energi, pertahanan, dan pembangunan ekonomi.

    Yusuf menjelaskan terdapat 8 dokumen yang terdiri atas 4 kerja sama pemerintah ke pemerintah atau Government to Goverment (G2G) dan 4 kerja sama antar pelaku usaha atau Business to Business (B2B), yaitu:

    1. Pernyataan Kehendak antara Kementerian Luar Negeri Persatuan Emirat Arab dengen Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia tentang kemitraan alam dan iklim;

    2. Protokol Perubahan Kedua Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Persatuan Emirat Arab tentang kerjasama kelautan dan perikanan;

    3. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Dalam Negeri Persatuan Emirat Arab dengan Kepolisian Republik Indonesia tentang kerjasama keamanan dan penanggulangan terorisme;

    4. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Otoritas Umum Bidang Islam Wakaf dan Zakat Persatuan Emirat Arab tentang kerjasama di bidang Islam dan Wakaf;

    5. Memorandum Saling Pengertian antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan Al Ain Farms for Livestock Production tentang investasi produksi susu;

    6. Nota Kesepahaman antara Ninety Degree General Trading LCC dengan PT Pindad;

    7. Kesepakatan Prinsip Terkait Dengan Penambahan Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik Surya Fotovoltaik di Cirata;

    8. Memorandum Saling Pengertian antara PT PLN (Persero) dengan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC-MASDAR tentang Rencana Pengembangan PLTS Terapung Jati Gede 100 MW.

     

  • Kembangkan Ekosistem Biomassa, NTT Bisa Jadi Jawara Energi Bersih

    Kembangkan Ekosistem Biomassa, NTT Bisa Jadi Jawara Energi Bersih

    Jakarta: PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) makin serius mengembangkan energi hijau di Tanah Air. Salah satu langkah strategisnya adalah membangun ekosistem biomassa di Nusa Tenggara Timur (NTT) lewat kerja sama erat dengan Pemerintah Provinsi NTT.
     
    Langkah ini menjadi bagian dari visi besar PLN EPI sebagai subholding penyedia energi primer milik PLN untuk memperkuat ketahanan energi nasional, terutama di wilayah Indonesia Timur.
    Kolaborasi dan komitmen
    Dalam kunjungannya ke Gubernur NTT, Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko menegaskan pentingnya sinergi antara PLN dan pemerintah daerah. 
     
    “Kami melihat potensi besar biomassa di NTT untuk mendukung transisi energi nasional. Sinergi antara Pemerintah Daerah dan PLN akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan energi terbarukan ini,” kata Aris dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 April 2025.

    Hingga Februari 2025, PLN EPI telah menyuplai 275.579 metrik ton biomassa untuk PLTU milik PLN di berbagai wilayah. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa transisi energi bukan hanya wacana.
     

    Biomassa energi hijau dari alam sekitar
    Gubernur NTT, Melki Laka Lena menyebutkan bahwa NTT punya banyak sumber daya untuk biomassa, mulai dari sampah organik, jerami, batang jagung, hingga kotoran ternak. 
     
    Bahkan, komoditas lokal seperti cangkang kemiri, gamal, dan kulit biji mete punya potensi besar sebagai bahan baku energi alternatif.
     
    “Dengan potensi besar di NTT, kita perlu mendorong pemanfaatan ini secara optimal,” ujar Melki.
     
    Kolaborasi ini tak hanya soal energi, tapi juga tentang ekonomi kerakyatan. Anggota DPD RI asal NTT, Angelius Wake Kako menyebut bahwa pengembangan biomassa bisa membuka peluang baru bagi masyarakat desa. 
     
    “Jika dikelola dengan baik, biomassa dapat menjadi sektor ekonomi baru yang berkelanjutan bagi masyarakat desa,” ujarnya.
     
    PLN EPI juga menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak agar rantai pasok biomassa bisa berjalan efisien, berkelanjutan, dan berdampak nyata.
     
    “Pengembangan biomassa di NTT adalah salah satu langkah strategis kami untuk mendukung target bauran energi hijau nasional. Dengan kerja sama yang baik, kami optimis program ini dapat berjalan optimal,” ujar Aris.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Wujudkan Swasembada Energi, PLN Akselerasi Pengembangan Hidrogen di Tanah Air

    Wujudkan Swasembada Energi, PLN Akselerasi Pengembangan Hidrogen di Tanah Air

    Jakarta, Beritasatu.com – PT PLN (Persero) terus mendukung lemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia, salah satunya melalui hidrogen. Komitmen ini tercermin dalam agenda Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025 yang digelar di Jakarta pada Selasa (15/4/2025).

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa Indonesia tetap berkomitmen mencapai target emisi nol bersih net zero emissions pada tahun 2060 dengan pendekatan yang penuh kehati-hatian. Salah satu langkah konkretnya adalah pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi bersih yang dijalankan secara komprehensif.

    “Saya ingin mengatakan bahwa Indonesia akan selalu berada pada bagian yang akan menjalankan komitmen itu (Paris Agreement) tetapi dengan penuh hati-hati secara mendalam. Buktinya bahwa Pak Presiden Prabowo telah mencanangkan Asta Cita, berbicara tentang kedaulatan swasembada energi, di dalamnya di situ adalah energi hijau, energi baru terbarukan, dan hidrogen merupakan bagian daripada visi besar Bapak Presiden,” ujar Bahlil pada sambutannya saat membuka GHES 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa Indonesia tetap berkomitmen mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060 dengan pendekatan yang penuh kehati-hatian.

    Lebih lanjut, Bahlil menekankan bahwa ke depan hidrogen akan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Pada tahun 2060, hidrogen hijau diproyeksikan dapat menyumbang hingga US$ 70 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, serta menciptakan 300 ribu lapangan kerja langsung di sektor elektrolisis hidrogen hijau.

    Untuk itu, ia mendorong peningkatan daya saing Indonesia di sektor energi hijau. Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif yang dapat dimanfaatkan untuk menembus pasar global seperti Eropa dan Amerika.

    “Dalam perspektif Indonesia, kita mempunyai keunggulan kompetitif terhadap energi hijau yang kemudian bisa kita penetrasi kepada pasar di mana pun, Eropa, Amerika, di mana saja. Karena kita saling membutuhkan, kita harus membangun komunikasi politik, komunikasi ekonomi yang win-win, yang saling menguntungkan,” jelasnya.

    Khusus untuk hidrogen, Bahlil menyampaikan keyakinannya bahwa teknologi ini kini semakin terjangkau dan kompetitif. Hal ini membuka peluang besar untuk mendorong pemanfaatan hidrogen dalam mendukung industri strategis nasional. Kementerian ESDM pun akan mendorong lahirnya regulasi yang mendukung, termasuk menciptakan struktur harga yang lebih baik guna membuka pasar yang lebih luas.

    “Semakin hari, akan dilakukan efisiensi terhadap penemuan-penemuan teknologi baru. Saya menunggu agar ini menjadi bagian terpenting dalam kontribusi kita kepada bumi, untuk mendorong energi baru dan terbarukan,” tandas Bahlil.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa Pemerintah pada Desember 2023 telah meluncurkan dokumen Strategi Hidrogen Nasional dan pada agenda GHES 2025 ini juga meluncurkan Roadmap Hidrogen dan Ammonia Nasional (RHAN) yang berisikan 215 rencana aksi pengembangan hidrogen.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa pemerintah pada Desember 2023 telah meluncurkan dokumen Strategi Hidrogen Nasional dan pada agenda GHES 2025 ini juga meluncurkan Roadmap Hidrogen dan Ammonia Nasional (RHAN) yang berisikan 215 rencana aksi pengembangan hidrogen. Lewat roadmap tersebut, pemerintah terus mengembangkan berbagai diversifikasi produk turunan hidrogen, salah satunya yang diproduksi oleh PLN.

    “Buku RHAN merupakan dokumen yang mencakup analisis produksi, pemanfaatan, dan bagaimana strategi implementasinya, juga rencana aksi. Kami sudah mengidentifikasi dari berbagai industri, ada 215 rencana aksi di dalam roadmap ini. Kita melihat perspektif mendatang untuk mengembangkan ekosistem hidrogen dan amonia di dalam negeri maupun global,” ujar Eniya.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pengembangan hidrogen merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada energi nasional.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pengembangan hidrogen merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada energi nasional.

    “Hidrogen merupakan solusi transisi dari energi fosil ke energi bersih masa depan. PLN siap menjadi pemimpin transisi energi global dengan memimpin pengembangan hidrogen di Asia Tenggara melalui akselerasi ekosistem hidrogen,” papar Darmawan.

    Sebagai upaya konkret, sejak 2023 PLN telah mengoperasikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia yang berada di PLTGU Muara Karang, Jakarta. PLN juga menjadi pionir dengan menghadirkan GHP pertama di Asia Tenggara yang memanfaatkan energi panas bumi, berlokasi di PLTP Kamojang, Jawa Barat pada 2024.

    “PLN tidak sekadar mengikuti arus transisi energi atau inovasi, tapi simbol keberanian kita untuk melompat jauh dari ketergantungan pada energi fosil menuju kedaulatan energi nasional,” tegas Darmawan.

    Secara total, PLN telah mengembangkan 22 lokasi GHP di berbagai wilayah Indonesia dengan kapasitas produksi hidrogen terbesar di tingkat nasional. Selain itu, PLN juga telah membangun Hydrogen Refueling Station (HRS) serta mendirikan Hydrogen Center sebagai pusat kompetensi hidrogen pertama di Indonesia.

    Tak hanya pengembangan infrastruktur, PLN juga telah memanfaatkan hidrogen dan amonia dalam sektor ketenagalistrikan. Pemanfaatan tersebut di antaranya berupa cofiring hidrogen pertama di PLTDG Pesanggaran, Bali, pengoperasian hydrogen fuel cell generator di Gili Ketapang, Jawa Timur, serta penggunaan fuel cell generator dalam gelaran PLN Electric Run 2024.

    PLN juga menjalin kerja sama dengan Pupuk Kujang untuk memproduksi green ammonia, yang kemudian dimanfaatkan pada cofiring di PLTU Labuan, Banten.

    “Hidrogen adalah jembatan menuju masa depan energi yang bersih dan mandiri. Ini adalah momentum Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam transisi energi global,” tegasnya.

    Menurut Darmawan, pengembangan hidrogen di Indonesia tak hanya menyangkut teknologi semata, tetapi juga secara kolaboratif menciptakan peluang ekonomi baru seperti industri hijau, penciptaan lapangan kerja ramah lingkungan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

  • Proyek Gas Jadestone Senilai Rp2 Triliun di Jambi Resmi Beroperasi

    Proyek Gas Jadestone Senilai Rp2 Triliun di Jambi Resmi Beroperasi

    Bisnis.com, JAMBI — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung meresmikan Akatara Gas Processing Facility (AGPF) milik Jadestone Energy (Lemang) Pte. Ltd di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi pada Rabu (16/4/2025).

    Yuliot menyebut, investasi pada proyek yang berada di Wilayah Kerja Lemang tersebut mencapai US$130 juta atau setara Rp2,18 triliun (asumsi kurs Rp16.837 per US$).
     
    “Jadi nilai ini kalau kita bandingkan dengan proyek-proyek yang sejenis, ini adalah proyek yang relatif efisien,” kata Yuliot.

    Jadestone Energy plc adalah perusahaan hulu migas independen yang berfokus di kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan ini memiliki portofolio aset yang sudah berproduksi dan terdiversifikasi di Australia, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

    Yuliot menyebut, proyek AGFP itu bisa menghasilkan gas pipa, LPG, dan kondensat. Dia pun berharap fasilitas tersebut dapat menekan impor LPG.

    Apalagi, 80% kebutuhan LPG dalam negeri saat ini masih berasal dari impor. Yuliot menuturkan, nilai impor LPG tersebut mencapai Rp500 triliun per tahun.

    “Jadi dengan adanya proyek Akatara yang akan menghasilkan gas, menghasilkan penyangga besar, yang berarti ini juga akan meningkatkan ketersediaan energi dalam negeri,” imbuh Yuliot.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto memerinci, Akatara Gas Plant itu akan menjual gas pipa sebanyak 20,5 BButd kepada PT PLN Batam.

    Adapun, gas pipa itu akan dihargai US$5,6 per MMBtu. Lalu, fasilitas itu juga akan menjual LPG sebanyak 72 ton per hari kepada PT Pertamina Patra Niaga dan kepada PT Kimia Yasa sebanyak 108 ton per hari.

    Sementara itu, untuk kondensat akan dijual kepada PT Laban Raya Samodra sebanyak 1.000 bpd. 

    “Produksi LPG ini sangat kami syukuri karena dapat memperkuat produksi LPG dalam negeri, mengurangi impor, serta LPG dari lapangan ini dipasok untuk kebutuhan dalam negeri. Penyaluran dilakukan setiap hari,” imbuh Djoko.

    Dia juga menyampaikan, proyek ini dilaksanakan dengan jumlah pekerja mencapai 63 orang. Namun, pada saat konstruksi, proyek menyerap tenaga kerja hingga 1.600.

    “Dari TKDN [tingkat komponen dalam negeri] alhamdulillah mencapai 52%,” kata Djoko.

  • Masa Depan Mobil Hidrogen di RI, 5 Tahun Lagi Jumlahnya Ribuan Unit

    Masa Depan Mobil Hidrogen di RI, 5 Tahun Lagi Jumlahnya Ribuan Unit

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis roadmap (peta jalan) hidrogen dan amonia nasional (RHAN) pada Selasa (15/4/2025). Segini banyak proyeksi mobil hidrogen yang bakal wara-wiri di Indonesia.

    Dikutip dari laman ESDM, berdasarkan rencana RHAN, terdapat rencana kebutuhan hidrogen pada sektor transportasi yang mencakup tiga sektor: FCEV (Fuel Cell Electric Vehicles), kapal laut, dan kereta api dari tahun 2030 hingga 2060.

    “Pemanfaatan hidrogen diproyeksikan mencapai 438 ton per tahun pada 2030 yang digunakan oleh 3 ribu unit mobil. Pemanfaatan tersebut diproyeksikan akan meningkat mencapai 530 ribu ton per tahun dengan 3,6 juta unit mobil FCEV pada tahun 2060,” demikian seperti dikutip dari RHAN.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan RHAN itu produksi dan pemanfaatan hidrogen dan amonia di dalam negeri.

    “Pemerintah menyusun strategi untuk memanfaatkan hidrogen dengan tiga fokus. Hidrogen yang akan digunakan untuk pengembangan energi baru terbarukan, hidrogen yang mendukung upaya dekarbonsasi, serta sebagai komoditi dan turunannya untuk bisa ekspor,” kata Eniya dalam Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).

    “Dokumen ini diharapkan jadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dan mengembangkan hidrogen sebagai upaya dekarbonisasi sistem hidrogen nasional dan global,” tutupnya.

    Dia mengatakan untuk terciptanya ekosistem hidrogen perlu dukungan dari berbagai pihak.

    “Saya pribadi sudah mulai menggaungkan hidrogen ini sejak 20 tahun lalu. Kali ini alhamdulillah semua perserta, industri sudah support dan mulai mengembangkan, menunjukkan minat dan kemajuan merealisasikan ekosistem hidrogen,” kata Eniya.

    “Di antaranya dengan dibangunnya pilot project hidrogen refuling system dari PLN di Senayan dan juga hidrogen refueling system Toyota di Karawang, serta upaya PLN dan pertamina untuk melakukan hidrogen production terutama PLN sudah banyak menginisiasi 22 lokasi untuk hidrogen plant di Jawa dan sekitarnya,” jelasnya lagi.

    Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Nandi Julyanto, mengungkapkan adopsi mobil hidrogen di Indonesia bisa saja lebih cepat dari Jepang.

    “Sekali lagi butuh studi, menurut Prof Eniya minimal 10 tahun (sejak studi). Mudah-mudahan bisa lebih cepat,” kata Nandi.

    “Karena kita nggak dari nol kan. Kalau di Jepang dari nol. Sekarang produknya sudah ada. Infra-nya tinggal copy. Tinggal sekarang kebijakan, kemudian ketersediaan bahan baku, kalau itu tersedia, ekosistem ada, otomatis akan jalan,” jelasnya lagi.

    (riar/din)

  • Peraih Emas Olimpiade Jordan Thompson Gabung Proliga 2025

    Peraih Emas Olimpiade Jordan Thompson Gabung Proliga 2025

    JAKARTA – Jakarta Pertamina Enduro (JPE) resmi merekrut bintang voli asal Amerika Serikat, Jordan Thompson, untuk mengarungi babak Final Four Proliga 2025 yang akan berlangsung bulan ini.

    Pemain berusia 27 tahun tersebut dikenal sebagai salah satu opposite terbaik di dunia. Dia telah mengukir banyak prestasi, salah satunya adalah mendapat medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

    “Kehadiran Jordan Thompson adalah bukti kesungguhan kami untuk terus bersaing di level tertinggi,” ujar Chef de Mission JPE, Werry Prayogi, seperti diterima dalam keterangan.

    Selain medali emas, pemain dengan tinggi 193 sentimeter ini juga bagian dari tim Amerika Serikat yang meraih medali perak di Olimpiade Paris 2024. Ketika itu, dia menjadi pencetak poin terbanyak untuk timnya di babak final melawan Italia.

    Adapun di level klub, Thompson pernah memperkuat tim-tim elite Eropa, seperti Fenerbahce, Eczacibası Vitra, Vero Volley Milano, dan VakıfBank S.K.

    Pada 2025, ia dinobatkan sebagai MVP dan Opposite Attacker of The Year di League One Volleyball (LOVB), Amerika Serikat.

    Werry Prayogi menyatakan bahwa kehadiran Jordan Thompson membuat timnya menaikkan target mereka di Proliga 2025. Ia pun berharap sang pemain dapat menginspirasi pemain muda Indonesia.

    “Kami berharap kehadirannya tidak hanya memperkuat tim dari sisi teknis, tetapi juga membawa semangat juang, profesionalisme, dan mental juara yang bisa ditularkan kepada seluruh anggota tim,” ujar dia.

    JPE mencapai babak Final Four Proliga 2025 dengan catatan tujuh kali menang dan lima kali kalah. Mereka menempati posisi kedua klasemen, di belakang Jakarta Popsivo Polwan yang jadi juara musim reguler.

    Babak Final Four Proliga 2025 akan dimulai pada 17 April 2025. JPE akan bertarung di pertandingan paling pertama melawan Jakarta Electric PLN.

  • Lebih Murah dari BBM, Bos PLN Bandingkan Biaya Mobil ‘Bensin’ Hidrogen

    Lebih Murah dari BBM, Bos PLN Bandingkan Biaya Mobil ‘Bensin’ Hidrogen

    Jakarta

    PT PLN (Persero) mengungkap biaya penggunaan bahan bakar hidrogen lebih murah daripada menggunakan bensin. Saat ini penggunaan hidrogen setara dengan penggunaan energi listrik.

    Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan penggunaan hidrogen bisa diambil dari produksi elektrolisis air pembangkit PLN yang kelebihan pasokan.

    “Kebetulan pembangkit kami di PLN butuh pendingin, nah pendinginnya itu apa? Hidrogen. Maka kami nyetrum air untuk dapat hidrogen, untuk mendinginkan pembangkit kami. Eh salah hitung, produksinya 200 sekian ton yang dipake 75 ton. 128 tonnya menjadi excess supply,” kata Darmawan Praasodjo dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    “Dari excess ini, murah ya murah. Karena excess, capex sudah ada,” tambah dia.

    Dia menambahkan pemanfaatan energi yang kelebihan pasokan itu bikin mobil berbahan bakar hidrogen lebih hemat apabila dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).

    “Perbandingannya seperti ini, satu kilometer mobil innova kalau menggunakan bensin biayanya 1.300 per kilometer. Kalau pakai mobil listrik, kalau home charging biayanya sekitar 300 per kilometer. Kalau pakai SPKLU harganya Rp 550 per kilometer. Kalau pakai hidrogen dari PLN, karena ini excess supply. Tidak ada investasi pembangkit, tidak ada investasi elektrolisis, ini hanya Rp 550 per kilometer,” kata dia.

    “Jadi lebih murah daripada bensin karena hidrogennya setengah gratis. Kalau tidak ya dibuang ke udara,” jelasnya lagi.

    “Tetapi kalau kita membangun pembangkit baru, PLTS, disimpan dalam bentuk hidrogen ya digunakan lagi, beda tipis lah daripada bensin yaitu sekitar 1.200 per kilometer,” ungkapnya.

    Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral Bahlil menyebut penggunaan hidrogen menjadi salah satu program yang dicanangkan dalam asta cita.

    “Ini merupakan salah satu dari program asta cita bapak presiden dan ini menyangkut swasembada energi dan pakai energi baru terbarukan,” kata Bahlil.

    “Ini merupakan bagian dari hilirisasi sebab bahan baku daripada hidrogen ini adalah biasa memakai batu bara, bisa pakai gas, dan juga bisa memakai air dengan proses energi baru terbarukan,” ujar dia.

    “Saya pikir ini menjadi salah satu alternatif menggantikan fosil dalam rangka mencapai net zero emission 2060,” sambungnya lagi.

    Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyatakan realisasi bauran EBT Indonesia baru tercapai 15 persen.

    “Kita mempunyai potensi luar biasa namun saat ini energi terbarukan alhamdulillah di 2024 itu sudah mencapai pemakaian 3,687 giga watt dan ini kira-kira merupakan sudah mencapai sekitar 15 persen bauran energi mix kita di dalam energi di Indonesia,” kata dia.

    “Izinkan kami juga melaporkan pengembangan ekosistem yang sudah ada di Indonesia walaupun saya pribadi sudah mulai menggaungkan hidrogen ini sejak 20 tahun lalu. Kali ini alhamdulillah semua perserta, industri sudah support dan mulai mengembangkan, menunjukkan minat dan kemajuan merealisasikan ekosistem hidrogen,” ungkapnya.

    Soal jumlah stasiun pengisian bahan bakar hidrogen, saat ini tersedia satu Hydrogen Refueling Stasion (HRS) di pabrik Karawang, Jawa Barat. Selain itu, HRS lain juga didirikan di Senayan, Jakarta Selatan.

    Sebagai catatan, Toyota sudah menampilkan mobil hidrogennya, Toyota Mirai dan Toyota Crown di Indonesia. Namun, hingga saat ini, kendaraan tersebut belum dijual secara massal.

    (riar/din)