BUMN: Peruri

  • Tanda Tangan Digital: Mudik Nyaman, Urusan Lancar

    Tanda Tangan Digital: Mudik Nyaman, Urusan Lancar

    Jakarta, Beritasatu.com – Tanda tangan digital menjadi solusi praktis bagi masyarakat yang ingin tetap menyelesaikan urusan administrasi tanpa mengganggu perjalanan mudik Lebaran.

    Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, jutaan orang bersiap kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga, berbagi kebahagiaan, dan melepas rindu setelah sekian lama terpisah oleh jarak.

    Namun, di tengah kemeriahan mudik, masih ada pekerjaan administrasi yang harus diselesaikan. Dokumen penting yang membutuhkan tanda tangan digital sering kali tidak bisa ditunda hingga libur usai, karena dapat berdampak pada kelancaran bisnis dan pekerjaan.

    Sebagai solusi, layanan tanda tangan digital memungkinkan masyarakat menandatangani dokumen secara elektronik kapan saja dan di mana saja, tanpa perlu mencetak, mengirim dokumen fisik, atau datang ke kantor.

    Head of Corporate Secretary Peruri Adi Sunardi mengatakan, hanya dengan beberapa klik, dokumen bisa langsung ditandatangani dan dikirim secara online, memastikan semua urusan tetap berjalan lancar meskipun sedang bepergian.

    “Selain itu, layanan digital lain seperti stempel elektronik dan meterai digital juga semakin mempermudah proses administrasi bagi dunia bisnis, instansi pemerintah, maupun individu yang membutuhkan dokumen resmi dengan keabsahan hukum yang terjamin,” ucapnya dalam keterangannya, Jumat (14/3/2025).

    Ia melanjutkan, layanan ini sangat cocok bagi pekerja remote, freelancer, serta karyawan yang menerapkan sistem kerja fleksibel. Terlebih, Menteri BUMN Erick Thohir baru saja mengimbau penerapan work from anywhere (WFA) bagi seluruh BUMN menjelang dan setelah Lebaran.

    Dalam imbauannya, ia menekankan pentingnya menjaga produktivitas sambil tetap memperhatikan kebutuhan perusahaan selama periode WFA.

    “Memahami kebutuhan masyarakat terhadap layanan digital yang tetap aktif selama periode mudik dan libur Lebaran, kami penyedia layanan tanda tangan digital memastikan bahwa seluruh sistem tetap beroperasi penuh. Dengan begitu, pengguna dapat melakukan transaksi dokumen kapan saja tanpa harus menunggu hari kerja kembali normal,” ucap dia.

    Selain fleksibilitas, tanda tangan digital juga menjamin keamanan dan keabsahan dokumen elektronik. Dengan fitur keamanan yang telah disertifikasi serta memiliki kekuatan hukum, dokumen yang ditandatangani secara digital tetap sah dan terhindar dari pemalsuan.

    Layanan pelanggan pun tetap tersedia selama libur untuk memastikan pengalaman pengguna yang optimal. Jika terjadi kendala, pengguna dapat menghubungi layanan bantuan melalui berbagai kanal yang telah disediakan.

    Dengan adanya tanda tangan digital, mudik Lebaran kini bisa dinikmati dengan lebih nyaman tanpa harus mengorbankan produktivitas kerja.

  • Lebaran 2025, BUMN Ini Berangkatkan 700 Mudik Gratis ke Jawa Tengah – Halaman all

    Lebaran 2025, BUMN Ini Berangkatkan 700 Mudik Gratis ke Jawa Tengah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program mudik gratis untuk masyarakat untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah kembali diselenggarakan sejumlah BUMN.

    Salah satu BUMN yang kembali menyelenggarakan kegiatan mudik gratis adalah Peruri dengan memberangkatkan 700 pemudik menggunakan bus ke sejumlah kota di Jawa Tengah.

    Program Mudik Gratis 2025 yang diselenggarakan BUMN ini untuk membantu merayakan Idul Fitri di kampung halaman dengan tiga kota tujuan yakni Semarang, Yogyakarta, dan Solo.

    Adi Sunardi, Head of Corporate Secretary Peruri mengatakan, para pemudik akan diberangkatkan pada Kamis, 27 Maret 2025, dengan tiga titik keberangkatan, yakni dari kantor Peruri di kawasan Blok M Jakarta, dari kawasan produksi pabrik Peruri di Karawang, Jawa Barat, dan dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.

    “Khusus keberangkatan dari GBK Senayan akan dilakukan bersamaan dengan BUMN lainnya dalam acara mudik bersama yang dikoordinasikan oleh Kementerian BUMN,” ungkap Adi Sunardi dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 Maret 2025.

    Adi mengatakan, program mudik gratis tahun ini memasuki tahun kelima bagi Peruri dan mendapat respon positif masyarakat. Untuk program mudik tahun ini, antusiasme semakin tinggi, terbukti hanya dalam dua jam setelah pendaftaran dibuka, seluruh kuota 700 peserta langsung terpenuhi.

    “Ini menunjukkan bahwa program ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman tanpa harus terbebani biaya transportasi yang tinggi,” ujarnya.

    Sebagai BUMN strategis, Peruri selain menjadi satu-satunya perusahaan pencetak uang rupiah yang ditunjuk oleh negara, juga berperan dalam penyediaan berbagai dokumen sekuriti, seperti paspor, meterai, pita cukai, hingga dokumen pertanahan.

    BUMN ini juga berkembang menjadi penyedia layanan digital security, termasuk sertifikat elektronik dan tanda tangan digital yang mendukung ekosistem digitalisasi nasional.(tribunnews/fin)

     

  • Desain Baru Pita Cukai 2025 Dirilis, Bertema Pesona Bunga Nusantara

    Desain Baru Pita Cukai 2025 Dirilis, Bertema Pesona Bunga Nusantara

    Jakarta

    Bea Cukai bersama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) merilis desain baru pita cukai 2025 yang menampilkan keindahan ragam bunga khas Indonesia. Bunga yang digunakan antara lain bunga jepun bali, jeumpa, anggrek bulan, anggrek hitam, dan cempaka hutan kasar.

    Lewat tema Pesona Bunga Nusantara, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menyebut hal itu menjadi simbol kebanggaan dan menjadi komitmen Bea Cukai dalam melaksanakan tugas pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai di Indonesia.

    “Perubahan desain pita cukai dilakukan setiap tahun guna meningkatkan keamanan dan meminimalisasi peredaran barang kena cukai ilegal. Hal ini merupakan langkah antisipatif untuk mencegah pemalsuan pita cukai,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025).

    Pita cukai adalah dokumen sekuriti sebagai penanda pelunasan cukai yang dilekatkan pada barang kena cukai (BKC) berupa hasil tembakau (HT), rokok elektrik (REL), hasil tembakau lainnya (HPTL) dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA). Sebagai dokumen sekuriti, pita cukai terdiri dari kertas sekuriti, hologram sekuriti, dan cetakan sekuriti.

    Selain itu, pita cukai juga sebagai alat bantu pengawasan peredaran BKC dan sebagai salah satu pendekatan manifestasi kebijakan tarif (quantitative measurement) yang tujuan utamanya mengendalikan kuantitas BKC yang beredar.

    Desain Baru Pita Cukai Tahun 2025 Dirilis, Tema Pesona Bunga Nusantara Foto: Dok. Bea Cukai

    Pita cukai pada tahun 2025 untuk MMEA dalam negeri maupun dari luar negeri (impor) dilengkapi dengan fitur keamanan baru berupa Quick Response (QR) Code. Hal ini dilaksanakan untuk memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi identitas produsen atau importir MMEA karena tampilan pita cukai tampak sederhana dengan QR Code.

    Perlu diketahui bahwa warna pita cukai juga berbeda-beda, tergantung pada golongan dan jenis BKC-nya. Untuk BKC berupa HT golongan I berwarna jingga, golongan II berwarna biru, golongan III berwarna ungu, serta HT tanpa golongan berwarna abu-abu dan HT yang berasal dari luar negeri berwarna merah.

    Untuk BKC berupa MMEA dari dalam negeri dengan golongan B berwarna biru dan golongan C berwarna hijau. Sedangkan untuk BKC berupa MMEA yang berasal dari luar negeri dengan golongan A berwarna jingga, golongan B berwarna abu-abu, dan golongan C berwarna merah.

    Budi mengungkapkan bahwa bentuk fisik, spesifikasi, dan desain pita cukai tahun 2025 telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-15/BC/2024, sehingga untuk mengidentifikasi keaslian pita cukai, masyarakat dapat merujuk pada peraturan tersebut yang tersedia pada laman berikut https://bit.ly/PER-15_BC_2024.

    Budi juga menyebutkan bahwa berdasarkan hasil penindakan yang dilakukan unit pengawasan Bea Cukai, sampai saat ini masih marak ditemukan tindakan penghindaran pungutan negara (tax avoidance)dengan modus pelekatan pita cukai palsu, pelekatan pita cukai yang salah peruntukan, dan pita cukai yang salah personalisasi.

    Praktik penghindaran pungutan negara tersebut tentu berdampak negatif bagi negara dan pelaku usaha BKC. Negara kehilangan potensi penerimaan negara dari sektor cukai dan pelaku usaha terpengaruh pengembangan bisnisnya.

    “Kami mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan selalu memeriksa keaslian pita cukai pada produk yang dibeli dan menolak penggunaan produk (BKC) ilegal. Pastikan produk yang dibeli telah dilekati pita cukai asli untuk menghindari risiko hukum akibat penggunaan produk ilegal,” tutup Budi.

    (ily/ara)

  • Pendaftaran Mudik Gratis PERURI 2025 Dibuka Besok, Ada 700 Kuota Kursi, Siapkan Foto KTP dan KK – Halaman all

    Pendaftaran Mudik Gratis PERURI 2025 Dibuka Besok, Ada 700 Kuota Kursi, Siapkan Foto KTP dan KK – Halaman all

    Informasi pembukaan pendaftaran program mudik gratis PERURI 2025 dibuka mulai Kamis, 6 Maret 2025, tersedia total kuota 700 kursi untuk pemudik.

    Tayang: Rabu, 5 Maret 2025 09:54 WIB

    Instagram @peruri.indonesia

    MUDIK GRATIS 2025 – Pengumuman pendaftaran mudik gratis PERURI 2025 di Instagram @peruri.indonesia diunggah Rabu (5/3/2025). Informasi pembukaan pendaftaran program mudik gratis PERURI 2025 dibuka mulai Kamis, 6 Maret 2025, tersedia total kuota 700 kursi untuk pemudik. 

    TRIBUNNEWS.COM – Informasi pembukaan pendaftaran program mudik gratis 2025 dari perusahaan BUMN PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia).

    Dalam rangka Lebaran Idul Fitri 1446 H, PERURI menyelenggarakan program mudik gratis 2025.

    Pendaftaran Mudik Gratis PERURI 2025 dibuka mulai Kamis, 6 Maret 2025.

    Keberangkatan Mudik Gratis PERURI 2025 akan dilaksanakan serentak pada 27 Maret 2025.

    PERURI menyediakan total kuota 700 kursi untuk Mudik Gratis PERURI 2025.

    Sementara terkait rute tujuan dan cara daftar Mudik Gratis PERURI 2025, pihaknya akan menginformasikan saat pendaftran dibuka.

    “Nantikan Mudik Gratis PERURI 2025. Pendaftaran dibuka pada Kamis, 6 Maret 2025,” tulis Instagram @peruri.indonesia, dikutip Rabu (5/3/2025).

    Lantas, apa saja syarat daftar Mudik Gratis PERURI 2025?

    Selengkapnya simak syarat daftar Mudik Gratis PERURI 2025, dikutip dari Instagram @peruri.indonesia, berikut ini.

    Dalam pengumuman yang dibagikan dalam Instagram @peruri.indonesia ada dua kelengkapan dokumen yang perlu disiapkan pendaftar Mudik Gratis PERURI 2025.

    Calon pemudik dapat menyiapkan Foto KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk mendaftar program mudik gratis ini.

    “Siapkan kelengkapan dokumen anda seperti foto KTP dan Kartu Keluarga untuk mendaftar Mudik Gratis PERURI 2025,” tulis keterangan Instagram @peruri.indonesia.

    Adapun syarat lengkap daftar Mudik Gratis PERURI 2025 dapat disimak saat pendaftaran dibuka pada 6 Maret 2025 mendatang.

    Informasi lengkap terkait pendaftaran Mudik Gratis PERURI 2025 dapat dicek melalui Instagram @peruri.indonesia.

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Curhat Putra Mahkota Keraton Solo, Beri Tagar Indonesia Gelap: Nyesel Gabung Republik

    Curhat Putra Mahkota Keraton Solo, Beri Tagar Indonesia Gelap: Nyesel Gabung Republik

    TRIBUNJATIM.COM – Postingan kontroversial diunggah oleh KGPAA Hamangkunegoro, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo. 

    Pada postingan itu bertuliskan “Nyesel gabung Republik” hingga akhirnya tangkapan layar postingan itu viral di media sosial.

    Dikutip dari Kompas.com, postingan itu ditulis di Instagram story pribadinya, @kgpaa.hamengkunegoro.

    Tak cukup sampai di situ,  KGPAA Hamangkunegoro juga mengunggah sebuah kalimat sindiran di sosial media serupa.

     “Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi,” demikian isi tulisan tersebut.

    KGPAA Hamangkunegoro juga menambahkan tagar #IndonesiaGelap. 

    Unggahan ini pun sontak mengundang perhatian publik.

    Hingga kini, belum diketahui secara pasti alasan di balik kritik tajam yang dilontarkan KGPAA Hamangkunegoro. 

    Berbagai spekulasi pun muncul di media sosial terkait latar belakang unggahan tersebut.

    Kini, unggahan tersebut telah lenyap karena dihapus oleh pemilik akun.

    Pihak Keraton Solo pun sampai hari ini belum memberikan keterangan terkait maksud di balik unggahan KGPAA Hamangkunegoro itu.

    Lantas apakah maksud unggahan tersebut sebagai bentuk kritik atas kebijakan pemerintah ataukah soal anggaran?

    Dana Pemeliharaan Keraton Solo

    Jauh sebelum KGPAA Hamangkunegoro mengunggah kalimat kritikan ini, adik raja Keraton Surakarta Hadiningrat SISKS Pakubuwana (PB) XIII GKR Wandansari Koesmurtiyah alias Gusti Moeng, pernah membicarakan soal dana pemeliharaan Keraton Solo.

    Kepada TribunSolo.com, Moeng menerangkan sebenarnya pihak keraton tiap tahunnya menerima dana subsidi dari pemerintah daerah untuk pemeliharaan.

    Tokoh penting Lembaga Dewan Adat (LDA) ini mengaku bahwa pemerintah hanya memberikan subsidi dana pemeliharaan ke Keraton Solo sebesar Rp 1,3 miliar.

    “Sebetulnya keraton mendapat subsidi, tapi sejak kita keluar ya diterima oleh Sinuhun. Itu dari Pemprov setelah ada UU Otonomi Daerah tahun 2002 di DPR RI,” ujar Moeng, Jumat (9/8/2024).

    Padahal, untuk membayar gaji abdi dalem dalam setahun maupun menggelar upacara adat saja, Keraton Solo harus mengeluarkan biaya sampai miliaran rupiah.

    Moeng mengungkapkan dana yang diberikan pemerintah kepada Keraton Solo  tidak cukup untuk bisa memelihara keseluruhan yang ada di dalam keraton baik bangunan sampai gelaran upacara adat.

    Ia mengatakan perlu dana yang cukup besar untuk merawat salah satu warisan dari dinasti Mataram Islam tersebut.

    Ia mencontohkan pada saat masih mengurusi dana subsidi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) beberapa tahun lalu.

    Dana sebesar Rp 1,3 miliar per tahun saja diakui Moeng hanya bisa digunakan untuk dua sektor pemeliharaan keraton.

    Untuk gaji abdi dalem diakui Moeng bisa menghabiskan Rp 900 juta per tahun.

    Selain itu, untuk penyelenggaraan 8 upacara adat penting Keraton Kasunanan Solo per tahunnya bisa menghabiskan dana sebesar Rp 400 juta.

    “Tidak cukup, karena yang banyak itu adalah untuk gaji abdi dalem. Waktu saya masih di dalam, dalam proposal terakhir yang saya lihat itu Rp 900 juta untuk gaji abdi dalem dalam setahun. Kasihan kan abdi dalem ada 514 orang.”

    “Terus yang Rp 400 juta untuk menggelar 8 upacara adat per tahun ada 8 upacara,” terang Moeng.

    Moeng menjelaskan, bila menilik pada aturan yang tertera dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 29 tahun 1964, Keraton Solo berhak mendapatkan dana pemeliharaan dari pemerintah.

    “Padahal ada Perpres nomor 29 Tahun 1964 itu setelah kita bergabung dengan Republik, tertulis semua kebutuhan keraton dipenuhi oleh negara. Kalau negara itu harusnya pemerintah menaati itu,” sebut Moeng.

    Namun dalam perjalanannya, perhatian terhadap Keraton Solo diakui Moeng seperti tergerus.

    Bahkan hak-hak kerajaan yang tercantum dalam konstitusi cenderung diabaikan oleh pemerintah.

    “Terus dipasrahkan ke Pemerintah Provinsi, malah dimiskinkan bahkan pernah ditaruh di Dinas Sosial.”

    “Sebenarnya saya hanya menitipkan aspirasi kepada pemerintah agar tahu betul tugas kewajibannya terhadap kita (keraton). Jangan kita dianggap membebani negara, benalu. Itu sangat menyakitkan,” pungkas Moeng.

    Tagar Indonesia Gelap ramai di media sosial

    Sebelumnya, tagar Indonesia Gelap trending di media sosial.

    Hal ini membuat banyak pihak ikut mengomentari.

    Tagar Indonesia Gelap ramai digunakan di media sosial.

    Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara.

    Ia menepis anggapan masyarakat yang beredar di media sosial melalui tagar Indonesia Gelap (#IndonesiaGelap).

    “Kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengeklaim sana-sini,” ujarnya dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025), dikutip dari Tribun Bogor.

    Menurut dia, kondisi Indonesia masih cukup baik meskipun dia mengakui sedang terjadi berbagai permasalahan.

    Namun, permasalahan ini banyak dialami oleh negara lain selain Indonesia.

    Salah satunya terkait isu kurangnya lapangan kerja.

    Luhut bilang, masalah tersebut juga dialami negara lain seperti Amerika Serikat (AS).

    “Ada orang bilang wah di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah,” ucapnya.

    Dia pun membeberkan pemerintah tidak tinggal diam ketika terjadi masalah kekurangan lapangan kerja.

    Pemerintah telah memberdayakan 300 orang generasi muda yang bekerja di Perum Peruri untuk mengelola GovTech.

    Selain itu, sebut Luhut, Indonesia justru beruntung karena memiliki pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 282 juta jiwa per Semester I 2024.

    INDONESIA GELAP – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menepis anggapan masyarakat yang beredar di media sosial melalui tagar Indonesia Gelap (#IndonesiaGelap). (Kompas.com)

    Diprediksi pada 2030 jumlah ini akan bertambah menjadi 300 juta jiwa.

    “Jadi kita harus lihat ini. Kita sebagai orang Indonesia harus bangga juga bahwa we are doing right gitu, we are doing so good so far,” tuturnya.

    Sebagai informasi, #IndonesiaGelap terus menggema di media sosial X sejak awal Februari kemarin dan menjadi sorotan utama warganet.

    Tagar ini mencerminkan kegelisahan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai bermasalah.

    Kemunculan #IndonesiaGelap bermula dari kritik warganet terhadap berbagai kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.

    Beberapa di antaranya adalah aturan baru terkait penjualan elpiji 3 kg yang menyebabkan kelangkaan gas, efisiensi anggaran yang berdampak pada gelombang PHK, hingga pemangkasan tunjangan bagi dosen dan tenaga pendidik.

    Situasi ini memicu gelombang protes, yang berpuncak pada aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa di berbagai daerah pada Senin, 17 Februari 2025.

    Sebelumnya, media sosial juga diramaikan dengan tagar Kabur Aja Dulu.

    Adapun tagar Kabur Aja Dulu ini dianggap sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan keadilan di dalam negeri.

    Kondisi tersebut diduga karena adanya sejumlah kebijakan pemerintah belakangan ini yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat.

    Tren tagar Kabur Aja Dulu sendiri dianggap sebagai bentuk keinginan masyarakat untuk meninggalkan Indonesia demi bekerja atau melanjutkan studi di luar negeri.

    Awalnya, tagar ini beredar masif di media sosial X dan banyak warganet menggunakan “#KaburAjaDulu” dalam cuitannya.

    Tagar tersebut disertai dengan ajakan untuk para anak muda untuk mengambil pendidikan, bekerja, hingga sekadar tinggal di luar negeri.

    Tren Kabur Aja Dulu kemudian dikaitkan dengan sistem pendidikan di Tanah Air yang memiliki biaya mahal, rendahnya ketersediaan lapangan kerja, dan upah per bulan yang rendah.

    Bahkan, menggunakan tagar tersebut warganet juga mengunggah informasi terkait kesempatan studi atau bekerja di luar negeri untuk “kabur” dari Indonesia.

    Banyak warganet berbagi informasi seputar lowongan kerja, beasiswa, les bahasa, serta pengalaman berkarier dan kisah hidup di luar negeri dengan menggunakan tagar Kabur Aja Dulu.

    Sejumlah ahli juga memberikan komentar terkait tren #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial belakangan ini.

    Salah satunya dari Sosiolog UIN Walisongo Semarang, Nur Hasyim menyebut, tren Kabur Aja Dulu merupakan ekspresi kemarahan, keputusasaan, dan protes yang disampaikan publik melalui media sosial kepada pemerintah.

    Hasyim menilai, kebijakan yang diambil pemerintah belakangan tidak berpihak pada masyarakat.

    Termasuk kebijakan yang menginstruksikan efisiensi anggaran yang berdampak pada sejumlah sektor penting, seperti pendidikan, energi, hingga penanganan bencana dan krisis iklim.

    Hal ini kemudian membuat generasi muda kehilangan harapan untuk mencari penghidupan di Tanah Air, Indonesia.

    Sejalan dengan itu, Sosiolog di Universitas Gadjah Mada (UGM) Oki Rahadianto Sutopo mengatakan, kemunculan tagar KaburAjaDulu adalah bentuk refleksivitas atas kesenjangan global yang terjadi dewasa ini.

    Menurutnya, anak muda mulai sadar mengenai kesenjangan global, terutama terkait kualitas hidup di berbagai negara yang bisa diketahui berkat kemajuan teknologi.

    Kesenjangan global tersebut termasuk perbedaan jaminan kesehatan, kualitas pendidikan, kesempatan lapangan kerja, hingga kebebasan anak muda untuk berekspresi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com

  • Peruri Dukung UMKM Naik Kelas, Kirim 20 Binaan ke Pelatihan

    Peruri Dukung UMKM Naik Kelas, Kirim 20 Binaan ke Pelatihan

    Bandung, Beritasatu,com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk Peruri terus berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. 

    Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan. Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa pelatihan dan pendampingan merupakan strategi utama untuk memperkuat fondasi UMKM agar mampu bersaing di tingkat nasional dan global.

    Kementerian BUMN kembali mengadakan pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk ketiga kalinya, kali ini di Bandung pada 22 Februari 2025, sebagai bagian dari upaya mempercepat transformasi UMKM. 

    Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM , yang telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional. Aplikasi ini merupakan sebuah platform asesmen yang dirancang untuk menentukan level kematangan UMKM. Melalui aplikasi ini, UMKM dikategorikan ke dalam empat kelas, yaitu kelas 1, kelas 2, kelas 3, dan kelas 4, sehingga pelatihan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.

    “Dalam kurun waktu lima tahun, kami telah bertemu dengan ribuan UMKM, mengadakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah,” ungkap Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

    Menurutnya, pengalaman ini mengajarkan BUMN bahwa langkah pertama dalam membantu UMKM naik kelas adalah mengetahui di kelas mana mereka berada. “Oleh karena itu, kami merancang aplikasi Naksir UMKM untuk membantu mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu ditingkatkan,” Arya menambahkan.

    Sebagai salah satu BUMN, Peruri memiliki komitmen yang sama untuk mendorong UMKM naik kelas. Sejak 2022, Peruri telah menyelenggarakan Peruri Digital Entrepreneur Academy, sebuah program pembinaan dan inkubasi bisnis bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM melalui adopsi teknologi digital. 

    “Dalam acara pelatihan UMKM Naik Kelas yang diselenggarakan Kementerian BUMN, Peruri mengirimkan 20 UMKM binaannya yang merupakan anggota dari Rumah BUMN Karawang untuk mendapatkan insight-insight baru guna menambah wawasan yang berguna untuk meningkatkan kapasitas dari para UMKM,” ujar Kepala Biro Strategic Corporate Branding dan TJSL Peruri Ratih Sukma Pratiwi.

    Menurut Ratih, Peruri berkomitmen membantu UMKM terus bertumbuh dan berkembang untuk menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia yang mandiri dan berdaya saing.

  • Tagar Indonesia Gelap Viral di Media Sosial, Luhut Binsar Pandjaitan: yang Gelap Kau Bukan Indonesia

    Tagar Indonesia Gelap Viral di Media Sosial, Luhut Binsar Pandjaitan: yang Gelap Kau Bukan Indonesia

    TRIBUNJATIM.COM – Tagar Indonesia Gelap ramai digunakan di media sosial.

    Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara.

    Ia menepis anggapan masyarakat yang beredar di media sosial melalui tagar Indonesia Gelap (#IndonesiaGelap).

    “Kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengeklaim sana-sini,” ujarnya dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025), dikutip dari Tribun Bogor.

    Menurut dia, kondisi Indonesia masih cukup baik meskipun dia mengakui sedang terjadi berbagai permasalahan.

    Namun, permasalahan ini banyak dialami oleh negara lain selain Indonesia.

    Salah satunya terkait isu kurangnya lapangan kerja.

    Luhut bilang, masalah tersebut juga dialami negara lain seperti Amerika Serikat (AS).

    “Ada orang bilang wah di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah,” ucapnya.

    Dia pun membeberkan pemerintah tidak tinggal diam ketika terjadi masalah kekurangan lapangan kerja.

    Pemerintah telah memberdayakan 300 orang generasi muda yang bekerja di Perum Peruri untuk mengelola GovTech.

    Selain itu, sebut Luhut, Indonesia justru beruntung karena memiliki pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 282 juta jiwa per Semester I 2024.

    INDONESIA GELAP – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menepis anggapan masyarakat yang beredar di media sosial melalui tagar Indonesia Gelap (#IndonesiaGelap). (Kompas.com)

    Diprediksi pada 2030 jumlah ini akan bertambah menjadi 300 juta jiwa.

    “Jadi kita harus lihat ini. Kita sebagai orang Indonesia harus bangga juga bahwa we are doing right gitu, we are doing so good so far,” tuturnya.

    Sebagai informasi, #IndonesiaGelap terus menggema di media sosial X sejak awal Februari kemarin dan menjadi sorotan utama warganet.

    Tagar ini mencerminkan kegelisahan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai bermasalah.

    Kemunculan #IndonesiaGelap bermula dari kritik warganet terhadap berbagai kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.

    Beberapa di antaranya adalah aturan baru terkait penjualan elpiji 3 kg yang menyebabkan kelangkaan gas, efisiensi anggaran yang berdampak pada gelombang PHK, hingga pemangkasan tunjangan bagi dosen dan tenaga pendidik.

    Situasi ini memicu gelombang protes, yang berpuncak pada aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa di berbagai daerah pada Senin, 17 Februari 2025.

    Sebelumnya, media sosial juga diramaikan dengan tagar Kabur Aja Dulu.

    Adapun tagar Kabur Aja Dulu ini dianggap sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan keadilan di dalam negeri.

    Kondisi tersebut diduga karena adanya sejumlah kebijakan pemerintah belakangan ini yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat.

    Tren tagar Kabur Aja Dulu sendiri dianggap sebagai bentuk keinginan masyarakat untuk meninggalkan Indonesia demi bekerja atau melanjutkan studi di luar negeri.

    Awalnya, tagar ini beredar masif di media sosial X dan banyak warganet menggunakan “#KaburAjaDulu” dalam cuitannya.

    Tagar tersebut disertai dengan ajakan untuk para anak muda untuk mengambil pendidikan, bekerja, hingga sekadar tinggal di luar negeri.

    Tren Kabur Aja Dulu kemudian dikaitkan dengan sistem pendidikan di Tanah Air yang memiliki biaya mahal, rendahnya ketersediaan lapangan kerja, dan upah per bulan yang rendah.

    Bahkan, menggunakan tagar tersebut warganet juga mengunggah informasi terkait kesempatan studi atau bekerja di luar negeri untuk “kabur” dari Indonesia.

    Banyak warganet berbagi informasi seputar lowongan kerja, beasiswa, les bahasa, serta pengalaman berkarier dan kisah hidup di luar negeri dengan menggunakan tagar Kabur Aja Dulu.

    Sejumlah ahli juga memberikan komentar terkait tren #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial belakangan ini.

    Salah satunya dari Sosiolog UIN Walisongo Semarang, Nur Hasyim menyebut, tren Kabur Aja Dulu merupakan ekspresi kemarahan, keputusasaan, dan protes yang disampaikan publik melalui media sosial kepada pemerintah.

    Hasyim menilai, kebijakan yang diambil pemerintah belakangan tidak berpihak pada masyarakat.

    Termasuk kebijakan yang menginstruksikan efisiensi anggaran yang berdampak pada sejumlah sektor penting, seperti pendidikan, energi, hingga penanganan bencana dan krisis iklim.

    Hal ini kemudian membuat generasi muda kehilangan harapan untuk mencari penghidupan di Tanah Air, Indonesia.

    Sejalan dengan itu, Sosiolog di Universitas Gadjah Mada (UGM) Oki Rahadianto Sutopo mengatakan, kemunculan tagar KaburAjaDulu adalah bentuk refleksivitas atas kesenjangan global yang terjadi dewasa ini.

    Menurutnya, anak muda mulai sadar mengenai kesenjangan global, terutama terkait kualitas hidup di berbagai negara yang bisa diketahui berkat kemajuan teknologi.

    Kesenjangan global tersebut termasuk perbedaan jaminan kesehatan, kualitas pendidikan, kesempatan lapangan kerja, hingga kebebasan anak muda untuk berekspresi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Profil Muhammad Yusuf Ateh, Mantan Plt yang Resmi Dilantik Jadi Kepala BPKP Hari Ini – Halaman all

    Profil Muhammad Yusuf Ateh, Mantan Plt yang Resmi Dilantik Jadi Kepala BPKP Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Muhammad Yusuf Ateh dilantik menjadi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2/2025) sore. 

    Pelantikan tersebut berdasarkan Keppres Nomor 27 b Tahun 2025 tentang pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

    Sebelumnya, Ateh menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) BPKP sejak Pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

    Lantas, seperti apa Muhammad Yusuf Ateh?

    Berikut profilnya.

    Dr. Muhammad Yusuf Ateh, Ak., MBA, CSFA, CGCAE, CIAE lahir di Jakarta pada 9 Agustus 1964.

    Pria yang akrab disapa “Pak Ateh” ini memulai pendidikannya dengan menempuh program D3 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

    Dikutip dari bpkp.go.id, ia kemudian melanjutkan ke jenjang D4 di institusi yang sama.

    Ateh meraih gelar magister (S2) dari University of Adelaide, Australia, dan menyelesaikan studi doktoralnya (S3) di bidang Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia (UI).

    Selain itu, Yusuf Ateh juga mengantongi berbagai sertifikasi profesional, termasuk Certified State Finance Auditor (CSFA), Certification of Government Chief Audit Executive (CGCAE), dan Certification of Internal Audit Executive (CIAE).

    Muhammad Yusuf Ateh memulai kariernya sebagai Asisten Dosen di STAN.

    Pada 1992, ia ditunjuk sebagai Ajun Pengawas Keuangan dan Pembangunan Madya di Sekretariat Utama BPKP.

    Di tahun 2002, ia diangkat menjadi Kepala Subdirektorat Pengawasan Penyelenggaraan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Pusat BPKP. 

    Ateh sempat bergabung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada awal pembentukannya.

    Selain itu, ia tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Pemantauan dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Aparatur Wilayah Timur II, Deputi Akuntabilitas Aparatur, Inspektur, dan terakhir menjabat sebagai Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan dalam Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN)

    Dikutip dari fia.ui.ac.id, Ateh menjadi salah satu anggota Dewan Pengawas di Perum Peruri pada tahun 2019.

    Satu tahun kemudian, Muhammad Yusuf Ateh kembali ke BPKP.

    Ia dilantik menjadi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 5 Februari 2020.

    Mulai 5 Agustus 2024, Muhammad Yusuf Ateh resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPKP.

    (Tribunnews.com/Falza)

  • Profil Muhammad Yusuf Ateh yang Resmi Dilantik Presiden Prabowo Jadi Kepala BPKP

    Profil Muhammad Yusuf Ateh yang Resmi Dilantik Presiden Prabowo Jadi Kepala BPKP

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo resmi mengangkat kembali Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ia resmi dilantik pada Rabu (19/2/2025).

    Sebelumnya, Muhammad Yusuf Ateh menempati posisi yang sama pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan resmi dilantik pada 5 Februari 2020 lalu.

    Lantas, siapa sebenarnya sosok Muhammad Yusuf Ateh ini? Dilansir dari laman resmi Universitas Indonesia, berikut profil dan perjalan karier lengkapnya!

    Profil Muhammad Yusuf Ateh

    Pria yang akrab disapa Pak Ateh ini lahir di Jakarta pada 9 Agustus 1964. Beliau merupakan sosok pemimpin yang dikenal apresiatif dan inspiratif dalam menjalankan tugasnya. Saat ini, beliau dipercaya sebagai kepala badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP) setelah melalui perjalanan karir yang panjang di bidang pengawasan keuangan dan administrasi.

    Perjalanan akademisnya dimulai dengan menyelesaikan pendidikan diploma IV di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1986. Kemudian, beliau melanjutkan studi ke jenjang S-2 di University of Adelaide, Australia, dan memperoleh gelar Master of Business Administration pada 2001.

    Tidak berhenti di situ, pada 2016, beliau mengambil program S-3 di Universitas Indonesia dalam bidang Ilmu Administrasi dan sukses meraih gelar Doktor setelah menyelesaikan sidang promosi pada 2020.

    Pada 2009, beliau dipercaya sebagai kepala pemantauan dan evaluasi akuntabilitas kinerja aparatur Wilayah Timur II di Deputi Akuntabilitas Aparatur. Karirnya terus menanjak hingga menduduki posisi Inspektur, lalu menjadi Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan.

    Selain itu, pada 2019, beliau juga tercatat sebagai anggota Dewan Pengawas di Perum Peruri, perusahaan negara yang bergerak dalam pencetakan uang. Tak hanya itu, beliau juga memiliki pengalaman di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada masa awal pembentukannya.

    Dengan pengalaman yang luas di bidang pengawasan dan administrasi, Muhammad Yusuf Ateh kini memegang amanah sebagai Kepala BPKP di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Diharapkan, kepemimpinannya dapat membawa BPKP semakin maju dalam menjalankan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan di Indonesia.

  • BUMN Dukung UMKM Naik Kelas di INACRAFT 2025

    BUMN Dukung UMKM Naik Kelas di INACRAFT 2025

    Jakarta: BUMN kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM untuk naik kelas. Lewat ajang INACRAFT 2025, Rumah BUMN membawa 52 UMKM binaan yang menampilkan 149 produk unggulan di bidang fashion, kerajinan tangan, dan aksesoris.
     
    Keikutsertaan ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi juga peluang emas bagi UMKM untuk memperluas pasar hingga ke skala nasional dan global. 
     
    Dengan pendampingan dari BUMN, para pelaku usaha kini semakin siap bersaing di industri kreatif yang terus berkembang.
    UMKM naik kelas penjualan tembus miliaran rupiah
    Antusiasme masyarakat terhadap INACRAFT 2025 begitu tinggi. Selama pameran berlangsung, lebih dari 100 ribu pengunjung hadir, dan UMKM binaan BUMN berhasil mencetak penjualan hingga Rp5,7 miliar.

    Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan, peran BUMN bukan sekadar sebagai pendamping, tetapi juga akselerator yang mempercepat pertumbuhan UMKM.
     

    “BUMN tidak hanya hadir sebagai pendukung, tetapi sebagai akselerator bagi UMKM agar mereka naik kelas. Produk-produk yang ada di Rumah BUMN hari ini adalah bukti bahwa mereka semakin berkualitas dan siap bersaing di pasar global,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 Februari 205.
     
    Beberapa BUMN yang berperan aktif dalam mendukung UMKM melalui Rumah BUMN di antaranya:
     
    – BUMN Infrastruktur & Konstruksi: Wijaya Karya, Waskita Karya, Hutama Karya
    – BUMN Energi & Pertambangan: PLN, Bukit Asam, Inalum
    – BUMN Telekomunikasi: Telkom, Peruri
    – BUMN Keuangan: BRI, BNI, BTN, BSI
    – BUMN Transportasi: Angkasa Pura Indonesia
    Cerita sukses UMKM binaan BUMN
    Salah satu UMKM yang merasakan manfaat besar dari pendampingan BUMN adalah DW Studio, pelaku usaha di bidang fashion.
     
    “Kami sangat bersyukur bisa tampil di INACRAFT. Ini kesempatan besar untuk mengenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas. Ternyata, produk kami diterima dengan baik di luar daerah,” ujar Didik Warsito, pemilik DW Studio binaan Rumah BUMN PLN Gunungkidul.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)